• Tidak ada hasil yang ditemukan

Proposal Gotong Royong

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Proposal Gotong Royong"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

USULAN PROGRAM IPTEKS bagi MASYARAKAT (IbM)

GOTONG ROYONG DI MASJID HAJI MISKIN JORONG BARUAHNAGARI PANDAI SIKEK KECAMATAN X KOTO KABUPATEN TANAH DATAR

PROGRAM PENGABDIAN MASYARAKAT STIKes YARSI BUKITTINGGI TAHUN 2016

Debby

Debby Yolanda Yolanda S.SiT S.SiT .Keb .Keb KetuaKetua NIDN :NIDN : 1016078501 1016078501 Ns.

Ns. Silvia Silvia Intan Intan Suri, Suri, S.Kep S.Kep Anggota Anggota NUPM NUPM : : 99340000589934000058 Okva

Okva Herikbel Herikbel Anggota Anggota NIM NIM :13141440:131414401002710027 Desi

Desi Marisa Marisa Anggota Anggota NIM NIM :1306154010011:1306154010011

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes)

YARSI SUMBAR BUKITTINGGI

TAHUN 2016

LEMBARAN PENGESAHAN PROPOSAL PENGABDIAN MASYARAKAT

1. Judul Judul : : Gotong Gotong royong royong lingkungan lingkungan dan dan masjidmasjid 2.

2. Ketua PelaksanaanKetua Pelaksanaan a.

a.  Nama Lengkap  Nama Lengkap : Debby Yolanda S.SiT M.: Debby Yolanda S.SiT M.KebKeb  b.

 b. Jenis Jenis Kelamin Kelamin : : PerempuanPerempuan c.

c.  NIDN  NIDN : 1016078501: 1016078501 d.

d. Jabatan Jabatan Struktural Struktural : : Ketua Ketua Prodi Prodi DIII DIII KebidananKebidanan e.

e. Jabatan Jabatan Fungsional Fungsional : : Asisten Asisten AhliAhli 3.

3. Jumlah Jumlah Anggota Anggota : : 3 3 OrangOrang a.

a.  Nama Anggota 1  Nama Anggota 1 : Ns. Silvia Intan Suri, S.Kep: Ns. Silvia Intan Suri, S.Kep  b.

 b.  Nama Anggota 2  Nama Anggota 2 : Okva Herikbel: Okva Herikbel c.

c.  Nama Anggota 3  Nama Anggota 3 : Desi Marisa: Desi Marisa 4.

4. Jangka Jangka Waktu Waktu Kegiatan Kegiatan : : 1 1 Kali Kali KegiatanKegiatan 5.

5. Lokasi Lokasi Kegiatan Kegiatan : : Balai Balai Serbaguna Serbaguna Jorong Jorong BaruahBaruah 6.

6. Jumlah Jumlah Anggaran Anggaran Diusulkan Diusulkan : : Rp. Rp. 1.430.000,-

1.430.000,-Pandai

Pandai Sikek, 05 Sikek, 05 JUNI 201JUNI 20166 Diketahui

Diketahui Ketua Ketua PelaksanaPelaksana Koordinator LPPM STIKes Yarsi

Koordinator LPPM STIKes Yarsi

Aida

Aida Andriani, Andriani, SKM SKM M.KES M.KES Debby Debby Yolanda Yolanda S.SiT S.SiT M.KebM.Keb  NIDN : 10060271

 NIDN : 1006027102 02 NIDN :NIDN :

1016078501

Mengetahui Mengetahui

Ketua STIKes Yarsi Bukitinggi Ketua STIKes Yarsi Bukitinggi

 Ns.Marlina Andriani, S.Kep.M.Kep  Ns.Marlina Andriani, S.Kep.M.Kep

 NIDN : 102504  NIDN : 10250471017101

DAFTAR ISI

Halaman Abstrak BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1 B. Perumusan Masalah ... 1 C. Analisa Situasi ... 2 D. Tujuan Kegiatan ... 2 E. Manfaat Kegiatan ... 3 F. Sasaran ... 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian... 4

B. Tujuan ... 4

C. Manfaat ... 5

BAB III PELAKSANAAN KEGIATAN A. Metode Kegiatan Yang Digunakan ... 7

B. Keterlibatan Mitra ... 7

C. Rancangan Evaluasi ... 8

D. Jadwal Pelaksanaan ... 9

E. Rencana Anggaran Biaya ... 10

BAB IV HASIL KEGIATAN A. Pelaksanaan... 11

B. Evaluasi ... 11

C. Hambatan ... 12

BAB V

A. Kesimpulan ... 14 B. Saran ... 14

Gotong Royong Di Masjid H.Miskin Jorong Baruah

Debby Yolanda, S.SiT, M.Keb1 , Ns.Silvia Intan Suri, S.Kep2 , Okva Herikbel3 , Desi Marisa4

1,2,3,4STIKES Yarsi Sumbar Bukittinggi

Abstrak

Gotong-royong sebagai bentuk solidaritas sosial, terbentuk karena adanya bantuan dari pihak lain, untuk kepentingan pribadi ataupun kepentingan kelompok, sehingga di dalamnya terdapat sikap loyal dari setiap warga sebagai satu kesatuan. Kegiatan mengenai gotong royong di Masjis Haji Miskin Jorong Baruah Nagari Pandai Sikek Kecamatan X Koto Kabupaten Tanah Datar telah ada tetapi tidak dilakukan secara teratur. Oleh Karena itu tim pengabdian masyarakat tertarik untuk membuat kegiatan mengenai gotong royong di Masjis Haji Miskin Jorong Baruah Nagari Pandai Sikek Kecamatan X Koto Kabupaten Tanah Datar. Kegiatan ini juga dilakukan berdasarkan banyaknya masyarakat yang MCK di Masjid Haji Miskin.

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kerjasama yang dilakukan secara bersama-sama disebut sebagai gotong-royong, akhirnya menjadi strategi dalam pola hidup bersama yang saling meringankan beban masing-masing pekerjaan. Adanya kerjasama semacam ini merupakan suatu bukti adanya keselarasan hidup antar sesama  bagi komunitas, terutama yang masih menghormati dan menjalankan nilai-nilai kehidupan, yang biasanya dilakukan oleh komunitas perdesaan atau komunitas tradisional. Tetapi tidak menuntup kemungkinan bahwa komunitas masyarakat yang berada di perkotaan juga dalam beberapa hal tertentu memerlukan semangat gotong-royong.

Gotong-royong sebagai bentuk solidaritas sosial, terbentuk karena adanya bantuan dari pihak lain, untuk kepentingan pribadi ataupun kepentingan kelompok, sehingga di dalamnya terdapat sikap loyal dari setiap warga sebagai satu kesatuan. Dalam hal ini, Parson (1951 : 97  –   98) mengemukakan kegiatan gotong-royong dilakukan warga komunitas, baik yang berada di perdesaan maupun di perkotaan, yang penting mereka dalam kehidupannya senantiasa memerlukan orang lain. Di perkotaan nilai gotong-royong ini sangat berbeda dengan gotong-gotong-royong di pedesaan, karena di  perkotaan segala sesuatu sudah banyak dipengaruhi oleh materi dan sistem

upah, sehingga akan diperhitungkan untung-ruginya dalam melakukan gotong-royong, sedangkan di perdesaan gotong-royong belum banyak dipengaruhi oleh materi dan sistem upah sehingga kegiatan gotong-royong

diperlukan sebagai suatu solidaritas antar sesama dalam satu kesatuan wilayah atau kekerabatan.

B. Perumusan Masalah

Dalam pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan ini adalah Gotong royong.

C. Analisa Situasi

Berdasarkan hasil MMJ dengan Kepala Jorong Baruah dan Pemuda Jorong Baruah pada tanggal 5 Juni 2016 . Gotong royong sangat diperlukan untuk menciptakan rasa kerjasama dan lingkungan yang bersih. Berhubungan karena masjid digunakan sehingga diadakan gotong royong untuk menciptakan kenyamanan pada jama’ah yang beribadah di masjid H.Miskin.

Berdasarkan uraian diatas maka team pengabmas STIKes Yarsi Sumbar Bukittinggi tertarik untuk melakukan gotong royong di masjid H.Miskin Jorong Baruah.

D. Tujuan Kegiatan

Tujuan umum dari kegiatan pengabmas ini adalah untuk meningkatkan kerjasama dan mecipakan lingkungan yang kebersihan.

E. Manfaat Kegiatan

Manfaat yang diharapkan dari pengabdian masyrakat ini adalah 1. Manfaat untuk kelompok sasaran

Mampu menciptakan rasa kerjasama. 2. Manfaat untuk pengabdian

3. Manfaat bagi STIKes Yarsi Sumbar Bukittinggi

Sebagai Bahan masukan bagi STIKes Yarsi, khususnya dalam pengembangan  pengabdian masyarakat bahwa perlu memprtimbangkan kegiatan yang  berkaitan dengan permasalahan gotong royong.

F. Sasaran

Sasaran dari kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah masyarakat di Jorong Baruah. Pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat ini terselenggara atas kerjasama dengan pemuda dengan dukungan dari Kepala J orong Baruah.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Dalam hal ini Koentjaraningrat (1984 : 7) mengemukakan kegiatan gotong-royong di pedesaan sebagai berikut,

1. Dalam hal kematian, sakit, atau kecelakaan, di mana keluarga yang sedang menderita itu mendapat pertolongan berupa tenaga dan benda dari tetangga-tetangganya dan orang lain sedesa

2. Dalam hal pekerjaan sekitar rumah tangga, misalnya memperbaiki atap rumah, mengganti dinding rumah, membersihkan rumah dari hama tikus, menggali sumur, dsb., untuk mana pemilik rumah dapat minta bantuan tetangga-tetangganya yang dekat dengan memberi bantuan makanan;

3. Dalam hal pesta-pesta, misalnya pada waktu mengawinkan anaknya,  bantuan tidak hanya dapat diminta dari kaum kerabatnya, tetapi juga dari tetangga-tetangganya, untuk mempersiapkan dan penyelenggaraan  pestanya.

4. Dalam mengerjakan pekerjaan yang berguna untuk kepentingan umum dalam masyarakat desa, seperti memperbaiki jalan, jembatan, bendungan irigasi, bangunan umum .

Gotong-royong di Lingkungan Tempat Tinggal

Warga Komunitas suatu saat akan memiliki kegiatan yang memerlukan  bantuan dari warga lainnya, yaitu penyelenggaraan khitanan, perkawinan atau dalam pembuatan rumah mereka.

Gotong-royong berupa saling tolong semacam ini tidak perlu di saat senang saja melainkan di saat mendapat kesusahan seperti adanya kematian ataupun adanya musibah yang menimpa seperti adanya kebakaran, tanah longsor,  banjir dan musibah lainnya yang disebabkan oleh alam. Bantuan akan berdatangan

dari warga lain yang tidak terkena bencana, bahkan dari orang lain yang jauh sekalipun dan tidak dikenal ada yang turut menolong. Hanya saja pertolongan yang diberikan tidak perlu adanya rasa menyimpan jasa atau budi yang harus dibalas, melainkan suatu solidaritas antar sesama sebagai rasa kemanusian, begitu  pula bagi yang ditolong tidak perlu memiliki rasa hutang budi dan memiliki kewajiban moral untuk membalasnya. Pertolongan yang diberikan pada warga atau orang yang mengalami musibah merupakan kewajiban yang harus dipikul  bersama dan harus dipelihara sepanjang masa dan tanpa adanya permintaan dari

warga yang mengalami musibah tersebut. Dengan demikian, bahwa tolong menolong dalam menghadapi bencana dianggap kewajiban sebagai umat manusia untuk menolong antar tanpa adanya rasa pamrih dari orang yang pernah ditolongnya.

Gotong-royong dalam pertanian

Pengolahan lahan pertanian secara berpindah-pindah sulit dilaksanakan apabila dilakukan sendiri oleh pemiliknya, karena untuk mengerjakan lahan  pertanian dari awal pembukaan lahan sampai pada panen memerlukan banyak

curahan tenaga. Sebagaimana Kayam4) mengemukakan, Prinsip mendasar dari suatu masyarakat pertanian pada akhirnya adalah penggarapan lahan sebagai sumber dan kelangsungan kehidupan dan penghidupan. Penggarapan lahan itu  berkembang dalam waktu yang tidak terlalu lama menjadi penggarapan yang tidak

dapat lagi dikerjakan sendirian bahkan juga pada waktu anak-anaknya sudah dapat membantu turun ke lahan. Kebersamaan akhirnya tidak dapat dihindarkan lagi sebagai prinsip kehidupan bermasyarakat dari manusia yang berkembang menggarap lahan. Ia membutuhkan kawan-kawan untuk membagi pengalaman,  pengamatan dan penghayatan tentang berbagai gejala alam akhirnya membagi  pula tentang kesimpulan semua itu.

Adanya gotong-royong atau tolong menolong dalam bidang pertanian, Tashadi dkk (1982 : 52) mengemukakan, Dalam setiap kegiatan gotong-royong tolong menolong atau sambatan ini, setiap orang dapat mengikutinya. Bahkan kalau hal ini dianggap sebagai suatu kewajiban sosial bagi warga masyarakat itu semuanya akan terlibat. Akan tetapi dalam bidang mata pencaharian, khususnya di daerah pedesaan adalah bidang pertanian, maka kegiatan ini hanya melibatkan  beberapa orang sebagai pesertanya, yang jelas mereka yang terlibat itu adalah  petani atau penduduk di desa yang mempunyai pekerjaan sebagai petani, naik ia  petani yang memiliki tanah pertanian maupun ia sebagai buruh tani.

BAB III PELAKSANAAN KEGIATAN

A. Metode Kegiatan yang Digunakan

Terkait dengan tujuan pengabdian masyarakat ini yaitu menciptakan solidaritas dan kesadaran msayarakat dalam melakukan gotong royong dan menciptakan lingkungan yang bersih.

B. Keterlibatan Mitra

Pengabdian masyarakat ini bisa dilakukan karena masjid digunakan sehingga diadakan gotong royong untuk menciptakan kenyamanan pada  jama’ah yang beribadah di masjid H.Miskin.

C. Jadwal Pelaksanaan

Hari / Tanggal : Sabtu / 5 Juni 2016 Pukul : 08.00 wib s/d selesai

No. Hari/Tanggal Kegiatan

1. 5 juni 2016 Kerja Bakti bersama warga di mesjid haji miskin

D. Rencana Anggaran Biaya

1. Honor

 No Pelaksana

Kegiatan Jumlah

Jumlah

Jam Honor/Jam Biaya 1 Dosen 2 3 Rp. 100.000,- Rp. 600.000,-2 Mahasiswa 2 3 Rp. 50.000,- Rp.

900.000,-8 2. Bahan / Peralatan No Bahan Volume 1. Cangkul 3 buah 2. Sapu 2 buah 3 Sabit 4 Buah 3. Perjalanan / Akomodasi

 NO Bahan Volume Biaya Satuan ( Rp ) Biaya ( Rp ) 1 Premium 1 kali kegiatan Rp.10.000,- Rp.100.000 2 Makan + Snack 1 x 4 Rp. 20.000,- Rp. 80.000,-3 Snack Peserta 1 x 30 Rp. 5.000,- Rp. 150.000,-Total Rp. 330.000,-4. Pelaporan

 No Tujuan Volume Biaya Satuan ( Rp ) Biaya ( Rp ) 1 Pelaporan ke

Puskesmas

2 Rp. 100.000,- Rp

200.000,-Total Rp

200.000,-5. Rekapitulasi Biaya yang Diusulkan

 No Uraian Jumlah ( Rp ) 1 Honor narasumber Rp.

900.000,-2 Bahan / peralatan

-3 Akomodasi /Perjalanan Rp. 330.000,-4 Pelaporan Rp

1.430.000,-

BAB IV HASIL KEGIATAN

A. Hasil Kegiatan

Kegiatan Gotong royong ini telah dilaksanakan pda tanggal 05 Juni 2016. Kegiatan ini dimulai pada jam 08.00 WIB s/d selesai dengan dihadiri sebanyak 30 orang peserta.

1. Pelaksanaan

Pelaksaan kegiatan Gotong royong ini dibagi menjadi 3 tahap, yaitu : 1. Tahap Persiapan

a.  persiapan bahan-bahan gotong royong, penyaji meliputi persiapan  pembersih lantai, sapu, pel, sapu lidi, cangkul dan lain-lain yang dibutuhkan oleh anggota pelaksana dan warga yang berpatisipasi untuk mengikuti gotong royong.

 b. Bekerja sama dengan pengurus maasjid dan masyarakat sekitar tentang  penggunaan tempat dan waktu serta untuk mengumumkan rencana

kegiatan

c. Memastikan kembali tempat, waktu kegiatan dan mengumumkan acara.

d. Mengumumkan pelaksanaan kegiatan. 2. Tahap pelaksanaan

a. Acara diadakan di lingkungan masjid H. Miskin di jorong Baruah yang dimulai jam 08.00 WIB

c. Seluruh mahasiswa terlibat dalam kegiatan dan telah berperan sesuai dengan peran serta fungsi masing-masing

3. Evaluasi

a. Evaluasi Struktur

Seluruh mahasiswa pengabdian mayarakat jorong baruah. Peran serta dan tugas dari mahasiswa dapatmahasiswa dapat terlaksana dengan  baik sesuai dengan yang telah direncakan.

 b. Evaluasi Proses

Total peserta ada 30 orang. Pelaksanaan kegiatan gotong royong  berjalan sebagaimana yang diharapkan dimana peserta antusias untuk

melakukan gotong royong. c. Evaluasi Hasil

Lebih dari 75% dari peserta yang hadir antusias untuk melakukan gotong royong. Hal ini membuktikan bahwa peserta hadir dalam  pelaksanaan kegiatan gotong royong.

B. Hambatan

Tidak ada hambatan yang bertarti selama dilaksanakannya gotong royong kecuali dalam mengumpulkan peserta yang kadang tidak bisa diprediksi kondisinya.

C. Target Luaran

Hasil dari implementasi ini akan berupa kenyamanan dan kebersihan di masjid.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari pembahasan hasil kegiatan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa kegiatan Pengabdian Masyarakat yang berjudul kegiatan gotong royong di masjid H. Miskin Jorong Baruah Tahun 2016 ini cukup berhasil walaupun dalam pelaksanaanya masih ada beberapa kendala.

B. Saran

Guna mendukung suksesnya kegiatan berupa pada waktu-waktu mendatang dan kemanfaatannya yang telah dilaksanakan, ada beberapa hal yang harus diperhatikan: seperti betapa pentingnya kerja sama..

Lampiran 1 Biodata Ketua dan Anggota Tim TIM PELAKSANAAN

Tim pelaksana dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini teridiri dari 1 (satu ) orang Ketua Pelaksana, 1 ( satu ) anggota pelaksana dan 2 ( dua ) orang mahasiswa yang dilibatkan untuk membantu pelaksanaan kegiatan dengan susunana tim pelaksana sebagai berikut:

1. Ketua Pelaksana

1 Nama lengkap Debby Yolanda, S.SiT M.Keb 2 Jenis kelamin Perempuan

3 Jabatan fungsional Ketua Prodi DIII Kebidanan 4 Jurusan/program studi DIII Kebidanan

5 Bidang keahlian Kebidanan 6 NIP/NIK/Identitas

lainnya

7 NIDN NIDN : 1016078501 8 Tempat dan tanggal lahir

9 E-Mail Debbydiko@gmail.com 10 Nomor telepon/HP 085266042782

11 Alamat kantor Jalan Tan Malaka Belakang Balok Bukittinggi 12 Nomor telepon/Faks (0752) 21169/(0752) 33458

2. Anggota Pelaksana

1 Nama lengkap Ns. Silvia Intan Suri, S.Kep 2 Jenis kelamin Perempuan

3 Jabatan fungsional Tenaga Pengajar 4 Jurusan/program studi DIII Keperawatan 5 Bidang keahlian Keperawatan

5 NUPN NUPN : 9934000058

6 Tempat dan tanggal lahir Pasar Kuok/ 24 Oktober 1987 7 E-Mail Intan,Suri@rocketmail.com 8 Nomor telepon/HP 081363910865

9 Alamat kantor Jalan Tan Malaka Belakang Balok Bukittinggi 10 Nomor telepon/Faks (0752) 21169/(0752) 33458

3. Anggota Pelaksana

1 Nama lengkap Okva Herikbel 2 Jenis kelamin Laki-laki

3 NIM 1314144010027 4 Jurusan/program studi DIII Keperawatan

5 Alamat Kantor Jalan Tan Malaka Belakang Balok Bukittinggi 6 Nomor telepon/Faks (0752) 21169/(0752) 33458

4. Anggota Pelaksana

1 Nama lengkap Desi Marisa 2 Jenis kelamin Perempuan 3 NIM 1306154010011 4 Jurusan/program studi DIII Kebidanan

5 Alamat Kantor Jalan Tan Malaka Belakang Balok Bukittinggi 6 Nomor telepon/Faks (0752) 21169/(0752) 33458

ABSENSI PENANGGUNG JAWAB KEGIATAN GOTONG ROYONG

PENGABDIAN MASYARAKAT JORONG BARUAH PRODI DIII KEPERAWATAN DAN DIII KEBIDANAN

STIKes YARSI SUMBAR BUKITTINGGI TAHUN AKADEMIK 2015/2016

NO NAMA TANDA TANGAN

1 Debby Yolanda, S.SiT M.Keb 1

2 Ns.Silvia Intan Suri S.kep 2

3 Okva Herikbel 3

DOKUMENTASI KESLING GOTONG ROYONG

Referensi

Dokumen terkait

Gotong royong merupakan sikap mulia, agung, sarat dengan persamaan, persaudaraan dan ikatan batin antara setiap individu yang menerapkannya sebagai perilaku hidup dan

Gotong royong paham secara dinamis dalam pancasila merupakan paham kekeluargaan dalam kebersamaan untuk membangun Indonesia yang lebih maju lagi berdasar landasan

Bentuk asli dari gotong royong tersebut berisikan banyak kegiatan yang dilakukan secara bersama-sama dan telah menjadi patron utama dalam mengukur tingkat kepekaan sosial masyarakat

Gotong royong adalah bagian dari kehidupan masyarakat Indonesia, dan merupakan warisan budaya bangsa. Nilai dan perilaku gotong royong bagi masyarakat Indonesia sudah

Melalui internalisasi budaya gotong royong diharapkan masyarakat Indonesia tidak hanya memahami dan mengingat kembali budaya gotong royong tetapi juga menjadikan budaya

Pola Gotong Royong Dan Model Revitalisasinya Pada Masyarakat Batak Toba.Medan : Lembaga Penelitian Universitas Sumatera

Internalisasi Nilai Gotong Royong dalam Pelaksanaan Konseling Individu Berdasarkan hasil temuan penelitian mengenai internalisasi nilai gotong royong pada pelaksanaan konseling

Gambar 2 Kegiatan Membaca Yasin Setiap Jumat Gambar 3 Mendengarkan Kultum Jumat... Gambar 4 Kegiatan Gotong Royong Gambar 5 Siswa Mengikuti Kegiatan gotong