• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISA KARAKTERISTIK PENUMPANG MODA TRANSPORTASI BUS DAN KERETA API RUTE MEDAN PEMATANG SIANTAR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ANALISA KARAKTERISTIK PENUMPANG MODA TRANSPORTASI BUS DAN KERETA API RUTE MEDAN PEMATANG SIANTAR"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

1

ANALISA KARAKTERISTIK PENUMPANG

MODA TRANSPORTASI BUS DAN KERETA API RUTE MEDAN – PEMATANG SIANTAR

Ratna Simatupang, ST MT.

1)

, Sunandra Hutama.

2)

1)

Staf Pengajar Jurusan Teknik Sipil Sekolah Tinggi Teknik Harapan

2)

Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Sekolah tinggi Teknik Harapan

*) E- mail: sunanhutama94@gmail.com

ABSTRAK

Aktivitas pergerakan antara kota Medan – Pematang Siantar merupakan pergerakan yang cukup padat. Pergerakan antara kedua kota tersebut dapat dilayani oleh beberapa moda transportasi, Kereta api dan bus adalah contohnya. Angkutan bus lebih banyak diminati karena faktor efisiensi waktu dan mobilitas yang cukup tinggi dalam setiap harinya. Kereta api diminati karena faktor kenyamanan dan keamanan serta harga tiket yang lebih murah walaupun mobilitasnya tergolong sangat rendah. Melihat kondisi yang sekarang terjadi, semua pilihan diserahkan kepada pengguna kedua moda transportasi yang mempertimbangkan biaya, waktu, jadwal dan pelayanan. Penelitian dilakukan terhadap 100 orang pengguna kedua moda transportasi tersebut. Dari hasil analisa yang dilakukan dengan cara mewawancarai pelaku perjalanan dan membagikan kuisioner didapat distribusi karakter istik pelaku per jalanan lebih ser ing menggunakan bus dengan presentase sebesar 61% dan kereta api sebesar 39%.

Kata kunci : kondisi moda transportasi dan karakteristik penumpang

ABSTRACT

Activites movement between Medan – Siantar city are pretty solid movement. Movement between two cities can be served by multyple modes of transportation. Train and bus for example. People using bus are desirable because efficiency of time and high mobillity every daily basis. Train in demand because comfort and safety as well as cheaper prices despite relatively very low mobillity. Looking to condition of the present case, all options left to user of both modes transportation by cost, time, schedules and service. Research conducted on 100 users of both modes transportation. From analysis conducted by interview with travelers and ditributed quistionare obtained distribution charachteristic of traveling public using bus more often with a precentage of 61% and raily by 39%.

Keyword : The condition modes of transpotation and traveler charachteristic

1. PENDAHULUAN

1.1. Umum

Sarana dan prasarana transportasi disuatu wilayah negara mempunyai peranan yang sangat penting dalam menunjangan perkembangan pada wilayah tersebut, baik pada bidang ekonomi, sosial, budaya, pendidikan dan sebagainya. Penyelenggaraan kegiatan transportasi bertuju pada penyediaan

moda transportasi yang sesuai dengan kebutuhan dan letak wilayah yang ada, juga efisiens i, kenyamanan dan biaya yang sesuai dengan keadaan ekonomi para pengguna jasa transportasi tersebut.

Ketersediaan sarana transportasi tidak akan berkembang dengan baik apabila tidak didukung dengan ketersediaan prasarana/ fasilitas yang ada. Keduanya saling berhubungan agara mencapai tujuan dan

(2)

2 target pergerakan transportasi yang optimal.

Untuk memenuhi segala aspek diatas, sudah seharusnya sistem transportasi direncanakan sedemikian rupa sehingga tidak menimbulkan permasalahan yang serius.

Para pengguna jasa transportasi berhak memilih moda transpotasi yang akan digunakan sesuai dengan kenyamanan, efesiensi, dan biaya yang sesuai dengan karakterisktik penumpang tersebut. Keseimbangan antara pengguna jasa transportasi belumlah merata karena dihambat oleh banyak faktor, seperti keterlambatan keberangkatan, kenyamanan pada moda transportasi, biaya setiap keberangkatan dan sebagainya. Menyebabkan perbedaan yang sangat jauh antara satu moda transportasi satu dengan yang lainnya.

1.2. Latar Belakang

Pengembangan sarana dan prasarana transportasi ditujukan agar tersedianya transportasi yang aman, lancar, murah, cepat, tepat guna yang sesuai dengan konsep perkembangan transportasi di wilayah. Namun demikian, hal tersebut sulit untuk terwujud karena banyak hal negatif yang harus dihindar i dalam bidang ekonomi, sosial, budaya, politik. Jumlah penduduk yang terus bertambah setiap tahunnya menjadi faktor utama dalam perencanaan transportasi.

Pemilihan moda transportasi pada masyarakat sangat bervariasi sesuai dengan minat dan kebutuhan disetiap wilayah seperti darat (jalan dan rel), air (sungai, danau, laut) dan udara. Dalam pemilihan moda transportasi masyarakat harus mempertimbangkan berbagai aspek seperti tujuan per jalanan, jarak per jalanan, biaya, waktu dan fasilitas yang diberikan pada penumpang sebagai penunjang dalam pemilihan moda pada setiap perjalanan.

1.3. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dilakukannya penelitian ini untuk memperoleh distribusi karakteristik para pelaku per jalanan moda transportasi bus dan kereta api. Serta memperoleh model pemilihan moda bus dan kereta api ditinjau dari aspek biaya, waktu dan pelayanan. 1.4. Batasan Masalah

Agar penelitian ini terarah dan sesuai dengan tujuan maka, penelitian kali hanya membahas pergerakan penumpang dari Medan menuju Pematang Siantar yang menggunakan moda transportasi bus dan kereta api dengan cara membagikan kuis ioner kepada para penumpang pada saat sebelum keberangkatan maupun saat dalam perjalanan didalam moda tersebut.

2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Transportasi

Transportasi adalah pemindahan manusia atau barang dengan menggunakan wahana yang digerakkan oleh manusia atau mesin. Transportasi digunakan untuk memudahkan manusia untuk melakukan aktivitas sehari-hari. Banyak ahli telah merumuskan dan mengemukakan pengertian transportasi. Para ahli memiliki pandangannya masing-masing yang mempunyai perbedaan dan persamaan antara yang satu dengan yang lainnya.

2.2. Sarana dan Prasarana Transportasi 2.2.1 Sarana Transportasi

Sarana adalah barang atau benda

bergerak yang dapat dipakai sebagai

alat dalam pelaksanaan tugas dan fungsi unit

kerja.

2.2.2 Prasarana Transportasi

Prasarana adalah barang atau benda tidak bergerak yang dapat menunjang atau mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi unit kerja. Jalan dan jembatan adalah prasaranan transportasi darat yang meliputi segala bagian jalan, termasuk bangunan pelengkap dan perlengkapannya yang diperuntukkan bagi

lalu lintas

2.3 Peranan Transportasi

Transportasi memiliki peranan penting dalam setiap kegiatan manusia dalam menjalani kehidupan sehari hari. Mempermudah pergerakan dari satu tempat ke tempat lain, memindahkan suatu barang

(3)

3 dari suatu tempat ke tempat yang ingin dituju.

2.4. Penyelenggaraan Moda Transportasi 2.4.1 Transpotasi Alamiah

Transportasi alamiah adalah proses perpindahan orang atau barang yang penyelenggaraannya memanfaatkan media alam sebagai prasarana maupun sarana.

2.4.2 Transpotasi Modern

Transportasi modern adalah proses pemindahan orang atau barang yang penyelenggaraannya dilakukan mengitung kemajuan teknologi dan ilmu yang berkembang yang lebih memiliki ef isiens i pada setiapn kegiatannya.

2.5. Komponen Sistem Transportasi

Dalam memenuhi kegiatan transpotasi diperlukan berbagai komponen untuk melengkapi kegiatan tersebut seperti orang yang membutuhkan, barang yang dibutuhkan, alat angkut yang digunakan, jalan sebagai prasarana angkutan serta organisasi yang mengelola transportasi tersebut.

2.6. Pemodelan Transportasi

Model merupakan alat bantu atau media yang dapat digunakan untuk mencerminkan dan menyederhanakan suatu realita (dunia sebenarnya) secara terukur atau penyederhanaan realita untuk mendapatkan tujuan tertentu, yaitu penjelasan dan pengertian yang lebih mendalam serta untuk kepentingan peramalan.

2.7. Perencanaan Transportasi

perencanaan transportasi dilakukan untuk dapat memastikan bahwa kebutuhan akan pergerakan dalam bentuk pergerakan manusia, barang, atau kendaraan dapat ditunjang oleh sistem prasarana transportasi yang harus beroperasi dibawah kapasitasnya. 2.8. Pemilihan Moda Transportasi

2.8.1. Angkutan Umum Kereta Api

Kereta api merupakan angkutan

umum yang terdiri dari serangkaian kendaraan yang menggunakan rel sebagai lintasan moda tersebut, serangkaian kendaraan tersebut disebut dengan gerbong yang ditarik oleh lokomotif sebagai motor penggerak kendaraan tersebut.

2.8.2. Bus Angkutan Umum

Bus adalah kendaraan besar beroda, digunakan untuk membawa penumpang dalam jumlah banyak. Istilah bus ini berasal dari bahasa Latin, omnibus, yang berarti "(kendaraan yang berhenti) di semua (perhentian)".

2.9. Pendekatan Model Pemilihan Moda Model pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini terhadap pemilihan moda adalah model pemilihan diskret (Discrete Choice Models). Model ini menganalisis pilihan konsumen (pelaku perjalanan) dari sekumpulan alternatif pilihan moda yang saling bersaing dan tidak dapat dipilih (digunakan) secara bersama- sama lebih dar i satu moda (mutually exclusive), seperti kalau kita menggunakan bus, secara bersamaan tidak mungkin kita menggunakan kereta api. Hipotesa yang mendukung model pemilihan model diskret adalah berkenaan dengan situasi pilihan, yaitu pilihan individu terhadap setiap alternatif yang dapat dinyatakan dengan ukuran daya tarik (attractiveness) atau manfaat (utility).

2.10. Sampel dan Data

Sampel didefinis ikan sebagai sekumpulan unit yang secara khusus diseleksi untuk mewakili populas i yang lebih besar dengan atribut tertentu. Metode sampling yang paling banyak diter ima adalah metode sampling yang berbasiskan pada bentuk sampel random. Metode ini terbagi menjadi metode sampling sederhana, metode sampling bertingkat, dan metode sampling pilihan. 2.10.1. Teknik Stated Preference

Teknik SP merupakan pendekatan terhadap responden untuk mengetahui respon mereka terhadap situasi yang berbeda. Pada teknik SP ini, peneliti dapat mengontrol secara penuh faktor-faktor yang

(4)

4 ada pada situasi yang dihipotes is.

Masing-masing individu ditanya tentang responnya jika mereka dihadapkan kepadasituasi yang diberikan dalam keadaan yang sebenarnya.

2.10.2. Estimasi Parameter Stated Preference

Pada perhitungan metode kalo ini menggunakan sistem grafik yang dinilai lebih sederhana dan lebih mudah dipahami.

3 METODE PENELI TIAN 3.1. Umum

Penelitian ini dimulai dengan melakukan pengumpulan bahan literatur dan data-data primer dan skunder berupa pengamatan dilapangan dan dari instansi-instansi terkait mengenai penelitian yang dilakukan. Dalam pelaksanaan survey dilapangan, data primer diperoleh dar i kusioner yang dibagikan kepada penumpang dan dengan wawancara langsung kepada penumpang. Sedangkan data skunder dapat diperoleh dari instansi pemerintah maupun swasta, misalnya Departemen Dinas Perhubungan Sumatera Utara, PT. KAI Sumatera Utara, Perusahaan Bus Intra dan instansi lainnya.

3.2.1 Rencana Kerja

Sebelum mulai melakukan suatu kegiatan diperlukan suatu penelitian berupa studi pendahuluan untuk mendapatkan data yang ada pada saat ini (Data Eks iting). Kemudian dicari maksud dari penelitan serta tujua akhir yang aka dicapai dari penelitian ini. Setelah itu dilakukan studi pustaka untuk mencari dan mengumpulkan bahan – bahan literatur berupa landasan teori, metode – metode yang akan digunakan dalam pengolahan data maupun dalam melakukan analis is, serta hasil – hasil peelitian yang akan dilakukan sebeumnya dimana memiliki kaitan dan mendukung penelitian itu sendir i. 3.2.2 Gambaran Umum Wilayah Studi

Wilayah studi dari penelitian ini adalah wilayah yang berada di dua kota tetapi masih dalam satu provinsi yaitu kota Medan

dan Pematang Siantar di Provinsi Sumatera Utara. Jalur lintas yang digunakan bus Intra maupun Kereta api untuk menuju Pematang Siantar meliputi Lubuk Pakam, Tebing Tinggi, Serbelawan. Jarak yang ditempuh dari Medan ke Pematang Siantar sekitar 123 KM. 3.2.3 Operator Bus

Operator bus yang melayani rute Medan Pematang Siantar yang berlokas i disekitar kota medan cukup banyak tak terkecuali bus yang hanya melewati Pematang Siantar.

3.2.4 Perancangan dan Pelaksanaan Survei Pendahuluan

Penetuan metode survei untuk mendapatkan data – data yang digunakan dalam penelitian, data primer diperoleh dari cara sampling yaitu dengan wawancara langsung dan pengis ian kuisioner oleh responden. Perancangan desain kuisioner dengan melakukan analisa teknik Stated Preference. Peranangan kuisioner ini dilakukan berdasarkan kondisi eksiting dar i moda yang ada untuk kemudian pada proses selanjutnya dilakukan perubahan (baik peningkatan, pengurangan ataupun tidak ada perubahan) pada atribut yang ada.

3.2.5 Perancangan dan Pelaksanaan Survei Penelitian

Pelaksanaan survei dilakukan untuk memperoleh data pr imer dan data sekunder yang dibutuhkan dalam penelitin. Data primer diperoleh dengan mengadakan survei lapangan langsung pada pelaku per jalana Medan – Pematang Siantar bus dan kereta api. Datayang diambil menggunakan kuisioner. Data sekunder yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah jar ingan jalan raya dan jalan rel rute Medan – Pematang Siantar. Data operator yang melayani rute Medan – Pematang Siantar serta daya angkut atau kapasitas dalam setiap keberangkatan.

3.3 Pengumpulan dan Pengolahan Data

Data primer dan data sekunder yang telah diperoleh dari hasil survei selanjutnya diolah agar dapat digunakan sebagai data

(5)

5 masukan data bentuk data kualitatif.

Kemudian dilakukan kuantif ikasi dan transformasi tehadap data kualitatif dimana skala semantik selanjutnya ditransformasikan kedalam numerik.

3.4 Analisa Statistik

Validasi terhadap model dilakukan untuk menguji tingkat kepercayaan terhadap model yang diperoleh, yaitu dengan mengukur kemampuannya dalam mengestimasi nilai utilitas (nilai guna) pemilihan moda. Ukuran statistik digunakan untuk menentukan sifat penting yang menjadi dasar dalam memahami dan meramalkan perilaku.

3.5 Kompilasi Data

Kompilasi data merupakan data yang digunakan dalam studi, merupakan hasil dari survei yang berupa jawaban dari responden. Has il dari pilihan responden merupakan nilai skala numerik yang digunkan sebagai variabel tidak bebas dan sebagai var iabel bebas adalah selis ih nilai atribut bus Intra dan kereta api. Proses analisa dilakukan dengan cara analisis regresi linier dengan input data var iabel bebas dan tidak bebas. Dari hasil estimasi akan diperoleh bentuk model pemilihan moda. 3.6 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisa yang dilakukan akan diperoleh beberapa kesimpulan yang berkaitan dengan karakteristik pemilihan moda yang dilakukan oleh pelaku perjalanan. Setelah memperoleh kesimpulan dari hasil penelitian, selanjutnya dapat diber ikan rekomendas i atau saran, baik yang berkaitan dengan penelitian lebih lanjut maupun yang berkaitan dengan pihak pengelola moda transportasi mengenai langkah- langkah perbaikan.

4 Pengolahan Data 4.1 Jumlah Sampel

Berdasarkan wawancara yang dilakukan di pol intra dan stasiun kereta api didapat rata-rata pergerakan dan jumlah penumpang dalam sehari. Untuk perjalanan bus Intra dalam sehari mampu memberangkatkan 12 kali perjalanan ke

siantar dengan rataan 30 orang setiap kali perjalanan. Maka, jumlah populasi dalam sehari di pol intra sebesar 360 orang/penumpang. Data ini pada jenis keberangkatan patas berdasarkan jumah tiket yang terjual. Sedangkan kereta api dilakukan secara manual dengan menghitung sendiri is i rata-rata dari setiap gerbong yang berjumlah 3 gerbong sekali berangkat dan keberangkatan kereta api menuju Pematang siantar hanya sekli dalam sehari. Maka didapat rata-rata jumlah penumpang kereta api sebesar 150 orang/penumpang. Berdasarkan jumah rata-rata penumpang kereta api diatas dapat diambil kesimpulan jumlah total pengguna moda transportasi bus dan kereta api rute Medan – Pematang Siantar sebesar 510 orang/penumpang. Maka n = 𝑵𝑵 𝟏𝟏+𝑵𝑵(𝒆𝒆)𝟐𝟐 n = 𝟓𝟓𝟏𝟏𝟓𝟓 𝟏𝟏+𝟓𝟓𝟏𝟏𝟓𝟓(𝟓𝟓,𝟏𝟏)𝟐𝟐 n = 83,6 ~ 84 sample

Syarat minimal data yang disebar kepada responden adalah 84 individu. Maka, data yang diambil untuk disebar kepada responden berjumlah 100 individu.

4.1.2 Pelaksanaan Survey Pengumpulan Data

Pelaksanaan survei ini dilakukan pada tanggal 3 dan 4 agustus 2016. Pengambilan responden dilakukan secara acak kepada seluruh penumpang yag menggunakan moda bus Intra dan moda kereta api dalam perjalanan dari Medan – Pematang Siantar. Para surveyor dalam menyebarkan kuisioner ditempatkan pada titik-titik utama yaitu di stasiun kereta api dan pol bus Intra.

4.2 Pemaparan Hasil Survei

Responden dalam survey ini merupakan masyarakat pengguna moda transportasi bus Intra dan kereta api dalam melakukan per jalanan Medan – Pematang Siantar.

(6)

6 Tabel 4.1 distribusi penumpang moda

transportasi bus Intra dan kereta api

No Responden Pengguna Jumlah

Presentase %

1 Bus Intra 58 61

2 Kereta Api 37 39

Sumber : Kuisioner

Selanjutnya distribusi penumpang moda transportasi bus Intra dan kereta api dapat kita lihat pada grafik dibawah ini :

Sumber : Kuisioner

Grafik 4.1. distribusi penumpang moda transportasi bus Intra dan kereta api

A. Tujuan Perjalanan

Berdasarkan tujuan perjalanan yang dilakukan ter lihat bahwa karakteristik pengguna kereta api lebih banyak melakukan perjalanan dengan tujuan ber libur/ rekreasi yaitu sebesar 68,96% dibandingkan perjalanan non berlibur sebesar 35,14%. Sedangkan untuk pengguna moda bus Intra mayoritas tujuan perjalanannya adalah non berlibur yaitu sebesar 65,51% dan untuk perjalanan ber libur sebesar 31,04%.

Tabel 4.2 distribusi karakteristik penumpang moda transportasi bus Intra

dan kereta api

No

Tujuan

Pe rjalanan Ke reta Api Bus Intra

Jumlah % Jumlah % 1 Berlibur 24 64,87 18 31,04 2 Non Berlibur 13 35,13 40 68,96 Jumlah 37 100 58 100 Sumber : Kuisioner Sumber : Kuisioner

Grafik 4.2. distribusi karakteristik penumpang moda transportasi bus Intra dan kereta api

B. Alasan Pemilihan Moda

Dari beberapa alasan pemilihan moda, pada umumnya pengguna angkutan kereta api lebih mementingkan kenyamanan dalam menggunakan moda kereta api dengan presentase yang cukup besar sebesar 81,08% dibanding alasan lainnya. Sedangkan pada penggunaan moda bus intra cenderung memilih kecepatan waktu yaitu sebesar 55,17% dan kemudahan yaitu sebesar 17,24%.

Tabel 4.3 distribusi pemilihan moda penumpang moda transportasi bus Intra

dan kereta api

No Alasan Pemilihan Moda Kereta Api B us Intra

Jumlah % Jumlah % 1 P ertimbangan Kecepatan waktu 0 0 38 65,51 2 P ertimbangan Keselamatan 2 5,40 2 3,44 3 P ertimbangan Kenyamanan 30 81,08 5 8,62 4 P ertimbangan Kemudahan 1 2,70 10 17,24 5 P ertimbangan Harga 4 10,81 3 5,17 Jumlah 37 100 58 100 Sumber : Kuisioner 0% 100% Presentase % 1 Bus Intra 2 Kereta Api 0 100 % % 1 Berlibur 2 Non Berlibur

(7)

7

Sumber : Kuisioner

Grafik 4.3. distribusi pemilihan moda penumpang moda transportasi bus Intra

dan kereta api 5 Kesimpulan dan Saran 5.1 Kesimpulan

Dari hasil pengamatan terhadap perilaku pelaku perjalanan diperolehdistribus i karakteristik pelaku per jalanan lebih ser ing menggunakan bus dengan presentase sebesar 61% dan kereta api sebesar 39%.

hasil karakteristik pengunaa angkutan umum bus intra dan kereta api sebagai berikut :

1. Tujuan perjalanan non berlibur pada bus intra memiliki presentase sebesar 65,51% dan untuk perjalanan berlibur sebesar 31,04%. Sedangkan untuk perjalanan kereta api memiliki presentase sebesar 68,96% memiliki tujuan ber libur dan 35,14% non berlibur.

2. Pengguna bus intra cenderung memilih kecepatan waktu dalam melakukan per jalanan yaitu sebesar 55,1% dan kemudahan sebesar 17,24%. Sedangkan pada pengguna kereta api lebih mengutamakan kenyamanan dalam melakukan perjalanan dengan presentase sebesar 81,08% dan 18,92% sisanya memilih alasan lainnya seperti kemudahan, harga, kecepatan, dan keamanan.

5.2 Saran

1. Analisa karakteristik pengguna moda transportasi pada penelitian kali ini merupakan analisis yang bertujuan untuk mengetahui alasan dan kriteria dalam setiap pemilihan moda.

2. Hambatan yang diperoleh dalam penelitian ini adalah saat surveyor membagikan kuisioner sebagai data

lapangan. Para responden terkesan acuh dan mengisi lembar kuisioner dengan seadanya.

3. Diper lukan kesabaran dan pemahaman yang matang untuk menjelaskan dan meyakinkan agar para responden mau mengisi kuisioner.

4. Hendaknya melampirkan surat izin oleh perusahaan terkait agar lebih meyakinkan para responden agar tidak disangka ilegal.

DAFTAR PUSTAKA

C. Jotin Khisty dan B. Kent Lall., (2005). Dasar – Dasar Rekayasa Transportasi. Erlangga, Jakarta.

Erwin F. Simanjuntak., (2009). Analisa Pemilihan Moda Transportasi Bus Angkutan Kota dan Kereta Api Rute Medan Tanjung Balai Terhadap Kenaikan BBM. Tesis Teknik Sipil USU. Medan.

Miro,Fidel., (2005). Perencanan Transportasi. Erlangga, Jakarta.

Morlok, Edwar K., (1995). Pengantar Teknik dan Perencanaan Transportasi. PT. Gelora Aksara Pratama.

S.N., (1997). Sistem Transportasi. Gunadarma.

Sugiono., (2001). Statistik Nonparametrik untuk Penelitian. Alfabeta.

Wikipedia Indonesia., Sejarah Perkeretaapian di Indonesia. https://id.wikipedia.org/wiki/Sejarah_per keretaapian_di_Indones ia 0% 100% Pe rti m ba n… Pe rti m ba n… Pe rti m ba n… Pe rti m ba n… Pe rti m ba n… 1 2 3 4 5 Kereta Api % Bus Intra %

Gambar

Grafik 4.2. distribusi karakteristik  penumpang moda transportasi bus Intra  dan kereta api
Grafik 4.3. distribusi pemilihan moda  penumpang moda transportasi bus Intra

Referensi

Dokumen terkait

Rasio kas pada tahun 2012 mendapat skor 7.50 dengan bobot skor persentase 0 sampai 10 sehingga dapat dikatagorikan Cukup Likuid, dan pada tahun 2013 masih dengan skor

Menyusul cedera medula spinalis, penyebab utama kematian sel adalah nekrosis dan apoptosis. Walaupun mekanisme kematian sel yang utama segera setelah terjadinya cedera primer

Model pembelajaran berbasis proyek (Project Based Learning) merupakan model belajar yang melibatkan siswa secara langsung dalam memecahkan permasalahan. Siswa

2. Pelancongan yang dilakukan bersama-sama oleh tiga orang atau lebih yang masing-masing umurnya lebih dari enam belas tahun, dihukum kurungan selama- lamanya enam

Data Primer, yaitu data yang diperoleh dari responden berupa jawaban pertanyaan yang terdapat dalam kuesioner yaitu motif dan kepuasan audience untuk mendapatkan

Tujuan penelitian ini adalah menganalisis pengaruh efektivitas komunikasi petugas pabrik gula terhadap kepercayaan petani pada pabrik gula, pengaruh kualitas teknis

Salah satu upaya untuk meningkatkan ketahanan tanaman terhadap penyakit adalah melalui induksi ketahanan sistemik yang dipicu oleh pengaplikasian elisitor dengan melibatkan