• Tidak ada hasil yang ditemukan

Gambaran Faktor Risiko Asap Rokok terhadap Penyakit Jantung Hipertensi di RSUD dr. Zainoel Abidin Banda Aceh

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Gambaran Faktor Risiko Asap Rokok terhadap Penyakit Jantung Hipertensi di RSUD dr. Zainoel Abidin Banda Aceh"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

Jurnal Pendidikan, Sains, dan Humaniora Juli 2020 eISSN 2657- 0998

539

Gambaran Faktor Risiko Asap Rokok terhadap Penyakit Jantung

Hipertensi di RSUD dr. Zainoel Abidin Banda Aceh

Zubir

Dosen Politeknik Kesehatan Aceh Jurusan Kesehatan Lingkungan zubir@gmail.com

ABSTRAK

Hipertensi adalah hal yang paling umum dari semua permasalahan kesehatan dan merupakan faktor resiko yang paling tinggi untuk gangguan kardiovaskular. Hipertensi kini menjadi masalah global karena prevalensi yang terus meningkat sejalan dengan perubahan gaya hidup seperti merokok, obesitas, aktivitas fisik dan stres psikososial. Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan penyebab kematian dan kesakitan yang tinggi. Hipertensi sering diberi gelar The Silent killer karena hipertensi merupakan pembunuh tersembunyi. Hasil studi Dinas Kesehatan Provinsi Aceh menyatakan bahwa hipertensi menempati urutan ke empat penyakit yang banyak diderita oleh masyarakat Aceh dengan jumlah kasus sekitar 3.474 kasus. Hasil studi Dinas Kesehatan Provinsi Aceh menyatakan bahwa hipertensi menempati urutan ke empat penyakit yang banyak diderita oleh masyarakat Aceh dengan jumlah kasus sekitar 3.474 kasus. Tujuan Penelitian untuk mengetahui untuk melihat gambaran pola makan, aktivitas fisik, merokok, usia, riwayat keluarga dan jenis kelamin terhadap kejadian penyakit jantung hipertensi. Metode penelitian deskriptif sedangkan populasi adalah berjumlah 148 orang dan sampel sebanyak 59 orang. Pengumpulan data dilakukan dengan data primer diperoleh melalui wawancara dengan menggunakan kuiesioner dan data skunder diperoleh dari poliklinik RSUZA yang terkait dengan pasien hipertensi. Tehnik analisa yaitu data yang telah di dapat kemudian dikumpulkan yaitu dengan tahapan sebagai berikut melalui proses melakukan: Editing, Coding, Transfering dan Tabulating. Hasil penelitian yaitu: terlihat bahwa dari 59 responden ternyata mayoritas penyakit jantung hipertensi yaitu hipertensi stage I sebanyak 38,9%. mayoritas pola makan pasien hipertensi adalah kurang baik sebanyak 54,2%. mayoritas aktivitas fisik pasien hipertensi adalah kurang baik sebanyak 52,5%. mayoritas responden merokok sebanyak 62,7%. mayoritas usia ≥ 45 tahun yaitu sebanyak 64,4%. mayoritas indeks riwayat keluargayaitu ada sebanyak 57,6%. mayoritas jenis kelamin responden yaitu laki-laki sebanyak 62,7%. Kesimpulan: penyakit hipertensi sangat berpengaruh dengan perilaku merokok.

Kata kunci: Asap rokok, jantung, hipertensi PENDAHULUAN

Penyakit kardiovaskular tidak bisa lepas dari hipertensi (Soenarta et al., 2015). Hipertensi adalah hal yang paling umum dari semua permasalahan kesehatan dan merupakan faktor resiko yang paling tinggi untuk gangguan kardiovaskular (Yonata & Satria, 2016). Studi yang ditemukan oleh World Health Organization (WHO) pada tahun

(2)

540

2004 menyatakan 1,7 % dari jumlah kematian di dunia disebabkan oleh penyakit jantung hipertensi. Angka kejadian penyakit jantung hipertensi di Afrika adalah 78 individu dari 11.248 jumlah kematian dan di Amerika 151 individu dari 6.158 jumlah kematian, sedangkan di Asia tenggara, 156 idividu dari 15.279 jumlah kematian (Rahajeng & Tuminah, 2009).

Hipertensi kini menjadi masalah global karena prevalensi yang terus meningkat sejalan dengan perubahan gaya hidup seperti merokok, obesitas, aktivitas fisik dan stres psikososial (Roza, 2016). Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan penyebab kematian dan kesakitan yang tinggi sehingga hipertensi sering diberi gelar The Silent killer karena hipertensi merupakan pembunuh tersembunyi (Alnasir, 2008). Hipertensi bisa menyebabkan berbagai komplikasi terhadap beberapa organ lain seperti menyebabkan terjadinya penyakit jantung, stroke, dan gangguan fungsi ginjal (Dr. Rajkumar Dhaked, 2017).

Prevalensi hipertensi di Indonesia berdasarkan laporan hasil Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) tahun 2007 yang telah di diagnosa oleh tenaga kesehatan sebesar 7,2%, sedangkan di Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) sebesar 9,2% (Pradono, Suparmi, & Sihombing, 2013).

Hampir di setiap negara hipertensi menduduki peringkat pertama sebagai penyakit yang paling sering di jumpai. Angka kejadian hipertensi ini terus meningkat seiring dengan pertambahan usia dan biasanya lebih sering menyerang usia 65 tahun ke atas (Tirtasari & Kodim, 2019). Untuk jenis penyakit yang tidak menular di Indonesia, stroke dan hipertensi merupakan penyebab kematian terbesar dengan proporsi masing-masing stroke sebesar 15,4% dan hipertensi 6,8%. Di Aceh, prevalensi hipertensi tercatat sebesar 12,6% (Riskesdas, 2007). Hasil studi Dinas Kesehatan Provinsi Aceh menyatakan bahwa hipertensi menempati urutan ke empat penyakit yang banyak diderita oleh masyarakat Aceh dengan jumlah kasus sekitar 3.474 kasus (Dinkes Provinsi Aceh, 2009). Hasil Riskesdas tahun 2013 melaporkan bahwa prevalensi hipertensi di Sumatera Utara sebesar 45,69% pada kelompok umur di atas 60 tahun untuk penderita rawat jalan. Berdasarkan penyakit penyebab kematian pasien rawat inap di Rumah Sakit Kabupaten/Kota Provinsi Sumatera Utara, hipertensi menduduki peringkat pertama dengan proporsi kematian sebesar 27,02% (1.162 orang), pada kelompok umur ≥ 60 tahun sebesar 20,23% (1.349 orang) (Kemenkes RI, 2013).

Faktor risiko hipertensi ada yang dapat dikendalikan berupa; obesitas, kurang olahraga, merokok, diabetes mellitus, mengonsumsi garam berlebihan, minum alkohol, pola diet, pil KB dan stress emosional, sedangkan faktor resiko yang tidak dapat dikendalikan diantaranya; umur, jenis kelamin dan genetic (Gormer, 2007). Faktor resiko menderita hipertensi adalah riwayat keluarga, ras, kelebihan berat badan, usia, sensitifitas terhadap natrium, rokok, alkohol, diabetes, strees dan obat-obatan (Elisa, 2008).

Munculnya gejala dan ancaman berbagai penyakit di era moderen ini antara lain juga didukung oleh adanya pola dan gaya hidup modernisasi yang tidak sehat. Pola dan gaya hidup tersebut yang semakin luas membuka lebar pintu masuk dan datangnya berbagai penyakit mematikan, salah satunya hipertensi (Roza, 2016). Modernisasi biasanya mengubah pola hidup menjadi lebih praktis, termasuk juga soal makanan. Pada

(3)

Jurnal Pendidikan, Sains, dan Humaniora Juli 2020 eISSN 2657- 0998

541 umumnya, masyarakat perkotaan cenderung memilih makanan siap saji dan mempunyai kebiasaan makan berlebihan, kurang olahraga, merokok berlebihan dan kurang istirahat (Apriany & Mulyati, 2012).. Akibatnya, sejak 10 tahun terakhir penyakit hipertensi banyak menyerang masyarakat, terutama yang berumur lebih dari 40 tahun, bahkan ada juga yang berumur 30 tahun (Khomsal, 2007).

Dari hasil data pada rekam medis Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Zainoel Abidin (RSUDZA) Banda Aceh pada bulan Oktober s/d Desember 2013 terdapat kunjungan pasien ke rumah sakit sebanyak 2.026 pasien. Dari jumlah kunjungan pasien tersebut terdapat pasien yang paling banyak menderita hipertensi adalah pada umur 44 – 60 tahun sedangkan pada umur diatas 65 tahun lebih sedikit yang menderita hipertensi yaitu sebanyak 188 pasien, kemudian dari data tersebut juga terdapat pasien yang paling banyak menderita hipertensi adalah kaum laki-laki dibandingkan kaum wanita yaitu laki-laki sebanyak 392 pasien dan wanita sebanyak 279 pasien (Data Rekam Medis RSUDZA Banda Aceh, 2013).

Berdasarkan data tersebut diatas maka peneliti tertarik melakukan penelitian tentang gambaran faktor risiko terjadinya penyakit jantung hipertensi di RSUD dr. Zainoel Abidin Banda Aceh.

METODE

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dimana tujuan peneliti untuk melihat gambaran polamakan, aktivitas fisik, merokok, usia, riwayat keluarga dan jenis kelamin terhadap kejadian penyakit jantung hipertensi.

Tehnik Pengumpulan Data 1. Data Primer

Data yang diperoleh dari peninjauan langsung kelapangan melalui wawancara dengan menggunakan kuesioner yang telah disusun sebelumnya.

2. Data Sekunder

Data yang diperoleh dari poliklinik RSUZA, serta instansi yang terkait dengan pasien dengan hipertensi.

HASIL PENELITIAN Penyakit Jantung Hipertensi

Data tentang frekuensi penyakit jantung hipertensi di Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin Banda Aceh ditampilkan dalam Tabel 1.

(4)

542

Tabel 1. Distribusi Frekuensi Penyakit Jantung Hipertensi Di Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin Banda Aceh Tahun 2014

Sumber : Data Primer (diolah) tahun 2014

Dari tabel 1. di atas terlihat bahwa dari 59 responden ternyata mayoritas penyakit jantung hipertensi yaitu hipertensi stage Isebanyak 38,9%.

PolaMakan

Data tentang frekuensi pola makan pasien jantung hipertensi di Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin Banda Aceh ditampilkan dalam Tabel 2.

Tabel 2.Distribusi Frekuensi PolaMakanPasienJantungHipertensi Di Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin Banda Aceh Tahun 2014

Sumber : Data Primer (diolah) tahun 2014

Dari tabel 2. diatas terlihat bahwa dari 59 responden ternyata mayoritas polamakanpasienhipertensiadalahkurangbaiksebanyak 54,2%.

Aktivitas Fisik

Data tentang aktivitas fisik pasien jantung hipertensi di Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin Banda Aceh ditampilkan dalam Tabel 3.

Tabel 3. Distribusi Frekuensi AktivitasFisikPasienJantungHipertensi Di Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin Banda Aceh Tahun 2014

Sumber : Data Primer (diolah) tahun2014.

No. Penyakit Jantung Hipertensi Frekuensi % 1 2 3 4 Normal Prehipertensi Hipertensi stage I Hipertensi stage II 0 5 23 31 0 8,5 38,9 52,5 Jumlah 59 100

No. PolaMakan Frekuensi %

1 2 Baik Kurang Baik 27 32 45,8 54,2 Jumlah 59 100

No. AktivitasFisik Frekuensi %

1 2 Baik Kurang Baik 28 31 47,5 52,5 Jumlah 59 100

(5)

Jurnal Pendidikan, Sains, dan Humaniora Juli 2020 eISSN 2657- 0998

543 Dari tabel 3. di atas terlihat bahwa dari 59 responden ternyata mayoritas aktivitas fisik pasien hipertensi adalah kurang baik sebanyak 52,5%.

Merokok

Data tentang frekwuensi merokok pasien jantung hipertensi di Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin Banda Aceh ditampilkan dalam Tabel 4.

Tabel 4. Distribusi Frekuensi Merokok Pasien Jantung Hipertensi Di Rumah SakitUmum Daerah dr. Zainoel Abidin Banda Aceh Tahun 2014

Sumber : Data Primer (diolah) tahun 2014

Dari tabel 4. di atas terlihat bahwa dari 59 responden ternyata mayoritas responden merokok sebanyak 62,7%.

Usia

Data tentang usia pasien jantung hipertensi di Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin Banda Aceh ditampilkan dalam Tabel 5.

Tabel 5. Distribusi Frekuensi Usia PasienJantungHipertensi Di Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin Banda Aceh Tahun 2014

Sumber : Data Primer (diolah) tahun 2014

Dari tabel 5. diatas terlihat bahwa dari 59responden ternyata mayoritas usia ≥ 45 tahun yaitu sebanyak 64,4%.

Indeks Riwayat Keluarga

Data tentang riwayat keluarga pasien jantung hipertensi di Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin Banda Aceh ditampilkan dalam Tabel 6.

No. Merokok Frekuensi %

1 2 Ya Tidak 22 37 37,3 62,7 Jumlah 59 100

No. Usia Frekuensi %

1 2

Beresiko (≥45 tahun) Tidak beresiko (<45 tahun)

38 21

64,4 35,6

(6)

544

Tabel 6. Distribusi Frekuensi Indeks Riwayat KeluargaPasienJantungHipertensi Di Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin Banda Aceh Tahun 2014

Sumber : Data Primer (diolah) tahun 2014

Dari tabel 6. diatas terlihat bahwa dari 59 responden ternyata mayoritas indeks riwayat keluargayaitu ada sebanyak 57,6%.

Jenis Kelamin

Data tentang aktivitas fisik pasien jantung hipertensi di Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin Banda Aceh ditampilkan dalam Tabel 7.

Tabel 7. Distribusi Frekuensi Jenis Kelamin PasienJantungHipertensi Di Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin Banda Aceh Tahun 2014

Sumber : Data Primer (diolah) tahun 2014

Dari tabel 7. diatas terlihat bahwa dari 59 responden ternyata mayoritas jenis kelamin responden yaitu laki-laki sebanyak 62,7%.

Pembahasan

Dari tabel 2. diatas terlihat bahwa responden yang pola makan kurang baik cenderung mengalami hipertensi stage II sebesar 53,1%, sedangkan pola makan baik juga cenderung mengalami hipertensi stage II sebesar 51,9%. Pola makan yang baik cendrung hipertensi karena makanan yang dimakan banyak mengandung lemak dan garam sehingga seharusnya lebih sedikin hipertensi malah lebih banyak hipertensi.

Dari tabel 3.diatas terlihat bahwa aktivitas fisik yang kurang baik cenderung mengalami hipertensi stage II sebesar 61,3%, sedangkan aktivitas fisik baik juga cenderung mengalami hipertensi stage II sebesar 42,8%.

Dari tabel 4. diatas terlihat bahwa responden perokok ringan cenderung mengalami hipertensi stage II sebesar 72,7%, sedangkan responden yang tidak merokok juga cenderung mengalami hipertensi stage II sebesar 40,5%.

No. Indeks Riwayat Keluarga Frekuensi %

1 2 Ada Tidak 34 25 57,6 42,4 Jumlah 59 100

No. Jenis Kelamin Frekuensi %

1 2 Laki-laki Perempuan 37 22 62,7 37,3 Jumlah 59 100

(7)

Jurnal Pendidikan, Sains, dan Humaniora Juli 2020 eISSN 2657- 0998

545

Kesimpulan

1. Penyakit jantung hipertensi di RSUD dr. Zainoel Abidin Banda Aceh yaitu hipertensi stage I sebanyak 23 orang (38,9%).

2. Pola makan pasien hipertensi di RSUD dr. Zainoel Abidin Banda Aceh adalah kurang baik sebanyak 32 orang(54,2%).

3. Aktifitas fisik pasien hipertensi di RSUD dr. Zainoel Abidin Banda Aceh adalah kurang baik sebanyak 31 orang (52,5%).

4. Merokok pasien hipertensi di RSUD dr. Zainoel Abidin Banda Aceh adalah sebanyak 37 orang (62,7%).

5. Usia pasien hipertens idi RSUD dr. Zainoel Abidin Banda Aceh adala usia ≥ 45 tahun yaitu sebanyak 38 orang (64,4%).

6. Indeks riwayat keluarga pasien hipertensi di RSUD dr. Zainoel Abidin Banda Aceh adalah ada sebanyak 34 orang (57,6%).

7. Jenis kelamin pasien hipertensidi RSUD dr. Zainoel Abidin Banda Aceh adalah laki-laki sebanyak 37 orang (62,7%).

DAFTAR PUSTAKA

Alnasir, F. A. L. (2008). Hypertension the silent killer. Journal of the Bahrain Medical

Society.

Apriany, R. E. A., & Mulyati, T. (2012). ASUPAN PROTEIN, LEMAK JENUH,

NATRIUM, SERAT DAN IMT TERKAIT DENGAN TEKANAN DARAH PASIEN HIPERTENSI DI RSUD TUGUREJO SEMARANG. Journal of Nutrition College. https://doi.org/10.14710/jnc.v1i1.737

Dr. Rajkumar Dhaked, D. M. C. G. (2017). The Silent Killer: Hypertension. International

Journal of Advanced Research and Development.

https://doi.org/doi.org/10.22271/advanced

Gormer, B. (2007). Farmakologi Hipertensi. Universitas Indonesia (UI-Press). Pradono, J., Suparmi, & Sihombing, N. (2013). Prevalence and determinants of

hypertension in aged 15-60 Years old in Bogor City , West Java Province. Jurnal

Ekologi Kesehatan.

Rahajeng, E., & Tuminah, S. (2009). Prevalensi Hipertensi dan Determinannya di

Indonesia. Maj Kedokteran Indonesia.

Roza, A. (2016). Hubungan Gaya Hidup Dengan Kejadian Hipertensi Di Puskesmas Dumai Timur Dumai-Riau. Jurnal Kesehatan STIKes Prima Nusantara Bukittinggi. Soenarta, A. A., Erwinanto, Mumpuni, A. S. S., Barack, R., Lukito, A. A., Hersunarti, N.,

… Pratikto, R. S. (2015). Pedoman Tatalaksana Hipertensi pada Penyakit

Kardiovaskular. Pedoman Tatalaksana Hipertensi Pada Penyakit Kardiovaskuler.

Tirtasari, S., & Kodim, N. (2019). Prevalensi dan Karakteristik Hipertensi Pada Usia Dewasa Muda di Indonesia. Tarumanagara Medical Journal.

Yonata, A., & Satria, A. P. P. (2016). Hipertensi sebagai Faktor Pencetus Terjadinya Stroke. Majority.

Gambar

Tabel 1. Distribusi Frekuensi Penyakit Jantung Hipertensi Di Rumah Sakit Umum Daerah  dr
Tabel 4. Distribusi Frekuensi Merokok Pasien Jantung Hipertensi Di Rumah  SakitUmum  Daerah dr
Tabel 6. Distribusi Frekuensi Indeks Riwayat KeluargaPasienJantungHipertensi Di Rumah  Sakit Umum Daerah dr

Referensi

Dokumen terkait

Bursa saham di Asia ditutup cenderung melemah pada perdagangan Jumat (15/12), terutama untuk bursa Jepang, Shanghai dan Hang Seng yang melemah lebih dari 1% setelah Otoritas

e. Banyaknya Jama’ah yang ikut berpartisipasi memberikan bantuan dalam setiap kegiatan yang dilaksanakan KBIH As-Shodiqiyyah. Seringnya melaksanakan kegiatan-kegiatan

ke Kota Makassar untuk mencari pekerjaan sampingan seperti menjadi tukang batu dan kuli bangunan. Istri-istri nelayan yang masih muda banyak yang bekerja di kota

a) Yuwono (1995:3), mengemukakan bahwa pelestarian berarti suatu tindakan pengelolaan atau manajemen suatu satuan wilayah perkotaan atau perdesaan sebagai suatu

Skripsi saya yang berjudul “ Performansi Turbin Angin Savonius Dengan Empat Sudu Untuk Menggerakkan Pompa ” ini diajukan sebagai persyarataan akhir bagi mahasiswa Departemen

Nilai-nilai Pancasila dan norma-norma agama merupakan dasar untuk seluruh masyarakat Indonesia berbuat baik, sehingga Pancasila dianggap sebagai ideologi yang bersifat

Bila beban bangunan seluruhnya didukung tiang oleh tahanan ujungnya (tiang dukung ujung), maka penurunan dihitung dengan menganggap dasar kelompok tiang sebagai fondasi rakit,

Selain itu mahasiswa juga mengalami kesulitan dalam mengingat rumus umum penyelesaian persamaan differensial Bernoulli. Dari hasil wawancara mahasiswa mengatakan