• Tidak ada hasil yang ditemukan

NUMERAL CLASSIFIER YANG MENYATAKAN UKURAN DALAM BAHASA INDONESIA. Sri Wahyuni Universitas Andalas ABSTRACT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "NUMERAL CLASSIFIER YANG MENYATAKAN UKURAN DALAM BAHASA INDONESIA. Sri Wahyuni Universitas Andalas ABSTRACT"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

Sri Wahyuni Universitas Andalas

ABSTRACT

As family of Austronesian language, Indonesian is one of language which using the numeral classifier. Numeral classifier is a word using in the numeral phrase. One of the classifications of numeral classifier is mensural classifier. In Indonesian, numeral classifier can be found in every measurement unit with explaining the accurate value in international unit and classifier in traditional ways. In traditional Indonesian, the unit of length, size and volume founding in numeral classifier are based on the form or state of human body parts, such as hands and feet. In units of weight, there are several international units of numeral classifiers which pronounced in Indonesian, such as gram, ons, pon, kilogram, kwintal, ton, and the troy ons. In other way, the numeral classifiers based on traditional Indonesian units are kati, pikul, koyan, bahara, bungkal, and rial. The numeral classifier for unit of length based on the international units which pronounced in Indonesian are millimeter, sentimeter, meter, inci, dim, kaki, yard, mil, mil laut and elo. In other hand, there are also the traditional Indonesian based numeral classifier unit, such as jari, jengkal, hasta, depa and tapak. In measuring the distances, the traditional unit use numeral classifiers of langkah, pal, tombak, and joyana. Numeral classifiers for unit of area based on international unit which pronounced in Indonesian are meter persegi, hektar, and mil persegi. The traditional Indonesian unit also have the numeral classifiers, such pantak, pancang, and Ban. To measure unit of size, there are found several numeral classifiers in Indonesian unit, such as cekak (kacak) and cak. Numeral classifiers for unit of volume base on international unit which pronounce in Indonesian are liter, sese (cc), galon, barel and kubik. In traditional Indonesian unit, the numeral classifier for unit of volume are cubit, genggam, and raup. Keywords: numeral classifier, Indonesian language

1. Pendahuluan

Numeral classifier ditemui dalam berbagai bahasa di dunia. Aikhenvald (2000) menyatakan bahwa bahasa-bahasa yang memiliki numeral classifier terbentang luas, mulai dari Cina sampai dengan sebagian India, Benua Amerika dan Amerika Selatan bagian tengah. Aikhenvald menggambarkannya seperti terlihat dalam peta berikut.

(2)

Sumber: Aikhenvald (2000:122)

Bahasa Indonesia adalah salah satu bahasa yang termasuk ke dalam rumpun bahasa Austronesia. Sebagaimana umumnya bahasa-bahasa Austronesia, bahasa Indonesia adalah bahasa yang memilki numeral classifier.

Numeral classifier adalah kata yang biasanya dipakai di dalam frasa numeralia. Dalam frasa numeralia, numeral classifier selalu hadir bersama kata bilangan.

Dalam bahasa Indonesia, terdapat berbagai istilah untuk menyebut kategori ini. Ada yang menyebutnya dengan kata bantu bilangan (Keraf, 1984, Brataatmaja, 1987, dan Walujeng, 2002), ada pula yang menyebutnya dengan kata penggolong (Kridalaksana, 1994, Hasan, 2000, dan Kentjono, 2004), bahkan, ada pula yang menyebutnya dengan kata satuan (Ramlan,1983) dan kata penyukat (Ramlan, 1993).

Dalam mengklasifikasikan numeral classifier berdasarkan sudut pandang fungsional, Aikhenvald membaginya menjadi dua jenis yang didasarkannya pada pembagian menurut Lyon (1977), yaitu sortal dan mensural. Sortal adalah numeral classifier untuk menghitung satu persatu unit benda secara individual, sedangkan mensural adalah numeral classifier yang menyatakan ukuran (Aikhenvald, 2000: 114-115).

Berbeda dengan Aikhenvald, Mizuguchi (2004) mengklasifikasikan numeral classifier atas 3 jenis, yakni: numeral classifier individual; numeral classifier kolektif; dan numeral classifier ukuran. Yang dimaksud dengan numeral classifier individual adalah classifier untuk menghitung unit terkecil atau untuk menghitung secara satu persatu benda-benda padat yang nyata, dan untuk masing-masing benda tersebut digunakan classifier tertentu. Numeral classifier kolektif adalah classifier untuk menghitung benda-benda yang terbentuk dari dikumpulkannya beberapa unit terkecil atau beberapa individual, dan dalam menghitung bendanya tidak lagi berpusat pada benda tersebut secara individual, melainkan pada kelompok yang terbentuk dari beberapa anggota individu tersebut. Numeral classifier ukuran adalah classifier yang digunakan ketika mengukur suatu benda berdasarkan ukurannya dan benda tersebut dipahami bukan sebagai unit terkecil (Mizuguchi, 2004: 13-14).

(3)

jenis-jenisnya, tetapi keduanya sepakat bahwa salah satu dari pengklasifikasian numeral classifier tersebut adalah terdapatnya numeral classifier yang menyatakan ukuran.

Kiryū (2004) menjelaskan bahwa numeral classifier yang menyatakan ukuran, secara garis besarnya dapat diklasifikasikan menjadi dua jenis, yaitu: pertama, numeral classifier yang berupa satuan ukuran yang menyatakan jumlah yang akurat berdasarkan nilai ukuran; dan kedua, numeral classifier yang tidak disadari sebagai satuan terkecil tetapi digunakan sebagai satuan ukuran yang didasarkan pada bentuk atau keadaan benda yang menjadi ukuran tersebut. Dalam tulisan ini, numeral classifier yang menyatakan ukuran dalam bahasa Indonesia dibahas berdasarkan klasifikasi Kiryū tersebut.

2. Pembahasan

Dalam bahasa Indonesia terdapat beberapa numeral classifier yang menyatakan ukuran. Ukuran tersebut adalah ukuran berat, ukuran panjang, ukuran volume, dan ukuran luas. Berikut dibahas numeral classifier untuk masing-masing satuan ukuran tersebut

2.1 Numeral classifier Satuan ukuran Berat

Dalam bahasa Indonesia, ditemukan dua jenis numeral classifier yang menyatakan satuan ukuran berat. Numeral classifier tersebut dapat berupa satuan ukuran yang menyatakan jumlah yang akurat berdasarkan nilai ukuran berat yang menggunakan satuan ukuran internasional dan ukuran berat yang menggunakan satuan ukuran tradisional. Numeral classifier yang menyatakan satuan ukuran berat berdasarkan satuan ukuran internasional tersebut adalah:

1. gram

2. ons : 100 gram

3. pon : 500 gram =1/2 kilogram 4. kilogram : 1000 gram

5. kwintal : 100 kilogram 6. ton : 1000 kilogram 7. troy ons : 31 gram

Meskipun dalam penggolongan di atas dinyatakan bahwa ons merupakan satuan ukuran berat internasional, tetapi berat yang dinyatakan dengan ons dalam ukuran Indonesia tidaklah sama dengan berat pada satuan yang berlaku internasional tersebut. Dalam skala Indonesia, 1 ons tersebut setara dengan 100 gram, sedangkan dalam satuan ukuran internasional, setara dengan 28 gram. Penggunaan satuan ukuran ons yang setara dengan 100 gram tersebut, mengacu pada satuan ukuran menurut satuan ukuran Belanda.

Sama halnya dengan ons, satuan ukuran kwintal juga mempunyai nilai ukuran yang berbeda antara Indonesia dengan yang diacu oleh internasional. Secara internasional, satuan ukuran kwintal mengacu pada 100 unit berat. Artinya, 1 kwintal itu bisa berarti 100 kilogram, kalau unitnya adalah kilogram, bisa pula berarti 100 pon kalau unitnya adalah pon. Akan tetapi, di Indonesia, ukuran kwintal juga mengacu pada ukuran yang digunakan oleh Belanda, yaitu menetapkan unit yang diacu oleh kwintal tersebut hanya kilogram. Jadi 1 kwintal setara dengan 100 kg.

(4)

Dalam bahasa Indonesia, gram, ons, kilogram, kwintal, dan ton adalah numeral classifier yang menyatakan satuan ukuran berat yang umum digunakan untuk menimbang bobot dari berbagai macam benda. Pada zaman dahulu, pon pun demikian, tetapi sekarang, numeral classifier ini hampir tidak digunakan lagi. Berbeda dengan pon, walaupun pada pemakaian yang terbatas, troy ons adalah classifier yang masih digunakan sampai saat ini. Classifier ini biasa digunakan dalam menghitung bobot emas.

Selain numeral classifier yang menyatakan satuan berat yang berskala internasional, dalam bahasa Indonesia terdapat pula numeral clasifier satuan ukuran berat secara tradisional. Pada saat ini, numeral classifier jenis ini sudah jarang digunakan dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Numeral classifier yang merupakan satuan ukuran berat tersebut adalah sebagai berikut:

1) Kati

Kati adalah numeral classifier yang menyatakan satuan ukuran yang pada

zaman dahulu sering digunakan untuk mengukur bobot benda seperti daging, beras, dan jagung. Satuan ukuran kati memiliki nilai yang setara dengan ± 625 gram dalam satuan ukuran berat internasional.

2) Pikul

Pikul dalam bahasa Indonesia bermakna ‘membawa beban di atas

bahu’. Sebagai numeral classifier, pikul adalah satuan ukuran yang memiliki nilai bobot yang setara dengan 62,5 kilogram dalam satuan ukuran berat internasinal. 3) Koyan

Koyan adalah numeral classifier yang menyatakan satuan ukuran secara

tradisional Indonesia, yang dahulunya sering digunakan untuk menghitung bobot biji-bijian, khususnya beras. Koyan memiliki bobot yang tidak tetap, yakni setara dengan 27 sampai dengan 40 pikul.

4) Bahara

Dalam KBBI, bahara adalah kata benda yang berarti ‘muatan’. Sebagai numeral classifier, bahara adalah satuan ukuran yang bobotnya tidak tetap, tergantung kepada benda yang ditimbang. Jika benda yang ditimbang adalah agar-agar, bahara berbobot 12 pikul, jika yang ditimbang adalah tripang, bobotnya menjadi 3 pikul, sedangkan jika yang ditimbang itu adalah kayu (cendana) bobotnya menjadi 6 pikul. Oleh sebab itu, numeral classifier bahara setara dengan ±296 sampai dengan 560 pon dalam satuan ukuran internasional.

Dalam bahasa Indonesia juga ditemukan beberapa numeral classifier yang menyatakan satuan ukuran berat yang digunakan khusus untuk mengukur bobot logam mulia, seperti emas dan perak, juga untuk mengukur bobot batu permata. Numeral classifier yang menyatakan satuan ukuran untuk mengukur bobot logam mulia adalah sebagai berikut:

1. tail/tahil : ±36,7 gram =1.2 troy ons 2. bungkal : sama dengan tail

3. kati : 20 tail

(5)

Sebagaimana terlihat di atas, bahwa numeral classifier kati, selain digunakan untuk menghitung berat biji-bijian, juga dapat digunakan untuk menghitung berat logam mulia. Ada hal yang menarik sehubungan dengan numeral classifier untuk satuan ukuran berat ini. Bobot kati akan berbeda jika digunakan untuk menimbang biji-bijian dengan menimbang logam mulia. Seperti terlihat di atas bahwa kati akan setara dengan 625 gram dalam ukuran internasional, jika digunakan untuk menimbang biji-bijian, tetapi jika digunakan untuk menimbang bobot logam mulia, satu kati akan setara dengan 20 tail atau ±73,4 gram.

Numeral classifier yang menyatakan satuan ukuran berat yang biasa digunakan untuk mengukur berat batu permata, seperti intan dan berlian adalah

karat. Satuan ukuran ini jika dikonversi ke dalam satuan ukuran internasional

akan setara dengan lebih kurang 200 miligram. 2.2 Numeral classifier Satuan Ukuran Panjang

Dalam bahasa Indonesia, numeral classifier yang menyatakan satuan ukuran panjang juga dapat dikelompokan menjadi dua jenis. Numeral classifier tersebut adalah numeral classifier yang berupa satuan ukuran yang menyatakan ukuran panjang yang akurat berdasarkan nilai ukuran panjang internasional dan numeral classifier tradisional Indonesia, yaitu satuan yang tidak disadari sebagai satuan terkecil, tetapi digunakan sebagai satuan ukuran panjang yang didasarkan pada bentuk atau keadaan benda yang menjadi ukurannya. Berikut akan dibahas kedua jenis numeral classifier tersebut

Numeral classifier untuk menyatakan satuan ukuran yang digunakan untuk menunjukkan panjang suatu benda secara akurat dalam bahasa Indonesia adalah sama dengan satuan ukuran panjang yang digunakan secara internasional. Di antara numeral classifier satuan ukuran panjang yang digunakan secara internasional tersebut yang biasa digunakan dalam bahasa Indonesia adalah: 1. millimeter 2. sentimeter = 10 milimeter 3. meter = 100 sentimeter 4. kilometer = 1000 meter 5. inci = 2,54 sentimeter 6. dim = inci

7. kaki (fit) = 30,48 sentimeter 8. yard = 91,44 sentimeter 9. mil = 1.6 kilometer 10. mil laut = 1,852 kilometer 11. elo = 69 sentimeter

Numeral classifier yang menyatakan satuan ukuran panjang seperti

milimeter, sentimeter, meter, dan kilometer merupakan satuan ukuran panjang

internasional yang umum digunakan di Indonesia. Classifier tersebut digunakan untuk mengukur panjang benda-benda pada umumnya. Berbeda dengan itu, numeral classifier inchi, dim dan kaki adalah numeral classifier satuan ukuran panjang yang lazim digunakan sebagai satuan ukuran dalam bidang konstruksi.

Dim dan inchi biasanya digunakan untuk mengukur panjang paku, sedangkan

(6)

Yard adalah satuan ukuran yang dalam satuan ukuran internasional

digunakan untuk mengukur jarak. Akan tetapi, dalam bahasa Indonesia, numeral classifier yard adalah satuan ukuran panjang yang digunakan untuk mengukur panjang kain.

Mil dan mil laut adalah numeral classifier yang sama-sama digunakan

sebagai satuan ukuran untuk pengukur jarak. Akan tetapi, satuan ukuran mil dibedakan dengan mil laut. Numeral classifier mil biasanya digunakan untuk mengukur jarak di darat, sedangkan mil laut digunakan untuk menghitung jarak di laut.

Numeral classifier elo (berasal dari bahasa Inggris ell) adalah satuan ukuran yang mengacu kepada ukuran yang nilainya adalah sepanjang lengan bawah manusia, yaitu kira-kira 69 sentimeter. Ukuran panjang ini sudah tidak digunakan lagi dalam bahasa Indonesia saat ini.

Numeral classifier kaki (fit) sebagai satuan ukuran panjang internasional juga memiliki ukuran yang berbeda dengan satuan ukuran yang digunakan di Indonesia, khususnya di Pulau Jawa. Di Pulau jawa, yang dikatakan dengan kaki itu diperoleh dengan cara dua jempol tangan disinggungkan ujungnya hingga membentuk garis lurus, dan jari-jari yang lain tegak lurus dengan ibu jari. Yang dikatakan dengan satu kaki itu adalah panjang dari ujung kelingking yang satu sampai dengan ujung kelingking yang lain.

Selain numeral classifier yang menyatakan satuan ukuran yang akurat sebagaimana dijelaskan di atas, dalam bahasa Indonesia juga terdapat beberapa numeral classifier tradisional Indonesia, yaitu numeral classifier satuan ukuran panjang yang didasarkan pada bagian tubuh manusia, seperti tangan dan kaki. Numeral classifier tersebut adalah:

1) Jari

Secara umum jari bermakna ‘ujung tangan atau kaki yang beruas-ruas’. Sebagai numeral classifier satuan ukuran panjang, jari adalah ukuran yang panjangnya sebesar satu jari orang dewasa. Jari yang biasanya digunakan sebagai satuan ukuran itu adalah jari telunjuk.

2) Jengkal

Numeral classifier jengkal adalah ukuran sepanjang rentangan antara ibu jari tangan dan jari kelingking.

3) Hasta

Hasta adalah numeral classifier satuan ukuran sepanjang lengan bawah, mulai dari ujung jari tengah sampai ke siku.

4) Depa

Numeral classifier depa adalah satuan ukuran yang nilainya sepanjang kedua belah tangan orang dewasa yang direntangkan. Panjang tersebut diukur dari ujung jari tengah kanan sampai dengan ujung jari tengah kiri.

5) Tapak

Berbeda dengan numeral classifier tradisonal Indonesia di atas, yang menjadikan ukuran tangan manusia sebagai patokan, pada numeral classifier

(7)

classifier, tapak adalah satuan panjang seukuran telapak kaki manusia, yaitu mulai dari ujung ibu jari sampai dengan tumit.

Selain dari numeral classifier satuan ukuran panjang di atas, dalam bahasa Indonesia terdapat pula numeral classifier kabung dan bidang. Kedua numeral classifier ini bukanlah numeral classifier satuan ukuran panjang yang didasarkan pada bagian tubuh manusia. Akan tetapi, patokan ukuran untuk keduanya adalah numeral classifier hasta yang telah dijelaskan di atas. Kabung adalah numeral classifier satuan ukuran yang panjangnya setara ± 4 hasta, sedangkan bidang adalah yang panjangnya setara dengan 5 hasta.

Dalam bahasa Indonesia juga terdapat beberapa numeral classifier yang menyatakan satuan ukuran panjang tradisional yang biasa digunakan untuk mengukur jarak. Numeral classifier yang menyatakan satuan ukuran jarak tersebut di antaranya adalah:

1) Langkah

Numeral classifier langkah adalah satuan ukuran yang panjangnya sebesar jarak antara kaki kiri dan kaki kanan manusia ketika melangkah atau ketika berjalan. 2) Pal

Numeral classifier pal, memiliki nilai ukuran yang berbeda antara yang digunakan di Pulau Jawa dengan yang digunakan di Pulau Sumatera. Di Pulau Jawa satu

pal setara dengan 1506,943 meter, sedangkan di Pulau Sumatera, setara

dengan 1851,85 meter. 3) Tombak

Tombak adalah sejenis senjata berupa lembing yang agak panjang. Sebagai numeral classifier, tombak adalah satuan ukuran jarak yang nilainya setara dengan 12 kaki atau 4 meter.

4) Joyana

Numeral classifier joyana adalah satuan ukuran jarak yang setara dengan 15 kilometer dalam satuan ukuran internasional.

2.3 Numeral classifier Satuan Ukuran Luas/ Besar

Dalam bahasa Indonesia juga terdapat dua jenis numeral classifier yang menyatakan satuan ukuran luas, yaitu numeral classifier yang berupa satuan ukuran yang menyatakan jumlah yang akurat berdasarkan nilai ukuran luas menurut satuan ukuran internasional dan ukuran luas yang menggunakan satuan ukuran tradisional. Numeral classifier yang menyatakan satuan ukuran luas berdasarkan satuan ukuran internasional yang digunakan di Indonesia, antara lain adalah meter persegi (m2), hektar (ha), dan mil persegi.

Selain classifier satuan ukuran luas berdasarkan satuan ukuran internasional tersebut, dalam bahasa Indonesia terdapat pula beberapa classifier yang digunakan sebagai satuan ukuran tradisional Indonesia, yang biasanya digunakan untuk mengukur luas tanah atau lahan. Classifier tersebut adalah

pancang, pantak dan bau.

Secara umum, dalam bahasa Indonesia pancang berarti ’sepotong bambu (kayu) yang pangkalnya runcing yang ditancapkan ke tanah untuk tanda batas’. Sebagai numeral classifier, pancang digunakan sebagai satuan ukuran untuk mengukur luas tanah atau lahan yang ukuran luasnya kira-kira 10 kali 10 meter.

(8)

Sama seperti pancang, pantak adalah numeral classifier satuan ukuran yang digunakan nuntuk mengukur tanah atau lahan yang nilainya adalah 15 kali 10 depa. Berbeda dengan pancang dan pantau, bau adalah numeral classifier satuan ukuran yang memiliki nilai yang setara dengan 7096 meter persegi.

Selain numeral classifier yang menyatakan satuan luas sebagaimana dijelaskan di atas, dalam bahasa Indonesia terdapat pula beberapa numeral classifier tradisional Indonesia, yang digunakan sebagai satuan ukuran untuk mengukur besarnya suatu benda. Satuan ukuran tersebut didasarkan pada bentuk atau keadaan jari yang menjadi ukurannya. Numeral classifier tersebut adalah:

1) Cekak atau kacak

Cekak adapula yang menyebutnya dengan kacak adalah numeral classifier

satuan ukuran yang ukurannya sebesar lingkaran yang dibentuk oleh pertemuan ujung ibu jari dengan dengan jari telunjuk atau jari tengah.

2) Cak

Numeral classifier cak adalah satuan ukuran yang besarnya sebesar lengkungan ujung jari kedua belah tangan, yaitu dengan mempertemukan jari telunjuk kiri dengan jari telunjuk kanan dan ibu jari kiri dan ibu jari kanan. 2.4 Numeral classifier Satuan Ukuran Volume

Dalam bahasa Indonesia terdapat numeral classifier satuan ukuran volume berdasarkan satuan ukuran yang akurat menurut standar ukuran internasional dan satuan ukuran tradisional Indonesia. Numeral classifier satuan ukuran volume yang berstandar ukuran internasional adalah sebagai berikut:

1. liter

2. sese (cc) : 0,001 liter 3. galon : 3,785 liter 4. barel : 158,998 liter

5. kubik : 1000 liter

Berdasarkan satuan ukuran tradisional, dalam bahasa Indonesia juga ditemukan beberapa numeral classifier yang digunakan sebagai satuan ukuran penghitung volume. Numeral classifier tersebut adalah:

1) cupak : volumenya sedikit lebih banyak dari dibandingkan dengan liter 2) gantang : 4 cupak

3) sukat : gantang 4) kulah : 2 galon

Dalam bahasa Indonesia, wadah juga dapat dijadikan sebagai numeral classifier satuan ukuran volume. Wadah yang dapat dijadikan sebagai numeral classifier satuan ukuran volume adalah semua wadah yang dapat diisi. Wadah yang biasa dijadikan sebagai numeral classifier satuan ukuran tersebut, di antaranya adalah belanga, botol, cangkir, ember, gelas, kancah, kaleng, kantong, karton, karung, keranjang, koper, kotak, kuali, mangkuk, peti, piring, sendok kecil (sendok teh), sendok makan, tempayan, dan tong. Sebagai numeral classifier

(9)

wadah-wadah tersebut langsung menempel ke kata bilangan. Perhatikan contoh berikut:

(a). dua buah piring KBil CL KB (wadah)

(b). nasi dua piring KB KBil CL

Dari contoh di atas terlihat bahwa wadah (piring) pada contoh (a) tidak langsung berdekatan dengan numeralnya, melainkan dibatasi oleh numeral classifier yaitu buah. Oleh karena itu, kata piring pada contoh tersebut tidak dapat digolongkan sebagai numeral classifier satuan ukuran volume yang berupa wadah, melainkan sebagai wadah yang berupa kata benda. Berbeda dengan itu, pada contoh (b) terlihat bahwa piring sebagai wadah dapat bergabung langsung dengan kata bilangan. Oleh sebab itu, wadah di sini bukanlah sebagai kata benda , melainkan sebagai numeral classifier.

Selain numeral classifier satuan ukuran volume yang didasarkan pada bentuk wadah, dalam bahasa Indonesia juga terdapat numeral classifier tradisional yang berupa satuan ukuran yang didasarkan pada bagian tubuh manusia, khususnya tangan. Numeral classifier satuan ukuran volume yang didasarkan bentuk tangan atau bagian dari tangan sebagai satuan ukuran volume adalah sebagai berikut:

1. Cubit : volume yang dapat diambil di antara jari jempol dan jari telunjuk

2. Genggam : volume sebanyak yang dapat diletakkan di atas sebelah tangan.

3. Raup : volume sebanyak yang dapat diambil dengan dua belah tangan.

3. Simpulan

Dari uraian di atas dapt ditarik simpulan sebagai berikut:

1. Dalam bahasa Indonesia, pada semua tataran ukuran yang ada, ditemukan numeral classifier yang menyatakan satuan ukuran berdasarkan nilai yang akurat menurut ukuran internasional dan classifier satuan ukuran tradisional Indonesia.

2. Meskipun dalam bahasa Indonesia digunakan numeral classifier satuan ukuran internasional, tetapi nilai ukuran yang dianut adalah ukuran yang digunakan oleh Belanda.

3. Pada satuan ukuran tradisional Indonesia untuk ukuran panjang, besar dan vulume ditemukan numeral classifier satuan ukuran yang didasarkan pada bentuk atau keadaan bagian tubuh manusia, seperti tangan dan kaki.

4. Numeral classifier satuan ukuran berat berdasarkan satuan ukuran internasional dalam bahasa Indonesia antara lain adalah gram, ons, pon, kilogram, kwintal, ton, dan troy ons, sedangkan numeral classifier satuan ukuran berat berdasarkan satuan ukuran tradisional Indonesia antara lain adalah kati, pikul, koyan, dan bahara. Khusus untuk mengukur berat logam mulia dan batu permata, berdasarkan satuan tradisional Indonesia terdapat numeral classifier tail, bungkal, kati, dan rial.

5. Numeral classifier satuan ukuran panjang berdasarkan satuan ukuran internasional dalam bahasa Indonesia adalah milimeter, sentimeter, meter,

(10)

inchi, dim, kaki, yard, mil, mil laut dan elo, sedangkan numeral classifier satuan ukuran panjang berdasarkan satuan ukuran tradisional Indonesia adalah jari, jengkal, hasta, depa, dan tapak. Untuk satuan ukuran jarak juga ditemukan numeral classifier berdasarkan satuan ukuran tradisional, yaitu langkah, pal, tombak, dan joyana.

6. Numeral classifier satuan ukuran luas berdasarkan satuan ukuran internasional dalam bahasa Indonesia adalah meter persegi, hektar, dan mil persegi. sedangkan numeral classifier satuan ukuran luas berdasarkan satuan ukuran tradisional Indonesia adalah pantak, pancang, dan Ban. Untuk usatuan ukuran besar, berdasarkan satuan ukuran Indonesia ditemukan numeral classifier cekak (kacak), dan cak.

7. Numeral classifier satuan ukuran volume berdasarkan satuan ukuran internasional dalam bahasa Indonesia adalah liter, sese (cc), galon, barel dan kubik, sedangkan berdasarkan satuan ukuran Indonesia ditemukan numeral classifier cubit, genggam, dan raup.

Referensi

Aikhenvald, Alexandra Y. 2000. Classifier: A Typology of Noun Categorization

Devices. New York: Oxford University Press

Brataatmaja, T. Heru Kasida. 1987. Morfologi Bahasa Indonesia. Yogyakarta: Kanisius.

Hasan, Alwi. dkk. 2000. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Kentjono, Djoko dkk.2004. Tata Bahasa Acuan Bahasa Indonesia untuk Penutur

Asing. Jakarta: Wedatama Widya Sastra.

Keraf, Gorys. 1984. Tata Bahasa Indonesia. Ende, Flores: Nusa Indah.

Kiryū, Kazuyuki. 2004. “Newaarugo no Ruibetsushi (Numeral classifier Bahasa Newar)”. Dalam Nishimitsu Yoshihiro dan Mizuguchi Shinobu (Ed.) Ruibetsushi

no Taishou. Tokyo: KuroshioSuppan.

Kridalaksana, Harimurti. 1994. Kelas Kata dalam Bahasa Indonesia. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Mizuguchi, Shinobu. 2004. “Ruibetsushi to wa Nanika (Apa itu Clasifier) ”. Dalam NishimitsuYoshihiro dan Mizuguchi Shinobu (Ed.) Ruibetsushi no Taishou.

Tokyo: Kuroshio Suppan.

Ramlan, M. 1983. Morfologi: Suatu Tinjauan Deskriptif. Yogyakarta: UP Karyono. Ramlan, M.1993. Tata Bahasa Indonesia: Penggolongan Kata. Yogyakarta: Andi

Offset.

Referensi

Dokumen terkait

Poster propaganda dalam bahasa Melayu di atas telah dipaparkan pada muka depan majalah Semangat Asia bilangan 1 pada bulan Januari 1943. Pelukis poster ini telah

Dengan demikian dalam penulisan ini dibahas tentang desain lembar kerja mahasiswa (LKM) dengan menggunakan metode penemuan terbimbing yang dapat digunakan untuk

Berdasarkan hasil penemuan bahwa sikap mahasiswa Jurusan PLB-FIP UNJ beragam, yaitu terdapat sikap positif, sikap negatif, dan sikap ragu- ragu terhadap peningkatan

diperoleh nilai p-value sebesar 0,024 maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara antara peran petugas kesehatan dengan pelaksanaan mobilisasi dini pasca

Yang bertanda tangan dibawah ini saya, Metha Kartika Carolita, menyatakan bahwa skripsi dengan judul : Pengaruh Pengalaman Kerja, Independensi, Objektifitas,

Pada terminal Mayang Terurai jalur kedatangan dan keberangkatan kendaraan angkutan dibuat menyatu dimana pintu masuk (entrance) terminal menjadi satu dengan pintu

[r]

The gender analysis previously implemented in targeted communes of the project has detected gender burning issues including: heavy workload of women, limited participation of women