• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG PROSES PEMBELAJARANNYA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG PROSES PEMBELAJARANNYA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG PROSES

PEMBELAJARANNYA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING DAN TIPE SNOWBALL DRILLING PADA MATA PELAJARAN IPA SUB KONSEP CIRI-CIRI

MAKHLUK HIDUP

(Studi Eksperimen di Kelas VII SMP Negeri 3 Kalipucang Kabupaten Pangandaran)

(The Difference 0f Student’s Result That Its Learning Process Uses Cooferative Learning Model Snowball Throwing Type and Snowball Drilling Type on Natural

Science Lesson in Sub-Concept 0f Characteristics of Living Things) Anggit Noormansyah, Purwati Kuswarini Suprapto, Suharsono

anggit_noormansyah@yahoo.com

Biology Education Department, Faculty of Educational Sciences and Teachers’ Training,Siliwangi University, Tasikmalaya

ABSTRACT

This study aims to determine the differences in student’s result learning using cooperative learning model snowball throwing type and snowball drilling type on natural science lesson of the sub conceptsof characteristics of living things at 7th grade Public Junior High School 3 Kalipucang Pangandaran. The experiment was conducted from January to May 2015 in 7th grade Public Junior High School 3 Kalipucang Pangandaran. The method used pre experiment. The population in this study are all of clasess at 7th grade Public Junior High School 3 Kalipucang Kabupaten Pangandaran a total of 2 classes. The sampling technique used was sampling jenuh. The research instrument used in this research is students test on sub concepts of characteristics of living things, in form of multiple choice with four options. Data were analyzed using t test with significance level α = 0.05. Based on the result of the research, process, and analyse the data shows that there was difference in student’s result learning of the learning process using cooperative learning model snowball throwing type and snowball drilling type of the sub conceptsof characteristics of living things at 7th grade Public Junior High School 3 Kalipucang Pangandaran. Cooperative learning model snowball throwing type better used on the sub concepts of characteristics of living things at 7th grade Public Junior High School 3 Kalipucang Pangandaran.

Keywords: Results of Student Learning, Cooperative Learning Model, Snowball Throwing Type and Snowball Drilling type.

(2)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa yang proses pembelajarannya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe snowball throwing dan tipe snowball drilling pada mata pelajaran IPA sub konsep Ciri-ciri Makhluk Hidup di kelas VII SMP Negeri 3 Kalipucang Kabupaten Pangandaran. Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari sampai bulan Mei 2015 di kelas VII SMP Negeri 3 Kalipucang Kabupaten Pangandaran. Metode penelitian yang digunakan adalah pre experiment. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 3 Kalipucang Kabupaten Pangandaran sebanyak 2 kelas. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik sampling jenuh. Instrumen penelitian yang digunakan berupa tes hasil belajar siswa pada

sub konsep Ciri-ciri Makhluk Hidup, berbentuk soal pilihan ganda dengan empat

option. Teknik analisis data menggunakan uji t dengan taraf nyata α = 0,05. Berdasarkan hasil penelitian, pengolahan, dan analisis data menunjukkan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar siswa yang proses pembelajarannya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe snowball throwing dan tipe snowball drilling pada mata pelajaran IPA sub konsep Ciri-ciri Makhluk Hidup di kelas VII SMP Negeri 3 Kalipucang Kabupaten Pangandaran. Model pembelajaran kooperatif tipe snowball throwing lebih baik digunakan pada sub konsep Ciri-ciri Makhluk Hidup di kelas VII SMP Negeri 3 Kalipucang Kabupaten Pangandaran

Kata Kunci : Hasil Belajar Siswa, Model Pembelajaran Kooperatif, Tipe Snowball Throwing dan Tipe Sowball Drilling

PENDAHULUAN Latar Belakang

Pendidikan merupakan upaya untuk pencerdasan, pendewasaan kemandirian manusia yang di lakukan oleh perorangan, kelompok, dan lembaga. Upaya ini telah dimulai sejak dahulu, pola pendekatan pendidikan mengalami kemajuan yang sangat pesat berkat kerja keras pakar pendidik terdahulu serta sekarang. Tidak dapat di pungkiri bahwa pendekatan pendidikan dinamis, bukan jalan di tempat, demikian pula gaya belajar yang di alami peserta didik sudah mengalami perubahan akibat kemajuan teknologi dan peradaban masyarakat yang maju. Pendidikan juga merupakan investasi yang sangat utama bagi bangsa, apalagi bangsa yang sedang berkembang seperti indonesia. Pendidikan

(3)

memegang peran sangat penting terhadap peningkatan kualitas sumber daya manusia serta pembangunan nasional.

Tujuan pendidikan pada intinya ingin menciptakan manusia yang bekualitas hingga dapat memajukan negara Indonesia untuk mencapai tujuan pendidikan tersebut. Ada beberapa kendala yang di hadapi oleh guru dalam menyampaikan materi pembelajaran, di antaranya pembelajaran cenderung berlangsung satu arah, guru yang aktif memberikan informasi. Meskipun guru sekali-kali mengadakan diskusi, tetapi diskusi tersebut hanya di kuasai oleh siswa yang aktif, sehingga ada kesenjangan antara siswa yang aktif dan siswa yang kurang aktif.

Proses pembelajaran di dalam kelas selama ini hanya diarahkan kepada kemampuan siswa untuk menghafal informasi. Otak siswa di paksa untuk mengingat dan menimbun berbagai informasi yang di ingatnya . oleh karena itu, suasana pembelajaran seperti itu tidak membentuk siswa menjadi aktif dan keratif.

Interaksi antara guru dan siswa merupakan syarat utama agar pembelajaran secara aktif dan menyenangkan. Oleh karena itu, para guru sekarang ini dituntut untuk lebih berinovasi dalam proses belajar mengajar salah satunya dengan menggunakan model pembelajaran disetiap kali mengajar. Guru harus lebih bijak memilih model pembelajaran yang sesuai dengan apa yang akan diajarkan dengan kondisi siswa serta faktor-faktor pendukungnya. Sehingga akan mendorong siswa lebih aktif dan kreatif dalam mengemukakan ilmu yang telah diperoleh maupun pendapatnya.

Berdasarkan hasil wawancara dengan guru mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) di SMP Negeri 3 Kalipucang Kabupaten Pangandaran pada tanggal 10 Januari 2015, terdapat permasalahan yaitu siswa kurang bisa menyerap materi pelajaran khususnya pelajaran IPA dengan baik karena siswa tidak dapat mengikuti pembelajaran IPA dengan baik. Sebenarnya para guru sudah menggunakan model dan metode dalam pembelajarannya, tetapi belum begitu bervariasi. Dan siswa cenderung lebih cepat bosan dengan satu model tertentu. Sehingga hasil belajar tetap saja kurang memuaskan dan belum mencapai

(4)

Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Hal ini dapat dilihat dari nilai rata-rata ulangan semester ganjil tahun ajaran 2014/2015 hanya sebesar 60,00 dan 62,00 sedangkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) mata pelajaran IPA adalah 75,00. Oleh karena itu, guru tidak boleh melakukan pengajaran yang menjadikan para siswa terbebani sedemikian berat dengan serangkaian pembelajaran tanpa melihat kondisi dan karakteristik siswa. Begitu juga dalam memilih model-model pembelajaran harus disesuaikan dengan keadaan dan kondisi siswa. Sehingga dalam kegiatan belajar mengajar akan lebih baik dan mampu menumbuh kembangkan potensi siswa ke arah yang lebih optimal.

Model pembelajaran kooperatif dipandang sebagai salah satu model pembelajaran yang menuntun siswa untuk aktif terlibat langsung dalam kegiatan belajar mengajar dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengemukakan pendapatnya dalam proses belajar mengajar.

Model pembelajaran yang akan digunakan oleh penulis dalam penelitian ini adalah model pembelajaran kooperatif tipe snowbal throwing dan snowball drilling karena kedua model pembelajaran ini dapat meningkatkan aktivitas minat dan motivasi belajar siswa bahkan melatih kemampuan berkomunikasi siswa serta mengungkapkan pemahaman dalam mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), khsusnya pada sub konsep Ciri-ciri Makhluk Hidup. Model snowball throwing dikembangkan untuk menguatkan komunikasi antara peserta didik dari permainan bola yang di berikan oleh guru. Sedangkan model snowball drilling di kembangkan untuk menguatkan pengetahuan yang diperoleh peserta didik dari membaca bahan-bahan bacaan.

Berdasarkan latar belakang dan pembatasan masalah di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Perbedaan Hasil Belajar Siswa yang Proses Pembelajarannya Menggunakan Model Pembelajaran Koopratif Tipe Snowball Throwing dan Snowball Drilling pada Sub Konsep Ciri-ciri Makhluk Hidup di Kelas VII SMP Negeri 3 Kalipucang Kabupaten Pangandaran.

(5)

Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan yang penulis kemukakan, tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa yang proses pembelajarannya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe snowball throwing dan tipe snowball drilling pada sub konsep Ciri-ciri Makhluk Hidup di kelas VII SMP Negeri 3 Kalipucang Kabupaten Pangandaran.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode Pre Experimental. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kelas VII SMP Negeri 3 Kalipucang Kabupaten Pangandaran tahun ajaran 2014/2015 sebanyak 2 kelas dengan jumlah siswa sebanyak 58 orang. Populasi dianggap homogen dilihat dari nilai rata-rata hasil UAS semester I. Sampel dalam penelitian ini siswa sebanyak dua kelas, diambil dengan menggunakan teknik sampling jenuh yaitu teknik penentuan sampel yang semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Disain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah one shot case study, penulis hanya mengadakan treatment satu kali yang diperkirakan sudah memiliki pengaruh dan selanjutnya diakhiri dengan post test.

Pengumpulan data dilakukan dengan teknik tes. Tes yang digunakan sebagai upaya untuk mengetahui dan mengukur kemampuan siswa dalam memahami suatu konsep yang telah diberikan. Tes tersebut berbentuk pilihan majemuk dengan 4 option setelah pelaksanaan proses belajar mengajar.

Instrumen yang akan digunakan untuk pengambilan data pada penelitian ini yaitu soal tertulis, dalam bentuk tes objektif sebanyak 50 butir soal yang memiliki 4 option untuk setiap butir soal. Aspek yang diukur hanya pada tingkatan ranah mengingat (C1), memahami (C2), mengaplikasikan (C3),

menganalisis (C4), dan mengevaluasi (C5) dengan pengetahuan faktual (K1),

konseptual (K2), prosedural (K3), dan metakognitif (K4). HASIL PENELITIANDAN PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil uji hipotesis menggunakan uji t diperoleh nilaithitung =

5,85 ttabel = 2,004 menunjukkan hasil uji hipotesis tolak Ho, artinya ada perbedaan

(6)

pembelajaran kooperatif tipe snowball throwing dan tipe snowball drilling pada sub konsep Ciri-ciri Makhluk Hidup di kelas VII SMP Negeri 3 Kalipucang Kabupaten Pangandaran.

1. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Snowball Throwing

Model pembelajaran koopratif tipe snowball throwing digunakan untuk memberikan konsep pemahaman materi yang sulit kepada siswa serta dapat juga digunakan untuk mengetahui sejauh mana pegetahuan dan kemampuan siswa dalam materi tersebut. Proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe snowball throwing, terlebih dahulu guru menyampaikan materi pembelajaran, tahap selanjutnya guru membentuk lima kelompok yang beranggotakan 5-6 orang dan memanggil masing-masing ketua kelompok untuk memberikan penjelasan tentang materi. Kemudian masing-masing ketua kelompok kembali ke kelompoknya masing-masing-masing-masing untuk memberikan penjelasan materi yang di sampaikan oleh guru kepada temannya, masing-masing siswa diberikan satu lembar kertas untuk menuliskan satu pertanyaan apa saja menyangkut materi, kertas yang berisi pertanyaan tersebut dibuat seperti bola dan di lempar dari satu siswa ke siswa yang lain selama 15 menit, setelah siswa dapat satu bola/satu pertanyaan di berikan kesempatan kepada siswa untuk menjawab pertanyaan yang di tulis dalam kertas yang berbentuk bola tersebut secara bergantian, diakhiri guru bersama siswa menyimpulkan materi pembelajaran.

Pertemuan pertama, siswa terlihat bingung dalam proses pembelajaran menggunakan model kooperatif tipe snowball throwing yang belum pernah mereka terima selama proses pembelajaran sebelumnya. Meskipun ketika diskusi berlangsung dibimbing oleh guru, akan tetapi masih ada siswa yang tidak memperhatikan tugas yang diberikan pada kelompoknya masing-masing, dan masih mengandalkan siswa yang lebih pintar sehingga sebagian besar siswa kurang aktif dalam proses pembelajaran. Pada pertemuan selanjutnya siswa mulai beradaptasi dengan model pembelajaran kooperatif tipe snowball throwing. Siswa menjadi lebih giat dan aktif dalam berdiskusi yang dibimbing

(7)

oleh guru. Hal tersebut Nampak dari antusiasnya siswa ketika menuliskan satu pertanyaan yang menyangkut materi.

pada proses pembelajarannya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe snowball throwing memiliki skor rata-rata yang tinggi. Hal ini dikarenakan proses pembelajaran yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe snowball throwing siswa terlibat langsung, sehingga guru hanya berperan dalam mengarahkan siswa ketika pembelajaran berlangsung. Ketika melakukan pembelajaran dengan model kooperatif tipe snowball throwing siswa mampu berdiskusi terlebih dahulu sebelum mendaptakan satu lembar kertas. Setelah berdiskusi setiap siswa mendapat satu kertas untuk menuliskan satu pertanyaan yang menyangkut materi sehingga model pembelajaran kooperatif tipe snowball throwing akan mengajarkan keterampilan sosial pada siswa dan menghindari siswa yang mendominasi atau siswa yang diam sama sekali, proses pembelajaran kooperatif tipe snowball throwing dapat mendorong siswa untuk meningkatkan inisiatif dan partisipasi, sehingga dapat menghindari antara siswa yang pandai berbicara dengan siswa yang kurang pandai berbicara. selain itu, model pembelajaran kooperatif tipe snowball throwing juga dapat membantu siswa untuk aktif dalam kegiatan pembelajaran yang berlangsung dan dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam berkomunikasi sehingga mampu melatih siswa untuk mengungkapkan pendapatnya.

2. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Snowball Drilling

Model pembelajaran kooperatif tipe snowball drilling merupakan model pembelajaran yang di kembangkan untuk menguatkan pengetahuan yang di peroleh siswa dari membaca bahan-bahan bacaan. Dalam kegiatan pembelajarannya diawali guru menjelaskan materi pokok yang akan di pelajari, selanjutnya guru mempersiapkan soal-soal dan membentuk lima kelompok yang terdiri dari 5-6 orang, kemudian guru menunjuk siswa untuk menjawab soal nomor satu, jika siswa yang mendapat giliran pertama menjawab soal nomor satu langsung dengan benar, maka siswa itu akan diberi kesempatan menunjuk salah satu temannya untuk menjawab soal nomor berikutnya, tapi

(8)

jika siswa yang pertama mendapat kesempatan menjawab soal nomor satu gagal, maka siswa diharuskan menjawab soal berikutnya dan seterusnya hingga siswa tersebut menjawab benar, dan diakhir pelajaran guru memberikan ulasan terhadap hal yang diperlajari. pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe snowball drilling siswa terlibat langsung, tetapi ketika diskusi terlihat ada dominansi antar siswa yang mampu menguasai materi dan siswa yang kurang menguasai materi. Sehingga ketika siswa diberi kesempatan untuk menjawab soal yang diberikan oleh guru, sangat terlihat banyak siswa yang tidak berani tampil di depan teman-temannya untuk memaparkan hasil pemahaman mereka dikarenakan kurangnya penguasaan materi.

Berdasarkan hasil pengamatan pada awal pembelajaran, dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe snowball drilling siswa nampak ragu dalam belajar, meskipun sebagian siswa terlihat ada yang memahami model ini, namun guru memotivasi siswa agar bersedia mengemukakan pendapat dan memaparkan jawaban dari soal yang diberikan oleh guru mengenai materi yang sedang dipelajari. Pada pertemuan selanjutnya siswa mulai aktif untuk berbicara mengemukakan pendapatnya dan memaparkan jawaban dari soal yang diberikan oleh guru mengenai materi yang sedang dipelajari di depan siswa lainnya sehingga terjadi diskusi aktif di dalam kelas.

3. Kelebihan dan Kelemahan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Snowball Throwing dan Snowball Drilling

Berdasarkan pengalaman penelitan terdapat beberapa kelebihan dan kekurangan yang harus diperhatikan dalam pengguanaan model pembelajaran kooperatif tipe Snowball Throwing dan Snowball Drilling.

(9)

Tabel 1

Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Snowball Throwing

Kelebihan Kekurangan

Untuk melatih kesiapan siswa dan saling memberikan pengetahuan

Pengetahuan yang diberikan tidak terlalu luas dan hanya berkisar pada apa yang telah diketahui siswa, dan sering kali berpotensi mengacaukan suasana dari pada mengefektifkannya Tabel 2

Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Snowball Drilling

Kelebihan Kekurangan

dapat menciptakan perhatian siswa, siswa focus pada pertanyaan dari awal karena bisa saja pertanyaan yang salah tersebut diulangi lagi dan siswa yang tidak focus tentu akan kesulitan menjawab, proses interaksi pembelajaran seperti itu memberi implikasi sosial.

Memerlukan waktu yang panjang, murid yang nakal cenderung untuk berbuat onar, kelas sering kali gaduh.

4. Kendala Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Snowball Throwing dan Snowball Drilling

Selama pelaksanaan penelitian, penulis menemukan ada beberapa kendala dalam proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe snowball throwing dan snowball drilling

(10)

Tabel 3

Kendala Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Snowball Throwing dan Snowball Drilling

Snowball Throwing Snowball Drilling Masih banyak siswa masih yang

merasa bingung dalam menerapkan model snowball throwing, ketika menuliskan pertanyaan, banyak siswa yang kesulitan dan merasa bingung, akhirnya pertanyaannya sama dengan teman kelompoknya, ketika kertas yang bersisi pertanyaan dilempar banyak siswa yang berteriak-teriak sehingga suasana kelaspun menjadi gaduh.

Pada waktu pembagian kelompok, sebagian siswa meminta untuk sekelompok dengan teman dekatnya, banyak siswa yang kurang memahami materi sehingga banyak soal yang tidak terjawab, ketika siswa diberi kesempatan untuk menunjuk salah satu temannya, kebanyakan siswa menunjuk lawan jenisnya, dikarenakan takut dimarahi jika menunjuk teman satu jenisnya.

PENUTUP Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian, pengolahan data, dan pengujian hipotesis, maka penulis memperoleh kesimpulan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe snowball throwing cocok diterapkan pada sub konsep Ciri-ciri Makhluk Hidup di kelas VII SMP Negeri 3 Kalipucang Kabupaten Pangandaran.

Saran

Berdasarkan simpulan dari penelitian yang telah dilakukan, maka penulis menyarankan sebagai berikut:

1. proses belajar mengajar di kelas hendaknya bervariasi, sehingga siswa tidak merasa bosan dan jenuh. Misalnya dengan menggunakan model pembelajaran tipe snowball throwing sehingga siswa menjadi lebih aktif, kreatif, dan inovatif;

(11)

2. bagi peneliti selanjutnya hendaknya dapat mencoba menerapkan ataupun membandingkan model pembelajaran snowball throwing pada konsep atau materi yang lain;

3. pada saat melaksanakan pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe snowball throwing, guru harus lebih menguasai kelas. Agar siswa dapat mengembangkan keberanianya untuk berbicara di depan kelas dalam memaparkan materi pembelajaran, sehingga tidak terjadi dominansi antar siswa; dan

4. pemberian motivasi belajar pada siswa harus dilakukan secara berkala agar tujuan yang kita harapkan bisa tercapai.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. (2013). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : PT. Rineka Cipta.

Hamalik, Oemar. (2010). Proses Belajar Mengajar. Jakarta : PT. Bumi Aksara Huda, Miftahul. (2014). Model-Model Pengajaran dan Pembelajaran Isu-Isu

Metodis dan Paradigmatis. (2014). Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Lie, Anita. (2008 ). Mempraktikan Cooperative Learning di Ruang – Ruang Kelas. Jakarta : PT Grasindo.

Slameto. (2013). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi. Jakarta : PT. Rineka Cipta.

Slavin, Robert E. (2005). Cooperative Learning. Bandung : Nusa Media.

Sudjana, Nana. (2013). Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung : Sinar Baru Algensindo.

Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta,CV.

Suprijono, Agus. (2014). Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

RIWAYAT HIDUP

Anggit Noormansyah, Mahasiswa Angkatan 2011 Program Studi Pendidikan Biologi. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Siliwangi yang sedang melaksanakan penyusunan skripsi untuk memperoeh gelar sarjana pendidikan ( lulus tahun 2015)

Referensi

Dokumen terkait

Pemilihan tema “Repositioning AIS-Indonesia chapter: Mendefinisikan, Membangun, & Mempromosikan Sistem, Kompetensi, & Network Profesional Sistem Informasi Indonesia”

Dikuratori oleh Agung Hujatnikajennong (Indonesia) dan Sarah Rifky (Mesir), Biennale Equator #2 akan melibatkan 40 para perupa dari Mesir, Saudi Arabia, dan Uni Emirat Arab

Sumatera Selatan 79202 Sastra Inggris Aktif S1 2 44 BUDAYA DAN SASTRA IPS 22 Kurang Dosen Tetap 125 23062 Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Lembah Dempo Prop.. Sumatera Selatan

Penelitian dan pembelajaran dilakukan untuk mengembangkan dan menemukan ilmu pengetahuan yang baru sehingga mampu membangun reputasi bagi STIKes

putranya pada saat belajar di rumah, memberikan teladan kepada anaknya. keadaan ini akan menjadikan anak bermotivasi untuk belajar dan timbul kesadaran dari

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Nuraeni (2014) dengan jumlah responden sebanyak 215 orang, didapatkan faktor yang paling berpengaruh terhadap perilaku

008 Jumlah alat dan mesin pertanian yang diuji/sertifikasi kesesuaiannya terhadap standar 009 Jumlah teknologi (prototipe, model) mekanisasi pertanian mendukung pengembangan

Kedua penelitian tersebut menggunakan algoritma klasifikasi Neural Network (NN) atau Jaringan Syaraf Tiruan (JST) berbasis backprop- agation. Tahapan proses yang dilakukan