CDI & TCI
CDI & TCI
1.
1. Sistem Pengapian CDI (Capacitor Discharge Ignition)
Sistem Pengapian CDI (Capacitor Discharge Ignition)
Capacitor Discharge Ignition (CDI) merupakan sistem pengapian elektronik yang sangat populer Capacitor Discharge Ignition (CDI) merupakan sistem pengapian elektronik yang sangat populer digunakan pada sepeda motor saat ini. Sistem pengapian CDI terbukti lebih menguntungkan dan digunakan pada sepeda motor saat ini. Sistem pengapian CDI terbukti lebih menguntungkan dan lebih baik dibanding system pengapian konven-sional (menggunakan platina). Dengan sistem lebih baik dibanding system pengapian konven-sional (menggunakan platina). Dengan sistem CDI, tegangan pengapian yang dihasilkan lebih besar (sekitar 40 KV) dan stabil sehingga proses CDI, tegangan pengapian yang dihasilkan lebih besar (sekitar 40 KV) dan stabil sehingga proses pembakaran campuran bensin dan udara bisa berpeluang makin sempurna.
pembakaran campuran bensin dan udara bisa berpeluang makin sempurna.
Dengan demikian, terjadinya endapan karbon pada busi juga bisa dihindari. Selain itu, dengan Dengan demikian, terjadinya endapan karbon pada busi juga bisa dihindari. Selain itu, dengan sistem CDI tidak memerlukan penyetelan seperti penyetelan pada platina. Peran platina telah sistem CDI tidak memerlukan penyetelan seperti penyetelan pada platina. Peran platina telah digantikan oleh oleh thyristor sebagai saklar elektronik dan pulser coil atau
digantikan oleh oleh thyristor sebagai saklar elektronik dan pulser coil atau“pick “pick --up coil” (koilup coil” (koil
pulsa generator) yang dipasang dekat flywheel generator atau rotor alternator (kadang-kadang pulsa generator) yang dipasang dekat flywheel generator atau rotor alternator (kadang-kadang pulser coil menyatu sebagai bagian dari komponen dalam piringan stator, kadang-kadang pulser coil menyatu sebagai bagian dari komponen dalam piringan stator, kadang-kadang dipasang secara terpisah).
dipasang secara terpisah).
Unit CDI merupakan rangkaian komponen elektronik yang sebagian besar adalah kondensor dan Unit CDI merupakan rangkaian komponen elektronik yang sebagian besar adalah kondensor dan sebuah SCR (Silicon Controller Rectifier). SCR bekerja seperti katup listrik. Sewaktu-waktu sebuah SCR (Silicon Controller Rectifier). SCR bekerja seperti katup listrik. Sewaktu-waktu katup dapat terbuka dan listrik akan mengalir menuju kumparan primer koil agar pada kumparan katup dapat terbuka dan listrik akan mengalir menuju kumparan primer koil agar pada kumparan sekunder terjadi arus induksi. Dari induksi listrik pada kumparan sekunder tersebut arus listrik sekunder terjadi arus induksi. Dari induksi listrik pada kumparan sekunder tersebut arus listrik diteruskan ke elektroda busi.
KOMPONEN
KOMPONEN
2. UNIT CDI (Capasitor Discgarge
2. UNIT CDI (Capasitor Discgarge
Ignition)
Ignition)
- Persediaan arus listrik untuk lilitan
- Persediaan arus listrik untuk lilitan
primer di dalam coil pengapian (Ignition
primer di dalam coil pengapian (Ignition
Coil).
Coil).
- Mengatur waktu percikan.
- Mengatur waktu percikan.
3. COIL PENGAPIAN & BUSI
3. COIL PENGAPIAN & BUSI
- Coil Pengapian (Ignition Coil):
- Coil Pengapian (Ignition Coil):
Berfungsi untuk menghasilkan voltage
Berfungsi untuk menghasilkan voltage
tinggi.
tinggi.
- Busi (Spark Plug):
- Busi (Spark Plug):
Berfungsi untuk menghasilkan percikan
Berfungsi untuk menghasilkan percikan
api.
api.
1. COIL
1. COIL..
a. Coil Pengisian (Charge Coil)
a. Coil Pengisian (Charge Coil)
- Putaran magnet.
- Putaran magnet.
- Voltage AC dit
- Voltage AC ditimbulkan oleh coil
imbulkan oleh coil
pengisian.
pengisian.
b. Pulser Coil (Pick Up Coil).
b. Pulser Coil (Pick Up Coil).
- Putaran magnet.
- Putaran magnet.
- Voltage AC lemah dihasilkan oleh pick
- Voltage AC lemah dihasilkan oleh pick
up coil.
up coil.
FUNGSI DASAR KOMPONEN
2. DIODA.
2. DIODA.
Berfungsi untuk mengubah arus
Berfungsi untuk mengubah arus
bolak-balik (AC) menjadi arus searah
bolak-balik (AC) menjadi arus searah
(DC)
(DC)
3. CONDENSOR (CAPASITOR).
3. CONDENSOR (CAPASITOR).
Berfungsi untuk menyimpan arus DC
Berfungsi untuk menyimpan arus DC
sesaat dan selanjutnya arus dihentikan.
sesaat dan selanjutnya arus dihentikan.
Cara kerja
Cara kerja
c. Aliran arus dari 1 ke 3.
c. Aliran arus dari 1 ke 3.
d. Coil Pengapian.
d. Coil Pengapian.
Arus dari 1 ke 3 mengalir ke dalam
Arus dari 1 ke 3 mengalir ke dalam
lilitan primer untuk membuat voltage
lilitan primer untuk membuat voltage
tinggi di dalam lilitan sekunder.
2.
2. TCI (Transistorized Controlled Ignition)
TCI (Transistorized Controlled Ignition)
Sistem solid-state transistorized ignition (yang
Sistem solid-state transistorized ignition (yang disebut sistem pengapian transistor) yang dikembangkandisebut sistem pengapian transistor) yang dikembangkan untuk menghapuskan perlunya pemeliharaan, yang pada akhirnya
untuk menghapuskan perlunya pemeliharaan, yang pada akhirnya mengurangi biaya pemeliharaan bagimengurangi biaya pemeliharaan bagi pemakai.
pemakai.
Signal Generator
Signal Generator
Garis gaya magnet (magnetic flux)
Garis gaya magnet (magnetic flux) dari magnet permanen mengalir dari signal rotor melaluidari magnet permanen mengalir dari signal rotor melalui pick-up coil. Celah udara antara rotor dengan pick-up coil berubah-ubah, maka kepadatan garis pick-up coil. Celah udara antara rotor dengan pick-up coil berubah-ubah, maka kepadatan garis gaya magnet pada pick-up coil berubah. Perubahan kepadatan garis gaya (flux densiti) ini gaya magnet pada pick-up coil berubah. Perubahan kepadatan garis gaya (flux densiti) ini membangkitkan EMF (tegangan) dalam pick-up coil.Gambar diatas menunjukan posisi signal membangkitkan EMF (tegangan) dalam pick-up coil.Gambar diatas menunjukan posisi signal rotor, perubahan garis gaya yang terjadi & EMF yang dibangkitkan pada pick-up coil.
Signal rotor terus berputar lebih jauh, maka celah udara mengecil, & flux density menjadi besar. Signal rotor terus berputar lebih jauh, maka celah udara mengecil, & flux density menjadi besar. Pada posisi (B) perubahan flux (garis gayanya) yang terbesar & dibangkitkan EMF yang
Pada posisi (B) perubahan flux (garis gayanya) yang terbesar & dibangkitkan EMF yang
dibangkitkan. EMF yang terbesar tidak dibangkitkan pada ssat magnetic flux itu sendiri terkuat dibangkitkan. EMF yang terbesar tidak dibangkitkan pada ssat magnetic flux itu sendiri terkuat seperti pada (A) & (C) tetapi perubahan m
seperti pada (A) & (C) tetapi perubahan magnetic flux terbesar pada (B) & (D).agnetic flux terbesar pada (B) & (D).
Igniter
Igniter
Igniter terdiri dari sebuah dectonator yang mendeteksi EMF yang dibangkitkan oleh signal Igniter terdiri dari sebuah dectonator yang mendeteksi EMF yang dibangkitkan oleh signal generator, signal amplifer & power transistor, yang melakuk
generator, signal amplifer & power transistor, yang melakukan pemutusan arus pan pemutusan arus primer ignationrimer ignation coil pada saat yang tepat sesuai dengan signal yang diperkuat. Pengaturan dwell angel untuk coil pada saat yang tepat sesuai dengan signal yang diperkuat. Pengaturan dwell angel untuk mengoreksi primari signal sesuai dengan bertambahnya putaran mesin distukan didalam igniter. mengoreksi primari signal sesuai dengan bertambahnya putaran mesin distukan didalam igniter.
Beberapa tipe igniter dilengkapi dengan
Beberapa tipe igniter dilengkapi dengan sirkuit pembatas arus(current limiting circuit) untuk sirkuit pembatas arus(current limiting circuit) untuk mengatur arus primer maksimum.
mengatur arus primer maksimum.
PRINSIP KERJA SISTEM PENGAPIAN TRANSISTOR
PRINSIP KERJA SISTEM PENGAPIAN TRANSISTOR
1.
1. Saat mesin matiSaat mesin mati
Pada saat kunci kontak ON maka tegangan dialirkan ketitik (P). Tegangan pada titik (P) Pada saat kunci kontak ON maka tegangan dialirkan ketitik (P). Tegangan pada titik (P) berada di bawah tegangan basis yang diperlukan untuk mengaktifkan transistor melalui berada di bawah tegangan basis yang diperlukan untuk mengaktifkan transistor melalui pengatur tegangan R1 &
pengatur tegangan R1 & R2. R2. Akibatnya Transistor akan Akibatnya Transistor akan tetap OFF selama mesin tetap OFF selama mesin mati,mati, sehingga tidak ada arus primer yang mengalir pada ignition coil.
sehingga tidak ada arus primer yang mengalir pada ignition coil. 2.
2. Saat Mesin Hidup (tegangan positif dihasilkan pada pick-up)Saat Mesin Hidup (tegangan positif dihasilkan pada pick-up)
Bila mesin dihidupkan, maka signal rotor pada distributor akan berputar, menghasilkan Bila mesin dihidupkan, maka signal rotor pada distributor akan berputar, menghasilkan tegangan AC dalam pick-up coil. Bila tegangan yang dihasilkan positif, tegangan ini tegangan AC dalam pick-up coil. Bila tegangan yang dihasilkan positif, tegangan ini
ditambahkan dengan tegangan dari baterai (yang dialirkan ke titik (P), untuk menaikan ditambahkan dengan tegangan dari baterai (yang dialirkan ke titik (P), untuk menaikan tegangan pada titik (Q) diatas tegangan
tegangan pada titik (Q) diatas tegangan kerjanya transistor, & transistor ON. kerjanya transistor, & transistor ON. AkibatnyaAkibatnya arus primer ignition coil mengalir ke transistor dari collector (C) ke emitter (E).
arus primer ignition coil mengalir ke transistor dari collector (C) ke emitter (E). 3.
3. Saat Mesin Hidup (tegangan negatif dihasilkan pada pick-up)Saat Mesin Hidup (tegangan negatif dihasilkan pada pick-up)
Bila tegangan AC yang dihasilkan dalam pick-up coil adalah negatif, tegangan ini Bila tegangan AC yang dihasilkan dalam pick-up coil adalah negatif, tegangan ini ditambahkan pada tegangan titik (P) sehingga tegangan pada titik (Q) turun dibawah ditambahkan pada tegangan titik (P) sehingga tegangan pada titik (Q) turun dibawah tegangan kerja transistor & transistor OFF. Akibatn
tegangan kerja transistor & transistor OFF. Akibatnya arus primer (primari current)ya arus primer (primari current) terputus & tegangan tinggi diinduksikan pada kumparan sekunder.
terputus & tegangan tinggi diinduksikan pada kumparan sekunder. Refere
Referensi :nsi :
Dalam sistem pengapian transistor yang lain Dalam sistem pengapian transistor yang lain igniter menjaga agar transistor ON,
igniter menjaga agar transistor ON,
memungkinkan arus primer mengalir selama memungkinkan arus primer mengalir selama kunci kontak pada posisi ON meskipun kunci kontak pada posisi ON meskipun mesin tidak hidup.
mesin tidak hidup.
Pada igniter tipe ini, arus berhenti men Pada igniter tipe ini, arus berhenti mengalirgalir ke transistor base & transistor OFF pada saat ke transistor base & transistor OFF pada saat mesin distart, & kemudian signal gen
mesin distart, & kemudian signal generatorerator membangkitkan tegangan negatif. Akibatnya membangkitkan tegangan negatif. Akibatnya arus primer ignition coil terputus.