Studi Komparasi Perpindahan Kalor pada
Ceiling Papan Partikel Sekam Padi dan Gypsum
Khairul Muhajir
Jurusan Teknik Mesin, Institut Sains & Teknologi Akprind Yogyakarta khairul_muhajir@yahoo.co.id
Abstrak: Penggunaaan bahan konduktor maupun isolator semakin meningkat, baik sebagai perlengkapan rumah tangga maupun sebagai bahan perlengkapan industri. Untuk mengidentifikasi sebuah bahan apakah tergolong bahan konduktor atau isolator perlu diketahui nilai konduktivitas termalnya. Konduktivitas termal adalah nilai yang menunjukkan seberapa cepat kalor mengalir di dalam bahan. Nilai koduktivitas termal dari beberapa bahan baik isolator maupun konduktur sudah diketahui sebelumnya. Namun, untuk mengetahui nilai aplikasi kenyataan berdasarkan empiris yang dilakukan dilapangan, perlu dilakukan penelitian yang lebih lanjut.
Untuk mengetahui angka konduktivitas termal papan partikel sekam padi adalah dengan melakukan pengujian dengan menggunakan alat ukur termokopel terhadap pembacaan dari kabel sensor yang terpasang setiap titiknya yang terbagi merata sesuai dengan luas penampang ceiling.
Dari hasil penelitian yang membandingkan dua buah ceiling antara papan partikel sekam padi dengan gypsum, bahwa papan partikel sekam padi memiliki angka konduktivitas termal lebih besar dibandingkan gypsum. Papan partikel sekam padi memiliki angka konduktivitas termal sebesar 1,95
W/m0C, sedangkan Gypsum adalah 1,39 W/m0C. Papan partikel sekam padi adalah sebagai bahan
isolator yang baik.
Kata kunci : perpindahan kalor, papan partikel sekam padi, gypsum, Ceiling.
1. Pendahuluan 1.1. Latar Belakang
Seiring dengan kemajuan teknologi perlu
dipikirkan sebuah alternatif untuk
mendapatkan bahan teknik yang
mempunyai nilai lebih dibandingkan
dengan bahan teknik yang saat ini telah ada baik dari nilai ekonomisnya maupun kualitas bahan teknis itu sendiri karena bahan yang saat ini telah ada akan semakin mahal dan langka. Mengingat potensi dari sekam padi yang cukup menjanjikan, maka diadakannya penelitian ini.
Pada penelitian ini dilakukan pembuatan papan partikel dari sekam padi sebagai serat komposit dengan resin sebagai
pengikatnya yang kemudian dibentuk
menjadi papan partikel untuk digunakan sebagai plafon pada perumahan. Saat ini plafon yang beredar dipasaran terbuat dari campuran semen dan kain perca sebagai serat.. Selain harga semen yang sudah relatif mahal, kain perca juga sudah banyak
dimanfaatkan sebagai kerajinan tangan sehingga sulit didapatkan. Alasan yang paling utama dari pemilihan sekam padi sebagai serat dalam pembuatan papan partikel adalah bentuknya yang butir dan kemampuan ikat dengan resin cukup tinggi. Sehingga jika sekam padi dibuat papan partikel dengan resin sebagai
pengikatnya akan dihasilkan sebuah
papan partikel yang mempunyai kekuatan relative baik untuk kemudian dimanfaatkan sebagai plafon.
Selain itu sekam padi sangat berlimpah, karena sekam padi merupakan hasil sampingan dari proses produksi padi
menjadi beras yang saat ini
pemanfaatannya belum maksimal.
Disamping itu kandungan silika dari sekam
padi cukup besar hal ini sangat
berpengaruh terhadap nilai konduktivitas thermal. Semakin banyak kandungan silika dari suatu bahan akan menyebabkan nilai konduktivitas thermal dari bahan
semakin kecil sehingga dapat
5 3
Jumlah sekam padi yang tersedia
sangatlah banyak karena sekam padi merupakan hasil sampingan dari proses
penggilingan padi. Sesuai dengan
permasalahan tersebut maka perumusan masalah yang akan dibahas antara lain :
1. Berapa besar temperatur ruangan dari pengaruh penggunaan ceiling sekam padi dan gipsum.
2. Bagaimana pengaruh dari
penggunaan dua macam variasi
ceiling yang lebih menguntungkan.
3. Memanfaatkan material yang kurang bermanfaat menjadi lebih bermanfaat. 1.2. Tujuan
Penelitian ini bertujuan :
1. Untuk mengetahui angka konduk-ivitas thermal pada papan partikel sekam padi dan pada gypsum.
2. Mengetahui komposisi campuran
yang terbaik dari sekam padi dengan melihat angka konduktivitas thermal yang diperoleh setelah pengujian. 3. Membandingkan penggunaan dua
ceiling sekam padi dan gipsum yang
lebih bisa menguntungkan. 1.3. Manfaat
Manfaat dari penelitian ini adalah :
1. Dapat mengetahui perbandingan
terhadap angka konduktivitas termal
pada papan partikel campuran
sekam padi dan gypsum.
2. Mengetahui komposisi campuran yang terbaik dari sekam padi dengan melihat angka konduktivitas
thermal yang diperoleh setelah
pengujian. Sehingga diharapkan
mempunyai manfaat sebagai bahan isolator yang baik.
2. Bagian Inti 2.1. Metode
Metode yang dilakukan dengan membuat dua rumah-rumahan yang didalamnya dipasang ceiling dari papan partikel sekam padi dan gipsum yang dipasang secara mendatar, guna mengetahui temperatur ruangan setelah kalor yang berasal dari sinar matahari masuk melalui atap yang terbuat dari seng kemudian terhambat oleh ceiling dari papan partikel sekam padi
dan gipsum secara bergantiang
dilakukanya penelitian guna mengetahui pengaruh dari dua buah bahan isolator tersebut.
Bahan pengujian terdiri dari dua buah prototipe rumah dengan ukuran dan kondisi yang sama, yaitu terbuat dari rangka kayu dengan dinding dari triplek dan atapnya terbuat dari seng. Dimensi rumah adalah 200 x 200 x 240 cm, dengan atap berbentuk prisma dengan ukuran 200 x 300 x 64 cm. 1 2 4
Gambar 1. Skema instalasi ceiling untuk pengujian temperatur ruangan Keterangan :
1. Sumber panas dari sinar matahari
2. Atap rumah-rumahan yang terbuat dari seng
3. Ruangan pertama yaitu ruang antara atap dengan ceiling 4. Ceiling yang terbuat dari papan partikel sekam padi dan gipsum 5. Ruangan kedua yaitu ruang antara ceiling dengan lantai
2.2. Peralatan Penelitian
Penelitian ini dititik beratkan untuk mengetahui temperatur ruangan pada rumah yang menggunakan ceiling dari papan partikel sekam padi dan gypsum. 1). Cetakan
Cetakan ini terbuat dari plat besi dengan dilapisi papan yang terbuat dari kayu sebagai penahan pada bagian atas dan bawah pada saat dipres dengan dilapisi plastik untuk mempermudah pelepasan, yang dibentuk sedemikian rupa sehingga dapat berfungsi sebagai pembentuk papan partikel sebagai ceiling yang terbuat dari sekam padi berukuran 40 x 30 cm dengan ketebalan 0,5 cm.
Gambar 2. Cetakan 2). Thermometer
Thermometer yang kita pakai dalam penelitian ini adalah jenis thermometer ruangan dengan skala 00c – 1500c.
Gambar 3. Thermometer 3). Thermokopel
Berfungsi untuk mengetahui temperatur pada tiap-tiap titik sensor yang dipasang diantaranya yaitu : 4 titik sensor yang menggantung pada tengah ruangan bawah, 4 titik sensor yang menempel pada
permukaan yang menghadap kebawah
baik untuk papan partikel maupun
gypsum, 4 titik sensor yang menempel pada permukaan yang menghadap keatas atap baik untuk papan partikel maupun gypsum, 3 titik sensor yang menggantung pada tengah tengah ruangan diatas ceiling dengan posisi memotong seng ,dan 6 titik sensor yang menempel langsung pada atap yang terbuat dari seng,
Gambar 4. Thermokopel
4). Kabel Sensor
Terbuat dari dua buah kabel kecil yang disambung kaber sensor. Berfungsi untuk
membaca temperatur pada titi-titik
pengujian dengan cara menyambungkan kabel sensor ke termokopel.
Gambar 5. kabel sensor 5). Timbangan
Timbangan yang dipakai disini adalah timbangan dengan skala yang kecil karena hanya untuk menimbang berat sekam padi,resin, dan katalis sesuai dengan
komposisi untuk pembuatan papan
Gambar 6. Timbangan 6). Alat Pengepres
Gambar 7. Alat press hidraulik
Berfungsi sebagai pembentuk sekam padi
sehingga diperoleh ukuran dengan
ketebalan yang telah ditentukan. 2.2. Hasil dan Pembahasan
Pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan sumber kalor dari sinar matahari. Pengambilan data dilakukan di luar ruangan yang terkena sinar matahari
langsung agar pengujian ini bisa
diaplikasikan langsung seperti halnya dalam kehidupan nyata sehari hari.
Pengambilan data untuk pengujian ini dilakukan di halaman Laboratorium Pusat Institut Sains & Teknologi Akprind. Besarnya harga temperatur yang terbaca
pada masing-masing sensor sangat
bervariasi tergantung dari letak sensor dan thermometer di dalam ruang.
Pengambilan data dilaksanakan selama beberapa hari, akan tetapi yang diambil hanya tiga hari yang dianggap paling akurat karena adanya pemanasan sinar matahari yang kontinyu. Adapun tiga hari yang diambil datanya adalah : 3 Agustus 2009, 5 Agustus 2009 dan 6 Agustus 2009. Pada pengambilan data tanpa menggunakan Ceiling tidak dihitung hasil rata-rata, dan hanya sebagai pembanding pada pengambilan data menggunakan
Ceiling.
Tabel 1. Data Hasil Pengujian Temperatur Ruangan tanpa menggunakan Ceiling
T. Link. ANS 1 ANS 2 ANS 3 ANS 4 ANS 5 ANS 6 AG 1 AG 2 AG 3 BG 1 BG 2 BG 3 BG 4 TA TB
9:00 29 40 36 37 39 47 40 30 31 31 29 28 28 27 32 29 10:00 30 46 45 42 34 48 47 34 33 34 32 32 32 32 34,5 32 11:00 33 43 44 44 46 51 46 34 34 34 34 33 33 34 37 34 12:00 37 48 51 50 45 48 48 36 36 36 34 34 34 34 40 36 13:00 35 52 56 54 46 48 42 36 38 36 34 34 34 33 40 37 14:00 31 36 37 36 34 35 35 33 33 33 32 33 32 32 34 32
T. Link. ANS 1 ANS 2 ANS 3 ANS 4 ANS 5 ANS 6 AG 1 AG 2 AG 3 BG 1 BG 2 BG 3 BG 4 TA TB
9:00 29 40 42 41 46 44 40 32 32 32 32 32 32 31 32 32 10:00 30 40 40 40 47 44 40 33 33 33 32 31 30 29 34 35 11:00 33 43 45 45 50 46 45 35 35 34 34 34 33 34 37 34 12:00 37 48 51 47 48 45 42 34 34 35 32 31 31 31 39 38 13:00 35 43 46 43 44 45 42 37 37 35 35 35 35 36 39 38 14:00 31 34 34 33 34 34 33 33 34 34 32 33 32 33 34 35
HARI/TANGGAL : Senin, 3 Agustus 2009 CUACA : Cerah KEC. ANGIN : 0,8 m/s
JAM
RUMAH A
RUMAH B JAM
T. Link. ANS 1 ANS 2 ANS 3 ANS 4 ANS 5 ANS 6 AG 1 AG 2 AG 3 BG 1 BG 2 BG 3 BG 4 TA TB 9:00 28 41 41 41 45 39 44 31 31 31 28 31 30 29 30 27 10:00 30 41 39 42 47 49 44 33 33 33 30 28 27 30 32 29 11:00 31 46 48 48 40 46 42 34 33 34 34 34 34 31 36 34 12:00 31 37 37 36 37 38 37 34 34 33 32 32 32 31 35 34 13:00 31 37 38 36 36 38 36 34 34 34 33 33 33 33 35 33 14:00 31 39 39 40 34 38 37 34 34 34 32 32 32 31 36 34
T. Link. ANS 1 ANS 2 ANS 3 ANS 4 ANS 5 ANS 6 AG 1 AG 2 AG 3 BG 1 BG 2 BG 3 BG 4 TA TB
9:00 28 37 39 37 44 42 38 33 32 32 30 31 30 30 30 30,5 10:00 30 42 44 41 48 46 40 34 33 33 32 32 31 31 33 33 11:00 31 43 45 43 44 41 38 35 33 35 33 34 33 33 36 36 12:00 31 41 45 42 41 40 36 34 34 33 32 34 33 33 36 35,5 13:00 31 43 47 45 40 39 36 34 34 33 33 33 33 33 35 35 14:00 31 42 43 42 40 38 35 34 34 34 33 33 33 34 35 35 JAM RUMAH B
HARI/TANGGAL : Rabu, 5 Agustus 2009 CUACA : Cerah KEC. ANGIN : 0,8 m/s
JAM RUMAH A
Data Hasil Pengujian Temperatur
Ruangan dengan menggunakan Ceiling Dari pengambilan data dalam beberapa hari hanyalah tiga hari saja yang diambil. Pengambilan yang dianggap paling akurat
dalam tiga hari tersebut adalah : 7 September 2009, 11 September 2009 dan 12 September 2009. Pada pengambilan data menggunakan Ceiling dihitung hasil rata-ratanya untuk mempermudah dalam perhitungan.
Tabel 2. Data Hasil Pengujian Temperatur Ruangan dengan menggunakan Ceiling
T. Link. ANS 1 ANS 2 ANS 3 ANS 4 ANS 5 ANS 6 AG 1 AG 2 AG 3 ANC 1 ANC 2 ANC 3 ANC 4 BNC 1 BNC 2 BNC 3 BNC4 BG 1 BG 2 BG 3 BG 4 TA TB
9:00 31 38 40 39 38 36 40 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 30 31 31 31 32 30 10:00 33 43 50 45 55 51 42 33 33 34 34 33 33 34 34 33 35 33 36 34 34 34 35 34 11:00 33 44 46 45 48 49 40 35 35 35 35 35 34 35 34 34 34 35 34 34 34 34 38 35 12:00 34 39 45 42 43 43 44 35 35 35 34 35 34 35 35 35 35 35 34 33 35 34 38 35 13:00 34 41 45 51 37 38 39 35 35 35 34 35 35 35 35 35 35 35 34 34 34 33 38 35 14:00 32 35 37 37 34 35 36 34 33 34 34 33 34 33 33 33 32 33 31 32 31 32 35 34
T. Link. ANS 1 ANS 2 ANS 3 ANS 4 ANS 5 ANS 6 AG 1 AG 2 AG 3 ANC 1 ANC 2 ANC 3 ANC 4 BNC 1 BNC 2 BNC 3 BNC4 BG 1 BG 2 BG 3 BG 4 TA TB
9:00 31 37 37 35 37 36 35 33 31 31 32 32 32 32 32 31 32 31 28 30 30 30 32 32 10:00 33 43 46 44 46 550 47 32 32 34 32 33 33 33 33 33 34 33 29 31 31 32 34 33,5 11:00 33 44 47 35 46 47 44 33 35 33 334 34 35 34 33 33 34 33 32 32 30 33 36 35 12:00 34 38 38 38 40 38 37 34 34 34 33 33 34 34 33 34 35 34 30 31 31 32 36 36 13:00 34 42 45 40 38 37 37 32 35 35 35 35 34 34 33 34 34 34 32 33 33 34 36 36,5 14:00 32 35 38 36 34 35 35 34 34 34 34 33 33 34 32 33 34 34 30 31 31 32 34 34,5
HARI/TANGGAL : Senin, 7 September 2009
KEC. ANGIN : 1,4 m/s
JAM
RUMAH A (GYPSUM)
RUMAH B (PAPAN PARTIKEL) JAM
CUACA : Cerah
T. Link. ANS 1 ANS 2 ANS 3 ANS 4 ANS 5 ANS 6 AG 1 AG 2 AG 3 ANC 1 ANC 2 ANC 3 ANC 4 BNC 1 BNC 2 BNC 3 BNC4 BG 1 BG 2 BG 3 BG 4 TA TB 9:00 32 38 40 36 41 43 42 33 32 34 33 33 34 33 33 33 32 32 32 31 33 32 33 31 10:00 34 40 43 42 47 48 49 34 33 35 34 34 34 34 34 35 35 34 30 32 33 33 37 34 11:00 35 40 44 41 40 45 47 34 34 35 34 35 35 34 35 35 35 34 35 34 34 34 37 34 12:00 36 42 49 48 45 46 46 35 35 34 33 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 34 39 36 13:00 35,5 41 48 44 42 44 43 35 36 36 35 35 35 35 35 35 34 36 35 35 34 35 40 37 14:00 34 36 36 35 36 36 36 35 35 35 35 35 35 35 35 34 35 35 33 33 35 35 36 36
T. Link. ANS 1 ANS 2 ANS 3 ANS 4 ANS 5 ANS 6 AG 1 AG 2 AG 3 ANC 1 ANC 2 ANC 3 ANC 4 BNC 1 BNC 2 BNC 3 BNC4 BG 1 BG 2 BG 3 BG 4 TA TB
9:00 32 41 42 39 42 41 41 32 34 32 33 32 33 33 33 32 33 33 30 31 31 32 32 32 10:00 34 47 46 46 51 46 46 34 33 34 34 35 34 34 32 34 33 35 31 31 31 32 35 35 11:00 35 47 47 43 52 48 46 36 35 35 34 34 34 34 33 35 35 35 2 33 33 33 37 36 12:00 36 44 45 41 49 46 46 35 35 34 34 34 34 35 33 34 35 35 31 32 33 33 39 38 13:00 35,5 43 43 40 40 40 40 36 36 34 35 35 35 35 34 35 35 36 32 33 33 33 39 38 14:00 34 46 46 45 45 35 35 35 35 35 35 35 35 34 33 35 35 36 30 32 32 32 37 37
JAM RUMAH B (PAPAN PARTIKEL)
HARI/TANGGAL : Jum'at, 11 September 2009
KEC. ANGIN : 0,8 m/s
JAM RUMAH A (GYPSUM)
CUACA : Cerah
Tabel 3. Temperatur rata-rata untuk pengujian dengan menggunakan Ceiling
T. Link. ANS rata-rata AG rata-rata ANC rata-rata BNC rata-rata BG rata-rata TA TB
9:00 31 38,50 32,00 32,00 32,00 30,75 32 30 10:00 33 47,67 33,33 33,50 33,75 34,50 35 34 11:00 33 45,33 35,00 34,75 34,25 34,00 38 35 12:00 34 42,67 35,00 34,50 35,00 34,00 38 35 13:00 34 41,83 35,00 34,75 35,00 33,75 38 35 14:00 32 35,67 33,67 33,50 32,75 31,50 35 34
T. Link. ANS rata-rata AG rata-rata ANC rata-rata BNC rata-rata BG rata-rata TA TB
9:00 31 36,17 31,67 32,00 31,50 29,50 32 32 10:00 33 129,33 32,67 32,75 33,25 30,75 34 33,5 11:00 33 43,83 33,67 109,25 33,25 31,75 36 35 12:00 34 38,17 34,00 33,50 34,00 31,00 36 36 13:00 34 39,83 34,00 34,50 33,75 33,00 36 36,5 14:00 32 35,50 34,00 33,50 33,25 31,00 34 34,5
Sumber : Data Penelitian
HARI/TANGGAL :
Senin, 7 September 2009
CUACA :
Cerah
KEC. ANGIN :
1,4 m/s
JAM RUMAH A (GYPSUM)
T. Link. ANS rata-rata AG rata-rata ANC rata-rata BNC rata-rata BG rata-rata TA TB 9:00 32 40,00 33,00 33,25 32,50 32,00 33 31 10:00 34 44,83 34,00 34,00 34,50 32,00 37 34 11:00 35 42,83 34,33 34,50 34,75 34,25 37 34 12:00 36 46,00 34,67 34,50 35,00 34,75 39 36 13:00 35,5 43,67 35,67 35,00 35,00 34,75 40 37 14:00 34 35,83 35,00 35,00 34,75 34,00 36 36
T. Link. ANS rata-rata AG rata-rata ANC rata-rata BNC rata-rata BG rata-rata TA TB
9:00 32 41,00 32,67 32,75 32,75 31,00 32 32 10:00 34 47,00 33,67 34,25 33,50 31,25 35 35 11:00 35 47,17 35,33 34,00 34,50 25,25 37 36 12:00 36 45,17 34,67 34,25 34,25 32,25 39 38 13:00 35,5 41,00 35,33 35,00 35,00 32,75 39 38 14:00 34 42,00 35,00 34,75 34,75 31,50 37 37
Sumber : Data Penelitian
CUACA : Cerah
KEC. ANGIN : 0,8 m/s
JAM RUMAH A (GYPSUM)
HARI/TANGGAL : Jum'at, 11 September 2009
JAM RUMAH B (PAPAN PARTIKEL)
Intensitas Cahaya Matahari
Data hasil pengujian intensitas matahari didapatkan dari penelitian Konduktivitas Termal sebelumnya, yaitu oleh Fajri Tamim.
Tabel 6. Data hasil pengujian Intensitas Cahaya Waktu Pengujian Intensitas Cahaya (W/ m2) 10.00 782 10.20 826 10.40 786 11.00 846 11.20 908 11.40 940 12.00 917 12.20 976 12.40 978
Sumber data : Hasil pengujian
Perhitungan Hasil Pengujian Untuk Rumah dengan menggunakan Ceiling dari papan partikel sekam padi dan Gypsum
Dalam pengujian temperatur ruangan ini akan dihitung nilai konduktivitas termal pada masing-masing ruang, yaitu ruang antara atap dengan plafon (ruang I) dan ruang antara plafon dengan dinding rumah-rumahan (ruang II). Perhitungan ini dimaksudkan untuk mengetahui seberapa besar kalor yang bersumber dari sinar matahari akan terhambat oleh Ceiling setelah melewati atap yang terrbuat dari seng.
Perhitungan angka konduktivitas termal
Angka konduktivitas termal pada dua buah jenis ceiling, dapat dihitungg dengan menggunakan formulasi sebagai berikut :
dx dT kA q=− dx dT A q k = A q q ="
dx
dT
q
k
"=
Keterangan : " q : Fluks kalor (W/ m2)q : Laju aliran panas (W)
k : Konduktivitas termal bahan (W/m.°C)
A : Luas penampang (m2)
dT/dx : Laju perubahan temperatur T terhadap jarak dalam arah aliran panas x (°C/m) Nilai konduktivitas termal
Setelah melakukan pengambilan data dan pembahasan kita dapat memperoleh nilai konduktifitas termal untuk Gypsum dan papan partikel sekam padi. Dengan fluks kalor dan ketebalan yang sama, di
dapatkan bahwa nilai konduktifitas termal papan partikel jauh lebih kecil dari konduktifitas termal gypsum. Adapun hasil dari perhitungan diatas adalah sebagai berikut :
Tabel 7. Hasil Perhitungan
Benda Uji Jam Ketebalan (m) Konduktivitas Termal
9:00 0,0008 1,48 10:00 0,0008 1,90 11:00 0,0008 1,65 12:00 0,0008 1,46 13:00 0,0008 0,00 14:00 0,0008 1,86 9:00 0,0005 0,95 10:00 0,0005 1,25 11:00 0,0005 0,01 12:00 0,0005 1,43 13:00 0,0005 1,95 14:00 0,0005 6,11 Gypsum Papan Partikel
(Sumber data : Hasil pengujian)
Perbandingan Konduktivitas Termal
-1,00 0,00 1,00 2,00 3,00 4,00 5,00 6,00 7,00 0:00 4:48 9:36 14:24 19:12 Waktu (jam) K o n d u k ti v it a s T e rm a l Gypsum Papan Partikel
Gambar 8. Grafik perbandingan Konduktivitas Termal
Berdasarkan hasil penelitian yang
membandingkan dua buah ceiling antara papan partikel sekam padi dengan gypsum, bahwa papan partikel sekam padi memiliki angka konduktivitas termal lebih besar
dibandingkan gypsum. Papan partikel sekam padi memiliki angka konduktivitas termal sebesar 1,95 W/m0C, sedangkan
partikel sekam padi adalah sebagai bahan isolator yang baik.
3. Penutup 3.1. Kesimpulan
1. Pada penelitian konduktivitas termal antara Papan Partikel Sekam Padi dengan Gypsum, dimana papan partikel dengan gypsum adalah sebagai ceiling yang diaplikasikan pada model rumah kayu lapis dan atap terbuat dari seng bahwasanya Papan partikel sekam padi memiliki konduktivitas termal lebih besar daripada gypsum. Yaitu papan
partikel sekam padi memiliki
konduktivitas termal sebesar 1,95
W/m0C, sedangkan pada Gypsum
memiliki angka konduktivitas termal sebesar 1,39 W/m0C.
2. Pembuatan papan partikel sekam padi ukuran 2m × 2m dengan ketebalan 0,5 cm membutuhkan campuran spesifikasi sebagai berikut : 1700 gram sekam padi, 850 gram resin, 210 gram katalis serta dengan pengepresan 4:1.
3. Papan partikel sekam padi dapat dijadikan ceiling pada rumah yang ramah lingkungan.
3.2.. Saran
1. Intensitas cahaya matahari dan
kecepatan angin, serta cuaca berawan setiap jamnya sangatlah bervariasi dan
tidak menentu yang sangat
berpengaruh terhadap penelitian. Untuk bisa mendapatkan pemanasan yang bagus hendaklah pada musim panas dilahan yang terbuka/pada lingkungan yang terbuka.
2. Pengambilan data setiap jamnya harus selalu memperhatikan cuaca yang benar-benar panas. Ulangi lagi untuk
beberapa hari bila cuaca belum
menentu sehingga dihasilkan data yang bener-benar akurat. Pengaruh cuaca adalah faktor yang sangat signifikan. 4. Daftar Pustaka
After J.D Wellons,1983 ,Adhesive of woods
and other structural material,
Unversity park, Pa, Material
Education Council.
Dieter, E George dan Djaprie, Sriati,1993,
Metalurgi Mekanik, jilid I Erlangga _____, Flexural Strength of advanced
Ceramics at Ambient Temperature,
ASTM Standard C1161, American Society for Testing Materials, Philadelpia, PA 1991
Fukuda, Hiroshi, Evalution of Bending
rigidity, Departement of Material
Science, Tokyo university of
Tokyo, 2004.
Gibson, Ronald F. 1994, “ Principles of
Composites Material Mechanics”
Mc Graw-Hill Book Co New York. Hyer, W Michael, Stress and analysis of
fiber reinforced composite material,
Mc Graw Hill International Edition. Iswanto, A.H, 2002, “Peningkatan Papan
Partikel Dengan Menggunakan
Dicumy/Peroxide (DCP) Sebagai Inisiator”, Skripsi Fakultas Hukum IPB.
Meier, Mike, Design Fabrication and
testing of composite material,
University of California, 2004 Mulyadi, 2001, “Sifat-Sifat Papan Partikel
Dari Limbah Kayu Dan Plastik”,
Skripsi Fakultas Kehutanan IPB. Nugroho Andreas, 2005, “Kekuatan Tarik
Dan Bending Papan Partikel Dari Resin Dan Sekam Padi”, Skripsi
Teknik Mesin, Teknologi Industri,
Institut Sains Dan Teknologi
Akprind Yogyakarta.
Putri, M.D. 2002, “Penigkatan Mutu Papan
Partikel Dari Limbah Serbuk
Gergaji Kayu Sengon
(Paraserianthes Falkataria) Dan Limbah Plastik Polypropylene”,
Skripsi Fakultas Kehutanan IPB. Smith F William, Principles of Materials
And Engineering 3rd Edition,Mc