• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hasil Seleksi Jalur Mandiri Diumumkan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Hasil Seleksi Jalur Mandiri Diumumkan"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

Hasil Seleksi Jalur Mandiri

Diumumkan

UNAIR NEWS – Tepat pukul sebelas malam, Kamis (22/6), hasil

seleksi penerimaan mahasiswa baru S-1 jalur Mandiri Universitas Airlangga akan diumumkan. Hasil seleksi tersebut diumumkan setelah 14.500 siswa mendaftarkan diri di jalur Mandiri hingga tanggal 16 Juni lalu.

“Bagi mahasiswa yang diterima, diharapkan segera untuk melakukan daftar ulang agar bisa segera diproses,” pesan Rektor UNAIR Prof. Dr. Mochammad Nasih.

Menambahkan keterangan Nasih, Wakil Rektor I bidang akademik dan kemahasiswaan Prof. Djoko Santoso, Ph.D, melanjutkan, bahwa kuota penerimaan mahasiswa baru S-1 jalur Mandiri sebanyak maksimal 30 persen dari total keseluruhan jumlah mahasiswa yang diterima pada tahun ajaran 2017/2018.

Sebelumnya, berdasarkan ketentuan dari pemerintah, kuota penerimaan mahasiswa baru jalur SNMPTN adalah minimal 30 persen, SBMPTN minimal 30 persen, dan Mandiri maksimal 30 persen.

Djoko menyampaikan, seleksi mahasiswa baru jalur Mandiri S-1 mempertimbangkan nilai sebagai faktor utama. Calon mahasiswa baru yang berhasil diterima melalui jalur Mandiri S-1 telah disaring berdasarkan nilai tes SBMPTN dan program studi yang dipilih.

Selain itu, pada tahun 2017, UNAIR memiliki kuota Bidikmisi sebanyak 1.050 orang. Jumlah tersebut telah diisi sebanyak 738 orang dengan rincian 457 calon mahasiswa baru jalur SNMPTN dan 281 jalur SBMPTN. Artinya, sebanyak 312 orang masih berpeluang untuk meraih beasiswa Bidikmisi dari seleksi penerimaan mahasiswa baru jenjang sarjana jalur Mandiri S-1 dan Diploma.

(2)

“Pada pendaftar Bidikmisi atau yang kurang mampu secara ekonomi akan dibebaskan biaya pendaftaran. Asalkan, mereka memiliki nomor pendaftar Bidikmisi,” sambung Wakil Rektor I. Bagi peserta yang berhasil lolos pada seleksi jalur Mandiri S-1 namun mengundurkan diri, maka kuota tersebut akan diisi oleh peserta lain. Mekanismenya, kursi tersebut akan diisi oleh peserta yang tidak lolos yang posisi pemeringkatannya berada tepat di bawah peserta yang berhasil diterima.

Namun, Guru Besar Fakultas Kedokteran berharap agar hal tersebut tidak terjadi. “Bagi mahasiswa yang sudah diberi kesempatan lolos di jalur Mandiri S-1, harus bisa konsisten dengan niat awalnya,” tutur Djoko.

Untuk mengetahui hasil seleksi jalur Mandiri S-1, peserta bisa m e n g a k s e s i n f o r m a s i t e r s e b u t m e l a l u i

http://pengumuman.unair.ac.id. Sedangkan, untuk mekanisme registrasi ulang yang baru dilaksanakan mulai 10 Juli mendatang, masyarakat bisa mengakses informasi tersebut di l a m a n r e s m i P u s a t P e n e r i m a a n M a h a s i s w a B a r u

http://ppmb.unair.ac.id. Penulis: Helmy Rafsanjani Editor: Defrina Sukma S

Pendaftaran Jalur Mandiri

UNAIR Diperpanjang

UNAIR NEWS – Pendaftaran seleksi mahasiswa baru jenjang

sarjana jalur Mandiri Universitas Airlangga telah diperpanjang. Perpanjangan masa pendaftaran tersebut

(3)

diberlakukan sejak Rabu (14/6).

Wakil Rektor I bidang akademik dan kemahasiswaan UNAIR Prof. Djoko Santoso mengatakan, perpanjangan waktu pendaftaran tersebut merupakan upaya UNAIR untuk memberi kesempatan seluas-luasnya bagi lulusan sekolah menengah atas untuk berkuliah di UNAIR melalui seleksi jalur Mandiri.

“Jalur Mandiri adalah jalur terakhir dari jalur yang sudah dilaksanakan oleh pemerintah yakni SNMPTN dan SBMPTN. UNAIR memberikan kesempatan bagi mereka yang tidak diterima di kedua jalur tersebut agar bisa segera melakukan pendaftaran,” tutur Djoko.

Wakil Rektor I UNAIR tersebut mengimbau, agar pendaftar jalur S-1 Mandiri UNAIR benar-benar mempertimbangkan pilihan program studi berdasarkan tingkat keketatan dan minat diri. Terlebih, UNAIR telah memberlakukan kebijakan penggunaan nilai SBMPTN untuk seleksi mahasiswa baru jalur Mandiri sehingga setiap pendaftar jalur Mandiri diharapkan tak salah pilih prodi.

“Dia harus bisa mengestimasi. Pada saat mereka menjawab soal-soal SBMPTN, mereka telah memperkirakan. Mereka tidak lolos SBMPTN karena nilainya tidak tinggi sehingga kalah saing dengan mereka yang lolos. Oleh karena itu, mereka perlu menyesuaikan pilihan untuk prodi-prodi yang tingkat kompetitifnya tidak terlalu ketat,” imbuh Guru Besar Fakultas Kedokteran UNAIR itu.

Menurut data yang dilansir oleh Pusat Penerimaan Mahasiswa Baru (PPMB), jumlah pendaftar jalur S-1 Mandiri hingga Kamis (15/6) pukul 09.49 pagi, mencapai 10.717 orang. Program studi terfavorit pilihan peserta dipegang oleh S-1 Pendidikan Dokter FK yang mencapai jumlah sepertiga pendaftar yakni 3.341 orang. Pada kelompok IPS, prodi S-1 Ilmu Hukum menjadi pilihan favorit peserta dengan jumlah pendaftar 661 orang.

Jumlah tersebut diperkirakan terus bertambah hingga akhir masa pendaftaran yang ditutup Jumat (16/6) pukul 18.00. Sedangkan,

(4)

hasil seleksi jalur S-1 Mandiri diumumkan tanggal 22 Juni 2017.

Terkait dengan kuota Bidikmisi UNAIR pada tahun 2017 mencapai 1.050 orang. Jumlah tersebut baru terisi 738 orang dengan rincian 457 calon mahasiswa baru jalur SNMPTN dan 281 jalur SBMPTN. Sisanya, sebanyak 312 orang masih berpeluang untuk meraih beasiswa Bidikmisi dari seleksi penerimaan mahasiswa baru jenjang sarjana jalur Mandiri dan jenjang Diploma.

Penulis: Defrina Sukma S Editor: Nuri Hermawan

Perempuan

Mesti

Mandiri

Secara Finansial

UNAIR NEWS – Ada fakta menarik yang ditemukan Diah Ariani

Arimbi S.S., MA., Ph.D., dekan Fakultas Ilmu Budaya yang merupakan salah satu pakar kajian budaya, sastra, dan gender UNAIR, saat melakukan penelitian tentang Gerakan Tarbiyah (khusus perempuan) di kampus pada 2008, 2011, 2015, dan 2016. Berdasarkan riset yang dijalankannya di beberapa kampus Jawa Timur termasuk UNAIR, ITS, Universitas Negeri Surabaya, Universitas Brawijaya, dan Universitas Jember itu, diketahui kalau para perempuan di gerakan itu fokus pada pemberdayaan komprehensif. Khususnya, di bidang sosial dan pendidikan.

Hal ini menunjukkan, kalau Gerakan Tarbiyah itu pantas untuk dilestarikan dan digiatkan. Karena, sasaran pemberdayaan di sana komplit. Semua anggota didorong untuk pandai, peka terhadap situasi sosial, paham nilai moral/agama/ dan budaya,

(5)

juga independen di aspek ekonomi. “Kemandirian finansial diajarkan dalam gerakan itu. Ini merupakan bentuk kesetaraan yang memang mesti dicapai. Perempuan tidak hanya diajarkan tentang kesalehan. Tapi juga, soal bagaimana tidak tergantung pada orang lain,” ungkap dia.

Diah merupakan pakar UNAIR yang memiliki kiprah moncer di ranah internasional. Setelah lulus program sarjana di Universitas Airlangga pada tahun 1997, dua tahun kemudian, Diah melanjutkan studi magister di University of Northern Iowa, Amerika Serikat, dan meneruskan program doktor di University of New South Wales pada tahun 2006.

Berbagai publikasi di tingkat internasional pernah ditorehkannya. Tercatat tak puluhan artikel yang ditulisnya di level global. Dia juga sering mengikuti konferensi internasional. Plus, menjadi reviewer jurnal terbitan luar negeri.

Publikasi yang sudah ditulisnya antara lain, Women and The Politics of Piety: Women’s Right, Roles and equality in Tarbiyah Movement in Indonesia, Rethinking Indonesianess in Indonesian Teen Magazines in the New Millennium dan Finding Feminist Literary Reading: Portrayals Of Women In The1920s Indonesian Literary Writings.

Perempuan yang sangat mengidolakan Kartini itu juga aktif di beberapa asosiasi. Antara lain Himpunan Sarjana Kesusastraan Indonesia (HISKI), Asian Association of Women’Studied (AAWS), Women Scholars Network (WSN) – International Association of The History of Religion (IAHR). Di tengah kesibukannya sebagai dosen, Diah juga telah menerbitkan banyak buku.

Selama karirnya, Diah mendapatkan sejumlah penghargaan. Antara lain, Recipient of Australian Development Scholarship for Doctoral Degree Study 2002, dan Recipient of Fulbright Scholarship of Master Degree 1997. (*)

(6)

UNAIR Terima 1.865 Calon

Mahasiswa Lewat SNMPTN

UNAIR NEWS – Hasil Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi

Negeri (SNMPTN) tahun 2017 telah diumumkan. Universitas Airlangga telah menerima sebanyak 1.865 calon mahasiswa baru melalui jalur SNMPTN. Hasil tersebut diumumkan setelah sebanyak 29.546 lulusan sekolah menengah atas berebut kursi untuk masuk UNAIR.

Pernyataan tersebut disampaikan oleh Wakil Rektor I UNAIR Prof. Djoko Santoso, Ph.D., dr., Sp.PD., K-GH (FINASIM), ketika ditemui di ruangannya, Rabu (26/4).

“Saya mengucapkan selamat kepada adik-adik mahasiswa yang berhasil diterima di Universitas Airlangga. Universitas Airlangga adalah salah satu perguruan tinggi negeri terbaik di Indonesia,” tutur Djoko.

Persaingan dalam memperebutkan kursi di UNAIR terbilang sangat ketat. Terhitung, tingkat keketatan rata-rata seluruh program studi (prodi) adalah satu dibanding dua puluh. Artinya, setiap satu kursi di UNAIR diperebutkan oleh 20 pendaftar.

Djoko mengatakan, calon mahasiswa baru UNAIR lewat SNMPTN didominasi oleh pendaftar dari Pulau Jawa. Dari 1.865 orang yang berhasil diterima, sebanyak 1.644 orang berasal dari Jawa, sementara 221 lainnya dari luar Jawa. Dari 1.644 orang tersebut, Jawa Timur masih mendominasi dengan angka 1.515 sementara luar Jatim sebanyak 349 orang.

Meski didominasi oleh Jatim, calon mahasiswa baru UNAIR berasal dari 35 provinsi di Indonesia. ini artinya, sebaran calon mahasiswa baru UNAIR meluas ke seluruh provinsi di

(7)

Indonesia.

Hal unik lainnya yang didapat dari data penerimaan mahasiswa baru UNAIR melalui jalur SNMPTN adalah perbandingan jumlah perempuan dan laki-laki yang berhasil lolos. “Menariknya, jumlah laki-laki yang diterima sekitar 317, sedangkan perempuan lebih banyak. Yang perempuan mencapai 1.548 orang. Banyak perempuan yang lebih pintar,” ungkap Guru Besar Fakultas Kedokteran UNAIR.

Program Studi S-1 Pendidikan Dokter dan S-1 Manajemen masih menjadi favorit pilihan pendaftar. Buktinya, sebanyak 1.775 pendaftar memilih S-1 Pendidikan Dokter, sedangkan 2.219 pendaftar memilih S-1 Manajemen.

“Padahal, masing-masing kuotanya SNMPTN adalah 89 kursi (Pendidikan Dokter) dan 101 kursi (Manajemen),” imbuh Wakil Rektor I UNAIR.

Djoko mengimbau agar pendaftar yang berhasil diterima di UNAIR segera melakukan daftar ulang. Proses verifikasi dokumen peserta pendaftaran ulang di UNAIR dilaksanakan pada 16 Mei 2017 bersamaan dengan pelaksanaan ujian tertulis SBMPTN 2017. Selain itu, peserta yang lolos, diminta untuk melakukan registrasi mahasiswa baru via dalam jaringan. Terkait informasi registrasi mahasiswa baru, akan segera diperbarui di laman http://ppmb.unair.ac.id.

Selain itu, bagi peserta yang belum dinyatakan lolos, Djoko juga mengimbau agar mereka mencoba kembali melalui jalur seleksi bersama perguruan tinggi negeri (SBMPTN) dan jalur Mandiri. “Bagi yang belum beruntung, silakan mencoba lewat jalur SBMPTN (seleksi bersama perguruan tinggi negeri) yang sekarang sudah dibuka proses pendaftarannya. Selain itu, jalur Mandiri di UNAIR juga menggunakan nilai SBMPTN untuk proses seleksi,” tutur Djoko.

(8)

Editor: Nuri Hermawan

Tahun 2017, Nilai Tes SBMPTN

Digunakan untuk Seleksi Jalur

Mandiri UNAIR

UNAIR NEWS – Ada kebijakan berbeda dalam proses seleksi

penerimaan mahasiswa baru jalur Mandiri Universitas Airlangga. Seleksi penerimaan mahasiswa baru di UNAIR jalur Mandiri tak lagi menggunakan tes tulis, melainkan nilai tes SBMPTN (seleksi bersama masuk perguruan tinggi negeri) tahun 2017. Hal tersebut disampaikan oleh Rektor UNAIR Prof. Dr. Mochammad Nasih, dalam jumpa pers di salah satu rumah makan di Surabaya, Rabu (19/4).

“Pada tahun 2017, ada yang agak berbeda dengan jalur Mandiri. Kami mensyaratkan, lulusan tahun 2015, 2016, dan 2017, yang ingin mengikuti seleksi jalur Mandiri UNAIR harus mengikuti ujian SBMPTN 2017. Pada waktu mendaftar jalur Mandiri, peserta harus menyertakan kartu SBMPTN,” tutur Nasih.

Nasih mengatakan, penggunaan nilai ujian SBMPTN bukanlah tanpa sebab. Ia ingin agar proses seleksi jalur Mandiri berjalan lebih sederhana dari sebelumnya. Pasalnya, selama ini, peserta tes jalur Mandiri mengerjakan ujian tertulis berupa tes potensi akademik dan tes berdasarkan kelompok ilmu pengetahuan. Selain itu, soal ujian SBMPTN juga sudah memiliki bobot yang sesuai.

Sehingga nantinya, para peserta jalur Mandiri cukup menggunakan nilai tes SBMPTN, prestasi-prestasi akademik dan

(9)

kesiswaan selama sekolah, dan surat kesanggupan membayar biaya perkuliahan jalur Mandiri.

Prodi tak harus sama

Nasih berharap agar para peserta benar-benar mempertimbangkan program studi yang dipilih. Bila peserta kelompok ujian Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) di SBMPTN 2017 ingin memilih program studi kelompok Ilmu Pengetahuan Sosial di jalur Mandiri UNAIR, peserta diwajibkan mengikuti kelompok Ujian Campuran di SBMPTN 2017.

“Misalnya, peserta SBMPTN memilih Kedokteran, tetapi dia ingin memilih Komunikasi saat jalur Mandiri. Dia harus mengikuti ujian IPC saat SBMPTN, baru bisa diterima di Komunikasi jalur Mandiri. Sebab, kita akan menggunakan nilai SBMPTN yang satu rumpun ilmu (untuk bisa diterima di jalur Mandiri UNAIR),” terang Nasih.

Pada pendaftar Bidikmisi atau yang kurang mampu secara ekonomi, mereka akan dibebaskan biaya pendaftaran. Asalkan, mereka memiliki nomor pendaftar Bidikmisi.

Di akhir jumpa pers, Rektor kembali mengimbau agar para lulusan sekolah menengah atas yang ingin mengikuti seleksi penerimaan mahasiswa baru jalur Mandiri UNAIR, segera mempersiapkan diri lebih awal dengan mengikuti ujian SBMPTN 2017. Sementara itu, jadwal kegiatan jalur Mandiri akan segera diperbarui di laman Pusat Penerimaan Mahasiswa Baru.

Untuk mengikuti seleksi jalur Mandiri UNAIR, peserta kelompok IPA/IPS dengan dua pilihan program studi, dikenakan biaya formulir sebesar Rp 300ribu, sementara kelompok IPC dikenakan biaya sebesar Rp 500ribu.

Pada tahun 2017, UNAIR akan menerima sebanyak 5.225 mahasiswa baru jenjang sarjana. Pada jalur seleksi nasional masuk perguruan tinggi negeri (SNMPTN), UNAIR akan menerima 1.824 mahasiswa, jalur SBMPTN 1.830 mahasiswa, dan jalur Mandiri

(10)

1.571 mahasiswa.

Penulis: Defrina Sukma S

Berjalan Sepuluh Tahun, UNAIR

dan Bank Mandiri Perpanjang

Kerjasama

Hello world!

Jalur Mandiri UNAIR Terima

1.557 Mahasiswa Baru

UNAIR NEWS – Seleksi penerimaan mahasiswa baru jalur mandiri

Universitas Airlangga telah diumumkan Kamis (28/7) pukul 09.00. Dari pengumuman tersebut, sebanyak 1.557 pendaftar jalur mandiri jenjang sarjana (S1) berhasil diterima di UNAIR. Jumlah tersebut merupakan hasil seleksi dari tes potensi akademik dan tes prestasi akademik yang diikuti 10.943 pendaftar. Dari 1.557 yang lolos diterima itu, sekitar 172 diantaranya adalah calon mahasiswa baru penerima beasiswa Bidikmisi.

Rektor UNAIR Prof. Dr. Moh. Nasih, SE., MT., Ak., MCA., menjelaskan kepada pers bahwa penerimaan calon mahasiswa baru

(11)

(camaba) Bidikmisi melalui jalur mandiri ini tidak menjadi beban kampus, karena daya tampung jalur mandiri sudah dinaikkan dari tahun sebelumnya.

“Yang harus disampaikan kepada masyarakat adalah UNAIR sekarang sudah menerima pendaftar Bidikmisi melalui jalur mandiri,” tambah Rektor UNAIR.

Selain menerima camaba Bidikmisi, UNAIR juga menerima lebih dari 30 camaba yang berasal dari daerah 3T (terdepan, terluar, tertinggal). Diantaranya 24 mahasiswa asal Papua dan Papua Barat, dan dua mahasiswa asal Nusa Tenggara Timur (NTT). Seleksi penerimaan beasiswa afirmasi itu dilaksanakan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Dikti).

“Yang menyelenggarakan tes itu Dikti. Kalau mereka sudah dinyatakan lolos tes beasiswa afirmasi, baru nanti diumumkan mereka masuk kampus mana, salah satunya UNAIR,” tambahnya.

Selain menerima mahasiswa asal Indonesia, UNAIR juga menerima mahasiswa baru asal luar negeri. Mahasiswa asing yang diterima mencapai 35 orang dari program kelas internasional untuk jenjang studi S-1 Pendidikan Dokter, Pendidikan Dokter Gigi, Pendidikan Apoteker, Pendidikan Dokter Hewan, dan gelar ganda

(double degree) Psikologi–Queensland University of Technology.

Dibenarkan bahwa pengumuman hasil seleksi jalur mandiri jenjang S1 terlambat sehari diumumkan, keterlambatan tersebut murni karena kendala teknis.

”Jumlah pendaftar jalur mandiri memang luar biasa. Biasanya pendaftar hanya berkisar delapan ribu, tapi tahun ini mencapai sebelas ribu. Tentu kita butuh peralatan seperti scanner yang lebih canggih. Jadi ini murni karena kendala teknis,” terang Prof. Nasih.

Registrasi ulang

(12)

mengakses tata cara pendaftaran melalui http://unair.ac.id. Pada tahap pra pendaftaran ulang, camaba UNAIR wajib melakukan pengisian secara lengkap dan benar formulir data diri dalam bentuk PDF ke laman http://regmaba.unair.ac.id.

Berkas yang perlu diunggah ke laman tersebut adalah ijazah atau surat keterangan lulus, SKHUN atau SKHUN sementara, akta kelahiran, fotokopi kartu susunan keluarga (KSK) orang tua atau wali, dan keterangan gaji bruto orang tua dalam bentuk kosongan. Tahap pra-pendaftaran ulang dapat dilakukan mulai 28 Juli – 1 Agustus 2016.

Selanjutnya, camaba wajib melakukan pembayaran mulai tanggal 28 Juli – 2 Agustus 2016 via teller Bank Mandiri, BNI, BNI Syariah, BTN, Mandiri Syariah, dan Bank Jatim di seluruh cabang. Camaba juga wajib melakukan tes ketunaan dan kemampuan Bahasa Inggris.

Terkait tes ketunaan akan dilangsungkan di Rumah Sakit UNAIR tanggal 29 Juli, dan 1 – 4 Agustus 2016. Sedangkan, tes kemampuan Bahasa Inggris akan dilaksanakan di Pusat Bahasa UNAIR pada tanggal 30 Juli – 5 Agustus 2016.

Direktur Pendidikan UNAIR Prof. Dr. Ni Nyoman Tripuspaningsih mengatakan, apabila ada para camaba yang tak lolos tes ketunaan (tes pendengaran dan buta warna), maka camaba akan ditawari untuk pindah ke prodi lainnya yang tidak memiliki persyaratan fisik. (*)

Penulis: Defrina Sukma S Editor : Bambang Bes

(13)

Pelaksanaan Ujian Masuk Jalur

Mandiri UNAIR Lancar dan Aman

UNAIR NEWS – Pelaksanaan ujian masuk Universitas Airlangga

(UNAIR) melalui Jalur Mandiri pada hari Minggu (24/7) kemarin berjalan lancar dan tidak ada kendala apapun. Test tertulis jalur mandiri UNAIR ini diikuti oleh 10.941 peserta. Rinciannya 5.443 peserta pendaftar di program studi jurusan IPA, sedangkan 5.498 pendaftar untuk prodi jurusan IPS. Materi yang diujikan juga relatif sama dengan tes SBM-PTN (Seleksi Bersama Masuk PTN), yaitu potensi akademik dan prestasi akademik.

Karena banyaknya peserta maka hingga harus diselenggarakan di berbagai tempat. Selain menyita ruang-ruang kelas dan aula di kampus A, B dan C UNAIR, juga meluber keluar kampus. Misalnya di kampus Institut Teknologi Adi Tama Surabaya (ITATS), serta sejumlah sekolah menengah atas di Surabaya, diantaranya SMA Negeri VI Jl. Pemuda Kota Surabaya.

Diantara kendala ringan yang dijumpai, antaralain akses jalan yang menuju ke lokasi tes terjadi hambatan, yaitu padat merayap. Namun tidak sampai terjadi kemacetan. Diperkirakan karena hambatan di perjalanan itu hingga beberapa peserta menjadi terlambat masuk ke ruang ujian. Bahkan ada peserta yang bingung dan belum menemukan tempat dimana ia akan mengerjakan soal-soal tes, karena peserta ini mengaku belum melihat lokasi tesnya.

“Bersyukur anak kami masih di sekitar kampus B ini,” kata ayah peserta tes asal Pasuruan itu.

Laporan yang masuk ke Pusat Penerimaan Mahasiswa Baru (PPMB) UNAIR dari sejumlah kepala ruangan penyelenggara tes, dikabarkan bahwa penyelenggaraan ujian tulis jalur mandiri UNAIR ini tidak ditemukan kendala berarti. Bahkan juga tidak

(14)

dijumpai adanya praktik kotor perjokian. Diperkirakan ini juga akibat suksesnya dari pengacakan signal seluler yang dilakukan panitia.

”Persaingan untuk bisa lolos test di jalur ini memang sangat ketat, tetapi perlu disyukuri bahwa pelaksanaan ujian tertulis kemarin berjalan lancar dan aman,” kata Ketua Pusat Informasi dan Humas (PIH) UNAIR Drs. Suko Widodo, M.Si.

Seperti diketahui, kebijaksanaan Universitas Airlangga tahun akademik 2016-2017 ini menerima mahasiswa baru 5.205 untuk program jenjang S-1. Sedangkan komposisinya, dari jalur SNM-PTN menerima sebesar 40% dari kuota penerimaan, jalur SBM-SNM-PTN menerima 30%, dan dari jalur Mandiri menerima 30% dari kuota penerimaan. Ini belum termasuk penerimaan jenjang vokasi (Diploma).

“Jadi dari 10.941 peserta tes jalur mandiri ini akan diterima sebanyak 1.870 peserta atau mencapai 17% dari total peserta tes,” demikian penjelasan Rektor UNAIR Prof. Dr. Moh Nasih, SE., MT., Ak., MCA., seperti dikutip media massa.

Dalam pelaksanaan ujian masuk jalur mandiri ini UNAIR kemarin sudah bekerjasama dengan beberapa pihak, misalnya dengan kepolisian untuk memberikan pengamanan kepada peserta dan atau keluarga yang mengantarnya. Selain itu juga pengaturan lalulintas, khususnya pada titik-titik yang rawan macet. (*) Penulis: Bambang Bes

(15)

Tembus 10.143 Orang

UNAIR NEWS – Seleksi penerimaan mahasiswa baru jalur mandiri

merupakan peluang terakhir bagi lulusan sekolah menengah atas yang ingin diterima program studi S-1 di Universitas Airlangga. Sampai Kamis (14/7) pukul 13.00 WIB, jumlah pendaftar jalur mandiri reguler mencapai 10.143 orang.

Pernyataan itu disampaikan oleh Rektor UNAIR Prof. Dr. M. Nasih, S.E., M.T., Ak, ketika ditemui di ruangan kerjanya. Dari jumlah tersebut, prodi S-1 Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran, UNAIR, tetap menjadi prodi favorit pendaftar. Jumlah pendaftar prodi S-1 Pendidikan Dokter mencapai 2.540 orang.

Dari jumlah pendaftar keseluruhan, sebanyak 189 orang mendaftar jalur mandiri kelas internasional. Sekitar 22 orang diantaranya adalah warga negara asing. Pada seleksi jalur mandiri tahun 2015, WNA pendaftar kelas internasional didominasi dari Malaysia. Namun, untuk tahun 2016, data asal negara pendaftar masih belum diketahui. Terkait dengan kelas internasional, Prof. Nasih menginginkan agar WNA dari berbagai negara bisa menjalani aktivitas perkuliahan di UNAIR.

Bidikmisi

Pada tahun 2016, UNAIR membuka jalur mandiri khusus Bidikmisi. Prof. Nasih tidak menetapkan kuota Bidikmisi pada jalur mandiri. Menurutnya, kuota Bidikmisi UNAIR dari pemerintah sebanyak 550 mahasiswa sudah terpenuhi lewat jalur SNMPTN (373 orang) dan SBMPTN (293 orang).

Namun, ia akan memperjuangkan pertambahan kuota Bidikmisi kepada pemerintah. Apabila permohonan pertambahan kuota tidak terpenuhi, maka peserta Bidikmisi jalur mandiri mendapatkan pembebasan biaya kuliah per semester.

(16)

mereka yang secara ekonomi kurang mampu bisa bersaing di jalur mandiri,” tutur Prof. Nasih.

Program vokasi

Selain seleksi penerimaan mahasiswa baru sarjana jalur mandiri, UNAIR juga sedang membuka seleksi maba vokasi. Sampai Kamis (14/7) pukul 13.00 WIB, jumlah pendaftar program vokasi mencapai 3.471 orang. Dari jumlah tersebut, prodi D-3 Perpajakan dan D-3 Akuntasi menjadi pilihan favorit. Jumlah pendaftar D-3 Perpajakan mencapai 661 orang, sementara D-3 Akuntansi mencapai 552 orang. Kuota masing-masing prodi tersebut adalah 120 orang.

Berbeda dari proses seleksi tahun lalu, tahun ini jadwal seleksi program vokasi dilaksanakan bebarengan dengan jalur mandiri. Dengan adanya kebijakan ini, lulusan SMA/sederajat diharapkan segera menetapkan pilihan untuk melanjutkan studi jenjang sarjana atau diploma.

“Karena ini bukannya saatnya coba-coba. Daftar S-1 di jalur mandiri, kalau tidak diterima baru daftar ke vokasi. Jangan coba-coba lagi. Mulai dari sekarang harus menentukan pilihan. Kalau lulusan dari SMEA (sekolah menengah ekonomi atas) atau STM (sekolah teknik menengah), kita dorong ke D-3,” tutur Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis UNAIR itu. (*)

Penulis: Defrina Sukma S. Editor : Bambang Bes.

(17)

Diskriminasi Terhadap Calon

Mahasiswa Disabilitas

UNAIR NEWS – Pelaksanaan ujian masuk jalur Mandiri baik

reguler dan Bidikmisi di Universitas Airlangga akan dilaksanakan serentak tanggal 24 Juli 2016. Diantara ribuan pendaftar jalur Mandiri tersebut UNAIR sudah menerima pendaftaran peserta test dengan disabilitas (tunanetra).

Hal itu dibenarkan oleh Sekretaris Universitas Airlangga (SU) Drs. Koko Srimulyo, M.Si, karena pada prinsipnya UNAIR tidak akan melakukan diskriminasi terhadap penyandang disabilitas. Bagi peserta seleksi dengan disabilitas, UNAIR akan menyediakan fasilitas yang bisa memudahkan peserta pengerjaan soal-soal yang diujikan.

Pelaksanaan ujian masuk jalur mandiri rencananya akan dilaksanakan dengan metode paper-based test (PBT). Pada peserta dengan tunanetra, misalnya, UNAIR akan menyediakan pendamping yang terpercaya dalam menjawab pilihan soal yang diuujikan. Prosesnya, pendamping akan membacakan soal ujian dan pilihan jawabannya. Sehingga peserta tes tinggal memberikan jawaban yang menurutnya benar, dan kemudian pendamping yang akan menuliskan jawaban yang dipilih tersebut ke dalam lembar jawaban ujian (LJU).

“Peserta dengan disabilitas akan kami tempatkan di ruangan khusus, misalnya di ruang koordinator. Misalnya dia dapat lokasi tes di FISIP, maka dia akan kami tempatkamn di ruang koordinatornya. Nanti dia didampingi oleh asisten dalam membacakan soal. Asisten ini akan dipilih dari mahasiswa-mahasiswa yang selama ini sudah biasa melakukan komunikasi dengan anak-anak disabilitas. Asisten itu juga harus tersumpah,” tegas Koko Srimulyo.

(18)

Mahasiswa Baru (PPMB), khususnya terkait dengan peserta disabilitas. Untuk itu kepada peserta dengan disabilitas diimbau agar memahami persyaratan umum dan persyaratan khusus yang ditentukan UNAIR. Pasalnya sejumlah program studi seperti Pendidikan Dokter mensyaratkan agar mahasiswa tidak mengalami keterbatasan fisik, misalnya buta warna.

“Jadi pada UNAIR tidak akan diskriminatif. Penyandang disabilitas akan diterima di UNAIR jika dia berhasil lolos seleksi dan memenuhi batas nilai serta persyaratan yang ditentukan. Artinya UNAIR akan tetap memperhatikan anak-anak disabilitas selama mereka memenuhi persyaratan dan ketentuan yang berlaku,” jelas dosen Ilmu Perpustakaan FISIP UNAIR ini. Memang diakui, selama ini hanya sebagian kecil mahasiswa UNAIR yang dengan keterbatasan fisik. Berkaitan dengan itu maka UNAIR akan memperbaiki sarana prasarananya agar kelak mahasiswa disabilitas bisa belajar di UNAIR dengan nyaman.

Seperti diketahui, peserta tes Mandiri dengan penyandang tunanetra Alfian Andika Yudistira, lulusan SMAN 8 Surabaya, menyatakan sudah mendaftar sebagai peserta tes jalur Mandiri dan Bidikmisi. Ia mendaftar pada program studi S-1 Sosiologi FISIP UNAIR. Ikhwal ini juga dibenarkan oleh Wakil Dekan III Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UNAIR, Myrtati Dyah Artaria, Ph.D.

Namun, di tengah keterbatasan fisik, Alfian mengaku pandai mengutak-atik berbagai program komputer. Diantaranya ia bisa mengembangkan dan menggunakan piranti lunak untuk mengkonversi

hardcopy ke file suara, sehingga penyandang tunanetra bisa

menerima pesan tertulis dari bentuk hardcopy dalam format suara. (*)

Penulis : Defrina Sukma S. Editor: Bambang Bes

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan penelitian yang telah dilaku- kan, yaitu kuat tarik plastik biodegradable dari pektin lidah buaya dengan variasi gliserol memiliki kuat tarik tertinggi pada

pada Bidang Bina Perencanaan Kehutanan Pusat Pengendalian Pembangunan Kehutanan Regional I Sekretariat Jenderal Departemen Kehutanan di

Pada jaringan ikat yang tersebar di seluruh bagian tubuh manusia terdapat kelompok sel-sel yang dapat bergerak dan memiliki kapasitas fagositosis; sel-sel ini

Tugas Akhir ini ditulis untuk memenuhi syarat akademis dalam menyelesaikan tahap S-1 di Program Studi Teknik Material Institut Teknologi Bandung. Untuk itu pada kesempatan ini

Terdapat variasi kadar hormon testosteron basal, kadar hormon pasca tes hCG, dan respon terhadap tes hCG pada pasien yang diklasifikasikan dengan sindrom yang sama, sehingga dapat

Ke- padatan relatif tikus yang tinggi meskipun tidak ditemukan tikus positif Leptospira sp dari sampel yang diperiksa dan kondisi bangunan yang tidak rat proff

Sehingga penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai beberapa permasalahan sebagai berikut yaitu dalam menentukan sektor basis dan non basis di wilayah Kabupaten Madiun

waktu dari satu tiang ke tiang lain selama disk tsb tidak berada di atas disk yang lebih kecil.. Tujuan : Memindahkan semua disk ke tiang kedua dengan disk terbesar di urutan