• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PENGALAMAN AUDITOR, TEKANAN KETAATAN, DAN KOMPLEKSITAS TUGAS TERHADAP AUDIT JUDGMENT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGARUH PENGALAMAN AUDITOR, TEKANAN KETAATAN, DAN KOMPLEKSITAS TUGAS TERHADAP AUDIT JUDGMENT"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PENGALAMAN AUDITOR, TEKANAN

KETAATAN, DAN KOMPLEKSITAS TUGAS TERHADAP

AUDIT JUDGMENT

(Studi Pada Kantor Akuntan Publik di Surakarta dan Semarang)

NASKAH PUBLIKASI

Disusun Oleh:

KARINA DWI SEPTYARINI B 200 110 095

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS PROGRAM STUDI AKUNTANSI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

(2)

I

i

HALAMAN PENGESAHAN

Yang bertanda tangan di bawah ini telah membaca naskah publikasi dengan judul:

PENGARUH PENGALAMAN AUDITOR, TEKANAN KETAATAN, DAN KOMPLEKSITAS TUGAS TERTIAD AP AUDIT JUDGMENT

(Studi Pada Kantor Akuntan Publik di Surakarta dan Semarang)

Yang ditulis oleh:

KARINA DWI SEPTYARINI

B 200 110 095

Penandatangan berpendapat bahwa naskah publikasi tersebut telah memenuhi

syarat untuk diterima.

Pembimbing 2

Surakarta, Maret 2015

Pembimbing 1

Mengetahui

Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

ffi

(3)

PENGARUH PENGALAMAN AUDITOR, TEKANAN KETAATAN, DAN KOMPLEKSITAS TUGAS TERHADAP AUDIT JUDGMENT (Studi Pada Kantor Akuntan Publik di Surakarta dan Semarang)

KARINA DWI SEPTYARINI (B200110095)

Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Surakarta

Email: karina.dwi22@gmail.com

ABSTRAKSI

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh pengalaman auditor, tekanan ketaatan, dan kompleksitas tugas terhadap audit judgment. Berdasarkan hasil penelitian diharapkan dapat memberikan gambaran tentang dinamika yang terjadi dalam Kantor Akuntan Publik khususnya auditor dalam membuat audit judgment.

Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian kuantitatif dengan menggunakan survey secara langsung melalui kuesioner. Populasi dalam penelitian ini adalah para auditor yang bekerja di Kantor Akuntan Publik yang ada di Surakarta dan Semarang. Teknik yang digunakan dalam pengambilan sampel adalah purposive sampling method. Pengumpulan data menggunakan kuesioner yang telah diuji tingkat validitas dan reliabilitasnya. Teknik analisis data menggunakan uji regresi berganda, uji F, uji koefisien determinasi R2, dan uji t.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Pengalaman auditor tidak berpengaruh terhadap audit judgment, dari uji t diperoleh thitung sebesar 1,011 dan

nilai signifikansinya 0,318 > 0,05. (2) Tekanan ketaatan tidak berpengaruh terhadap audit judgment. Terbukti dari uji t yang memperoleh hasil thitung sebesar

-0,804 dan signifikansi 0,426 > 0,05. (3) kompleksitas tugas berpengaruh terhadap audit judgment, dari hasil uji t diperoleh thitung sebesar 9,986 dan signifikansi

sebesar 0,000 < 0,05.

Kata kunci: pengalaman auditor, tekanan ketaatan, kompleksitas tugas,

(4)

PENDAHULUAN

Terjadinya kasus kegagalan audit dalam beberapa dekade belakangan ini, telah menimbulkan krisis kepercayaan masyarakat mengenai ketidakmampuan profesi akuntan publik dalam mengaudit laporan keuangan. Munculnya krisis ini memang beralasan, karena cukup banyak laporan keuangan suatu perusahaan yang mendapat opini wajar tanpa pengecualian, tetapi justru mengalami kebangkrutan setelah opini tersebut dikeluarkan.

Enron Corporation adalah sebuah perusahaan energi Amerika yang berbasis di Houston, Texas, Amerika Serikat dan merupakan salah satu perusahaan terkemuka di dunia dalam bidang listrik, gas alam, bubur kertas dan kertas, dan komunikasi. Manajemen Enron telah melakukan window dressing, memanipulasi angka-angka laporan keuangan agar kinerjanya tampak cemerlang.

Di Indonesia manipulasi laporan keuangan terjadi pada PT Kimia Farma. Pada audit tanggal 31 Desember 2001, manajemen Kimia Farma melaporkan adanya laba bersih sebesar Rp 132 milyar, dan laporan tersebut di audit oleh Hans Tuanakotta & Mustofa (HTM). Akan tetapi, Kementerian BUMN dan Bapepam menilai bahwa laba bersih tersebut terlalu besar dan mengandung unsur rekayasa. Setelah dilakukan audit ulang, pada 3 Oktober 2002 laporan keuangan Kimia Farma 2001 disajikan kembali (restated), karena telah ditemukan kesalahan yang cukup mendasar.

Kesalahan penyajian yang berkaitan dengan persediaan timbul karena nilai yang ada dalam daftar harga persediaan digelembungkan. PT Kimia Farma, melalui direktur produksinya, menerbitkan dua buah daftar harga persediaan (master prices) pada tanggal 1 dan 3 Februari 2002. Daftar harga per 3 Februari ini telah digelembungkan nilainya dan dijadikan dasar penilaian persediaan pada unit distribusi Kimia Farma per 31 Desember 2001.

Di dalam melaksanakan audit terdapat kemungkinan akan terjadinya suatu gagal audit seperti kasus besar yang menimpa Enron dan Kimia Farma. Walaupun kasus gagal audit tersebut terjadi pada ranah sektor swasta, namun di ranah sektor publik perlu juga ditingkatkan kewaspadaan terhadap adanya kasus gagal audit. Untuk menghindari adanya gagal audit diperlukan adanya judgment yang tepat dari auditor.

Judgment mengacu pada pembentukan ide, pendapat, atau perkiraan tentang objek, peristiwa, keadaan, atau jenis lain dari fenomena (Trianevant, 2014). Audit judgment merupakan keputusan yang dikeluarkan oleh auditor (Puspitasari dalam Raiyani, 2014). Proses judgment tergantung dari asal informasi, karena setiap langkah dalam proses judgment akan muncul pertimbangan, pilihan, dan keputusan baru setiap ada informasi yang baru

(5)

datang (Yuslima, 2011). Judgment memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kesimpulan akhir, sehingga secara tidak langsung juga akan mempengaruhi tepat atau tidaknya keputusan yang akan diambil oleh pihak luar perusahaan (Pupitasari, 2014).

Audit judgment ini dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu pengalaman auditor, tekanan ketaatan dan kompleksitas tugas. Abdolmohammadi dan Wright dalam Tielman (2012) mengatakan bahwa adanya perbedaan judgment antara auditor yang berpengalaman dan yang tidak berpengalaman. Dari pengalaman seseorang dapat belajar dari kesalahan-kesalahannya di masa lalu. Dari pengalaman tersebut auditor dapat belajar bagaimana cara melakukan suatu judgment (Raiyani, 2014). Hartanto (1999) menyatakan bahwa tekanan ketaatan mempengaruhi audit judgment. Teori ketaatan menyatakan bahwa individu yang mempunyai kekuasaan merupakan suatu sumber yang dapat mempengaruhi perilaku orang lain dengan perintah yang diberikannya. Selain itu kompleksitas tugas juga dapat mempengaruhi kinerja audit dalam membuat suatu judgment.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penfaruh pengalaman auditor, tekanan ketaatan, dan kompleksitas tugas terhadap audit judgment pada KAP di Surakarta dan Semarang.

TINJAUAN PUSTAKA DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

1. Pengaruh pengalaman auditor terhadap judgment yang diambil oleh auditor

Pengalaman yaitu proses pembelajaran yang didapat melalui pendidikan

formal maupun informal sehingga dapat membawa seseorang ke perilaku yang lebih baik. Auditor yang berpengalaman akan lebih mudah dalam mendeteksi kekeliruan sehingga dapat memberikan keputusan yang sesuai dengan pertimbangannya (judgment).

Putri (2013) menyatakan bahwa terdapat pengaruh positif antara pengalaman dengan audit judgment. Penelitian yang dilkankuan Raiyani (2014) menunjukkan bahwa pengalaman berpengaruh terhadap audit judgment. Hal ini berarti dengan banyak pengalaman dapat mempengaruhi kemampuan auditor dalam memprediksi dan mendeteksi kecurangan yang terjadi dalam pelaporan keuangan suatu perusahaan yang diauditnya. Hasil yang sama ditunjukkan oleh Ariyantini (2014) yang menyimpulkan bahwa semakin tinggi pengalaman auditor maka audit judgment yang dihasilkan semakin tepat. Maka dari itu dapat dirumuskan hipotesis pertama yaitu:

H1 : Pengalaman Auditor berpengaruh terhadap judgment yang diambil oleh auditor.

(6)

2. Pengaruh Tekanan Ketaatan Terhadap Judgment Yang Diambil Auditor

Tekanan ketaatan adalah dilema yang dihadapi auditor untuk menuruti perintah atasan atau klien untuk menyimpang dari standar profesional akuntan publik atau menolak dengan tetap melakukan tugas audit dengan jujur.

Dilema yang dihadapi auditor bertambah jika auditor tidak menuruti perintah atasannya, maka auditor akan dikenai sanksi. Ariyantini et al. (2014) menyatakan bahwa sanksi yang didapatkan apabila auditor tidak menaati perintah atasan berupa keterlambatan jenjang karir akibat pemberhentian penugasan di entitas tersebut. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa semakin besar tekanan ketaatan yang dialami seorang auditor akan berpengaruh terhadap judgment yang diambil auditor. Putri (2013) menyimpulkan bahwa pengalaman memiliki pengaruh positif terhadap audit judgment. Tekanan ketaatan berpengaruh terhadap audit judgment berdasarkan penelitian Ariyantini (2014) et al. Jamilah (2007) menunjukkan bahwa tekanan ketaatan berpengaruh secara signifikan terhadap audit judgment.

Berdasarkan uraian di atas, maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut:

H2 : Tekanan Ketaatan berpengaruh terhadap judgment yang diambil oleh auditor.

3. Pengaruh kompleksitas tugas terhadap judgment yang diambil auditor

Kompleksitas tugas yaitu beragamnya tugas yang saling terkait dan membingungkan. Adanya kompleksitas tugas yang tinggi dapat menyebabkan buruknya audit judgment.

Menurut Bonner dalam Purwanto (2011), mengatakan bahwa inti keputusan yang bersumber dari berbagai informasi dapat digunakan oleh auditor untuk membuat judgment dalam suatu penugasan audit independen. Auditor dapat mengidentifikasi salah saji dalam laporan keuangan, mempelajari dan menganalisis informasi kunci tentang resiko yang ada (inherentrisk), controlrisk (resiko pengendalian), hasil prosedur analitis, pengujian pengendalian, dan hasil dari pengujian substantif. Salah satu faktor yang mempengaruhi kompleksitas tugas eksperimental yang digunakan dalam penelitiannya adalah jumlah atau banyaknya informasi kunci yang dapat digunakan untuk pembuatan suatu judgment.

Semakin beragam tugas yang dimiliki auditor maka akan mempengaruhi auditor dalam pertimbangan yang akan diambil. Menurut Puspitasari (2014), mengatakan pengaruh yang signifikan antara kompleksitas tugas dengan audit judgment mengindikasikan kompleksitas tugas muncul apabila kompleksitas tugas dan variabilitas tugas terjadi dalam pengauditan. Hasil penelitianYustrianthe (2012), menunjukkan bahwa terdapat pengaruh

(7)

kompleksitas tugas terhadap audit judgment yang diambil oleh auditor. Semakin besar kompleksitas tugas yang dihadapi oleh seorang auditor, maka logis jika semakin besar juga keraguan dan ketidakcermatan yang dihadapi sehingga terjadi kesalahan judgment yang dibuat auditor.

Berdasarkan uraian di atas, maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut:

H3 : Kompleksitas Tugas berpengaruh terhadap judgment yang diambil oleh auditor.

METODE PENELITIAN

Pemilihan sampel dan pengumpulan data

Populasi dalam penelitian ini adalah akuntan yang bekerja di Kantor Akuntan Publik di Surakarta dan Semarang. Penelitian ini menggunakan sampel sebanyak 47 auditor. Pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan metode purposive sampling. Penelitian ini mengambil sampel di kantor akuntan publik yang berada di Surakarta dan Semarang dan bersedia mengisi kuesioner.

Definisi operasional dan pengukuran variabel

Variabel yang akan diteliti pada penelitian ini meliputi antara lain audit judgment sebagai variabel dependen. Pengalaman auditor, tekanan ketaatan, dan kompleksitas tugas sebagai variabel independen.

1. Pengalaman Auditor

Pengalaman yaitu proses pembelajaran yang didapat melalui pendidikan formal maupun informal sehingga dapat membawa seseorang ke perilaku yang lebih baik. Variabel pengalaman akan diukur dengan menggunakan lamanya bekerja sebagai auditor (tahun). Semakin lama auditor bekerja maka semakin banyak pengalaman yang dimilikinya.

2. Tekanan Ketaatan

Tekanan ketaatan adalah dilema yang dihadapi auditor untuk menuruti perintah atasan atau klien untuk menyimpang dari standar profesional akuntan publik atau menolak dengan tetap melakukan tugas audit dengan jujur.

Indikator variabel ini adalah tekanan auditor dalam mentaati atasan dan tekanan auditor dalam mentaati klien. Tekanan ketaatan merupakan variabel independen yang diukur dengan Skala Likert lima point yaitu (1) sangat tidak setuju; (2) tidak setuju; (3) netral; (4) setuju,dan (5) sangat setuju. Pada pertanyaan yang bernilai negatif yaitu nomor 1, 2, 4, 5, 6, dan 7 semakin besar nilai yang responden pilih maka semakin besar pula tekanan ketaatan yang dialami oleh auditor. Sedangkan pada pertanyaan nomor 3, 8, dan 9 semakin besar nilai yang responden pilih maka semakin kecil tekanan ketaatan yang dialami oleh auditor karena bernilai positif. Kuesioner tekanan ketaatan merupakan replikasi dari Jamillah (2007).

(8)

3. Kompleksitas Tugas

Kompleksitas tugas yaitu beragamnya tugas yang saling terkait dan membingungkan. Indikator dalam variabel ini adalah sulitnya tugas dan struktur tugas. Kompleksitas tugas merupakan variabel independen yang diukur dengan Skala Likert lima poin yaitu (1) sangat salah; (2) salah; (3) netral; (4) benar, (5) sangat benar. Semakin besar nilai yang responden pilih maka semakin kecil tingkat kompleksitas tugas auditor. Kuesioner kompleksitas tugas merupakan replikasi dari Puspitasari (2014).

4. Audit Judgment

Audit judgment merupakan kebijakan auditor untuk menentukan hasil auditnya sesuai dengan pertimbangan yang dimiliki. Indikator variabel audit judgment adalah tingkat materialitas, tingkat resiko audit, dan kelangsungan hidup suatu entitas (going concern). Audit judgment merupakan variabel dependen yang diukur dengan Skala Likert lima poin yaitu: (1) tidak pernah; (2) jarang; (3) kadang-kadang; (4) sering, dan (5) selalu. Semakin besar nilai yang dipilih responden, maka tingkat audit judgment yang dimiliki auditor semakin baik. Kuesioner audit judgment merupakan replikasi dari Puspitasari (2014).

Uji Kualitas Data

Uji kualitas data dilakukan untuk mengetahui validitas dan reliabilitas dari instrumen yang digunakan. Uji validitas dilakukan dengan membandingkan nilai r

hitung dengan nilai r table untuk degree of freedom (df) n= -2, dalam hal ini adalah

jumlah sampel, pada taraf signifikan 5%. Pengujian validitas instrumen akan dilakukan dengan korelasi product-momen pearson. Jika nilai rhitung > rtabel berarti

item dinyatakan valid. Sedangkan jika nilai rhitung < rtabel berarti dinyatakan tidak

valid (Ghozali, 2011: 52-53). Uji reliabilitas menggunakan teknik Cronbach Alpha, suatu variabel maupun konstruk dikatakan reliabel jika memberikan nilai croanbach’s alpha > 0,70 (Imam Ghozali, 2011: 48).

Metode Analisis Data

Hipotesis diuji dengan analisis regresi. Sebelum dilakukan pengujian hipotesis, akan dilakukan uji asumsi klasik untuk memastikan tidak terdapat penyimpangan pada model regresi, yaitu uji normalitas, uji heteroskedastisitas dan uji multikolineritas. Uji normalitas dilakukan dengan uji one sample Kolmogorov- Smirnov test, dengan memperhatikan probabilitas signifikansi dari residual data. Uji heteroskedastisitas dengan uji Gletjser, berdasarkan probabilitas signifikansi atas nilai absolut dari residual data. Untuk uji multikolinearitas menggunakan nilai cut off dari tolerance value < 0,10 atau sama dengan nilai Varience Inflation Factor (VIF) diatas 10 (Ghozali, 2011).

(9)

Hipotesis 1-3 diuji dengan analisis regresi, untuk mengetahui hubungan langsung antara pengalaman auditor, tekanan ketaatan, dan kompleksitas tugas dengan audit judgment. Model persamaan regresi yang digunakan adalah sebagai berikut : Y= a + b1 PA + b2 TK + b3 KT + e Keterangan: Y = Audit Judgment a = Konstanta b1, b2,...b3= Koefisien Regresi PA = Pengalaman Auditor TK = Tekanan Ketaatan KT = Kompleksitas Tugas e = Error

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil Pengumpulan Data

Berdasarkan dari 4 kantor akuntan publik di Kota Surakarta hanya 2 kantor akuntan publik yang bersedia dijadikan obyek penelitian dan dari 19 kantor akuntan publik di Semarang hanya 4 kantor akuntan publik yang bersedia dijadikan obyek penelitian.

Sesuai dengan kesediaan pimpinan kantor akuntan publikdi Surakarta dan Semarang, diperoleh 47 responden. Keseluruhan kuestioner yang diisi oleh responden lengkap dan dapat dilakukan pengolahan selanjutnya.

Hasil Uji Kualitas Data

Hasil uji validitas untuk setiap item pernyataan dari ketiga variabel yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 1. Dari hasil uji validitas diketahui bahwa semua item pernyataan dari ketiga variabel dalam penelitian ini valid dengan rentang nilai korelasi antara 0,286 – 0,895 dan nilai probabilitas lebih kecil dari 5%.

Tabel 1. Hasil Uji Validitas

Variabel Jumlah Item

Pernyataan Rentang rxy Keterangan

Tekanan Ketaatan 9 0,250-0,825 Seluruh Item Valid

kecuali pertanyaan nomor 3

Kompleksitas Tugas

4 0,763-0,839 Seluruh Item Valid

Audit Judgment 6 0,660-0,799 Seluruh Item Valid Sumber: Data Primer Diolah, 2015

(10)

Hasil uji reliabilitas untuk ketiga variabel dalam penelitian ini terlihat pada Tabel 2 dan menunjukkan bahwa ketiga variabel tersebut reliabel dengan nilai cronbach’s alpha > 0,70.

Tabel 2. Hasil Uji Reliabilitas

Variabel Cronbach’s Alpha Keterangan

Tekaan Ketaatan 0,850 Reliabel

Kompleksitas Tugas 0,821 Reliabel

Audit Judgment 0,802 Reliabel

Sumber: Data Primer Diolah, 2015

Hasil Uji Asumsi Klasik

Hasil uji normalitas pada Tabel 3, menunjukkan bahwa seluruh residual dari ketiga persamaan regresi memiliki nilai probabilitas yang lebih besar dari 5%, sehingga seluruh data dalam penilitian ini terdistribusi normal.

Tabel 3. Hasil Uji Normalitas

Persamaan Kolmogorov–Smirnov Z p-value Keterangan

Persamaan 1 1,003 0,267 Data terdistribusi

normal Sumber: Data Primer Diolah, 2015

Hasil uji heteroskedastisitas dapat dilihat pada Tabel 4. Hasil regresi menunjukkan bahwa seluruh variabel penelitian pada ketiga persamaan regresi dalam penelitian ini bebas dari masalah heteroskedastisitas karena memiliki nilai probabilitas yang lebih besar dari 5%.

Tabel 4. Hasil Uji Heteroskedastisitas

Persamaan p-value Keterangan

Pengalaman Auditor 0,259 Tidak Terjadi

Heteroskedastisitas

Tekanan Ketaatan 0,234 Tidak Terjadi

Heteroskedastisitas

Kompleksitas Tugas 0,268 Tidak Terjadi

Heteroskedastisitas Sumber: Data Primer Diolah, 2015

Hasil uji multikolinearitas terlihat pada Tabel 5 dan hanya dilakukan pada persamaan 2b. Nilai tolerance > 0,1 dan VIF dibawah 10, menunjukkan bahwa tidak terjadi masalah multikolinearitas pada persamaan regresi.

(11)

Tabel 5. Hasil Uji Multikolinearitas

Variabel Tolerance VIF Keterangan

Pengalaman Auditor 0,900 1,111 Tidak Terjadi

Multikolinearitas

Tekanan Ketaatan 0,913 1,095 Tidak Terjadi

Multikolinearitas

Kompleksitas Tugas 0,985 1,015 Tidak Terjadi

Multikolinearitas Sumber: Data Primer Diolah, 2015

Hasil Uji Hipotesis

Hasil pengujian hipotesis dapat dilihat pada Tabel 6 berikut ini:

Tabel 6. Hasil Uji Hipotesis

Persamaan Unstandardized Coefficients Beta t value p value Constant 8,416 3,641 0,001 Pengalaman Auditor 0,043 1,011 0,318 Tekanan Ketaatan -0,033 -0,804 0,426 Kompleksitas Tugas 1,096 9,986 0,000 F 33,395 0,000 Adjusted R Square 0,679

Hasil uji statistik t dapat dilihat pada tabel 6. Hasil uji hipotesis 1 (H1)

dapat dilihat dari nilai signifikansi PA yang menunjukkan p-value = 0,318 lebih besar dari 5%. Hal ini berarti H1 terdukung secara statistik, artinya pengalaman

auditor tidak berpengaruh terhadap audit judgment. Hasil penelitian ini konsisten dengan yang penelitian Yustrianthe (2012) dan Astriningrum (2012) yang membuktikan bahwa pengalaman auditor tidak mempunyai pengaruh terhadap audit judgment yang diambil auditor. Menurut Fitriyani (2013), kurun waktu lamanya auditor bekerja tidak mempengaruhi keakuratan judgment yang dibuat sehingga pengalaman auditor tidak mempengaruhi audit judgment.

Hasil uji hipotesis 2 (H2) dapat dilihat dari nilai signifikansi TK dengan

p-value = 0,426 lebih besar dari 5% maka H2 ditolak sehingga tekanan ketaatan tidak berpegaruh terhadap audit judgment. Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian Fitriani (2012) yang membuktikan bahwa tekanan ketaatan tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap audit judgment. Sebagian besar responden dalam penelitian ini adalah akuntan senior yang menjunjung tinggi

(12)

profesionalisme dengan menegakkan kejujuran dan menentang atasan untuk menyimpang dari Standar Profesional Akuntan Publik.

Hasil uji hipotesis 3 (H3) yaitu nilai signifikansi KT menunjukkan p-value

= 0,000 lebih kecil dari 5%. Maka dapat disimpulkan bahwa kompleksitas tugas berpengaruh terhadap audit judgment. Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian Ariyantini et al. (2014), Yustrianthe (2012), Raiyani (2014), Fitriyani

(2013), dan Puspitasari (2014) yang membuktikan bahwa kompleksitas tugas berpengaruh terhadap audit judgment yang diambil auditor. Puspitasari (2014) menyatakan bahwa pengaruh signifikan antara kompleksitas tugas dan audit judgment tersebut mengindikasikan bahwa tingginya kompleksitas tugas menyebabkan auditor dapat berperilaku disfungsional sehingga menyebabkan seorang auditor tidak konsisiten dan tidak akuntabilitas.

KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN Kesimpulan

Dari hasil penelitian, analisis data dan pembahasan pada bab-bab sebelumnya, maka kesimpulan dari penelitian adalah sebagai berikut :

1. Pengalaman auditor tidak berpengaruh secara signifikan terhadap audit judgment dengan tingkat signifikansi 0,318 > α (0,05). Kondisi ini menunjukkan bahwa pengalaman auditor tidak hanya ditentukan berdasarkan lamanya auditor tersebut bekerja tetapi pengalaman dari luar Kantor Akuntan Publik dapat mendukung pertimbangan (judgment) seorang auditor dalam mengambil keputusan.

2. Tekanan ketaatan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap audit judgment dengan tingkat signifikansi 0,426 > α (0,05). Koefisien variabel tekanan ketaatan signifikan pada level 5%. Hal ini menunjukkan bahwa tekanan ketaatan yaitu perintah dari atasan dan keinginan klien untuk menyimpang dari standar profesional akan cenderung menolak perintah tersebut. Hal ini berarti auditor berani mengambil konsekuensi kehilangan klien dan mencari pekerjaan lain karena perintah atasan yang tidak tepat.

3. Kompleksitas tugas berpengaruh secara signifikan terhadap audit judgment dengan tingkat signifikansi 0,000 > α (0,05) artinya para auditor kurang atau tidak mengetahui dengan jelas atas tugas apa yang dilakukannya, mengalami kesulitan dalam melakukan tugas dan tidak dapat melakukan tugasnya dengan baik.

Keterbatasan Penelitian

1. Ruang lingkup penelitian ini hanya dilakukan di Surakarta dan Semarang sehingga untuk mendapatkan kesimpulan yang bersifat umum perlu dilakukan penelitian yang lebih luas.

(13)

2. Penelitian ini masih dalam aspek individu yaitu pada dimensi pengalaman, tekanan ketaatan, dan kompleksitas tugas. Karena variabel dalam penelitian ini nilai koefisien determinasinya sebesar 0,700 (70%) jadi pengaruh variabel ini sebanyak 70% dan sisanya 30% dijelaskan variabel lain diluar yang diformulasikan dalam penelitian ini. Maka, peneliti selanjutnya hendaknya mengembangkan dengan menambah variabel lain.

3. Metode pengumpulan data hanya menggunakan kuesioner, jika hanya menggunakan kuesioner dikhawatirkan terjadi respon bias dari jawaban responden.

Saran

Berdasarkan keterbatasan dan kelemahan yang ada dalam penelitian ini, maka dapat dikemukakan beberapa saran yang dapat dijadikan pertimbangan untuk peneliti yang ingin melakukan penelitian lanjutan, yaitu:

1. Peneliti berikutnya dapat melakukan penelitian di propinsi lain, sehingga nantinya bisa digeneralisasi untuk lingkup yang lebih luas untuk memperkuat validitas eksternal diperlukan penelitian lebih lanjut.

2. Penelitian lebih lanjut disarankan untuk menambah variabel-variabel yang berpengaruh terhadap audit judgment seperti pengetahuan, locus of control, orientasi tujuan, self efficacy, dan persepsi etis. Komponen pengetahuan yang merupakan komponen penting dalam suatu keahlian yang mempengaruhi prediksi dan deteksi auditor terhadap kecurangan sehingga dapat mempengaruhi judgment yang diambil oleh auditor.

3. Penelitian sselanjutkan disarankan untuk menggunakan metode wawancara atau observasi langsung kepada responden, sehingga jawaban responden dapat dikontrol sehhingga tidak terjadi bias atau salah persepsi dari responden terhadap instrumen penelitian yang digunakan.

(14)

DAFTAR PUSTAKA

(http://safuan.info/?p=410). Diakses pada tanggal 20 November 2014 pukul 18:00.

(www.lintas.me). Diakses pada tanggal 1 Desember 2014 pukul 10:25.

Ariyantini, Kadek Evi, Sujana, Edi, Darmawan Nyoman Ari Surya. 2014. Pengaruh Pengalaman Auditor, Tekanan Ketaatan, dan Kompleksitas Tugas Terhadap Audit Judgment (Studi Empiris Pada BPKP Perwakilan Provinsi Bali). e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha (Volume 2 No.1 Tahun 2014).

Arrens, et al. 2010. Auditing dan Jasa Assurance. Di alihbahasakan oleh Herman Wibowo. Edisi : 12. Jakarta: Erlangga.

Ashton, H.R. dan J. Jennedy., 2002. Eliminating Recency with Self Review : Case of Auditor Going Concern Judgment, Journal of behaviour decision making., 3: 221-231.

Astriningrum, RutiyanaTrisanti . 2012. Pengaruh Gender, KompleksitasTugas, Tekanan Ketaatan dan Pengalaman Audit Terhadap Audit Judgement Pada Kantor Akuntan Publik Di DKI. Skripsi. Jakarta: Universitas Bina Nusantara Jakarta.

Bonner. 1994. A Model of The Effects of Audit Task Complexity. Accounting Organization and Society. 19 (3): 213-234.

Chung, J., & Monroe, G.S. 2001. A Research Note on The Effect of Gender and Task Complexity on Audit Judgment. Journal of Behavioural Research, 13: 111-125.

Fitriani, Seni. 2012. Pengaruh Tekanan Ketaatan, Kompleksitas Tugas, Pengetahuan dan Persepsi Etis Terhadap Audit Judgment. Diponegoro Journal of Accounting.

Fitriyani, Meyta. 2013. Pengaruh Gender, Tekanan Ketaatan, Kompleksitas Tugas, dan Pengalaman Auditor Terhadap Audit Judgment (Studi Empiris Pada Kantor Akuntan Publik di Semarang). Universitas Muhammadiyah Surakarta. Skripsi.

(15)

Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 19. Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Halim, Abdul. 2008. Auditing 1 (Dasar – Dasar Audit Laporan Keungan). Yogyakarta: Unit Penerbit dan Percetakan.

Hartanto, S. Y., 1999., Analisis Pengaruh Tekanan Ketaatan Terhadap Audit Judgment Auditor. Tesis Program Pascasarjana Universitas Gadjah Mada., Yogyakarta.

Herliansyah, Budi dan Ilyas, Meifida. 2006. Pengaruh Pengalaman Auditor Terhadap Penggunaan Bukti Tidak Relevan dalam Auditor Judgment. Simposium Nasional Akuntansi 9 Padang.

Hogarth. R. M., dan H.J. Einhorn., 1992., Order Effects in Belief Updating : The Belief Adjustment Mode., Cognitive Psychology 24 : 1-55. United Stated : University of Chicago.

Indriantoro Nur dan Bambang Supomo, 1999, Metode Penelitian Bisnis Edisi Pertama. BPFE. Yogyakarta.

Jamilah , Siti, Fanani , Zaenal dan Chandrarin, Grahita. 2007., Pengaruh Gender, Tekanan Ketaatan dan Kompleksitas Tugas Terhadap Audit Judgment. Simposium Nasional Akuntansi X.

Messier, William F. Dkk. 2014. Jasa Audit dan Assurance : Pendekatan Sistematis. Jakarta : Salemba Empat.

Miligram, S., 1974., Obedience to Authority. Harper and Row., New York Mulyadi. 2002. Auditing. Edisi enam. Salemba Empat. Jakarta.

Persadi, Rizky Hilman. 2012. Judgement Auditor Eksternal Berdasar Independensi dan Objektivitas. Accounting Analysis Journal AAJ 1 (1). Puspitasari, Rizsqi. 2014. Pengaruh Profesionalisme, Kompleksitas Tugas, dan

Pengalaman Auditor Terhadap Audit Judgment. Fakultas Ekonomi Universitas Widyatama Bandung. Skripsi.

(16)

Putri, Pritta Amina. 2013. Pengaruh Lingkungan Etika Pengalaman Auditor dan Tekanan Ketaatan Terhadap Kualitas Audit Judgment. Diponegoro

Journal Of Accounting. Volume 2, Nomor 2, Tahun 2013.

Raiyani, Ni Luh Kadek Puput. 2014. Pengaruh Kompetensi, Kompleksitas Tugas, dan Locus Of Control Terhadap Audit Judgment. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana 6.3 (2014) : 429-438.

Sugiyono. 2002., Metode Penelitian Bisnis. Bandung : Alfabeta.

Sukrisno, Agoes. 2012. Auditing Petunjuk Praktis Pemeriksaan Akuntan Oleh Akuntan Publik. Jakarta : Salemba Empat.

Tielman, Elisabeth Mariana Andita. 2012. Pengaruh Tekanan Ketaatan, Tekanan Anggaran Waktu, Kompleksitas Tugas, Pengetahuan dan Pengalaman Auditor Terhadap Audit Judgment. Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro Semarang. Skripsi.

Trianevant, Marsha. 2014. Pengaruh Gender, Orientasi Tujuan, Self Efficacy, dan Pengalaman Terhadap Audit Judgement. Fakultas Ekonomi Universitas Widyatama. Skripsi.

Wood, R, E (1986). Task Complexity : Definition of The Construct, Organizational Behavior and Human Decision Process, pp. 60-82.

Yuslima, Meka Tindi. 2011. Pengaruh Kompleksitas Tugas, Tekanan Ketaatan, dan Pengalaman Auditor Terhadap Audit Judgment dengan Variabel Pemoderasi Gender. Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret. Skripsi.

Yustrianthe, Rahmawati Hanny. 2012. Beberapa Faktor yang Mempengaruhi Audit Judgment Auditor Pemerintah. Jurnal Dinamika Akuntansi Vol. 4, No. 2, September 2012, Pp. 72-82.

Gambar

Tabel 1. Hasil Uji Validitas
Tabel 3. Hasil Uji Normalitas
Tabel 5. Hasil Uji Multikolinearitas

Referensi

Dokumen terkait

dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “PENGARUH PENGALAMAN AUDITOR, TEKANAN KETAATAN, DAN KOMPLEKSITAS TUGAS TERHADAP AUDIT JUDGMENT (Studi Pada Kantor

Dengan demikian penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Persepsi Auditor Independen Atas Pengaruh Pengalaman Audit, Kompleksitas Tugas, Tekanan Ketaatan,

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh dari gender, tekanan ketaatan, kompleksitas tugas dan pengalaman auditor terhadap audit judgment. Penelitian ini

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh gender, kompleksitas tugas, tekanan ketaatan, dan pengalaman auditor terhadap pertimbangan audit pada Kantor

PENGARUH GENDER, TEKANAN KETATAN DAN KOMPLEKSITAS TUGAS TERHADAP AUDIT JUDGMENT (SURVEI PADA KANTOR AKUNTAN PUBLIK SURAKARTA DAN YOGYAKARTA).. Yang

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, penulis ucapkan karena skripsi dengan judul “Pengaruh Gender, Tekanan Ketaatan, Kompleksitas Tugas, Pengalaman Auditor, Dan Pengetahuan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan pada kantor akuntan publik yang berada di Kota Medan, Dalam pengujian parsial mengungkapkan bahwa pengetahuan auditor dan

Sasaran pada penelitian ini adalah para akuntan publik yang bekerja pada Kantor Akuntan Publik di Semarang, dengan asumsi para akuntan publik telah terjun langsung ke dalam