ANALISA KINERJA JALAN YANG DIPENGARUHI ON STREET
PARKING DAN HAMBATAN SAMPING TERHADAP TINGKAT
PELAYANAN JALAN
(Studi kasus : Ruas jalan Jhoni Anwar, Lapai-Kota Padang)
Toni Agustian¹, Mufti Warman Hasan², Eko Prayitno³
Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Universitas Bung Hatta, Padang Email : toniagustian23@gmail.com, muftiwarmanhasan@gmail.com, ekoprayitno@bunghatta.ac.id
Abstrak
Jalan raya merupakan prasarana transportasi darat yang memegang peranan yang sangat vital dalam sektor perhubungan terutama untuk kesinambungan mobilisasi orang dan distribus i barang dan jasa. Ruas jalan Jhoni Anwar merupakan jalan Kolektor kelas III A yang menjadi jantung pergerakan kendaraan di Kota Padang. Dari sisi jalan terlihat sarana-sarana pendidikan, pangkalan militer dan tempat perbelanjaan yang mengakibatkan aktivitas meningkat seperti lalu lalang kendaraan atau aktivitas disamping jalan baik pejalan kaki, kendaraan berhenti atau parkir dan pedagang kaki lima (PKL). Untuk itu perlu dilakukan perencanaan sistem transportasi agar pergerakan lalu lintas dapat berjalan dengan baik dan lancar. Cara yang diperlukan untuk menganalisa kinerja jalan salah satunya adalah menganalisa hubunga n kecepatan, volume dan kepadatan dengan menggunakan model Greenshield. Dari hasil penelitian pada tanggal 30 November 2015 kecepatan 20,23 km/jam, kepadatan 958,77 smp/jam, kapasitas 4865,74 smp/jam dan LOS E. Pada tanggal 02 Desember 2015 kecepatan 20,55 km/jam, kepadatan 955,81 smp/jam, kapasitas 4910,47 smp/jam dan LOS E. Pada tanggal 05 Desember 2015 kecepatan 25,03 km/jam, kepadatan 609 smp/jam, kapasitas 3810,81 smp/jam dan LOS D.
ANALYSIS PERFORMANCE OF ROAD AFFECTED ON STREET
PARKING AND SIDE BARRIERS ON THE LEVEL OF SERVICE
(Case Study: Roads Joni Anwar , Lapai -Padang City)
Toni Agustian, Mufti Warman Hasan, Eko Prayitno
Civil Engineering of Department , Civil Engineering and Planning of Faculty , Bung Hatta Univercity Padang
Email : toniagustian23@gmail.com, muftiwarmanhasan@gmail.com, ekoprayitno@bunghatta.ac.id
Abstract
The highway is the land transportation infrastructure plays a very vital in the communicat io ns sector, especially for the continuation of the mobilization and distribution of goods and services. Joni Anwar road section is a class III A collector street at the heart of the moveme nt of vehicles in the city of Padang. From the side of the road visible means of education, militar y bases and shopping areas which resulted in increased activity such as passing vehicles or activity in addition to good road pedestrians, vehicles stop or park and street vendors (PKL). It is necessary for planning the transport system for the movement of traffic can run smoothly. Means necessary to analyze the performance of the road one of which was to analyze the relationship speed, volume and density using Greenshield models. From the research results on 30 November 2015 the speed of 20.23 km / h, the density of 958.77 smp / hour, capacity 4865.74 smp / hour and LOS E. On December 2, 2015 speed of 20.55 km / h, density 955 , 81 smp / hour, capacity 4910.47 smp / hour and LOS E. On December 5, 2015 speed of 25.03 km / h, density of 609 smp / hour, capacity 3810.81 smp / hour and LOS D.
ANALISA KINERJA JALAN YANG DIPENGARUHI ON STREET
PARKING DAN HAMBATAN SAMPING TERHADAP TINGKAT
PELAYANAN JALAN
(Studi kasus : Ruas jalan Jhoni Anwar, Lapai-Kota Padang)
Toni Agustian¹, Mufti Warman Hasan², Eko Prayitno³
Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Universitas Bung Hatta, Padang Email : toniagustian23@gmail.com, muftiwarmanhasan@gmail.com, ekoprayitno@bunghatta.ac.id
PENDAHULUAN
Perkembangan suatu Kota terlihat pada pertumbuhan penduduk yang semakin meningkat (BPS 2014 : 876,678 jiwa dan BPS 2015 : 889,646 jiwa). Pertumbuha n penduduk harus didukung oleh penyediaan sarana dan prasarana transportasi yang mencukupi. Terciptanya suatu sistem transportasi yang menjamin pergerakan manusia, kendaraan dan barang secara lancar, aman, nyaman, dan sesuai dengan lingkungan yang merupakan tujuan pembangunan.
Masalah transportasi perkotaan saat ini merupakan masalah utama kota-kota besar, termasuk kota Padang. Pertumbuha n kepemilikan kendaraan pribadi yang semakin meningkat (BPS 2014 : 407,084 kendaraan dan BPS 2015 : 427,235 kendaraan), serta perkembangan kota yang pesat menyebabkan kepadatan arus lalulintas pada semua jaringan jalan. Pada jam sibuk pagi maupun sore sering terjadinya antrian panjang. Hal ini disebabkan oleh semakin bertambahnya
pemakaian kendaraan bermotor baik roda empat maupun roda dua.
Jalan Jhoni Anwar merupakan Jalan Kolektor kelas III A dan salah satu jantung pergerakan lalulintas di Kota Padang. Pergerakan yang terjadi karena adanya proses pemenuhan kebutuhan dan merupakan aktivitas yang biasanya harus dilakukan setiap hari, yaitu pemenuha n kebutuhan akan pekerjaan, pendidikan, kesehatan, olahraga, belanja, dan rekreasi.
Dari sisi jalan Jhoni Anwar Lapai Kota Padang dapat dilihat sarana-sarana pendidikan, perkantoran, pangkalan militer dan pusat perbelanjaan yang mengakibatkan aktivitas di Jl. Jhoni Anwar meningkat seperti lalu lalang kendaraan atau aktivitas disamping jalan baik pejalan kaki atau pedagang kaki lima (PKL). Untuk itu perlu dilakukan perencanaan sistem transportasi agar pergerakan lalu lintas dapat berjalan dengan baik dan lancar. Dalam perencanaan, perancangan dan penetapan berbagai kebijakan sistem transportasi, teori pergerakan arus lalulintas memegang pertanan penting. Kemampuan
untuk menampung arus lalulintas sangat bergantung pada keadaan fisik jalan tersebut, baik kualitas maupun kuantitas nya serta karakteristik operasional lalulintasnya.
Salah satu cara pendekatan untuk memahami prilaku lalulintas tersebut adalah dengan menjabarkan dalam bentuk hubungan matematis dan grafis. Suatu peningkatan dalam kapasitas lalulintas akan menyebabkan berubahnya prilaku lalulintas. Secara otomatis terdapat hubungan yang mendasar antara volume dan kecepatan serrta kepadatan lalulintas. Hubungan ini dipakai untuk menentuka n nilai matematis dari kapasitas jalan untuk kondisi yang ideal.
Maksud dan Tujuan
Maksud dari penulisan ini untuk menganalisa hubungan kecepatan, volume dan kepadatan dengan menggunakan model
Greenshield
Tujuan dari penulisan ini adalah untuk mengetahui kinerja jalan terhadap tingkat pelayanan (LOS).
LANDASAN TEORI
Lingkup dan tingkat keteknikan lalu
lintas telah berkembang sesuai dengan kemajuan teknologi pada saat ini. Data mengenai lalu lintas diperlukan untuk berbagai kebutuha transportasi. Untuk dapat melakukan survey secara efisie n maka tujuan dari survey tersebut harus didefinisikan terlebih dahulu dengan jelas.
Metode survey ini berkisar dari penentuan dan perumusan karakteristik pada gerakan berskala besar, dan biasanya akan ditetapkan sesuai dengan tujuan survey, waktu, dana dan peralatan yang tersedia. Pada dasarnya arus lalu lintas terjadi dilapangan tidaklah sama, sejumla h kendaraan dalam berbagai jenis, ukuran dan sifatnya yang membentuk sebuah arus lalu lintas.
Transportasi telah digunakan dalam kehidupan masyarakat sejak lama. Namun bentuk alat angkut yang digunakan dahulu berbeda dengan yang ada sekarang. Sistem transportasi adalah interaksi unsur-uns ur dalam kegiatan pemindahan barang (muatan) dan penumpang dari suatu tempat ke tempat lain secara efisien. Unsur-uns ur yang dimaksud adalah unsur-uns ur transportasi. Efisien dalam arti kapasitas mencukupi, keterpaduan antar moda, tertib dan teratur, keamanan, keselamatan dan biaya yang terjangkau.
Komponen-komponen yang saling mendukung dan bekerja sama dalam pengadaan transportasi adalah :
1. Jalan dan terminal (prasarana) 2. Kendaraan (sarana)
3. Sistem pengelolaan
Perencanaan transportasi diartikan sebagai sustu proses yang bertujuan mengembangkan sistem transportasi yang memungkinkan manusia dan barang bergerak atau berpindah tempat dengan
aman dan mudah. Perencanaan transportasi pada dasarnya adalah usaha untuk mengatasi kebutuhan akan pergerakan dimasa mendatang dan faktor aktifitas yang direncanakan.
Ada dua pemakai jalan yaitu pengemud i dan pejalan kaki. Tingkah laku dan masing-masing pemakai jalan secara individ u seringkali merupakan faktor yang paling penting dalam menentukan karakteristik arus lalu lintas. Adapun pengaruh luar terhadap pamakai jalan seperti :
1. Tata guna lahan dan aktifitas nya (misalnya perumahan, perkantoran, pertokoan dan lain-lain)
2. Cuaca yang mempengaruhi kondisi jalan, jarak pandang dan unjuk kerja kendaraan
3. Desain kendaraan (kecepatan dan kuantitas)
4. Desain prasarana jalan
5. Kondisi arus lalu lintas (kapasitas dihitung dari lalu lintas harian rata-rata/LHR)
Klasifikasi Jalan Raya
Jalan raya pada umumnya dapat digolongkan dalam klasifikasi menurut fungsinya, dimana mencakup tiga golongan penting, yaitu jalan arteri, jalan kolektor dan jalan lokal.
Tabel Klasifikasi Menurut Kelas Jalan
Fungsi Jalan Kelas Jalan Muatan Sumbu Terberat (Ton) arteri I II III A > 10 10 8 Kolektor IIIA IIIB 8 Lokal IIIC -
Sumber : Tata Cara Perencanaan Geometrik Jalan Antar Kota, Bina Marga,
1997
a. Jalan Arteri, merupakan jalan umum yang berfungsi melayani angkutan utama dengan ciri perjalanan jarak jauh, kecepatan rata-rata tinggi, dan jumlah jalan masuk dibatasi secara efisien.
b. Jalan Kolektor, merupakan jalan umum yang berfungsi melayani angkutan pengumpul atau pembagi dengan ciri perjalanan jarak sedang, kecepatan rata-rata sedang, dan jumlah jalan masuk dibatasi.
c. Jalan Lokal, merupakan jalan umum yang berfungsi melayani angkutan setempat dengan ciri perjalanan jarak dekat, kecepatan rata-rata rendah, dan jumlah jalan masuk tidak dibatasi. Klasifikasi kelas jalan menurut pasal 11 PP
No. 43 Tahun 1993 tentang prasarana jalan dan lalu lintas adalah sebagai berikut :
1. Jalan kelas 1, yaitu jalan arteri yang dapat dilalui kendaraan bermotor termasuk muatan dengan ukuran lebar yang tidak melebihi 2,5 m, ukuran panjang tidak melebihi 18 m, dan muatan sumbu terberat yang diizinka n lebih besar dari 10 ton.
2. Jalan kelas II, yaitu jalan arteri yang dapat dilalui kendaraan bermotor termasuk muatan dengan ukuran lebar tidak melebihi 2,5 m, ukuran panjang tidak melebihi 18 m, dan muatan sumbu terberat yang diizinkan 10 ton. 3. Jalan kelas III A, yaitu jalan arteri
atau kolektor yang dapat dilalui kendaraan bermotor termasuk muatan dengan ukuran lebar tidak melebihi 2,5 m, ukuran panjang tidak melebihi 18 m, muatan sumbu terberat yang diizinkan 8 ton
4. Jalan kelas III B, yaitu jalan kolektor yang dapat dilalui kendaraan bermotor termasuk muatan dengan ukuran lebar tidak melebihi 2,5 m, ukuran panjang tidak melebihi 12 m dan muatan sumbu terberat yang diizinkan 8 ton.
5. Jalan kelas III C, yaitu jal;an lokal yang dapat dilalui kendaraan bermotor termasuk muatan dengan ukuran lebar tidak melebihi 2,1 m, ukuran panjang tidak melebihi 9 m dan muatan sumbu terberat yang diizinkan 8 ton
lalu Lintas Jalan Raya
Berdasarkan arus lalu lintas yang melewati suatu ruas jalan tidaklah konstan, tetapi tergantung dari pola kegiatan dan tingkat pertumbuhan pemakai jalan, karena semakin besarnya pertumbuhan akan mengakibatkan kemacetan pada ruas jalan yang akan melewatinya. Masing-mas ing kendaraan memiliki ciri-ciri tersendiri dengan perbedaan seperti dimensi, berat, kapasitas angkut, tenaga penggerak, kecepatan yang dipakai dan lain sebagainya. Lalu lintas jalan raya pada umumnya terdiri dari campuran kendaraan cepat, kendaraan lambat, kendaraan ringan dan kendaraan yang tidak bermotor. Dalam hubungannya dengan kapasitas jalan, pengaruh dari tiap jenis kendaraan tersebut terhadap keseluruhan arus lalu lintas diperhitungkan dengan membandingka n terhadap pengaruh dari suatu mobil penumpang. Pengaruh mobil penumpang dalam hal ini dipakai sebagai satuan data disebut “satuan mobil penumpang” atau disingkat dengan “smp”
Variasi Lalu Lintas Menurut Waktu
Volume lalu lintas yang melewati suatu jalan selalu berubah-ubah menurut suatu pola yang dikatakan teratur. Beberapa faktor yang mempengaruhinya adalah iklim dan cuaca, kondisi fisik jalan, pola penggunaan tanah disekitarnya, serta faktor ekonomi sosial budaya. Ditinjau dari periode waktu, dan variasi bulan, variasi lalu lintas menurut waktu dapat digolongkan dalam 3 (tiga) jenis, yaitu :
1. Perubahan Akibat Pertumbuhan Lalu Lintas : Terjadinya apabila lalu lintas mengalami perubahan rute lalu lintas, model transportasi dan perubahan tujuan
2. Perubahan Berkala : Perubahan arus lalu lintas terjadi pada aaat-saat tertentu saja, misalnya pada jam-jam sibuk, pada suatu hari, atau hari-hari tertentu saja dalam seminggu terjadi nperubahan arus lalu lintas
3. Perubahan Tak Berkala : perubahan arus lalu lintas yang terjadi tidak teratur, misalnya pada saat menjela ng lebaran atau pada saat hari libur sehingga terjadi lonjakan arus lalu lintas yang cukup tinggi
Satuan Mobil Penumpang
Setiap kendaraan mempunya i karakteristik pergerakan berbeda. Karena dimensi kecepatan, percepatan maupun kemampuan manuver masing- masing tipe kendaraan berbeda serta berpengaruh
terhadap geometrik jalan. Oleh sebab itu perlu dipakai suatu standar, dan biasanya digunakan dalam perencanaan lalu lintas yaitu satuan mobil penumpang.
Satuan mobil penumpang (SMP) merupakan suatu metoda yang digunaka n oleh para ahli teknik lalu lintas dalam memberikan faktor-faktor yang memungkinkan adanya suatu tolak ukur terhadap besarnya ruangan permukaan jalan yang terpakai oleh setiap pemakai jalan yang beraneka ragam.
Tabel Daftar Satuan Mobil Penumpang
Jalan Perkotaan
N0 Jenis Kendaraan Kode EMP 1 Kendaraan Ringan LV 1 2 Sepeda Motor MC 0,25 3 Kendaraan Berat HV 1,2 4 Kendaraan Tak Bermotor UM 0,4 Sumber : MKJI 1997 1. Kendaraan Ringan (LV)
Kendaraan bermotor ber as 2 (dua) dengan 4 (empat) roda dan dengan jarak as 2,0-3,0 m (meliputi mobil penumpang, oplet, mikrobis dan truk kecil sesuai dengan sistem klasifikas i bina marga)
2. Kendaraan Berat (HV)
Kendaraan bermotor dengan 4 (empat) roda lebih (meliputi : bis, truk 2 as, truk 3 as dan truk kombinasi
sesuai dengan sistem klasifikasi Bina Marga)
3. Sepeda Motor (MC)
Kendaraan bermotor dengan 2 (dua) atau 3 (tiga) roda (meliputi : sepeda motor dan kendaraan roda 3 (tiga) sesuai dengan sistem klasifikasi Bina Marga)
4. Kendaraan Tak Bermotor (UM) Kendaraan dengan roda yang digerakkan oleh orang atau hewan (meliputi : sepeda, becak dan kereta dorong sesuai dengan klasifikasi Bina Marga)
Konsep Dasar Arus Lalu Lintas
Suatu aliran arus lalu lintas mengandung tiga parameter utama, yaitu ukuran arus lalu lintas/volume, kecepatan dan konserntrasi / kepadatan.`
Arus lalu lintas merupakan gabungan dari beberapa kendaraan dan pejalan kaki yang bergerak mengikuti lintasan yang sama.
Volume, kecepatan, kepadatan dan kapasitas jalan
Dalam sebuah aliran lalu lintas pada suatu ruas jalan terdapat tiga variabel utama yang digunakan untuk mengeta hui karakteristik arus lalu lintas yaitu :
1. Volume (Flow/Q) didefinisikan sebagai jumlah kendaraan yang melewati suatu titik tinjau tertentu pada suatu ruas jalan persatuan waktu tertentu (kendaraan/jam)
2. Kecepatan (speed/S) didefinis ika n sebagai jarak yang dapat ditempuh suatu kendaraan persatuan waktu. Satuan yang biasa digunakan adalah meter/detik atau kendaraan/meter
3. Kepadatan (Density/D) didefinis ika n sebagai jumlah kendaraan persatuan panjang jalan tertentu. Satuan yang digunakan adalah kendaraan/kilome ter atau kendaraan/meter
Volume lalu lintas
Volume lalu lintas dapat didefinis ika n sebagai jumlah kendaraan yang melewat i bagian panjang tertentu suatu jalur atau jalan dalam jangka waktu tertentu. Pada ssuatu ruas jalan volume lalu lintas tidak selalu tetap, bervariasi dari jam ke jam, dari hari ke hari, dan dari musim ke musim berikutnya. Variasi ini sangat tergantung dari jalan tersebut dan sifat lalu lintas dijalan
Volume lalu lintas yang tinggi membutuhkan lebar perkerasan jaln yang lebar, sehingga tercipta kenyamanan dan keamanan. Sebaiknya jalan yang terlalu lebar untuk volume lalu lintas rendah cenderung membahayakan, karena pengemudi cenderung mengemud ika n kendaraannya pada kecepatan yang lebih tinggi.
Volume lalu lintas dibedakan : Lalu lintas harian
Yaitu volume lalu lintas pada suatu jalan selama periode tertentu dianggap
mewakili lalu lintas dalam setahun dibagi oleh jumlah hari pada periode tersebut
Lalu lintas tahunan
Yaitu volume lalu lintas pada suatu jalan selama setahun dibagi dengan jumlah hari dalam setahun
Lalu lintas jam-jaman
Yaitu jam tersibuk dalam satu hari yang ditentukan berdasarkan faktor kebiasaan suatu daerah
Volume adalah jumlah kendaraan yang melalui suatu titik pada jalur pergerakan dalam suatu periode waktu pengamatan, dihitung dalam satuan (kendaraan/jam). Q = 𝑛
𝑇 Dimana :
Q = volume lalu lintas yang melewati suatu titik (smp/jam)
n = jumlah kendaraan yang diamati yang melewati suatu titik (smp)
T = Interval waktu pengamatan (jam)
kecepatan lalu lintas
Pada volume lalu lintas yang sangat rendah atau kosong dan jalan yang sangat baik (ideal) maka kendaraan dapat menjalankan kendaraannya sesuai dengan keinginannya dalam batas yang dia rasakan aman tanpa dipengaruhi oleh keberadaan kendaraan lainnya. Pada kondisi ini dapat dikatakan bahwa lalu lintas dijalan tersebut dikatakan arus bebas.
Bertambahnya arus lalu lintas, pengendara akan merasa terganggu dengan kendaraan lain dijalan tersebut. Kendaraan yang lebih cepat akan merasa terganggu dengan adanya kendaraan lain yang lambat didepannya yang searah dengan dia, apalagi bila akan mendahului karena adanya kendaraan lain yang berada jalur lainnya yang bergerak berlawanan arah dengan kendaraan tersebut. Pada kondisi ini kendaraan akan membuat iring-iringan dan kecepatan dari iringan tersebut ditentukan oleh kecepatan kendaraan yang paling depan. Hal ini menyebabkan timbulnya kelambatan, kecepatan rata-rata, kecepatan maksimum dan interval kecepatan akan menurun.
Kepadatan
Pada arus lalu lintas sering terjadi kendaraan yang saling beriringan dengan kecepatan yang sangat beragam serta banyaknya kapasitas kendaraan yang melewati jalur atau jalan yang sama sehingga akan menimbulkan kepadatan. Dengan situasi tersebut, apabila kapasitas kendaraan yang melewati jalur atau jalan tersebut melebihi layanan jalur atau jalan yang ada akan mengakibatkan kemacetan.
Konsentrasi atau kepadatan adalah jumlah rata-rata kendaraan yang melewat i suatu bagian panjang lajur gerak pada suatu waktu tertentu. Satuan kepadatan lalu lintas biasanya dalam (kendaraan/ja m).
Kepadatan rata-rata kendaraan suatu periode waktu didefinisikan sebagai berikut D =𝑄
𝑈𝑠
Kapasitas jalan
Menurut MKJI (1997) Kapasitas pada suatu ruas jalan didefinisikan sebagai jumlah maksimum kendaraan yang dapat melintasi suatu ruas jalan yang umum perjam, dalam datu arah untuk jalan dua jalur dua arah dengan median atau total dua arah untuk jalan dua jalur tanpa median, selama satuan waktu tertentu pada kondisi jalan dan lalu lintas yang tertentu. Kondisi jalan adalah kondisi fisik jalan, sedang kondisi lalu lintas adalah sifat lalu lintas.
Untuk jalan tak terbagi, analisa dilakukan pada kedua arah lalulintas. Untuk jalan terbagi, analisa dilakukan terpisah pada masing- masing arah lalulintas, seolah-olah masing-masing arah merupakan jalan satu arah yang terpisah. Kapasitas jalan dihitung dengan rumus (MKJI, 1997) : C = Co x FCw x FCSP x FCSf x FCCS Dimana:
C = Kapasitas (smp/jam) Co = Kapasitas dasar (smp/jam) FCw = Faktor penyesuaian lebar jalur lalulintas
FCsp = Faktor penyesuaian pemisah arah FCsf = Faktor penyesuaian hambatan samping
FCcs = Faktor penyesuaian kota
Hambatan Samping
MKJI (1997) Hambatan samping adalah dampak terhadap kinerja lalu lintas dari aktivitas segmen jalan. Faktor hambatan samping yang terutama berpengaruh pada kapasitas dan kinerja jalan perkotaan adalah :
1. Jumlah pejalan kaki berjalan atau menyeberang sepanjang segmen jalan
2. Jumlah kendaraan berhenti dan parkir
3. Jumlah kendaraan bermotor yang masuk dan keluar dari samping dan sisi jalan
4. arus kendaraan yang berjumla h lambat, yaitu arus total (kend/jam) dari sepeda, becak, gerobak dan lain-lain.
Parkir
Fasiltas parkir merupakan bagian integral dari suatu sistem transportasi. Perjalanan tidak dibangkitkan untuk gerakan, tetapi untuk aktifitas akhir dari perjalanan. Untuk itu setiap kendaraan yang berlalu lalang dijalan raya suatu saat membutuhkan parkir. Fasiltas parkir dipisahkan menjadi dua kelompok utama yaitu on street parking dan off street
parking
a. On street parking juga dikenal sebagai
curb fasilities. Parking bays (parkir
(kereb) jalan baik satu sisi maupun dua sisi jalan.
b. off street parking merupakan fasilitas pribadi atau kepemilikan publik termasuk
surface lot (pelataran) dan garasi
Pengaruh Parkir Pada Kapasitas Jalan
gangguan samping akan sangat mempengaruhi kapasitas ruang jalan. Salah satu gangguan samping yang yang paling banyak dijumpai didaerah perkotaan adalah kegiatan perparkiran yang menggunaka n badan jalan.
Leber jalan yang tersita oleh kegiatan perparkiran (termasuk lebar manuver) tentu mengurangi kemampuan jalan tersebut dalam menampung arus kendaraan yang lewat, atau dengan perkataan lain, kapasitas jalan tersebut akan berkurang. Penurunan kapasitas jalan bukan saja disebabkan oleh pengurangan lebar jalan tetapi juga oleh proses kegiatan kendaraan masuk dan keluar petak parkir.
Hubungan volume, kecepatan dan kepadatan
Hubungan ketiga variabel utama lalu lintas yaitu volume, kecepatan, kepadatan mempunyai hubungan satu sama lainnya. Hubungan dasar antara variabel kecepatan, volume dan kepadatan dapat dinyatakan dalam persamaan sebagai berikut :
Q = Us * D
Dimana :
Q : volume (kendaraan/jam)
Us : kecepatan rata-rata ruang (km/jam)
D : kepadatan (kendaraan/jam) Hubungan antara volume, kecepatan dan kepadatan dapat digambarkan secara grafis dengan menggunakan persamaan matematis yang merupakan persamaan dasar dari pergerakan arus lalu lintas. Pada gambar 2.2 memperlihatkan saling keterkaitan antara variabel kecepatan, volume dan kepadatan dari suatu pergerakan arus lalu lintas.
Gambar : Hubungan kecepatan, volume dan kepadatan
1. Hubungan Kecepatan dan Volume Dari kurva pada gambar 2.1 terlihat
bahwa hubungan mendasar antara volume dengan kecepatan adalah
dengan bertambahnya volume lalu lintas maka kecepatan rata-rata ruangnya akan berkurang sampai volume maksimum tercapai maka
kecepatan rata-rata ruang dan volume akan berkurang.
2. Hubungan Volume dan Kepadatan Dari kurva gambar terlihat bahwa kepadatan akan bertambah apabila volumenya akan bertambah. Volume maksimum terjadi pada saat kepadatan mencapai titik (kapasitas jalur jalan sudah tercapai). Setelah mencapai titik ini volume akan menurun walaupun kepadatan bertambah sampai terjadi kemacetan dititik 𝐷𝑖.
3. Hubungan Kecepatan dan Kepadatan
Dari kurva pada gambar 2.1 terlihat bahwa kecepatan akan menurun apabila kepadatan bertambah. Kecepatan arus bebas akan tercapai apabila kepadatan sama dengan 0 (nol), dan pada saat kecepatan 0 (nol) maka terjadi kemacetan. Hubungan dasar kecepatan, volume dan kepadatan sebagai prinsip dasar analisa kapasitas jalan dengan. Titik maksimum arus lalu lintas dinyatakan sebagai kapasitas (MKJI 1997)
Model linier Greenshield
Model ini adalah model paling awal yang dicatat dalam usaha mengama t i perilaku lalu lintas. Pendekatan greenshield merupakan hubungan kurva sederhana yang mengemukakan hipotesis bahwa hubunga n
liner terjadi antara kecepatan dan kepadatan, dinyatakan sebagai berikut : 𝑈𝑠 = 𝑈𝐹 – (𝑈𝐹 /𝐷𝑗 . D (2.2) Hubungan antara volume – kepadatan dicari dengan mensubstitusikan persamaan 2.2 ke 2.1 maka didapat :
V = 𝑈𝐹.D-(Uf/Dj). 𝐷2 (2.3) Bila D=Q/U maka berdasarkan persamaan 2.3 didapat hubungan volume dan kecepatan :
V =𝐷𝑗 𝑈𝑠 - (𝐷𝑗/𝑈𝐹) . 𝑈𝑠 2 (2.4) Dimana :
𝑈𝑓 = kecepatan pada saat kondisi bebas 𝐷𝑗 = kepadatan pada saat kendaraan macet total
Jika nilai D di substitusikan ke persamaan 2.3 maka volume maksimum (Qm)/Kapasitas sehingga didapatkan : Qmax = 𝐷𝑗.𝑈𝑓
4
2.5 Analisa Persamaan Regresi Linier
Model arus lalu lintas yang umum
untuk menentukan karakteristik spesifik seperti kecepatan dan kepadatan adalah analisa regresi. Analisa ini digunakan untuk meminimalkan nilai kuadrat antar observasi dan nilai perkiraan dari variabel tidak bebas. Bila variabel tidak bebas linier terhadap variabel bebas maka hubunga n tersebut dikenal dengan analisa regresi linier. Bila variable tidak bebas y dan variabel bebas x mempunyai hubunga n linier maka fungsi regresi adalah:
Konstanta A dan B dapat dicari dengan persamaan-persamaan seperti berikut :
A = ⅀𝑦−𝐵.⅀𝑋 𝑁.(⅀𝑋𝑖2)−(⅀𝑋𝑖)2 B = 𝑁.(⅀𝑋𝑖.𝑌𝑖)−⅀𝑋𝑖.⅀𝑌𝑖 𝑁.(⅀𝑋𝑖2)−(⅀𝑋𝑖)2 Dimana : A = Us = Kecepatan B = Uf/Dj = Kepadatan
N = jumlah dari data yang diperoleh Xi = jumlah observasi dari I ke X Yi = jumlah observasi dari I ke Y
Tingkat Pelayanan jalan
Tingkat layanan suatu ruas jalan sebagai ukuran kualitatif yang mencerminkan persepsi pengemudi tentang kualitas mengendarai kendaraan
LOS = 𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑙𝑎𝑙𝑢 𝑙𝑖𝑛𝑡𝑎𝑠
𝑘𝑎𝑝𝑎𝑠𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑗𝑎𝑙𝑎𝑛
=
𝑉 𝑠𝑚𝑝 /𝑗𝑎𝑚 𝐶 𝑠𝑚𝑝/𝑗𝑎𝑚
Tingkat pelayan jalan ditentukan dalam skala interval yang terdiri dari enam tingkatan pelayanan. Tingkat-tingkat ini disebut : A, B, C, D, E dan F.
Tabel 2.10 Tingkat pelayanan jalan (LOS)
LOS V/C 00-0,19 A 0,2-0,44 B 0,45-0,74 C 0,75-0,84 D 0,85-1.00 E > 1 F Sumber : Tekno-Sipil (2012)
A : Kondisi arus bebas dengan kecepatan tinggi, pengemudi dapat memilih kecepatan yang diinginkan tanpa hambatan
B : arus stabil tetapi kecepatan operasi mulai dibatasi oleh kondisi lalu lintas, pengemudi memiliki kebebasan yang cukup untuk memilih kecepatan
C : Arus stabil, tetapi kecepatan dan gerak kendaraan dikendalikan, pengemud i dibatasi dalam memilih kecepatan
D : Arus mendekati tidak stabil, kecepatan masih dikendalikan, V/C dapat ditolerir E : Volume lalu lintas mendekati atau berada pada kapasitas, arus tidak stabil kecepatan kadang terhenti
F : Arus yang dipaksakan atau macet, kecepatan rendah, arus kedatangan melebihi kapasitas, antrian panjang dan terjadi hambatan-hanbatan
METODOLOGI PENELITIAN Tahap Pendahuluan
Tahap ini merupakan tahap awal dari kegiatan penelitian yang dilaksanakan, dimana kegiatan yang dilaksanakan yaitu :
1. Mengidentifikasi tujuan penelit ia n berdasarkan latar belakang permasalahan atau membuat batasan-batasan / ruang lingkup terhadap bidang kajian yang akan diteliti, agar cakupan penulisan terfokus pada masalah yang diangkat
2. Pada tahap ini dibuat inventerisas i kebutuhan data primer.
Untuk mendapatkan data-data primer digunakan cara manual dengan melakukan 3 (tiga) jenis survey, yaitu : a. Pengukuran geometrik jalan, dalam hal ini penelitian dilakukan pada ruas Jl. Jhoni Anwar Lapai Kota Padang.
b. Survey volume lalu lintas, untuk mendapatkan jumlah kendaraan yang melewati ruas jalan tersebut. c. Melakukan survey kecepatan
kendaraan dengan menggunaka n
space mean speed (waktu tempuh)
3. Mempersiapkan formulir untuk melaksanakan kegiatan survey.
Gambar : Lokasi penelitian Pelaksanaan survey lapangan
Pada tahap ini dilakukan pengambila n data yang diperlukan setelah melalui tahap pendahuluan yang mana pada tahap ini memakai literatur dan studi yang berhubungan dengan penelit ia n. Pelaksanaan survey dilakukan 3 (tiga) kali dan dibagi menjadi 3 (tiga) tahap, yaitu :
1. - Tahap 1 (satu) dilaksanakan hari senin 30 november 2015
- Tahap II (dua) dilaksanakan pada hari rabu 2 desember 2015
- Tahap III (tiga) dilaksanakan pada hari sabtu 5 desember 2015
2. Pelaksanaan survey kendaraan dilakukan selama 11 jam. Dimula i dari pukul 07-00 sampai pukul 18.00 WIB.
Prosedur Pelaksanaan survey
1. Perhitungan volume lalu lintas
Data yang dicari adalah jumlah kendaraan dengan interval waktu 15 (lima belas) menit yang melewati segmen lokasi penelitian, dengan membagi jenis kendaraan sesuai dengan klasifikasi MKJI 1997.
2. Pengukuran kecepatan kendaraan
Data yang diperoleh adalah waktu tempuh sepanjang 50 (lima puluh) meter. Survey dilakukan secara manual dengan mencatat pada formulir survey dengan interval 15 (lima belas) menit untuk masing- masing jenis kendaraan dan masing- masing arah.
3. jumlah tenaga surveyor 4 (empat) orang. 2 (dua) orang untuk survey volume dan 2 (dua) orang untuk survey kecepatan kendaran
ANALISA DAN PEMBAHASAN
Dari hasil penelitian didapat :
- Volume kendaraan pada 30 November 2015 adalah 4091,05 smp/jam
- Volume kendaraan pada 2 Desember 2015 adalah 4091,05 smp/jam
- Volume kendaraan pada 5 Desember 2015 adalah 4091,05 smp/jam
Analisa hubungan kecepatan, volume dan kepadatan 30 N0vember 2015
A =⅀𝑦𝑖−𝐵.⅀𝑋𝑖
𝑁 = 20,23
B = 𝑁.(⅀𝑋𝑖 .𝑌𝑖)−⅀𝑋𝑖 .⅀𝑌𝑖
𝑁.(⅀𝑋𝑖2)−(⅀𝑋𝑖)2 = - 0,0211
Hubungan kecepatan dan kepadatan Us = Uf – (Uf / Dj) x D
Us = 20,23 – 0,1341.D
Hubungan volume dan kepadatan Q = Uf x D – (Uf/Dj) x
𝐷
2 Q = 20,23 x D – (- 0,0211) x𝐷
2 Hubungan volume dan kecepatan Q = Dj.Us – (Dj/Uf)𝑈𝑠
2Q = 958,77 x Uf – (47,3934)
𝑈𝑠
2Dari hasil analisa hubungan kecepatan, volume dan kepadatan didapat :
Kecepatan (Us)= 20,23 km/jam Kepadatan (Dj) = 958,77 smp/jam
Volume atau kapasitas didapat dengan rumus
Qmax = 𝐷𝑗.𝑈𝑓
4
=
4765,74 smp/jam Tingkat pelayanan jalan (LOS)LOS = volume / kapasitas
= 4091,05 / 4765,74 = 0,85 LOS = E
Analisa hubungan kecepatan, volume dan kepadatan 2 Desember 2015
A =⅀𝑦𝑖−𝐵.⅀𝑋𝑖
𝑁 = 20,55
B = 𝑁.(⅀𝑋𝑖 .𝑌𝑖)−⅀𝑋𝑖 .⅀𝑌𝑖
𝑁.(⅀𝑋𝑖2)−(⅀𝑋𝑖)2 = - 0,0215
Hubungan kecepatan dan kepadatan Us = Uf – (Uf / Dj) x D
Us = 20,55 – 0,0215.D
Hubungan volume dan kepadatan Q = Uf x D – (Uf/Dj) x
𝐷
2 Q = 20,55 x D – (- 0,0215) x𝐷
2 Hubungan volume dan kecepatan Q = Dj.Us – (Dj/Uf)𝑈𝑠
2Q = 955,81 x Uf – (46,511)
𝑈𝑠
2Dari hasil analisa hubungan kecepatan, volume dan kepadatan didapat :
Kecepatan (Us)= 20,55 km/jam Kepadatan (Dj) = 955,81 smp/jam
Volume atau kapasitas didapat dengan rumus
Qmax = 𝐷𝑗.𝑈𝑓
4
=
4810,47 smp/jam Tingkat pelayanan jalan (LOS)= 4079,3 / 4810,47 = 0,85 LOS = E
Analisa hubungan kecepatan, volume dan kepadatan 5 Desember 2015
A =⅀𝑦𝑖−𝐵.⅀𝑋𝑖
𝑁 = 25,03
B = 𝑁.(⅀𝑋𝑖 .𝑌𝑖)−⅀𝑋𝑖 .⅀𝑌𝑖
𝑁.(⅀𝑋𝑖2)−(⅀𝑋𝑖)2 = - 0,0411
Hubungan kecepatan dan kepadatan Us = Uf – (Uf / Dj) x D
Us = 25,03 – 0,0411.D
Hubungan volume dan kepadatan Q = Uf x D – (Uf/Dj) x
𝐷
2 Q = 25,03 x D – (- 0,0411) x𝐷
2 Hubungan volume dan kecepatan Q = Dj.Us – (Dj/Uf)𝑈𝑠
2Q = 609 x Uf – (24,33)
𝑈𝑠
2Dari hasil analisa hubungan kecepatan, volume dan kepadatan didapat :
Kecepatan (Us)= 25,03 km/jam Kepadatan (Dj) = 609 smp/jam
Volume atau kapasitas didapat dengan rumus
Qmax = 𝐷𝑗.𝑈𝑓
4
=
3810,81 smp/jam Tingkat pelayanan jalan (LOS)LOS = volume / kapasitas
= 3000,5 / 3810,81 = 0,78 LOS = D
KESIMPULAN
Hasil analisa hubungan kecepatan, volume dan kepadatan didapat :
1. Tahap I hari Senin, 30 November 2015 didapat nilai kecepatan (Us) = 20,23 km/jamkepadatan (D) = 958,77 smp/jam volume maksimum (Qm) = 4765,74 smp/jam LOS = D
2. Tahap II hari Rabu, 2 Desember 2015 didapat nilai kecepatan (Us) = 20,55 km/jam kepadatan (D) = 955,81smp/jam volume maksimum (Qm) = 4810,47 smp/jam LOS = D
3. Tahap III hari Sabtu 5 Desember 2015 didapat nilai kecepatan (Us) = 25,03 km/jam, kepadatan (D) = 609 smp/jam volume maksimum (Qm) = 3810,81 smp/jam. LOS = D
SARAN
Untuk kelancaran ruas jalan di Jl. Jhoni Anwar Kota Padang agar pemanfaatan lebar jalan efektif, kelengkapan marka dan rambu jalan agar diperbaiki sehingga ruas jalan dapat dimanfaatkan secara optimal, baik dari segi kapasitas maupun keamanan lalulintas yang meliputi Pengendalia n parkir, pengaturan rambu lokasi berbalik arah dan pengendalian kaki lima
DAFTAR KEPUSTAKAAN
Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI), Direktorat Bina Jalan Kota
(BINKOT).. Bina Marga (1997),
Tata Cara Perencanaan Geometrik
Jalan Antar Kota, Departemen
Pekerjaan Umum, Direktorat Jenderal Bina Marga.
Khisti, C. J dan Lall, B. K (2005),
Dasar-Dasar Rekayasa Transportasi,
Penerbit Erlangga.
Lucia Ingrid Regina Lefrandt (2012),
Kapasitas dan Tingkat Pelayanan Ruas Jalan Piere Tendean Manado PadaArus Lalu Lintas Satu Arah,
TEKNSIPIL/Volume 10/No. 57. Mashuri (2006),
Model Hubungan Kecepatan, Volume dan Kepadatan Arus Lalu Lintas Pada Ruas Jalan Arteri Kota Palu,
MEKTEK TAHUN VIII. Miro, F (2005),
Perencanaan Transportasi, Penerbit Erlangga.
PU (1990),
Panduan Survai dan Perhitungan
Waktu Perjalanan Lalu Lintas Direktorat Pembinaan Jalan Kota,
Januari
Tamin, O. Z, (2000),
Perencanaan dan Pemodelan Transportasi, Penerbit ITB,
Bandung,Edisi Kedua
Tamin, O.Z (1992),
Hubungan Volume Kecepatan dan Kepadatan Lalu Lintas Diruas Jalan H.R Rasuna Said, Jurnal Teknik Sipil,