• Tidak ada hasil yang ditemukan

Karya Vira Jati. Edisi Khusus (November 2016)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Karya Vira Jati. Edisi Khusus (November 2016)"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

ABSTRAK

 Berdasarkan Pembukaan Undang-Undang Dasar Republik Indonesia tahun 1945 Alinea ke-4 disebutkan bahwa Negara Indonesia “ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial”. Salah satu implementasinya adalah pengiriman pasukan TNI dalam Operasi Pemeliharaan Perdamaian di Lebanon atau United Nations Interim Forces

in Lebanon (UNIFIL). Ada beberapa Satgas TNI yang tergabung dalam UNIFIL, diantaranya 11 orang

Perwira TNI yang bertugas sebagai Staf Militer di Markas Brigade Multinasional Sektor Timur

UNIFIL atau Milstaff Seceast UNIFIL. Guna menyiapkan personel Milstaff Seceast UNIFIL yang

profesional, maka PMPP TNI menyelenggarakan Pre-Deployment Training di kawasan Indonesia

Peace and Security Center (IPSC) di Sentul, Bogor. Namun pada kenyataannya, masih ada beberapa Milstaff Seceast UNIFIL yang kurang menguasai tugas teknis pada jabatannya. Oleh karena itu,

penelitian ini bertujuan menganalisa efektifitas Pre-Deployment Training dalam rangka penyiapan tugas Milstaff Seceast UNIFIL. Selanjutnya, peneliti merekomendasikan beberapa gagasan inovatif sebagai solusi terhadap permasalahan yang dihadapi oleh PMPP TNI.

Kata kunci: Latihan Pra Tugas, Staf Militer, Brigade Multinasional Sektor Timur UNIFIL,

Operasi Pemeliharaan Perdamaian, Pusat Misi Pemelihara Perdamaian TNI.

ABSTRACT

According to the Preamble of the Indonesia Constitution 1945, Paragraph 4, that Indonesian "to participate toward the establishment of a world order based on freedom, perpetual peace and social justice”. As an implementation, Indonesia deploys troops to support Peacekeeping Operations in Lebanon, namely the United Nations Interim Forces in Lebanon (UNIFIL). There are several TNI Task Forces in UNIFIL, including a group of 11 TNI Officers who serve as Military Staff Officers in the Sector East Multinational Brigade of UNIFIL, also called Milstaff Seceast UNIFIL. In order to train a professional officer to serve in the Milstaff Seceast UNIFIL, the Indonesia Peacekeeping Center, a Pre-Deployment Training is conducted by the Indonesian Peace and Security Center in Sentul, Bogor. However, there are still some officers of Milstaff Seceast UNIFIL from Indonesia who weren't performing their duties professionally. This research is aimed to analyze the effectiveness of the Pre-Deployment Training in preparing the Indonesian officers to serve as Milstaff Seceast UNIFIL. Furthermore, it also recommends some ideas to solve these problems.



Keywords: Pre-Deployment Training, Military Staff, Sector East Multinational Brigade of

(3)

Istilah memahami di lingkungan TNI AD berarti bahwa, para peserta latihan harus dapat menjelaskan secara mendalam dan melaksanakan materi latihan yang diberikan. Berdasarkan Laporan Pelaksanaan Tugas Milstaff Seceast UNIFIL periode tahun 2013-2014, ditemukan beberapa personel yang kurang menguasai tugas teknis sesuai job description pada awal penugasannya. Contohnya, pembuatan jadwal patroli bersama (joint-patrol) satuan-satuan tempur dari berbagai negara, seperti

INDIA BATT, SPAN BATT, INDO BATT, NEP BATT, dan Tim Reaksi Cepat atau Quick Reaction Force (QRT) oleh Staf G-3/Frago Drafter, atau Staf Penyusun Perintah

Operasi Harian.

Kelambatan penguasaan tugas teknis pada awal penugasan ini, disebabkan tidak adanya pelatihan atau bimbingan pembuatan produk staf pada saat

Pre-Deployment Training. Apabila dibandingkan

dengan Milstaff dari Spanyol, maka mereka sudah langsung running atau siap untuk mengerjakan tugas-tugas staf sesuai dengan jabatannya. Fenomena inilah yang mendorong fokus penelitian terkait efektifitas

Pre-Deployment Training dalam rangka

penyiapan tugas Milstaff Seceast UNIFIL.

RUMUSAN MASALAH

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimana efektifitas

Pre-D e p l o y m e n t Tr a i n i n g d a l a m r a n g k a

penyiapan tugas Milstaff Seceast UNIFIL?”

PENDAHULUAN

Pembukaan UUD RI 1945 alinea ke-4 menyebutkan bahwa Indonesia “ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial”. Salah satu implementasi dari amanat tersebut adalah pengiriman pasukan TNI dalam Operasi P e m e l i h a r a a n P e r d a m a i a n a t a u

Peacekeeping Operation (PKO). Operasi

Pemeliharaan Perdamaian di Lebanon disebut juga UNIFIL (United Nations Interim

Forces in Lebanon). Salah satu penugasan

TNI di UNIFIL adalah Staf Militer di Brigade Multinasional Sektor Timur UNIFIL atau

Military Staff in Sector East Multinational Brigade of UNIFIL. Selanjutnya, Staf Militer

ini disingkat menjadi Milstaff Seceast

UNIFIL.

Guna mewujudkan kinerja personel

Milstaff Seceast UNIFIL yang profesional

dalam tugasnya, maka diperlukan suatu bentuk Latihan sebelum berangkat ke daerah operasi. Latihan penyiapan ini disebut Pre-Deployment Training yang diselenggarakan selama satu bulan oleh Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian (PMPP) TNI. Lokasi kegiatannya di kawasan

Indonesian Peace and Security Center (IPSC) atau Pusat Perdamaian dan

Keamanan Indonesia di Sentul, Bogor. Sasaran Pre-Deployment Training adalah “memahami tugas sebagai Millstaff

S e c e a s t U N I F I L s e h i n g g a m a m p u

(4)

Analisis data dalam penelitian ini bersifat induktif, yaitu analisis berdasarkan data yang diperoleh, yang dikembangkan menjadi hipotesis. Adapun proses analisis data penelitian dilakukan sejak sebelum memasuki lapangan, selama di lapangan, dan setelah di lapangan. Dalam pengujian keabsahan data dilakukan dengan cara Uji

Credibility (Validitas Internal), Transferability ( Va l i d i t a s E k s t e r n a l ) , D e p e n d a b i l i t y ( R e l i a b i l i t a s ) d a n C o n fi r m a b i l i t y (Obyektifitas).

PEMBAHASAN

Sejarah Singkat Milstaff Seceast UNIFIL

P e r a n g a n t a r a I s r a e l d e n g a n Lebanon dimulai sekitar awal tahun 1970-an setelah Palestine Liberation Organization

(PLO) menyerang Israel. Israel kemudian

melakukan invasi ke Lebanon dengan sandi operasi Litani Operation pada malam tanggal 14 dan 15 Maret 1978 dan menduduki Lebanon Selatan kecuali Kota Tyre.

Pada tanggal 19 Maret 1978, Sekjen PBB menerbitkan Resolusi No. 425 (1978) dan No. 426 (1978) yang berisi: Pertama, untuk menghargai integritas wilayah, kedaulatan, dan kemerdekaan politik negara Lebanon sesuai dengan batas wilayah yang telah diketahui secara internasional. Kedua, Israel segera menghentikan tindakan militer di wilayah integritas teritori dan segera menarik pasukannya dari seluruh teritori Lebanon. Selanjutnya, PBB menggelar pasukan perdamaian yang diberi nama the

METODE PENELITIAN

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Menurut Sugiyono (2014:24), metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian y a n g b e r l a n d a s k a n p a d a fi l s a f a t

postpositivisme. Metode ini digunakan untuk

meneliti pada kondisi obyek yang alamiah. Peneliti juga merupakan instrumen kunci yang menggunakan teknik pengumpulan data secara triangulasi (gabungan). Analisis data dalam penelitian kualitatif bersifat induktif, dan hasil penelitiannya bermakna generalisasi.

Menurut Cresswell (2009) dalam Sugiyono (2014:24), metode kualitatif dibagi menjadi Phenomenological Research,

Grounded theory, Ethnography, Case study,

dan Narrative research.

Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan secara alamiah (natural

setting). Adapun yang menjadi sumber data

primer adalah para Pejabat PMPP TNI, khususnya bidang Latihan dan Mantan P e r s o n e l M i l s t a f f S e c e a s t U N I F I L . Sedangkan sumber data sekundernya adalah Buku Rencana Garis Besar (RGB) penyelenggaraan Pre-Deployment Training

Milobs/Milstaff, Buku Laporan Pelaksanaan

Tugas Milstaff Seceast UNIFIL, dan referensi lain yang berkaitan dengan latihan. Selanjutnya, teknik pengumpulan data m e n i t i k b e r a t k a n p a d a P a r t i c i p a n t

Observation, In Depth Interview dan Studi

(5)

Berdasarkan data terakhir pada bulan Desember 2015, jumlah personel militer UNIFIL telah mencapai 10.366 orang dari 37 negara Troop Contributing Country (TCC).

U n t u k m e n g i m p l e m e n t a s i k a n Resolusi PBB 1701, maka diterbitkan

Operation Order Sector East Commander No 004 Amandement 3 pada tanggal 24 April

2011, dimana Seceast UNIFIL bertugas :

“melaksanakan operasi militer memastikan Sektor Timur tidak digunakan sebagai tempat pertikaian dalam bentuk apapun, mendukung Lebanon Armed Forces (LAF), dalam rangka mencegah kemungkinan serangan dari Israel dan Lebanon untuk menjamin keamanan lingkungan.”

A d a p u n j a b a t a n y a n g diperuntukan bagi personel TNI yang bertugas sebagai Milstaff Seceast

UNIFIL berjumlah 11 orang antara lain:

Ÿ DCO Sector East : 1 orang

Ÿ G-2/Assessment : 1 orang

Ÿ G-3/Frago Drafter : 1 orang

Ÿ G-3/Engineering : 1 orang

Ÿ G-3/IC EOD CC : 1 orang

Ÿ G-4/Logistic Ops : 1 orang

Ÿ G-5/Training Ops : 1 orang

Ÿ NCO G-6/Comm/IT : 2 orang

Ÿ NCO G-4/Transport : 1 orang

Ÿ DCO Staff Clerk : 1 orang

Tu g a s - t u g a s p e r s o n e l M i l s t a f f

Seceast UNIFIL di atas tertuang dalam “UN Generic Job Descriptions for Military Staff Officers assigned to Multinational Brigade Sector East Headquarters components”.

Dalam pelaksanaan tugas tersebut,

United Nations Interim Force in Lebanon

(UNIFIL). UNIFIL bermarkas di Naqoura dengan tugas pokok “mengkonfirmasi penarikan pasukan Israel, mengembalikan keamanan dan perdamaian dunia serta membantu pengembalian pemerintah L e b a n o n s e c a r a e f e k t i f d i w i l a y a h teritorinya”.

Sekalipun pasukan PBB telah digelar di Lebanon Selatan, tetapi pada Juni 1982 terjadi konflik bersenjata di wilayah Lebanon Selatan yang melewati perbatasan Israel-Lebanon. Israel kembali menginvasi Lebanon hingga Beirut dengan sandi operasi

Operation Peace for Galilee. Pada tahun

2000, Israel menyatakan keluar dari Lebanon hingga selatan Blue Line. Blue Line bukanlah garis demarkasi perbatasan antar negara, tetapi merupakan garis penarikan m u n d u r I s r a e l d a r i L e b a n o n d a n Pendudukan Dataran Tinggi Golan.

Pada tanggal 12 Juli 2006, terjadi pertempuran antara pejuang Hizbullah dengan Israel yang berlangsung selama 34 hari. Perang 34 Hari ini menewaskan 1.109 orang warga sipil Lebanon, sekitar 4.399 orang luka-luka, dan kurang lebih satu juta orang pengungsi, serta menghancurkan infrastruktur Lebanon termasuk Rafik Hariri

International Airport (RHIA) di Beirut. Pada

tanggal 11 Agustus 2006, Dewan Keamanan PBB menggelar rapat dan negosiasi secara intensif untuk menghasilkan Resolusi DK PBB guna mencegah meluasnya tragedi kemanusiaan.

(6)

Nations Core Pre-Deployment Training Modules), UN PDT (Pre-Deployment Tr a i n i n g ) S t a n d a r d s , d a n U N S T M

(Standardized Training Module). Materi-materi latihan tersebut, antara lain:

Materi Pengantar.

Ÿ Pembekalan Panglima TNI.

Ÿ Pembekalan Komandan PMPP TNI.

Ÿ Pembekalan Psikologi.

Ÿ Pembekalan Kementerian Luar Negeri.

Ÿ Pembekalan UN Office for the

Coordination of Humanitarian Affairs. Ÿ P e m b e k a l a n P a l a n g M e r a h

International.

Ÿ Perlindungan Anak.

Ÿ Pencegahan Pelanggaran Asusila.

Ÿ Persamaan Jenis Kelamin dalam Misi Perdamaian.

Ÿ P e n g e t a h u a n H A M d a n H u k u m Humaniter.

Materi Pokok Latihan Pra-Tugas PBB (UN CPTM)

· Pengetahuan tentang PBB.

· P r i n s i p D a s a r d a l a m s i s t e m

organisasi PBB.

· Pembentukan dan operasional

Dewan Keamanan PBB

· Mandat dalam Operasi Pemeliharaan

Perdamaian.

· F u n g s i O p e r a s i P e m e l i h a r a a n

Perdamaian.

· Hukum Internasional yang relevan

beberapa personel masih mengalami kendala dalam penyesuaian tugas-tugas teknis pada saat awal penugasan. Hal ini disebabkan karena tidak adanya pelatihan terkait pengerjaan tugas teknis dan produk s t a f y a n g a k a n d i h a d a p i . P a d a h a l berdasarkan RGB Pre-Deployment Training yang telah ditetapkan oleh PMPP TNI, sasaran latihan Pre-Deployment Training adalah “memahami tugas sebagai Millstaff

S e c e a s t U N I F I L , s e h i n g g a m a m p u

menerapkannya di daerah penugasan.”

Sejarah Singkat PMPP TNI

PMPP TNI bermarkas di Jalan Anyer Desa Tangkil, Sentul, Bogor, Jawa Barat. PMPP TNI diresmikan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada tahun 2007.

PMPP TNI bertugas menyeleng-garakan perencanaan organisasi, seleksi, pemberangkatan, penerimaan, evaluasi dan pelatihan. Selain itu, PMPP TNI juga merencanakan dukungan administrasi dan logistik operasi untuk Satgas TNI yang tergabung dalam Kontingen Garuda, Pengamat Militer (Milobs), Staf Militer

(Milstaff), dan penugasan lainnya. PMPP

TNI juga membina kesiapan operasi serta kerja sama internasional yang berkaitan dengan tugas operasi pemeliharaan perdamaian dunia.

P r e - D e p l o y m e n t T r a i n i n g

diselenggarakan oleh PMPP TNI selama kurang lebih 1 bulan di kawasan IPSC, Sentul, Bogor. Adapun materi latihan ini sudah ditentukan dalam UN CPTM (United

(7)

Ÿ Konsep Perencanaan Perintah.

Ÿ Perencanaan Operasi dalam Misi PBB.

Ÿ Kebijakan Departemen Operasi PBB.

Ÿ Kebijakan dan Prinsip Komite di PBB.

Ÿ Pengetahuan Inspeksi Aset Satuan.

Ÿ Pengetahuan Logistik dalam misi PBB.

Materi Pendukung

Ÿ Keterampilan mengemudi kendaraan (stir kiri).

Ÿ Pengetahuan GPS dan Ilmu Medan (navigasi).

Ÿ Pengetahuan Bertahan Hidup.

Ÿ P e n g e t a h u a n K e w a s p a d a a n . terhadap Ranjau dan Bahan Peledak.

Ÿ Prosedur Komunikasi dalam Misi PBB

Ÿ Kesadaran Pengamanan Pribadi.

Ÿ Latar Belakang Konflik.

Ÿ Mandat PBB.

Ÿ Terminologi Militer dan Simbol-simbol PBB.

Ÿ Rencana Kontinjensi.

Ÿ Pengetahuan tentang Kebersihan

Ÿ P r o s e d u r G e n c a t a n S e n j a t a , Mobilisasi Bantuan dan Pengumpulan Pengungsi.

Ÿ Evakuasi Korban dan Kesehatan.

Ÿ Aturan Pelibatan.

Ÿ Kesadaran Budaya.

Ÿ Perlindungan Masyarakat Sipil.

Ÿ Komando dan Kontrol dalam PBB. dengan Operasi Pemeliharaan

Perdamaian.

· Perlindungan HAM dalam Operasi Pemeliharaan Perdamaian.

· Perlindungan anak-anak.

· Kemitraan Kerja dalam Operasi Pemeliharaan Perdamaian.

· Pengetahuan Perilaku dan Disiplin d a l a m O p e r a s i P e m e l i h a r a a n Perdamaian.

· Eksploitasi dan Pelecehan Seksual.

· Konsekuensi dari Pelanggaran yang Dilakukan oleh Pasukan PBB.

· HIV/AIDS.

· Penghormatan dalam Keragaman Pergaulan Internasional.

· P r o s e d u r K e s e l a m a t a n d a n Keamanan.

Materi Teknis Milstaff

· Briefing dan Laporan.

· Koordinasi dengan Staf Sipil Polisi PBB dan personel lainnya.

Modul Standarisasi Milstaff PBB

Ÿ Aspek Hukum.

Ÿ Logistik dalam lingkungan kerja.

Ÿ Proses Perencanaan Misi yang Terintegrasi.

Ÿ Pengenalan Krisis Manajemen.

Ÿ Peran dan Tanggung Jawab Staf PBB.

Ÿ Pengenalan Milstaff.

(8)

Weakness (Kelemahan) yaitu karakteristik

yang berkaitan dengan kelemahan pada organisasi ataupun proyek dibandingkan dengan yang lainnya. Hal yang menjadi kelemahan, yaitu:

Ÿ Keterbatasan kemampuan instruktur Satlat PMPP TNI.

Ÿ B e l u m t e r p e n u h i n y a A l i n s d a n Alongins Latihan di Satlat PMPP TNI.

Ÿ Belum maksimalnya solusi terhadap Evaluasi Pelaksanaan Tugas Milstaff.

Opportunities (Peluang) yaitu peluang

yang dapat dimanfaatkan bagi organisasi ataupun proyek untuk dapat berkembang dikemudian hari. Hal yang menjadi peluang, yaitu:

Ÿ Adanya kerjasama PMPP TNI dengan

Peacekeeping Center negara lain

terkait Latihan Bersama.

Ÿ Adanya peran Kodiklat TNI selaku Kotama TNI yang menangani bidang Doktrin, Pendidikan dan Latihan di lingkungan Mabes TNI.

Ÿ Adanya masa tunggu (stand by

period) Peacekeeper TNI sebelum

berangkat ke daerah misi Perdamaian Dunia.

Threats (Ancaman) yaitu ancaman yang

akan dihadapi oleh organisasi ataupun p r o y e k y a n g d a p a t m e n g h a m b a t perkembangannya. Hal yang menjadi ancaman, yaitu:

Ÿ Terbatasnya alokasi anggaran bidang latihan.

Ÿ H u b u n g a n S i p i l d a n M i l i t e r d i lingkungan PBB.

Ÿ Koordinasi/Hubungan dengan Media.

Ÿ Pengetahuan tentang penyakit Ebola.

Ÿ Menembak Pistol.

Materi Aplikasi.

Bentuk materi ini adalah praktek latihan di lapangan dalam bentuk Geladi Posko. Dihadapkan pada banyaknya materi latihan, keterbatasan kemampuan instruktur Satlat PMPP TNI, dan waktu pelaksanaan yang singkat, maka penyelenggaraan

Pre-Deployment Training dirasakan masih belum

efektif.

GAGASAN INOVATIF

Untuk memudahkan memahami prosedur pemecahan masalah, peneliti menggunakan analisis SWOT untuk menentukan strategi yang tepat dan realistis. Indikator yang digunakan adalah sebagai berikut:

Strength (Kekuatan) yaitu karakteristik

o r g a n i s a s i a t a u p u n p r o y e k y a n g m e m b e r i k a n k e l e b i h a n / k e u n t u n g a n dibandingkan dengan yang lainnya. Hal yang menjadi kekuatan, yaitu:

Ÿ Program Kerja dan Anggaran PMPP TNI khususnya di Bidang Latihan yang dilaksanakan setiap tahun.

Ÿ Adanya koordinasi yang baik antara PMPP TNI dengan Kodiklat TNI di Bidang Latihan.

Ÿ Peran Satlat PMPP TNI dan Pasukan S i a g a O p e r a s i P e m e l i h a r a a n Perdamaian (PSOPP) PMPP TNI.

(9)

secara administrasi agar tidak terjadi p e n y a l a h g u n a a n w e w e n a n g d a l a m organisasi. Selain itu, Kodiklat TNI juga sangat berperan dalam melaksanakan Asistensi dan Pengawasan Latihan, serta penyusunan referensi terkait Manajemen Latihan Penyiapan Operasi Perdamaian Dunia.

Memaksimalkan fungsi PSOPP PMPP TNI selama masa tunggu.

Hal ini sangat penting dilakukan k a r e n a s u a t u l a t i h a n h a r u s d a p a t dilaksanakan secara bertahap, bertingkat dan berlanjut. PSOPP merupakan satuan dibawah PMPP TNI yang diperuntukkan bagi para calon Peacekeeper TNI yang akan melaksanakan tugas. Sambil menunggu keberangkatan ke daerah misi perdamaian, maka kemampuan para personel Milstaff

Seceast UNIFIL dapat dipelihara dan

ditingkatkan dalam hal penguasaan tugas teknis. Beberapa kegiatan yang dapat dilakukan selama masa tunggu operasi tersebut antara lain:

Ÿ Lessons Learned dari pengalaman-pengalaman mantan personel Milstaff yang sebelumnya.

Ÿ Pendalaman terhadap penguasaan materi dan aturan-aturan dalam tugas PBB beserta tugas-tugas teknis yang akan dilakukan oleh setiap pejabat

Milstafff Seceast UNIFIL.

Ÿ Melakukan kesiapan administrasi, p e r l e n g k a p a n d a n k e s i a p a n kesehatan sebelum berangkat tugas secara maksimal.

Ÿ Ketidakpastian pengiriman personel

Milstaff menunggu surat resmi dari

PBB.

Ÿ Waktu pelaksanaan Pre-Deployment

Training yang sangat singkat, yaitu

hanya selama 1 bulan.

Berdasarkan beberapa kemungkinan Strategi Analisis yang ditemukan, maka strategi yang paling mungkin dilaksanakan adalah mengefektifkan kekuatan untuk mengeksploitasi peluang. Adapun beberapa gagasan inovatif tersebut antara lain:

Meningkatkan kerjasama PMPP TNI dengan Peacekeeping Center negara lain.

Keterlibatan instruktur PMPP TNI dan

Milstaff Seceast UNIFIL pada kegiatan

Latihan Bersama ini, secara tidak langsung dapat membekali secara rinci dan aplikatif dalam tugas teknis Milstaff Seceast UNIFIL. Latihan Bersama juga dapat meningkatkan kualitas instruktur dan Milstaff Seceast

UNIFIL.

Meningkatkan kerjasama PMPP TNI dengan Kodiklat TNI.

Sampai dengan saat ini, Kodiklat TNI dan PMPP TNI belum memiliki Bujuk Induk dan Bujuklak/Bujukops secara lengkap terkait Penyelenggaraan Latihan dalam rangka Operasi Perdamaian Dunia. Padahal s u a t u l a t i h a n s e h a r u s n y a d a p a t dilaksanakan sesuai manajemen latihan, agar dapat bermanfaat bagi peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM)

Peacekeeper TNI. Selain itu, Latihan harus

(10)

secara rinci selama Pre-Deployment

Training.

Ÿ Belum lengkapnya referensi atau Buku Petunjuk TNI tentang Manajemen Penyelenggaraan Latihan Pra Tugas bagi Operasi Perdamaian Dunia, sehingga standarisasi pencapaian tujuan dan sasaran latihan

Pre-Deployment Training belum maksimal. Ÿ Belum maksimalnya peran Kodiklat

T N I d a l a m h a l A s i s t e n s i d a n Pengawasan Latihan terhadap Latihan penyiapan Operasi Perdamaian Dunia. Beberapa hal yang disarankan berdasarkan strategi dalam analisa dan gagasan inovatif yang didapatkan, antara lain:

Ÿ Meningkatkan kerjasama PMPP TNI dengan Peacekeeping Center negara lain terkait pelaksanaan Latihan Bersama untuk meningkatkan kualitas instruktur dan Milstaff Seceast UNIFIL. Latihan tersebut diantaranya Global

Peace Operation Initiative, UN civil and military cooperation dan Garuda Kookabura.

Ÿ Meningkatkan kerjasama PMPP TNI dengan Kodiklat TNI dalam hal Asistensi dan Pengawasan Latihan, serta penyusunan referensi terkait M a n a j e m e n L a t i h a n P e n y i a p a n Operasi Perdamaian Dunia.

Ÿ Memaksimalkan fungsi PSOPP PMPP TNI sebelum berangkat tugas untuk meningkatkan pemahaman Milstaff

Seceast UNIFIL dalam hal tugas teknis

Ÿ Mempelajari Bahasa Asing seperti Bahasa Inggris, Perancis, Arab, Rusia, China, Jepang, dan lain-lain yang berhubungan dengan kebutuhan di daerah operasi.

Ÿ Memahami ketentuan Do and Don't atau hal-hal yang boleh ataupun yang dilarang selama penugasan di daerah Operasi Perdamaian Dunia.

Ÿ Memperdalam Culture Awerness (budaya) dan International Attitude (tata cara pergaulan internasional) agar tidak terjadi kesalahpahaman dengan Peacekeeper negara lain di daerah operasi.

PENUTUP

Penyiapan kemampuan dan kesiapan SDM Millstaff Seceast UNIFIL sebelum t u g a s O p e r a s i P e r d a m a i a n D u n i a d i l a k s a n a k a n m e l a l u i P r o g r a m P r e

-Deployment Training. Kegiatan ini, dilakukan

selama 1 bulan oleh PMPP TNI di kawasan IPSC, Sentul, Bogor. Sampai dengan saat ini dirasakan masih belum cukup maksimal dalam mencapai tujuan dan sasaran latihan yang ditentukan. Hal ini disebabkan masih ditemukan banyaknya personel Milstaff

Seceast yang belum menguasai tugas-tugas

teknis sesuai job description terutama pada awal rotasi penugasan.

Adapun penyebab kurang efektifnya penyelenggaraan Pre-Deployment Training saat ini antara lain:

Ÿ Keterbatasan kemampuan instruktur Satlat PMPP TNI, sehingga banyak materi teknis yang tidak diberikan

(11)

“Pengesahan Validasi Organisasi dan

Tugas PMPP TNI”. Jakarta.

P e r k a s a d , 2 0 0 9 , “ B u k u P e t u n j u k

Pelaksanaan tentang Penyiapan Satuan TNI AD untuk Tugas Perdamaian Dunia”.

Jakarta.

P e r k a s a d , 2 0 1 2 , “ B u k u P e t u n j u k

Administrasi tentang Penyelenggaraan Latihan”. Jakarta.

PMPP TNI, 2015, “Rencana Garis Besar

(RGB) Pelaksanaan Latihan Penyiapan Stand by Milobs dan Milstaff”. Sentul.

Prof. Dr. Sugiyono, 2009, “Metode Penelitian

Kuantitatif, Kualitatif dan R & D”,

Bandung: CV. Alfabeta.

Skep. Panglima TNI. 2003, “Buku Petunjuk

Pelaksanaan Operasi Gabungan TNI tentang Operasi Perdamaian Dunia”

U n d a n g - U n d a n g R I N o . 3 , 2 0 0 2 , “Pertahanan Negara”. Jakarta.

Undang-Undang RI No. 34, 2004, “Tentara

Nasional Indonesia (TNI)”. Jakarta.

“ U n i t e d N a t i o n s S e c u r i t y C o u n c i l ' s Resolution (UNSCR)” Nomor 1701. 2006.

New York. dan produk-produk staf yang harus

dikerjakan.

DAFTAR PUSTAKA

Cambel, J.P. 1989. ”Riset Dalam Efektifitas

O r g a n i s a s i ” , t e r j e m a h a n S a h a t

Simamora. Jakarta: CV. Erlangga.

Drs. Gouzali Saydam, Bc.T.T., 2006, “Built in

Training: Jurus jitu mengembangkan profesionalisme SDM”, Bandung: PT.

Remaja Rosdakarya.

Faisal Salam, Moch., 2006, “Hukum Pidana

Militer di Indonesia”. Bandung: CV.

Mandar Maju.

Miles, M. B. & Huberman, A. M., 1984,

“Qualitative Data Analysis: A Sourcebook of New Methods”, California: SAGE

Publications Inc.

M i l s t a f f S e c e a s t U N I F I L , L a p o r a n

Pelaksanaan Tugas Military Staff Seceast Multinational Brigade HQ UNIFIL TA.

2013-2014 dan TA. 2014-2015”, Lebanon.

“Operation Order Sector East Commander”

No.004 amandement 3. 2011. Lebanon. P e r a t u r a n P a n g l i m a T N I . 2 0 1 4 .

(12)

Mayor Inf Untung Prayitno; dilahirkan di Bandung, pada tanggal 21-09-1980; Riwayat pendidikan umum yang pernah ditempuh adalah SD (1992); SMP (1995); SMU (1998); Selanjutnya Riwayat Pendidikan Militer sebagai berikut : Akmil (2001); Sesarcabif (2002); Diklapa II If (2012); Seskoad (2016); Diksar PARA (2000); Sussarpa Intel (2005); KIBI (2008); Suspasiops Yonif (2009); Penugasan yang pernah diikuti yaitu : Ops Lihkam Maluku & Malut (2003); Ops Intel Kolakops RI RDTL (2006); Ops Intelsus NTT (2006); Ops Pamtas RI-RDTL (2006); Ops Intel Wijaya-IV BAIS TNI (2007) dan Ops Intel Garuda BIN (2010). Kemudian pengalaman jabatan dimulai dari jabatan Danton II Kipan A Yonif 743/PSY (2002); Danton III Kipan B Yonif 743/PSY (2003); Dantim A.3 BKI A Deninteldam IX/Udayana (2004); Pasiops Deninteldam IX/Udayana (2008); Dan BKI B Deninteldam IX/Udayana (2009); Pasiops Siops Rem 033/WP Dam I/Bukit Barisan (2012); Pamen Kodam I/Bukit Barisan (Milstaff PBB) (2014); Kasi Mindok Dep Ops Seskoad (2015).

Referensi

Dokumen terkait

Perlindungan hukum bagi tenaga kerja outsourcing di bidang keselamatan dan kesehatan kerja (K3) di Kota Balikpapan meliputi Perlindungan persyaratan hubungan kerja,

rendah, serta karbohidrat lebih tinggi dibandingkan perhitungan kandungan gizi makanan selingan yang dianjurkan bagi penderita diabetes melitus tipe 2. Uji tingkat

Mencipta (C6): membuat sesuatu yang baru dari apa yang sudah ada sehingga hasil tersebut merupakan satu kesatuan utuh dan berbeda dari komponen yang digunakan untuk

Pada sequence diagram pembelian tiket pesawat, pelanggan akan menginput name dan password lalu sistem akan menvalidasi data login yang di input dan memberikan konfirmasi

ANGGRAINI RATNA WARDANI PNS 11/14/1963 Pendidikan Jasmani Olah Raga dan Kesehatan SD NEGERI KEMAYORAN 2 Kec... INDRA PATMOKO Non PNS 6/4/1979 Guru Kelas SD SDK SANTO

Perpustakaan sekolah merupakan penyedia informasi yang sangat penting bagi warga sekolah terutama bahan bacaan yang berkaitan dengan proses belajar dan mengajar,

Ketram- pilan extra yang diberikan antara lain: komputer, bahasa Inggris, cloth design, jurnalistik, public appearance, teknologi pertanian (perkebunan dan budidaya

Tanda-tanda lain yang perlu diperhatikan yaitu pada saat monitor dihidupkan atau dimatikan, pada layer monitor akan tampak kilatan cahaya berwarna.. Ada beberapa monitor