• Tidak ada hasil yang ditemukan

TaisTimor. Ini resmi. Dari luar, nampaknya. Rumah Tahanan untuk Timor Lorosa e DALAM TERBITAN INI. Lospalos menyambut kepulangan 400 orang pengunsi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "TaisTimor. Ini resmi. Dari luar, nampaknya. Rumah Tahanan untuk Timor Lorosa e DALAM TERBITAN INI. Lospalos menyambut kepulangan 400 orang pengunsi"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

Membangun

Kapal

D

ari luar, nampaknya

seperti sebuah sekolah

atau klinik, tapi jika

diper-hatikan lebih seksama,

anda dapat melihat kawat

berduri yang

mengelilin-gi dinding tempat itu.

Selamat datang di Rumah Tahanan (Rutan) Becora, salah satu dari 3 rutan yang saat ini beroperasi di Timor Lorosae - yang lain berada di Baucau (yang mulai menerima tahanan sejak tanggal 14 Desember) dan Gleno.

Di dalam, pada tengah pagi hari, sunyi, hampir berkesan damai. Beberapa orang sipir penjara, baik internasional maupun warga Timor sedang bertugas. Para tahanan ditem-patkan dalam tiga blok, masing-masing Blok A, B dan C. Pakaian sehari-hari mereka sedang dijemur di halaman. Di setiap blok, terdapat sebuah altar sederhana.

Di Blok A, di mana tahanan di bawah umur ditempatkan, semuanya telah bangun pagi, sementara di Blok B beberapa dari tahanan masih tidur, memulai harinya perla-han-lahan. Sementara di Blok C, para tahanan di luar sel, menunggu giliran untuk mandi.

Rutan Becora direhabilitasi baru beberapa bulan yang lalu dan dengan demikian, tempat itu masih sangat rapi. Para penjaga rutan men-gungkapkan hal ini, “Kami telah mengalami cukup banyak kemajuan”, kata Brian Hansen, koordinator rutan untuk Polisi Sipil PBB (CivPol). “Tempat ini hampir rusak total. Banyak tanaman yang harus dibersihkan. Perangkat listrik, ledeng dan kusen hancur. Semua ini sudah diperbaiki kembali.”

Rumah Tahanan

untuk Timor

Lorosa’e

Lanjut ke hal 3

Dwimingguan diterbitkan dalam bahasa Tetun, Inggris, Portugis dan Bahasa Indonesia dan diedarkan secara cuma-cuma

Lospalos menyambut kepulangan 400 orang pengunsi

Tais

Timor

EDISI INI

2

3

Air di

Liquisa

Fo to ar sip UNT AET/OCPI

DALAM TERBITAN INI

2

Peradilan Yang Adil untuk

Timor Timur

2

Membangun Kapal Ikan

4

Berita ETTA

6

Berita Singkat

7

Tiu menjawab pertanyaan tentang pajak

8

Menghemat Listrik pesan untuk menghemat energi listrik

Ini resmi

PENCATATAN SIPIL

MENERBITKAN SERTI-FIKAT PERDANA — Presiden CNRT Xanana Gusmão dan isterinya Kirsty menerima akte kelahiran yang pertama -yang diterbitkan oleh Catatan Sipil Pusat Administrasi Transisi Timor Lorosae - atas nama putera mereka, Alejandre.

Kantor Catatan, yang dibuka tanggal 6 Desember, bertanggung-jawab untuk mendaf-tarkan kelahiran, perkaw-inan dan kematian. Warga Timor Lorosae kini dapat memperoleh sertifikat untuk hal-hal tersebut.

Proses Catatan Sipil di kemudian hari akan mengumpulkan data yang diperlukan untuk pendaf-taran dalam rangka pemil-ihan umum dan menyedi-akan kartu identitas bagi warga Timor Lorosae.

Dalam sebuah perjalanan

yang secara luas dilihat

sebagai suatu terobosan

dalam repatriasi

pen-gungsi, sekelompok lebih

dari 400 orang Timor

ter-diri dari puluhan mantan

anggota TNI dan sanak

saudaranya - kembali ke

Lautem distrik dari

Kupang, Timor Barat.

Ke 379 orang pengungsi, bersama dengan sebuah kelompok 26 orang lain, diper-lakukan dengan sambutan kembali yang mengharukan, sewaktu kapal yang dicarter oleh the International Organization for Migration (IOM / Organisasi Migrasi Internasional ) tiba pada sore hari tanggal 22 November di kota pelabuhan Com.

“Itu tempat saya,” kata Carlos de Jesus, seorang mantan prajurit TNI, yang kembali ke desanya, Parlamento, di Lautem “Itu tempat kelahiran saya dan saya tidak akan dapat pernah bebas di tempat lain. Di sanalah saya akan hidup dan mati.”

Keluarga-keluarga tersebut, kebanyakan dari daerah Lautem dan Viqueque, sempat

Fo

to

ar

sip OCPI/UNT

AET

Sebagian dari para pengungsi yang baru kembali turun dari kapal ferry yang di sewa IOM, yang tiba di bagian timur pelabuhan Com dengan membawa para mantan TNI asal Timor Lorosa’e beserta keluarganya sebanyak 400.

berada di kamp pengungsi di Tuapukan and Naibonnat di luar Kupang. Kembalinya mereka dilihat merupakan langkah yang sama penting dalam mempercepat pemulan-gan tidak hanya para mantan Milsas tetpai juga menyangkut 20,000 hingga 30,000 anggota keluarga yang tetap berada di Lanjut ke hal 8

(2)

jaksa profesional. Akibatnya, peradilan, para jaksa dan pembela kita ditempatkan di tempat yang sulit, sekaligus menjadi murid dan profesional, yang dilatih dan hakim sekaligus, membagi waktu dan fokus perhatian mereka antara ruang pen-gadilan dengan ruang kelas.

Meski harapan yang tidak realistis ter-hadap pada suatu Peradilan yang sedang tumbuh dan di tengah keterbatasan anggaran, kelambatan umum prosedur pembelian (segalanya harus berasal dari luar Timor Lorosae melalui pengaturan pemasokan dan pengiriman yang kom-pleks), kemajuan moderat sudah dicapai.

Kepegawaian Sistem Peradilan

Sudah diangkat staf yang berasal dari Timor Lorosae sebagai berikut: 25 orang hakim, 13 orang jaksa, delapan orang pembela, 25 orang panitera pengadilan, tujuh orang pengemudi and 131 orang petugas penjara.kPada tingkat Departemen Kehakiman, kita mulai meli-batkan calon pejabat senior. Diharapkan bahwa pada awal tahun 2001, empat sudah mulai, sehingga sebelum April 2001, mereka akan siap untuk mengambil alih posisi seba-gai Deputi Direktur Departemen, Directur Personalia, Direktur Bantuan Hukum, Direktur Manajemen Lembaga Pemasyarakatan dan Direktur Notariat.

Empat Pengadilan Daerah sudah didirikan, di Dili dan Baucau (kini keduanya beroperasi penuh) dan Oecussi dan Suai. Sebuah Pengadilan Tinggi didirikan di Dili dan sudah beroperasi. Gedung-gedung pen-gadilan di Dili dan Baucau, sudah direhabili-tasi, sebagaimana kantor Kejaksaan di Dili dan Baucau. Pekerjaan sedang diteruskan di Oecussi, dan Suai diharapkan selesai awal tahun 2001.

Rumah tahanan Becora dan Gleno sudah direhabilitasi dan masing-masing berfungsi dengan kapasitas 175 dan 70 orang tahanan. Bagian pertama rehabilitasi penjara Baucau sudah selesai, menjamin kapasitas tambahan

tanggal 27 November, enam dakwaan kasus pembunuhan perorangan diajukan ke pengadilan, berkaitan dengan pelang-garan paska jajak pendapat pada tahun 1999. Dakwaan terhadap kejahatan berat lain diharapkan segera setelah kasusnya siap disidangkan.

Penilaian Kemajuan hingga sekarang

Pada tanggal 16 dan 17 November, Departemen Kehakiman melakukan lokakarya perencanaan strategis untuk menganalisa apa yang sudah dikerjakan dan apa yang masih harus dicapai selama periode transisi dan sesudahnya. Lokakarya tersebut menghasilkan rekomendasi penting yang diajukan pada Administrator UNTAET pada tanggal 19 November, yang merupakan suatu sukses besar dalam bidang pembagian tanggung jawab dan memilah bersama solusi ter-hadap problem.

Rencana-rencana dan penilaian kami memprioritaskan latihan dan bangunan perkantoran kami. Kemandirian dari segi anggaran adalah sesuatu yang tidak dapat dihindari lagi dan dengan demikian harus dipersiapkan dengan teliti dan merupakan keperluan mutlak.

Lebih banyak pembela umum harus dilibatkan dan dilatih. Mengingat kejahatan berat akan mulai diadili tahun depan, pub-lik akan lebih mengamati pengadilan.

Masih banyak yang masih harus dilakukan. Tetapi yang harus dipikirkan adalah bahwa setiap hari Pengadilan Timor Lorosae dibolehkanuntuk mengambil langkah mantap pada jurusan yang tepat.!

I

ni merupakan bagian pertama dari seri-al artikel yang menggambarkan fungsi berbagai departemen dari Administrasi Transisi Timor Lorosae (East Timor Transitional Administration - ETTA) dan kaitannya bagi warga Timor Lorosae. Di sini, Gita Honwana Welch, Anggota Kabinet Member untuk Peradilan, menje-laskan tentang situasi dalam membangun Sistim Peradilan di Timor Lorosae.

Amanat Departemen Kehakiman adalah

untuk membentuk suatu pengadilan, kejak-saan, pembela umum dan jasa bantuan hukum dan lembaga pemasyarakatan yang berfungsi baik dan berkesinambungan; demikian juga untuk mengembangkan kemampuan pelatihan hukum di dalam negeri. Upaya-upaya tersebut cukup berhasil tetapi masih banyak lagi yang harus dikerjakan.

Tantangan-tantangan dalam pembentukan Peradilan

Membentuk suatu peradilan yang fungsional dalam situasi sekarang di Timor Lorosae menghadapi berbagai tantangan. Terlepas dari tantangan yang berkaitan dengan infrastruktur (yang sebagian sedang ditangani), ketiadaan peralatan dan keterbatasan dana (yang saling tumpang tindih), ada beberapa masalah yang lebih khusus bagi bidang peradilan.

Para hakim dan jaksa yang pertama dilan-tik pada tanggal 7 Januari 2000. Namun baru tanggal 8 Maret 2000 Regulasi tentang Pengaturan Pengadilan di Timor Lorosae dis-etujui. Regulasi tersebut memberi basis legal untuk beberapa aspek fungsi pengadilan, serta membentuk struktur pengadilan dua jenjang dengan Pengadilan Distrik serta pengadilan tinggi. Sumber daya manusia yang tersedia kurang terlatih dan tidak berpengalaman.

Pelatihan untuk suatu Sistem Peradilan yang Efektif

Kita semua mengakui kesukaran yang menjadi bagian dari upaya kita waktu menyusun suatu sistem pengadilan yang berfungsi tanpa sebelumnya melakukan latihan dasar. Regulasi 2000/11 menetap-kan bahwa para anggota peradilan diangkat dengan masa percobaan. Tetapi hal ini tidak sepenuhnya menyelesaikan kesukaran, karena sejak pengangkatan mereka tekanan terhadap Departemen adalah untuk segera menyediakan “keadi-lan yang baik” mengingat bahwa Timor Lorosae amat mendambakan keadilan.

Para Hakim, Jaksa dan Pembela di Timor Lorosae diharapkan memperli-hatkan kinerja yang efisien dan berdasar pada standar profesional tinggi. Standar demikian tidak dapat digapai begitu cepat. Pada kebanyakan negara diperlukan lati-han hukum spesifik selama bertahun-tahun, selain dari dasar akademis yang solid, untuk “menghasilkan” seorang hakim untuk sepanjang hidupnya atau

Tais Timor 25 Desember 2000-7 Januari 2001

Membangun sebuah pengadilan yang adil, efektif untuk Timor Lorosa’e

Anggota Kabinet untuk Pengadilan Gita Honwana Welch. Fo to ar sip UNT AET/OCPI

HAMPIR SELESAI UNTUK DIBAWA KE LAUT: Di pelabuhan Hera, ketiga model kapal layar untuk masa depan Timor Lorosa’e, mulai turun untuk diuji coba di laut pada minggu ketiga bulan Desember. Proyek ini dibawah tangung jawab Seksi Perikanan Pemerintah Transisi Timor Lorosa’e dan dibiayai oleh Timor Aid, dengan tujuan untuk membuat kapal layar dengan harga yang murah ,efisien dan bisa mengantikan kapal layar yang telah dirusakan pada tahun 1999.

Membuat kapal layar

...karena sejak

pen-gangkatan mereka

tekanan terhadap

Departemen adalah

untuk segera

menyedi-akan “keadilan yang

baik” mengingat bahwa

Timor Lorosae amat

mendambakan keadilan.

untuk 30 orang tahanan. Petugas penjara sedang menjalani latihan sambil bekerja dan delapan orang akan mendapat latihan lanjutan sebagai manajer penjara pada awal tahun 2001. Di pengadilan-pengadilan, terdapat pem-binaan sambil bekerja yang dipandu oleh beberapa orang staf internasional di Dili. Beberapa latihan di luar tugas juga dilakukan, serta termasuk latihan formal jangka pendek mengenai hukum pidana dan acara, hukum perdata, hak azasi manusia, kejahatan terhadap kemanusiaan dan topik lain, sebagaimana perjalanan studi ke Mazambique dan Australia. Latihan peradi-lan lain selama satu buperadi-lan di Indonesia dan dua bulan di Portugal juga direncanakan.

Meski upaya-upaya ini akan dilanjutkan, suatu langkah penting dalam jurusan yang tepat adalah pembentukan sebuah Pusat Latihan dan Dokumentasi Hukum di Timor Lorosae dan yang akan siap sebelum akhir April atau akhir Mei 2001.

Di Timor Lorosae terdapat sejumlah hakim dan jaksa internasional yang bekerja di Timor Lorosae dengan jabatan tersebut; yaitu dua orang hakim dalam majelis khusus untuk pengadilan kejahatan berat, dua orang hakim dalam Pengadilan Tinggi dan empat orang Jaksa dalam tim khusus untuk menun-tut tindak kejahatan berat.

Kasus Acara Pengadilan yang selalu meningkat

Sejauh ini, sejak bulan Mei, sekitar 20 perkara sudah diadili oleh berbagai Pengadilan distrik dan banyak yang sedang berada dalam berbagai tahap pros-es perkara hukum atau persidangan.

Sekitar 300 perkara diselesaikan melalui mediasi dengan intervensi aktif dari kejaksaan dan pembela umum.

Penyelidikan Pidana Umum maju dengan baik.

Sampai tanggal 25 Oktober in Dili dan Suai sejumlah 381 penyelidikan perkara-perkara pembunuhan, perkosaan, pencu-likan, perampokan, pemerasan dan kerusakan besar terhadap hak milik disele-saikan. Di antaranya, 113 sedang dalam penyidikan, 230 diselesaikan, dua disidan-gkan dan 36 dalam dakwaan. Juga ada proses yang sedang berlangsung pada periode yang sama.

Di Baucau, sejumlah 80 perkara dise-lidiki,di antaranya, 63 sedang menantikan penyidikan, 10 sudah diselesaikan dan tujuh dalam tahap dakwaan. Juga ada lima perkara yang sedang berlangsung.

Di Oecussi, ada empat perkara yang sedang diselidiki, tiga di antaranya sedang dalam penyidikan, satu dakwaan sudah diajukan dan satu lagi menunggu keputu-san hakim.

Dalam bidang kejahatan berat, penye-lidikan sedang diteruskan dan hingga

Fo

to

ar

sip UNT

(3)

Air menyembur dari sebuah sumber air di bawah tanah pada tanggal 8 Desember di Maumeta, Liquiça. Sebuah tim pengadaan air dari Agen Kerja Sama Internasional Jepang (Japanese International Cooperation Agency JICA), dipimpin oleh Takayuki Ohno, berhasil mendeteksi tempat itu setelah men-ganalisa hasil-hasil uji geofisika Sumber air, 84 meter di bawah tanah di Maumeta, merupakan suatu penemuan menggembirakan di Liquiça, sebuah daerah dengan sumber air yang langka dan yang penduduknya tergantung hanya pada sejumlah kecil mata air yang terdapat di pegunungan selama musim kering.

Sumber mata air harapan

saat ini -- 270 di Becora; 120 di Gleno; 80 di Baucau. Becora saat ini memiliki 164 orang tahanan , sementara di Gleno terdapat 56 orang. Kira-kira 30 orang tahanan dari daerah timur (Los Palos, Manatuto, Baucau dan Viqueque) direncanakan akan dipindahkan ke rutan Baucau. Semua tahanan adalah tahanan pra-sidang, kecuali tiga orang yang telah divo-nis - dua orang karena pembunuhan (15 tahun) dan seorang karena perkosaan (12 tahun). Untuk sementara waktu, para tahanan dan para narapidana ditempatkan bersama-sama, tidak dipisahkan.

“Begitu terdapat jumlah narapidana yang cukup, akan kami adakan suatu Blok khusus untuk mereka. Kelak, mereka akan diminta untuk bekerja memperbaiki dan member-sihkan gedung-gedung di sini, berkebun dan

Fo

to

ar

sip OCPI/UNT

AET

Memang, tugas membangun kembali sis-tim lembaga pemasyarakatan Timor Lorosae adalah sesuatu yang “berupa tantangan besar”, kata Isabel Hight, Direktur Lembaga Pemasyarakatan. Awal mulanya, terdapat enam rutan di Timor Lorosae, tetapi di Manatuto dan Oecussi (yang dibangun tidak lama sebelum jajak pendapat tahun lalu) dihancurkan total. Rutan Suai, misalnya, akan memerlukan kira-kira AS$250,000 untuk di-rehabilitasi, mungkin sesudah bulan Juli tahun depan.

Berpengalaman kerja di Australia sebagai direktur berbagai rutan di negara-negara bagian Queensland, New South Wales, Victoria dan Western Australia, ia berpendap-at bahwa rutan di Lorosae memiliki “struktur (fisik) dasar yang baik. Dirancang dengan baik. Ini dasar yang membesarkan hati.”

Mudah melihat mengapa rutan kokoh dan kuat, menimbang sejarah Timor Lorosae. Seperti yang dikatakan oleh José Gonsalves Zargo, yang telah bekerja sebagai petugas pen-jara di Gleno sejak zaman Indonesia: “Karena situasi politik di bawah Indonesia, begitu banyak tahanan, banyak dari mereka adalah tahanan politik yang dibawa ke sini kadang-kadang berdasarkan dakwaan palsu. Sekarang kami menentukan nasib sendiri di negara kami ini, jumlah tahanan jauh lebih sedikit.”

Ketiga rutan tersebut dapat menampung 470 orang tahanan - kapasitas ini lebih dari cukup untuk jumlah tahanan yang ada pada

pertukangan kayu,” kata Ibu Hight, menam-bahkan bahwa tahanan (pra-sidang) tidak dim-inta bekerja tetapi telah melakukan tugas-tugas ini (kecuali pertukangan kayu) secara sukarela.

Di rutan Timor Lorosae, belum semuanya berjalan secara lancar. Secara teknis, rutan-rutan tersebut hanyalah berupa pusat tahanan sipil (civilian detention centers - CDCs), ser-aya menantikan pengesahan regulasi yang menetapkan adanya dinas lembaga pemasyarakatan di Timor Lorosae. Naskah regulasi telah dikembangkan dan tidak lama lagi akan dipertimbangkan oleh Kabinet dan Dewan Nasional.

“Begitu regulasi tersebut disahkan, kami akan memiliki bentuk manajemen dan struktur yang jelas, “ kata Ibu Hight. “Penting bahwa regulasi tersebut disahkan, karena akan mem-berikan lebih banyak legitimasi pada kami.”

Tetapi kurang lebih rutan di Timor Lorosae telah berjalan. Para tahanan menerima benda-benda yang tidak mereka peroleh sebelumnya, misalnya kasur dan kelambu. Di Gleno, para tahanan berpendapat makanan mereka enak. Mereka menyiapkan makanannya sendiri di bawah pengawasan dua orang juru masak Timor Lorosae. Tetapi beberapa mengeluh, bahwa kwantitas makanan belum cukup.

Meskipun program rehabilitasi dan peker-jaan masih perlu dimulai, para tahanan diberi pelajaran bahasa Portugis setiap minggu dan pertolongan medis, mempunyai jadwal kerja yang teratur (mencabut rumput dan berkebun) dan diperbolehkan main bola voli selama setengah jam per hari. Sedikit tahanan yang didiagnosis menderita gangguan mental juga dikunjungi seorang psiki-ater dari New South Wales sebulan sekali.

“Kami hampir selesai dengan pengelolaan lem-baga pemasyarakatan,” kata Macario Perdigao, Jr., yang berwenang atas lembaga-lembaga terse-but sebelum Ibu Hight mengambil alih pada bulan September tahun ini. “Ini adalah suatu suk-ses besar bagi Urusan Kehakiman.”

Ini adalah suatu tanda yang bagus, karena seperti Ibu Hight menekankan: “Lembaga pemasyarakatan mempunyai peran penting menentukan agar keadilan dapat diimplementasikan. Jika LP tidak berfungsi baik, ini adalah mata rantai yang lemah sekali.”

Tetapi meskipun tidak dapat diragukan lagi bahwa rutan-rutan telah berfungsi di Timor Lorosae, para tahanan mengeluh bahwa proses

penyidangan kasus-kasus mereka terlalu lama. Kebanyakan dari mereka telah menunggu selama beberapa bulan. Hingga saat ini, 191 tahanan telah dibebaskan - dakwaan terhadap beberapa dari mereka telah ditolak, banyak yang dibebaskan bersyarat sebelum sidang.

Petugas LP juga bekerja sama dengan Departemen Urusan Sosial dan CivPol Administrasi Transisi Timor Lorosae (ETTA) untuk mencari alternatif bagi tahanan di bawah umur, seperti misalnya menyerahkan mereka kepada orang dewasa yang bertanggung jawab, jika tidak pada keluarganya langsung.

“Dalam pendapat kami, kurang baik bagi Timor untuk menahan demikian banyak orang,” kata Ibu Hight. “Kami ingin mencari solusi yang didasarkan pada masyarakat. LP adalah suatu lembaga yang ongkos pengelo-laannya mahal dan hendaknya digunakan sebagai pilihan akhir sebagai hukuman bagi mereka yang melakukan tindakan-tindakan kejahatan berat terhadap orang lain. Tetapi bagi yang lain, mungkin lebih baik bagi Timor jika menemukan solusi berdasarkan masyarakat itu tadi.”

Suatu masalah besar yang dihadapi oleh sistim pemasyarakatan negeri ini adalah kemungkinan kembalinya ribuan orang yang dicurigai sebagai milisi yang akan kembali sebagai pengungsi dan perlunya menahan beberapa dari mereka untuk disidangkan atas tindakan-tindakan kejahatannya di masa lalu.

“Hal yang paling pasti, ruangannya tidak cukup,” Ibu Hight berkata. “Kami bekerja sama dengan polisi dan kehakiman. Ini akan makan waktu lama. Mungkin mereka akan ditahan, mungkin tidak.”

Ibu Hight menambahkan bahwa ia tidak mendesak ditingkatkannya fasilitas lembaga pemasyarakatan untuk menghadapi situasi ini: “Jika dana bagi lembaga itu ditambah, berarti kita akan merampas dana dari pendidikan, kesehatan dan prioritas-prioritas lain. Lembaga tersebut penting tetapi kita harus mempunyai perspektif yang tepat.”

Juga, timpalnya: “Situasi tahun lalu ( kek-erasan pada tahun 1999) sangat luar biasa. Hendaknya kita tidak membangun kapasitas LP berdasarkan sebuah situasi yang luar biasa itu seperti tahun lalu itu.”

Sebuah lokakarya, yang direncanakan ter-jadi bulan ini akan menentukan jumlah tahanan untuk masa jangka panjang bagi Timor Lorosae.

Pada akhirnya, Ibu Hight mengatakan bahwa, visinya adalah untuk mendirikan lem-baga yang dekat dengan masyarakat di Timor Lorosae: “Yang saya bayangkan, tempat itu akan sangat merupakan bagian dari masyarakat, bukan sebuah tempat tertutup. Masyarakat akan mengetahui apa yang terjadi di dalamnya. Akan bersifat transparan, tentu asal dapat menjamin keamanan dan terdapat pertanggung jawaban yang layak.”!

Penjara

lanjutan dari hal. 1

“Dalam pendapat kami,

kurang baik bagi Timor

untuk menahan demikian

banyak orang,” kata Ibu

Hight. “Kami ingin mencari

solusi yang didasarkan

pada masyarakat.

Mark Fletcher dari Lembaga Pemasyarakatan Selandia Baru memperagakan sebuah teknik untuk mengontrol para narapidana kepada para petugas penjara baru Timor Timur.

Fo

to

ar

sip UNT

(4)

K

KA

AB

BI

IN

NE

ET

T T

TR

RA

AN

NS

SI

IS

SI

I

K

abinet Transisi Timor Lorosae menyetujui, secara prinsip, sebuah pro-posal untuk meningkatkan proporsi dana yang dapat dialihkan oleh Kepala Kantor Keuangan Pusat antara barang dan jasa dan komponen-komponen modal dari hibah anggaran yang ada.

Anggota Kabinet Bidang Keuangan selanjutnya akan mengembangkan rincian dari proposal demikian, yang akan mencakup sebuah amandemen terhadap Peraturan 2000/20. Kabinet secara spesifik men-gukuhkan transfer dana dari komponen barang dan jasa menjadi komponen modal dalam anggaran yang dialokasikan untuk mendukung Universitas Nasional Timor Timur, dan akan mengajukan hal ini pada Dewan Nasional guna mendapat persetujuan. Dewasa ini, hanya 10 persen dari hibah dapat dialihkan dalam departemen yang sama.

Kabinet juga mempertimbangkan sebuah proposal untuk meningkatkan per-lindungan lingkungan dalam wilayah Timor Lorosae. Hal itu mengukuhkan suatu perubahan teknis terhadap Peraturan 2000/19 pada tempat-tempat yang dilin-dungi, berkaitan dengan pembelian spe-sies yang terancam. Peraturan tersebut hanya melarang penjualan barang-barang tersebut. Kabinet mencatat bahwa hukum Indonesia melarang untuk menjual, mem-beli dan memiliki spesies yang terancam atau produk yang terbuat dari spesies yang terancam. Bila disetujui oleh Dewan Nasional, dalam undang-undang baru menjual, membeli dan memiliki barang-barang ini akan dilarang.

Kabinet juga membahas usulan regu-lasi mengenai pendaftaran partai politik. Konsultasi terus berjalan mengenai regu-lasi yang diusulkan ini. Akhirnya Kabinet menerima informasi terbaru mengenai negosiasi tentang Laut Timor dan

men-dukung strategi yang disarankan oleh tim yang sedang melakukan negosiasi.

M

MA

AJ

JE

EL

LI

IS

S N

NA

AS

SI

IO

ON

NA

AL

L

W

akil Lembaga Swadaya Masyarakat pada Majelis Nasional, Aniceto Guterres, pada tanggal 1 Desember mengajukan permohonan kehadiran Administrator Transisi, selama minggu yang mulai den-gan tanggal 11 Desember untuk “meru-muskan dan menjawab pertanyaan men-genai status legal dari staf international, termasuk setiap dan seluruh kekebalan yang diberikan pada staf international pada misi PBB.” Hal yang diajukan juga termasuk Polisi Sipil PBB dan Pasukan Pemelihara Perdamaian PBB.

Sebelumnya Majelis juga memu-tuskan untuk membahas kalender transisi pada tanggal 12 Desember, setelah Ketua, Xanana Gusmão mengajukan sebuah pro-posal mengenai hal tersebut. Bapak Gusmão mohon agar para anggota mem-perdebatkan aruran umum dari proses transisi dan mengutarakan harapannya bahwa evolusi kalender kegiatan politik turut jadi bahan pertimbangan.

Sementara itu, pada tanggal 27 November, anggota Majelis Nasional Clementino dos Reis Amaral diambil sumpahnya, menjadikan jumlah wakil berjumlah 33 orang yang sudah diangkat sumpah jabatannya. Wakil Daerah Suai, Maria Nunes, merupakan satu-satunga anggota yang diangkat tetapi belum diangkat sumpahnya; dia sedang cuti melahirkan. Dua dari 36 kursi Majelis tetap masih kosong.

B

BA

AD

DA

AN

N P

PE

ER

RE

EN

NC

CA

AN

NA

AA

AN

N

D

DA

AN

N P

PE

EM

MB

BA

AN

NG

GU

UN

NA

AN

N

N

NA

AS

SI

IO

ON

NA

AL

L

Masalah gender

Unit Masalah Gender, sehubungan dengan Jaringan Perempuan Timor Lorosae, men-gorganisasi suatu kampanye meluas menentang kekerasan, yang mulai sejak 25 November, Hari Internasional untuk menghilangkan Kekerasan terhadap perempuan.

Ini merupakan kampanye pertama jenis ini di Timor Lorosae. Kejadiannya, “Enam belas hari kegiatan menentang pelanggaran gender,” termasuk penyebaran informasi ke seluruh daerah, sesi latihan, seminar, dan kegiatan kebudayaan.

Kejadian yang menyebar ke seluruh dunia berakhir pada tanggal 10 Desember, pada Hari Hak Azasi Manusia Internasional.

Dalam sebuah pernyataan tertulis men-genai hal tersebut, Administrator Transisi Sergio Vieira de Mello berkata bahwa Hari Internasional “memberi suatu arti khusus pada Timor Lorosae, sebuah negara yang diporakporandakan oleh konflik bersenjata dan pelanggaran atas gender. Dalam Timor Lorosae yang baru bahkan lebih mendesak bahwa kita menciptakan suatu budaya damai dan menghormati hak asasi manusia. Di tempat mana perempuan dan gadis menikmati kebebasan fundamental dan hidup bebas dari kekerasan.”

Perlindungan Lingkungan

Protection Unit Perlindungan Lingkungan membuat konsep tertulis mengenai pence-gahan dari penanganan minyak, yang bertujuan mendorong perusahaan-perusa-haan minyak untuk menghindari penumpahan produk minyak pada tanah dan mencegah sampai pada air tanah.

Dalam prosedur undang-undang Pidana Indonesia tidak ada larangan untuk transportasi bahan bakar dan penanganan minyak. Unit tersebut mengharapkan bahwa surat kebijaksanaan tersebut akan diperhatikan oleh perusahaan-perusahaan

bahan bakar atas pentingnya, misalnya, menyediakan penyimpanan tangki-tangki dalam jumlah besar dengan suatu lapisan pelindung sekunder atau melatih staf perusahaan dalam prosedur respon darurat dan perlindungan lingkungan.

Sementara itu sebuah tim yang terdiri dari pakar dari Norwegia berada di Timor Lorosae untuk mempelajari problem lingkungan yang dihadapi teritorial terse-but. Mereka memperkirakan akan tinggal selama empat bulan dan membantu tiga pakar lingkungan dari Timor Lorosae dalam kerja mereka.

Tim berkeliling di teritorial, meran-cang loka karya dan pertemuan di tingkat desa dan daerah. Tim kemudian akan menghasilkan sejumlah proposal proyek untuk dipresentasikan pada para donor dalam sebuah konperensi dalam bulan Januari di Dili. Sebuah rancangan serupa dilakukan di Laos tiga tahun yang lalu dan mendatangkan US$40 juta.

Proyek ini dibiayai dengan sekitar US$200,000 oleh pemerintah Norwegia melalui United Nations Development Program (UNDP) dan didukung oleh Unit Perlindungan Lingkungan.

Selain itu, EPU melakukan suatu sur-vai tempat limbah di dan di sekeliling Dili dan Liquiça. Survai tersebut akan digu-nakan sebagai latar belakang untuk suatu konsep kebijaksanaan yang akan diser-ahkan pada Kabinet dan ditinjau dengan tujuan untuk pada akhirnya meluluskan suatu peraturan, melarang orang untuk menumpuk limbah di tempat yang bukan disediakan untuk keperluan tersebut.

D

DE

EP

PA

AR

RT

TE

EM

ME

EN

N

K

KE

EH

HA

AK

KI

IM

MA

AN

N

P

ara penyelidik Unit Kejahatan Berat, dipimpin oleh Kepala Penyelidik, Oyvind Olsen, mulai mendengarkan ke 20 orang saksi pertama pada tanggal 7 Desember di lingkungan Kejaksaan Agung Indonesia.

Hari sebelumnya, tim mulai dengan meneliti bukti-bukti yang didokumentasi, terutama pernyataan para saksi, yang dis-erahkan oleh pada pejabat Indonesia.

Unit Kejahatan Keras merencanakan untuk mewawancarai 30 hingga 50 orang saksi berkaitan dengan lima kasus paling maju yang kini sedang diinvestigasi di Timor Lorosae.

Hal ini merupakan pertama kali bahwa Unit Kejahatan Keras melakukan wawan-cara di Indonesia.

D

DE

EP

PA

AR

RT

TE

EM

ME

EN

N

P

PR

RA

AS

SA

AR

RA

AN

NA

A

Divisi Energi, Air dan Sanitasi

Dinas Sumber Daya

Ketiadaan suku cadang dan anggaran yang amat ketat tidak memungkinkan Dinas Sumber Daya melakukan perbaikan atas kerusakan pada generator, yang menye-babkan sering terputusnya arus sumber daya di seluruh Ibukota, tetapi keadaan di

Tais Timor 25 Desember 2000-7 Januari 2001

berita

PTTT

P e r i n t a h a n Tr a n s i s i T i m o r T i m u r

Fo to ar sip UNT AET/OCPI

Administrasi Transisi Timor Lorosae (ETTA) sudah mengambil

langkah untuk membendung makin meningkatnya korupsi dalam

cara membeli barang-barang dan jasa setelah minggu-minggu

berkembangnya tanda-tanda bahwa Warga Timor Lorosae dan

perusahaanperusahaan asing menyalahgunakan sistem pemasokan.

Komisi Kontrak Administrasi Transisi Timor Lorosae diberi

tugas meninjau secara resmi semua kontrak besar setelah

penentu-an harga dpenentu-an kolusi terdeteksi. Tambahpenentu-an lagi , Komisi

Kebijakan Pembelian sudah dibentuk, sesuai dengan Peraturan

UNTAET 2000/10, dan kedua komisi ini terlibat secara aktif

dalam upaya untuk menangani korupsi.

“Administrasi Transisi menangani hal ini dengan serius dan

menyelidiki seluruh dengan tuntas,” kata seorang jurubicara

UNTAET. “Di mana ada korupsi, akan diambil tindakan tegas.”

Langkah-langkah proaktif direncanakan untuk mengganti

prak-tek pembelian yang digunakan di masa lalu. Guna membantu

kalan-gan usaha Timor Lorosae untuk mengerti proses pemasokan dan

untuk memungkinkan bersaing guna mendapatkan kontrak, ETTA

juga merencanakan untuk membuka Pusat Penasihat Pembelian di

Dili, terdiri dari staf Timor Lorosae dan internasional.

Fasilitas ini merupakan proyek multilateral didukung oleh

lembaga-lembaga PBB dan lembaga keuangan dunia guna

meningkatkan prospek usaha kontraktor dan pemasok lokal dan

secara simultan membentuk suatu pasar kompetitif untuk

men-dukung pemerintahan yang baru.

Para Anggota Kabinet Transisi. Berdiri dari kiri : Michael Francino sebagai penang-gung jawab Keuangan; Mari Alkatiri sebagai penangpenang-gung jawab masalah Ekonomi; Gita Honwana Welch, penanggung jawab Hukum; João Carrascalão sebagai penang-gung jawab Infrastrutur; Peter Galbraith sebagai penangpenang-gung jawab Urusan Politik; Jean Christian Cady, penaggung jawab Polisi serta Tugas Emergency. Yang tidak hadir adalah : Ana Pessoa, penanggung jawab Administrasi Internal; Pastor Filomeno Jacob, penanggung jawab Urusan Sosial dan José Ramos Horta, penanggung jawab Urusan Luar Negeri.

Seorang pegawai Perusahaan Listrik sedang memperbaiki generator listrik.

Fo

to

ar

sip UNT

AET/OCPI

Tim-Tim akan menyelidiki masalah

korupsi pratek pembelian barang

(5)

Dili akan bertambah baik mulai tahun baru, seorang pejabat sumber daya mengatakan.

Sejak awal tahun, beban listrik berlipat dua, sebagai akibat dari peningkatan ting-gi dalam keting-giatan komersial,seperti juga peningkatan jumlah warga internasional di Dili. Hubungan arus ilegal, penyimpangan jalur arus juga berkontribusi pada keti-adaan arus daya..

Melalui bantuan sebuah program pro-gram pemerintah Jepang, pada stasiun pembangkit daya Comoro, stasium pem-bangkit daya Comoro direhabilitasi. Proyek tersebut juga membayar suku cadang, yang diperkirakan akan tiba di Dili sebelum Natal.

Dalam suatu upaya memantau peng-gunaan listik, Kantor Keuangan Pusat dan Kabinet menyetujui bahwa instalasi meteran listrik akan dipakai untuk mem-bebani penggunaan listrik mereka.

Sekitar 50 buah meteran sudah dipasang pada tempat konsumen besar seperti PBB, Lembaga Swadaya Masyarakat dan hotel-hotel, serta sekitar 100 buah pada bangunan komersial yang menggunakan banyak daya listrik.

Sekitar 2,000 meteran akan dipasang sebelum akhir Januari. Ditambah, 2,000 meteran yang dipasang sebelum kedatan-gan PBB diharapkan akan diperbaiki dan dikalibrasi pada saat yang sama.

K

KA

AN

NT

TO

OR

R I

IN

NS

SP

PE

EK

KT

TU

UR

R

J

JE

EN

ND

DE

ER

RA

AL

L

I

nspektur Jenderal, Mariano Lopes, menyajikan bagian kedua dari pertanyaan-nya mengenai pengangkatan guru-guru sekolah - dengan target guru sekolah menengah - pada Kabinet Transisi.

Dalam laporannya, Inspektur Jenderal menyajikan temuan-temuan mengenai empat bidang dan mengeluarkan 10 rekomendasi.

Dalam kebijaksanaan pengangkatan pegawai, Inspektur Jenderal menyim-pulkan bahwa staf ETTA tidak punya peran dalam seleksi guru-guru sekolah menengah selain dari diskusi mengenai kebijaksanaan pengangkatan pada tingkat tertinggi. “Proses dilaksanakan seluruhnya oleh komisi pendidikan daerah dan nasional CNRT, yang kebenyakan bekerja secara sukarela,” seperti tercantum dalam laporan. Kantor-kantor pendidikan daerah CNRT dan UNTAET district administrasi daerah tidak sepenuhnya memahami proses pengangkatan pegawai dan kriteria seleksi, demikian isi laporan tersebut selanjutnya.

Selain itu, banyak calon yang dinomi-nasi oleh daerah yang tidak mempunyai kualifikasi minimum dan tidak siap sewaktu para nominasi ini dihilangkan dari daftar calon oleh kantor nasional.

Pada proses pengangkatan pegawai, problem timbul karena beberapa komisi pendidikan daerah CNRT gagal memenuhi ketentuan dan karena Divisi Pendidikan ETTE gagal untuk member-lakukan sumber yang cukup untuk men-gawasi proses pengangkatan pegawai.

Pada sidang Kabinet, Anggota Kabinet bidang Sosial Father Filomeno Jacob menjawab terhadap temuan dan melaporkan mengenai implementasi dari rekomendasi terhadap laporan-laporan baik terhadap guru-guru sekolah dasar dan sekolah menengah.

Dia juga mengatakan bahwa keselu-ruhan proses diharapkan akan selesai pada minggu ketiga bulan November. Bila hal itu terjadi, Inspektur Jenderal akan mener-ima sebuah laporan untuk ditinjau..

Dalam suratnya, Father Filomeno menyatakan bahwa laporan Inspektur Jenderal merupakan suatu langkah penting di depan suatu pembangunan suatu masyarakat sipil dan hal ini merupakan pelajaran dalam suatu manajemen terbuka dan membangun kepercayaan bagi Timor Lorosae. Akhirnya, dia berterima kasih pada Inspektur Jenderal atas kerja yang dilakukannya untuk “menegakkan praktek demokrasi yang ideal.”

D

DE

EP

PA

AR

RT

TE

EM

ME

EN

N S

SO

OS

SI

IA

AL

L

Divisi Dinas Kesehatan

Divisi Dinas Kesehatan dan Bank Dunia setuju untuk menyediakan dana sebesar total US$15,000 untuk rehabilitasi rumah potong di Dili.

Bangunannya kini digunakan sebagai kantor chef de suco lokal.Setelah Daerah Dili mendapatkan bangunan alternatif untuk kepada suco, maka the International Organization for Migration (IOM / Organisasi Migrasi Internasional) setuju untuk merehabilitasi kantor tersebut. Kegiatan pada bangunan rumah potong, yang dikenal sebagai Matadouro, akan segera mulai setelah itu.

Rumah potong akan digunakan untuk hewan besar, seperti sapi dan kerbau. Divisi Dinas Pendidikan, Pemuda dan Budaya

Empat puluh orang guru dari Timor Lorosae berpartisipasi dalam lokakarya

pendidikan dini anak-anak, dengan tema “Mencipta, Menstimulasi, Mempelajari Lingkungan” mulai tanggal 13 hingga 16 Desember di Maubara, Liquiça

Kepala Pendidikan Pra sekolah CNRT, Gilberta Baião, melatih para peserta dalam taknik pembuatan boneka. Lokakarya tersebut dikerjakan oleh Divisi Pendidikan dengan kerjasama bersama UNICEF.

Sementara itu, 20 guru warga Timor Lorosae berpartisipasi dalam sebuah lokakarya Pendidikan Damai selama dua hari di Dili.

Maksud latihan yang diselenggarakan pada tanggal 28-29 November, adalah untuk meningkatkan ketrampilan penyele-saian konflik di antara cendekiawan Timor Lorosae yang secara aktif berkecimpung di masyarakat. Latihan diselenggarakan oleh Divisi Pendidikan dalam kerjasama dengan Departemen Pengajaran CNRT.

Para Pelatih termasuk tiga orang Timor Lorosae dan seorang asing dari Divisi Pendidikan .

D

DE

EP

PA

AR

RT

TE

EM

ME

EN

N

P

PE

EM

ME

ER

RI

IN

NT

TA

AH

HA

AN

N D

DA

AL

LA

AM

M

N

NE

EG

GE

ER

RI

I

Civil Service and Public Employment Service (CISPE)/Dinas Sipil dan Dinas Tenaga Kerja Umum

Kantor penempatan kerja Pusat sudah menyelesaikan seleksi dari untuk seorang Wakil Kepala Dinas Sipil dan Tenaga Kerja umum yang berasal dari Timor Lorosae. Empat orang diwawancarai dan pengangkatannya diharapkan akan segera diumumkan.

Selain itu,proses pra-seleksi untuk Administrator Daerah Dili sudah selesai pada tanggal 27 November. Empat dari dela-pan orang calon lulus putaran pertama dan akan masuk putaran kedua, yang diharapkan akan dilakukan menjelang hari Natal .

Proses pemilihan Administrator Daerah di sembilan Daerah lain juga sedang berlangsung.

Tiga orang pertama Administrator Daerah yang berasal dari Timor Lorosae dan enam orang Deputi Administrator Daerah sudah diangkat pada tanggal 22 September.

Sekitar 6,000 orang warga Timor Lorosae sudah diangkat sebagai pegawai negeri tatap hingga sekarang, sekitar 60 persen dari anggaran yang dialokasikan. Prioritas pengangkatan pegawai sekarang difokuskan pada tiga tingkat skala gaji tertinggi, suatu jumlah sebesar 900 posisi. Hanya 23 persen dari kedudukan puncak sudah diisi hingga sekarang.

Tujuhbelas orang calon akan diwawancarai dalam waktu dekat untuk tingkat administrasi tertinggi dalam Divisi Pendidikan untuk kedudukan Direktur Kebudayaan, Direktur untuk Lembaga Pendidikan Lanjutan, Deputi Kepala Divisi Pendidikan, Direktur Pengajaran dan Pendidikan Luar Sekolah dan 13 orang Superintenden Daerah.

Sementara itu, CISPE mengiklankan putaran pertama sejumlah antara 800 hingga 1,000 lowongan dalam Departemen Kesehatan, dengan jenjang pertama penempatan kerja yang diperki-rakan akan mulai awal tahun depan.

Dalam berita penempatan kerja lain, 10 orang calon diwawancarai untuk posisi asisten administrasi dalam Majelis Nasional. Ada 13 lowongan pegawai negeri sipil dalam Sekretariat Majelis Nasional dan tiga orang sudah dipeker-jakan, dua orang resepsionis dan seorang asisten legislatif.

Community Empowerment Project (CEP)/Proyek Pendayagunaan Masyarakat

Manajemen ‘Community Empowerment and Local Governance Project (CEP)’

sudah diserahterimapakn pada tanggal 23 November kepada sebuah tim yang terdiri dari warga Timor lorosae, suatu proyek per-tama dari dana perwalian untuk Timor Lorosae [Trust Fund for East Timor (TFET)] yang akan jadi nasional sepenuhnya.

Proyek tersebut merupakan salah satu program pengembangan the World Bank yang terbesar di dalam teritorial ini, bernilai US$21.5 juta. Hal itu sekarang dikendalikan oleh tim Timor Lorosae di bawah yurisdiksi administratif Departemen Pemerintahan Dalam Negeri.

CEP memberi hibah tergabung pada masyarakat lokal, mendukung pembentukan majelis desa, yang akan merencanakan dan mengendalikan hibah sesuai dengan priori-tas rekonstruksi mereka sendiri.

Sejauh ini, proyek tersebut sudah membiayai lebih dari 600 buah sub-proyek dan mendukung pembentukan 57 majelis sub-daerah dan 408 majelis perkembangan desa di semua daerah., dengan anggota majelis berjumlah selu-ruhnya 6,270 orang, dengan jumlah yang sama pria dan wanita yang mewakili masyarakat mereka.

D

DE

EP

PA

AR

RT

TE

EM

ME

EN

N K

KE

E

P

PO

OL

LI

IS

SI

IA

AN

N D

DA

AN

N D

DI

IN

NA

AS

S

D

DA

AR

RU

UR

RA

AT

T

Office of Civil Security, Fire and Emergency Relief

Sebuah misi gabungan dari Dinas kebakaran dan Pelayanan Darurat Australia dan Pelayanan Darurat Sukarelawan Australia baru-baru ini men-gunjungi Timor Lorosae untuk menilai situasi terkini dari ambulans, staff dan per-lengkapan operasiona yang berkaitan den-gan pelayanan kesehatan Timor Lorosae.

D

DE

EP

PA

AR

RT

TE

EM

ME

EN

N U

UR

RU

US

SA

AN

N

E

EK

KO

ON

NO

OM

MI

I

Divisi Perdagangan, Industri dan Pariwisaata

Dua orang staf Unit Perdagangan dan Niaga warga Timor Lorosae berangkat ke Colombo, Sri-Lanka, pada tanggal 25 November untuk berpartisipasi dalam sebuah latihan selama dua minggu yang disponsori oleh World Intellectual Property Organization (WIPO)/Organisasi Hak Milik Intelektual Dunia dalam bidang “Hak milik intelektual untuk Negara-negara berkembang di Asia dan Pasifik.”

Maksudnya untuk melatih warga Timor Lorosae untuk mendirikan sebuah organisasi pelindung untuk hak milik intelektual Timor Lorosae sesegera mungkin. Tambahan lagi, tiga orang warga Timor Lorosae dari Lembaga Investasi meninggalkan negerinya pada tanggal 28 November menuju Jaipur, India, untuk menghadiri konperensi inter-nasional dalam bidang investasi.!

Segera akan memproses daging kerbau dan sapi di Matadouro.

Fo to ar sip UNT AET/OCPI

CivPol PBB

24 J

AM

N

OMOR

D

ARURAT DI DILI

0408039978

berita

PTTT

P e r i n t a h a n Tr a n s i s i T i m o r T i m u r

(6)

Konperensi donatur Brussel

P

ara donatur dan lembaga-lembaga pembangunan bi-lateral menyambut ren-cana untuk mengalihkan kekuasaan ke tangan orang Timor Lorosae, pada penu-tupan Konperensi Donatur Brussel, antara tanggal 5 hingga 6 Desember.

“Apa yang sudah sangat jelas selama dua hari terakhir ini, dan untuk mana saya sangat bersyukur, adalah bahwa masyarakat donatur tetap akan terlibat dengan Timor Lorosae semasa peralihan menuju kemerdekaan dan sesudahnya dalam memenuhi berbagai kebutuhan penting yang selama ini belum terpenuhi di negeri ini,” kata Administrator Transisi Sergio Vieira de Mello pada acara penutu-pan.

“Lahirnya Timor Lorosae merupakan suatu kegiatan bersejarah di mana kita semua harus bangga telah memainkan peran dalam hal itu,” tambahnya. “Banyak pekerjaan yang masih harus diselesaikan melalui upaya kolektif kita, saya percaya penuh bahwa Timor Lorosae akan mantap diposisikan untuk menyandang kemerdekaan yang benar-benar haknya dalam waktu amat dekat.”

Tujuan utama selama dua hari Pertemuan Donatur di Brussel tentang Timor Lorosae adalah untuk mempelajari suatu rencana mengenai tolok ukur untuk transisi menuju kemerdekaan Timor Lorosae.

“Dukungan para donatur seterusnya pada tahun-tahun mendatang - dan terutama selama semakin mendekatnya masa kemerdekaan- adalah vital untuk mencapai suatu rencana transisi yang berhasil, yang memungkinkan orang Timor Lorosae untuk sepenuhnya menen-tukan kehidupan mereka dan memper-oleh manfaat kemerdekaan setelah keja-dian yang begitu traumatis tahun lalu,” kata Mr. Vieira de Mello pada acara pem-bukaan.

Pertemuan, yang dipimpin oleh Mr. Vieira de Mello dan Jemal-ud-din Kassum, Wakil Presiden Bank Dunia untuk Asia Timur, dibuka dengan pidato oleh Komisaris Eropa untuk Urusan Luar Negeri, Chris Patten, dan Anggota Kabinet Urusan Luar Negeri Timor Lorosae, José Ramos-Horta.

Perkembangan-perkembangan politik

A

dministrator Transisi Sergio Vieira de Mello dan para pemimpin Timor Lorosae melakukan diskusi mendalam mengenai proses pemilihan pada tanggal 17 November. Presiden CNRT Xanana Gusmão, para pemimpin berbagai partai politik dan para anggota kabinet Timor Lorosae turut berpartisipasi dalam kegiatan tersebut.

Dalam kesempatan itu lahir suatu kesepakatan di antara orang Timor Lorosae bahwa pemilihan demokratis per-tama adalah untuk memilih Dewan Konstituante untuk Timor Lorosae. Tidak terjadi pembahasan mengenai cakupan permasalahan atau kalender untuk

pemili-han. Dewan Nasional melakukan suatu pertemuan informal pada tanggal 18 November guna membahas pilihan-pilihan mereka menyangkut proses pemilihan.

Sementara itu, 13 Sukarelawan PBB (UNV - United Nations Volunteers) sudah dikerahkan di setiap distrik di Timor Lorosae guna ditugaskan sebagai Koordinator Registrasi Distrik. Para Sukarelawan tersebut merupakan gelom-bang pertama dari 130 orang staf yang akan mengkoordinasi pendaftaran awal penduduk di tingkat daerah., yang akan dikendalikan oleh Unit Catatan Sipil Pusat. Informasi akan dikumpulkan untuk menerbitkan suatu kartu identitas pada masyarakat yang berusia di atas 16 tahun dan untuk mengumpulkan semua data yang diperlukan mengenai para pemilih yang memenuhi syarat untuk pemilihan mendatang.

Milisi

S

eorang mantan milisi dari Ermera, yang dituduh membunuh, memperkosa dan menyerang Pasukan Penjaga Perdamaian PBB (UN-PKF - UN Peacekeeping Force), sudah ditangkap dan ditahan di rumah tahanan Becora Dili.

Anggota milisi tersebut ditangkap oleh Pasukan Penjaga Perdamaian Australia pada tanggal 2 Desember sewaktu dia hendak menyeberangi per-batasan secara ilegal dari Timor Barat. Setelah ditahan di markas Polisi Sipil PBB (CivPol) di Balibo, Distrik Bobonaro, ter-sangka dipindahkan ke ibu kota.

Pengadilan Daerah Dili mengeluarkan surat penahanan pada tanggal 5 Desember dan tersangka dipindahkan ke penjara Becora.

Para petugas Unit Tindakan Kejahatan Berat melanjutkan wawancara dengan tersangka, yang sudah mengakui keterlibatan dalam pembunuhan dan perkosaan, seperti juga keterlibatannya dalam suatu pertempuran bersenjata api dengan para Pasukan Penjaga Perdamaian PBB pada tanggal 6 Marcet.

Pada tanggal 2 Desember, Pasukan Penjaga Perdamaian PBB menembak mati seorang tersangka milisi enam kilo-meter sebelah selatan Balibo, dekat per-batasan Timor Barat.

Dua orang tersangka milisi mendekati sebuah pos patroli batalion Australia seki-tar jam 15:20 sewaktu mereka diketahui oleh para prajurit. Tembakan dilepaskan dan seorang tersangka tewas sementara seorang tersangka lain lari. Pasukan PBB tidak menderita korban dan meneruskan pencarian milisi lain di kawasan tersebut. Penembakan menyusul pencarian sehari penuh terhadap milisi pro Indonesia yang menembak dua orang Pasukan Penjaga Perdamaian Australia di sekitar Balibo sehari sebelumnya, melukai seorang di pahanya.. Prajurit itu sedang menumpangi sebuah kendaraan Landrover yang meluncur di suatu jalan di Fatuklaran dua kilometer sebelah selatan Balibo, sewaktu lima tembakan diarahkan pada mobil tersebut. Para prajurit tidak

membalas tembakan.

Prajurit yang terluka dirawat di rumah sakit militer di Dili dan berada dalam keadaan stabil.

Pertemuan Rekonsiliasi di Indonesia

S

ebuah delegasi UNTAET dan CNRT bertemu dengan wakil-wakil organisasi payung pro otonomi UNTAS dari 5 hingga 6 Desember di Surabaya, Indonesia, untuk melanjutkan pros-es rekonsiliasi.

Pembicaraan antara mereka merupakan tindak lanjut dari suatu pertemuan tanggal 24 Oktober. Delegasi Timor Lorosae, yang juga mencakup wakil-wakil dari the Komisaris Tinggi untuk Pengungsi PBB (UNHCR) dan Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM), berangkat ke Denpasar, Indonesia, pada tang-gal 7 Desember untuk pertemuan lanjutan dengan para pemimpin pro-integrasi di sana.

Pada tanggal 14 November, Kepala Staf UNTAET N. Parameswaran menemui sekelom-pok terdiri dari empat orang milisi, termasuk tiga orang pemimpin, di Batugade, Timor Lorosae. Pertemuan diminta oleh milisi dan difokuskan pada kemungkinan kembalinya para pengungsi.

Para pemimpin milisi terdiri dari Joanico Cesário Belo dari Baucau, dan Câncio Lopes de Carvalho dan Nemésio Lopes de Carvalho dari Ainaro.

Dua orang wakil CNRT dan dua dari FALIN-TIL juga hadir dalam pertemuan.

Para pihak membahas kemungkinan lebih banyak diadakannya kunjungan “datang untuk melihat” dan dua orang pemimpin milisi menunjukkan bahwa mereka menginginkan rekonsiliasi dan pemulangan. Mereka juga mengatakan bahwa mereka tidak takut untuk kembali ke Timor Lorosae dan bahwa mereka siap menghadapi semua akibatnya termasuk proses hukum.

Ketiga orang pemimpin tersebut turut serta menulis suatu petisi memohon kesela-matan yang dikirimkan ke Dewan Keamanan PBB pada tanggal 14 Oktober.

Pasukan Penjaga Perdamaian PBB

E

nam orang prajurit Muang Thai terluka, salah seorang di antaranya luka berat, sewak-tu sebuah pohon menjasewak-tuhi truk yang mereka tumpangi dua kilometer sebelah utara Viqueque.

Para prajurit sedang bergerak dalam sebuah konvoi di sepanjang jalan Baucau-Viqueque pada tanggal 6 - Desember saat badai dahsyat. Kemudian salah satu di antara kendaraan tersebut kejatuhan sebuah pohon besar, yang ditumbangkan oleh angin kencang dan hujan.

Salah satu di antara para prajurit menderi-ta remenderi-tak pada leher dan diterbangkan ke Unit Luka Tulang Punggung di Rumah Sakit Adelaide, Australia Selatan. Dua orang Prajurit lain dirawat di Rumah Sakit Militer Dili. Kondisi mereka dikabarkan memadai.

Tiga orang prajurit menderita luka ringan dan dirawat di pos bantuan militer di Viqueque.

Masalah-masalah perbatasan

K

omite Perbatasan Bersama, yang dibentuk dalam bulan September untuk berurusan

den-Ringkasan Berita den-Ringkasan Berita den-Ringkasan Berita den-Ringkasan Berita

Tais Timor 25 Desember 2000-7 Januari 2001

gan masalah praktis atau problem-problem antar perbatasan, bertemu pada tanggal 30 November in Denpasar, Indonesia, untuk men-gatur hal-hal teknis dalam membentuk Komite..

UNTAET dan pemerintah Indonesia sepa-kat untuk memberi prioritas untuk mendirikan sub-sub komite dalam bidang keamanan, ker-jasama kepolisian dan gerakan manusia dan barang antar perbatasan. Kedua pihak mem-buat prioritas pembentukan sub komite tam-bahan guna melancarkan arus bebas bagi orang Timor Lorosae dan Indonesia yang ting-gal dekat perbatasan, untuk alasan kekeluar-gaan dan alasan pribadi lain, dalam apa yang dinamakan pengaturan lunak dalam manaje-men perbatasan (Soft Border Managemanaje-ment Arrangement).

Wakil-wakil Departemen Luar Negeri dari kedua negara akan ditunjuk sebagai penghubung pada komite.

Delegasi UNTAET dipimpin oleh Anggota Kabinet untuk Urusan Politik, Peter Galbraith, dan terdiri dari wakil berbagai departemen UNTAET, termasuk dua orang tamatan kursus latihan diplomatik Timor Lorosae.

UNTAET/PBB

S

eorang pejabat Kantor Perserikatan Bangsa-bangsa untuk Dinas Pemantauan Internal (OIOS) di New York tiba di Dili untuk suatu kunjungan selama tiga bulan untuk memberi dukungan dan nasihat pada Kantor Inspektur Jenderal. OIOS berada di bawah Sekretaris Jenderal dan mengawasi serta memeriksa pelaksanaan umum misi PBB.

Sementara itu, suatu tim antar lembaga UNAIDS melakukan kunjungan dua minggu untuk merumuskan strategi jangka pendek dan jangka panjang untuk mencegah HIV/AIDS dan penyakit seksual di Timor Lorosae. Tim akan mempersiapkan suatu desain terperinci dan perancangan pembi-ayaan kegiatan pelatihan untuk tenaga medis dalam mendiagnosis dan merawat penyakit seksual, promosi penyumbangan darah untuk sistem pasokan daerah, tes HIV dan STI (penyakit yang ditularkan akibat hubungan seks, konseling sukarela, pengawasan peri-laku dan kesadaran tentang HIV/AIDS/STI.

Kunjungan Pembuat Undang-undang Portugis

A

dministrator Transisi Sergio Vieira de Mello dan Ketua Dewan Nasional Portugis Xanana Gusmão menyambut Presiden Dewan Nasional Portugis, António de Almeida Santos, pada kesempatan sesi istimewa Dewan Nasional di Dili.

Sebuah protokol kerja sama sebesar AS$150,000 telah ditandatangani antara Dewan Nasional Portugis dengan Dewan Nasional Timor Lorosae. Donasi akan dipergu-nakan terutama untuk menyusun kantor Dewan Nasional yang akan dilengkapi dengan komputer, buku-buku teknik dan dokumen-dokumen untuk perpustakaan Dewan.

Dewan telah menyetujui dengan suara bulat - meskipun dengan lima syarat- tentang resolusi mengenai Dana Perwalian Timor Lorosae untuk rencana kerja tahun depan yang akan diajukan ke Konferensi Donatur tanggal 4-5 Desember di Brussel. !

Pada taggal 10 Desember, Timor Lorosa’e, ikut bersama negara lain memperingati Hari Hak Asasi Internasional

Di GMT Dili, beribu-ribu orang Timor Timur mendapat kesem-patan, sehari penuh berbicara tentang keadilan Hak, untuk mempelajari tentang masalh hak asasi internasional dan

domestik. Fo to ar sip UNT AET/OCPI

(7)

Tiu mengenai kekerasan

rumah tangga...

Pajak

Teman-teman! Hari-hari ini, Timor Lorosae bukan saja sedang dibangun kembali; masyarakat sedang memben-tuk diri sendiri kembali. Di dalam pros-es demikian, kita semua untuk pertama kali berpartisipasi dalam proses demokrasi, membuat keputusan-keputu-san penting mengenai bagaimana bangsa kita akan berfungsi. Tetapi den-gan kebebasan-kebebasan baru berarti mendatangkan tanggung jawab. Salah satu di antaranya adalah bahwa dalam waktu dekat setiap warga negara akan diharuskan membantu pelayanan umum yang diberikan oleh pemerintah pada kita dan pada masyarakat kita. Yang membawa kita sekarang ke masalah pajak, teman-teman sekalian. Dengarkan pembicaran yang baru saya lakukan beberapa hari yang lalu den-gan Rui, Maria dan Sebastião.

Tiu: Teman-teman! Saya tidak tahu kalian sedang ada di sini! Pasti karena kopinya yang enak itu, ya?

Maria: Memang paling enak di sini, Tiu, tetapi bila harga-harga ini tetap naik, kita akan hanya mampu minum kopi di rumah. Secangkir kecil yang mewah ini jadi jauh terlalu mahal.

Tiu: Ya, benar! Kopinya memang mahal. Tapi ini kopi Timor asli. Harganya memang pantas, apakah anda setuju?

Rui: Benar Tiu, tapi lihat menu ini. Restoran ini sudah menaikkan semua harganya. Pedro, pemiliknya, berkata dia harus bayar pajak pada pemerintah. Nanti dulu! Anda tahu ke mana uang itu pada akhirnya mengalir - ke kantong orang-orang internasional, kalau bukan untuk menambah mobil ber-AC bagi karyawan PBB. Memuakkan.

Tiu: Nanti dulu teman-teman, ada yang mem-beri anda informasi buruk. Tidak ada pendap-atan dari pajak yang ada atas usaha dan impor, atau yang disarankan untuk perorangan dalam bentuk upah dan pendapatan, mengalir ke PBB. Hal itu untuk membiayai jasa bagi keperluan anda. Administrasi Transisi Timor Lorosae (East Timor Transitional Administration - ETTA) terbentuk untuk mem-beri jasa pokok bagi semua orang Timor Lorosae yang harus disediakan oleh suatu pemerintahan.

Sebastião: Sangat berbeda! Bila uang itu tidak untuk membeli tambahan Landrover bagi orang-orang internasional, maka itu hanya akan jadi mobil Tata untuk administrator ETTA.

Tiu: Lucu sekali, Sebastião. Bersikaplah serius, pajak-pajak itu memang memberi anda dan masyarakat anda beberapa manfaat penting.

Rui: Yeah, seperti misalnya, pesta gila-gilaan di sepanjang jalan pantai di Farol?

Tiu: Anda juga sudah jadi badut, Rui? Bukan, bukan pesta-pesta. Uang akan dikeluarkan untuk sekolah dan klinik-klinik kesehatan bagi anda dan keluarga anda; dan untuk segala sesuatu mulai dari dinas kepolisian sampai perbaikan jalan, bahkan untuk tenaga listrik dan penyediaan air. Hal-hal ini yang meru-pakan tanggung jawab pemerintah dan mere-ka membantu masyaramere-kat biasa. Setelah lewat

waktu, stabilitas demikian akan membantu menciptakan suatu masyarakat yang lebih ter-jamin, sehat dan makmur.

Jangan biarkan ada yang membodohi anda. Tidak ada uang hasil pemungutan pajak ini akan disalurkan pada gaji-gaji orang PBB atau untuk membayar mobil mereka. Orang-orang asing yang anda lihat bekerja di sini dibayar dari dana yang datang langsung dari anggaran yang disediakan oleh PBB di New York.

Maria: Jadi untuk sekolah dan klinik ya? Hal itu kelihatan lebih bermanfaat bagi kita ketim-bang mobil-mobil PBB, Tiu. Tetapi bagaimana kita tahu bahwa uang itu sebenarnya lari ke jasa tersebut dan ada manfaatnya bagi kita?

Tiu, anda harus berbicara dengan kakek saya. Dia selalu mengatakan bahwa orang Portugis dan kemudian orang Indonesia sama-sama membual janji besar, tetapi orang Timor jarang memetik manfaatnya.

Tiu: Betul katamu, Maria. Tetapi ingat pada zaman itu, orang Portugis dan Indonesia memanfaatkan negara ini teramat sangat demi keuntungan mereka sendiri. Kita menda-patkan hak kita, dengan jajak pendapat tahun lalu, guna mengelola negara ini untuk kepentingan kita sendiri. Kita sekarang mulai mengambil keputusan mengenai untuk apa uang pemerintah akan digunakan. Itu hak kita, sekaligus kewajiban kita.

Mengenai memetik manfaat, Maria lihat-lah di sekeliling anda - anda sudah mulai melakukan hal itu.

Sebastião: Sudah tentu, mungkin itu bagi orang penting, tetapi bukan untuk rakyat biasa seperti kita, Tiu.

Tiu: Menurut anda tidak demikian? Bagaimana dengan Alou dan Silvia, kedua adik perempuanmu. Mereka kembali ke seko-lah pada bulan Oktober, kan? Kebanyakan uang untuk membangun kembali sekolah datang dari sumbangan negara lain, tetapi pada akhirnya pemerintah Timor Lorosae harus bertanggung jawab untuk itu dan di sit-ulah pajak memainkan peran penting.

Sebastião: Saya mengerti poin yang anda kemukakan. Dan memang jika semuanya buruk, saya tidak akan sempat duduk kembali di universitas mempelajari jurusan ekonomi seperti sekarang ini.

Tiu: Betul. Demikian juga, apakah ayah anda setiap hari dapat mengemudi mini busnya menuju Ainaro bila jalan belum diperbaiki sete-lah kerusakan akibat banjir yang terjadi. Bahkan ibundamu. Anda tahu baju-baju bagus yang dijahitnya?

Sebastião: Ya, tapi ke mana arah pembicaraan ini?

Tiu: Dia tidak akan dapat lagi menjahit setiap malam setelah pulang kerja, bila tidak ada listrik untuk lampu dan untuk menggerakkan mesinnya. Tetapi ingat, bagaimana kelihatan-nya itu beberapa bulan yang lalu. Kita berada dalam kegelapan total!

Ini kemajuan, dan kita perlu mampu membayar untuk itu agar bisa terus berjalan, lama sesudah kepergian UNTAET dan jika masyarakat internasional menurunkan bantu-an keubantu-angbantu-annya. Itulah sebabnya mengapa sistem pajak sedemikian penting, Kita perlu mulai mendatangkan pendapatan untuk pelayanan pemerintah, sekarang, bukan kelak.

Rui: Hal ini semua merupakan butir yang baik,

Tiu, tetapi apakah tidak ada yang terlupakan. Kita miskin! Sedikit di antara kita meng-hasilkan cukup uang untuk pangan dan perumahan. Rasanya agak berat bila kita harus bayar pajak sekarang?

Tiu: Memang anda tidak membayar pajak prib-adi, artinya pajak langsung, dari dompet anda, tetapi mungkin ini akan terjadi tidak lama lagi. Dewan Nasional yang ke 36 aggotanya meru-pakan warga Timor Lorosae, dan yang ketu-anya Xanana Gusmão, telah menyetujui ren-cana pajak baik pajak upah maupun pajak pendapatan, meski belum diadopsi secara for-mal. Kabinet juga menyetujuinya.

Sebetulnya seluruh pimpinan orang Timor merasa kita harus mulai membayar pajak untuk meningkatkan pendapatan reguler untuk membiayai dinas pemerintahan yang minim tetapi bermanfaat.

Maria: Bagus untuk mengetahuinya, Tiu, tetapi anda menghindari pertanyaan. Bagaimana kalau kita tidak punya uang untuk membayar pajak demikian!

Tiu: Saya menyimak anda, dan saya punya perasaan bahwa pemerintah juga demikian. Berdasar rencana, bila anda punya penghasi-lan kurang dari AS$100 tiap bupenghasi-lan, anda sama sekali tidak perlu bayar pajak.. Dan pajak itu sederhana untuk yang berpenghasilan lebih. Misalnya, bila anda berpenghasilan AS$150 tiap bulan, anda hanya membayar pajak sebe-sar AS$5; bila anda berpenghasilan AS$300, maka anda harus bayar AS$20.

Rui: Wah! Itu masih banyak bagi orang seperti kita.

Tiu: Ya, itu merupakan pengorbanan, tetapi itu adalah uang yang secara langsung meningkatkan taraf kehidupan anda. Terlebih lagi, pajak itu merupakan pajak “progresif”, yang berarti bahwa semakin banyak penghasi-lan orang atau perusahaan, semakin besar kewajiban kontribusi dalam pajak.

Rui: Bagus, tetapi mengapa bukan PBB, Bank Dunia dan teman-teman internasional kita saja yang membayar semuanya itu.

Tiu: Rui! Saya heran atas kata-katamu! Minggu lalu anda katakan pada saya bagaimana kesalnya anda melihat PBB terlibat dalam masalah Timor Lorosae. Anda tidak dapat memperoleh dua-duanya. Sudah waktunya sekarang bahwa masyarakat Timor Lorosae berdiri di atas kakinya sendiri, dan ekonomi mulai tumbuh - bahwa kita mulai membayar dengan cara kita, terhadap kemerdekaan penuh kita. Mempunyai suatu sistem pajak yang berfungsi penuh merupakan bagian esensial dari proses tersebut.

Selain itu, uang dari donatur internasional tidak akan abadi. Kita harus mempersiapkan diri bahwa suatu saat uang tersebut akan mengering.

Maria: Cara melihat demikian menarik, Tiu. Nyatanya, dengan mulai membayar pajak, membuat kita merasa lebih bertanggung jawab mengenai bagaimana pemerintah baru kita beroperasi - seperti bila kita punya kepemilikan riil. Saya suka itu.

Tiu: Dan saya selalu suka berbicara dengan anda bertiga, tetapi saya harus pergi sekarang. Mampirlah di rumah saya untuk minum kopi, dan Selamat Hari Natal, yang keli-hatannya akan agak lebih meriah kita rayakan ketimbang tahun lalu.!

RADIO

UNTAET

91.5FM

684AM

•Berita dalam bahasa Inggris pada pukul 6 pagi, 11 pagi, dan 5 pada malam.

•Berita dalam bahasa Tetun pada pukul 7 pagi, 12 siang dan 6 pada malam.

•Berita dalam bahasa Portuguese pada pukul 8 pagi dan 7 pada malam.

•Berita dalam bahasa Indonesia pada pukul 8:30 pagi dan 7:30 pada malam.

Untuk berita terbaru dan informasi tentang Timor Timur,

den-garkan Radio UNTAET

Pajak

Dinas Perpajakan Timor Lorosae (East Timor Revenue Service - ETRS) telah didirikan den-gan tujuan memungut pajak untuk adminis-trasi transisi dan pemerintah Timor Lorosae yang akan datang. Saat ini, terdapat 29 orang staf warga Timor dan 11 orang staf internasional di kantor Dili. Direncanakan kelak akan dibuka perwakilan di Baucau dan Maliana.

T: Selama ini berapa banyak hasil pendap-atan yang sudah dipungut?

J: Pajak jasa diberlakukan sejak Juli 2000. Pajak jasa merupakan pajak sebesar 10 persen dari pendapatan kotor dari kegiatan usaha yang memberi jasa hotel, restoran, bar, telekomunikasi dan sewa kendaraan. Kegiatan usaha ini harus membayar pajak jasa hanya bila pendapatan brutonya setiap bulan melebihi jumlah batas yang sudah ditetapkan

Hingga sekarang sudah terpungut pajak jasa sebesar 480.000 dolar Amerika Serikat (AS$480.000) dan tambahan sebesar 110.000 dolar Amerika Serikat (AS$110.000) akan dibayar akibat keter-lambatan membayar dan sebagai hasil audit. Jumlah ini dimasukkan dalam Anggaran Terkonsolidasi Timor Lorosae guna membantu pengadaan sekolah, rumahsakit, jalan raya, kepolisian dan dinas lain untuk rakyat Timor Lorosae. Pajak yang dipungut di Timor Lorosae tidak dima-sukkan dalam pendanaan UNTAET. T: Pajak penghasilan apa yang harus diba-yar?

J: Hukum Indonesia tentang pajak peng-hasilan tetap berlaku di Timor Lorosae. Untuk tahun kalender 2000, Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP) sebesar 20.000 dolar Amerika. Berarti bahwa seseorang atau sebuah usaha harus membayar pajak hanya jika penghasilan mereka mencapai lebih dari 20.000 dolar Amerika per tahun. Pajak penghasilan untuk tahun 2000 harus dibayar pada bulan Maret 2001.

T: Pajak lain yang diusulkan?

J: Seraya menantikan persetujuan PBB, pajak upah akan berlaku mulai tanggal 1 Januari 2001. Menurut sistim pajak upah tersebut, majikan akan menahan upah pegawai sebagai pembayaran pajak upah jika upah tersebut lebih dari 100 dolar Amerika Serikat. Majikan tersebut kemudi-an akkemudi-an menyerahkkemudi-an jumlah ykemudi-ang telah dipungut kepada Kantor Pembayaran Pusat atau agen resminya pada tanggal 15 bulan berikutnya. Pajak penghasilan and pajak upah yang dibayar akan menambahi Anggaran Terkonsolidasi untuk Timor Lorosae untuk memberikan pelayanan yang dibutuhkan oleh rakyat Timor Lorosae. T: Apa yang dilakukan Dinas Perpajakan untuk menginformasikan hal-hal ini kepada masyarakat?

J: Saat ini, kami sedang mengadakan survai bisnis. Tujuan utama survai tersebut adalah membantu mendaftarkan usaha-usaha, tetapi lewat upaya ini, data juga akan diper-oleh yang akan membantu kami menetap-kan cara yang paling efektif untuk mem-berikan informasi tentang pajak. Informasi yang lebih lanjut sedang dikembangkan untuk memberitahukan kepada pembayar pajak tentang kewajiban dan hak mereka. Mohon menelpon Dinas Perpajakan di Dili pada nomor telpon 312210 nomor pesawat 5446 atau 5774 jika anda ingin memper-oleh informasi lebih lanjut tentang pajak jasa, pajak penghasilan atau pajak upah. !

(8)

memilih pro otonomi. Bila mereka tetap hidup dalam masa lalu dan ingin menye-barkan ide mereka sekarang, tidak akan ter-terima. Dan terdakwa harus siap dihadap-kan ke pengadilan untuk diadili.”

Baltazar Belo, seorang aktivis politik Fretilin yang menantikan sepupunya Duarte, mencetuskan nada yang lebih men-damaikan “Semua pengungsi merupakan korban,” katanya.. “Mereka kabur tahun yang lalu karena kekerasan, situasi yang menguasai saat itu. Kini mengingat kita berupaya membangun kembali negeri kita, kita harus bersedia merangkul semua saudara kita yang kembali pulang.”

Memantulkan perasaan banyak orang, Lourenco Martins, seorang wartawan Timor berkata, “Tidak perlu membalas dendam karena dua yang salah

Nama koran Tais Timor melukisan gambaran kewaspadaan, proses waktu yang cukup panjang menuju pembuatan kain tradisional Timor Timur yang digunakan dalam setiap acara penting. Oleh kerena berbagai kelompok membuat Timor Timur bersatu selama periode transisi untuk membangun negeri ini, Tais Timor bermaksud mengingatkan dan merenungkan kembali kejadian -kejadian yang membentuk .

Pelayanan informasi umum terbit dua minggu sekali oleh Administrasi Transisi PBB di Timor Timur (UNTAET). Diterbitkan dalam bahasa Tetun,Indonesia,Portugis dan bahasa Inggris. Ditulis, diolah dan dirancang oleh Kantor Komunikasi dan Informasi Umum (OCPI). Jumlah 75,000 eksemplar. UNTAET-OCPI, c/-PO Box 2436, Darwin NT 0801, Australia. Tel: +6188942-2203 Fax: +61-8-8981-5157 email: untaet-ocpi@un.org Ini bbukanlah ssebuah ddukumen rresmi. UUntuk ttujuan iinformasi ssaja.

Lospalos

lanjutan dari hal. 1

Timor Barat.

Sebelumnya pada hari yang sama, para warga Timor Lorosae mengerumuni pelabuhan Com sejak pagi buta, menghara-pkan dapat pertama melihat kelompok yang pulang. “Saya menantikan kepulangan anak laki-laki saya,” kata Zoneveva de Souza, seorang nenek berusia enam puluh tahunan. “Bila dia gagal untuk pulang, saya pribadi akan berangkat ke Kupang untuk mengha-launya ke luar.”

Sementara itu, kelompok orang Timor yang menunggu merenungkan pemilihan kepulangan para tetangga mereka. “Kita akan menerima mereka kembali dengan ramah,” kata Aurelio Freitas Ribeiro, seorang penduduk Com. “Tetapi mereka harus bersedia mener-ima kenyataan keadaan politik di sini. Kita tahu betul bahwa beberapa dari mereka

tidak membuat suatu yang benar. Apa yang harus dicari adalah keadilan.”

Dalam pidato selamat datangnya, Administrator Distrik Lautem, Heran Song, mengingat bahwa selama tiga bulan ter-akhir, orang dari daerah itu menanti-nan-tikan tibanya saat ini. “Kita demikian baha-gia akhirnya menemui anda,” Ms. Song mengatakan, menambahkan bahwa UNTAET, sehubungan dengan LSM dan para pemimpin masyarakat sudah melakukan semua persiapan yang perlu untuk menjamin kepulangan dilakukan den-gan mulus dan damai.

Cornelio Gama, seorang komandan regional FALINTIL, berbicara disambut depan tepuk tangan yang riuh sewaktu dia berbicara mengenai rekonsiliasi, suatu prasyarat untuk pembangunan bangsa. “Kita harus melupakan yang lalu dan menghindarkan permusuhan satu terhadap yang lain,” katanya. “Sebagai seorang warga Timor Lorosae, kita tidak boleh sal-ing berkelahi. Kita terima anda sekarang dengan kedua tangan terbuka, selamat datang kembali ke rumah.”

Namun di atas emosi itu, kedua kamp sekarang mengenal dasar yang sama, yang dipadu dengan kukuh oleh hubungan darah dan sejarah yang sama.

“Saya hanya ingin menanam tumbuhan pangan untuk memberi nafkah dan memeli-hara keluarga saya,” kata Luis dos Santos, seorang mantan anggota TNI yang pulang ke kampung halamannya Lospalos, meman-tulkan sentimen dari mayoritas dari rakyat yang kembali pulang. “Hanya itu saja.”

Para orang dusun mengatakan mereka berbahagia menyambut kembali Bapak. de Jesus. “Dia tidak berbuat salah meski bek-erja untuk tentara Indonesia,” kata Jose Silvos, yang sama-sama menjadi dewasa sebagai tetangga di Moro. “Dia orang baik dan merupakan salah satu dari kita..”

Pengembalian yang kebanyakan terdiri dari anak-anak, wanita dan mantan prajurit TNI menimbulkan pertanyaan mengenai kesediaan kaum muda yang dicurigai terli-bat dalam kegiatan milisi untuk kembali ke Timor Lorosae.

Sementara harapan tinggi tentang kepu-langan pasukan perang milisi, hanya seo-rang dari kelompok yang

kem-bali ditahan oleh Polisi Sipil PBB (CivPol) yang diduga keras terlibat dalam kejahatan berat. Kenyataan ini disadari oleh beberapa di antara orang Timor, yang setelah gagal melihat “milisi riil,” hanya dapat menduga-duga. “Saya rasa hal itu merupakan per-mainan coba-coba dan bahwa yang salah tetap masih takut,” kata seorang penduduk Com menjelaskan. “Kini masih terlalu dini bagi beberapa orang untuk kembali.”

Sumber-sumber pada UN High Commissioner for Refugees (UNHCR -Komisioner Tinggi untuk Pengungsi pada PBB) mengatakan bahwa operasi repatriasi yang berhasil adalah akhir dari konsultasi dan persiapan intensif di belakang layar. “Kita sebelumnya sudah mengatur untuk representatif dari kelompok ini untuk datang kemari dan menilai situasi serta memberi umpan balik informasi pada yang lain,” kata Boonishan Sangfai, kepala Kantor Lapangan UNCHR di Baucau.

Dalam rangka kegiatan pemulangan pengungsi tersebut dua kegiatan dilak-sanakan, yaitu membangun rasa percaya diri antara para pengungsi dan pada saat yang bersamaan, pertemuan rekonsiliasi di tingkat desa untuk menghindari kemungki-nan terjadinya konflik. Penting juga untuk bekerja dalam kemitraan dengan para pemimpin Timor Lorosae, para pejabat TNI dan polisi. Sudah dua kali diadakan perte-muan di Denpasar pada tanggal 20 Oktober dan 9 November antara UNTAET, UNHCR, IOM dan TNI, membuka jalan untuk operasi pemulangan bersama. !

Tais Timor 25 Desember 2000-7 Januari 2001

Fo

to

ar

sip UNT

AET/OCPI

“Saya menantikan

kepu-langan anak laki-laki

saya,” kata Zoneveva de

Souza. “Bila dia gagal

untuk pulang, saya

prib-adi akan berangkat ke

Kupang untuk

mengha-launya ke luar.”

Para tukang foto dari media inde-penden Timor Timur, yang telah menerima pelati-han dengan sponsor proyek WAWANCARA USAID/OTI, men-gasa kemanpuan mereka pada temu wicara UNAET/ETTA.

TOKO QIP

TOKO QIP

TOKO QIP

TOKO QIP

Toko QIP, sebuah toko milik lokal dengan persediaan produk kerajinan tangan tradi-sional Timor, SUDAH DIBUKA !

Barang yang ditawarkan termasuk: · Instrumen musik tradisional Timor Lorosae · Perabotan bambu dan kayu

· Buku-buku dan kartupos bergambar dari Timor Lorosae

· Sejumlah pilihan kerajinan tangan seperti rumah miniatur tradisional Timor

· Pusat pelayanan, yang punya informasi tentang cara menghubungi pengrajin lokal termasuk: tukang kayu, pipa ledeng, tukang listrik, pen-jahit, ‘catering’ makanan dan banyak lagi.

Lokasi: Jln Bidau Akadiru Hun (sebelah Restoran Maubere), lintasi jalan pantai ke arah patung Jesus, belok ke kanan tepat sebelum kanal dan menuju ke rumah sakit ICRC. Toko QIP terletak beberapa ratus meter di sebelah kanan anda.

Didukung oleh Komite Penyelamat Internasional (International Rescue Committee IRC) dan Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi (UN High Commissioner for Refugees UNHCR)

Dinas Listrik Administrasi Transisi Timor Lorosae mengeluarkan biaya lebih dari AS$650.000 setiap bulan untuk

bahan bakar diesel dan pemeliharaan pembangkit listrik Comoro.

Sejak awal tahun 2000, penggunaan listrik di Dili meningkat dua kali lipat. Sambungan gelap, ranting-ranting pohon yang menyentuh kabel listrik dan gangguan lain juga merupakan penyebab gangguan pada aliran listrik dan mati listrik

yang tidak direncanakan.

Untuk mencegah mati listrik, harap mengikuti saran berikut: Padamkan semua lampu bila anda meninggalkan ruang.

Hidupkan hanya satu lampu pada malam hari. Kecilkan pengatur udara (AC) pada malam hari.

Hidupkan alat masak lisrik dan pemanas air listrik hanya saat diperlukan. Laporkan pada Dinas Listrik jika cabang pohon menyentuh kabel listrik.

Hal ini merupakan suatu penyalur tenaga listrik yang berkekuatan besar, selain menyebabkan hilangnya sejumlah besar listrik, dapat

juga menyebabkan matinya listrik pada seluruh sistem. Laporkan pada Dinas Listrik jika terdapat suara dengung

aneh, karena ini berarti sesuatu sedang korslet dan menggunakan listrik lebih banyak dari biasa.

Bila anda punya generator, gunakan antara jam 18.00 dan 22.00

guna membantu mengurangi beban pada puncak penggunaan di malam hari.

Hemat Listrik

Gambar

Foto arsip OCPI/UNTAET
Foto arsip UNTAET/OCPI
Foto arsip OCPI/UNTAET
Foto arsip UNTAET/OCPI
+4

Referensi

Dokumen terkait

Penerapan Higiene dan Sanitasi perlu dilakukan diantaranya penerapan Higiene Sanitasi Purchasing Department atau pengadaan semua barang yang di butuh oleh hotel,

Hasil analisis menunjukkan bahwa alternatif strategi utama yang dapat diterapkan dalam mengembangkan usaha ternak sapi potong yaitu mengoptimalkan dan mengembangkan

Salah satu solusi untuk mengatasi permasalahan diatas dilakukan pengenalan teknologi creep feeding atau pemberian pakan tambahan pada pedet pra-sapih dengan sumber

Nilai heritabilitas yang tinggi pada populasi sapi Aceh ini menunjukkan bahwa keragaman genetik pada sifat-sifat pertumbuhan termasuk tinggi, sehingga seleksi ternak

Kelurahan Tuah Karya merupakan salah satu kelurahan yang ada pada wilayah kecamatan tampan Kota Pekanbaru, dan posisi geografisnya terletak pada sebelah barat dari Kota Pekanbaru

Suatu alat bantu yang sangat berguna dalam menganalisa teknik kontrol adalah  penggambaran fungsi alih dalam bentuk grafis dengan memakai diagram blok atau diagram

Corpus luteum menghasilkan progesteron yang dapat menghambat pertumbuhan folikel dominan mencapai ovulasi sehingga akan mengurangi pengaruh negatif dari inhibin dan

Hasil yang diperoleh tersebut menunjukkan bahwa nilai signifikan sebesar 0,016 < 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa structural assurance berpengaruh terhadap