• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. Pemangku kepentingan atau biasa yang disebut dengan stakeholder di dalam proyek

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. Pemangku kepentingan atau biasa yang disebut dengan stakeholder di dalam proyek"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I

PENDAHULUAN Latar Belakang

Pemangku kepentingan atau biasa yang disebut dengan stakeholder di dalam proyek dapat di pegang oleh berbagai macam pihak. Stakeholder dapat dibedakan berdasarkan dengan tingkat tanggungjawab dan kewenangan di dalam proyek tersebut (PMBOK, 5th). Menurut Parsons (1966), ada 3 independen fungsional sistim yang terdapat di

dalam social sustainablility dengan tujuan dan kebutuhan yang berbeda untuk mencapai social sustainability, ketiga hal tersebut adalah sistim ekonomi, sistim politik, dan sistim budaya. Tiga fungsional sistim tersebut menjadi nilai sosial dasar yang mempengaruhi stakeholders dalam menilai suatu proyek. Dengan adanya kategorisasi dari masing-masing jenis stakeholder, dapat dilihat bahwa masing-masing jenis stakeholder memiliki tujuan atau kepentingan yang berbeda-beda. Dengan kepentingan yang bebeda-beda ada kemungkinan adanya perbedaan presepektif terhadap project success criteria & factor.

(2)

2 Gambar 1: Sistim yang mempengaruhi proyek

Sumber: Jurnal Penelitian Assessing Stakeholders Influence on Social Performance of

Infrastructure Project

Kriteria sukses pada proyek dapat dilihat dari sudut pandang yang terbatas hanyalah pencapaian hasil yang diinginkan berdasarkan spesifikasi, waktu dan budget hal ini sesuai dengan segitiga proyek (Pinto dan Slevin, 1988), yang menentukan kualitas dari manajemen proyek yaitu tergantung dari faktor waktu, biaya, dan cakupan proyek. Konteks dari proyek saat ini berubah dan membutuhkan perhitungan akan hasil proyek yang cakupannya lebih luas (Atkinson, 1999; Pinto dan Slevin, 1988; Wateridge, 1998). Sedangkan pengertian Critical Success Factor adalah bagian dari proyek yang telah teridentifikasi sebagai suatu keharusan untuk mencapai hasil yang terbaik (Erling et al, 2006).

(3)

3 Sebagai salah satu stakeholders yaitu investors dimana didalam cakupan tulisan ini adalah bank yang mempunyai fungsi menyalurkan dana dari pihak yang memiliki dana/modal kepada pihak yang membutuhkan modal dari berbagai macam sektor industri, dimana salah satunya adalah sektor industri konstruksi, energi, transportasi, telekomunikasi, kesehatan, dan terkait infrastruktur lainnya. Dengan aktivitas bank yang salah satunya menyalurkan pembiayaan untuk proyek, maka bank memiliki risiko pembiayaan yang terikat kepada risiko pada proyek.

Secara internal, setiap bank memiliki kebijakan dan standart operating procedure masing-masing, khususnya dalam hal penyaluran pembiayaan, dalam hal ini pembiayaan pada proyek. Sudut pandang bank dalam melihat faktor kesuksesan pembiayaan proyek bisa menjadi berbeda dengan sudut pandang stakeholders lainnya khususnya pihak yang mengerjakan proyek tersebut (kontraktor) dan pihak pemilik proyek tersebut (project owner) di karenakan tujuan bank yang pada umumnya untuk menghasilkan pendapatan semaksimal mungkin dengan risiko seminimal mungkin dimana berbeda dengan kepentingan kontraktor atau bowheer untuk memastikan bahwa proyek berjalan dengan baik sesuai yang di harapkan dan tujuan jangka panjang lainnya.

Pada disiplin manajemen proyek, manajemen Risiko menjadi salah satu proses yang penting mendefenisikan dan mencegah terjadinya risiko. Project Management Institute (1992) menjelaskan bahwa tujuan dari manajemen risiko adalah untuk mengidentifikasi risiko proyek dan menciptakan strategi yang dapat menurunkan secara signifikan atau menjauh dari risiko. Pada waktu yang sama, langkah-langkah

(4)

4 untuk memaksimalkan kesempatan yang ada juga harus di ambil. Hal ini dapat menjadi pertimbangan bank dalam menyalurkan pembiayaannya karena dengan baiknya kualitas manajemen risiko proyek maka besar kemungkinan juga berpengaruh kepada baiknya kualitas pembiayaan kepada proyek tersebut.

Cost overrun merupakan salah satu dampak dari munculnya risiko yang dihadapi oleh hampir semua proyek, manajemen proyek dapat menurunkan probabilitas akan munculnya hal tersebut karena manajemen risiko proyek yang seharusnya melihat jauh ke depan untuk mendefenisikan secara dini risiko-risiko yang akan muncul dan rencana untuk memitigasinya.

Beckers, et al. (2013) dalam penelitiannya menjelaskan bahwa cost overrun umumnya dapat di ketahui dan di hindari. Banyak permasalahan tersebut muncul karena kurang profesionalnnya pengelolaan risiko yang forward-looking. Nilai langsung yang hilang akibat pengelolaan yang kurang atas Risiko dari pipeline proyek dengan skala besar bisa melampaui $1.5 Trillion dalam 5 tahun kedepan, belum termasuk kehilangan pada pertumbuhan GDP, dan juga reputasi dan dampak sosial. Dapat dilihat bahwa sudut pandang Bowheer yang lebih melihat jangka panjang yaitu dampak yang bisa timbul dari kegagalan proyek seperti reputasi dan sosial.

Indonesia sebagai salah satu Negara yang berkembang yang tentunya mempunyai perencanaan pembangunan khususnya pada bidang infrastruktur dilihat dari luasnya negara ini. Sesuai dengan tujuannya, salah satu kebijakan pemerintah adalah

(5)

5 menetapkan 14 kawasan industri khusus sebagai salah satu cara untuk menetapkan proritas pembangunan pada daerah di luar jawa.

Ditambah dengan faktor pertumbuhan perekonomian Indonesia yang masih tergolong cukup baik dimana salah satunya didorong dengan pertumbuhan pasar kelas menengah yang cukup signifikan menjadikan Indonesia sebagai salah satu pasar yang besar dan berpotensi bagi investor dalam dan luar negeri sehingga banyak investor tertarik untuk berinvestasi. Hal-hal tersebut berdampak terhadap perkembangan pengerjaan proyek di Indonesia oleh kontraktor berbasis lokal maupun asing atau proyek yang berasal dari pihak pemerintah maupun swasta. Hal ini dapat dilihat dengan pertumbuhan penyaluran kredit pada bidang yang berkaitan dengan proyek seperti sektor konstruksi.

Grafik 1: Pertumbuhan Kredit Sektor Konstruksi Sumber: Data Kredit Per Sektor Ekonomi, Bank Indonesia

Dengan melihat grafik 1 di atas, dilihat dari peningkatan penyaluran kredit konstruksi dapat di simpulkan bahwa jumlah proyek yang berjalan di Indonesia semakin banyak

16,826.90 19,631.29 28,127.92 41,241.05 45,397.34 0.00 10,000.00 20,000.00 30,000.00 40,000.00 50,000.00 60,000.00 2011 2012 2013 2014 Juni 2015

Pertumbuhan Kredit Konstruksi*

(6)

6 setiap tahunnya. Dengan semakin banyaknya proyek yang berjalan maka pemerintah harus menjaga faktor-faktor yang mempengaruhi kesuksesan pada proyek tersebut. Risiko proyek pasti ada di Negara manapun bahkan di negara maju. Sebuah penelitian yang dilakukan McKinsey dengan hasil yang dapat dilihat pada tabel 1, menggambarkan bahwa negara maju seperti negara-negara di kawasan EURO pun menghadapi Risiko yang berdampak signifikan pada realisasi biaya yang dikeluarkan untuk proyek.

Tabel 1: Tantangan pada Proyek Besar

Sumber: McKinsey Research 2013

Apalagi di bandingkan dengan negara berkembang seperti Indonesia, faktor-faktor yang mempengaruhi risiko pada proyek di Indonesia seharusnya mendapat perhatian khusus bagi investor yang akan menanamkan dana untuk proyek di Indonesia.

(7)

7 Rumusan Masalah

Selain tujuan bisnis bank yaitu memperbesar asset dan keuntungan, bank juga memiliki tujuan dalam mengelola risiko dengan baik sehingga perkembangan asset bank termasuk sustainable. Dalam menyalurkan pembiayaan, bank memiliki berbagai macam bentuk struktur pembiayaan berdasarkan dengan fungsi dari tujuan penyaluran pembiayaan. Dari berbagai macam struktur tersebut, Perlu diketahui risiko apa saja yang muncul dari penyaluran pembiayaan kepada proyek serta bagaimana risiko proyek (project risk) mempengaruhi risiko pembiayaan (credit risk).

Dengan adanya risiko proyek dimana dapat mempengaruhi kualitas pembiayaan proyek, maka perlu untuk mengetahui kriteria dan faktor keberhasilan proyek yang dapat menjadi tolak ukur bank dalam melakukan penilaian kepada proyek, sehingga kedepannya bank dapat meminimalisir risiko proyek dan resiko pembiayaan.

Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Mengetahui risiko yang muncul saat bank menyalurkan pembiayaan kepada proyek dan proses yang dilakukan bank saat ini untuk meminimalisir risiko tersebut.

2. Mengetahui project key success criteria & factor dilihat dari perspektif bank yang dapat menjadi perbaikan proses analisa pembiayaan untuk meminimalisir risiko yang muncul dalam pembiayaan proyek.

(8)

8 Penjelasan Metode Penelitian

Penelitian ini berfokus pada melihat risiko yang muncul pada pembiayan bank kepada proyek dan bagaimana meminimalisirnya dengan mencari perspektif Bank terhadap

key success criteria & factor pada proyek. Dengan melihat pola analisa yang

bersumber dari memorandum usulan pembiayaan dengan sumber internal bank. Peneliti dapat menjelaskan struktur dari pembiayaan kepada proyek dan proses analisa pembiayaan proyek yang dilakukan bank selama ini.

Dengan mencari project key success criteria & factor pada literatur-literatur penelitian sebagai referensi peneliti untuk bahan kuesioner yang akan diberikan kepada analis dan pemegang keputusan pembiayaan untuk melihat preferensi mereka terhadap project

key success criteria & factor.

Manfaat Penelitian

Saya harapkan hasil penelitian ini dapat memberikan manfaat :

1. Bagi Bank Muamalat, Manajemen bank dapat meningkatkan tingkat kewaspadaannya terhadap risiko proyek yang dapat mempengaruhi kualitas pembiayaan proyek..

2. Bagi pembaca, akan mengetahui risiko apa saja yang muncul pada pembiayaan proyek, dan preferensi bank akan faktor dan kriteria sukses dari suatu proyek.

Gambar

Grafik 1: Pertumbuhan Kredit Sektor Konstruksi   Sumber: Data Kredit Per Sektor Ekonomi, Bank Indonesia
Tabel 1: Tantangan pada Proyek Besar

Referensi

Dokumen terkait

 Ikterus Obstruktif disebabkan oleh obstruksi duktus biliaris (Batu empedu atau kanker menutupi duktus koledokus) atau kerusakan sel hati (hepatitis),

Manfaat akademis yang diharapkan dari penelitian ini yaitu menambah informasi ilmu kedokteran khususnya di bidang ilmu endokrinologi tentang korelasi laju ekskresi

Puji dan Syukur penulis haturkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas pertolongan dan rahmatnya penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul PENGGAMBARAN

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kesulitan peserta didik dalam menghafalkan berbagai komponen dan istilah yang ada dalam mata pelajaran TIK serta metode

Saya menulis surat menceritakan mimpi ini kepada Hudhur dan menerima jawaban dari kantor Hadhrat Khalifatul Masih, mengatakan bahwa ini adalah mimpi yang bagus dan Tuhan akan

Misal: jika A adalah matrik berukuran m x n dengan vektor kolom yang bebas linear, maka n buah vektor kolom pertama dari Q adalah merupakan himpunan

Bentuk pada scrapbook bisa macam-macam karena disesuaikan dengan temanya seperti bentuk dari benda yang terdapat dalam bidang.. Di contoh atas terdapat macam-macam bentuk

untuk kesehatan, hal ini dikarenakan pisang mempunyai kandungan khrom yang berfungsi dalam metabolism karbohidrat dan lipid. Umumnya masyarakat hanya memakan buahnya saja dan