BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kompresor sangat banyak dibutuhkan dan digunakan pada industri – industri sebagai alat bantu yang berfungsi untuk meningkatkan tekanan fluida yang termampatkan seperti udara dan gas. Kompresor juga dapat menghasilkan suatu udara yang dialirkan ke bagian yang lain guna memperlancar jalannya suatu proses. Dalam kaitannya jenis kompressor yang digunakan haruslah sesuai dengan keperluan dan penempatannya dalam suatu proses. Salah satu yang digunakan dalam hal ini adalah kompresor sentrifugal. Dimana kompresor setrifugal termasuk jenis kompresor dinamik.
Tetapi masih banyak pengguna diluar perindustrian yang belum mengenal karakteristik kompresor sentifugal.baik dari perinstalasian maupun inspeksi yang sesuai standar prosudernya. Dengan adanya proses yang dilakukan secara prosedur yang dianjurkan akan memperpanjang umur pemakaiannya.
Oleh karena itu dari penjelasan sebelumnya penulis tertarik untuk membuat makalah yang berjudul “Teknik Instalasi dan Inspeksi Kompresor Sentrifugal” agar dapat di sebarluaskan sebagai penambah wawasan pembaca dan bertujuan untuk menuntaskan nila mata kuliah Teknik Instalasi dan Inspeksi Mesin.
1.2 Rumusan Masalah
Apa pengertian kompresor sentrifugal ?
Apa keuntungan dan kerugian kompresor sentrifugal ? Bagaimana prinsip kerja kompresor sentrifugal ?
Apa saja bagian-bagian kompresor sentifugal beserta fungsinya? Bagaimana cara pemeriksaan dan perawatan kompresor sentrifugal ?
1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.3.1 Tujuan
1. Agar pembaca mengerti pengertian kompresor sentrifugal
2. Agar pembaca mengetahui keuntungan dan kerugian kompresor sentrifugal 3. Agar pembaca mengerti prinsip kerja kompresor sentrifugal
4. Agar pembaca mengetahui bagian-bagian kompresor sentrifugal beserta fungsinya
5. Agar pembaca dapat mengetahu dan mengatasi permasalah kompresor sentrifugal
1.3.2 Manfaat
1. Untuk menambah wawasan pembaca mengenai teknik instalasi dan inspeksi kompresor sentrifugal.
1.4 Metode Penelitian
Dalam makalah ini metode penelitian yang digunakan yaitu metode deskriptif dengan cara studi pustaka.
BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Kompresor Setrifugal
Kompresor adalah peralatan mekanik yang digunakan untuk memberikan energi kepada fluida gas/udara, sehingga gas/udara dapat mengalir dari suatu tempat ke tempat lain secara kontinyu dengan tekanan yang ditingkatkan. Penambahan energi ini bisa terjadi karena adanya gerakan mekanik, dengan kata lain fungsi kompresor adalah mengubah energi mekanik(kerja) ke dalam energi tekanan(potensial) dan energi panas yang tidak berguna.
Sedangkan kompresor sentrifugal sendiri termasuk dalam klasifikasi kompresor dinamik dimana jenis kompresor yang tergantung pada transfer energi dari impeller yang berputar ke udara. Rotor melakukan pekerjaan ini dengan mengubah momen dan tekanan udara. Momen ini diubah menjadi tekanan tertentu dengan penurunan udara secara perlahan dalam difuser statis. Sehingga Kompresor sentrifugal dapat didefinisikan sebagai kompresor dengan prinsip kerja mengkonversikan energi kecepatan gas/udara yang dibangkitkan oleh aksi/gerakan impeller(sudu-sudu rotor) yang berputar dari energi mekanik unit penggerak menjadi energi potensial(tekanan) didalam diffuser dengan aliran discharge/keluaran gas/udara secara radial.
2.2 Prinsip Kerja Kompresor Setrifugal
Kompresor sentrifugal memiliki elemen berputar yang sederhana, terpasang pada poros yang dihubungkan ke motor penggerak. Tipe ini makin banyak dipakai di proses industri atau sebagai supercharger pada mesin pesawat terbang. Ukuran kompresor sentrifugal dapat lebih kecil dibandingkan dengan kompresor torak karena putarannya yang jauh lebih tinggi.
Prinsip kerja kompresor sentrifugal sama dengan pompa sentrifugal dimana gaya setrifugal yang dimanfaatkan pada prinsip kerjanya. Mula-mula impeler menaikkan kecepatan fluida, kemudian fluida dengan kecepatan tinggi akan masuk ke diffuser dimana terjadi perubahan energi kinetik menjadi energi tekanan.
2.3 Karakteristik Kompresor Sentrifugal
Dalam proses kerjanya kompresor sentrifugal memiliki beberapa karakteristik umum yaitu :
Aliran discharge uniform.
Kapasitas tersedia dari kecil sampai besar.
Kapasitas yang dapat dihasilkan kompresor sentrifugal berkisar antara (600 – 300.000) m3/h
Tekanan discharge dipengaruhi oleh density(massa jenis zat) gas/udara.
Pada kompresor sentrifugal density suatu zat yang dialirkan akan mempengaruhi tekanan yang dihasilkan, semakin besar nilai densitynya akan semakin kecil tekanannya dibandingkan dengan density zat yang kecil.
Mampu memberikan unjuk kerja pada efisiensi yang tinggi dengan beroperasi pada range tekanan dan kapasitas yang besar karena pada umumnya jenis kompresor sentrifugal merupakan tipe kompresor multi stage dimana impeler yang digunakan bertingkat. Tekanan yang dapat dihasilkan hingga 450 Bar 2.4 keuntungan dan kerugian kompresor sentrifugal
Sebelumnya telah dibahas prinsip kerja dan karekteristik kompresor sentrifugal. Secara umum kompresor setrifugal memiliki karakteristik yang sangat baik dalam penggunaannya. Kompresor sentrifugal memiliki kekurangan dan kerugiannya.
2.4.1 Keuntungan kompresor sentrifugal :
Dapat digunakan dalam durasi yang cukup lama dibandingkan dengan jenis kompresor yang lain
Dapat mempertahankan level getaran pada level yang lebih rendah
Dapat menghasilkan tekanan yang lebih tinggi dibanding kompresor torak Kapasitas yang lebih banyak dibanding kompresor helical screw
Lebih dingin dibanding kompresor reciproceting 2.4.2 Kerugian kompresor sentrifugal :
Kontruksi yang relative rumit
Instalasi yang harus dilakukan dengan teliti karena kontruksi yang rumit Sangat peka terhadap sifat udara
Harga yang mahal
Berpulang untuk terjadi tekanan balik jika terdiri banyak stage Banyak peluang terjadinya kebocoran
2.5 Tipe-tipe kompresor Sentrifugal
Dalam penggunaan kompresor dibedakan menjadi 2 tipe menurut jumlah impeller yang digunakan yaitu
Kompresor setrifugal single stage
kompresor sentrifugal single stage adalah kompresor yang biasa digunakan untuk pergerakan udara atau gas lainnya hingga rasio 3:1 kompresi baik untuk tekanan atau tugas vakum. Mesin ini terdiri dari impeller berputar tunggal dipasang dalam casing sebagai jalur aliran inlet gas, bagian diffuser, dan volute debit atau kolektor daerah. Kemampuan rasio kompresi kompresor terutama fungsi dari kecepatan perifer impeller dan geometri blade. Bahan impeller bervariasi tergantung pada sifat gas dan kecepatan rotasi. Variasi poros segel desain yang tersedia untuk memenuhi gas yang dikompresi.
Flow control dapat dicapai dengan suction throttling, panduan baling-baling inlet, baling-baling diffuser debit, atau variasi kecepatan. Masing-masing memiliki keunggulan sendiri beratnya biaya awal terhadap peningkatan efisiensi dan kompleksitas kontrol.
Berikut ini karekteristik kompresor sentrifugal single stage :
Memiliki efisiensi yang tinggi pada rentang operasi yang luas
Aliran yang dihasilkan dapat dikurangi hingga 50% tanpa menggunakan recycle.
kapasitas aliran yang dihasilkan mulai dari 1.000 cfm sampai dengan 300.000 cfm.
Tekanan yang dihasilkan mencapai 10 bar Kompresor Sentrifugal Multi Stage
Kompresor sentrifugal multistage terdiri dari dua atau lebih rotor yang dipasang pada satu shaft dalam satu kompresor. Kompresor sentrifugal multi stage juga dapat terdiri dari dua atau lebih kompresor tunggal dipasang di tandem atau kontruksi sama dengan cara di seri. Pada kompresor sentrifugal multi stage udara dikompresi dalam tahap pertama lolos ke tahap kedua pada titik masuk dekat hub. Tahap ini lebih lanjut akan memampatkan udara dan menyebarkannya ke tahap berikutnya jika ada satu masalah dengan jenis kompresi dalam mengubah udara seperti yang lulus dari satu tahap ke tahap berikutnya.
Berikut ini karakteristik kompresor sentrifugal multi stage :
Tekanan yang dihasilkan diatas 12 Bar
Digerakan dengan daya yang besar
Kapasitas yang dihasilkan sekitar 1000 sampai 100.000 cfm
Memiliki efisiensi yang lebih rendah dibanding kompresor sentrifugal single stage
Kompresor setrifugal memiliki 2 bagian utama yaitu bagian statis(diam) dan bagian dinamis(berputar). Berikut ini bagian-bagian dari kompresor :
2.6.1 Bagian Statis Casing
Casing merupakan bagian paling luar kompresor yang berfungsi sebagai pelindung terhadap pengaruh mekanik dari luar, pelindung dan penumpu/pendukung dari bagian-bagian yang bergerak dan tempat kedudukan nozel suction dan discharge serta bagian diam lainnya
Inlet wall adalah diafram(dinding penyekat) yang dipasang pada sisi suction sebagai inlet channel dan berhubungan dengan inlet nozzle yang berfungsi sebagai saluran fluida masuk pada stage pertama, maka meterialnya harus tahan terhadap abrasive dan erosi
.
Guide Vane
Guide vane ditempatkan pada bagian depan eye impeller pertama pada bagian suction(inlet channel). Fungsi utama guide vane adalah mengarahkan aliran agar gas dapat masuk impeller dengan distribusi yang merata.
Seal berfungsi untuk menutupi kebocoran pada celah-celah antara komponen yang berhubungan. Pada kompresor sentrifugal ada beberapa jenis seal yang digunakan yaitu :
1. Eye Seal
Eye seal ditempatkan disekeliling bagian luar eye impeller dan ditumpu oleh inlet wall. Eye seal selalu berbentuk satu setring logam yang mengelilingi wearing impeller Berfungsi untuk mencegah aliran balik dari gas yang keluar dari discharge impeller(tekanan tinggi) kembali masuk ke sisi suction(tekananrendah).
2. Labyrinth seal
Labyrinth seal berbentuk sekat-sekat yang berujung runcing atau tajam, terletak di kedua sisi impeller atau stub shaft yang fungsinya adalah untuk mengurangi kebocoran fluida diantara tiap-tiap stage di dalam kompresor pada daerah:
Shaft dan diafragma sebagai shaft seal.
Casing dan shaft sebagai casing seal.3. Oil Film Seal
Oil film seal merupakan salah satu jenis seal yang digunakan dalam kompresor. Oil film seal terdiri dari satu atau dua seal ring. Pada seal jenis ini diinjeksikan minyak(oil) sebagai penyekat/perapat(seal oil) antara kedua seal ring yang memiliki clearance sangat kecil terhadap shaft.Tekanan masuk seal oil dikontrol secara proporsional berdasarkan perbedaan tekanan sekitar 5 psi diatas tekanan internal gas dan perbedaan tekanan oil-gas selalu dipertahankan.
Sehubungan dengan kondisi operasi tidak selalu konstan, maka untuk mempertahankan perbedaan tekanan antar seal oil dan gas dapat sesuai dengan kondisi operasi, digunakan overhead tank.
Sistim overhead tank adalah memasang tanki penampung seal oil dengan ketinggian tertentu diatas kompresor dan level seal oil dalam tanki dikontrol melalui level control operated valve, kemudian tekanan gas stream dimasukan kedalam tanki melalui bagian atas (top) sehingga memberikan tekanan pada permukaan seal oil.
Dengan sistem overhead tank, maka head static seal oil secara otomatis dapat menyesuaikan dengan kondisi operasi kompresor, sehingga perbedaan tekanan oil-gas proses dapat dipertahankan konstan.
Difuser
Diffuser berfungsi untuk mengubah energi kecepatan yang keluar dari discharge impeller menjadi energi potensial(dinamis). Untuk multi stage dipasang diantara inter stage impeller.
Return Bend
Return bend sering juga disebut cross over yang berfungsi membelokan arah aliran gas dari diffuser ke return channel untuk masuk pada stage/impeller berikutnya. Return bend dibentuk oleh susunan diafragma yang dipasang dalam casing.
Return Channel
Return channel adalah saluran yang berfungsi memberi arah aliran gas dari return bend masuk kedalam impeller berikutnya.
Diafragma
Diafragma adalah komponen bagian dalam kompresor yang berfungsi sebagai penyekat antar stage dan tempat kedudukan eye seal maupun inter stage seal dan juga sebagai tempat penyaluran fluida yang dikompresi. Dengan pemasangan diafragma
channel. Diafragma ditempatkan didalam casing dengan hubungan tongue-groove sehingga mudah dibongkar pasang.
1.6.2 Bagian Dinamis Shaft dan Shaft Sleeve
Shaft atau poros transmisi digunakan untuk mendukung impeller dan meneruskan daya dari pengerak ke impeller. Untuk penempatan impeller pada shaft digunakan pasak(key) dan pada multi stage, posisi pasak dibuat selang-seling agar seimbang.
Sedangkan jarak antar stage dari impeller digunakan shaft sleeve yang berfungsi sebagai pelindungs haft terhadap pengaruh korosi, erosi dan abrasi dari aliran dan sifat gas dan untuk penempatan shaft seal diantara stage impeller.
Rotor dan Impeller
Rotor merupakan susunan dari beberapa impeler yang jumlahnya disesuaikan dengan tekanan yang diperlukan. Impeller berfungsi untuk menaikan kecepatan gas sebelum memasuki diffuser pada stator. dengan cara berputar sehingga menimbulkan
gaya sentrifugal. Hal ini menyebabkan gas masuk/mengalir dari inlet tip(eye
impeller) ke discharge tip. Karena adanya perubahan jari-jari dari sumbu putar antara tip sudu masuk dengan tip sudu keluar maka terjadi kenaikan energi kecepatan. Adapun jenis-jenis sistem penyambungan impeler diantaranya :
1. Dua lembaran tipis penyambung impeler, yang mempunyai gilingan mata pisau dari kulitnya(piringan).
2. Dua buah lubang penyambung impeler yang mempunyai gilingan mata pisau. 3. Tiga lembaran penyambung impeller yang mata pisunya terbuat dari plat baja.
Biasanya sebuah mata pisau menggunakan tiga buah penyambung impeller. Bantalan(Bearing)
Bantalan adalah bagian internal kompresor yang berfungsi untuk mendukung beban radial dan aksial yang berputar dengan tujuan memperkecil gesekan dan mencegah kerusakan pada komponen lainnya. Pada kompresor sentrifugal terdapat dua jenis bearing yaitu:
1. Journal bearing digunakan untuk mendukung beban dengan arah radial (tegak lurus poros).
2. Thrust bearing digunakan untuk mendukung beban ke arah aksial(sejajar poros)
2.7 Instalasi dan Inspeksi Kompresor Sentrifugal
Pada sub bab ini akan dibahas beberapa tahapan instalasi dan inspeksi kompresor sentrifugal. Penyusun mengambil contoh untuk instalasi kompresor sentrifugal single stage dan untuk inspeksi di PT. SULZER TURBO SERVICE INDONESIA pada kompresor sentrifugal multi stage.
2.7.1 Instalasi Kompresor Sentrifugal Single Stage
Berikut ini beberapa tahapan dalam Pelepasan dan Perakitan kompresor sentrifugal single stage :
A. Pelepasan Kompresor Sentrifugal Singel Stage
1. Buka baut penyangga atau penopang pada casing kompresor
2. Congkel pada celah casing yang berhubungan dengan menggunakan obeng min secara bersebrangan untuk membuka tutup casing.
3. Lepaskan Guide Vanes pada saluran suction
4. Lepaskan impeler dan difuser dengan membuka mur dan cincin kemudian traker untuk menarik impeler keluar jika impeler sukar dicabut.
5. Buka shaft sleeve yang berhubungan dengan shaft.
6. Lepaskan shaft pada bantalan dengan cara menariknya terlebih dahulu lepaskan seal-seal yang berhubungan.
2.7.2 Inspeksi Rotor Kompressor Sentrifugal Multi Stage
Pada proses perbaikan rotor di PT. SULZER TURBO SERVICE INDONESIA mengacu pada standart API 687 Rotor Repair(American Petroleum Institute). Berikut ini tahapan-tahapan yang harus dilakukan :
1. Blasting
Blasting merupakan proses pembersihan rotor dari kotoran dan karat dengan menggunakan pasir besi yang disemprotkan pada seluruh bagian rotor. Setelah selesai proses blasting masuk pada proses inspeksi.
2. Visual Inspection
Visual inspection adalah inspeksi kondisi rotor berdasarkan apa yang dapat diperiksa dan dievaluasi langsung oleh panca indra. Visual inspection dilihat dari faktor kerusakan pada rotor seperti terdapat bercak cacat/keausan pada rotor.
3. Proses Pengukuran
Proses pengukuran adalah proses yang dilakukan setelah proses visual inspection selesai. Proses pengukuran ini meliputi pengukuran diameter poros kompresor, arah axial, arah radial dan lain sebagainya.
Proses pengukuran dilakukan dengan dua metode yaitu pengukuran manual dan pengukuran menggunakan mesin CMM (Computer Measuring Machine). Proses pengukuran manual biasanya dilakukan pada mesin yang ukurannya relatif kecil.
Pengukuran dimensi rotor ini meliputi semua diameter luar, arah aksial dan arah radial rotor, untuk mengetahui penyimpangan dalam ukuran tersebut berdasarkan desain aslinya. Berikut ini beberapa pengukuran yang dilakukan pada kompresor :
a. Diameter luar impeller dan lubang hisap b. Celah thermal pada sleeve dan spacer c. Diameter komponen rotor dan jarak aksial d. Diameter kopling
e. Tebal, panjang, dan lokasi bagian yang dicoating f. Celah antara semua bagian yang bersuaian
Proses pengukuran dengan mesin CMM (Computer Measuring Machine) prinsipnya tidak jauh berbeda dengan proses pengukuran dengan manual, hanya pada proses pengukuran dengan mesin CMM menggunakan sensor yang ditempelkan pada titik koordinat benda yang akan di ukur.
4. Proses Runout
Proses Runout ini menggunakan dial indikator, alat ini dapat mengukur ketidaktelitian dalam eksentrisitas dan deviasi permukaan yang seharusnya parallel dengan menunjukan variasi toleransi terhadap ukuran sebenarnya. Runout disini bertujuan untuk mengetahui penyimpangan diameter luar, konsentrisitas, dan kerataan permukaan seperti pada gambar 3.8. Penyimpangan ini dapat terjadi diakibatkan adanya cacat permukaan atau karena seluruh benda kerja yang berpasangan tidak berada dalam satu sumbu. Proses Runout di PT Sulzer Turbo Service Indonesia ada
Titik Pengujian Run Out
5. Proses Balancing
Menurut definisi ISO, balancing adalah prosedur dalam pemeriksaan distribusi masa rotor yang jika perlu disesuaikan untuk memastikan bahwa getaran pada journal dan gaya–gaya pada bantalan saat kecepatan balancing test berada pada batas–batas yang telah ditentukan. Inspeksi ini untuk mengetahui adanya ketidakseimbangan pada rotor dan cara untuk menyeimbangkannya.
Kondisi ketidakseimbangan disebabkan karena distribusi masa yang tidak merata/simetris terhadap sumbu rotasi atau akibat adanya perbedaan anatara pusat masa rotor dengan sumbu rotasi dalam arah radial. Biasanya penyebab utama terjadinya ketidakseimbangan ini karena kesalahan pada saat:
Run Out menggunakan Ero Check
Run Out menggunakan Dial Indicator
Desain dan penggambaran model
Pemilihan material
Proses pemesinan dan perakitan
Ketidakseimbangan pada rotor ini tidak hanya mengakibatkan terjadinya gaya– gaya axial dan radial pada bantalan dan dudukannya, tetapi juga kebisingan, getaran, tegangan–tegangan akibat getaran, keausan, dan terlepasnya sambungan–sambungan akibat getaran dan keausan.
Tipe penyeimbangan yang diperlukan untuk sebuah komponen khusus ditentukan oleh ukuran, kecepatan, kondisi–kondisi pengoperasian, dan pertimbangan– pertimbangan ekonomis. Terdapat dua tipe operasi penyeimbangan yang digunakan dalam penyeimbangan massa–massa berputar, yang tergantung pada bermacam kondisi, yaitu penyeimbangan statik dan penyeimbangan dinamik.
Penyeimbangan statik perlu untuk kecepatan–kecepatan rendah, dimana efek dinamikanya kecil dan dengan demikian dapat diabaikan dan komponen–komponen ramping pada kecepatan sedang. Penyeimbangan statik harus digunakan dengan tepat, atau jika tidak akan diperoleh hasil–hasil yang tidak dikehendaki, contohnya pada penyeimbangan statik sebuah rotor panjang dapat memberikan hasil–hasil yang lebih merugikan apabila bobot imbang ditempatkan sedemikian sehingga memberikan satu efek kopel dinamik yang lebih buruk dari efek gaya tak seimbang. Penyeimbangan dinamik, akan memberikan suatu sistem imbang lengkap, baik untuk gaya–gaya maupun untuk kopel–kopel akibat gaya–gaya inersia. Penyeimbangan dinamik ini secara otomatis akan mencakup penyeimbangan statik.
Penyeimbangan rotor kompresor diberikan bidang–bidang koreksi ketidakseimbangan, yang artinya pada bidang–bidang tersebut akan dilakukan penambahan atau pengurangan material dalam upaya untuk menyeimbangkan rotor pada batas–batas ketidakseimbangan yang diperbolehkan. Dengan mesin penyeimbang akan diketahui posisi (dalam sudut) dan berat yang harus ditambahkan atau dikurangkan pada rotor. Penambahan material yang paling mudah dan efektif
dengan diameter dan kedalaman tertentu. Penambahan dan pengurangan material ini tidak boleh mempengaruhi rotor secara fungsional.
Rotor kompresor mempunyai beberapa komponen yang dapat dipisahkan, sehingga ketidakseimbangan rotor ini merupakan akumulasi vektoral dari ketidakseimbangan tiap komponen dan ketidakseimbangan akibat kesalahan pada saat pemasangan komponen. Akumulasi ketidakseimbangan ini dapat dihindari dengan menyeimbangkan tiap–tiap komponen secara terpisah.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan dan Saran 3.1.1 Kesimpulan
Dari pembahasan bab-bab sebelumnya dapat disimpulkan bahwa kompresor sentrifugal merupakan jenis kompresor dinamik dengan rotor(gabungan impeler) dan Stator(Difuser) merupakan bagian fungsional utama dimana rotor yang berputar menaikan kecepatan fluida yang dihisap karena adanya perubahan momen putar menjadi energi mekanik di setiap sisi sudu putar impeler kemudian kecepatan fluida yang keluar dari impeler di arahkan oleh difuser menuju sisi discharge kompresor secara radial dan mengubah energi mekanik impeler menjadi energi tekanan sehingga menghasilkan fluida bertekanan. Dapat di artikan bahwa kompresor sentrifugal adalah Mesin fluida yang digunakan untuk menaikan kecepatan dan tekanan fluida yang berwujud gas akibat adanya perubahan energi mekanik(kerja) dari putaran impeller menjadi energi tekanan(potensial) saat melewati difuser dengan arah aliran secara radial.
Kompresor sentrifugal memiliki bagian – bagian pendukung utama lainnya seperti : casing, shaft, shaft sleeve, bantalan, inlet wall,guide vane, return bend, return channel, eye seal, labyrinth seal, diafragma dan oil film seal
Perawatan kompresor sangatlah penting dikarenakan akan memperpanjang usia dari kompresor tersebut. Dan tanpa dirawat dengan baik dan atau dipergunakan tidak sebagai mestinya sesuai dengan peruntukannya, akan menyebabkan kompresor cepat rusak. Yang terpenting tetaplah mengacu
3.1.2 Saran
Dengan makalah ini penulis menyarankan pembaca, ketika mempunyai kompresor jenis sentrifugal seharusnya dapat mengetahui bagian-bagian yang terpenting dari kompresor tersebut yang dapat berguna dalam proses perawatan agar kompresor dapat mempuyai usia yang lebih lama.
DAFTA PUSTAKA
Setianugraha, anggi.2013.”Proses Assembling dan Balancing Rotor Kompresor Pada Reverse Engineering”.10 November.Lapora Kerja Praktikum.19 Mei 2015
No name.2012.”Teori Dasar Kompresor Sentrifugal”.no date.http:// www.ph-gmu.org/test/download/bab2.pdf. 01 Januari 2014
Harunatahara, sularso.1983.”Pompa dan Kompresor”.no date. .03 mei 2015
Pramesty, meta.2012.”Mekanika Fluida dan Partikel”.no date. Presentasi Kompresor Setrifugal. 01 Januari 2015