III. CoG, BESR dan Eq
3.1. PERHITUNGAN KADAR BATAS (Cut-off Grade)
3.1.1. Kadar Batas Pulang Pokok (Break Even Cut-off grade = BECOG) dalam teori ekonomi, analisis pulang pokok terdiri dari penentuan nilai
parameter yang diinginkan (misalnya : berapa jumlah produk yang harus dijual) sedemikian rupa sehingga pendapatan tepat sama dengan ongkos atau biaya yang dikeluarkan (keuntungan = 0).
Dalam pertambangan, yang ingin diketahui adalah berapa besar kadar bijih yang menghasilkan angka yang sama antara pendapatan yang diperoleh dari penjualan bijih tadi dengan biaya yang dikeluarkan untuk menambang serta memprosesnya. Kadar ini dikenal dengan nama kadar batas pulang pokok atau ‘Break Even Cut-off Grade’.Faktor x . c Re Smelter x . rec . Mill x ) SRF jual a arg H ( ) A & G Mill Mine ( Ongkos BECOG − + + =
Biasanya hanya biaya atau ongkos operasi langsung yang diperhitungkan dalam penentuan Cut-off Grade. Ongkos-ongkos kapital dan biaya tak langsung seperti penyusutan (depresiasi) pada umumnya tidak dimasukkan.Untuk keperluan perancangan batas akhir pit (pit design) asumsi yang diambil bahwa umur tambang cukup panjang sehingga depresiasi tidak lagi merupakan faktor yang penting... karena pada tahap akhir penambangan, dimana batas lereng akhir dari tambang telah dicapai, kapital dan peralatan telah terdepresiasi secara penuh.
Jika diasumsikan bahwa satu ton material pasti akan ditambang, berapa kadar minimum yang akan menghasilkan kerugian lebih kecil di antara dua alternatif berikut :
o mengirimkan material hasil penambangan ke pabrik pemrosesan atau o mengirimkan material ini ke tempat pembuangan.
(Ingat bahwa ongkos penambangan walau bagaimanapun tetap harus dikeluarkan).
Gunakan persamaan yang sama seperti pada perhitungan BECOG, hanya dalam hal ini ongkos penambangan tidak dimasukkan. Jadi untuk menghitung ICOG, ongkos penambangan = 0)
3.1.3. Kadar Batas Proses
Bila tingkat produksi dari pabrik pemrosesan bijih telah ditentukan, misalnya untuk pabrik flotasi bijih fluida, maka perhitungan COG harus memasukkan ongkos G&A
Sebaliknya, bila tingkat produksinya tidak tertentu seperti pada kasus pelindihan bijih sulfida di leach pad, argumen bahwa kadar batas batas dapat dihitung tanpa memasukkan ongkos-ongkos G&A adalah argumen yang dapat diterima. Selama jangka waktu satu tahun pasti akan ada bijih berkadar lebih tinggi yang dapat menutupi biaya-biaya ini.
Kadar batas ini kadang-kadang disebut sebagai kadar batas pengolahan (Process cut-off), yakni kadar terendah yang dapat menutupi biaya pengolahan langsung. Dalam operasi penambangan, jika anda mempunyai pabrik pengolahan (mill) dan tambang mengalami kekurangan bijih yang akut, maka process cut-off ini biasanya merupakan kadar terendah yang masih dapat dipertimbangkan untuk dapat dikirimkan ke pabrik.
Namun demikian tujuan dari perencanaan tambang jangka panjang adalah menghindari keadaan di atas.
3.2. NISBAH PENGUPASAN PULANG POKOK (Break Even
Stripping Ratio = BESR)
Nisbah pengupasan didefinisikan sebagai nisbah dari jumlah material penutup (waste) terhadap jumlah material bijih (ore). Pada tambang bijih, nisbah ini biasanya dinyatakan dalam ton waste / ton ore. Di tambang batubara sering dipakai m3 waste / ton batubara.1 − = = ore Ton waste Ton SR atau ore Ton waste Ton SR
Untuk geometri penambangan yang ditetapkan, nisbah pengupasan merupakan fungsi dari kadar batas.
Jika kadar bijih diketahui dan jika semua keuntungan bersih dari menambang bijih tersebut dipakai untuk mengupasan tanah penutup (waste stripping), berapa jumlah tanah penutup yang dapat dikupas... inilah konsep BESR.) waste ( pengupasan Ongkos bijih ton / Pengolahan & n Penambanga Ongkos tan Pendapa BESR = − Catatan :
o
Nilai BESR adalah 0 pada titik BECOG (tidak dapat mendukung stripping)o untuk harga komoditas, perolehan, ukuran pabrik, tingkat produksi dan ongkos tertentu, BESR merupakan fungsi linier dari kadar bijih o BESR merupakan masukan dalam metode perancangan tambang
secara manual
3.3. PERHITUNGAN KADAR EKIVALEN
Bilamana dalam cebakan bijih didapati lebih dari satu mineral (mineral utama dan ikutan), biasanya perlu dipakai konsep dasar ekivalen untuk mengevaluasinya.
Pertama kali, definisikan dulu NSR (Net Smelter Return) sebagai nilai kotor dari satu ton bijih setelah dikurangi dengan ongkos-ongkos smelting, refining dan freight (SRF).
Tahap-tahap perhitungan kadar ekivalen (misalnya Cu ekivalen) adalah sebagai berikut :
o Hitung NSR dari 1 ton (atau 1 tonne) mineral ikutan, misalnya moly dengan kadar 1 % (atau emas dengan kadar 1 oz/ton atau 1 gr/ton, dst)
o Hitung faktor ekivalensi sebagai nisbah (ratio) antara NSR untuk mineral ikutan terhadap NSR untuk mineral utama.
o Jadi Cu ekivalen = total Cu + Faktor x moly
o Jika kadar total Cu dan kadar moly (emas, perak, dst) dalam blok diketahui, maka kadar Cu ekivalen dari blok tersebut dapat dihitung Kadar ekivalen dapat pula dipahami atau didefinisikan sebagai kadar
yang menghasilkan gabungan nilai NSR dari semua mineral yang ada Kadang-kadang lebih mudah untuk menggunakan nilai NSR dan bukan
kadar ekivalen
Hitung nilai NSR untuk satu blok dan gunakan angka ini sebagai sebuah variabel kadar ekonomik untuk perencanan tambang
Kadar Batas Pulang Pokok (BECOG) hanyalah mengandung ongkos-ongkos penambangan, pengolahan dan G&A. Perolehan mill dan smelter, ongkos-ongkos SRF dan harga komoditas sudah dihitung dalam NSR.
.: Contoh
Perhitungan BECOGMining cost per ton Total Material
Ongkos penambangan per ton material $ 0.75
Milling cost per ton ore
Ongkos pengolahan per ton bijih $ 3.25
General & Administrative (G&A) per ton ore
Ongkos G&A per ton bijih $ 0.25
Mill recovery of Copper
Perolehan pabrik 94 %
Smelting, Refining, Freight (SRF) per pound product
Peleburan, Pemurnian, Pengangkutan per pound produk $ 0.275
Smelter Recovery
Perolehan smelter 96.15 %
Copper price per pound
Harga tembaga per pound $ 0.95
Penghasilan = Biaya { titik pulang pokok untuk satu ton bijih } [Harga x kadar x mill rec. X smlt. Rec. X 20] = [ongkos (mine + mill + G&A)} + [SRF x kadar x mill rec. X smlt. Rec. X 20]
[Harga x kadar x mill rec. X smlt. Rec. X 20] – [SRF x kadar x mill rec. X smlt. Rec. X 20] = [ongkos (mine + mill + G&A)]
[Harga – SRF] x [kadar x m.r. X s.r. X 20] = [ongkos (mine + mill + G&A)]
Faktor x . c Re . Smlt x . rec . Mill x ) SRF a arg h ( ) A & G Mill Mine ( Ongkos BECOG kadar − + + = 20 9615 0 94 0 275 0 95 0 25 0 25 3 75 0 x . x . x ) . $ . ($ . $ . $ . $ BECOG kadar − + + = Cu % . BECOG kadar =0 35 Catatan :
Angka 20 adalah faktor konversi dari 1% ke pound (dengan satuan pound per persen). Untuk proyek dengan satuan metrik, faktor konversinya adalah 22.046. Untuk logam mulian (misalnya emas) tidak diperlukan faktor konversi karena satuannya sudah langsung dalam satuan produksi (oz/ton atau gr.ton).
Perhitungan Kadar Ekivalen
Tembaga Moly Harga Jual komoditas $ 0.90 $ 3.00
Perolehan pabrik 88 % 70 %
Perolehan smelter / konverter 96.1 % 99 % Biaya smelting konversi per pound $ 0.324 $ 0.81 1. Hitung nilai NSR dari 1 ton bijih dengan kadar 1% Cu
($ 0.90 - $ 0.324) (1%) (0.88) (0.961) (20 lb/%) = $ 9.74 2. Hitung nilai NSR dari 1 ton bijih dengan kadar 1% Moly
($ 3.00 - $ 0.81) (1%) (0.70) (0.99) (20 lb/%) = $ 30.35 3. Faktor ekivalen = NSR Moly / NSR Cu
= $ 30.35 / $ 9.74 = 3.1160
4. Tembaga ekivalen = Kadar Cu + (3.1160 x kadar Moly) Perhitungan NSR dan BESR
Cu Eq NSR BESR 0.266 3.40 0.00 0.33 3.83 0.79 0.35 4.47 1.95 0.40 5.11 3.11 0.45 5.75 4.27 0.50 6.39 5.43 0.55 7.03 6.59 0.60 7.66 7.75 0.65 8.30 8.91 0.70 8.94 10.08 0.75 9.58 11.24 0.80 10.22 12.40 0.85 10.86 13.56 0.90 11.50 14.72 0.95 12.13 15.88 1.00 12.77 17.04 1.05 13.41 18.20 1.10 14.05 19.37 1.15 14.69 20.53 1.20 15.33 21.69
0 5 10 15 20 25 0 0.2 0.4 0.6 0.8 1 1.2 1.4 Cu Eq (%) N S R a ta u B E S R NSR BESR
.: Tugas III
Lengkapi tabel di bawah ini (dalam USD)
Mining cost per tonne Total Material 0.55
Milling cost per tonne ore 2.10
General & Administrative (G&A) per tonne ore 0.75
Mill recovery of Copper 92 %
Mill recovery of Gold 80%
Smelting, Freight, Refining (SFR) per pound payable Copper 0.345 Smelter payable (Recovery ) of Copper 96.15%
Smelter Payable (Recovery) of Gold 98%
Copper price per pound 100
Gold price per Tr oz (and per gram) 375 (12.06)
Break Even Cut off Grade for Copper ?
Internal Cut off grade for Copper ?
Copper Equivalent ?
Ketentuan :
1.
Tugas dikumpulkan melalui emailtugas@nurhakim.net
dalam bentuk attachment file2.
File yang diterima dan berhak dinilai adalah HANYA dalam format MS-Word3. Tugas diterima paling lambat 6 (enam) hari setelah tugas diberikan
4. Tugas ini sangat mempengaruhi pada Kelengkapan seluruh rangkaian tugas di semester ini, yang merupakan prasyarat kelulusan matakuliah
.: Tugas baca
Untuk menambah wawawan anda, silahkan baca Dokumen “Cut-off grade
determination for the maximum value of a small Wits-type gold mining operation”, sebagai berikut :
.: Tugas IV
Buat Presentasi (10 – 20 slide) mengenai salah satu alat mekanis di bawah ini (lihat pembagian tugas).
Dengan permintaan minimum sebagai berikut :
Cara kerja alat (How it works)
Biaya (Costs - capital and operating)
Gambar dan spesifikasi alat
Keutamaan dan keterbatasan alat bila dibanding alternatif sejenis.
Sejarah pemanfaatan (Historic uses) Tambang aktif yang menggunakan alat tersebut saat ini
Prospek pemanfaatan di masa yang akan datang (Future uses) Referensi yang digunakanSilahkan lihat ketentuan berikut :
1.
Tugas dikumpulkan secara offline dengan menggunakan USB Flash disk .2.
File utama dikerjakan HANYA dalam format MS-Powerpoint3. Tidak perlu menampilkan begitu banyak gambar dalam file utama
4. Bila memungkinkan silahkan lengkapi dengan file audio / video / diagram dan/atau berbagai obyek lain yang mendukung (kumpulkan bersama file utama)
5. Silahkan gunakan sebanyak-banyaknya referensi sebagai sumber informasi, namun harus dapat diakses-ulang dan dipertanggungjawabkan
6.
Tidak menggunakan kata-kata seperti dalam brosur, misalnya “thismachine is easy to use and the most powerful in its class”, dan
sejenisnya, tapi tampilkan saja fakta-fakta terkait alat tersebut
8. Tugas ini sangat mempengaruhi pada Kelengkapan seluruh rangkaian tugas di semester ini, yang merupakan prasyarat kelulusan matakuliah
No Nama NIM Alat Mekanis
1 Sari Melati 05-11 Caterpillar R2900G --- LHD
2 Hendro 05-57 Caterpillar R1700G --- LHD
3 M Fahry A 05-10 P&H 4100XPC
4 Benny Irawan S D 05-34 Hitachi EX8000
5 Tri Maulana 05-23 Kenworth 550c
6 Rahma Norfaeda 05-04 Bucyrus 495HR
7 Kartini 05-13 Caterpillar 992G
8 Nelly Ruslianti 05-03 Liebherr T282B
9 Eka Farma I P 05-30 P&H 2800
10 Roman Damanik 05-08 O&K RH200
11 Said Lukman Terex RH400
12 Agung Kurniawan 05-27 Liebherr 984
13 Donny Satrya 05-33 Liebherr 994
14 Fajrudin Mahmud 05-58 Komatsu PC1250
15 Ana Wahdiana 05-01 Hitachi EH5000
16 Yuniar Siska N 05-60 Komatsu PC1000
17 Diyat Alam 05-22 Komatsu 960E
18 Slamet R Jaka 05-18 Hitachi EX3600
19 Tony Saragih 05-28 Volvo A40E FS
20 Reza Indriadi 05-61 Volvo FH16
21 Trisyanita Y 05-09 Hitachi EX5500
22 Karina Shella Putri 05-56 P&H 9020
23 Melinda D 05-84 Terex RH340
24 Windy Lestari / Mahfudz A
K 05-50 Terex RH200
25 Mahgiat Helmi 05-14 Caterpillar 24H
26 Neno Agitni 05-32 Komatsu PC4000
27 Reza Habibie 05-29 Caterpillar 777D
28 Fadlurrahman 05-47 Caterpillar 785C
29 A Nurul Huda 05-24 Caterpillar 5110
30 Aris Widoyoko 05-36 Hitachi EH4500
31 Hafidz Noor F 05-79 Komatsu PC650
32 Handri 05-86 Volvo A35E FS
33 Freddy Eka W 05-31 Komatsu HD465
34 M Rizwan Komatsu HD785
35 Mirazyuddin 05-06 Komatsu WA800
36 Stefyna CSR 05-74 Komatsu HD 1500
37 Yernuntriani 05-73 Komatsu WA600
38 Risa Kristina 05-85 Hitachi EX2500
39 Nia Puspita 05-59 Komatsu WA500
40 Yuliaturrahmi 05-77 Komatsu PC3000
41 Rahmadani A 05-19 Caterpillar 988
42 Risalisani 05-37 Caterpillar 797B
43 Della Meryan 05-64 Caterpillar 657E
44 Daryati 05-46 P&H 550S
45 Nina Idhiana 05-78 Caterpillar 627G
46 Simon Togap 05-42 Caterpillar 773D
47 Petrus Aji K 05-70 Caterpillar 769D