• Tidak ada hasil yang ditemukan

M N E I N N I G N K G A K T A K T A K N A N H A H S A I S L I L B E B L E A L J A A J R A R S I S S I W

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "M N E I N N I G N K G A K T A K T A K N A N H A H S A I S L I L B E B L E A L J A A J R A R S I S S I W"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN

MENGGUNAKAN ALAT PERAGA TIGA DIMENSI PADA

MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS V SD NEGERI

DURIAN TAHUN AJARAN 2015/2016

PROGRAM STUDI

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN

MENGGUNAKAN ALAT PERAGA TIGA DIMENSI PADA

MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS V SD NEGERI

DURIAN TAHUN AJARAN 2015/2016

JURNAL SKRIPSI

Oleh:

JULHAN ANDRIAWAN E1E 212 109

STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MATARAM

2016

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN

MENGGUNAKAN ALAT PERAGA TIGA DIMENSI PADA

MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS V SD NEGERI

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

(2)

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Jln. Majapahit No.62 Telp. (0370) 623873 Fax.

LEMBAR PERSETUJUAN

Dengan Judul: Meningka

Peraga Tiga Dimensi SD Negeri Durian

Dosen Pembimbing Skripsi I,

(Muhammad Tahir, M.Sn) NIP. 19730317 200801

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MATARAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Jln. Majapahit No.62 Telp. (0370) 623873 Fax. 634918 Mataram 83125

LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN JURNAL SKRIPSI Meningkatkan Hasil Belajar Siswa dengan Menggunakan Alat Peraga Tiga Dimensi pada Mata Pelajaran Matematika Kelas V

Negeri Durian Tahun Ajaran 2015/2016”

Mataram, Agustus 2016 Dosen Pembimbing Skripsi I, Dosen Pembimbing Skripsi II,

(Muhammad Tahir, M.Sn) (Muhammad Turmuzi, 1 007 NIP. 19731017 200604

Menyetujui:

Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan

(Nurul Kemala Dewi, S.Sn., M.Sn.) NIP.196910112001122001

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

634918 Mataram 83125

SKRIPSI Menggunakan Alat ada Mata Pelajaran Matematika Kelas V

Mataram, Agustus 2016 Dosen Pembimbing Skripsi II,

Muhammad Turmuzi, M.Pd) 200604 1 001

(3)

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN

MENGGUNAKAN ALAT PERAGA TIGA DIMENSI PADA

MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS V SD NEGERI

DURIAN TAHUN AJARAN 2015/2016

Julhan Andriawan, Muhammad Tahir, Muhammad Turmuzi

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

FKIP Universitas Mataram

Email: andriawan.julhan@gmail.com

ABSTRAK

Pencapaian hasil belajar siswa di SD Negeri Durian pada mata pelajaran Matematika masih berada dibawah KKM. Hal ini dikarenakan alat peraga yang digunakan oleh guru dalam pembelajaran Matematika masih belum tepat sehingga siswa hanya pasif dalam pembelajaran. Keaktifan siswa dalam proses pembelajaran kurang karena cara penyampaian guru yang bersifat monoton dan satu arah. Dari latar belakang itulah maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimanakah meningkatkan hasil belajar siswa dengan menggunakan alat peraga tiga dimensi pada mata pelajaran matematika kelas V SD Negeri Durian Tahun Ajaran 2015/2016. Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar siswa dengan menggunakan alat peraga tiga dimensi pada mata pelajaran matematika kelas V SD Negeri Durian Tahun Ajaran 2015/2016. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Melibatkan 29 orang siswa kelas V sebagai subyek dan 1 orang guru sebagai observer. Penelitian ini dilaksanakan dalam 2 siklus dan dalam setiap siklus terdiri dari 2 kali pertemuan. Pada siklus I hasil belajar siswa mendapat nilai rata-rata 69,03 dengan presentase ketuntasan klasikal sebesar 75,86%. Sedangkan pada siklus II terjadi peningkatan dengan hasil belajar siswa mendapat nilai rata-rata 78,32 dengan presentase ketuntasan klasikal sebesar 89,28%. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan alat peraga tiga dimensi dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Matematika kelas V SD Negeri Durian tahun ajaran 2015/2016.

(4)

IMPROVING STUDENTS LEARNING OUTCOME BY USING THREE-DIMENSIONAL PROPS IN MATHEMATICS SUBJECT FOR FIFTH GRADE IN SD NEGERI DURIAN DURING 2015/2016 SCHOOL ACADEMIC

YEAR

ABSTRACT

The accomplishment of students learning outcome in SD Negeri Durian in mathematics subject was still below the minimum completeness criteria. This was caused by the inappropriate use of educational props by teachers in teaching mathematics, which resulted in the passiveness of students during the learning process. The participation of students during the learning process was lacking because of the monotone and one-way direction of the study material delivery by the teacher. Based on that background, the formulation of the problem in this research was how to improve the students learning outcome by using three-dimensional props in mathematics subject for fifth grade in SD Negeri Durian during 2015/2016 school academic year. The purpose of this study was to enhance the students learning outcome by using three-dimensional props in mathematics subject for fifth grade in SD Negeri Durian during 2015/2016 school academic year. The type of the research was classroom action research that consisted of action planning, implementation and observation, evaluation and reflection stages by involving 29 fifth graders as subjects and one teacher as an observer. This study was conducted in two cycles, and in each cycle consisted of two meetings. In the 1st cycle, the students learning activity was categorized as adequate participation with a score of 32, the teacher’s participation was categorized as good with a score of 44, and the students learning outcome had an average score of 69.03 with the percentage of classical completeness of 75.86%. Meanwhile, in the 2nd cycle, there were increases in all aspects, with the students learning activity categorized as active with a score of 43, the teacher’s participation categorized as very good with a score of 56, and the students learning outcome reached an average score of 78.32 with the percentage of classical completeness of 89.28%. This showed that the use of three-dimensional props could improve the students learning outcome in mathematics subject for fifth grade of SD Negeri Durian during 2015/2016 school academic year.

(5)

A. Pendahuluan

Dalam proses belajar mengajar, guru mempunyai tugas untuk mendorong, membimbing dan memfasilitasi siswa untuk mencapai tujuan yang diharapkan dalam segala fase dan perkembangan siswa. Selain itu sebagai perencana pengajaran, guru juga diharapkan mampu merencenakan kegiatan belajar mengajar dan hendaknya dapat mengembangkan cara dan kebiasaan belajar yang sebaik-baiknya dengan memberikan fasilitas yang memadai sehingga siswa dapat belajar secara efektif.

Oleh karena itu keberhasilan dalam proses belajar mengajar siswa, peran guru sangat penting dalam upaya meningakatkan hasil belajar siswa. Hasil belajar merupakan hasil yang menunjukkan kemampuan seorang siswa dalam menguasai pelajaran. Hasil belajar dapat diperoleh melalui tes, sehingga dapat digunakan untuk mengetahui keefektifan pengajaran dan keberhasilan siswa dan guru dalam proses belajar mengajar. Hasil belajar merupakan hasil dari proses belajar yang kompleks. Hal ini disebakan karena banyak faktor yang mempengaruhi baik faktor intern maupun faktor ekstern. Adapun faktor intern yang mempengaruhi hasil belajar yaitu: 1) faktor fisiologi seperti kondisi fisik dan kondisi indera. 2) faktor psikologi meliputi bakat, minat, kecerdasan motivasi, kemampuan kognitif.

Sedangkan faktor ekstern yang mempengaruhi hasil belajar adalah lingkungan, yang termasuk faktor lingkungan adalah 1) alam masyarakat/keluarga. 2) faktor instrumental, faktor instrumental terdiri dari kurikulum, bahan pengajaran, sarana dan fasilitas. Dalam hal ini peneliti segaligus sebagai guru akan meneliti faktor sarana berupa alat peraga.

Untuk memperbaiki hasil belajar, guru perlu membuat rencana pembelajaran secara benar, strategi belajar mengajar , penggunaan alat peraga/media pembelajaran dan perilaku atau sikap guru dalam mengelola proses belajar mengajar sangat dibutuhkan dalam pembelajaran. Hal ini dilakukan untuk mempermudah siswa dalam menerapkan pengetahuannya di masyarakat dan lingkungannya.

Dalam proses pembelajaran, guru biasanya hanya menggunakan metode ceramah dan memberi tugas kepada siswa. Dari hasil observasi yang dilakukan, diketahui bahwa guru kelas V belum menggunakan alat peraga yang tepat dalam pembelajaran matematika sehingga siswa hanya pasif dalam pembelajaran. Keaktifan siswa dalam proses pembelajaran kurang karena cara penyampaian guru yang bersifat monoton atau satu arah.

Proses pembelajaran yang demikian, akhirnya mengakibatkan rendahnya hasil belajar matematika di kelas V SD Negeri Durian, khususnya materi tentang bangun ruang, dimana hasil belajar yang dicapai oleh siswa kurang memuaskan atau rendah. Hal ini dapat dilihat dari nilai hasil evaluasi siswa yang diperoleh dari wali kelas V. Dalam nilai tersebut terlihat bahwa dari 29 siswa kelas V hanya 19 orang siswa yang mendapat nilai rata-rata di atas KKM yang sudah

(6)

ditetapkan sekolah yaitu 65 dan yang mendapatkan nilai rata-rata di bawah KKM ada 10 orang siswa. Dengan presentase ketuntasan klasikal siswa sebesar 65.51%. Ketuntasan klasikal tersebut masih belum memenuhi ketuntasan klasikal yang telah ditentukan yaitu sebesar 85%.

Melihat kenyataan tersebut, maka dibutuhkan usaha untuk meningkatkan keaktifan siswa. Salah satunya adalah dengan menggunakan alat peraga yang tepat dalam pembelajaran matematika. Dengan alat peraga diharapkan siswa akan lebih tertarik dalam mengikuti pelajaran sehingga siswa menjadi aktif dan kreatif selama berlangsungnya kegiatan belajar mengajar. Selain menumbuhkan keaktifan siswa, dengan menggunakan alat peraga, guru lebih mudah menyampaikan materi karena siswa dapat melihat dan mempraktikkan langsung tentang materi bangun ruang yang diajarkan. Hal ini karena pola berpikir pada siswa sekolah dasar masih bersifat kongkrit atau nyata.

Berdasarkan uraian di atas peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul : “Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Alat Peraga Tiga Dimensi Pada Mata Pelajaran Matematika Kelas V SD Negeri Durian Tahun Ajaran 2015/2016”.

Rumusan masalah yang diajukan dalam penelitian ini adalah: “Bagaimanakah meningkatkan hasil belajar siswa dengan menggunakan alat peraga tiga dimensi pada mata pelajaran matematika kelas V SD Negeri Durian tahun ajaran 2015/2016?”

Dari maslah-masalah yang telah diuraikan pada latar belakang masalah di atas, maka dapat ditindak lanjuti dengan alternatif pemecahan masalah, yaitu dengan cara mempersiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) secara matang dan hal-hal yang mendukung proses pembelajaran dan mengoptimalkan pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan alat peraga tiga dimensi untuk meningkatkan hasil belajar siswa sesuai dengan RPP yang disusun.

Alat peraga tiga dimensi digunakan guru ketika mengajar untuk membantu memperjelas materi pelajaran yang disampaikan kepada siswa dan mencegah terjadinya verbalisme pada diri siswa. Adapun langkah-langkah dalam penerapan alat peraga tiga dimensi adalah sebagai berikut:

a. Menetapkan tujuan mengajar dengan menggunakan alat peraga. b. Persiapan guru, memilih dan mempersiapkan alat peraga yang dapat

mencapai tujuan pembelajaran.

c. Persiapan kelas, peserta didik dan guru harus mempunyai persiapan sebelum menggunakan alat peraga.

d. Langkah penyajian dan peragaan dengan menggunakan alat peraga. e. Langkah kegiatan belajar mengajat menggunakan alat peraga. f. Langkah evaluasi dan percobaan.

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka dapat dikemukakan tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar siswa dengan menggunakan alat peraga tiga dimensi pada mata pelajaran Matematika kelas V SD Negeri Durian Tahun Ajaran 2015/2016.

(7)

B. Kajian Pustaka dan Hipotesis Tindakan

Teori yang relevan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Teori tentang belajar

a. Belajar belajar itu adalah suatu perubahan tingkah laku dan kemampuan seseorang yang didapatkan dari hasil proses interaksi antara stimulus respon yang didapatkan dari pengajar atau lingkungan sekitar.

b. Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar 1) Faktor-faktor Intern a) Faktor Jasmaniah (1) Faktor kesehatan (2) Cacat tubuh b) Faktor Psikologis (1) Intelegensi (2) Perhatian (3) Minat (4) Bakat (5) Motif (6) Kematangan (7) Kesiapan. c) Faktor Kelelahan 2) Faktor-Faktor Ekstern a) Faktor Keluarga b) Faktor Sekolah c) Faktor Masyarakat 2. Teori tentang hasil belajar

a. Hasil belajar adalah perubahan prilaku yang disebabkan karena pencapaian penguasaan atas sejumlah bahan yang diberikan dalam proses pembelajaran, pencapaian itu didasarkan atas tujuan pengajaran yang telah ditetapkan, hasil itu dapat berupa perubahan dalam aspek kognitif, afektif maupun psikomotorik. Selain itu, dengan mengetahui hasil belajar siswa, guru dapat menentukan kedudukan siswa dalam kelas apakah ia pandai, sedang atau kurang. Hasil belajar yang peneliti teliti adalah hasil belajar dari segi kognitif siswa.

b. Faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa ada dua, yaitu faktor internal dan faktor eksternal.

c. Fungsi penilaiaan hasil belajar adalah untuk mengetahui apakah proses pembelajaran sudah bagus atau tidak dan juga untuk mengetetahui pengkembangan tiap individu/siswa.

3. Teori tentang matematika di SD

a. Matematika merupakan salah satu disiplin ilmu yang dapat meningakatkan kemempuan berpikir dan berargumentasi, memberikan kontribusi dalam

(8)

penyelesaian masalah sehari-hari dan dalam dunia kerja, serta memberikan dukungan dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

b. Konsep-konsep pada kurikulum matematika sekolah dasar dapat dibagi menjadi tiga kelompok besar, yaitu penanaman konsep dasar, penanaman konsep, dan pembinaan keterampilan.

c. Tujuan akhir pembelajaran matematiika sekolah dasar ini yaitu agar siswa

terampil dalam menggunakan berbagai konsep matematika dalam kehidupan sehari-hari.

4. Teori tentang alat peraga

a. Alat peraga adalah alat yeng digunakan oleh guru ketika mengajar untuk memperjelas materi pelajaran yang disampaikan kepada siswa agar agar mudah diserap oleh mata dan telinga dan merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemauan siswa, sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar mengajar yang lebih efektif dan efisien. Alat peraga dapat dibuat oleh guru atau siswa dengan menggunakan bahan yang mudah didapatkan.

b. Belajar akan efektif jika dimulai dengan pengalaman langsung atau pengalaman kongkrit untuk menuju kepada pengalaman abstrak. Untuk itu perlu bantuan alat peraga pengajaran.

c. Langkah-langkah yang harus ditempuh guru pada waktu ia mengajar dengan menggunakan alat peraga, yaitu:

c. Menetapkan tujuan mengajar dengan menggunakan alat peraga. d. Persiapan guru, memilih dan mempersiapkan alat peraga yang

dapat mencapai tujuan pembelajaran.

e. Persiapan kelas, peserta didik dan guru harus mempunyai persiapan sebelum menggunakan alat peraga.

f. Langkah penyajian dan peragaan dengan menggunakan alat peraga.

g. Langkah kegiatan belajar mengajat menggunakan alat peraga. h. Langkah evaluasi dan percobaan.

Beberapa penelitian yang sudah pernah dilakukan mengenai pengaruh alat peraga terhadap daya serap siswa:

1. Murtijah (2004) dengan penelitian yang berjudul “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Bangun Ruang Melalui Pemamfaatan Alat Peraga Bagi Siswa Kelas V SDN Progowati 1 Tahun Ajaran 2004/2005”

2. Wadiatmo (2006) dengan penelitiannya yang berjudul “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V SD Negeri Rajegwesi 02 Kecamatan Pangerbarang Kabupaten Tegal Dalam Menentukan Volume Bangun Ruang Melalui Penggunaan Alat Peraga Kubus Satuan

(9)

Kerangka berpikir dalam penelitian ini adalah Alat peraga mempunyai kegunaan yang besar dalam proses pembelajaran. Alat peraga dapat mempermudah guru dalam menyampaikan materi kepada siswa. Dengan penggunaan alat peraga, dapat digunakan siswa dalam memahami konsep dasar sehingga mereka lebih aktif serta merangsang minat dan semangat belajar untuk meningkatkan kemampuan dalam matematiika.

Dalam pembelajaran matematika, alat peraga sangat membantu siswa dalam memahami suatu materi. Masih banyak guru yang menggunakan metode ceramah dan pemberian tugas sajasehingga siswa masih pasif dalam pembelajaran khususnya pembelajaran matematika yang mengakibatkan pemahaman siswa rendah.

Menjelaskan suatu materi dengan menggunakan alat peraga tiga dimensi (berbentuk sebuah bangun ruang) akan mempermudah siswa memahami pelajaran. Dengan demikian diharapkan dengan penggunaan alat peraga secara benar dan tepat dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada pelajaran matematika dan menghilangkan rasa jenuh serta rasa takut siswa terhadap pelajaran tersebut berkurang bahkan hilang.

Dengan demikian jika alat peraga digunakan secara optimal, maka hasil belajar matematika kelas V SD Negeri Durian Tahun Ajaran 2015/2016 akan meningkat.

C. Jenis Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Durian pada siswa kelas V semester II tahun ajaran 2015/2016. Penelitian ini telah dilaksanakan pada semester genap Tahun Ajaran 2015/2016.

Adapun waktu pelaksanaan penelitian adalah sebagai berikut:

1. Penyusunan proposal dimulai pada bulan januari sampai maret 2016 2. Siklus I dilaksanakan pada tanggal 11 dan 12 april 2016

3. Siklus II dilaksanakan pada tanggal 27 dan 28 april 2016

4. Penyusunan laporan dilaksanakan pada bulan april sampai juli 2016

Adapun subyek penelitian ini dilakukan pada siswa kelas V SD Negeri Durian, dengan jumlah siswa 29 siswa, yang terdiri dari 16 orang laki-laki dan 14 orang perempuan. Penelitian ini menggunakan dua observer. Satu observer yang mengamati aktivitas siswa dan satu lagi mengamati aktivitas guru. Guru yang bertugas sebagai observer adalah Masturiyadi, S.Pd.

Faktor-faktor yang menjadi fokus dalam penelitian ini diantaranya faktor guru dan faktor siswa. Faktor guru yang diamati adalah aktivitas guru dalam proses pembelajaran dengan menggunakan alat peraga tiga dimensi. Sementara factor siswa yang diteliti adalah peningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas V SD Negeri Durian setelah mengikuti kegiatan pembelajaran dengan menggunakan alat peraga tiga dimensi.

(10)

Variabel penelitian ini dibagi menjadi dua yaitu variabel harapan dan variabel tindakan. Definisi operasional variabel harapan yaitu hasil belajar adalah perubahan prilaku yang disebabkan karena pencapaian penguasaan atas sejumlah bahan yang diberikan dalam proses pembelajaran, pencapaian itu didasarkan atas tujuan pengajaran yang telah ditetapkan, hasil itu dapat berupa perubahan dalam aspek kognitif, afektif maupun psikomotorik. Dalam peneitian ini lebih menekankan pada hasil belajar kognitif anak yang dapat dilihat melalui tes.Pada umumnya, untuk menilai hasil belajar murid, guru dapat menggunakan bermacam-macam tes seperti pilihan ganda, essey atau uraian. Sementara definisi operasional variabel tindakan alat peraga adalah alat yeng digunakan oleh guru ketika mengajar untuk memperjelas materi pelajaran yang disampaikan kepada siswa agar agar mudah diserap oleh mata dan telinga dan merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemauan siswa, sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar mengajar yang lebih efektif dan efisien.

Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research, yang berarti penelitian yang dilakukan pada sebuah kelas untuk mengetahui akibat jenis tindakan yang diterapkan pada suatu obyek penelitian di kelas tersebut. Penelitian tindakan kelas ini akan dilaksanakan dalam 2 siklus. Setiap siklus terdiri dari 4 tahap yaitu: Tahap perencanaan, tahap pelaksanaan tindakan dan observasi, tahap evaluasi dan refleksi. Pelaksanaan setiap siklus satu kali pertemuan dengan alokasi waktu yang sama yaitu 4x35 menit untuk setiap pertemuan.

Ada beberapa metode yang dapat digunakan untuk mengumpulkan data dalam Penelitian Tindakan Kelas. Penggunaan setiap metode ditentukan oleh sifat dasar data yang akan dikumpulkan. Metode yang di gunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Tes

Adapun tes yang digunakan dalam pengumpulan data ini adalah tes hasil belajar yang berupa pilihan ganda untuk mengukur hasil belajar siswa.

2. Observasi

Lembar observasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar observasi berupa aktivitas. Aktivitas yang dimaksud adalah aktivitas siswa dan guru selama proses brlajar mengajar.

Instrumen yang digunakan untuk pengumpulan data dalam penelitian ini adalah:

1. Lembar Tes

Tes sangat penting untuk mengetahui perkembangan siswa dalam belajar.Jenis soal tes yang digunakan adalah dalam bentuk pilihan ganda dibuat guna mengetahui sejauh mana tingkat kemampuan siswa dalam memahami materi yang telah diberikan.

2. Lembar Observasi

(11)

Indikator tentang aktivitas siswa yang diamati sebanyak 5 indikator dan masing-masing indikator yaitu :

1. Antusiasme siswa dalam mengikuti pembelajaran dengan menggunakan alat peraga tiga dimensi.

2. Keaktifan siswa dalam penerapan alat peraga tiga dimensi bagi teman-temannya.

3. Aktivitas siswa dalam kerja kelompok 4. Interaksi siswa dengan guru

5. Partisipasi siswa dalam menyimpulkan hasil belajar b. Indikator Aktivitas Guru

Penilaian aktivitas guru dilakukan melalui observasi langsung dimana seorang guru yang sedang mengajar di observasi langsung oleh observer (pengamat) dan observer berada bersama-sama guru dan siswa di dalam kelas. Adapun hal yang dinilai adalah:

1. Pemberian apersepsi dan motivasi 2. Penerapan alat peraga tiga dimensi

3. Pengorganisasian kelompok dalam diskusi 4. Interaksi dengan siswa

5. Menutup pembelajaran

Teknik Analisis Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Data Hasil Belajar

Nilai akhir individual per siswa ditentukan dengan rumus sebagai berikut :

Nilai = Skor Perolehan x 100 Skor Maksimal

( Purwanto, 2008: 207)

a. Menghitung Nilai Rata-rata

N X

X

Keterangan:

X : Nilai ata-rata

∑ X : Jumlah seluruh skor N : Subjek

(Sudjana, 1989: 109)

b. Ketuntasan klasikal

P = ∑ Siswa yang tuntas belajar x 100 % ∑ Siswa

Keterangan:

(12)

2. Data Aktivitas Siswa

Penilaian aktivitas siswa diperoleh dari hasil observasi langsung.Penilaian ini dilakukan ketika sedang belajar, di observasi secara langsung oleh observer.Adapun teknik penilaian untuk aktivitas belajar siswa terdiri dari 5 indikator, setiap indikator terdiri dari 3 diskriptor dan mempunyai skala 4. Penskoran dilakukan dengan cara sebagai berikut: a. Skor 1 diberikan jika x ≤ 25% siswa.

b. Skor 2 diberikan jika 26% ≤ x ≤ 50% siswa. c. Skor 3 diberikan jika 51% ≤ x ≤ 74% siswa. d. Skor 4 diberikan jika x ≥ 75% siswa.

a. Menentukan Skor Maksimal ideal (SMi)

Mentukan Skor Maksimal Ideal (SMI), yaitu skor yang mungkin dicapai jika semua item dapat tercapai.

Banyaknya indikator = 5

Banyaknya deskriptor tiap indikator = 3 Skor maksimal untuk setiap deskriptor = 4 Skor minimal untuk setiap deskriptor = 1

Jadi Skor Maksimal Ideal = banyaknya indikator x banyaknya deskriptor setiap indikator x skor maksimal tiap deskriptor = 5 x 3 x 4 = 60.

Sedangkan skor minimal seluruh indikator = banyaknya indikator x banyaknya deskriptor tiap indikator x skor minimal tiap deskriptor = 5 x 3 x 1 = 15

b. Menentukan Mean Ideal (Mi) dan Standar Deviasi ideal (SDi) dengan rumus. Rumus : Mi = ½ SMi = ½ (60) = 30 SDi = ⅓ Mi =⅓ (30) = 10

c. Menentukan Kriteria Aktivitas Siswa

Kriteria untuk menentukan aktivitas belajar siswa ditunjukkan pada tabel dibawah ini:

(13)

Tabel 3.2 Kriteria untuk Menentukan Aktivitas Belajar Siswa Berdasarkan Skor Standar

Interval Interval Skor

Kategori

Mi + 1,5 SDI ≤ x ≤ Mi + 3 SDI X ≥ 45 Sangat aktif Mi + 0,5 SDI ≤ X < Mi +1,5 SDI 35 ≤ X < 45 Aktif Mi - 0,5 SDI ≤ X < Mi + 0,5 SDI 25 ≤ X < 35 Cukup aktif Mi - 1,5 SDI ≤ X < Mi – 0,5 SDI 15≤ X < 25 Kurang aktif Mi – 3 SDI ≤ X < Mi – 1,5 SDI X < 15 Sangat kurang

aktif Keterangan:

X = Jumlah skor aktivitas siswa 3. Data Aktivitas Guru

Pengolahan data untuk aktivitas guru dalam pembelajaran sama dengan cara pengolahan aktivitas siswa yaitu menggunakan MI (Mean Ideal) dan SDI (Standar Deviasi Ideal).

Menentukan skor aktivitas guru untuk masing-masing deskriptor yaitu :

a. Skor 1 diberikan jika tidak ada deskriptor nampak dan kurang baik. b. Skor 2 diberikan jika deskriptor nampak dan cukup baik.

c. Skor 3 diberikan jika deskriptor nampak dan baik.

d. Skor 4 diberikan jika deskriptor nampak dan sangat baik.

Kriteria untuk menentukan aktivitas mengajar guru ditunjukkan pada tabel dibawah ini:

Tabel 3.3 Kriteria untuk Menentukan Aktivitas Mengajar Guru Berdasarkan Skor Standar

Interval Interval Skor

Kategori

Mi + 1,5 SDI ≤ x ≤ Mi + 3 SDI X ≥ 45 Sangat baik Mi + 0,5 SDI ≤ X < Mi +1,5 SDI 35 ≤ X < 45 Baik Mi - 0,5 SDI ≤ X < Mi + 0,5 SDI 25 ≤ X < 35 Cukup baik Mi - 1,5 SDI ≤ X < Mi – 0,5 SDI 15≤ X < 25 Kurang baik Mi – 3 SDI ≤ X < Mi – 1,5 SDI X < 15 Sangat kurang

baik Keterangan:

X = Jumlah skor aktivitas mengajar guru

D. Hasil Penelitian dan Pembahasan

Hasil penelitian yang diperoleh sebagai berikut: 1. Siklus I

a. Skor aktivitas guru adalah 44 dengan kategori baik

(14)

c. Ketuntasan klasikal hasil belajar siswa yang diperoleh dari hasil evaluasi yaitu sebesar 75,86% dari 27 siswa. Siswa yang tuntas sebanyak 20 siswa dan 7 siswa yang tidak tuntas. Hasil tersebut kurang dari target ketuntasan klasikal yaitu sebanyak 85% dengan KKM ≥65

d. Berdasarkan hasil penelitian di atas maka penelitian dilanjutkan ke siklus II

2. Siklus II

a. Skor aktivitas guru adalah 56 dengan kategori sangat baik b. Skor aktivitas siswa adalah 43 dengan kategori aktif

c. Ketuntasan klasikal hasil belajar siswa yang diperoleh dari hasil evaluasi yaitu sebesar 89,28% dari 28 siswa. Siswa yang tuntas sebanyak 25 siswa dan 3 siswa tidak tuntas.

d. Hasil di atas menunjukkan adanya peningkatan dari siklus I ke siklus II serta telah memenuhi indikator keberhasilan yang telah ditetapkan. Oleh karena itu penelitian dihentikan pada siklus II

Adapun ringkasan data hasil penelitian pada siklus I dan siklus II yang memuat rata-rata skor hasil belajar siswa, aktivitas siswa dan guru disajikan dalam di bawah ini:

.Siklus Aktivitas Guru Aktivitas Siswa Ketuntasan Belajar Siswa

Skor Katagori Skor Katagori Nilai rata-rata Ketuntasan klasikal I 44 Baik 32 Cukup Aktif 69,03 75,86% II 56 Sangat Baik 43 Aktif 78,32 89,28%

Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa hasil aktivitas guru dari siklus I sebesar 44 dengan kategori baik kemudian meningkat menjadi 56 dengan kategori sangat baik. Sementara aktivitas siswa pada siklus I dengan skor 32 yang berkategori cukup aktif, meningkan pada siklus II dengan skor 43 yang berkategori sangat aktif. Kemudian ketuntasan klasikal hasil belajar siswa yang diperoleh dari standar KKM yaitu ≥65 adalah sebesar 75,86% pada siklus I dan meningkat menjadi 89,28% pada siklus II.

E. Kesimpulan dan Saran

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang berjudul “Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Alat Peraga Tiga Dimensi Pada Mata Pelajaran Matematika Kelas V SD Negeri Durian Tahun Ajaran 2015/2016. Pada siklus I didapatkan data bahwa aktivitas guru berkategori baik dengan skor 44, aktivitas siswa berkategori cukup aktif dengan skor 32, dan hasil belajar siswa

(15)

mendapat nilai rata-rata 69,03 dengan presentase ketuntasan klasikal sebesar 75,86%. Sedangkan pada siklus II aktivitas guru berkategori sangat baik dengan skor 56, aktivitas siswa berkategori aktif dengan skor 43, dan hasil belajar siswa mendapat nilai rata-rata 78,32 dengan presentase ketuntasan klasikal sebesar 89,28%.

Adapun saran-saran yang dapat peneliti sampaikan sehubungan dengan hasil penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagi siswa, diharapkan lebih mempersiapkan diri dalam mengikuti pembelajaran dengan menggunakan alat peraga tiga dimensi baik dari motivasi maupun keaktifan belajar sehingga pembelajaran dapat berjalan lebih baik dan materi yang akan disampaikan oleh guru dapat diterima.

2. Bagi guru, diharapkan dapat menerapkan pembelajaran menggunakan alat peraga tiga dimensi sebagai salah satu media pembelajaran alternatif dalam meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran khususnya pada pelajaran Matematika

3. Bagi kepala sekolah, diharapkan dapat menjadikan hasil penelitian ini sebagai acuan untuk mengembangkan media/alat peraga pembelajaran yang lainnya yang dapat meningkatkan kualitas pembelajaran.

4. Bagi peneliti selanjutnya, diharapkan untuk lebih mengoptimalkan alat peraga yang sesuai dengan pembelajaran agar proses pembelajaran dapat cepat dipahami oleh siswa.

Catatan: Artikel ini disusun berdasarkan skripsi penulis dengan Pembimbing I (Muhammad Tahir) dan Pembimbing II (Muhammad Turmuzi).

(16)

DAFTAR PUSTAKA

Alpita Arundhati, Lia. 2013. Penerapan Alat Peraga Bangun Ruang untuk

Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas V SDN 44 Cakranegara Tahun Ajaran 2012/2013. Mataram.

Arikunto. 2010. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: BumiAksara.

Haeruman, 2007. Model Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar. Bandung: PT. Remaja Rosdakaya.

Kunandar. 2013. Penilaian Autentik (penilaian Hasil Belajar Peserta Didik

Berdasarkan Kurikulum 2013) Suatu Pendekatan Praktis. Jakarta: PT

Rajagrafindo Persada.

Purwanto. 2008. Evaluasi Hasil Belajar. Surakarta: Pustaka Pelajar.

Rusman. 2012. Belajar dan Pembelajaran Berbasis Komputer Mengembangkan

Profesionalisme Abad 21. Bandung: Alfabeta.

Sudjana, Nana. 1989. Penilaian Hasil Dan Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Slameto. 2010. Belajar & Faktor-Faktor yang Mempengaruhi. Jakarta: RinekaCipta. Susanto, Ahmad. 2013. Teori belajar & Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta:

Kharisma Putra Utama.

Turmuzi, Muhammad. 2012. Pengembangan Media dan Alat Peraga Matematika. Mataram: FKIP Universitas Mataram.

Wahidmurni, Mustikawan, Ridho. 2010 Evaluasi Pembelajaran Kompetensi dan

Gambar

Tabel 3.3 Kriteria untuk Menentukan Aktivitas Mengajar Guru Berdasarkan  Skor Standar

Referensi

Dokumen terkait

Lihat saja bayaran Allah untuk “pekerjaan” yang satu ini, pekerjaan tahajjud; siapa yang shalat dua rakaat di tengah malam, khairun minaddunyaa wa maa fiihaa, maka baginya lebih

Melalui penerapan sistem data warehouse dapat memberikan dampak positif bagi perusahaan, diantaranya proses analisis ataupun pengelolaan informasi berdasarkan data

Ketidakmampuan manusia dalam menjalankan kehidupan sehari- hari akan mendorong manusia untuk selalu mengadakan hubungan timbal balik dengan sesamanya serta bertujuan

Seorang wanita, usia 50 tahun, datang ke puskesmas dengan keluhan kaki tidak dapat berjalan sejak 3 minggu yang lalu. Riwayat sebelumnya pasien sering keputihan berbau

Konversi ransum yang hampir sama diduga disebabkan penambahan enzim fitase pada berbagai level dalam penelitian ini juga memberikan pengaruh yang tidak nyata

Hal ini berarti bahwa tidak ada perbedaan antara model empirik dan model teoritik pada variabel laten dependen afek positif dan afek negatif atau dapat dikatakan bahwa faktor-

Biaya Jasa Pengelolaan Sumber Daya Air yang selanjutnya disebut biaya jasa, adalah iuran pembiayaan eksploitasi dan pemeliharaan prasarana pengairan yang dipungut dari

Komisi VIII DPR RI mendesak BNPB segera melakukan koordinasi dengan instansi terkait dengan perencanaan percepatan rehabilitasi dan rekonstruksi pasca gempabumi di Provinsi