56
SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PEMBIAYAAN PADA PT.BANK SYARIAH BUKOPIN CABANG MEDAN
OLEH :
AULIA HAFNI EL SIMA 122102038
PROGRAM STUDI DIII AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS MEDAN
PERSETUJUAN ADMINISTRASI AKADEMIK
NAMA : AULIA HAFNI EL SIMA
NIM : 122102038
JURUSAN : DIPLOMA III AKUNTANSI
JUDUL TUGAS AKHIR : SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PEMBIAYAAN PADA PT. BANK SYARIAH BUKOPIN CABANG MEDAN
Tanggal……… 2015 Dosen Pembimbing Tugas Akhir
(Drs. Rustam,M.Si, Ak, CA) NIP :19511114 198203 1 002
Tanggal...2015 Ketua Program Diploma III Akuntansi
(Drs. Rustam,M.Si, Ak,CA) NIP : 19511114 198203 1 002
Tanggal...2015 Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS MEDAN
PENANGGUNG JAWAB TUGAS AKHIR
NAMA : AULIA HAFNI EL SIMA
NIM : 122102038
PROGRAM STUDI : DIPLOMA III AKUNTANSI
JUDUL TUGAS AKHIR : SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PEMBIAYAAN PADA PT BANK SYARIAH BUKOPIN CABANG MEDAN
Medan, 2015
i
Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat serta karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
tugas akhir yang berjudul “Sistem Informasi Akuntansi Pembiayaan pada PT.
Bank Syariah Bukopin Cabang Medan”. Tugas akhir ini diselesaikan sebagai
salah satu persyaratan untuk meraih gelar Ahli Madya (AMd) dalam bidang Ilmu
Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Sumatera Utara.
Penulis juga tidak lupa mengucapkan banyak terima kasih kepada
Ayahanda terkasih Ir. Suheiry, M.T dan Ibunda tercinta Ir. Irma Suryani beserta
kakak dan adik tersayang Adesima Qistee Permata dan Jihan Natasya Elsima yang
senantiasa mengiringi langkah ini dengan lantunan do’a dan kasih sayang yang
tiada akhir beserta dukungan yang selalu menyertai hingga terselesaikannya tugas
akhir ini.
Pada kesempatan ini penulis juga ingin mengucapkan terima kasih kepada
pihak yang telah membantu keberhasilan penyusunan tugas akhir ini baik secara
langsung maupun tidak langsung. Penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum, M.Ec. Ac, Ak, CA selaku Dekan Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara
2. Bapak Drs. Rustam, M.Si, Ak, CA selaku Ketua Program Studi Diploma III
Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara dan juga
sekaligus sebagai Dosen Pembimbing Penulis yang telah meluangkap
waktunya dan memberikan banyak masukan dan dukungan kepada penulis.
ii
kepada penulis selama duduk di bangku perkuliahan.
6. Bapak Ali Fauzi selaku Pimpinan Cabang PT. Bank Syariah Bukopin Cabang
Medan.
7. Bapak Joko Sulistyo selaku MPO PT. Bank Syariah Bukopin Cabang Medan.
8. Ibu Wilnuriyanti Rahma selaku SDM PT. Bank Syariah Bukopin Cabang
Medan yang telah banyak memberi masukan pada saat proses magang.
9. Kepada yang tersayang Dirga Anugerah dan teman-teman yang telah
memberikan dukungannya; Ekasari Putri Hasibuan, Mustika Nadya,
Fatmawati Siregar , Siti Maryam, Irna Syahputri dan seluruh mahasiswa
angkatan tahun 2012 lainnya yang tidak mungkin disebutkan namanya satu
persatu.
10. Mufida Sari, Kevin, Herman dan Christoper yang telah banyak memberi
dukungan dan semangat kepada penulis dalam menyelesaikan tugas akhir ini.
11. Kepada Bang Adi, Bang Doni, Bang Rudi, Pak Oki dan seluruh pegawai PT.
Bank Syariah Bukopin Cabang Medan yang telah banyak membantu proses
magang dan tugas akhir ini.
Semoga Allah SWT membalas budi baik yang telah mereka berikan
kepada penulis. Akhir kata, penulis juga menyadari masih banyak terdapat
kesalahan dan kekurangan dalam penulisan. Untuk itu penulis mengharapkan
iii
digunakan sebaik-baiknya untuk ilmu pengetahuan, terima kasih.
Medan, 2015
Penulis
Aulia Hafni El Sima
iv
KATA PENGANTAR ... i
DAFTAR ISI ... iv
DAFTAR TABEL ... vi
DAFTAR GAMBAR ... vii
BAB I : PENDAHULUAN ... 1
A.Latar Belakang Masalah ... 1
B.Rumusan Masalah ... 5
C.Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 6
1. Tujuan Penelitian ... 6
2. Manfaat Penelitian ... 6
D.Rencana Penulisan ... 7
1. Jadwal Survei/Observasi ... 7
2. Rencana Isi ... 7
BAB II : PT.BANK SYARIAH BUKOPIN CABANG MEDAN ... 9
A.Sejarah Ringkas ... 9
B.Struktur Organisasi ... 12
C.Job Description ... 14
D.Jaringan Usaha/Kegiatan ... 25
E.Kinerja Terkini ... 26
v
PT. BANK SYARIAH BUKOPIN CABANG MEDAN... 29
A.Kredit/Pembiayaan ... 29
1. Pengertian Pembiayaan ... 29
2. Jenis Pembiayaan ... 30
3. Fungsi dan Manfaat Pembiayaan ... 37
B.Syarat-Syarat dan Ketentuan Pembiayaan ... 39
C.Proses Pembiayaan PT. Bank Syariah Bukopin Cabang Medan ... 44
D.Pengertian Sistem Informasi Akuntansi ... 53
E.Sistem Informasi Akuntansi Pembiayaan pada PT. Bank Syariah Bukopin Cabang Medan ... 54
BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN ... 56
A.Kesimpulan ... 56
B.Saran ... 56
DAFTAR PUSTAKA ... 58
vi
No. Judul Halaman
1.1 Jadwal Penelitian ... 7
3.1 Dokumen Pembiayaan Murabahah ... 41
3.2 Dokumen Pembiayaan Mudharabah ... 43
vii
No. Judul Halaman
2.1 Logo Perusahaan ... 11
2.2 Struktur Organisasi Perusahaan ... 13
viii
No. Judul Halaman
Lampiran 1 Surat Izin Riset ... 59
Lampiran 2 Surat Permohonan Pembiayaan ... 60
Lampiran 3 MKP (Memorandum Komite Pembiayaan) ... 61
1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perbankan mempunyai tugas yang sangat penting dalam mendorong
pencapaian tujuan nasional yang berkaitan dengan peningkatan dan pemerataan
taraf hidup masyarakat. Dasar utama kegiatan perbankan adalah kepercayaan
(trust), baik dalam hal menghimpun dana maupun penyaluran dana. Kegiatan
bank berupa penghimpunan dan penyaluran dana sangat diperlukan bagi lancarnya
kegiatan perekonomian di sektor riil. Kegiatan perekonomian masyarakat di
sektor moneter dan di sektor riil tidak dapat dipisahkan. Kedua sektor tersebut
selalu berinteraksi dan saling mempengaruhi satu sama lain.
Bank yang merupakan salah satu bagian dari perbankan mempunyai makna
suatu lembaga yang menjadi sarana dalam kebijakan moneter. Karena fungsi
tersebut, maka keberadaan bank yang sehat, baik secara individu maupun
keseluruhan, merupakan persyaratan bagi suatu perekonomian yang sehat. Untuk
menciptakan perbankan yang sehat, antara lain diperlukan pengaturan dan
pengawasan bank yang efektif agar peranan serta fungsi dari bank dapat berjalan
dengan baik.
Bank adalah lembaga yang berperan sebagai perantara keuangan (financial
intermediary) antara pihak yang memiliki dana dan pihak yang memerlukan dana.
Sebagai perantara keuangan, bank menghimpun dana dari masyarakat yang
surplus dana dalam bentuk simpanan dan sebagai imbalannya bank akan
memberikan bunga kepada nasabah penyimpan. Dari hasil menghimpun dana
membutuhkan dana (defisit dana) dan sebagai imbalannya bank akan memperoleh
pendapatan bunga yang nilainya lebih besar daripada bunga yang dibayarkan
kepada penyimpan dana. Dari pernyataan ini dapat diketahui bahwa tugas atau
aktivitas pokok perbankan adalah menghimpun dana dan menyalurkan dana.
Berdasarkan Ketentuan dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor
10 Tahun 1998 Pasal 1 tentang Perbankan, bank diartikan sebagai :
“Badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak (UU RI No. 10/1998).”
Senada dengan pernyataan di atas, Hasibuan (2005, 2) melengkapi bahwa :
“Bank merupakan badan usaha yang kekayaannya terutama dalam bentuk
aset keuangan (financial assets) serta bermotif profit juga sosial, jadi bukan hanya mencari keuntungan saja”.
Dari kedua definisi yang dipaparkan di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa
bank adalah suatu badan usaha bermotif profit dan juga sosial yang mempunyai
kewenangan dan fungsi untuk menghimpun dana masyarakat umum dalam hal
penyimpanan dan penyaluran dana kepada masyarakat lain yang membutuhkan.
Adapun pihak-pihak yang membutuhkan dana akan mengajukan pinjaman
atau kredit kepada bank. Kredit dapat berupa kredit investasi, kredit modal kerja,
maupun kredit konsumtif.
Bank memperoleh sebagian dana yang sebagian besar dari simpananberupa
giro, deposito, tabungan dan sebagainya yang kemudian akan disalurkan kembali
bentuk kredit atau pada Bank Syariah disebut dengan pembiayaan. Dengan
memberikan pembiayaan kepada masyarakat, bank telah membantu melancarkan
arus barang dan jasa dari produsen kepada konsumen.
Dalam proses pembiayaan melibatkan fungsi intermediasi yang melibatkan
kedua belah pihak, yaitu penyimpan dana dan peminjam dana yang memiliki
kepercayaan terhadap bank. Selain itu kepercayaan antara nasabah terhadap bank
dan bank terhadap nasabah merupakan kunci utama dalam dunia perbankan. Salah
satu faktor yang dapat mempengaruhi kepercayaan masyarakat terhadap bank
adalah terjamin atau tidaknya rahasia nasabah yang ada di bank, baik data
keuangan maupun data non keuangan.
Dalam mendukung kegiatan bisnis bank menyalurkan pembiayaan kepada
berbagai lapisan masyarakat seperti pengusaha kecil, pengusaha menengah, dan
juga pengusaha yang memiliki modal besar.
PT. Bank Syariah Bukopin Cabang Medan merupakan salah satu cabang bank
yang menyediakan jasa keuangan bagi seluruh lapisan masyarakat. Ada beberapa
produk dan jasa yang diberikan. Pertama, menghimpun dana (funding)dari
masyarakat yang setiap jenis pendanaannya memiliki akad yang berbeda,
maksudnya dalam hal ini bank sebagai tempat menyimpan uang atau berinvestasi
sesuai jenis pendanan dan akad yang dilakukan. Kedua, adalah menyalurkan dana
(lending),dimana pembiayaan dalam Bank Syariah Bukopin memiliki beberapa
jenis dan akad yang berbeda di setiap jenisnya. Dalam kegiatan pembiayaan, bank
memberikan pinjaman kepada nasabah yang mengajukan permohonan. Ketiga
adalah bank memberikan service (jasa) yang merupakan jasa pendukung dari
Sebelum pembiayaan diberikan, untuk meyakinkan bahwa si nasabah
benar-benar dipercaya, maka bank melakukan analisis kredit. Analisis kredit mencakup
latar belakang nasabah atau perusahaan, besarnya jumlah pembiayaan yang
diminta, tujuan penggunaan pembiayaan, prospek usahanya, agunan yang
diberikan, serta beberapa pertimbangan lainnya.
Pemberian pembiayaan tanpa melakukan analisis kredit terlebih dahulu dapat
membahayakan bank. Nasabah dengan mudah memberikan data-data fiktif
sehingga pembiayaan tersebut sebenarnya tidak layak diberikan. Apabila bank
salah dalam menganalisis maka akibatnya, pembiayaan yang ditagih alias macet.
Namun dalam realisasinya penyaluran pembiayaan oleh bank belum tentu berjalan
dengan mulus karena tidak semua nasabah mengembalikan dana kredit sesuai
dengan perjanjian. Permasalahan inilah yang disebut dengan kredit macet. Oleh
karena itu, diperlukan ketentuan dan pengawasan dari pihak bank dalam
memberikan pembiayaan. Jika dilihat dari Nasabah sendiri pun banyak kendala
yang di hadapi, seperti tidak sanggup mengembalikkan dana yang dipinjam
karena penurunan penjualan dan sebagainya. Oleh karena itu, dibutuhkan Sistem
Informasi Akuntansi yang baik untuk menghindari masalah tersebut.
Sistem informasi akuntansi pemberian pembiayaan merupakan keseluruhan
prosedur dan teknik yang diperlukan untuk mengumpulkan data dan
mengelolanya menjadi informasi yang diperlukan sebagai alat bantu manajemen.
Hal buruk yang terjadi apabila tidak adanya sintem informasi akuntansi pemberian
pembiayaan antara lain, dapat menyebabkan tidak adanya jaringan prosedur
pemberian kredit yang terencana dan dokumen/data yang diperoleh dari
informasi akuntansi yang sangat berpengaruh dan bermanfaat untuk perusahaan
itu sendiri.
Bagi bank yang berdasarkan Prinsip Syariah dalam penentuan harga
produknya sangat berbeda dengan bank berdasarkan Prinsip Konvensional. Bank
berdasarkan Prinsip Syariah adalah aturan perjanjian berdasarkan hukum Islam
antara bank dengan pihak lain untuk menyimpan dana atau pembiayaan usaha atau
kegiatan perbankan lainnya.
Dengan melihat begitu pentingnya sistem informasi terhadap pembiayaan,
mulai dari proses awal pengajuan pembiayaan oleh nasabah sampai dengan ke
proses realisasi pembiayaan.Berdasarkan hal tersebut, untuk mengetahui
penelitian lebih dalam, maka penulis mengangkat judul “Sistem Informasi Akuntansi Pembiayaan pada PT. Bank Syariah Bukopin Cabang Medan”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian dalam latar belakang di atas, maka yang menjadi rumusan
permasalahan dalam penelitian ini adalah:
1. Bagaimana sistem informasi akuntansi pembiayaan pada PT.Bank
Syariah Bukopin Cabang Medan?
2. Bagaimana persyaratan dan ketentuan pembiayan pada PT. Bank Syariah
Bukopin Cabang Medan?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian adalah :
Untuk mengetahui Bagaimana Sistem Informasi Pemberian
Untuk mengetahui persyaratan dan ketentuan pada pembiayaan PT.
Bank Syariah Bukopin
2. Manfaat Penelitian Manfaat penelitian adalah:
a. Bagi penulis, dapat menambah wawasan dan memperdalam
pengetahuan secara teoritis maupun praktis mengenai pembiayaan pada
dunia perbankan syariah serta sebagai bahan masukan jika
sewaktu-waktu dihadapkan masalah yang berhubungan dengan Sistem Informasi
Akuntansi Pemberian Pembiayaan
b. Bagi Lembaga Pendidik, dapat digunakan sebagai bahan refrensi dan
pembanding bagi penulis lain yang ingin mengetahui dunia perbankan
syariah khususnya pada PT. Bank Syariah Bukopin Cabang Medan.
c. Bagi PT. Bank Syariah Bukopin Cabang Medan, Penelitian ini dapat
digunakan sebagai salah satu bahan pertimbangan dalam mengambil
langkah-langkah perbaikan sistem dan kebijaksanaan pada masa yang
akan datang.
D. Rencana Penulisan
1. Jadwal Survei/ Observasi
Penelitian akan dilaksanakan di PT. Bank Syariahh Bukopin Cabang
Medan, Jalan S Parman No. 77 Medan. Untuk lebih jelasnya jadwal
Tabel 1.1
Jadwal Survei/Observasi Tugas Akhir
2. Rencana Isi
Laporan penelitian terdiri dari empat bab, dimana setiap bab saling
berkaitan, hal ini sesuai dengan kebutuhan dan tuntutan pembuatan tugas
akhir yang telah ditetapkan bahwa susunan tugas akhir harus praktis dan
sistematis. Oleh karena itu, laporan penelitian tugas akhir ini disusun
sebagai berikut:
BAB I : PENDAHULUAN
Dalam bab ini membahas mengenai latar belakang
masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian,
dan rencana penulisan yang terdiri dari jadwal
survei/observasi dan rencana isi.
BAB II : PT. BANK SYARIAH BUKOPIN CABANG MEDAN
No Kegiatan
April 2015
Mei 2015 Juni 2015 IV I II III IV I 1 Pengesahan Penulisan Tugas Akhir
2 Pengajuan Judul
3 Permohonan Izin Riset
4 Pengajuan Dosen Pembimbing
5 Pengumpulan Data
6 Penyusunan Tugas Akhir
7 Bimbingan Tugas Akhir
Pada bab ini akan membahas tentang sejarah singkat,
struktur organisasi, job description, jaringan usaha, kinerja
usaha terkini, dan rencana usaha.
BAB III : SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PEMBIAYAAN PADA PT. BANK SYARIAH BUKOPIN CABANG MEDAN
Dalam bab ini akan diuraikan pengertian pembiayaan,
jenis pembiayaan, fungsi dan manfaat pembiayaan, syarat
dan ketentuan pembiayaan, proses pembiayaan pada Bank
Syariah Bukopin Cabang Medan, pengertian sistem
informasi akuntansi, Sistem Informasi Akuntansi
pembiayaan pada Bank Syariah Bukopin Cabang Medan.
BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini berjisi kesimpulan berdasarkan uraian serta saran
guna meningkatkan sistem informasi akuntansi
pembiayaan pada PT. Bank Syariah Bukopin Cabang
9
PT. BANK SYARIAH BUKOPIN CABANG MEDAN
A. Sejarah Ringkas
Perjalanan PT. Bank Syariah Bukopin dimulai dari sebuah bank umum, PT.
Bank Persyarikatan Indonesia yang diakuisisi oleh PT. Bank Bukopin tbk, untuk
dikembangkan menjadi Bank Syariah Bukopin mulai beroperasi dengan
melaksanakan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah setelah memperoleh
izin operasi dari Bank Indonesia pada tanggal 27 Oktober 2008 telah diresmikan
oleh wakil Republik Indonesia.
Komitmen penuh dari PT. Bank Bukopin Tbk sebagai pemegang saham
mayoritas diwujudkan dengan menambah setoran modal dalam rangka untuk
menjadikan PT. Bank Syariah Bukopin sebagai syariah dengan pelayanan terbaik.
Dan pada tanggal 10 Juli 2009 melalui surat persetujuan Bank Indonesia, PT.
Bank Bukopin Tbk telah mengalihkan hak dan kewajiban usaha syariahnya
kedalam PT. Bank Bukopin.
Visi dan Misi Perusahaan
Secara umum visi adalah pandangan ideal masa depan yang ingin di
wujudkan oleh perusahaan/instansi. Penetapan visi mencerminkan apa yang ingin
di capai, memberikan arah dan fokus stratgi yang jelas, berorientasi terhadap masa
depan dan selanjutnya diharapkan mampu menumbuhkan komitmen di
Visi PT. Bank Syariah Bukopin:
“Menjadi bank syariah dengan pelayanan terbaik”
Misi adalah sesuatu yang harus di emban atau di laksanakan oleh organisasi
sesuai visi yang telah di tetapkan agar tujuan organisai dapat terlaksana dan
berhasil dengan baik. Untuk mencapai visi tersebut, maka Bank Syariah Bukopin
Cabang Medan menjabarkannya dalam beberapa misi yang akan di laksanakan
selama priode berjalan sebagai berikut:
1. Memberikan pelayanan terbaik kepada nasabah
2. Membentuk sumberdaya insani yang profesional
3. Memfokuskan pengembangan usaha pada sektor UMKM (Usaha Mikro
Kecil dan Menengah)
4. Meningkatkan nilai tambah pada sektor stakeholder.
Motto PT. Bank Syariah Bukopin Cabang Medan “Melayani dengan hati nurani”.
Nilai Budaya Perusahaan 1. Amanah
Senantiasa menjaga kepercayaan yang diterima dari perusahaan dan patuh
pada peraturan yang berlaku.
2. Kualitas
Senantiasa berupaya secara maksimal dan berkesinambungan untuk
mengembangkan diri, meningkatkan mutu serta kemampuan yang unggul
3. Peduli
Senantiasa memiliki perhatian khusus melayani dengan hati nurani guna
kepentingan stakeholder.
4. Integritas
Senantiasa memilih keselarasan niat, pikiran, perkataan, perbuatan baik
dan benar yang sesuai dengan nilai-nilai perusahaan, masyarakat dan
prinsip-prinsip Good Coporate Governance.
5. Kerjasama
Secara terus menerus mengupayakan untuk bekerja dengan efektif
kooperatif dan selalu membangun serta menjaga hubungan kerja yang
baik.
Makna logo :
Gambar II.1
Logo Bank Syariah Bukopin
Sumber: Website PT. Bank Syariah Bukopin (www.syariahbukopin.co.id)
Gambar seperti payung menggambarkan bahwa PT. Bank Bukopin
merupakan suatu badan usaha yang berawal sebagai induk-induk dari koperasi.
Dengan huruf “I” tampak seperti orang yang sedang mengangkat kedua
tangannya dan berdoa bahwa PT. Bank Syariah Bukopin mengharapkan ridho
B. Struktur Organisasi PT. Bank Syariah Bukopin Cabang Medan
Struktur Organisasi diperlukan perusahaan untuk membedakan batas-batas
wewenang dan tanggung jawab secara sistematis yang menunjukkan adanya
hubungan / keterkaitan antara setiap bagian untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan.
Demi tercapainya tujuan umum suatu instansi diperlukan suatu wadah untuk
mengatur seluruh aktivitas maupun kegiatan instansi tersebut. Pengaturan ini
dihubungkan dengan pencapaian tujuan instansi yang telah ditetapkan
sebelumnya. Wadah tersebut disusun dalam suatu struktur organisasi dalam
instansi.
Melalui struktur organisasi yang baik, pengaturan pelaksanaan pekerjaan
dapat diterapkan, sehingga efesiensi dan efektifitas kerja dapat diwujudkan
melalui kerja sama dengan koordinasi yang baik sehingga tujuan perusahaan dapat
dicapai.Suatu instansi terdiri dari berbagai unit kerja yang dapat dilaksanakan
perseorangan, maupun kelompok kerja yang berfungsi untuk melaksanakan
serangkaian kegiatan tertentu dan mencakup tata hubungan secara vertikal,
melalui saluran tunggal. Struktur PT. Bank Syariah Bukopin Cabang Medan dapat
GAMBAR II.2
STRUKTUR ORGANISASI PT. BANK SYARIAH BUKOPIN
CABANG MEDAN PIMPINAN CABANG
MANAGER
ACCOUNTING LEGAL SEKRETARIS
INTERNAL OPERASI SUPPORT
ADM. PEMBIAYAAN
INV.PEMBIAYAAN
ADM. DOK & LAP
RELATIONSHIP TELLER
CUSTOMER SERVICE
TRANSFER, KLIRING
SUNDRIES
SDI
SARANA LOGISTIK
C. Job Description
Berikut ini adalah job description dari setiap unit pada PT. Bank Syariah
Bukopin Cabang Medan :
1.Pimpinan Cabang Syariah
a. Menetapkan rencana kerja dan anggaran, sasaran usaha dan tujuan
yang akan dicapai
b. Mengarahkan, mengendalikan dan mengawasi secara langsung
unit-unit kerja menurut bidangnya. Tugasnya adalah pelayanan nasabah,
pengembangan dan pengendalian usaha serta pengelolaan administrasi
di lingkungan cabang dan cabang pembantu, sejalan dengan sistem
yang berlaku, yang ditetapkan oleh kantor besar/kantor wilayah.
c. Memasarkan produk dan jasa-jasa kepada nasabah dan menggali
calon serta menguasai pangsa pasar di daerah kerja.
2. Manager Pelayanan dan Operasi
a. Membuat perencanaan dan aktivitas di operasional bank sesuai dengan
kebijakan direktur agar sesuai rencana bank keseluruhan.
b. Menjabarkan program kerja perencanaan teknis operasional yang telah
dibuat untuk masing-masing fungsi agar apat dijalankan sesuai dengan
arahan yang diberikan.
c. Mengarahkan dan memastikan pelaksanaan pelayanan nasabah dari
front line sampai back office sesuai dengan standar pelayanan yang di
tetapkan serta ketentuan yang berlaku.
karyawan memahami dan dapat menjalankan sesuai ketentuan yang
ada.
e. Mengarahkan proses kredit, investigasi, administrasi kredit,
administrasi laporan dapat berjalan tepat waktu, akurat serta sesuai
dengan sistem dan prosedur yang berlaku.
f. Mengarahkan, memastikan, pengadaan barang dan jasa, pemeliharaan
sarana dan prasarana, keamanan bank dan pelayanan umum kepada
karyawan dapat berjalan sesuai sistem dan prosedur yang berlaku dan
ketentuan efisiensi biaya.
g. Memastikan proses operasional berjalan sesuia dengan sistem dan
prosedur yang berlaku berdasarkan masukan dari internal control,
meriview, mengevaluasi, dan memonitor tindak lanjut dari temuan
internal control agar keseluruhan proses operasional dapat berjalan
efektif.
h. Melakukan tugas-tugas lain yang ditunjukkan direksi atau manajemen
yang berkaitan dengan fungsi dasar jabatan yang belum termasuk
dalam uraian jabatan ini.
i. Melakukan proses coaching, memonitor, membina, meningkatkan
kualitas kerja dan menilai kinerja bawahan sesuia dengan sistem
prosedur dan peraturan yang berlaku.
3. Internal Control
a. Memonitoring balance transaksi setiap lokasi atas terjadinya selisih
b. Melaporkan kepada manajer pelayanan dan operasi (kantor cabang)
atau kepala pusat operasi (kantor pusat), atas selisih yang dikarenakan
unsur kesengajaan (fraud) yang dilakukan karyawan terkait.
c. Menginformasikan kepada EPD cabang atau EPD kantor pusat atas
selisih yang dikarenakan kesalahan teknis (mesin/program)
d. Memberi memo audit kepada karyawan yang melakukan kesalahan
atau kelalaian pembukuan dan meminta segera dilakukan koreksi.
e. Bagian internal control harus mencetak rekening koran nasabah.
Khusus permintaan nasabah atas pencetakan rekening rokan nasabah
pada tanggal tertentu harus mendapat persetujuan dari supervisor.
f. Bagian internal control harus mencetak dan memfile G/L movement,
serta mendistribusikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan dan
kompeten.
g. Bagian internal control harus mencetak dan memfile list saldo giro,
deposito, tabungan, dan list saldo pembiayaan dan mendistribusikan
hasil cetakan kepada pihak yang berkepentingan dan kompeten.
h. Bagian Internal control harus mencetak neraca, laba/rugi serta
mendistribusikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan dan
kompeten.
i. Mencocokkan saldo akhir yang tercantum dalam rekening nasabah
dengan yang tercantum dalam list saldo.
j. Apabila terdapat perbedaan rekening koran dengan list saldo, maka
internal control harus mencari penyebab perbedaan tersebut dan
k. Dalam hal terjadinya perbedaan saldo dikarenakan adanya unsur
fraud, harus segera dilaporkan kepada manager palayan dan operasi
(kantor cabang) atau manager pelayanan dan operasi (kantor pusat)
l. Dalam hal terjadinya selisih disebabkan karena kesalahan teknis,
maka harus dinformasikan kepada karyawan EPD cabang dan EPD
pusat.
4. Staff, Transfer, Kliring dan Inkaso
a. Memerikasa kelengkapan sarana kerja yang diperlukan seperti
komputer, stempel, slip slip yang diperlukan dan kelengkapan lainnya.
b. Memeriksa titipan warkat kliring yang harus dikliringkan pada hari
tersebut yang berpedoman pada tanggal jatuh tempo.
c. Mencairkan slip pencairan titipan kliring atas warkat-warkat yang
akan dikliringkan.
d. Membuat nota debet untuk diserahkan kepada bank lain.
e. Memeriksa kelengkapan dan keabsahan warkat bank koresponden
yang akan dikliringkan.
f. Menstempel kliring mengkode nominal warkat serta nota debet
kedalam mesin encorder.
g. Memasukkan data-data kliring penyerahan, kliring kredit dan tolakan
kliring kedalam aplikasi Sistem Kliring Nasional.
h. Membuat bundel warkat dan nota debet untuk diserahkan kepada
lembaga kliring.
i. Membawa warkat penyerahan debet, data SKN penyerahan debet
j. Membuat warkat tolakan penerimaan debet dari BI beserta
laporannya.
k. Membawa warkat tolakan penerimaan debet beserta data SKN tolakan
penerimaan debet ke BI.
l. Menghubungi bagian lain bila transaksi sebagai proses untuk
penyelesaian transaksi kliring.
m. Membuat surat penolakan dan surat pemberitahuan penutupan
rekening bila terdapat tolakan penerimaan debet alasan saldo tidak
cukup.
n. Mengadministrasikan titipan warkat kliring bila ada setoran kliring
diterima setelah lewat jam kliring penyerahan debet.
o. Sebagar marker untuk transaksi RTGS.
5. Staf Sundries
a. Memeriksa kelengkapan sarana kerja yang diperlukan seperti
komputer, stempel, slip-slip yang diperlukan dan kelengkapan lainnya.
b. Monitoring kas pada ATM 9301
c. Membuka pintu khasanah/voult dan memonitoring pengambilan cash
box serta uang tunai dari voult pada pagi hari.
d. Memonitoring persiapan front line.
e. Custodian vault dan ATM
f. Pengendalian operasi dan pelayanan.
g. Pemegang previx teskey.
h. Bertanggung jawab atas likuiditas kas cabang.
j. Mengkoordinir setoran tunai dan pengambilan tunai dari bank
Indonesia/bank lain.
k. Sebagai checker atas transaksi RTGS dan SKN B.
l. Monitoring posisi RAK dan BI RTGS
m. Menghubungi dan berkoordinasi dengan kebagian treasury syariah
jika ada transaksi RTGS.
n. Menghubungi dan berkoordinasi kebagian treasury syariah jika ingin
melakukan penempatan RPAK.
o. Memonitoring pengambilan cash box kedalam vault.
p. Membuat nota debet untuk diserahkan kepada bank lain.
q. Pengendalian kas perusahaan.
6. Sumber Daya Insani
a. Melakukan analisa terhadap kebutuhan karyawan
b. Menetapkan persyaratan terhadap tenaga yang dibutuhkan.
c. Melakukan seleksi terhadap pelamar.
d. Menyerahkan surat penerimaan atau kontrak kerja kepada karyawan
baru.
e. Memberikan arahan-arahan yang berkaitan dengan masalah SDM
kepada karyawan baru.
f. Pembuatan administrasi kontrak kerja.
g. Menerima berkas lamaran dan hasil test.
h. Memeriksa kelengkapan data-data pelamar.
i. Menyiapkan surat penerimaan atau kontrak.
j. Pembuatan administrasi pengangkatan karyawan.
l. Meminta rekomendasi dari SDM & Diklat.
m. Menyiapkan SK pengangkatan atau perpanjangan kontrak kerja untuk
ditamdatangani direksi/manager.
n. Menyiapkan salinan SK pengangkatan.
o. Input data izin karyawan.
p. Input data cuti karyawan.
q. Input data telat yang diizinlan sipervisornya.
r. Menyiapkan rekapitulasi absen.
7. Staf Legal
a. Menerima pendegelasian dan melakukan tugas-tugas legal dalam hal :
1. Pembukaan rekening koran
2. Pembuatan analisa opini yuridis
3. Memeriksa dokumen yang keluar masuk pada save keeping.
4. Memeriksa draf SPPFP (Surat Permohonan Pengajuan Fasilitas
Pembiayaan)
b. Mempersiapkan dokumen-dokumen dalam hal rapat proses
sindikasi/club deal dengan bank lain.
c. Mempersiapkan rencana pengikatan pembiayaan baik secara notaril
maupun bawah tangan.
d. Mengkoordinir akta-akta dan jaminan yang masih dalam proses.
e. Memeriksa dokumen-dokumen yang berkaitan dengan akad
f. Mempersiapkan dan memeriksa dokumen-dokumen yang berkaitan
dengan pelunasan seperti dokumen jaminan dan surat roya.
8. Customer Servive
a. Memberikan informasi/menjelaskan produk/jasa
b. Melakukan proses pembukuan rekening
c. Memberikan informasi transaksi nasabah.
d. Handling complain.
e. Cross selling.
f. Melaksanakan standar pelayanan.
g. Melaksanakan semua aktivitas berdasarkan ketentuan/peraturan yang
berlaku.
h. Membuat laporan rutin maupun tidak rutin.
9. Teller
a. Melayani transaksi tunai dan non tunai nasabah.
b. Melaksanakan standar pelayanan.
c. Melaksanakan aktivitas sesuai ketentuan yang berlaku
d. Membuat laporan rutin maupun tidak rutin.
10. Staf Sarana Logistik
a. Melayani dan mengadministrasikan pengisian bensin kendaraan.
b. Mengisi/menambah saldo kas kecil sesuai ketentuan.
c. Menutup dan mempertanggungjawabkan pengeluaran kas kecil.
d. Memeriksa kwitansi, bukti pengeluaran biaya rumah tangga perusahaan
e. Melakukan pengambilan dan mengadministrasikan UMS yang diminta
unit kerja lain dengan persetujuan MPO.
f. Monitoring kondisi kantor tetap bersih.
g. Mengatur kendaraan dan pengawal untuk tarik atau setor ke bank
indonesia, bank lain atau nasabah.
h. Melayani dan mengadminitrasikan permintaan formulir khusus dari unit
kerja lainnya.
i. Memeriksa dan memverifikasi tagihan dari supplier dengan bukti
pembayaran.
j. Memverifikasi pengeluaran unit kerja lain dengan bukti pembayaran.
k. Dengan persetujuan MPO membukukan tagihan supplier dan
pengeluaran biaya unit kerja lain.
l. Membukukan semua pengeluaran kas kecil yang telah dipertanggung
jawabkan.
10. Staf Administrasi Pembiayaan
a. Terima memorandum penurunan pembiayaan dari AO.
b. Membuat laporan asuransi agunan jatuh tempo
c. Terima ACC perpanjangan kredit dari AO, kemudian memeriksa ACC
tersebut.
d. Melakukan transaksi perpanjangan pembiayaan.
e. Membuat repayment schedule.
f. Melakukan transaksi pelunasan pembiayaan.
g. Pembuatan laporan.
11.Staf Investigasi Pembiayaan
a. Mencatat spesifikasi bangunan dan kerusakan bangunan yang dijadikan
agunan
b. Melakukan dokumentasi atas agunan dan pemilik yang mengajukan
pembiayaan.
c. Mencari informasi harga harga tanah yang lebih akurat disekitar lokasi
jaminan tersebut.
d. Mencatat dan memperhatikan kondisi tanah yang digunakan oleh pihak
yang mengajukan pembiayaan.
e. Menginput data calondebitur pada aplikasi SID.
f. Melakukan survey secara diam-diam untuk memastikan kebenaran
agunan tersebut.
g. Menjalankan tugas-tugas khusus yang diebrikan oleh manjaemen
perusahaan.
h. Menjalankan fungsi alternate sesuai pertunjukan.
i. Melakukan komite atas keakuratan hasil tinjauan yang dilakukan.
j. Memiliki kelayakan atas usaha debitur.
12.Staf Administrasi Dokumen dan Laporan
a. Membuat laporan manurity profile yang bersumber data dari neraca
perakhir bulan, ADMP, dan CS
b. Membuat laporan manurity profile yang bersumber data dari
outstanding perakhir bulan dan CS
d. Mengirim laporan kekantor pusat.
e. Membuat laporan penyediaan dana.
f. Membuat laporan pembiayaan restruktur.
g. Menginput dana tersebut ke dalam form DPK.
h. Menginput data suku bunga rata-rata.
i. Mengambil data neraca dan laporan L/R per akhir bulan.
13.Account Officer
a. Menerima dan melayani permohonan atas fasilitas kredit yang diterima
oleh debitur dan memproses permohonan dengan ketentuan-ketentuan
yang ada.
b. Menawarkan produk jasa bank syariah kepada masyarakat.
c. Meminta persetujuan atasan untuk pemberian bagi hasil dana
masyarakat diatas wewenang atau limit AO.
d. Menjalin kerjasama dengan asosiasi dan organisasi profesi.
e. Memonitoring dan menjaga hubungan baik dengan nasabah dan
kreditur yang potensial.
f. Negosisasi bagi hasil simpanan dana masyarakat sampai batas
wewenang atau limit yang diberikan.
g. Melaksanakan penagihan dan penyelesaian kredit sesuai ketentuan yang
telah disepakati melalui korespondensi dan laporan kunjungan nasabah.
h. Membuat laporan perkembangan portopolio kredit terkait dengan
i. Memberikan usulan dan saran kepada manajemen dalam rangka
peningkatan usaha dan kesehatan portofolio kredit serta cabang secara
keseluruhan.
j. Mengawasi, meminta serta mengelola portofolio dan account nasabah
yang menjadi tanggung jawabnya.
14.Relation Officer
a. Meminta persetujuan atasan untuk pemberian bagi hasil dana
masyarakat diatas wewenang atau limit RO.
b. Menawarkan produk jasa bank syariah bukopin kepada masyarakat.
c. Negoisasi bagi hasil simpanan dana masyarakat sampai batas limit.
d. Menjalin kerjasama dengan asosiasi dan organisasi profesi.
e. Membuat analisa kegiatan pesaing secara berkala.
f. Menyelenggarakan event tertentu yang terkait dengan produk dana.
g. Memonitor dan menjaga hubungan baik dengan nasabah.
D. Jaringan Usaha / Kegiatan
Saat ini PT. Bank Syariah Bukopin Cabang Medan hanya mempunyai satu
kantor cabang. Selain itu, PT. Bank Syariah Bukopin juga bekerjasama dengan
PT. Jamkrindo dalam hal pemberian fasilitas bank garansi.
E. Kinerja Terkini
Kinerja usaha terkini dibagian pembiayaan PT. Bank Syariah Bukopin
Cabang Medan terus meningkat, Ini dapat dilihat dari semakin meningkatnya
Bukopin Cabang Medan. Semakin tinggi pembiayaan, tentunya semakin baik bagi
perusahaan, sebab sumber pendapatan terbesar bank berasal dari pembiayaan.
PT. Bank Syariah Bukopin Cabang Medan bertekad untuk terus
meningkatkan kemampuan dalam penyaluran fasilitas pembiayaan kepada
nasabah sehingga kualitas pembiayaan yang diberikan kepada nasabah tersebut
dapat terminimalisir terjadinya resiko pembiayaan bermasalah.
Adapun award yang telah di capai PT. Bank Syariah Bukopin, antara lain :
Penerimaan Award 2011:
a. 31 Januari 2011, Bank Syariah Bukopin menerima penghargaan Indonesia
Service to Care Award dari Mark Plus
b. 18 Maret 2011, ASEAN Bisnis Award 2011 as the best banking and
service excellent of the year.
c. 21 Juli 2011, Bank Syariah Bukopin menerima penghargaan dari rekor
bisnis 2011 sebagai bank umum syariah pertama yang meluncurkan
tabungan bisnis dengan sistem syariah.
d. 3 Agustus 2011, Bank Syariah Bukopin menerima penghargaan dari
investor award 2011 sebagai Best Syariah Bank 2011 peringkat ke-5.
e. 14 September 2011, Bank Syariah Bukopin berhasil mencapai peringkat
ke-10 kategori private keuangan non listed dalam annual report award
2010.
f. 29 September 2011, Bank Syariah menerima penghargaan dari Property &
Bank Award 2011 sebagai bank syariah predikat baik kategori “The Most
g. 10 November 2011, Bank Syariah Bukopin menerima penghargaan “
TheIslamic Finance Award Nite 2011” dari Karim Business Consulting
dengan kategori :
1. Peringkat ketiga The Best Quality Service
2. The Best Quality Service
3. The Most efficient- Islamic Full Fledge Bank
4. The Most Prudent-Islamis Full F ledge Bank.
Penerimaan award tahun 2010:
a. 8 Maret 2010, Bank Syariah Bukopin menerima penghargaan dari
International Business and Company Award sebagai Best Company In
Banking Syariah of The Year.
b. 29 Juli 2010, Bank Syariah Bukopin menerima penghargaan sebagai Best
Syariah Banking dalam acara Bisnis Indonesia Award yang dilaksanakan
di Hotel Ritz Carton Jakarta
c. 29 Juli 2010, Bank Syariah Bukopin menerima penghargaan dalam acara
Property andBank Award kategori The Most Service Excellent forShariah
Banking Industry di hotel Bidadari Jakarta Selatan.
d. 3 September 2010, Bank Syariah Bukopin menerima penghargaan dari
Indonesia Moslem Award sebagai The Best Shariah Banking.
e. 22 September 2010, Bank Syariah Bukopin berhasil mencapai
peringkatke-5 kategori private keuangan non listed dalam annual report
F. Rencana Usaha / Kegiatan
Rencana usaha pada PT. Bank Syariah Bukopin Cabang Medan adalah
sebagai alat kelengkapan di bidang perbankan yang berfungsi sebagai penggerak
dan pendorong laju pembangunan di Provinsi Sumatera Utara.
PT. Bank Syariah Bukopin Cabang Medan juga memfokuskan
pengembangan usaha yakni pada sektor UKM (Usaha Mikro kecil dan Menengah)
di kota Medan, sehingga dapat mendorong laju pembangunan di daerah Sumatera
Utara.
PT. Bank Syariah Bukopin Cabang Medan juga berupaya memberikan
pelayanan terbaik kepada nasabah serta berusaha meningkatkan pembiayaan di
29
SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PEMBIAYAAN PADA
PT. BANK SYARIAH BUKOPIN CABANG MEDAN
A. Kredit/Pembiayaan
1. Pengertian Kredit/Pembiayaan
Kredit berasal dari bahasa Romawi “credere” yang berarti percaya. Dasar dari
kredit adalah kepercayaan. Pihak yang memberikan kredit (kreditur) percaya
bahwa penerima kredit (debitur) akan sanggup memenuhi segalasesuatu yang
telah diperjanjikan, baik menyangkut jangka waktunya maupun prestasi dan
kontra prestasinya. Dalam perbankan syariah istilah kredit disebut dengan
pembiayaan sedangkan pada bank konvensional istilah pembiayaan disebut
dengan kredit.
Berdasarkan Pasal 1 angka (12) Undang-Undang No. 10 Tahun 1998 tentang
perbankan, dijelaskan bahwa pembiayaan berdasarkan prinsip syariah adalah
penyediaan uang atau tagihan yang dipersamakan dengan itu berdasarkan
persetujuan atau kesepakatan antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan
persetujuan atau kesepakatan antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan
pihak peminjam untuk melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu.
Menurut Pedoman Akuntansi Perbankan Indonesia (PAPI, 2001) :
“Kredit sebagai penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan
melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu dengan jumlah bunga dan
imbalan”.
Menurut penulis, perbedaan antara kredit yang diberikan oleh bank berdasarkan
prinsip konvensional dengan pembiayaan yang diberikan oleh bank berdasarkan
prinsip syariah adalah terletak pada keuntungan yang diharapkan. Pada prinsip
bank konvensional keuntungan diperoleh berupa bunga, sedangkan prinsip bank
syariah diperoleh berupa imbalan/bagi hasil.
2. Jenis Pembiayaan
Jenis-jenis pembiayaan pada PT. Bank Syariah Bukopin Cabang Medan adalah
sebagai berikut:
a) Murabahah (Jual-Beli)
Menurut PSAK 102 Paragraf 5:
“Murabahah adalah jual beli barang dengan harga jual sebesar biaya
perolehan ditambah keuntungan yang disepakati dan penjual harus
mengungkapkan biaya perolehan barang tersebut kepada pembeli”.
Murabahah merupakan jual beli barang pada harga asal dengan tambahan
keuntungan yang telah disepakati.
Akad yang digunakan adalah Murabahah, yaitu akad jual beli antara bank
dan nasabah. Bank akan melakukan pembelian atau pemesanan barang sesuai
permintaan nasabah kemudian menjualnya kepada nasabah sebesar harga beli
ditambah keuntungan yang disepakati.
Pembiayaan iB Kepemilikan Mobil merupakan fasilitas pembiayaan kepemilikan
mobil yang menggunakan akad Murabahah, yaitu jual beli barang sebesar harga
perolehan ditambah dengan margin yang telah disepakati oleh penjual dan
pembeli.
c) Pembiayaan iB Kepemilikan Rumah
Pembiayaan iB Kepemilikan Rumah merupakan pembiayaan untuk pemilikan
rumah tinggal, ruko, rukan, apartemen, atau rumah peristirahatan (villa) baik
kondisi baru maupun lama dan prioritas pembiayaan untuk kepemilikan pertama
dan ditempati sendiri. Akad yang digunakan adalah Murabahah.
d) Pembiayaan iB Bagi Hasil (Mudharabah)
Mudharabah berasal dari kata Dharb yang artinya melakukan perjalan yang
umumnya untuk berniaga. Menurut Antonio (2001) mendefinisikan Mudharabah
sebagai akad kerjasama usaha antara dua pihak dimana pihak pertama (shahibul
maal) menyediakan modal (100%), sedangkan pihak lainnya menjadi pengelola.
Defenisi Mudharabah adalah kerjasama antara pemilik modal dan
pengelola untuk suatu usaha tertentu dengan kesepakatan bagi hasil. Akad yang
digunakan adalah Mudharabah.
e) Pembiayaan iB Bagi Hasil Musyarakah
Musyarakah berasal dari kata syirkah yang artinya pencampuran atau interaksi.
IAI dalam PSAK 106 mendefinisikan, “musyarakah sebagai akad kerja sama
antara dua pihak atau lebih untuk suatu usaha tertentu dengan kondisi
masing-masing pihak memberikan kontribusi dana dengan ketentuan bahwa keuntungan
Musyarakah adalah kerjasama dua pihak atau lebih untuk suatu usaha tertentu
dimana masing-masing pihak memberikan kontribusi dana dan atau
karya/keahlian dengan kesepakatan keuntungan dan resiko menjadi tanggungan
bersama sesuai kesepakatan. Akad yang digunakan adalah Musyarakah.
Dengan demikian, pembiayaan ini memiliki banyak kesamaan dengan
pembiayaan mudharabah. Beberapa kesamaan pembiayaan tersebut adalah
pembiayaan hanya diberikan untuk mendanai usaha yang bersifat produktif dan
keuntungan yang diperoleh berasal dari bagi hasil atas usaha yang didanai.
f) Pembiayaan iB K3A
Fasilitas pembiayaan kepada Koprasi Karyawan (Kopkar), Koperasi Pegawai,
Koperasi Pegawai Negeri (KPN) atau koperasi sejenis lainnya yang diteruskan
kepada anggotanya untuk memenuhi berbagai kebutuhan. Akad yang digunakan
adalah murabahah, yaitu jual beli dengan harga pokok ditambah margin yang
telah disepakati.
Secara umum jenis-jenis kredit yang disalurkan oleh bank dapat dilihat dari
berbagai segi, yaitu :
a. Pembiayaan dilihat dari tujuan penggunaan
Pembiayaan Investasi
Pembiayaan diberikan oleh bank syariah kepada nasabah untuk pengadaan
barang-barang modal yang mempunyai nilai ekonomis lebih dari 1 tahun.
Digunakan untuk memenuhi kebutuhan modal kerja yang biasanya habis
dalam satu siklus usaha. Pembiayaan modal kerja ini diberikan dalam
jangka waktu pendek yaitu selama-lamanya 1 tahun
Pembiayaan Konsumsi
Diberikan kepada nasabah untuk membeli barang-barang keperluan
pribadi dan tidak untuk keperluan nasabah.
b. Pembiayaan dilihat dari Jangka Waktu
Short Term Credit (kredit jangka pendek)
Short Term Credit adalah kredit yang berjangka waktu maksimum satu
tahun.
Intermediate Term Credit (kredit jangka waktu menengah)
Intermediate Term Credit adalah suatu bentuk kredit yang berjangka
waktu dari satu sampai tiga tahun.
Long Term Credit (kredit jangka Panjang)
Long Term Credit adalah suatu bentuk kredit yang berjangka waktu lebih
dari tiga tahun.
Demand loan atau call loan
Deman Loan adalah suatu bentuk kredit yang setiap waktu dapat diminta
kembali.
c. Pembiayaan dari Segi Sektor Usaha
Pembiayaan Sektor Industri
Pembiayaan yang diberikan ke nasabah yang bergerak dalam sektor
menjadi barang jadi atau mengubah suatu barang menjadi barang lain yang
memiliki faedah lebih tinggi. Contoh sektor industri antara lain : industri
elektronik, pertambangan, kimia dan tekstil.
Pembiayaan Sektor Perdagangan
Pembiyaan ini diberikan dengan tujuan memperluas usaha nasabah dalam
perdagangan misalnya untuk memperbesar jumlah penjualan.
Pembiayaan Sektor Pertanian, Peternakan, Perikanan dan Perkebunan.
Pembiayaan Sektor Jasa
Beberapa sektor jasa yang dapat diberikan pembiayaan oleh bank
diantaranya :
Jasa pendidikan, karena menurut bank , jenis ini mudah diistimewakan
pendapatannya.
Jasa Rumah Sakit, Bank dapat memberikan pembiayaan kepada rumah
sakit apabila agunan yang diberikan tidak memiliki banyak resiko,
sehingga apabila terjadi masalah maka, bank dapat menjual agunan ini
sebagai sumber pelunasan hutang.
Jasa Angkutan
Pembiayaan Sektor Perumahan
Bank Syariah memberikan pembiayaan kepada mitra usaha yang bergerak
dibidang pembangunan perumahan. Pada umumnya diberikan dalam
bentuk pembiayaan konstruksi, yaitu pembiayaan untuk pembangunan
perumahan.
d. Pembiayaan dari Segi Jumlahnya
Pembiayaan yang diberikan kepada individu atau pengusaha dengan skala
usaha sangat kecil. Jumlah pembiayaan yang diberikan hingga
350.000.000. Pembiayaan ini dapat diberikan dengan tujuan konsumsi,
investasi kecil, dan pembiayaan modal kerja.
Pembiayaan Menengah
Pembiayaan yang diperuntukkan untuk pengusaha level menengah, dengan
batasan antara Rp. 350.000.000 hingga Rp. 5.000.000.000
Pembiayaan Korporasi
Merupakan pembiyaan yang diberikan kepada nasabah dengan jumlah
nominal yang besar dan di peruntukkan untuk nasabah besar (korporasi).
Dalam praktiknya, setiap bank mengelompokkan pembiayaan korporasi
sesuai dengan skala bank masing-masing, sehingga tidak ada ukuran yang
jelas tentang batasan minimal pembiayaan korporasi.
e. Jenis Kredit yang Disalurkan dalam Bentuk
Cash Loan
Pinjaman uang tunai yang diberikan bank kepada nasabahnya. Dalam
pemberian cash loan ini bank telah menyediakan dana (fresh money) yang
dapat digunakan oleh nasabah berdasarkan ketentuan tertentu yang ada
dalam perjanjian kreditnya.
Non‐Cash Loan
Fasilitas yang diberikan bank kepada nasabahnya, tetapi atas fasilitas itu
bank belum mengeluarkan uang tunai. Dalam fasilitas ini bank baru
menyatakan kesanggupan untuk menjamin pembayaran kewajiban nasabah
f. Jenis Kredit Dilihat dari Segi Akad
Pinjaman dengan Akad Kredit
Pinjaman dengan akad kredit adalah pinjaman yang disertai dengan suatu
perjanjian kredit tertulis antara bank dan debitur, antara lain mengatur
besarnya plafon kredit, suku bunga, jangka waktu jaminan, cara pelunasan
dan sebagainya.
Pinjaman tanpa Akad Kredit
Pinjaman tanpa akad kredit adalah pinjaman yang disertai perjanjian
tertulis.
g. Jenis Kredit Dilihat dari Segi Sifat Fasilitas
Commited Facility
Commited Facility adalah suatu fasilitas yang secara yuridis bank
berkewajiban untuk memenuhinya sesuai dengan yang diperjanjikan,
kecuali terjadi suatu peristiwa yang memberi hak kepada bank untuk
menarik kembali/menangguhkan fasilitas tersebut sesuai surat dokumen
lainnya.
Uncommited Facility
Suatu fasilitas secara yuridis bank tidak mempunyai kewajiban untuk
memenuhinya sesuai yang telah di perjanjikan.
h. Jenis Kredit yang Dilihat dari Segi Wewenang Pemutusan
Wewenang Kantor Wilayah
Wewenang Kantor Cabang
i. Dilihat dari Segi Sumber Dana
Kredit dengan dana bank sendiri
Kredit dana bersama bank lain (sindikasi, konsorsium, joint financing)
Kredit dengan dana dari luar negeri (offshore, two step loan, project aid).
3. Fungsi dan Manfaat Pembiayaan
Adapun fungsi pembiayaan pada perbankan syariah adalah sebagai berikut :
a. Pembiayaan dapat meningkatkan arus tukar-menukar barang dan jasa.
b. Pembiayaan merupakan alat yang dipakai untuk memanfaatkan idle fun.
c. Pembiayaan sebagai alat pengendali harga
d. Pembiayaan dapat mengaktifkan dan meningkatkan manfaat ekonomi
yang ada.
Adapun manfaat pembiayaan yang dapat dilihat dari masing-masing subyek,
antara lain:
a. Manfaat Pembiayaan Bagi Bank
Pembiayaan yang diberikan oleh bank kepada nasabah akan mendapat
balas jasa berupa bagi hasil, margin keuntungan, dan pendapatan
sewa, tegantung pada akad pembiayaan yang telah diperjanjikan.
Pembiayaan akan berpengaruh pada peningkatan profitabilitas bank.
Pemberian pembiayaan kepada nasabah secara sinergi akan
memasarkan produk bank syariah lainnya seperti dana dan jasa.
b. Manfaat Pembiayaan Bagi Debitur
Nasabah dapat memilih berbagai jenis pembiayaan berdasarkan akad
yang sesuai dengan tujuan penggunannya.
Bank dapat memberikan fasilitas lainnya kepada nasabah.
Jangka waktu pembiayaan disesuaikan dengan jenis pembiayaan dan
kemampuan nasabah dalam membayar kembali pembiayaannya,
sehingga.nasabah dapat mengestimasikan keuangannya dengan tepat.
c. Manfaat Pembiayaan Bagi Pemerintah
Pembiayaan dapat digunakan sebagai alat untuk mendorong
pertumbuhan sektor riil, karena uang yang tersedia di bank tersalurkan
kepada pihak yang melaksanaka usaha. Pembiayaan yang diberikan
kepada perusahaan untuk investasi dan modal kerja akan
meningkatkan volume produksinya, sehingga peningkatan volume
produksi akan berpengaruh pada peningkatan volume usaha dan
akhirnya akan meningkatkan pendapatan secara nasional.
Pembiayaan dapat digunakan sebagai alat pengendali moneter.
Pembiayaan yang disalurkan oleh bank syariah dapat menciptakan
lapangan kerja baru dan meningkatkan pendapatan masyarakat.
Secara tidak langsung pembiayaan bank syariah dapat meningkatkan
pendapatan negara, yaitu pendapatan pajak antara lain : pajak
pendapatan dari bank syariah dan pajak pendapatan dari nasabah.
d. Manfaat Pembiayaan Bagi Masyarakat Luas
Melibatkan masyarakat yang memiliki profesi tertentu, misalnya
akuntan, notaris, appraisal independent, asuransi.
Memberikan rasa aman bagi masyarakat yang menggunakan
pelayanan jasa perbankan.
B. Syarat-Syarat dan Ketentuan Pembiayaan
Kredit merupakan aktivitas bank yang mengandung resiko (degree of risk).
Untuk memperkecil resiko yang terjadi, maka permohonan kredit harus dinilai
oleh bank atas dasar syarat yang dikenal dengan 5C, yaitu :
1. Character(watak / kepribadian)
Yaitu suatu penilaian tentang sifat-sifat pribadi, watak dan kejujuran calon
nasabah dalam memenuhi kewajiban-kewajiban finansialnya. Adapun
beberapa petunjuk bagi bank untuk memenuhi karakter nasabahnya adalah
mengenal dari data, mengumpulkan keterangan dari rekan-rekannya serta
saingan-saingan mengenai reputasi, kebiasaan, pribadi dan juga prilaku
nasabah dimasa lalu.
2. Capacity (kemampuan)
Untuk melihat calon nasabah dalam membayar pembiayaan yang
dihubungkan dengan kemampuannya dalam berbisnis untuk mencari laba.
Sehingga, akan terlihat kemampuannya dalam melunasi kewajibannya,
3. Capital (modal)
Capital adalah modal yang dimiliki oleh seseorang untuk menjalankan dan
memelihara usahanya.
Collateral merupakan barang yang digunakan untuk jaminan atas fasilitas
pembiayaan yang telah diterima.
5. Condition of Economy (kondisi ekonomi)
Banyak hal yang perlu dipertimbangkan dalam pemberian fasilitas
pembiayaan, salah satunya adalah faktor ekonomi secara keseluruhan.
Faktor-faktor tersebut meliputi peranan pemerintah, moneter, perbankan
keuangan, ekonomi, dan faktor lain yang menghambat kegiatan usaha.
Ada beberapa ketentuan dan rukun yang harus diperhatikan oleh calon
nasabah dalam mengajukan permohonan fasilitas pembiayaan, yaitu :
1. Murabahah (Jual-Beli)
Ketentuan yang harus dipenuhi seperti :
WNI berusia minimal 21 tahun atau sudah menikah, dan maksimal 60
tahun pada saat pembiayaan lunas.
Mengisi formulir pembiayaan
[image:51.595.129.508.557.730.2] Melengkapi dokumen yang di syaratkan seperti
Tabel 3.1 Dokumen Pembiayaan Murabahah
Dokumen Umum Karyawan Profesional
Fotocopy KTP/SIM (Suami/ istri) √ √ √
Fotocopy KK/Surat Nikah √ √ √
Fotocopy rekening tabungan/giro 3
bulan terakhir
√ √ √
bulan terakhir
Fotocopy tagihan telepon air dan
listrik
√ √ √
Fotocopy NPWP SPT PPH 21 - √ √
Slip gaji bulan terakhir (asli) - √ √
Surat Keterangan Kerja - √ -
Surat ijin praktek - - √
2. Mudharabah (Bagi Hasil)
Rukun fasilitas pembiayaan mudharabah diantaranya :
Pemodal (Shahibul Maal) yang menyediakan dana
Pengelola (mudharib) yang mengelola dana dalam kegiatan usaha
Pemodal dan pengelola mampu melakukan transaksi dan sah secara
hukum
Modal yaitu sejumlah uang atau asset yang diberikan oleh penyedia
dana kepada mudharib untuk tujuan usaha dengan syarat sebagai
berikut :
Modal harus diketahui jumlah dan jenisnya
Modal dapat berbentuk uang atau barang yang dinilai. Jika modal
dalam bentuk aset, maka aset tersebut dinilai pada saat akad.
Modal tidak dapat berbentuk piutang, dan harus dibayarkan kepada
mudharib baik secara bertahap maupun tidak sesuai dalam
Usaha/Proyek/Kerja oleh pengelola harus memperhatikan hal hal
berikut:
Jenis Usaha/proyek halal Layak dan menguntungkan
Harus mematuhi kebiasaan yang berlaku dalam aktivitas tersebut
Keuntungan mudharabah adalah jumlah yang didapat sebagai kelbihan
dari modal.
Sighat atau Akad
Adapun ketentuan yang harus dipenuhi , diantaranya :
Perorangan dan badan usaha
[image:53.595.104.505.436.747.2] Melengkapi dokumen yang di syaratkan seperti:
Tabel 3.2 Dokumen Pembiayaan Mudharabah
Dokumen Perorangan Badan Usaha
Fotocopy Identitas diri √ -
Fotocopy Surat Nikah √ -
Fotocopy kartu keluarga √ -
Fotocopy akta pendirian usaha - √
Identitas pengurus - √
Legalitas Usaha - √
Laporan Keungan 3 tahun terakhir √ √
Data Objek pembiayaan √ √
NPWP √ √
3. Musyarakah (Bagi Hasil)
Rukun pemberian fasilitas pembiayaan musyarakah yaitu :
Ijab Kabul
Berakad dianggap sah jika diucapkan secara verbal atau ditulis. Kontrak
musyarakah dicatat dan disaksikan.
Pihak yang berkontrak Nisbah bagi hasil
Adapun ketentuan yang harus dipenuhi diantaranya :
Perorangan dan badan usaha
[image:54.595.150.474.405.752.2] Melengkapi dokumen yang di syaratkan seperti :
Tabel 3.3 Dokumen Pembiayaan Musyarakah
Dokumen Perorangan Badan
Usaha
Fotocopy Identitas diri √ -
Fotocopy Surat Nikah √ -
Fotocopy kartu keluarga √
-Fotocopy akta pendirian usaha - √
Identitas pengurus - √
Legalitas Usaha - √
Laporan Keuangan 3 tahun terakhir √ √
Data Objek pembiayaan √ √
NPWP √ √
Salinan rekening koran/tabungan 3
A. Proses Pembiayaan PT. Bank Syariah Bukopin Cabang Medan
Secara garis besar prosedur pembiayaan pada PT. Bank Syariah Bukopin
Cabang Medan setiap jenisnya sama, yang membedakan hanyalah dokumen dan
akad dari masing-masing pembiayaan. Prosedur pemberian Pembiayaan PT. Bank
Syariah Bukopin Cabang Medan adalah sebagai berikut:
1. Penetapan Target Market
Target Market merupakan identifikasi awal terhadap bidang usaha calon
nasabah (targeted customer) yang potensial sekaligus merupakan arah dan
prioritas usaha yang akan dibiayai oleh bank.
2. Permohonan Pembiayaan
Bank akan memperoses pembiayaan apabila permohonan pembiayaan
telah diajukan oleh nasabah secara tertulis kepada pihak bank. Surat
permohonan pembiayaan meliputi pembiayaan baru, perpanjangan tambahan
pembiayaan maupun permohonan perubahan persyaratan pembiayaan.
Setelah adanya surat permohonan tersebut maka, bagian Marketing
(Account Officer) akakn memproses pembiayaan dengan meminta kepada
nasabah terkait persyaratan-persyaratan fasilitas pembiayaan yang berlaku di
Bank Syariah Bukopin Cabang Medan, seperti legalitas nasabah yang
individu (KTP, KK, Buku Nikah). Untuk Nasabah yang berbentuk badan
hukum maka harus di mintakan dokumen-dokumen terkait legalitas usaha
calon nasabah yang bersankutan seperti, akta pendirian, Surat Izin Usaha
Perdagangan (SIUP), Tanda Daftar Perusahaan (TDP), Surat Izin Gangguan,
tahun terakhir serta menyerahkan dokumen jaminan yang akan dijaminkan di
Bank sebagai jaminan atas fasilitas pembiayaan yang diajukan calon nasabah.
3. Prinsip Investigasi
Account Officer (AO) menyerahkan data-data terkait calon nasabah
kepada staff Investigasi Pembiayaan (IP) untuk melakukan penilaian jaminan
dan penyidikan atas kebenaran data-data yang diberikan calon nasabah. Staff
Investigasi Pembiayaan (IP) melakukan Bi Checking dan trade checking
terhadap calon nasabah yang mengajukan permohonan fasilitas pembiayaan.
Kemudian Staff Investigasi prmbiayaan memberikan laporan atas hasil
investigasi dari pembiayaan dilapangan meliputi; laporan penilaian jaminan
(Taksasi), Laporan BI Checking dan Laporan Trade Checking kepada
Account Officer untuk dapat diproses lebih lanjut.
Account Officer juga menyerahkan kelengkapan berkas jaminan dan
identitas calon nasabah kepada staff legal untuk dilakukan analisa yuridis. Hal
ini untuk melihat keabsahan terkait legalitas semua dokumen-dokumen terkait
calon nasabah. Termasuk legalitas objek jaminan yang akan dijadikan sebagai
jaminan atas fasilitas pembiayaan.
Staff legal juga memberikan laporan berupa analisa yuridis atas identitas
calon nasabah serta keabsahan dokmen atas jaminan calon nasabah serta
memberikan opini yuridis yang meliputi :
Subjek Hukum
Untuk melihat identitas diri calon nasabah sebagai subyek hukum
pemohon (calon nasabah) cukup cakap atau tidak untuk melakukan
Jika Calon nasabah sudah menikah maka, dalam pelakasanaan pinjam
meminjam harus dengan persetujuan kedua belah pihak sebahai
konsekuensi dari pernikahan dan pengurusan harta bersama. Pemohon
(calon nasabah) dapat bertanggung jawab atas perbuatan hukumnya
baik di dalam maupun diluar pengadilan.
Obyek Hukum/Jaminan
Obyek hukum/jaminan merupakan opini atas obyek yang dijadikan
jaminan oleh calon nasabah dapat berupa Sertifikat Hak Milik (SHM)
atau BPKB kendaraan maupun cash collateral (jaminan tunai).
Opini Jaminan
Opini jaminan dapat berupa:
Wajib dilakukan cek bersih terhadap Sertifikat Hak Milik atas
nama calon nasabah yang bersangkutan pada kantor Badan
Pertahanan Nasional untuk memastikan keasliannya sertifikat
tanah, sertifikat tanah tidak sedang di blokir, tidak terdapat
sengketa, dan tidak terdapat beban diatasnya.
Dilakukan cek fisik lapangan dan transaksi jaminan oleh
Investigasi Pembiayaan PT. Bank Syariah Bukopin Cabang
Medan
Menyerahkan IMB (Izin Mendirikan Bangunan) dan bukti
setoran SPPT (Surat Pemberitahuan Pajak Terhutang) PBB,
pembayaran PBB tahun terakhir
Jaminan dibebankan hak tanggungan peringkat atau untuk
Bnagunan di asuransikan melalui perusahaan Asuransi rekanan
Bank Syariah Bukopin Cabang Medan.
Pengikatan
Pengikatan dapat dibagi menjadi 2 seperti pengikatan internal dan
pengikatan notaril. Pengikatan Internal merupakan pengikatan yang
dilakukan di bank dengan jaminan uang tunai, deposito atau collateral.
Sedangkan pengikatan notaril merupakan pengikatan yang dilakukan
secara notaris dengan jaminan Sertifikat Hak Milik dana BPKB.
Saran
Berisi saran atas hal-hal yang perlu dilakukan oleh nasabah pada saat
dilakukan pengikatan.
4. Proposal Pembiayaan
Setelah dilakukan analisa yuridis dan penilaian atas jaminan termasuk
didalamnya BI Checking , Trade Checking ataupun personal checking maka
Account Officer membuat proposal pembiayaan untuk diajukan ke komite
pembiayaan cabang (plafon sampai dengan Rp.750.000.000).
Dalam proposal, Account Officer melakukan analisa pembiayaan. Aspek
yang dianalisis mencakup karakter, kemampuan, modal, agunan, prospek
usaha nasabah, aspek lingkungan, dan sumber pelunasan pembiayaan.
Analisa ini dititikberatkan pada hasil usaha serta menyajikan evaluasi aspek
yuridis pembiayaan dengan tujuan untuk melindungi bank dari resiko yang
kemungkinan terjadinya pembiayaan yang bermasalah.
Dalam proposal Account Officer menjelaskan tentang laporan keuangan
diterima oleh nasabah. Laporan Keuangan yang dianalisis minimal 2 tahun
terakhir (Inhouse/Audited). Hal ini dilakukan untuk melihat sejauh mana
kinerja ataupun pertumbuhan usaha yang dikelola oleh calon nasabah. Jika
sumber pengembalian berasal dari gaji, maka Account Officer cukup
menganalisis berapa besarnya gaji nasabah yang bersangkutan dibuktikan
dengan slip gaji dan mutasi rekening tabungan. Selain itu, Account Officer
juga menganalisa kondisi dan prospek usaha yang sedang dijalankan oleh
calon nasabah sehingga dapat diketahui sejauh mana kelangsungan hidup
usaha calon nasabah.
Dalam proposal, Account Officer juga memaparkan berapa kebutuhan
dana calon nasabah dan berapa self financing yang dimiliki calon nasabah,
dan berapa pembiayaan yang akan diajukan serta jangka waktu
pembiayaannya. Kemudian memberikan kesimpulan dan rekomendasi atas
fasilitas pembiayaan yang diajukan oleh calon nasabah.
5. Persetujuan Pembiayaan
Persetujuan pembiayaan diputuskan oleh komite pembiayaan cabang
(plafon samapai dengan Rp. 750.000.000.000). Jika Plafon diatas Ro
750.000.000.000 maka persetujuan pembiayaan diputuskan oleh komite
pembiayaan kantor pusat.
Proposal pembiayaan yang sudah selesai dibuat maka dapat diajukan ke
komite pembiayaan untuk dibahas dan dianalisis bersama-sama dengan
anggota komite pembiayaan. Anggota Komite Pembiayaan akan melihat lebih
berbagai pertimbangan shingga, semua ketentuan yang berlaku di Bank
Syariah Bukopin dapat terpenuhi dan dijalankan sebagaimana mestinya.
Anggota Komite akan benar-benar melihat kelayakan pembiayaan yang
diajukan