• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMBANGUNAN BERWAWASAN LINGKUNGAN. (Pengembangan Materi Diklat Geografi Madrasah Aliyah) Oleh. Tri Rumhadi, M.Pd Widyaiswara Muda BDK Surabaya

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PEMBANGUNAN BERWAWASAN LINGKUNGAN. (Pengembangan Materi Diklat Geografi Madrasah Aliyah) Oleh. Tri Rumhadi, M.Pd Widyaiswara Muda BDK Surabaya"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

PEMBANGUNAN BERWAWASAN LINGKUNGAN (Pengembangan Materi Diklat Geografi Madrasah Aliyah)

Oleh

Tri Rumhadi, M.Pd

Widyaiswara Muda BDK Surabaya

Abstrak

Pembangunan bertujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di segala bidang yang menyangkut aspek kehidupan manusia. Pembangunan dalam prosesnya tidak terlepas dari penggunaan sumberdaya alam, baik sumberdaya alam yang terbarukan maupun sumberdaya alam tak terbarukan. Seringkali di dalam pemanfaatan sumberdaya alam tidak memperhatikan kelestariannya, bahkan cenderung memanfaatkan dengan sebanyak-banyaknya. Di sisi lain, pembangunan itu sendiri dapat menimbulkan dampak terhadap sumberdaya alam.Pembangunan yang berwawasan lingkungan adalah upaya sadar dan berencana menggunakan dan mengelola sumber daya secara bijaksana dalam pembangunan yang terencana dan berkesinambungan untuk meningkatkan mutu hidup. Terlaksananya pembangunan berwawasan lingkungan dan terkendalinya pemanfaatan sumber daya alam secara bijaksana merupakan tujuan utama pengelolaan lingkungan hidup. Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal) yang telah diatur dalam PP No. 27 Tahun 1999 merupakan kajian mengenai dampak besar dan penting suatu usaha sadar dan atau kegiatan yang direncanakan pada lingkungan hidup. Dalam hal ini masyarakat memiliki hak sebagai berikut, yaitu setiap orang memiliki hak yang sama atas lingkungan hidup yang baik dan sehat, setiap orang memiliki hak atas informasi lingkungan hidup yang berkaitan dengan peran dalam pengelolaan lingkungan hidup, setiap orang memiliki hak untuk berperan dalam rangka pengelolaan lingkungan hidup sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.Sehingga dengan perencanaan yang matang dan peran serta masyarakat maka kerusakan lingkungan akan bisa dikendalikan secara dini.

(2)

A. Pendahuluan

Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup termasuk di dalamnya manusia dan perilakunya. Ini menggambarkan, bahwa lingkungan hidup itu berkaitan dengan berbagai faktor yang ada dalam satu ruang. Secara umum lingkungan diklasifikasikan menjadi:

a. Lingkungan fisis b. Lingkungan biologis c. Lingkungan sosial

Semua faktor saling mempengaruhi dan berhubungan sehingga terbentuk lingkungan hidup yang harmonis. Oleh karena itu, perubahan salah satu faktor fisis akan mempengaruhi perubahan terhadap faktor lain. Interaksi, interelasi, dan faktor-faktor lingkungan merupakan suatu ekosistem yang membentuk rangkaian kehidupan dalam suatu lingkungan. Karena pada lingkungan terjadi saling interaksi, berhubungan, dan ketergantungan. Ekosistem ini mempengaruhi hewan dan tumbuhan untuk berkembang. Interdependensi antara faktor fisis, biotik, dan manusia membentuk lingkungan hidup (ekologi).

Bersama hewan, tumbuhan, dan jasad renik, manusia membentuk suatu ruang tertentu dengan benda yang tidak hidup, seperti air, cuaca, tanah, batu, dan sebagainya. Ruang yang ditempati secara bersama itu disebut dengan lingkungan hidup. Pembangunan berwawasan lingkungan adalah pengelolaan sumber daya secara bijaksana, pembangunan yang berkesinambungan dan peningkatan mutu hidup.

Dalam era sekarang ini pembangunan dilaksanakan hampir di segala bidang. Pembangunan mempunyai sasaran untuk meningkatkan kesejahteraan manusia. Aktivitas pembangunan ada yang menimbulkan efek yang tidak direncanakan yang disebut dampak lingkungan. Dampak lingkungan merupakan pengaruh perubahan pada lingkungan hidup yang diakibatkan oleh suatu usaha atau kegiatan. Kegiatan itu dapat bersifat

(3)

alamiah, baik kimia, fisika maupun biologi. Kegiatan alamiah misalnya semburan asap gunung berapi. Kegiatan biologi misalnya pertumbuhan enceng gondok di sungai, Sedangkan kegiatan fisik seperti kegiatan manusia berupa pembangunan tanggul untuk pengendalian banjir dan penyemprotan sawah dengan pestisida.

B. Pembahasan

1. Sifat dan Kualitas Lingkungan Hidup

Sifat lingkungan hidup ditentukan oleh bermacam-macam faktor, yaitu: a. Jenis dan jumlah masing-masing unsur-unsur lingkungan hidup.

Misalnya sepuluh manusia, seekor anjing, tiga burung perkutut, sebatang pohon kelapa, dan sebuah bukit batu. Lingkungan lain dihuni seorang manusia, sepuluh ekor anjing, tertutup rerimbunan pohon bambu di atas permukaan tanah yang rata. Kedua lingkungan itu tentu akan berbeda sifatnya karena faktor jenis dan jumlah penghuninya yang tidak sama.

b. Hubungan atau interaksi antara unsur dalam lingkungan hidup. Contoh bila sebuah meja dengan berbagai kursi dan ada pot diletakkan di pinggir ruang akan berbeda sifatnya bila meja di tengah dengan kursi, sedangkan pot ditaruh di pojok ruangan.

c. Kelakuan atau kondisi lingkungan. Contoh masyarakat yang selalu sibuk akan berbeda dengan masyarakat yang hidupnya santai dan banyak pengangguran.

d. Faktor non materiil, seperti suhu, cahaya, dan kebisingan dapat kita rasakan kalau suasana panas berbeda dengan suasana sejuk.

Sedangkan kualitas lingkungan hidup yang merupakan kondisi lingkungan dalam hubungannya dengan mutu hidup. Kualitas lingkungan hidup dapat diukur dengan menggunakan kualitas hidup sebagai acuan, yaitu dalam lingkungan yang berkualitas tinggi terdapat potensi untuk pengembangannya. Kualitas hidup ditentukan oleh tiga komponen, yaitu derajat dipenuhi kebutuhan hidup hayati, derajat dipenuhinya kebutuhan untuk kelangsungan hidup manusiawi, dan derajat kebebasan untuk memilih.

(4)

Untuk dapat melangsungkan hidup secara hayati, manusia membutuhkan udara, air, dan pangan dalam kuantitas dan kualitas tertentu. Kemudian, manusia merasa memerlukan kebutuhan dasar lain yang lebih manusiawi, antara lain pendidikan, rumah, dan energi. Selanjutnya, manusia juga memerlukan keleluasaan memilih usaha. Lingkungan yang sudah mengalami pencemaran di atas ambang batas atau di atas baku mutu lingkungan dikategorikan sebagai kualitas lingkungan rendah.

Kualitas hidup penduduk yang berada di suatu daerah merupakan aspek utama dalam penentuan fakta pembangunan berkelanjutan. Penduduk merupakan objek pembangunan, karena tujuan akhir dari pembangunan adalah peningkatan kemakmuran penduduk. Selain itu, penduduk juga merupakan subjek pembangunan karena mereka adalah pelaku utama kegiatan pembangunan. Kualitas penduduk juga akan berpengaruh terhadap perilaku dan pandangan tentang lingkungan sekitar (ekosistem) sehingga akan mempengaruhi pola pengelolaan dan pemanfaatan SDA dan sumber daya buatan di sekitarnya.

2. Keterbatasan Ekologi Dalam Pembangunan

Ekologi adalah ilmu yang mempelajari tentang hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Hubungan timbal balik ini terjadi demikian eratnya sehingga tidak dapat dipisahkan satu dengan lainnya. Keduanya merupakan satu kesatuan yang disebut dengan ekosistem.

Degradasi (Kemunduran) ekosistem adalah menurunnya fungsi ekosistem yang diakibatkan oleh kerawanan. Degradasi terlihat dari menurunnya kualitas dan kuantitas fungsi suatu ekosistem, baik fisik maupun hayati. Kerawanan yang menimbulkan degradasi tersebut disebabkan oleh dua hal, yaitu peristiwa alami dan kegiatan manusia. Peristiwa alami merupakan peristiwa yang terjadi sendiri di alam sementara peristiwa manusia disebabkan oleh tangan manusia.

Untuk mengatasi degradasi yang disebabkan oleh alam maupun manusia maka mulai dipikirkan tentang pembangunan berkelanjutan.

(5)

Dalam sejarah perkembangan dunia, sangat sedikit teori dan konsep pembangunan yang dapat diterima secara penuh oleh semua pihak, baik oleh negara maju maupun berkembang. Pembangunan berkelanjutan dikembangkan karena kecemasan akan semakin merosotnya kemampuan bumi untuk menjaga kehidupan. Hal ini terjadi karena ledakan jumlah penduduk yang tinggi, meningkatnya aktivitas manusia, dan intensitas eksploitasi SDA yang diringi oleh meningkatnya limbah yang dilepaskan ke alam. Akibatnya, terjadilah penurunan ekologi secara drastis. Hal inilah yang akan mengancam kelangsungan hidup manusia.

3. Pembangunan Berwawasan Lingkungan

Di dalam istilah sehari-hari, pembangunan berwawasan lingkungan hidup sering dikemukakan sebagai pembangunan berkelanjutan. Adapun pengelolaan lingkungan hidup merupakan upaya terpadu untuk melestarikan fungsi lingkungan hidup yang meliputi kebijakan penataan, pemanfaatan, pengembangan, pemeliharaan, pemulihan, pengawasan, dan pengendalian lingkungan hidup.

Pengertian pembangunan berwawasan lingkungan tersebut memberikan gambaran bahwa minimal terdapat tiga hal yang perlu diperhatikan dalam pembangunan berwawasan lingkungan hidup yang berkelanjutan yaitu:

1. pengelolaan sumber daya alam secara bijaksana;

2. pembangunan berkesinambungan sepanjang masa; dan 3. peningkatan kualitas hidup generasi.

Pembangunan berwawasan lingkungan juga merupakan pengelolaan sumber daya secara bijaksana, pembangunan yang berkesinambungan dan peningkatan mutu hidup. Dalam era sekarang ini pembangunan dilaksanakan hampir di segala bidang. Pembangunan mempunyai sasaran untuk meningkatkan kesejahteraan manusia. Aktivitas pembangunan ada yang menimbulkan efek yang tidak direncanakan yang disebut dampak lingkungan.

Dampak lingkungan merupakan pengaruh perubahan pada lingkungan hidup yang diakibatkan oleh suatu usaha atau kegiatan. Kegiatan itu dapat

(6)

bersifat alamiah, baik kimia, fisika maupun biologi. Kegiatan alamiah misalnya semburan asap gunung berapi. Kegiatan biologi misalnya pertumbuhan enceng gondok di sungai, Sedangkan kegiatan fisik seperti kegiatan manusia berupa pembangunan tanggul untuk pengendalian banjir dan penyemprotan sawah dengan pestisida.

Agenda dunia untuk mencegah degradasi lingkungan akibat pembangunan adalah menyebarluaskan misi pembangunan berkelanjutan. Misi ini tertuang dalam agenda 21 hasil dari Konfrensi Tingkat Tinggi Bumi di Rio De Jeneiro Brasil yang dilaksanakan pada tahun 1992. Dalam program itu terdapat empat hal utama yaitu:

a. Program aspek sosial dan ekonomi, seperti penanggulangan kemiskinan, kependudukan, perubahan pola konsumsi dan produksi, permukiman, kesehatan, pemaduan lingkungan dan pembangunan, dan kerjasama internasional.

b. Program konservasi dan pengelolaan SDA, seperti perlindungan atmosfer, pengelolaan tanah, hutan, air tawar, pesisir, dan kelautan, pedesaan dan pertanian, bioteknologi, pengendalian bahan dan limbah beracun termasuk radioaktif di dalamnya.

c. Program penguatan peranan kelompok utama dalam masyarakat, seperti masyarakat adat, kalangan perempuan, pemerintah daerah, pekerja petani, pengusaha dan industriawan, komunitas ilmuwan dan pakar teknologi

d. Program pengembangan sarana pembangunan, seperti pembiayaan, alih teknologi, pegembangan ilmu, pendidikan, kerjasama nasional maupun internasional dan pengembangan informasi.

Untuk mengatasi berbagai masalah keterbatasan ekologi akibat dampak negatif pembangunan, pemerintah Indonesia telah menerapkan usaha penanggulangan atau pelestarian lingkungan. Upaya mempertahankan kelestarian lingkungan hidup itu disebut konservasi. Konservasi meliputi usaha-usaha sebagai berikut:

a. Mencegah perladangan berpindah dan melatih penduduk untuk tinggal secara menetap

(7)

b. Mengatur, mengawasi, dan mengendalikan penebangan hutan. Penebangan hutan dilakukan dengan cara tebang pilih,

c. Mencegah terjadinya kebakaran hutan

d. Melakukan penanaman lahan gundul dan rebosisai serta reservasi hutan

e. Pelestarian insitu dan eksitu. Insitu (In site) adalah melakukan perlindungan agar tumbuhan dan hewan dapat hidup sesuai dengan habitat aslinya. Sedangkan eksitu (ex site) adalah melakukan perlindungan dan pemeliharaan tumbuhan dan hewan di luar habitat aslinya.

f. Penangkapan ikan di laut, atau hewan-hewan lain yang diperlukan hendaknya tidak dilakukan secara terus menerus melainkan dilakukan secara musiman

g. Penganekaragaman makanan, sebagai upaya menjaga kelestarian hewan dan tumbuhan yang digunakan sebagai bahan makanan.

C. Penutup

1. Kesimpulan

Penulis dapat memberikan kesimpulan sebagai berikut :

a. Lingkungan mempunyai kemampuan Degradasi (Kemunduran) ekosistem yaitu menurunnya fungsi ekosistem yang diakibatkan oleh kerawanan. Degradasi terlihat dari menurunnya kualitas dan kuantitas fungsi suatu ekosistem, baik fisik maupun hayati. Kerawanan yang menimbulkan degradasi tersebut disebabkan oleh dua hal, yaitu peristiwa alami dan kegiatan manusia.

Untuk mengatasi degradasi yang disebabkan oleh alam maupun manusia maka mulai dipikirkan tentang pembangunan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan.

b. Pembangunan berwawasan lingkungan memberikan gambaran bahwa minimal terdapat tiga hal yang perlu diperhatikan dalam pembangunan berwawasan lingkungan hidup yang berkelanjutan yaitu: pengelolaan sumber daya alam secara bijaksana, pembangunan berkesinambungan sepanjang masa; dan, peningkatan kualitas hidup generasi.

(8)

2. Rekomendasi/ saran

Hal-hal yang perlu dilakukan adalah perlunya pendidikan berwawasan lingkungan baik dalam pendidikan formal maupun pendidikan non formal. Pendiikan formal bisa dimasukkan dalam kurikulum tersendiri maupun terintegrasi dalam mata pelajaran baik tingkat sekolah dasar, menengah dan lanjutan.

Untuk pendidikan kediklatan, khususnya diklat di lingkungan Kementerian Agama, perlunya memberikan contoh minimal kebersihan di lingkungan diklat dan memasukkan dalam program diklat tersendiri, mata diklat atau terintegrasi ke dalam mata diklat tertentu.

(9)

Daftar Pustaka

MA. Marbun, Kamus Geografi, 1990:Jakarta: Ghalia Indonesia

Ensiklopedia Ilmu Pengetahuan Populer, 1994, Grolier International, INC. Jakarta:Oxford University Press-Widyadara

Sri Pudji Lestari, 2003. Modul Pembelajaran Geografi Untuk Madrasah Aliyah. Jakarta: Proyek Peningkatan Perguruan Agama Islam Tingkat Menengah. Development of Madrasah Aliyah Project (DMAP)

Daldjoeni, 1982. Pengantar Geografi. Bandung: Alumni

Surastopo Hadisumarmo dan Bintarto. 1986. Metode Analisa Geografi. Jakarta:LP3ES

Referensi

Dokumen terkait

Seminar Nasional Asosiasi Dosen Indonesia (ADI) Jakarta, 29 Desember 2011. Pendidikan Etika Politik dan

Properti tari daaerah merupakan bagian dari perlenkapan terai yang dipergunakan untuk meningkatkan estetika atau keindahan sebuah tarian dan untuk memperdalam

Persoalan yang mengemuka selama ini, antara lain, pengguna bahasa Aceh, baik penutur asli mau- pun penutur asing, merasa bingung; tidak ada refe- rensi yang standar yang praktis

Sementara untuk anak-anak dan remaja hingga usia 17 tahun dikatakan hipertensi jika tekanan darah sistolik dan atau tekanan diastolik berada pada ≥95 persentil menurut

Untuk menjawab permasalahan tersebut penelitian kali ini peneliti mengusulkan suatu perancangan dan implementasi squid proxy server pada Ubuntu Server 10.10 yang bertujuan untuk

Before you can start the MongoDB service, you need to create a data directory for MongoDB to store its files in.. By default, MongoDB stores the data in the

Maju mundurnya suatu lembaga pendidikan sangat berpengaruh pada sosok pemimpin. Dalam lembaga pendidikan kepala sekolah mempunyai peran penting untuk memajukan sekolah yang di

Untuk mengatasi masalah tersebut, pada proyek akhir ini dibuat suatu aplikasi website sisfo dimana website tersebut mencakup informasi tentang SMK Dr Tjipto Semarang