• Tidak ada hasil yang ditemukan

JURNAL. Diajukan Guna Memenuhi Persyaratan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Ekonomi (S1) Oleh: LISDA HAYATI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "JURNAL. Diajukan Guna Memenuhi Persyaratan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Ekonomi (S1) Oleh: LISDA HAYATI"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

1

PENGARUH PENDIDIKAN ORANG TUA, PEKERJAAN ORANG TUA,

PENDAPATAN ORANG TUA, KECERDASAN EMOSIONAL SISWA

DAN KREATIVITAS SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR

SISWA KELAS VIII IPS TERPADU DI MTsN

MODEL PADANG

JURNAL

Diajukan Guna Memenuhi Persyaratan Untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan Ekonomi (S1)

Oleh:

LISDA HAYATI

11090007

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

(STKIP) PGRI SUMATERA BARAT

PADANG

2015

(2)

2

HALAMAN PENGESAHAN JURNAL

PENGARUH PENDIDIKAN ORANG TUA, PEKERJAAN ORANG TUA,

PENDAPATAN ORANG TUA, KECERDASAN EMOSIONAL SISWA

DAN KREATIVITAS SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR

SISWA KELAS VIII IPS TERPADU DI MTsN

MODEL PADANG

Oleh :

Nama : Lisda Hayati NPM : 11090007

Program Studi : Pendidikan Ekonomi

Institusi : Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) PGRI Sumatera Barat.

Padang, 11 September 2015

Disetujui Oleh:

Pembimbing I Pembimbing II

(3)

1

PENGARUH PENDIDIKAN ORANG TUA, PEKERJAAN ORANG TUA,

PENDAPATAN ORANG TUA, KECERDASAN EMOSIONAL SISWA

DAN KREATIVITAS SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR

SISWA KELAS VIII IPS TERPADU DI MTsN

MODEL PADANG

Oleh

Lisda Hayati

Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumatera Barat Jl. Gunung Pangilun No.1, Padang Sumatera Barat

Email : Lisda.hayati50@yahoo.co.id

Lovelly Dwinda Dahen,s.Pd, ME

Dosen Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP-PGRI Sumatera Barat Jl. Gunung Pangilun No. 1, Padang Sumatera Barat

Email : lovellydwinda@gmail.com Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pendidikan orang tua, pekerjaan orang tua, pendapatan orang tua, kecerdasan emosional dan kreativitas siswa secara parsial dan simultan terhadap hasil belajar siswa kelas VIII pada mata pelajaran IPS Terpadu di MTsN Model Padang.

Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dan asosiatif. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII di MTsN Model. Pengambilan sampel menggunakan teknik proporsional random sampling dengan jumlah sampel 153 orang siswa. Data primer dan data skunder yang telah terkumpul tersebut lalu dianalisis secara statistik dengan analisis deskriptif dan induktif melalui analisis regresi linear berganda.

Hasil analisa data menunjukkan bahwa (1) Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara pendidikan orang tua terhadap hasil belajar siswa kelas VIII pada mata pelajaran IPS Terpadu dengan thitung 2,615 > ttabel 1,655: (2) Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara pekerjaan orang tua terhadap hasil belajar siswa kelas VIII pada mata pelajaran IPS Terpadu dengan thitung 1,888 > ttabel 1,655 : (3) Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara pendapatan orang tua terhadap hasil belajar siswa kelas VIII pada mata pelajaran IPS Terpadu dengan thitung 2,004 > ttabel 1,655 : (4) Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara kecerdasan emosional terhadap hasil belajar siswa kelas VIII pada mata pelajaran IPS Terpadu dengan thitung 6,274 > ttabel 1,655 : (5) Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara kreativitas siswa terhadap hasil belajar siswa kelas VIII pada mata pelajaran IPS Terpadu dengan thitung 6,547 > ttabel 1,655 : (6) Terdapat pengaruh signifikan antara pendidikan orang tua, pekerjaan orang tua, pendapatan orang tua, kecerdasan emosional dan kreativitas siswa secara bersama-sama terhadap hasil belajar siswa kelas VIII pada mata pelajaran IPS Terpadu dengan Fhitung 79,772 > Ftabel 2,27. Besarnya pengaruh variabel pendidikan orang tua, pekerjaan orang tua, pendapatan orang tua, kecerdasan emosional dan kreativitas siswa terhadap hasil belajar siswa kelas VIII pada mata pelajaran IPS Terpadu yaitu 73,1% dan sisanya 26,9% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak dimasukan dalam penelitian ini. Kata kunci: Pendidikan Orang Tua, Pekerjaan Orang Tua, Pendapatan Orang Tua, Kecerdasan

(4)

2 Abstrak

Result of data analysis indicate that ( 1) There are influence which are positive and signifikan education of old fellow to result learn class student of VIII subject of IPS Inwrought with thitung 2,615 > ttabel 1,566 : ( 2) There are positive influence and signifikan work of old fellow to result learn class student of VIII subject of IPS Inwrought with thitung 1,888 > ttabel 1,566 : ( 3) There are influence which are positive and signifikan earnings of old fellow to result learn class student of VIII subject of IPS Inwrought with thitung 2,004 > ttabel 1,566 : ( 4) There are influence which are positive and signifikan emotional intellegence to result learn class student of VIII subject of IPS Inwrought with thitung 6,274 > ttabel 1,566 : ( 5) There are influence which are positive and signifikan student creativity to result learn class student of VIII subject of IPS Inwrought with thitung 6,547 > ttabel 1,566 : ( 6) There are influence which signifikan education of old fellow, work of old fellow, earnings of old fellow, emotional intellegence and student creativity by together to result learn class student of VIII subject of IPS Inwrought with Fhitung 79,772. Level of influence of variable education of old fellow, work of old fellow, earnings of old fellow, emotional intellegence and student creativity to result learn class student of VIII subject of IPS Inwrought that is 73,1% and the rest 26,9% influenced by other factor which input not in this research. Keyword: Education Of Old Fellow, Work Of Old Fellow, Earnings Of Old Fellow, Emotional

Intellegence, Creativity Student and Result Learn.

PENDAHULUAN

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah memberikan banyak perubahan dalam semua faktor, termasuk salah satunya dunia pendidikan yang terus mengalami perubahan guna tercapainya suatu mutu pendidikan yang relevan dan sesuai dengan perkembangan zaman. Pendidikan merupakan faktor penentu suatu bangsa dalam menghadapi tentang global, melalui pendidikan kualitas sumber daya manusia dapat ditingkatkan. Sehingga memilih efesiensi dan produktivitas suatu hal yang mudah karena diperlakukan kerja sama semua pihak.

Dalam dunia pendidikan hasil belajar merupakan masalah penting dan menjadi tujuan utama. Hasil belajar merupakan salah satu indikator dalam melihat sejauh mana pencapaian kompetensi dasar dan standar kompetensi yang ditetapkan dalam proses pembelajaran. Hasil belajar merupakan kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajarnya.

MTsN Model Padang adalah salah satu sekolah unggul dan terfavorit di Kota Padang, dari hasil obervasi awal diketahui bahwa hasil belajar siswa kelas VIII IPS Terpadu MTsN Model Padang masih

banyak yang tidak tuntas atau dibawah standar ketuntasan minimum, dimana jumlah siswa yang tidak tuntas adalah 63% dari 246 orang siswa pada kelas VIII IPS di MTsN Model Padang.

Banyak faktor yang mempengaruhi hasil belajar, dimana menurut Slameto (2013:54) secara global faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa yaitu: faktor internal (faktor dari dalam siswa) yang terdiri dari keadaan/kondisi jasmani dan rohani siswa, seperti kecerdasan, sikap, bakat, minat dan motivasi siswa. Faktor lainnya yang mempengaruhi hasil belajar siswa adalah faktor eksternal (faktor dari luar siswa) yakni: keadaan/kondisi lingkungan disekitar siswa, seperti faktor lingkungan sosial dan faktor lingkungan non social.

Diantara faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa salah satunya adalah pendidikan orang tua. Seperti yang diketahui bahwa lingkungan keluarga (orang tua) merupakan pusat pendidikan yang pertama dan utama bagi seorang anak. Di dalam lingkungan keluarga yang berperan menjadi pendidik adalah orang tua dan cara orang tua dalam membimbing anak belajar dirumah berbeda satu sama lain, karena tingkat pendidikan orang tua yang

(5)

3 berbeda, kemungkinan ilmu pengetahuan cara membimbing anak dalam belajar belum dikuasai oleh semua orang tua, karena tidak semua orang tua mempunyai tingkat pendidikan tinggi. Cara membimbing anak dalam belajar dirumah akan berpengaruh terhadap hasil belajar anak, sehingga anak disekolah akan mempunyai hasil belajar yang berbeda sesuai dengan bimbingan yang diperoleh anak dari orang tuanya (Aly, 2003:206). Berdasarkan obsevasi yang penulis lakukan pada tanggal 5 s/d 9 Maret 15 diketahui bahwa kebanyakan latar belakang pendidikan dari orang tua siswa kelas VIII IPS Terpadu di MTsN Model Padang berada pada tingkatan SMA.

Selain dari pendidikan orang tua, Pekerjaan orang tua sangat berpengaruh terhadap hasil belajar anak, apabila pekerjaan orang tua anak itu berada dalam kategori formal, kebutuhan anaknya akan terpenuhi dengan baik, seperti orang tua yang PNS, Polisi, Dokter dan lain-lain. Sedangkan pekerjaan orang tua yang berada dalam bidang non formal, maka kebutuhan anaknya tidak terpenuhi dengan baik seperti orang tua yang bekerja sebagai petani, nelayan dan sejenis lainnya, yang memberikan pengaruh terhadap hasil belajar siswa. Berdasarkan observasi yang penulis lakukan pada tanggal 5 s/d 9 Maret 2015 diketahui rata-rata pekerjaan orang tua berada pada bidang non formal yaitu 79 KK. yang berperan sebagai ibu rumah tangga.

Selain pekerjaan orang tua, pendapatan orang tua juga ikut mempengaruhi hasil belajar siswa. Pendapatan keluarga yang memadai akan menunjang tumbuh kembang anak, karena orang tua dapat menyediakan semua kebutuhan anak baik primer maupun sekunder. Jadi pendapatan orang tua adalah jumlah semua pendapatan kepala keluarga maupun anggota keluarga lain yang diwujudkan dalam bentuk uang dan barang. Berdasarkan observasi yang penulis lakukan pada tanggal 5 s/d 9 Maret 2015 diketahui pendapatan orang tua siswa berada dikategori menegah-keatas dengan pendapatan 4.468.750-13.808.166/bulan.

Selain Pendapatan orang tua, kecerdasan emosional siswa juga mempengaruhi hasil belajar siswa. Kecerdasan emosional merupakan kemampuan seseorang untuk mengendalikan

diri, mengenali emosi diri, mengelola emosi, memotivasi diri sendiri, mengenali emosi orang lain dan kemampuan untuk membina hubungan (kerjasama) dengan orang lain. Berdasarkan obsevasi yang penulis lakukan pada tanggal 5 s/d 9 Maret 2015 diketahui kecerdasan emosional siswa dapat dilihat pada poin penyaan ke-5 hanya 98 orang siswa yang menjawab ya dari 246 orang siswa, 148 menjawab tidak yang berarti masih banyak yang belum bisa mengenali emosinya degan baik.

Selain Kecerdasan emosional, Kreativitas dalam proses pembelajaran juga sangat penting untuk menentukan tingkat keberhasilan siswa. Kreativitas yang dilakukan oleh siswa yaitu bertanya kepada guru dan menjawab pertanyaan yang diberikan guru saat proses pembelajaran. bukan hanya sekedar menjawab pertanyaan guru saja tetapi bisa mengembangkannya apa yang ditanyakan guru, itulah yang dimaksud dengan kreatif dalam proses pembelajaran. Berdasarkan observasi yang penulis lakukan pada tanggal 5 s/d 9 Maret 2015 diketahui kreativitas belajar siswa masih kurang berkembang denga baik, dapat dilihat dengan siswa yang bertanya hanya sebanyak 54 orang siswa, menjawab pertanyaan guru hanya 37 orang siswa, siswa yang mono sebanyak 155 orang siswa. METODE PENELITIAN

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif dan asosiatif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari variabel bebas yaitu pendidikan orang tua, pekerjaan orang tua, pendapatan orang tua, kecerdasan emosional dan kreativitas belajar terhadap variabel terikat yaitu hasil belajar siswa kelas VIII IPS Terpadu di MTsN Model Padang.

Populasi dari penelitian ini adalah siswa kelas VIII IPS Terpadu di MTsN Model Padang yang berjumlah 246 orang dan siswa yang dijadikan sampel adalah sebanyak 154 orang. Sampel tersebut diambil dengan teknik proposional random sampling.

Jenis data dalam penelitian ini adalah data primer yang diperoleh melalui observasi dan wawancara dan data sekunder yang diperoleh dari jurnal dan literatur-literatur yang berhubungan dengan

(6)

4 penelitian. Sumber data dalam penelitian ini adalah studi kepustakaan dan penelitian lapangan. Teknik pengumpulan data adalah melalui angket dan observasi.

Data penelitian ini diukur dengan menggunakan skala skala interval dan skala likert. Skala interval digunakan pada variabel pendidikan orang tua (X1), pendapatan orang tua(X2), dan pendapatan orang tua (X3), digunakannya skala interval karena data yang diperoleh data yang dikelompokan dengan memperhatikan titik antara data. Dan pada variabel kecerdasan emosional (X4) dan kreativitas belajar (X5) digunakan skala likert.

Sebelum angket penelitian disebarkan kepada responden, maka terlebih dahulu

dilakukan pilot study. Pilot studi merupakan pengumpulaan data yang didahului dengan uji coba instrumen penelitian pada sekelompok siswa yang memiliki karakteristik dari bagian populasi yang bukan sampel. Pengujian instrumen tersebut dilakukan dengan menggunakan uji validitas dan reliabilitas dengan menggunakan aplikasi SPSS 16.0

Dalam penelitian ini, teknik analisis data yang digunakan analisis deskriptif, uji kelayakan model dengan menggunakan uji Likelihood Ratio dan uji Ramsey, uji penyimpangan asumsi klasik, uji regresi berganda dan uji hipotesis.

HASIL PENELITIAN A. Hasil Belajar Siswa (Y)

Tabel 1.

Distribusi Frekuensi Variabel Hasil Belajar No Kelas Interval Frekuensi Persentase (%)

1 55 – 59 4 2.61 2 60 – 64 13 8.50 3 65 – 69 15 9.80 4 70 – 74 16 10.46 5 75 – 79 31 20.26 6 80 – 84 37 24.18 7 85 – 89 25 16.34 8 90 – 94 9 5.88 9 95 – 99 3 1.96 Jumlah 153 100 Rata-Rata 77,41 Median 79 Modus 80

Sumber: Olahan Data Primer, 2015 Dari tabel 1 di atas menunjukkan bahwa hasil ujian semester II mata pelajaran Ekonomi siswa VIII IPS Terpadu di MTsN Model Padang didapat rata-rata sebesar 77,41, median 79, modus 80. Hasil belajar VIII IPS Terpadu di MTsN Model Padang memiliki Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) sebesar 75. Berdasarkan data di atas diperoleh informasi bahwa dari 153 orang siswa kelas VIII IPS Terpadu di MTsN Model Padang, hanya 106 orang siswa yang

hasil ujian semester II mencapai KKM, dan sisanya 47 orang siswa yang nilainya belum mencapai KKM. Disimpulkan bahwa hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS Terpadu masih rendah.

(7)

5 B. Pendidikan Orang Tua (X1)

Tabel 2.

Deskriptif Variabel Pendidikan Orang Tua Siswa No Tingkat Pendidikan Ayah Ibu Frekuensi (Orang) Persentase (%) Frekuensi (Orang) Persentase (%) 1 SD 0 0 0 0 2 SMP 2 1,31 5 3,27 3 SMA 75 49,02 70 45,75 4 D1 0 0 2 1,31 5 D2 0 0 4 2,61 6 D3 30 19,61 24 15,69 7 S1 33 21,57 39 25,49 8 S2 13 8,50 9 5,88 9 S3 0 0 0 0 Total 153 100 153 100

Sumber: Olahan Data Primer, 2015 Berdasarkan tabel 2 di atas diperoleh hasil analisis deskripsi data tingkat pendidikan orang tua siswa diketahui bahwa tingkat pendidikan orang tua laki-laki siswa kelas VIII MTsN Model Padang adalah tamatan SMA dengan persentase sebesar 49,02% atau sebanyak 75 orang. Hal yang

sama juga terjadi pada tingkat pendidikan orang tua perempuan siswa kelas VIII MTsN Model Padang yang merupakan tamatan SMA dengan persentase sebesar 45,75% atau sebanyak 70 orang.

C. Pekerjaan Orang Tua (X2)

Tabel 3.

Deskriptif Variabel Pekerjaan Orang Tua Siswa

No Bidang Pekerjaan Ayah Ibu Frekuensi (Orang) Persentase (%) Frekuensi (Orang) Persentase (%) 1 Non formal 94 61,44 98 64,05 2 Formal 59 38,56 55 35,95 Total 153 100 153 100

Sumber: Olahan Data Primer, 2015 Berdasarkan tabel 3 di atas diperoleh hasil analisis deskripsi data bidang pekerjaan orang tua siswa diketahui bahwa orang tua laki-laki siswa yang bekerja dibidang non formal sebanyak 94 orang atau sebesar 61,44% dan yang bekerja dibidang formal sebanyak 59 orang atau sebesar 38,56%. Untuk orang tua perempuan siswa yang

bekerja dibidang non formal sebanyak 98 orang atau sebesar 64,05% dan yang bekerja dibidang formal sebanyak 55 orang atau sebesar 35,95%. Dapat disimpulkan bahwa orang tua siswa kelas VIII MTsN Model Padang lebih banyak bekerja dibidang non formal.

(8)

6 D. Pendapatan Orang Tua (X3)

Tabel 4

Deskriptif Variabel Pendapatan Orang Tua Siswa

No Interval Pendapatan Frekuensi

(Orang) Persentase (%) 1 Rp. 1.000.000 - Rp. 1.333.749 4 2,61 2 Rp. 1.333.750 - Rp. 1.667.499 30 19,61 3 Rp. 1.667.500 - Rp. 2.001.249 54 35,29 4 Rp. 2.001.250 - Rp. 2.334.999 26 16,99 5 Rp. 2.335.000 - Rp. 2.668.749 22 14,38 6 Rp. 2.668.750 - Rp. 3.002.499 10 6,54 7 Rp. 3.002.500 - Rp. 3.336.249 4 2,61 8 Rp. 3.336.250 - Rp. 3.669.999 2 1,31 9 Rp. 3.670.000 - Rp. 4.003.749 1 0,65 Jumlah 153 100 Mean Rp. 2.029.366 Media Rp. 1.900.000 Modus Rp. 1.750.000

Sumber: Olahan Data Primer, 2015 Tabel 4 di atas menunjukkan pendapatan rata-rata orang tua siswa kelas VIII MTsN Model Padang sebesar Rp.

2.029.366 dan pendapatan yang paling banyak diperoleh orang tua berkisar antara Rp.1.667.500 – Rp.2.001.249.

E. Kecerdasan Emosional (X4)

Tabel 5.

Hasil Analisa TCR Variabel Kecerdasan Emosional Indikator No Item Kriteria Pertanyaan n Rata - Rata Skor TCR Ketegori SL SR KD JR TP Fi % Fi % Fi % Fi % Fi % Kecerdasan Diri (Mengenali Diri) 1 32 20,92 24 15,69 70 45,75 22 14,38 5 3,27 153 3,37 67,32 Cukup Baik Rata-Rata Skor Indikator 3,37 67,32 Cukup Baik

Pengaturan Diri

2 34 22,22 49 32,03 56 36,00 13 8,50 1 0,65 153 3,67 73,34 Cukup Baik Rata-Rata Skor Indikator 3,67 73,34 Cukup Baik

Memotivasi (Memotivasi Diri Sendiri) 3 40 26,14 59 38,56 39 25,49 15 9,80 - - 153 3,81 76,21 Cukup Baik 4 48 31,37 42 27,45 49 32,03 12 7,84 2 1,31 153 3,80 75,95 Cukup Baik 5 40 26,14 36 23,53 52 33,99 18 11,76 7 4,58 153 3,55 70,98 Cukup Baik 6 17 11,11 38 24,84 74 48,37 17 11,11 7 4,58 153 3,27 65,36 Cukup Baik 7 60 39,22 48 31,37 35 22,88 9 5,88 1 0,65 153 4,03 80,52 Baik

Rata-Rata Skor Indikator 3,69 73,80 Cukup Baik

Empati (Mengenali Emosi

Orang Lain)

8 73 47,71 48 31,37 25 16,34 3 1,96 4 2,61 153 4,20 83,92 Baik 9 54 35,29 50 32,68 42 27,45 7 4,58 - - 153 3,99 79,74 Cukup Baik

Rata-Rata Skor Indikator 4,09 81,83 Baik

Keterampilan Sosial (Membina

Hubungan)

10 35 22,88 37 24,18 60 39,22 17 11,11 4 2,61 153 3,54 70,72 Cukup Baik 11 30 19,61 43 28,10 62 40,52 14 9,15 4 2,61 153 3,53 70,59 Cukup Baik Rata-Rata Skor Indikator 3,53 70,65 Cukup Baik Rata-rata Skor Variabel 3,67 73,39 Cukup Baik Sumber: Olahan Data Primer, 2015

(9)

7 Berdasarkan Tabel 5 diatas diperoleh rata-rata skor perindikator pada variabel kecerdasan emosional siswa adalah antara lain: kecerdasan diri (mengenali diri) 3,37 dengan TCR 67,32% masuk pada kategori cukup baik, pengaturan diri sebesar 3,67 dengan TCR 73,34% masuk pada kategori cukup baik, memotivasi (memotivasi diri sendiri) sebesar 3,69 dengan TCR 73,80% masuk pada kategori cukup baik, empati (mengenali emosi orang lain) sebesar 4,09 dengan TCR 81,83% masuk pada kategori

baik dan keterampilan sosial (membina hubungan) sebesar 3,53 dengan TCR 70,69% masuk pada kategori cukup baik. Rata-rata skor total dari variabel kecerdasan emosional adalah sebesar 3,67 dengan TCR 73,39% masuk pada kategori cukup baik dan hal ini dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden cukup setuju bahwa kecerdasan emosional berpengaruh terhadap hasil belajar.

F. Kreativitas Siswa (X5)

Tabel 6.

Hasil Analisa TCR Variabel Kreativitas Siswa

Indikator No Item Kriteria Pernyataan n Rata - Rata Skor TCR Ketegori SL SR KD JR TP Fi % Fi % Fi % Fi % Fi % Keterampilan Berfikir Lancar 1 26 16,99 27 17,65 93 60,78 4 2,61 3 1,96 153 3,45 69,02 Cukup Baik 2 23 15,03 53 34,64 55 35,95 22 14,38 - - 153 3,50 70,07 Cukup Baik 3 23 15,03 37 24,18 77 50,33 14 9,15 2 1,31 153 3,42 68,50 Cukup Baik Rata-Rata Skor Indikator 3,46 69,19 Cukup Baik

Keterampilan Berfikir Luwes

4 33 21,57 44 28,76 58 37,91 17 11,11 1 0,65 153 3,59 71,90 Cukup Baik 5 32 20,92 52 33,99 52 33,99 11 7,19 6 3,92 153 3,61 72,16 Cukup Baik 6 25 16,34 35 22,88 55 35,95 31 20,26 7 4,58 153 3,26 65,23 Cukup Baik Rata-Rata Skor Indikator 3,49 69,76 Cukup Baik

Ketampilan Berfikir Orisinal

7 29 18,95 39 25,49 59 38,56 23 15,03 3 1,96 153 3,44 68,89 Cukup Baik 8 36 23,53 38 24,84 64 41,83 10 6,54 5 3,27 153 3,59 71,76 Cukup Baik 9 33 21,57 49 32,03 49 32,03 21 13,73 1 0,65 153 3,60 72,03 Cukup Baik Rata-Rata Skor Indikator 3,54 70,89 Cukup Baik

Keterampilan Elaborasi

10 25 16,34 34 22,22 75 49,02 15 9,80 4 2,61 153 3,40 67,97 Cukup Baik 11 43 28,10 45 29,41 52 33,99 13 8,50 - - 153 3,77 75,42 Cukup Baik 12 31 20,26 45 29,41 54 35,29 20 13,07 3 1,96 153 3,53 70,59 Cukup Baik Rata-Rata Skor Indikator 3,57 71,33 Cukup Baik

Rasa Ingin Tahu

13 71 46,41 50 32,68 27 17,65 3 1,96 2 1,31 153 4,21 84,18 Baik 14 46 30,07 53 34,64 42 27,45 10 6,54 2 1,31 153 3,86 77,12 Cukup Baik

Rata-Rata Skor Indikator 4,03 80,65 Baik

Bersifat Imajinatif

15 38 24,84 55 35,95 44 28,76 13 8,50 3 1,96 153 3,73 74,64 Cukup Baik 16 57 37,25 42 27,45 37 24,18 11 7,19 6 3,92 153 3,87 77,39 Cukup Baik 17 30 19,61 37 24,18 46 30,07 23 15,03 17 11,11 153 3,26 65,23 Cukup Baik Rata-Rata Skor Indikator 3,62 72,42 Cukup Baik

Merasa Tertantang

18 36 23,53 42 27,45 46 30,07 21 13,73 8 5,23 153 3,50 70,07 Cukup Baik 19 44 28,76 53 34,64 36 23,53 19 12,42 1 0,65 153 3,78 75,69 Cukup Baik 20 33 21,57 41 26,80 52 33,99 23 15,03 4 2,61 153 3,50 69,93 Cukup Baik Rata-Rata Skor Indikator 3,59 71,90 Cukup Baik

Berani Mengambil Resiko 21 37 24,18 49 32,03 53 34,64 11 7,19 3 1,96 153 3,69 73,86 Cukup Baik 22 44 28,76 52 33,99 37 24,18 19 12,42 1 0,65 153 3,78 75,56 Cukup Baik 23 57 37,25 37 24,18 50 32,68 9 5,88 - - 153 3,93 78,56 Cukup Baik Rata-Rata Skor Indikator 3,80 75,99 Cukup Baik Rata-rata Skor Variabel 3,64 72,77 Cukup Baik Sumber: Hasil Olahan Data Primer, 2015

(10)

8 Berdasarkan Tabel 6 di atas diperoleh rata-rata skor perindikator pada variabel kreativitas siswa adalah antara lain: keterampilan berfikir lancar sebesar 3,46 dengan TCR 69,19% masuk pada kategori cukup baik, keterampilan berfikir luwes sebesar 3,49 dengan TCR 69,76% masuk pada kategori cukup baik, keterampilan berfikir orisinal sebesar 3,54 dengan TCR 70,89% masuk pada kategori cukup baik, keterampilan elaborasi sebesar 3,57 dengan TCR 71,33% masuk pada kategori cukup baik, rasa ingin tahu sebesar 4,03 dengan TCR 80,65% masuk pada kategori baik, bersifat imajinatif sebesar 3,62 dengan TCR 72,42% masuk pada kategori cukup baik, merasa tertantang sebesar 3,59 dengan TCR 71,90% masuk pada kategori cukup baik dan berani mengambil resiko sebesar 3,80 dengan TCR 75,99% masuk pada kategori cukup baik. Rata-rata skor total dari variabel kreativitas siswa adalah sebesar 3,64 dengan TCR 72,77% masuk pada kategori cukup baik dan hal ini dapat disimpulkan bahwa secara keseluruhan siswa kelas VIII IPS Terpadu di MTsN Model Padang dikategorikan memiliki kreativitas yang cukup baik.

PEMBAHASAN

1. Pengaruh Pendidikan Orang Tua terhadap Hasil Belajar IPS Terpadu Siswa Kelas VIII MTsN Model Padang.

Berdasarkan pengujian hipotesis diketahui bahwa secara parsial pendidikan orang tua berpengaruh positif dan signifikan terhadap hasil belajar IPS Terpadu siswa kelas VIII MTsN Model Padang. Hal ini dibuktikan dengan hasil penelitian yang menyatakan bahwa nilai thitung (2,615) > ttabel (1,655), artinya Ho1 ditolak Ha1 diterima.

Dari hasil regresi berganda diketahui nilai koefisien regresi variabel pendidikan orang tua (X1) adalah sebesar 1,098 yang bertanda positif. Hal ini berarti adanya apabila nilai variabel pendidikan orang tua meningkat sebesar satu satuan maka hasil belajar akan meningkat sebesar 1,098 dalam setiap satuannya. Dengan asumsi variabel lain tidak mengalami perubahan atau konstan.

Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pendidikan orang tua memiliki pengaruh terhadap hasil belajar, hal ini sesuai dengan apa yang dikatakan Asnita (2014: 32) mengatakan bahwa tingkat pendidikan seseorang erat kaitannya dengan pengembangan potensial fisik, emosional, sosial, moral, pengetahuan dan keterampilan. Jadi tingkat pendidikan seseorang akan mempengaruhi dengan perkembangan potensial yang dimilikinya termasuk potensial emosional, pengetahuan, sikap dan keterampilan. Sehingga dengan kematangan emosi, pengetahuan dan sikap yang dimiliki orang tua sedikit banyaknya akan memberi pengaruh bagi orang-orang yang menjadi tanggung jawabnya. Sehingga pengertian pendidikan orang tua disini dengan bekal ilmu dan serta kedewasaan yang dimiliki, lebih memungkinkan orang tua untuk bertindak lebih bijaksana dalam megarahkan anaknya dalam belajar, sesui dengan taraf usia anak dan mampu menunjang keberhasilan prestasi belajar anak.

Dari hasil penelitian dan beberapa teori pendukung dapat disimpulkan bahwa adanya pengaruh antara pendidikan orang tua dengan hasil belajar siswa. Pendidik merupakan faktor penentu suatu bangsa dalam menghadapi tentang global, melalui pendidikan kualitas sumber daya manusia dapat ditingkatkan. semakin tinggi jenjang pendidikan yang ditempuh orang tua maka semakin tinggi dan bagus pula pengetahuan orang tua dalam mendidik anaknya nanti.

2. Pengaruh Pekerjaan Orang Tua Terhadap Hasil Belajar IPS Terpadu Siswa Kelas VIII MTsN Model Padang Berdasarkan pengujian hipotesis diketahui bahwa secara parsial pekerjaan orang tua berpengaruh positif dan signifikan terhadap hasil belajar IPS Terpadu siswa kelas VIII MTsN Model Padang. Hal ini dibuktikan dengan hasil penelitian yang menyatakan bahwa nilai thitung (1,888) > ttabel (1,566), artinya Ho2 ditolak Ha2 diterima.

(11)

9 Dari hasil regresi berganda diketahui nilai koefisien regresi variabel pekerjaan orang tua (X2) adalah sebesar 3,29 yang bertanda positif. Hal ini berarti adanya apabila nilai variabel pekerjaan orang tua meningkat sebesar satu satuan maka hasil belajar akan meningkat sebesar 3,29 dalam setiap satuannya. Dengan asumsi variabel lain tidak mengalami perubahan atau konstan.

Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pekerjaan orang tua memiliki pengaruh terhadap hasil belajar. Faktor yang mempengaruhi hasil belajar banyak jenisnya, tetapi dapat digolongkan menjadi dua yaitu faktor eksternal dan faktor internal. Sama dengan pendapat Slameto (2010:56) menyatakan bahwa,”faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa digolongkan menjadi dua golongan yaitu faktor eksternal dan faktor internal. Faktor eksternal yaitu faktor yang berasal dari luar diri individu dapat berasal dari keluarga, sekolah, masyarakat contohnya keharmonisan keluarga, pendidikan orang tua, pekerjaan orang tua dan pendapatan orang tua. Faktor internal yaitu faktor yang berasal dari dalam diri individu siswa, baik yang berasal dari jasmani maupun rohani contohnya sikap, intelegensi dan sebagainya.

Dari hasil penelitian dan beberapa teori pendukung dapat disimpulkan bahwa adanya pengaruh antara pekerjaan orang tua dengan hasil belajar siswa. Pekerjaan adalah sesuatu yang dilakukan manusia dengan tujuan tertentu yang dilakuakan dengan cara yang baik dan benar. Sedangkan pekerjaan orang tua merupakan jerih payah yang dilakukan oleh orang tau sehingga dengan pekerjaan yang dilakukan itu akan mendapatkan hasil yang maksimal, sesuai dengan profesi yang mereka tekuni atau miliki. Apabila pekerjaan orang tua berada pada bidang formal maka kebutuhan anakanya akan terpenuhi dengan baik, sebaliknya apabila pekerjaan orang tua siswa berada pada bidang non formal maka kebutuhan anaknya tidak terpenuhi dengan baik.

3. Pengaruh Pendapatan Orang Tua terhadap Hasil Belajar IPS Terpadu Siswa Kelas VIII MTsN Model Padang Berdasarkan pengujian hipotesis diketahui bahwa secara parsial pendapatan orang tua berpengaruh positif dan signifikan terhadap hasil belajar IPS Terpadu siswa kelas VIII MTsN Model Padang. Hal ini dibuktikan dengan hasil penelitian yang menyatakan bahwa nilai thitung (2,044) > ttabel (1,566), artinya Ho3 ditolak Ha3 diterima.

Dari hasil regresi berganda diketahui nilai koefisien regresi variabel pendapatan orang tua (X3) adalah sebesar 0,0000002790 yang bertanda positif. Hal ini berarti adanya apabila nilai variabel pekerjaan orang tua meningkat sebesar satu satuan maka hasil belajar akan meningkat sebesar 0,0000002709 dalam setiap satuannya. Dengan asumsi variabel lain tidak mengalami perubahan atau konstan.

Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pekerjaan orang tua memiliki pengaruh terhadap hasil belajar. Faktor yang mempengaruhi hasil belajar banyak jenisnya, tetapi dapat digolongkan menjadi dua yaitu faktor eksternal dan faktor internal. Sama dengan Menurut Hamalik (2002:65) menjelaskan bahwa keadaan ekonomi keluarga erat hubunganya dengan hasil belajar anak. Keadaan sosial ekonomin yang baik dapat mendorong dalam belajar. Masalah pendidikan juga merupakan sumber kekuatan dalam belajar karna kurangnya biaya pendidikan akan sangat menggangu kelancaran belajar anak. Salah satu faktor yang mempengaruhi tingkat pendidikan anak adalah pendapatan keluarga.

Dari hasil penelitian dan beberapa teori pendukung dapat disimpulkan bahwa adanya pengaruh antara pendapatan orang tua dengan hasil belajar siswa. Tinggi rendahnya penghasilan orang tua sangat erat hubungannya dengan keberhasilan belajar anak, orang tua yang berpenghasilan tinggi berkemungkinan dapat memenuhi kebutuhan anaknya, sehingga anak yang bersangkutan dapat

(12)

10 melaksanakan pendidikan dengan hasil yang lebih baik, sebaliknya orang tua yang berpenghasilan rendah kurang mampu memenuhi kebutuhan anaknya sehingga hal ini akan berpengaruh dengan hasil belajar anak.

4. Pengaruh Kecerdasan Emosional terhadap Hasil Belajar IPS Terpadu Siswa Kelas VIII MTsN Model Padang Berdasarkan pengujian hipotesis diketahui bahwa secara parsial kecerdasan emosional berpengaruh positif dan signifikan terhadap hasil belajar IPS Terpadu siswa kelas VIII MTsN Model Padang. Hal ini dibuktikan dengan hasil penelitian yang menyatakan bahwa nilai thitung (6,274) > ttabel (1,655), artinya Ho4 ditolak Ha4 diterima.

Dari hasil regresi berganda diketahui nilai koefisien regresi variabel kecerdasan emosional (X4) adalah sebesar 0,492 yang bertanda positif. Hal ini berarti adanya apabila nilai variabel kecerdasan emosional meningkat sebesar satu satuan maka hasil belajar akan meningkat sebesar 0,492 dalam setiap satuannya. Dengan asumsi variabel lain tidak mengalami perubahan atau konstan.

Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kecerdasan emosional siswa memiliki pengaruh terhadap hasil belajar. Kecerdasan emosional adalah kemampuan lebih yang dimiliki seseorang dalam memotivasi diri, ketahanan dalam menghadapi kegagalan, mengendalikan emosi dan menunda kepuasan, serta mengatur keadaan jiwa menurut Goleman dalam Aunurrahman (2003:57). Kemampuan ini saling berbeda dan saling melengkapi dengan kemampuan akademik murni yang diukur dengan IQ. Kecerdasan emosional yang baik dapat dilihat dari kemampuan mengenali diri sendiri, mengendalikan diri, memotivasi diri, berempati, dan kemampuan sosial. Oleh karena itu, siswa yang memiliki keterampilan emosi yang baik akan berhasil di dalam kehidupan dan memiliki motivasi untuk terus belajar. Sedangkan, siswa yang memilki keterampilan emosi yang kurang baik, akan kurang memiliki motivasi untuk

belajar, sehingga dapat merusak kemampuannya untuk memusatkan perhatian pada tugas-tugas individu tersebut sebagai siswa.

Dari hasil penelitian dan beberapa teori pendukung dapat disimpulkan bahwa adanya pengaruh antara kecerdasan emosional dengan hasil belajar siswa. Kecerdasan emosional yang dimiliki siswa memberikan dampak posif terhadap hasil belajar siswa apabila seorang siswa bisa mengenali emosinya dengan baik maka akan mendukung hasil belajar yang dimiliki oleh siswa tersebut sebaliknya apabiala seorang siswa tidak mampu mengenali emosinya dengan baik maka akan memperoleh hasil belajar yang kurang baik juga.

5. Pengaruh Kreativitas Siswa terhadap Hasil Belajar IPS Terpadu Siswa Kelas VIII MTsN Model Padang

Berdasarkan pengujian hipotesis diketahui bahwa secara parsial kreativitas siswa berpengaruh positif dan signifikan terhadap hasil belajar IPS Terpadu siswa kelas VIII MTsN Model Padang. Hal ini dibuktikan dengan hasil penelitian yang menyatakan bahwa nilai thitung (6,547) > ttabel (1,976), artinya Ho5 ditolak Ha5 diterima.

Dari hasil regresi berganda diketahui nilai koefisien regresi variabel kreativitas siswa (X5) adalah sebesar 0,248 yang bertanda positif. Hal ini berarti adanya apabila nilai variabel kecerdasan emosional meningkat sebesar satu satuan maka hasil belajar akan meningkat sebesar 0,248 dalam setiap satuannya. Dengan asumsi variabel lain tidak mengalami perubahan atau konstan.

Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kreativitas belajar memiliki pengaruh terhadap hasil belajar. Menurut Slameto (2009:138) faktor yang mempengaruhi hasil belajar terbagi 2, yaitu faktor interen dan faktor eksteren. Pada faktor eksteren terdapat kemampuan kreativitas (berfikir kreatif) siswa yang mempengaruhi hasil belajar. Perkembagan kreativitas sangat erat hubungannya dengan perkembagan kognitif individu, karena krativitas sesungguhnya merupakan perwujudan

(13)

11 dari perkembangan otak. Otak bekerja apabila terjadi proses berfikir, proses berfikir merupakan proses belajar.

Dari hasil penelitian dan beberapa teori pendukung dapat disimpulkan bahwa adanya pengaruh antar kreativitas belajar dengan hasil belajar siswa. dapat disimpulkan bahwa kreativitas mempunyai hubungan yang erat dengan hasil belajar. Dimana dengan kreativitas yang dimiliki oleh seorang siswa maka siswa akan memiliki kemampuan atau upaya dalam memecahkan masalah yang dihadapi dalam belajar sehingga dapat memperoleh hasil belajar yang lebih baik. Apa bila seorang siswa mampu mengembangkan kreativitasnya dengan baik maka akan memperoleh hasil belajar yang baik, sebaliknya jika seseorang siswa tidak mampu mengembangkan kreativitasnya dengan baik maka akan memperoleh hasil belajar yang kurang memuaskan, Jadi kreativitas siswa sangat mempengaruhi hasil belajar siswa 6. Pengaruh Pendidikan Orang Tua,

Pekerjaan Orang Tua, Pendapatan Orang Tua, Kecerdasan Emosional dan Kreativitas Siswa Secara Bersama-Sama terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas VIII pada Mata Pelajaran IPS Terpadu di MTsN Model Padang

Berdasarkan pengujian hipotesis diketahui pengaruh pendidikan orang tua, pekerjaan orang tua, pendapatan orang tua, kecerdasan emosional dan kreativitas siswa secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap hasil belajar IPS Terpadu siswa kelas VIII MTsN Model Padang. Hal ini dibuktikan dengan hasil penelitian yang menyatakan bahwa nilai Fhitung (79,772) > dari Ftabel (2,27), sehingga H06 ditolak dan Ha6 diterima.

Dari hasil analisa koefisien determinasi yang dilakukan diperoleh nilia Rsquare sebesar 0,731. Hal ini berarti 73,1% hasil belajar IPS Terpadu siswa kelas VIII MTsN Model Padang dipengaruhi pendidikan orang tua, pekerjaan orang tua, pendapatan orang tua, kecerdasan emosional dan kreativitas siswa, sedangkan sisanya 26,9% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang ada di luar penelitian

Dari hasil regresi berganda diperoleh nilai konstanta sebesar 21,226 berarti tanpa adanya pengaruh dari variabel bebas maka nilai variabel terikat nilainya hanya sebesar 21,226. Hal ini berarti bahwa apabila variabel bebas nilainya konstan (pendidikan orang tua, pekerjaan orang tua, pendapatan orang tua, kecerdasan emosional dan kreativitas belajar) maka nilai variabel hasil belajar hanya sebesar 21,226.

Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pendidikan orang tua, pekerjaan orang tua, pendapatan orang tua, kecerdasan emosional dan kreativitas belajar memiliki pengaruh terhadap hasil belajar siswa kelas VIII IPS Terpadu di MTsN Model Padang. Hasil penelitian sesuai dengan apa yang dikatakan oleh Dimyati (2002:227

)

faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar anak yaitu, faktor Intern dan faktor ekstern. Faktor intern adalah faktor-faktor yang berasal dari dalam diri seseorang yang dapat mempengaruhi prestasi belajarnya dan faktor eksteren adalah faktor-faktor yang berasal dari luar diri seseorang yang dapat mempengaruhi prestasi belajarnya. Dapat disimpulkan bahwa faktor pendidikan orang tua, pekerjaan orang tua dan pendapatan orang tua adalah merupakan faktor ekstern dan kecerdasan emosional dan kreativitas belajar adalah faktor intern siswa, dan kedua hal tersebut secara signifikan mempunyai pengaruh terhadap hasil belajar siswa.

Hasil penelitian juga diperkuat oleh apa yang dinyatakan oleh Sudjana (2008:39), bahwa hasil belajar peserta didik berasal faktor dalam peserta didik dan faktor dari luar peserta didik atau faktor lingkungannya. Dari pernyataan sudjana tersebut dapat disimpulkan bahwa hasil belajar peserta didik tidak selalu dipengaruhi oleh faktor intelegensi melainkan ada faktor-faktor lain yang mempengaruhinya dan dalam penelitian ini yaitu pendidikan orang tua, pekerjaan orang tua, pendapatan orang tua, kecerdasan emosional siswa dan kreativitas belajar.

Dengan demikian dapat diketahui bahwa hasil belajar merupakan indikator keberhasilan seorang siswa dalam

(14)

12 mengikuti kegiatan proses pembelajaran yang dapat dilihat dari nilai yang diperoleh siswa tersebut. Keberhasilan siswa dalam belajar juga ditinjau dari lingkungan siswa dan minat belajarnya serta sikap belajar yang baik dan juga perubahan yang didapat setelah melakukan kegiatan belajar yang meliputi penguasaan terhadap ranah kognitif, afektif dan psikomotor. SIMPULAN

1. Secara parsial, variabel pendidikan orang tua berpengaruh positif dan signifikan terhadap hasil belajar siswa kelas VIII IPS Terpadu di MTsN Model Padang, dimana diperoleh nilai thitung sebesar 2,615 > ttabel sebesar 1.566 dengan nilai signifikan 0,10 > = 0,10, berarti H0 ditolak dan Ha diterima

2. Secara parsial, variabel pekerjaaan orang tua berpengaruh terhadap hasil belajar siswa kelas VIII IPS Terpadu di MTsN Model Padang, dimana diperoleh nilai thitung sebesar 1,888 > ttabel sebesar 1.566 dengan nilai signifikan 0,10 > = 0,61, berarti H0 ditolak dan Ha diterima

3. Secara parsial, variabel pendapatan orang tua berpengaruh positif dan signifikan terhadap hasil belajar siswa kelas VIII IPS Terpadu di MTsN Model Padang, dimana diperoleh nilai thitung sebesar 2,004 > ttabel sebesar 1.566 dengan nilai signifikan 0,10 > = 0,47, berarti H0 ditolak dan Ha diterima.

4. Secara parsial, variabel kecerdasan emosional berpengaruh positif dan signifikan terhadap hasil belajar siswa kelas VIII IPS Terpadu di MTsN Model Padang, dimana diperoleh nilai thitung sebesar 6,274 > ttabel sebesar 1.566 dengan nilai signifikan 0,10 > = 0,000, berarti H0 ditolak dan Ha diterima.

5. Secara parsial, variabel kreativitas belajar berpengaruh positif dan signifikan terhadap hasil belajar siswa kelas VIII IPS Terpadu di MTsN Model Padang, dimana

diperoleh nilai thitung sebesar 6,547 > ttabel sebesar 1.566 dengan nilai signifikan 0,10 > = 0,000, berarti H0 ditolak dan Ha diterima.

6. Pendidikan orang tua, pekerjaan orang tua, pendapatan orang tua, kecerdasan emosional dan kreativitas belajar siswa secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap hasil belajar siswa kelas VIII IPS Terpadu di MTsN Model Padang. Dimana diperoleh nilai Fhitung 79, 772 > Ftabel 2,27 dan nilai signifikan 0,000 < = 0,05. Hal ini berarti Ha diterima dan H0 ditolak. SARAN

Dari hasil penelitian disarankan, (1) Hasil belajar siswa masih banyak yang rendah, disarankan kepada siswa untuk lebih rajin belajar dan lebih memotivasi diri untuk meraih prestasi yang maksimal. (2) walaupun rata-rata latar belakang pendidikan orang tua hanya sampai SMA, tetapi orang tua harus selalu meningkatkan wawasan dan pengetahuan inteleknya melalui media-media informasi seperti televisi dan internet. (3) disarankan kepada siswa lebih semangat dan fokus dalam belajar walaupun pekerjaan orang tua itu

bermacam-macam jenisnya.(4)

disarankan kepada orang tua untuk mengatur pendapatannya dengan baik dan selalu menyisihkan anggaran yang berlebih bagi pendidikan anak-anaknya. (5) disarankan kepada siswa untuk selalu meningkatkan kecerdasan emosionalnya sehingga kecerdasan diri siswa dapat terkontrol dengan baik dan siswa dapat memperoleh hasil belajar yang lebih baik pada mata pelajaran IPS Terpadu.(6) disarankan kepada siswa untuk selalu meningkatkan kreativitasnya sehingga cara berfikir luwes siswa dapat berkembang dengan baik dan siswa dapat memperoleh hasil belajar yang lebih baik dan memuaskan pada mata pelajaran IPS Terpadu.

(15)

13 DAFTAR PUSTAKA

Asnita, Dina. 2014. Pengaruh Tingkat Pendidikan Orang Tua, Jumlah Tanggungan, Pendapatang Orang Tua dan Penyediaan Fasilitas Belajar Dirumah Terhadap Hasil Belajar Ekonomi Siswa Kelas XII IPS SMA PGRI 1 Padang. Padang: Skripsi PGRI Padang.

Aunurrahman. 2010. Belajar dan Pembelajaran, Bandung: Alfabeta.

Hamalik, Oemar. 2011. Proses belajar mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.

Mudjiono, Dimayati. 2002. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara. Slameto. 2003. Belajar dan faktor faktor

yang mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta

, 2009. Belajar dan faktor faktor yang mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta

Sudjana, Nana. 2008. Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algensindo

Referensi

Dokumen terkait

Apabila Wajib Pajak baik orang pribadi maupun badan ternyata tidak dapat menyampaikan Surat Pemberitahuan dalam jangka waktu yang telah ditetapkan karena luasnya

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis validitas isi instrumen penilaian Computerized Two-Tier Multiple Choice (CTTMC) untuk mengukur literasi sains siswa pada materi

Pada penelitian ini akan dibuat arang aktif dari tongkol jagung dan diaktivasi secara fisika dan kimia dengan aktivator KOH dimana KOH adalah agen yang paling efektif

Hasil penelitian ini juga diharapkan dapat memberi sumbangan pikiran untuk menjadi bahan pertimbangan faktor – faktor apa sajakah yang menjadi penentu kesiapan untuk

Mitra tidak dapat mengangsur sesuai proyeksi bagi hasil dalam akad pembiayaan musyarakah yang ditetapkan oleh BMT Beringharjo Yogyakarta. Pembiayaan yang digunakan

Degradabilitas yang tinggi pada perlakuan C disebabkan oleh kandungan protein kasar yang lebih tinggi yaitu 15,07%, sehingga ketersediaan protein yang cukup akan

Untuk menghitung objek orang yang ada pada citra, terlebih dahulu mengklik tombol ekstraksi fitur untuk mendapatkan model training yang kemudian citra di input

Adalah transaksi ini dicatat dalam jurnal penjualan atas dasar faktur penjualan yang dilampiri dengan surat order pengiriman dan surat muat yang diterima oleh