• Tidak ada hasil yang ditemukan

BUPA TI BANGLI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGLI NOMOR 9 TAHUN 2012 TENTANG PENYERTAAN MODAL DAERAH PADA PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH BALI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BUPA TI BANGLI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGLI NOMOR 9 TAHUN 2012 TENTANG PENYERTAAN MODAL DAERAH PADA PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH BALI"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

BUPA TI BANGLI

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGLI NOMOR 9 TAHUN 2012

TENTANG

PENYERTAAN MODAL DAERAH PADA PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH BALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI BANGLL

a. bahwa untuk mendukung pclaksanaan pernbangunan ekonomi daerah dan pembangunan ekonomi nasional pada umumnya dengan mengutamakan kesejahteraan, ketentrarnan dan sernangat kerja masyarakat maka sangat diperlukan adanya penyertaan modal daerah;

b. bahwa peraturan perundang-undangan mengamanatkan penyertaan modal pernerintah daerah ditetapkan dalam peraturan daerah;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a

f \" '

dan huru b, perlu membenfuk Peraturan Daerah tentang Penyertaan Modal Daerah pada PT. Bank Pembangunan Daerah Bali;

1. Undang-Undang Nornor 69 Tahun 1958 tcntang Pembentukan Daerah-daerah Tingkat II dalam Wilayah Daerah-daerah Tingkat I Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tcnggara Timur (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1958 Nornor 122, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1655);

2. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1962 tentang Perusahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1962 Nomor 9, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2387) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 6 Tahun ] 969 tentang Pemyataan Tidak Berlakunya Berbagai Undang-Undang dan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

] 969 Nomor 37, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2901 );

3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 ten tang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286 );

Menimbang

(2)

10. Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 1995 tentang Penyelenggaraan Kegiatan di bidang Pasar Modal (Lcmbaran Negara Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 86, Tarnbahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3617):

.4. Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara (Lernbaran Ncgara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 70, Tambahan l.embaran Negara Repuhlik Indonesia Nomor 4297);

5. Undang-Undang Nomor I Tahun 2004 tcntang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tarnbahan l.cmbaran Ncgara Rcpublik Indonesia Nomor4355);

6. Undang-Undang Nornor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah bebcrapa kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);

7. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);

8. Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 106, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4756);

9. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lernbaran Negara Republik Indonesia Tahun 201J Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234);

II. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140. Tarnbahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578);

12. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);

(3)

13. Peraturan Menteri Dalam Ncgeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangun Daerah scbagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dcngan Pcraturan Mcnteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 20 II tentang Perubahan Kcdua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 rentang Pedoman Pengelolaan Keuangan

Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 310); 14. Pcraturan Dacrah l'ropinsi Bali Nomor 2 Tahun 2002 tcntang Perubahan

Bentuk Badan Hukum Bank Pembangunan Daerah Bali dan Perusahan Daerah (PO) menjadi Perseroan Terbatas CPT) Bank Pembangunan Daerah Bali (Lernbaran Daerah Propinsi Bali Tahun 2002 Nomor 6 Seri

n

Nomor 3);

Dengan Persetujuan Bersama

DEWAN PERWAKII.AN RAKYAT DAERAI r KABUPATEN BANGLl

dan

RUPAT) BANGI.T

MEMUTUSKAN :

Menetapkan: PERATURAN DAERAH TENTANG PENYERTAAN MODAL DAERAH PADA PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH BALI.

BABI

KETENTUAN UMUM Pasal 1

Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan : 1. Oaerah adalah Daerah Kabupaten Bangli,

2. Pemerintah Daerah adalah Bupati dan Perangkat Daerah sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah.

3. Bupati adalah Bupati Bangli.

4. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya disebut DPRD adalah Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Bangli.

5. Perangkat Oaerah adalah Perangkat Daerah Kabupaten Bangli yang tugas dan fungsinya terkait dengan Penyertaan Modal.

6. Pihak Ketiga adalah Instansi atau Badan Usaha dan / atau Perseorangan yang berada diluar organisasi Pemerintah Daerah, antara lain Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah lainnya, Badan Usaha Milik Negara, Badan Usaha Milik Daerah, Usaha Koperasi, Swasta Nasional dan / atau Swasta Asing yang tunduk pada hukurn Indonesia.

7. Modal Daerah adalah kekayaan Daerah (yang belum dipisahkan) baik berwujud uang maupun barang yang dapat dinilai dengan Liang seperti tanah. bangunan, mesin-mesin, inventaris, surat - surat berharga, lasilitas dan hak lainnya.

8. Penyertaan Modal Daerah adalah setiap usaha dalarn Penyertaan Modal Daerah pada suatu usaha bersama dengan Pihuk Kctiga dan / atau pcmanlaatan Modal Daerah oleh Pihak Ketiga dengan suatu imbalan tertentu,

(4)

9. Perseroan Terbatas yang selanjutnya disebut PT., adalah Badan Hukum yang merupakan persekutuan modal, didirikan bcrdasarkan perjanjian, melakukan kegiatan usaha dengan modal dasar yang seluruhnya terbagi dalam saham, dan memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas serta Peraturan Pelaksanaannya.

10. Perusahaan Daerah adaJah perusahaan yang modalnya untuk seluruhnya atau sebagaian berasal dari kekayaan daerah yang dipisahkan.

11. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah yang selanjutnya disebut APBD adalah Anggaran Pendapatan dan belanja Daerah Kabupaten Bangl i

BAB II

MAKSUD DAN TUJUAN

Pasal2

(1) Penyertaan Modal Daerah dimaksudkan untuk menggali potensi ekonomi guna meningkatkan pertumbuhan ckonomi dacrah dalarn rangka mcningkatkan pelayanan dan kesejahteraan masyarakat.

(2) Tujuan Penyertaan Modal Dacrah udalah untuk rncningkatkan pcndapatan asli daerah guna menunjang pembangunan daerah.

BAB III

PELAKSAN/\;\N PENYERT!\!\N MODAL

Pasal 3

(1) Pemerintah daerah melakukan penyertaan modal pada PT. Bank Pernbangunan Daerah Bali sebesar Rp. 13.577.000.000.- yang disetorkan secant-bertahap sampai dengan Tahun 2014 (2) Penyertaan Modal sebagairnana dimaksud pada ayut (l ). sampai dengan tahun 2011 sebesar

Rp.5.493.000.000,-(3) Jumlah penyertaan modal Tahun 2012 sebesar Rp.

500.000.000.-(4) Penyertaan Modal daerah scbagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan oleh SKPD terkait.

Pasal4

(l) Penyertaan Modal Daerah sebagai mana di maksud dalam Pasal 3 ayat (I) dilakukan secara bertahap setiap tahun sesuai dengan kemampuan keuangan daerah dan kinerja PT. Bank Pembangunan Daerah Bali yang ditetapkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah.

(2) Penyertaan Modal Daerah sebagaimana dimaksud pad a ayat (1) dilaksanakan dengan Peraturan Bupati.

(5)

BABIY IIASII. tJSAllA

Pasal S

(1) Bagian laba atau hasil usaha Pcnycrtaan Modal Dacrah menjadi Pcndapatan daerah dan disetorkan ke Kas Daerah.

(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pembagian laba untuk Perusahaan Daerah atau. hasil usaha Penyertaan Modal daerah diatur dengan Peraturan Bupati dan untuk Perseroan Terbatas diatur dengan Rapat Umum Pemegang Saham.

BABY PENGAWASAN

Pasal6

Bupati melakukan pengawasan terhadap Penyertaan Modal Daerah.

BAB YI

KETENTUAN PENUTUP

Pasal7

Peraturan Daerah inimulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memcrintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan ~nempatannya daJam Lembaran Daerah Kabupaten Bangli.

Diretapkan di Banali

k" I 12 D~esember 2012

LJ,

Diundangkan di Bangli

pada tanggal 12 Desember 2012

--- V i

G .

(6)

PENJELASAN ATAS

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGLI

NOMOR 9 TAHUN 2012

TENTANG

PENYERTAAN MODAL DAERAII PADA PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH BALI

I. UMUM

Dalam rangka mendukung pembangunan ekonomi daerah dan pembangunan ekonomi nasional pada umumnya guna meningkatkan kesejahteraan, kemakmuran dan semangat kerja masyarakat maka sangat diperlukan adanya komitmen dari Pemerintah Daerah untuk menumbuh kernbangkan sektor perbankkan sebagai lembaga keuangan dan sebagai mitera kerja dalam melaksanakan pembangunan dan pelayanan masyarakat. Agar sektor perbankkan dapat terus berkembang dengan kondisi sehat maka dipcrlukan adanya penyertaan modal daerah.

Untuk memberikan landasan hukum yang kuat sesuai dengan amanat peraturan perundang-undangan maka penyertaan modal daerah tersebut perlu ditetapkan dalam peraturan daerah.

Berdasarkan pertimbangan tersebut diatas maka perlu membentuk Peraturan Daerah tentang Penyertaan Modal Daerah pada PT. Bank Pembangunan Daerah Bali.

IT. PASAL DEMI PASAL

Pasal 1 Cukup jelas. Pasal 2 Cukup jelas. Pasal 3 Cukup jelas. Pasal 4 Cukup jelas. Pasal 5 Cukup jelas. Pasal 6 Cukup jelas. Pasal 7 Cukup jeJas. Pasal 8 Cukup jelas.

TAMBAHAN LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANGLI NOMOR .•...

Referensi

Dokumen terkait

Untuk memperolehnya ter- dapat 2 metode yaitu metode pertama yang digunakan bila tersedia statistik cukup yang lengkap dan metode kedua yang digunakan bila tidak tersedia

Molim da izvr{ite tehni~ki pregled prikqu~ka i merno razvodnog ormana i izvr{ite prikqu~ewe na elektrodistributivnu NN mre`u mog.

Hal-hal lain yang beh:m dan/dtau belum cukup diatur dalam periaqiian ini akan diatur oleh PIHAK KESATU dan PIHAK KEDUA berdasarkan kesepakatao yang dituangkan

Akan tetapi karena suatu pengaruh tertentu, perubahan gradual butiran yang terbalik (makin ke bawah semakin halus) dapat terbentuk pada suatu batuan sedimen dan

Jenis asam-asam amino non esensial dominan yang diperoleh selama 10 minggu fermentasi adalah asam glutamat (0,973 persen berat kering protein) dan asam aspartat (0,527 persen

Uji yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji beda independen (paired sample t-test). Oleh karena nilai Asymp.. 166 bahwa terdapat perbedaan rata-rata rata

Hal ini dibuktikan berdasarkan hasil serangkaian pengujian yang telah dilakukan, dimana energi yang diserap pada plat datar relatif cukup kecil untuk menyebabkan

Salah satu cara yang dilakukan oleh perusahaan dalam melakukan pengawasan biaya proyek adalah dengan melakukan akuntansi pertanggung- jawaban pusat biaya, di mana