• Tidak ada hasil yang ditemukan

IKHTISAR EKSEKUTIF. Pemerintah Kabupaten Wakatobi. iii

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "IKHTISAR EKSEKUTIF. Pemerintah Kabupaten Wakatobi. iii"

Copied!
45
0
0

Teks penuh

(1)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kabupaten Wakatobi Tahun 2013

IKHTISAR EKSEKUTIF

Tuntutan reformasi yang menghendaki adanya penyelenggaraan pemerintahan yang bersih, bertanggungjawab dan bebas dari pengaruh KKN, sebagaimana telah diakomodasikan dalam TAP MPR RI Nomor XI/MPR/1998 dan Undang-undang Nomor 28 Tahun 1999 Tentang Negara Yang Bersih dan Bebas dari KKN, Inpres Nomor 7 tahun 1999 yang mewajibkan pemerintah untuk menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) setiap Tahunnya dan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 tahun 2010, tanggal 31 Desember 2010 Tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kabupaten Wakatobi memiliki dua fungsi utama. Pertama, menyampaikan pertanggungjawaban kinerja kepada seluruh Stakeholders (Bupati, DPRD dan masyarakat). Kedua, merupakan sarana evaluasi Pemerintah atas pencapaian kinerja Pemerintah Daerah Kabupaten Wakatobi sebagai upaya kedepan untuk memperbaiki kinerja.

Hasil pengukuran, evaluasi dan alisis capaian kinerja diketahui bahwa indikator capaian kinerja dari seluruh sasaran strategis tercapai dengan maksimal dengan rata-rata predikat capaian kinerja sangat baik, Hal ini berarti bahwa Pemerintah Kabupaten Wakatobi pada tahun 2013 telah menyelenggarakan pemerintahan sesuai dengan rencana sebagaimana yang dimuat dalam dokumen perencanaan strategis dan Penetapan Kinerja (Tapja)

Capaian kinerja masing-masing Sasaran adalah : (1). Sasaran : Angka PDRB perkapita pertahun diatas rata-rata Propinsi Sulawesi Tenggara, dengan realisasi capaian kinerja dari seluruh indikator sasaran rata-rata sebesar 98,44%, (2). Sasaran : Indeks pembangunan manusia peringkat 7 besar di Provinsi Sulawesi Tenggara, dengan realisasi capaian kinerja dari seluruh indikator sasaran rata-rata sebesar 93,94%, (3). Sasaran : Angka kemiskinan di bawah rata-rata Provinsi Sulawesi Tenggara, dengan realisasi capaian kinerja dari seluruh indikator sasaran rata-rata sebesar 99,24%, (4). Sasaran : Wakatobi menjadi kiblat dalam pemanfaatan, pelestarian dan pengkajian biodiversitas laut serta ekowisata, dengan realisasi capaian kinerja dari seluruh indikator sasaran rata-rata sebesar 100,00%, (5). Sasaran : Meningkatnya tutupan karang, hutan dan lahan serta terpeliharanya jumlah dan jenis biodiversitas sumberdaya alam, dengan realisasi capaian kinerja dari seluruh indikator sasaran rata-rata sebesar 99,90%, (6). Sasaran : Jumlah dan kualitas infrastruktur semakin

meningkat, dengan realisasi capaian kinerja dari seluruh indikator sasaran rata-rata sebesar 97,16%, (7). Sasaran : Masyarakat patuh dan taat dalam pemanfaatan ruang wilayah berdasarkan tata ruang

daerah, dengan realisasi capaian kinerja dari seluruh indikator sasaran rata-rata sebesar 99,38%, (8). Sasaran : Kualitas pelayanan publik, pengelolaan keuangan daerah, kompetensi dan kinerja

pemerintah daerah meningkat, dengan realisasi capaian kinerja dari seluruh indikator sasaran rata-rata sebesar 95,44%, (9). Sasaran : Situasi yang tenteram, tertib dan aman, dengan realisasi capaian kinerja dari seluruh indikator sasaran rata-rata sebesar 88,97%, (10). Sasaran : Kerjasama daerah, penelitian dan pengembangan meningkat, dengan realisasi capaian kinerja dari seluruh indikator sasran rata-rata sebesar 96,40%, dan (11). Sasaran : Kuatnya kapasitas, fungsi dan peran kalembagaan lokal, dengan realisasi capaian kinerja dari seluruh indikator rata-rata 100%.

(2)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kabupaten Wakatobi Tahun 2013

Demikian halnya jika dilihat dari sisi akuntabilitas keuangan, baik realisasi pendapatan maupun realisasi belanja juga dicapai dengan predikat sangat baik, yaitu :

1. Realisasi pendapatan daerah dicapai sebesar Rp 505.972.536.527,- (101,65%) dari target yang direncanakan sebesar Rp. 497.782.398.408,-

2. Realisasi belanja sebesar Rp. 492.572.064.779,- (91,59%) dari target belanja sebesar Rp. 537.823.779.307,-. Realisasi belanja tersebut terdiri dari : (a). belanja tidak langsung realisasi sebesar Rp. 204.531.522.202,- (94,85%) dari target yang direncanakan sebesar Rp. 215.641.565.903,- dan (b). Belanja langsung realisasi sebesar Rp. 288.040.542.577,-

(89,40%) dari target yang direncanakan sebesar Rp. 322.182.213.404,- Belanja tidak langsung dan belanja langsung dalam implementasinya dialokasikan dalam rangka

penyelenggaraan desentralisasi urusan pemerintahan (urusan wajib dan urusan pilihan). Realisasi belanja urusan wajib pada tahun 2013 adalah sebesar Rp. 438.544.649.892,- (92,62%)

dari target sebesar Rp. 473.483.184.459,- dan realisasi belanja urusan pilihan sebesar Rp. 35.945.258.087,- (85,03%) dari target sebesar Rp. 42.273.696.558,-

Beberapa faktor yang mendukung tingkat keberhasilan tersebut antara lain :

1) Adanya stabilitas keamanan yang kondusif dalam mendukung terselenggaranya pelaksanaan pemerintahan dan pembangunan.

2) Adanya kerja sama yang baik antara Pemerintah Kabupaten Wakatobii dengan Legislatif, masyarakat, dan stakeholders lainnya.

3) Adanya peningkatan kualitas dan kinerja sumber daya aparatur Pemerintah Kabupaten Wakatobi yang mendukung kelancaran pelaksanaan kegiatan.

4) Meningkatnya sarana dan prasarana pendukung pelaksanaan tugas Pemerintah Kabupaten Wakatobi.

Keberhasilan dan prestasi kinerja yang telah dicapai oleh Pemerintah Kabupaten Wakatobi pada tahun 2013 diharapkan akan dapat terus ditingkatkan, dan untuk lebih meningkatkan capaian kinerja sasaran dalam mewujudkan Visi dan Misi Pemerintah Kabupaten Wakatobi tahun 2012-2016 yaitu ”Terwujutnya Surga Nyata Bawah Laut di Pusat Segitiga Karang Dunia”, diperlukan konsistensi dan komitmen seluruh aparatur dan unsur masyarakat dalam upaya peningkatan pendayagunaan sumberdaya secara optimal sesuai dengan fungsi dan manfaatnya agar memperoleh capaian kinerja yang lebih baik dimasa yang akan datang.

(3)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kabupaten Wakatobi Tahun 2013

3.1.

Pengukuran dan Evaluasi Kinerja

Pengukuran kinerja dan evaluasi kinerja digunakan sebagai dasar untuk menilai keberhasilan dan kegagalan dari target kinerja indikator sasaran strategis yang telah ditetapkan. Dalam pengklasifikasian predikat capaian kinerja indikator sasaran mengacu pada pedoman penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah yang diterbitkan oleh Lembaga Administrasi Negara Nomor 589 tahun 1999, sebagai berikut :

1. Capaian kinerja 85 – 100 = Sangat baik 2. Capaian kinerja 70 < 85 = Baik 3. Capaian kinerja 55 < 70 = Sedang 4. Capaian kinerja < 55 = Kurang baik

Hasil pengukuran dan evaluasi capaian kinerja masing-masing sasaran strategis Pemerintah Kabupaten Wakatobi pada tahun 2013 adalah sebagai berikut :

Capaian kinerja sasaran strategis tersebut diatas diukur melalui 33 indikator kinerja. Hasil pengukuran dan evaluasi capaian kinerja dari 33 indikator yang dimaksud, selengkapnya disajikan pada Tabel 27 sebagai berikut :

Tabel 27. Pengukuran dan Evaluasi Capaian Kinerja Sasaran 1

No Indikator Kinerja KinerjaTarget Realisasi Kinerja Capaian Kinerja (%)

Predikat Capaian Kinerja

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

1. Pertumbuhan PDRB (%) 14,83 12,63 85,17 Sangat Baik

2. PDRB per kapita (Rp.juta) 12,75 12,50 98.04 Sangat Baik

3. Laju inflasi kabupaten < 7 4,06 100,00 Sangat Baik

4. Pengeluaran konsumsi rumah tangga perkapita (Rp.juta) 8,70 8,09 92,99 Sangat Baik

5. Pengeluaran konsumsi non pangan perkapita (%) 54,79 53,61 97,85 Sangat Baik

6. Persentase desa berstatus swasembada (%) 33,33 33,33 100,00 Sangat Baik

7. Pendapatan masyarakat pesisir (Rp juta/tahun /kapita) 9,37 9,37 100,00 Sangat Baik

8. Produksi Ikan/perkanan tangkap (Ton) 10.156 9.950 97,97 Sangat Baik

9. Produksi perikanan Budidaya rumput laut (Ton) 1.750 1.600 91,43 Sangat Baik

10. Produksi perikanan Budidaya ikan Kurapu (Ton) 124 120 96,77 Sangat Baik

11. Produksi perikanan Budidaya Abalon dan teripang (Ton) 1 1 100,00 Sangat Baik

12. Volume pemasaran produksi Perikanan (Ton) 10.406 10.350 99,46 Sangat Baik

BAB III

A

A

K

K

U

U

N

N

T

T

A

A

B

B

I

I

L

L

I

I

T

T

A

A

S

S

K

K

I

I

N

N

E

E

R

R

J

J

A

A

2

2

0

0

1

1

3

3

(4)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kabupaten Wakatobi Tahun 2013

13. Koperasi aktif (Unit) 90 90 100,00 Sangat Baik

14. Koperasi yang melaksanakan RAT (Unit) 27 27 100,00 Sangat Baik

No Indikator Kinerja KinerjaTarget Realisasi Kinerja Capaian Kinerja (%)

Predikat Capaian Kinerja

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

15. Jumlah Koperasi yang berkualitas (Unit) 15 15 100,00 Sangat Baik

16. Volume Usaha Koperasi (Rp milyar) 19,70 19,47 98,83 Sangat Baik

17. Koperasi yang mendapatkan bantuan modal usaha dari sumber-sumber pembiayaan (Unit) 13 13 100,00 Sangat Baik

18. Sentra-sentra industri kecil menengah meningkat (Sentra) 7 7 100,00 Sangat Baik

19. Volume usaha industri Kecil dan menenah (Rp milyar) 40,54 40,40 99,65 Sangat Baik

20. Cakupan Pelayanan Pasar Taradisional (Kios) 331 295 89,12 Sangat Baik

21. Kelompok tani binaan (Kelompok) 47 47 100,00 Sangat Baik

22. Produk olahan pangan Lokal (Jenis) 20 20 100,00 Sangat Baik

23. Produktivitas padi (Ton/ha) 2,9 2,9 100,00 Sangat Baik

24. Produktifitas palawija (Ton/ha) 17,16 17,6 102,56 Sangat Baik

25. Produktifitas hortikultura (Ton/ha) 0,60 0,60 100,00 Sangat Baik

26. Produktivitas perkebunan (Ton/ha) 2,57 2,57 100,00 Sangat Baik

27. Produksi ternak (Ton) 158,76 158,76 100,00 Sangat Baik

28. Ketersediaan pangan utama = (Kg/jumlah penduduk) 0,90 0,90 100,00 Sangat Baik

29. Cakupan layanan Infrasturuktur Dasar (%) 95 95 100,00 Sangat Baik

30. Cakupan Pelayanan Modal Bagi Usaha Mikro dan Kecil (%) 85 85 100,00 Sangat Baik

31. Cakupan Layanan Modal Bagi Petani Rumput Laut dan Nelayan Tangkap (%) 85 85 100,00 Sangat Baik

32. Kunjungan wisata (Orang/tahun) 12.450 12.370 99,36 Sangat Baik

33. Jumlah dan kualitas obyek wisata yang dimanfaatkan (Obyek) 3 3 100,00 Sangat Baik

Dari hasil pengukuran dan evaluasi capaian kinerja sasaran sebagaimana pada Tabel 27 di atas, dapat dijelaskan bahwa seluruh indikator sasaran yang diukur mecapai 100% dengan predikat kinerja sangat baik. Dengan capaian kinerja tersebut, memberikan gambaran bahwa capaian kinerja untuk peningkatan pertumbuhan PDRB dari semua indikator sasaran secara umum terealisasi maksimal dengan predikat capaian kinerja rata-rata sangat baik.

Capaian kinerja sasaran strategis tersebut diatas diukur melalui 30 indikator kinerja. Hasil pengukuran dan evaluasi capaian kinerja dari 30 indikator yang dimaksud, selengkapnya disajikan pada Tabel 28 sebagai berikut :

Tabel 28. Pengukuran dan Evaluasi Capaian Kinerja Sasaran 2

N0. Indikator Kinerja Kinerja Target Realisasi Kinerja Capaian Kinerja

(%)

Predikat Capaian Kinerja Sasaran 2. Indeks Pembangunan Manusia Peringkat 7 Besar di Provinsi Sulawesi

(5)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kabupaten Wakatobi Tahun 2013

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

1. Angka Usia Harapan Hidup (Tahun) 70,77 68,42 96,68 Sangat Baik

2. Angka Partisipasi Kasar PAUD/TK/Sederajat/ 54,15 53,71 99,19 Sangat Baik

3. Angka Partisipasi Murni (APM) SD/sederajat (%) 95,66 92,17 96,35 Sangat Baik

N0. Indikator Kinerja Kinerja Target Realisasi Kinerja Capaian Kinerja

(%)

Predikat Capaian Kinerja

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

4. Angka Partisipasi Murni (APM) SMP/sederajat (%) 81,47 76,75 94,21 Sangat Baik

5. Angka Partisipasi Murni (APM) SLTA/sederajat (%) 67,15 65,11 96,96 Sangat Baik

6. Angka Melek Huruf 15 tahun keatas (%) 93,02 91,94 98,84 Sangat Baik

7. Angka Rata-rata lama sekolah (Tahun) 8,15 7,92 97,18 Sangat Baik

8. Jumlah organisasi pemuda (lembaga) 44 44 100,00 Sangat Baik

9. Jumlah kegiatan kepemudaan (jenis) 16 16 100,00 Sangat Baik

10. Jumlah organisasi olahraga (klub) 66 66 100,00 Sangat Baik

11. Jumlah kegiatan olahraga (cabang) 24 24 100,00 Sangat Baik

12. Rumah tinggal bersanitasi (%) 63,5 61,18 96,35 Sangat Baik

13. Rumah tangga pengguna Air bersih (%) 96 95,99 99,99 Sangat Baik

14. Kasus Wabah penyakit menular (Kasus) 1.050 937 110,76 Sangat Baik

15. Ketersediaan obat dan perbekalan kesehatan di RS (Jenis) 240 237 98,75 Sangat Baik

16. Ketersediaan obat dan perbekalan kesehatan di Puskesmas(%) 50 42,31 84,62 Baik

17. Akses pelayanan masyarakat miskin (%) 100 80,51 80,51 Sangat Baik

18. Pravalensi balita gizi kurang (Kasus) 326 347 93,56 Sangat Baik

19. Pravalensi balita gizi kurang (Kasus) gizi buruk 7 7 100,00 Sangat Baik

20. Angka kematian ibu melahirkan (Per 100.000 kelahiran) 202 212 95,05 Sangat Baik

21. Angka kematian bayi (per 1.000 kelahiran) 16 19 81,25 Baik

22. Persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan (%) 94,38 88,22 93,47 Sangat Baik

23. Cakupan Desa/Kel Universal Child Immunization (UCI) (%) 100 56 56,00 Sedang

24. Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K4 (%) 86,48 74,30 85,92 Sangat Baik

25. Cakupan Pemberian Makanan Pendamping ASI Pada Anak Usia 6 – 25 Bulan (%) 100 100 100,00 Sangat Baik

26. Cakupan PUS yang istrinya usia dibawah 20 tahun (%) 3,50 4,28 77,71 Baik

27. Cakupan PUS yang ingin ber KB tidak terpenuhi (%) 4,50 5 88,89 Sangat Baik

28. Ratio petugas lapangan KB/penyuluh KB (Org/desa/kelurahan) 3,00 3,03 99,00 Sangat Baik

29. Rasio posyandu per satuan balita 28,92 28,92 100,00 Sangat Baik

30. Daya Beli Masyarakat (Rp/kapita/bulan) 625.000 606.020 96,96 Sangat Baik

Dari hasil Pengukuran dan evaluasi capaian kinerja sasaran sebagaimana Tabel 28 di atas, dapat dijelaskan bahwa sebagian besar indikator yang diukur, yaitu sebanyak 26 indikator atau sebesar 86,67% dicapai dengan predikat kinerja sangat baik, predikat kinerja baik sebanyak 3 indikator (10,00%) dan sisanya dicapai dengan predikat kinerja sedang sebanyak 1 indikator (3,33%). Dengan capaian kinerja tersebut, memberikan gambaran bahwa capaian kinerja dari semua indikator yang mendukung peningkatan Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Wakatobi secara umum terealisasi maksimal dengan predikat capaian kinerja sangat baik.

(6)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kabupaten Wakatobi Tahun 2013

Capaian kinerja sasaran strategis tersebut diatas diukur melalui 9 (sembilan) indikator kinerja. Hasil pengukuran dan evaluasi capaian kinerja dari 9 (sembilan) indikator yang dimaksud, disajikan pada Tabel 29 sebagai berikut :

Tabel 29. Pengukuran dan Evaluasi Capaian Kinerja Sasaran 3

No. Indikator Kinerja Kinerja Target Realisasi Kinerja Capaian Kinerja

(%)

Predikat Capaian Kinerja

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

1. Persentase penduduk di bawah garis kemiskinan (%) 14,45 14,45 100,00 Sangat Baik

2. Rasio penduduk yang bekerja (%) 95,62 92,93 97,19 Sangat Baik

3. Jumlah kelompok KUBE yang mendapatkan bantuan perkuatan modal usaha (Kelompok) 234 234 100,00 Sangat Baik 4. Jumlah Koperasi yang mendapatkan bantuan perkuatan modal usaha (Koperasi) 11 11 100,00 Sangat Baik 5. Tekanan Terhadap Sumberdaya Pesisir penambang pasir dan batu karang (Org) 13 13 100,00 Sangat Baik

6. Jumlah Penduduk berstatus PMKS yang tertangani (KK) 145 145 100,00 Sangat Baik

7. Cakupan Penanganan Bencana Sosial dan Bencana Alam (%) 100 100 100,00 Sangat Baik

8. Lapangan Pekerjaan (BLK, TTG dan Sistem Padat Karya) (Org) 85 85 100,00 Sangat Baik

9. Penerapan persyaratan kerja ditempat kerja (%) 49,50 47,50 95,96 Sangat Baik

Dari hasil pengukuran dan evaluasi capaian kinerja sasaran sebagaimana Tabel 29 diatas, diketahui bahwa seluruhnya mencapai 100% dengan predikat kinerja sangat baik. Hal ini memberikan gambaran bahwa capain kinerja untuk mencapai sasaran penurunan angka kemiskinan secara umum terealisasi maksimal dengan predikat capaian kinerja sangat baik.

Sasaran 3. Angka Kemiskinan di Bawah Rata-Rata Provinsi

Sasaran 4. Wakatobi Menjadi Kiblat Dalam Pemanfaatan, Pelestarian dan Pengkajian

(7)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kabupaten Wakatobi Tahun 2013

Capaian kinerja sasaran strategis tersebut diatas diukur melalui 7 (tujuh) indikator kinerja. Hasil pengukuran dan evaluasi capaian kinerja dari 7 (tujuh) indikator yang dimaksud, disajikan pada Tabel 30 sebagai berikut :

Tabel 30. Pengukuran dan Evaluasi Capaian Kinerja Sasaran 4

No Indikator Kinerja Kinerja Target Realisasi Kinerja Capaian Kinerja

(%)

Predikat Capaian Kinerja

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

1. Jumlah Diversifikasi dan pengawetan sumberdaya hayati Laut (Jenis) 1 1 100,00 Sangat Baik

2. Jumlah Best practice pengelolaan hutan (Lokasi) 1 1 100,00 Sangat Baik

3. Jumlah Obyek best practice pengembangan pariwisata (Unit) 4 4 100,00 Sangat Baik

4. Jumlah Best practice pengelolaan daerah perlindungan laut (Lokasi) 2 2 100,00 Sangat Baik

5. Jumlah Best practice pengelolaan sampah secara terpadu (Lokasi) 7 7 100,00 Sangat Baik

6. Cakupan kebersihan lingkungan di wilayah perkotaan (%) 85 85 100,00 Sangat Baik

7. Tempat Pembuangan Akhir Sampah (Ha) 4 4 100,00 Sangat Baik

Dari hasil pengukuran dan evaluasi capaian kinerja sasaran sebagaimana pada tabel 30 di atas, dapat dijelaskan bahwa seluruh indikator sasaran yang diukur mencapai 100% dicapai dengan predikat kinerja sangat baik. Dengan capaian kinerja tersebut, memberikan gambaran bahwa capaian kinerja sasaran pembangunan Kabupaten Wakatobi pada tahun 2013 untuk pemanfaatan

dan pelestarian sumber daya alam yang berwawasan lingkungan melalui pengembangan iptek dan konsep kearifan lokal secara umum terealisasi maksimal dengan predikat capaian kinerja sangat baik.

Capaian kinerja sasaran strategis tersebut diatas diukur melalui 7 (tujuh) indikator kinerja. Hasil pengukuran dan evaluasi capaian kinerja dari 7 (tujuh) indikator yang dimaksud, disajikan pada Tabel 31 sebagai berikut :

Tabel 31. Pengukuran dan Evaluasi Capaian Kinerja Sasaran 5

N0. Indikator Kinerja Kinerja Target Realisasi Kinerja Capaian Kinerja

(%)

Predikat Capaian Kinerja

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

Sasaran 5. Meningkatnya Tutupan Karang, Hutan dan Lahan Serta Terpeliharanya Jumlah

(8)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kabupaten Wakatobi Tahun 2013

1. Informasi keanekaragaman hayati (Unit) 7 7 100,00 Sangat Baik

2. Persentase Penanganan pelanggaran LH (%) 100 100 100,00 Sangat Baik

3. Cakupa Informasi kualitas dari sumber-sumber air (%) 100 100 100,00 Sangat Baik

4. Panjang abrasi pantai yang ditangani (Km) 4,25 4,22 99,29 Sangat Baik

5. Illegal Fishing dan Destructive Fishing dalam Pengelolaan Sumberdaya Kelautan (Kasus) 2 2 100,00 Sangat Baik

6. Luas kawasan hutan yang terbakar (Ha) 0 0 100,00 Sangat Baik

7. Lahan kawasan hutan kritis yang direhabilitasi (Ha) 625 625 100,00 Sangat Baik

Dari hasil pengukuran dan evaluasi capaian kinerja sasaran sebagaimana pada tabel 31 di atas, diketahui bahwa seluruh indikator sasaran yang diukur mencapai 100% dicapai dengan predikat kinerja sangat baik. Dengan capaian kinerja tersebut, memberikan gambaran bahwa penyelenggaraan kegiatan pembangunan di Kabupaten Wakatobi pada tahun 2013 dalam rangka pelestarian dan penganeka ragaman hayati baik di darat maupun di laut secara umum maksimal terealisasi dengan predikat capaian kinerja sangat baik.

Capaian kinerja sasaran strategis tersebut diatas diukur melalui 15 indikator kinerja. Hasil pengukuran dan evaluasi capaian kinerja dari masing-masing indikator yang dimaksud, disajikan pada Tabel 32 sebagai berikut :

Tabel 32. Pengukuran dan Evaluasi Capaian Kinerja Sasaran 6

No. Indikator Kinerja Kinerja Target Realisasi Kinerja Capaian Kinerja

(%)

Predikat Capaian Kinerja

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

1. Jumlah orang melalui dermaga/bandara/ terminal per tahun (Orang) 775.000 759.590 98,01 Sangat Baik 2. Jumlah barang melalui dermaga/bandara/ terminal per tahun (Ton) 475.000 464.430 97,77 Sangat Baik

3. Daya dukung sarana prasarana laboratorium bawah laut (%) 100 94 94,00 Sangat Baik

4. Daya Tampung pelabuhan wanci (GT/100) 4 4 100,00 Sangat Baik

5. Daya tampung pesawat bandara matahora (Kapasitas/seat) 72 70 97,22 Sangat Baik

6. Daya Tampung Kapal (GT) 11 9 81,82 Baik

7. Keselamatan Pelayaran (unit) 4 4 100,00 Sangat Baik

8. Meningkatnya persentase cakupan layanan jaringan komunikasi dan informasi (%) 80 80 100,00 Sangat Baik

9. Fasilitas jalan raya (nama jalan dan rambu lalu lintas) (%) 87 83,4 95,86 Sangat Baik

10. Jaringan jalan Kabupaten dalam kondisi baik (%) 59,23 57,92 97,79 Sangat Baik

11. Rumah tangga yang memiliki sarana sanitasi (%) 78,55 76,37 97,22 Sangat Baik

12. Panjang jalan rabat beton pemukiman (Km) 96 95,71 99,70 Sangat Baik

(9)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kabupaten Wakatobi Tahun 2013

13. Cakupan drainase pemukiman (Km) 3,75 3,68 98,13 Sangat Baik

14. Jumlah kawasan publik (Unit) 2 2 100,00 Sangat Baik

15. Persentase Cakupan Layanan Listrik (%) 74 73,86 99,81 Sangat Baik

Dari hasil Pengukuran dan evaluasi capaian kinerja sasaran sebagaimana pada Tabel 32 diatas dapat dijelaskan bahwa sebahagian besar indikator sasaran yang diukur mencapai 93.33% atau sebanyak 14 indikator dengan capaian predikt kinerja sangat baik dan sisanya sebanyak 1 indikator (6,67%) mencapai predikat kinerja baik. Dengan capaian kinerja tersebut, memberikan gambaran bahwa penyelenggaraan kegiatan pembangunan sarana dan prasarana infrastruktur di Kabupaten Wakatobi pada tahun 2013 secara umum terealisasi maksimal dengan predikat capaian kinerja rata-rata sangat baik.

Capaian kinerja sasaran strategis tersebut diatas diukur melalui 6 (enam) indikator kinerja. Hasil pengukuran dan evaluasi capaian kinerja dimaksud, disajikan pada Tabel 33 sebagai berikut :

Tabel 33. Pengukuran dan Evaluasi Capaian Kinerja Sasaran 7

No. Indikator Kinerja Kinerja Target Realisasi Kinerja Capaian Kinerja

(%)

Predikat Capaian Kinerja

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

1. Bangunan rumah/gedung yang memiliki IMB (%) 20 19,61 98,05 Sangat Baik

2. Rasioi ruang terbuka hijau/satuan luas wilayah ber HPL/HGB (%t) 97,23 95,51 98,23 Sangat Baik

3. Kawasan/Lokasi ruang terbuka hijau (Unit) 3 3 100,00 Sangat Baik

4. Ketaatan terhadap RTRW (%) 100 100 100,00 Sangat Baik

5. Jumlah Perda Penataan Ruang (Dokumen) 1 1 100,00 Sangat Baik

6. Prosentase Kasus Tanah Negara yang diselesaikan (%) 48,57 48,57 100,00 Sangat Baik

Dari hasil pengukuran dan evaluasi capaian,kinerja sasaran sebagaimana Tabel 33 di atas, diketahui bahwa seluruh indikator sasaran yang diukur mencapai 100% dengan predikat kinerja sangat baik. Dengan capaian kinerja tersebut, memberikan gambaran bahwa penyelenggaraan kegiatan pembangunan di Kabupaten Wakatobi pada tahun 2013 untuk mencapai sasaran pemanfaatan ruang wilayah yang arif dan bijaksana sesui peruntukannya secara umum terealisasi maksimal dengan predikat rata-rata capaian kinerja sangat baik.

Sasaran 7. Masyarakat Patuh dan Taat Dalam Pemanfaatan Ruang Wilayah Berdasarkan

Tata Ruang Daerah

Sasaran 8. Kualitas Pelayanan Publik, Pengelolaan Keuangan Daerah, Kompetensi dan

(10)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kabupaten Wakatobi Tahun 2013

Capaian kinerja sasaran strategis tersebut diatas diukur melalui 24 indikator kinerja. Hasil pengukuran dan evaluasi capaian kinerja dari 24 indikator yang dimaksud, selengkapnya disajikan pada Tabel 34 sebagai berikut :

Tabel 34. Pengukuran dan Evaluasi Capaian Kinerja Sasaran 8

N0. Indikator Kinerja Kinerja Target Realisasi Kinerja Capaian Kinerja

(%)

Predikat Capaian Kinerja

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

1. Indeks Kepuasan Masyarakat – IKM (%) 75 74,02 98,69 Sangat baik

2. Satus opini laporan keuangan WDP WDP 100,00 Sangat Baik

3. Jumlah dokumen anggaran yang diasistensi (%) 100 80 80,00 Baik

4. Penanganan tindak lanjut Inspektorat (%) 15 15 100,00 Sangat Baik

5. Tindak lanjut temuan BPK (%) 65 58,27 89,65 Sangat Baik

6. Tersedianya SIMPEG (sistem) 1 1 100,00 Sangat Baik

7. Cakupan Pelayanan KTP (%) 86,32 77,85 90,19 Sangat Baik

N0. Indikator Kinerja Kinerja Target Realisasi Kinerja Capaian Kinerja

(%)

Predikat Capaian Kinerja

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

8. Sitem Pelayanan pendudukan dan pencatatan sipil secara efisien (Unit) 8 8 100,00 Sangat Baik

9. Ketersediaan Buku Wakatobi dalam Angka Ada Ada 100,00 Sangat Baik

10. Ketersediaan Buku PDRB Ada Ada 100,00 Sangat Baik

11. Ketersediaan Buku IPM Ada Ada 100,00 Sangat Baik

12. Sinergitas/konsistensi dokumen perencanaan (%) 100 80 80,00 Baik

13. Tersedianya dokumen perencanaan RPJPD yg telah ditetapkan dengan PERDA Ada Ada 100,00 Sangat Baik 14. Tersedianya Dokumen Perencanaan : RPJMD yg telah ditetapkan dengan PERDA/PERKADA Ada Ada 100,00 Sangat Baik 15. Tersedianya Dokumen Perencanaan : RKPD yg telah ditetapkan dengan PERKADA (Ada/Tidak) Ada Ada 100,00 Sangat Baik

16. Ketersediaan dokumen perencanaan ekonomi daerah (%) 100 90 90,00 Sangat Baik

17. Ketersediaan dokumen perencanaan sosial budaya (%) 100 100 100,00 Sangat Baik

18. Ketersediaan dokumen perencanaan prasarana wilayah dan sumberdaya alam (%) 100 78 78,00 Baik

19. Jumlah pengunjung perpustakaan (Orang) 14.654 13.111 89,47 Sangat Baik

20. Pengelolaan Kearsipan secara baku oleh SKPD (%) 20 20 100,00 Sangat Baik

21. Pendapatan Daerah meningkat (Rp Milyar) 505,97 505,97 100,00 Baik

22. Penyediaan layanan pengadaan barang dan jasa secara one-line (E-Procurement) (%) 100 100 100,00 Sangat Baik

23. Kualitas SDM kesehatan (Orang) 3 3 100,00 Sangat Baik

(11)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kabupaten Wakatobi Tahun 2013

Dari hasil pengukuran dan evaluasi capaian kinerja sasaran sebagaimana Tabel 34 tersebut, di atas, diketahui bahwa sebagian besar indikator yang diukur (83,33%) yaitu sebanyak 20 indikator dicapai dengan predikat kinerja sangat baik, sisanya sebanyak 4 (empat) indikator atau 16,67% dicapai dengan predikat kinerja baik. Dengan capaian kinerja tersebut, memberikan gambaran bahwa penyelenggaraan kegiatan pembangunan di Kabupaten Wakatobi pada tahun 2013 untuk pencapaian sasaran peningkatan pelayanan publik dan peningkatan kinerja pemerintahan baiik dilihat dari sisi perencanaan maupun pengelolaan kuangan daerah secara umum terealisasi maksimal dengan predikat capaian kinerja sangat baik.

Capaian kinerja sasaran strategis tersebut diatas diukur melalui 5 (lima) indikator kinerja. Hasil pengukuran dan evaluasi capaian kinerja dari indikator yang dimaksud, disajikan pada Tabel 35 sebagai berikut :

Tabel 35. Pengukuran dan Evaluasi Capaian Kinerja Sasaran 9

No. Indikator Kinerja KinerjaTarget Realisasi Kinerja Capaian Kinerja

(%)

Predikat Capaian Kinerja

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

1. Angka kriminalitas (Kasus) 52 49 94,23 Sangat Baik

2. Proporsi penanganan pelanggaran Peraturan daerah (%) 45 42 93,33 Sangat Baik

3. Prosentase tanah bersertifikat (%) 3 2,45 81,67 Baik

4. Persentase partisipasi perempuan di lembaga pemerintah (%) 19,34 18,24 94,31 Sangat Baik

5. Partisipasi perempuan di lembaga swasta (%) 16,03 13,03 81,29 Baik

Dari hasil pengukuran dan evaluasi capaian kinerja sasaran sebagaimana pada Tabel 35 di atas, diketahui bahwa sebahagian besar indikator sasaran yang diukur yaitu sebanyak 3 indikator atau (60,00%) dicapai dengan predikat kinerja sangat baik, dan 2 indikator (40,00%) dicapai dengan predikat kinerja baik. Dengan capaian kinerja tersebut, memberikan gambaran bahwa penyelenggaraan kegiatan pembangunan di Kabupaten Wakatobi pada tahun 2013 khususunya untuk pencapaian sasaran keamanan daerah yang kondusif secara umum rata-rata terealisasi maksimal dengan predikat capaian kinerja sangat baik.

Sasaran 9. Situasi Yang Tenteram, Tertib Dan Aman

(12)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kabupaten Wakatobi Tahun 2013

Capaian kinerja sasaran strategis tersebut diatas diukur melalui 3 (tiga) indikator kinerja. Hasil pengukuran dan evaluasi capaian kinerja dari indikator yang dimaksud, disajikan pada Tabel 36 sebagai berikut :

Tabel 36. Pengukuran dan Evaluasi Capaian Kinerja Sasaran 10

No. Indikator Kinerja KinerjaTarget Realisasi Kinerja Capaian Kinerja

(%)

Predikat Capaian Kinerja

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

1. MoU yang di tindaklanjuti (%) 75 68 90,67 Sangat Baik

2. Nilai Investasi (Rp/Milyar) 34 33,50 98,53 Sangat Baik

3. Hasil Penelitian yang dimanfaatkan (%) 70 70 100,00 Sangat Baik

Dari hasil pengukuran dan evaluasi capaian kinerja sebagaimana pada Tabel 36 di atas, diketahui bahwa seluruh indikator sasaran yang diukur mencapai 100.00% dengan predikat kinerja sangat baik. Dengan capaian kinerja tersebut, memberikan gambaran bahwa penyelenggaraan kegiatan pembangunan di Kabupaten Wakatobi pada tahun 2013 untuk pencapaian sasaran peningkatan kerjasama daerah, penelitian dan pengembangan secara umum terealisasi maksimal dengan predikat capaian kinerja sangat baik.

Capaian kinerja sasaran strategis tersebut diatas diukur melalui 5 (lima) indikator kinerja. Hasil pengukuran dan evaluasi capaian kinerja dari 5 (lima) indikator yang dimaksud, selengkapnya disajikan pada Tabel 37 sebagai berikut :

Tabel 37. Pengukuran dan Evaluasi Capaian Kinerja Sasaran 11

No. Indikator Kinerja KinerjaTarget Realisasi Kinerja

Capaian Kinerja (%) Predikat Capaian Kinerja (1) (2) (3) (4) (5) (6)

1. Jumlah grup kesenian (Unit) 46 46 100,00 Sangat Baik

2. Jumlah gedung kesenian (Unit) 1 1 100,00 Sangat Baik

3. FrekuensiPagelaran kebudayaan daerah (Kali) 6 6 100,00 Sangat Baik

4. Bangunan sejarah yang dimanfaatkan (Unit) 10 10 100,00 Sangat Baik

5. Bangunan Budaya (Unit) 6 6 100,00 Sangat Baik

Dari hasil pengukuran dan evaluasi capaian kinerja sasaran sebagaimana pada Tabel 37 di atas, diketahui bahwa seluruh indikator yang diukur (100%) dicapai dengan predikat kinerja sangat baik. Dengan capaian kinerja tersebut, memberikan gambaran bahwa penyelenggaraan kegiatan pembangunan di Kabupaten Wakatobi pada tahun 2013 untuk pencapaian sasaran meningaktanya peran dan kualitas kelembangaan lokal dalam pembangunan khususnya pengembangan dan

(13)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kabupaten Wakatobi Tahun 2013

pemanfaatan nilai-nilai budaya lokal secara umum terealisasi maksimal dengan predikat capaian kinerja sangat baik.

3.2. Analisis Capaian Kinerja

Analisis capain kinerja dilakukan untuk mengetahui tren dari capaian kinerja sasaran pada taun 2013. Penjelasan mengenai pencapaian sasaran menggunakan metode perbandingan antara capaian kinerja pada tahun berkenaan dengan kinerja tahun sebelumnya. Analisis capaian kinerja tahun 2013 per sasaran adalah sebagai berikut :

Pertumbuhan PDRB perkapita Kabupaten Wakatobi selama 4 tahun terakhir adalah rata-rata sebesar 15,36% pertahun. Kenaikan ini menyebabkan Kabupaten Wakatobi masuk kategori kelompok daerah yang memiliki pendapatan menengah (lower middle income) di Provinsi Sulawesi Tenggara.

PDRB perkapita Kabupaten Wakatobi selama empat tahun terakhir adalah rata-rata sebesar Rp. 9,95 juta.atau baru mencapai 73,49% dari rata-rata Sulawesi Tenggara pada tahun yang sama

yaitu rata-rata sebesar Rp.14,19 juta. Namun demikian, dengan melihat tren peningkatan kinerja indikator ekonomi pada beberapa sektor yang memacu pertumbuhan ekonomi masyarakat serta tercapainya laju pertumbuhan ekonomi yang relatif tinggi, yakni rata-rata 10,53% pertahun, juga didukung oleh berbagai program untuk memberikan akses lebih luas kepada kelompok masyarakat yang berpenghasilan rendah, maka upaya Pemerintah Daerah Kabupaten Wakatobi untuk mencapai angka PDRB Perkapita pertahun diatas rata-rata Propinsi Sulawesi Tenggara 5 tahun kedepan akan terwujut. Realisasi capaian kinerja kelompok indikator untuk pencapaian sasaran tersebut, selengkapnya disajikan pada Tabel 38 sebagai berikut :

Tabel 38. Analisis Capaian Kinerja Sasaran 1

No. Indikator Kinerja 2010 Capaian Kinerja 2011

2012 2013

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

1. PDRB per kapita (Rp.juta) 8.67 9,83 11.12 12,50

2. Pertumbuhan PDRB (%) 14,25 15.62 13,21 12.63

3. Laju inflasi kabupaten (%) 2,59 4,74 4,11 4,06

4. Pengeluaran konsumsi rumah tangga perkapita (Rp.juta) 4,61 5,66 7.53 8,09

5. Pengeluaran konsumsi non pangan perkapita (%) 38,49 46.47 55.73 53,61

6. Persentase desa berstatus swasembada (%) 22,67 25.33 28,00 33,33

7. Pendapatan masyarakat pesisir (Rp Juta / kapita) 8,82 8.95 9.05 9,37

8. Produksi Ikan/perkanan tangkap (ton) 8.926 9,000 9,809 9,950

9. Produksi perikanan Budidaya rumput laut (ton) 927,2 1,400 1,100 1.600

10. Produksi perikanan Budidaya ikan Kurapu (ton) 34.64 44.04 46.34 120

11. Volume pemasaran produksi Perikanan (ton) 8,713 9,240 10,909 10,350

(14)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kabupaten Wakatobi Tahun 2013

12. Koperasi aktif (unit) 60 90 90 90

13. Koperasi yang melaksanakan RAT (Unit) 15 17 20 27

14. Jumlah Koperasi yang berkualitas (Unit) 7 7 9 15

15. Volume Usaha Koperasi (Rp milyar) 16.42 17,95 18.77 19.47

16. Koperasi yang mendapatkan bantuan modal usaha dari sumber-sumber pembiayaan (Unit) 4 7 12 13

17. Sentra-sentra industri kecil menengah meningkat (Sentra) 3 3 5 7

18. Volume usaha industri Kecil dan menengah (Rp milyar) 14,33 16,52 18,80 40,4

19. Cakupan Pelayanan Pasar Taradisional (Kios) 131 193 295 295

20. Kelompok tani binaan (Kelompok) 10 24 35 47

21. Produk olahan pangan Lokal (jenis) 4 13 20 20

22. Produktivitas padi (ton/ha) 2,7 2 2.75 2,9

23. Produktifitas palawija (ton/ha) 9.97 10,97 11.82 17,60

24. Produktifitas hortikultura (ton/ha) 2.30 4,68 4.69 0,6

25. Produktivitas perkebunan (ton/ha) 0,56 0.58 0.81 2,57

26. Produksi ternak (Ton) 103 125 168.59 158,76

27. Ketersediaan pangan utama = (Kg/Kapita/hari) 0,45 0.48 0.54 0,90

28. Cakupan layanan Infrasturuktur Dasar (%) 40 45 60 95

29. Cakupan Pelayanan Modal Bagi Usaha Mikro dan Kecil (%) 30 40 55 85

30. Cakupan Layanan Modal Bagi Petani Rumput Laut dan Nelayan Tangkap (%) 50 65 80 85

31. Kunjungan wisata (orang/tahun) 1.785 8.700 6.780 12.370

32. Jumlah dan kualitas obyek wisata yang dimanfaatkan (obyek) 0 0 2 3

33. Produksi perikanan budidaya Teripang dan Abalon (ton) 0 0 2 1

Berdasarkan Tabel 38 diatas dapat dijelaskan bahwa dari 33 indikator yang menjadi tolok ukur tingkat peningkatan derajad kesejahteraan masyarakat Wakatobi menunjukan tren kinerja yang membaik, yaitu :

a. Pertumbuhan PDRB

Pertumbuhan PDRB Kabupaten Wakatobi selama empat tahun terakhir adalah rata-rata sebesar 13,93% atau mengalami peningkatan rata-rata sebesar Rp. 127,49 milar, yakni pata tahun 2010 sebesar Rp. 806,61 milyar, tahun 2011 sebesar Rp. 932,58 milyar, tahun 2012 sebesar Rp.1.055,76 dan pada tahun 2013 meningkat menjadi Rp. 1.189,09 milyar.

b. Laju Inflasi

Laju inflasi Kabupaten Wakatobi selama empat tahun terakhir mampu ditekan rata-rata sebesar 3,88%. Angka inflasi terendah pada tahun 2010 yakni sebesar 2,59%. Sedangkan laju inflasi pada tahun 2011 sebesar 4,74% kemudian pada tahun 2012 turun menjadi 4,11 atau 0,63 point dan pada tahun 2013 menurun lagi menjadi 4,06%. Namun demikian, laju inflasi Kabupaten Wakatobi masih tegolong rendah jika dibandingkan dengan laju inflasi Provinsi Sulawesi Tenggara pada tahun 2013 yaitu sebesar 5,92%.

(15)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kabupaten Wakatobi Tahun 2013

c. Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga

Pengeluaran konsumsi rumah tangga perkapita masyarkat Kabupaten Wakatobi selama empat tahun terakhir adalah rata-rata sebesar Rp. 6,47 juta perkapita dengan rata-rata peningkatan sebesar Rp. 1,16 juta per tahun atau mengalami pertumbuhan rata-rata sebesar 21,08%. Peningkatan pengeluaran konsumsi rumah tangga perkapita masyarkat Kabupaten Wakatobi tersebut juga diikuti dengan pergeseran pola konsumsi yang cenderung mengarah pada pola konsumsi masyarakat moderen. Kecederungan tersebut nampak dari terjadinya peningkatan proporsi pengeluaran konsumsi non pangan dan menurunnya proporsi pengeluanan konsumsi pangan perkapita. Proporsi pengeluaran konsumsi non pangan perkapita pada tahun 2010 adalah sebesar 38,49% menjadi 53,61% pada tahun 2013 atau mengalami peningkatan rata-rata per tahun sebesar 8,49%, sedangkan pengeluaran konsumsi pangan per kapita pada tahun 2010

adalah sebesar 61,51% menjadi 46,39% atau mengalami penurunan rata-rata per tahun sebesar 8,49%.

d. Desa Berstatus Swasembada

Jumlah desa swasembada di Kabupaten Wakatobi sampai tahun 2013 adalah sebanyak 25 desa atau sebesar 33,33% dari 75 desa yang ada. Jumlah tersebut meningkat sebanyak 8 desa dari capaian tahun 2010 sebanyak 17 desa swasembanda. Capaian kinerja tersebut memberikan gambaran bahwa Pemerintah Kabupaten Wakatobi selama empat tahun terakhir berhasil meningkatkan prosentase jumlah desa dengan status desa swasembanda rata-rata sebesar 3,33% ( rata-rata 3 desa pertahun).

e. Pendapatan Masyarakat Pesisir, Produksi dan Pemasaran Hasil Perkanan

Pendapatan masyarakat pesisir/nelayan Kabupaten Wakatobi selama empat tahun terakhir mengalami meningkat dari Rp. 8,82 juta/kapita pada tahun 2010 menjadi Rp. 9,37 juta/kapita pada tahun 2013 atau mengalami peningkatan rata-rata sebesar Rp. 0,18 juta/kapita/tahun. Peningkatan pendapatan masyarakat pesisir/nelayan Kabupaten Wakatobi tersebut pada prinsipnya merupakan hasil dari kerja keras pemerintah Kabupaten Wakatobi selama ini dalam melakukan pembinaan dan memberikan bantuan saprodi kepada masyarakat pesisir/nelayan dalam peningkatan produksi perikanan tangkap dan perikanan budidaya.

Produksi perikanan budidaya khususnya rumput laut dan ikan kurapu selama empat tahun terakhir meningkat masing-masing sebesar 224,27 ton dan 28,45 ton dengan total produksi masing-masing rata-rata sebesar 1.256,80 ton dan 61,26 ton, sedangkan produksi perikanan tangkap meningkat rata-rata sebesar 341,33 ton dengan total produksi rata-rata sebesar 9.421 ton. Demikian halnya dengan volume pemasaran produksi perikanan selama empat tahun terakhir juga mengalami peningkatan rata-rata sebesar 1.637 ton/tahun dengan total volume pemasaran rata-rata sebesar 9.803 ton/tahun.

(16)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kabupaten Wakatobi Tahun 2013

f. Usaha Koperasi

Usaha koperasi di Kabupaten Wakatobi selama empat tahun terakhir menunjukan tren perkembangan yang membaik dan sehat . Hal ini dapat dilihat dari meningkatnya volume usaha koperasi rata-rata sebesar Rp. 1,02 milyar per tahun, yakni meningkat dari Rp. 16,42 milyar pada tahun 2010 menjadi Rp. 19,47 milyar pada tahun 2013. Peningkatan volume usaha koperasi tersebut berkolerasi positif dengan meningkatnya jumlah koperasi yang mendapat bantuan modal

usaha, koperasi aktif, koperasi sehat dan koperasi yang melaksanakan RAT, sebagai berikut : (1). Koperasi yang mendapat bantuan modal jumlahnya meningkat rata-rata 3 unit, yakni dari 4

unit pada tahun 2010 menjadi 13 unut pada tahun 2013, (2). Koperasi aktif jumlanya meningkat

sebanyak 30 unit, yakni dari 60 unit pada tahun 2010 menjadi 90 unit pada tahun 2013, (3). Koperasi sehat meningkat sebanyak 8 unit, yakni dari 7 unit pada tahun 2010 menjadi 15 unit

pada tahun 2013, dan (4). Jumlah koperasi yang melaksanakn RAT meningkat sebanyak 12 unit, yakni dari 15 unit pada tahun 2010 menjadi 27 unit pada tahun 2013.

g. Industri Kecil dan Menengah

Sentra-sentra industri kecil dan menengah di Kabupaten Wakatobi selama empat tahun terakhir

meningkat rata-rata sebesar 57,14% dengan peningkatan volume usaha rata-rata sebesar Rp. 8,69 milyar per tahun.

h. Pelayanan Pasar Taradisional

Pelayanan pasar tradsional selama empat tahun terahir khususnya peningkatan ketersediaan jumlah kios yang dibangun oleh pemerintah mengalami peningkatan rata-rata 82 kios, yakni meningkat dari 131 kios pada tahun 2010 menjadi 295 kios pada tahun 2013.

i. Ketahanan Pangan

Dalam rangka peningkatan ketahanan pangan, Pemerintah Kabupaten Wakatobi menempuh kebijakan strategis diantaranya dengan mengintensifkan pembinaan kelompok tani dan peningkatan produk olahan pangan lokal. Jumlah kelompok tani binaan mengalami peningkatan dari 10 kelompok pada tahun 2010 menjadi 47 kelompok pada tahun 2013, demikian halnya jenis produk olahan pangan lokal meningkat dari 4 jenis pada tahun 2010 menjadi 47 jenis pada tahun 2013. Sedangkan ketersediaan pangan utama pada tahun 2013 dicapai sebesar 0,09 kg/kapita/hari dengan rara-rata capaian selama empat ahun terakhir rata-rata sebesar 0,59 kg/kapita/hari dan. Capaian tersebut melampaui rata-rata konsumsi nasional sebesar 0,3 kg/hari/kapita.

j. Produktivitas Usaha Tani

Produktifitas usahatani dan perkebunan serta produksi ternak di Kabupaten Wakatobi selama empat tahun terakhir mengalami peningkatan, yaitu : (1). Produktifitas padi ladang meningkat

(17)

rata-Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kabupaten Wakatobi Tahun 2013

rata sebesar 0.07 ton/ha, (2). Produktifitas palawija meningkat rata-rata sebesar 2.54 ton/ha, (3). Produktifitas hortikultura meningkat rata-rata sebesar 1,12 ton/ha, (4). Produktifitas

perkebunan meningkat rata-rata sebesar 0.67 ton/ha, dan (5). Produksi ternak meningkat rata-rata sebesar 18.88 ton.

k. Cakupan Layanan Infrasturuktur Dasar

Capaian kinerjs Indikator Cakupan Layanan Infrasturuktur Dasar pada tahun 2013 adalah sebesar 95%. Capaian tersebut meningkat sebesar 35% dibanding capain kinerja pada tahun 2012 yang baru dicapai sebesar 60%.

l. Cakupan Layanan Modal

Cakupan pelayanan modal bagi usaha mikro dan kecil selama empat tahun terakhir mengalami peningkatan rata-rata sebesar 18,33%, demikian halnya cakupan layanan modal bagi petani rumput laut dan nelayan tangkap meningkat rata-rata sebesar 11,67% per tahun.

m. Kunjungan Wisata

Jumlah kunjungan wisata di Kabupaten Wakatobi selama empat tahun terakhir rata-rata sebanyak 7.409 orang wisatawan. Peningkatan tertinggi terjadi pada tahun 2013, yakni meningkat hampir dua kali lipat dari capaian tahun sebelumnya, yakni meningkat dari 6.253 orang (Manca Negara = 3.534 orang dan Domestik = 2.719 orang), menjadi 12.370 wisatawan (Manca Negara = 3.315 orang dan Domestik = 9.055 orang). Sedangkan jumlah obyek wisata yang dimanfaatkan sampai tahun 2013 meningkat sebanyak 3 obyek. Peningkatan kinerja sektor pariwisata Kabupaten Wakatobi tersebut telah memberikan kontribusi terhadap nilai PDRB Kabupaten Wakatobi rata-rata sebesar 3,23% dengan nilai rata-rata sebesar Rp. 32,61 milyar per tahun.

Pelaksanaan pembangunan bidang pendidikan, kesehatan, dan ekonomi selama kurun waktu lima tahun terakhir telah berhasil mendorong peningkatan kualitas sumberdaya manusia dan pertumbuhan ekonomi yang cukup menggembirakan. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Wakatobi selama empat tahun terakhir mengalami pertumbuhan rata-rata sebesar 1,07%, yakni dengan tingkat pencapain IPM masing-masing : tahun 2010 sebesar 67.20, tahun 2011 sebesar 68.04, tahun 2012 sebesar 68.78 dan tahun 2013 sebesar 69.39. Namun demikian, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Wakatobi pada tahun 2013 masih berada pada peringkat 12

Sasaran 2. Indeks Pembangunan Manusia Peringkat 7 Besar di Provinsi Sulawesi Tenggara

(18)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kabupaten Wakatobi Tahun 2013

dari 13 Kabupaten/Kota di Provinsi Sulawesi Tenggara. Rendahnya IPM Kabupaten Wakatobi, terkait dengan masih rendahnya rata-rata lama sekolah, angka melek huruf serta daya beli masyarakat. Dengan demikian, upaya percepatan pembangunan pada bidang pendidikan, kesehatan dan ekonomi diharapkan akan berkorelasi positif terhadap peningkatan IPM Kabupaten Wakatobi.

Realisasi capaian kinerja dari indikator sasaran untuk pencapaian sasaran peningkatan IPM Kabupaten Wakatobi, disajikan pada Tabel 39 sebagai berikut

Tabel 39. Analisis Capaian Kinerja Sasaran 2

No. Indikator Kinerja 2010 2011 Capaian Kinerja

2012 2013

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

1 Angka Usia Harapan Hidup (Tahun) 68.07 68.18 68.30 68,42

2 Angka Partisipasi Kasar PAUD/TK/Sederajat (%) 33,30 43.84 48.74 53,71

3 Angka Partisipasi Murni (APM) SD/sederajat (%) 94,70 95.60 91.88 92,17

4 Angka Partisipasi Murni (APM) SMP/sederajat (%) 79,31 79.91 68.16 76,75

5 Angka Partisipasi Murni (APM) SLTA/sederajat (%) 67,70 67.98 60,.63 65,11

6 Angka Melek Huruf 15 tahun keatas (%) 89,86 90.39 91.06 91,94

7 Angka rata-rata lama sekolah (tahun) 6,89 7.59 7.87 7,92

8 Jumlah organisasi pemuda (lembaga) 17 30 43 44

9 Jumlah kegiatan kepemudaan (jenis) 5 9 15 16

10 Jumlah organisasi olahraga (klub) 66 66 66 66

11 Jumlah kegiatan olahraga (cabang) 15 15 22 24

12 Rumah tinggal bersanitasi (%) 52,95 59,40 59,62 61,18

13 Rumah tangga pengguna Air bersih (%) 94.62 95.86 95.89 95,99

14 Kasus Wabah penyakit menular (Kasus) 1.057 1.797 1.568 937

15 Ketersediaan obat dan perbekalan kesehatan di RS (jenis) 317 193 117 237

16 Ketersediaan obat dan perbekalan kesehatan di Puskesmas(%) 80 80 83.45 42,31

17 Akses pelayanan kesehatan masyarakat miskin (%) 99 100 100 80,51

18 Pravalensi balita gizi kurang (kasus) : 369 358 349 347

19 Pravalensi balita gizi buruk (kasus) : 43 14 7 7

20 Cakupan Pemberian Makanan Pendamping ASI Pada Anak Usia 6-25 Bulan (%) 75,47 100 100 100

No. Indikator Kinerja 2010 2011 Capaian Kinerja

2012 2013

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

21 Angka kematian ibu melahirkan (per 100.000 kelahiran) 270 212 111 212

22 Angka kematian bayi (per 1.000 kelahiran) 18 18 17 19

23 Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K4 (%) 82,48 83.91 89.30 74,30

24 Persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan (%) 92,38 95,82 92,74 88,22

(19)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kabupaten Wakatobi Tahun 2013

26 Cakupan PUS yang istrinya usia dibawah 20 tahun (%) 6.25 5.80 3.50 4,28

27 Cakupan PUS yang ingin ber KB tidak terpenuhi (%) 11 10 5 5

28 Ratio petugas lapangan KB/ penyuluh KB (org/desa/kelurahan) 10 3,10 3,10 3,03

29 Rasio Posyandu per satuan balita (%) 0 0 0 28,92

30 Daya Beli Masyarakat (Rp/kapita/bulan) 596,29 598,19 602,46 606,02

Berdasarkan Tabel 39 diatas dapat dijelaskan bahwa capaian kinerja dari indikator sasaran yang menujang peningkatan IPM Kabupaten Wakatobi selama empat tahun terakhir secara umum dari semua Indikator yang menjadi agregat pembentukan IPM, baik indikator pendindikan, indikator kesehatan maupun indikator ekonomi menunjukan tren kinerja yang membaik, yaitu :

a. Indikator Pendidikan

Keberhasilan Pemerintah Kabupaten Wakatobi selama empat tahun terakhir dalam pembangunan pendidikan, terutama dalam menyelenggarakan pendidikan anak usia dini, wajib belajar pendidikan dasar sembilan tahun, pendididikan menengah dan pendidikan non formal telah memberikan perbaikan kinerja dari indikator utama yang menjadi agregat sektor pendidikan yang mendorong peningkatan IPM Kabupaten Wakatobi, yaitu : (1). Angka rata-rata lama sekolah,

meningkat rata-rata 0.34 tahun dan (2). Angka Melek Huruf 15 tahun keatas, meningkat rata-rata 0,69%.

Keberhasilan tersebut belum sepenuhnya dikuti dengan konsistensi tingkat capaian kinerja indikator partisipasi sekolah terutama pada jenjang SD/sederajat, SMP/sederajat dan SLTA/sederajat yang tren kinerja mengalami penurunan rata=rata masing-masing sebesar 0,84%, 0,85% dan 0,85%. Sedangkan pada jenjang pendidikan PAUD/TK/Sederajat telah menunjukan konsistensi kinerja yang membaik, yakni meningkat rata-rata 6.80%.

Pemerintah Kabupaten Wakatobi tetap optimis untuk mencapai kinerja yang lebih baik minimal dua tahun kedepan karena pada tahun 2013 berhasil membuka 4 sekolah baru untuk mengoptimalkan jangkauan pelayanan penyelenggaraan pendidikan, yaitu pada jenjang pendidikan SMP sebanyak 1 (satu) sekolah dan jenjang SMA sebanyak 3 (tiga) sekolah.

b. Indikator Kesehatan

Keberhasilan Pemerintah Kabupaten Wakatobi selama empat tahun terakhir dalam menyelenggarakan pembangunan kesehatan telah memberikan perbaikan kinerja dari indikator utama maupun indikator pendukung dari komponen agregat sektor kesehatan yang mendorong peningkatan IPM Kabupaten Wakatobi, yaitu : (1). Angka Usia Harapan Hidup, meningkat rata-rata 0.12 tahun, (2). Angka kematian ibu melahirkan, menurun rata-rata 58,0 per 100.000 kelahiran, (3). Angka kematian

(20)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kabupaten Wakatobi Tahun 2013

bayi, menurun rata-rata 0.5 per 1.000 kelahiran, (4). Pravalensi balita gizi kurang, menurun rata-rata 7 kasus, dan (5). Pravalensi balita gizi buruk (kasus) : menurun rata-rata 12 kasus.

Pencapaian tersebut diatas, disamping ditunjang oleh semakin meningkatnya kualitas pelayanan kesehatan juga ditunjang oleh semakin meningkatnya kesadaran masyarakat dalam berperilaku hidup sehat. Kondisi tersebut dapat diukur dari meningkatnya capaian kinerja dari indikator : (1). Rumah tinggal bersanitasi meningkat rata-rata 2,74%, (2). Rumah tangga pengguna Air bersih, meningkat rata-rata 0,46%, (3). Kasus wabah penyakit menular, menurun rata-rata 40 kasus, (4). Ketersediaan obat dan perbekalan kesehatan di Puskesmas, terpenuhi rata-rata 71,44% per tahun, (5). Akses pelayanan kesehatan masyarakat miskin tercapai rata-rata 94,88%, (6). Cakupan

Pemberian Makanan Pendamping ASI Pada Anak Usia 6-25 Bulan, meningkat rata-rata 12,27%, (7). Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K4 dicapai rata-rata 82,50% per tahun, (8). Cakupan Desa/Kel

Universal Child Immunization (UCI) dicapai rata-rata 81,25% per tahun, (9). Cakupan PUS yang istrinya usia dibawah 20 tahun, menurun rata-rata 0,65% dan Cakupan PUS yang ingin ber KB tidak

terpenuhi, menurun rata-rata 2%, dan (10). Rasio petugas lapangan KB/penyuluh KB juga meningkat rata-rata 4,81%

c. Indikator Ekonomi

Keberhasilan Pemerintah Kabupaten Wakatobi selama empat tahun terakhir dalam menyelenggarakan pembangunan ekonomi telah memberikan perbaikan kinerja dari indikator utama sektor ekonomi yang mendorong peningkatan IPM Kabupaten Wakatobi, yaitu meningkatnya daya beli masyarakat Kabupaten Wakatobi yang tumbuh rata-rata sebesar 0,54%, atau meningkat rata-rata sebesar Rp. 3.243 /kapita/bulan.

Pada tahun 2010 jumlah penduduk miskin di Kabupaten Wakatobi sebanyak 17,100 jiwa atau sebesar 18,52% dari total jumlah penduduk, mengalami penurunan menjadi 14,45% atau tinggal sekitar 14.706 jiwa pada tahun 2013. Penurunan persentase penduduk miskin di Kabupaten Wakatobi belum maksimal karena masih berada di atas rata-rata Provinsi Sulawesi Tenggara maupun nasional. Realisasi capaian kinerja dari indikator sasaran untuk pencapaian sasaran angka kemiskinan di Kabupaten Wakatobi, selengkapnya disajikan pada Tabel 40 sebagai berikut:

Tabel 40. Analisis Capaian Kinerja Sasaran 3

No. Indikator Kinerja Capaian Kinerja

2010 2011 2012 2013

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

(21)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kabupaten Wakatobi Tahun 2013

1. Persentase penduduk di bawah garis kemiskinan (%) 18,45 17.10 16.01 14,45

2. Rasio penduduk yang bekerja (%) 94,82 97.55 94.27 92,93

3. Jumlah Penduduk berstatus PMKS yang tertangani (KK) 965 484 465 145

4. Cakupan Penanganan Bencana Sosial dan Bencana Alam (%) 100 100 100 100

5. Jumlah KUBE yang mendapatkan bantuan perkuatan modal usaha (Kelompok) 160 168 232 234

6. Lapangan Pekerjaan (BLK, TTG dan Sistem Padat Karya) (Org) 0 162 196 85

7. Penerapan persyaratan kerja ditempat kerja (%) 18.23 25.00 37.50 47,50

8. Jumlah Koperasi yang mendapatkan bantuan perkuatan modal usaha (unit) 0 0 0 11

9. Tekanan Terhadap Sumber daya Pesisir penambang pasir dan batu karang (org) 0 0 0 13

Berdasarkan Tabel 40 diatas dapat dijelakan bahwa capain kinerja dari indikator sasaran yang menujang penurunan kemiskinan di Kabupaten Wakatobi selama empat tahun terakhir secara umum menunjukan tren kinerja yang membaik, yaitu : (1). Persentase penduduk di bawah garis kemiskinan, menurun rata-rata sebesar 1,33%, (2), Rasio penduduk yang bekerja, adalah rata-rata sebesar 95.57%, (3). Jumlah Penduduk berstatus PMKS yang tertangani, adalah rata-rata sebanyak 515 KK pertahun, (4). Cakupan penanganan bencana sosial dan bencana alam, rata-rata dapat tergani dengan baik (100%), (5). Jumlah KUBE yang mendapatkan bantuan perkuatan modal usaha, meningkat rata-rata sebanyak 25 kelompok setiap tahun, (6). Lapangan Pekerjaan (BLK, TTG dan Sistem Padat Karya) rata-rata sebanyak 111 orang per tahun, (7). Penerapan persyaratan kerja ditempat kerja, meningkat rata-rata sebesar 9,75%, (8). Pemberian bantuan perkuatan modal usaha koperasi pada tahun 2013 berhasil diberikan kepada 11 unit koperasi, dan (9. Berhasil dilakukan pemberdayaan terhadap 13 orang (9,70%) dari 134 orang masyarakat pesisir/masyarakat miskin yang sering melakukan penambang pasir dan batu karang.

Serangkaian strategi dan kebijakan dalam pemanfaatan sumberdaya alam yang ramah lingkungan di Kabupaten Wakatobi telah berhasil menjadikan Wakatobi sebagai salah satu pusat pelestarian dan pengkajian biodiversitas bertaraf internasional. Dengan demikian, upaya untuk mewujudkan Wakatobi sebagai kiblat dalam pemanfaatan, pelestarian dan pengkajian biodiversitas laut menjadi salah satu sasaran prioritas pembangunan daerah untuk lima tahun kedepan.

Realisasi capaian kinerja dari indikator sasaran untuk pencapaian sasaran Wakatobi menjadi kiblat dalam pemanfaatan, pelestarian dan pengkajian biodiversitas laut serta ekowisata, selama tahun 2010- 2013, disajikan pada Tabel 41 sebagai berikut :

Tabel 41. Analisis Capaian Kinerja Sasaran 4

Sasaran 4. Wakatobi Menjadi Kiblat Dalam Pemanfaatan, Pelestarian dan Pengkajian

(22)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kabupaten Wakatobi Tahun 2013

No. Indikator Kinerja Capaian Kinerja

2010 2011 2012 2013

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

1. Jumlah Obyek best practice pengembangan pariwisata (unit) 0 0 2 4 2. Jumlah Best practice pengelolaan sampah secara terpadu (lokasi) 0 0 6 7 3 . Cakupan kebersihan lingkungan di wilayah perkotaan (%) 75 77 80 85

4. Tempat Pembuangan Akhir Sampah (ha) 4 4 4 4

5. Jumlah Diverfikasi dan pengawetan sumberdaya hayati laut (jenis) 0 0 0 1 6. Jumlah Best practice pengelolaan hutan (lokasi) 0 0 0 1 7. Jumlah Best Practice pengelolaan daerah perlindungan laut (lokasi) 0 0 0 2

Berdasarkan Tabel 41 di atas dapat dijelaskan bahwa peningkatan kinerja untuk pencapaian sasaran Wakatobi menjadi kiblat dalam pemanfaatan, pelestarian dan pengkajian biodiversitas laut serta ekowisata selama empat tahun terakhir adalah : (1). Obyek best practice pengembangan pariwisata telah berhasil dikembangkan sebanyak 4 unit, (2). Best practice pengelolaan sampah secara terpadu berhasil dikembangkan sebanyak 7 lokasi, (3). Cakupan kebersihan lingkungan di wilayah perkotaan, meningkat rata-rata 3,33%, (4). Diverfikasi dan pengawetan sumberdaya hayati laut sebanyak 1 jenis, (5) best practice pengelolaan hutan sebanyak 1 lokasi, dan (6). Best practice pengelolaan daerah perlindungan laut sebanyak 2 lokasi.

Pemerintah Kabupaten Wakatobi sampai tahun 2013 telah menyelenggarakan berbagai program penanggulangan kerusakan fungsi ekologi sumberdaya alam membuahkan hasil antara lain meningkatnya persentase tutupan karang dan tutupan hutan. Demikian halnya pelestarian sumber-sumber air dan kawasan penyangganya untuk pemenuhan kebutuhan air bersih senantiasa terjaga dan terpelihara dengan baik. Namun demikian, masih terdapat kegiatan pemanfaatan yang mengancam fungsi ekologi sumberdaya alam, baik yang dilakukan oleh nelayan dari daerah lain, maupun nelayan/masyarakat Wakatobi. Kegiatan dimaksud adalah penambangan pasir, penebangan kayu pada kawasan hutan lindung dan kegiatan illegal fishing (pemboman dan pembiusan) pada kawasan Taman Nasional Kabupaten Wakatobi. Kondisi tersebut, dapat berimplikasi terhadap menurunnya fungsi ekologi sumberdaya alam, khususnya ekologi terumbu karang dan kawasannya.

Sasaran 5. Meningkatnya Tutupan Karang, Hutan dan Lahan Serta Terpeliharanya Jumlah

(23)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kabupaten Wakatobi Tahun 2013

Realisasi capaian kinerja dari indikator untuk pencapaian sasaran meningkatnya tutupan karang, hutan dan lahan serta terpeliharanya jumlah dan jenis biodiversitas sumberdaya alam selama tahun 2010- 2013, disajikan pada Tabel 42 sebagai berikut :

Tabel 42. Analisis Capaian Kinerja Sasaran 5

No. Indikator Kinerja 2010 2011 Capaian Kinerja

2012 2013

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

1. Persentase Penanganan pelanggaran LH (%) 71.42 100 100 100 2. Informasi kualitas dari sumber-sumber air (%) 66.67 70 73 100 3. Panjang abrasi pantai yang ditangani (km) 2 2 2.9 4,22 4. Illegal Fishing dan Destructive Fishing dalam Pengelolaan Sumberdaya Kelautan (kasus) 5 4 4 2

5. Luas kawasan hutan yang terbakar (ha) 0 0 0 0

6. Lahan kawasan hutan kritis yang direhabilitasi (Ha) 127 320 80 625

7 Informasi Keanekaragama hayati (unit) 0 0 0 7

Berdasarkan Tabel 42 di atas dapat dijelaskan bahwan upaya Pemerintah Daerah Kabupaten Wakatobi untuk pencapaian sasaran meningkatnya tutupan karang, hutan dan lahan serta terpeliharanya jumlah dan jenis biodiversitas sumberdaya alam di Kabupaten Wakatobi selama empat tahun terakhir adalah : (1). Penanganan pelanggaran lingkungan hidup terutama terkait dengan perusakan karang dan perusakan hutan kasusunya semakin menurun selama tiga tahun terakhir tertangani 100%, (2). Informasi kualitas dari sumber-sumber air meningkat rata-rata 11,11% dan pada tahun 2013 tercapai 100%, (3). Panjang abrasi pantai yang ditangani, meningkat rata-rata 0,74 km dimana sampai tahun 2013 telah berhasil tertangani sepanjang sepanjang 4,22 km, (4). Illegal Fishing dan Destructive Fishing dalam Pengelolaan Sumberdaya Kelautan kasusnya menurun rata-rata 1,5%, dan (5). Lahan kawasan hutan kritis yang berhasil direhabilitasi selama tahun 2010-2013 adalah rata-rata seluas 288 ha, demikian halnya kasus kebakaran hutan dalamperiode tersebut tidak pernah terjadi.

Dalam kurun waktu empat tahun terakhir, Pemerintah Kabupaten Wakatobi telah berhasil membangun infrastruktur wilayah yang cukup membagakan. Salah satu hasil pembangunan infrastruktur wilayah yang monumental adalah Bandara Matahora Wangi-Wangi yang dibangun sejak tahun 2007 dan mulai berfungsi pada tahun 2009. Demikian halnya pembangunan infrastruktur jalan, jembatan dan dermaga juga berhasil dibangun merata disetiap pulau. Kinerja dari keberhasilan pembangunan sarana dan prasarana transportasi, khususnya Bandara Matahora, jalan, jembatan dan dermaga tersebut telah memberi kontribusi yang sangat signifikan terhadap meningkatnya aksesibilitas wilayah, baik antar pulau dalam daerah maupun keluar daerah. Disamping itu, aktifitas transportasi, arus penumpang dan barang mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Demikian

Gambar

Tabel 27. Pengukuran dan Evaluasi Capaian Kinerja Sasaran 1
Tabel 28. Pengukuran dan Evaluasi Capaian Kinerja Sasaran 2
Tabel 29. Pengukuran dan Evaluasi Capaian Kinerja Sasaran 3
Tabel 31. Pengukuran dan Evaluasi Capaian Kinerja Sasaran 5
+7

Referensi

Dokumen terkait

Biaya Proyek Pembangunan Gedung Ruang Alat Manajemen Robiatul Adawiyah, ST, MT Adhi Surya, ST, MT 70 16640188 NUR MUHAMMAD ISKANDAR N Banjarmasin Kebutuhan Air Bersih Kabupaten

1) Capaian kinerja seluruh indikator sasaran strategis dengan pencapaian rata-rata sebesar 83,74 %, menunjukkan bahwa secara umum seluruh program dan kegiatan telah

Menurut Blocher, et al. 53), analisa value chain merupakan alat strategi yang digunakan untuk memahami secara lebih baik terhadap keunggulan kompetitif, untuk mengidentifikasi

Penelitian-penelitian mengenai pewarnaan dinamis cukup banyak dilakukan oleh peneliti, beberapa diantaranya adalah Lai dan Montgomery (2002) dalam artikelnya yang berjudul

Capaian indikator kinerja utama ini dihitung dari rata-rata prosentase capaian indikator pada sasaran stategis “terwujudnya pelaksanaan administrasi perkantoran,

Indikator persentase program S1 dan D4/D3/D2 yang memiliki akreditasi internasional yang diakui pemerintah atau sertifikat ditetapkan target sebesar 2,5% sesuai dengan yang

Laporan Hasil Pemeriksaan Atas Kepatuhan Terhadap Peraturan Perundangan yang dilakukan oleh Badan Pemeriksa Keuangan selalu menunjukkan permasalahan

Perbandingan realisasi kinerja tahun 2018 Balai Karantina Pertanian Kelas I Semarang dengan standar nasional (Badan Karantina Pertanian) Indikator Kinerja