• Tidak ada hasil yang ditemukan

MEMAHAMI UPAYA PEMAHAMAN BERSAMA (MUTUAL UNDERSTANDING) DALAM INTERAKSI PELAKU KOMUNIKASI BISNIS LINTAS BUDAYA - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "MEMAHAMI UPAYA PEMAHAMAN BERSAMA (MUTUAL UNDERSTANDING) DALAM INTERAKSI PELAKU KOMUNIKASI BISNIS LINTAS BUDAYA - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)"

Copied!
1
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAKSI

NAMA : BENEDIKTUS PRADITYA DWINUGRAHA NIM : D2C 005 141

JUDUL : MEMAHAMI UPAYA PEMAHAMAN BERSAMA (MUTUAL

UNDERSTANDING) DALAM INTERAKSI PELAKU KOMUNIKASI BISNIS LINTAS BUDAYA

iii

Penelitian ini dilakukan dengan latar belakang bahwa interaksi bisnis lintas budaya

yang melibatkan individu pelaku komunikasi bisnis Indonesia dan para ekspatriat negara-negara Barat merupakan suatu fenomena menarik yang banyak terjadi di era globalisasi ini khususnya di kota-kota besar di Indonesia seperti Jakarta. Perbedaan nilai-nilai budaya atau variabilitas kultural diantara pihak-pihak yang terlibat menjadi suatu faktor krusial yang menentukan jalannya interaksi dimana individu Indonesia yang cenderung menganut budaya kolektivistik (high context)berupaya untuk menjalin suatu hubungan bisnis yang baik dengan para ekspatriat

Barat yang cenderung memiliki budaya individualistik (low context). Teori yang digunakan

dalam penelitian ini adalah teori Pengurangan Tingkat Ketidakpastian (Uncertainty Reduction

Theory) dari Charles Berger, teori Pengungkapan diri (Self Disclosure) dari DeVito, dan teori

Manajemen Kecemasan dan Ketidakpastian (Anxiety/Uncertainty Management Theory) dari

Gudykunts.

Penelitian ini merupakan tipe penelitian deskriptif kualitatif dengan paradigma interpretif. Penelitian ini menggunakan pendekatan fenomenologi dan menggunakan empat orang pelaku bisnis Indonesia, baik yang mengelola usaha bisnis pribadi maupun yang bekerja di perusahaan multinasional, sebagai informan untuk mengungkapkan pengalaman mereka ketika berinteraksi lintas budaya dengan para ekspatriat Barat dan mengupayakan suatu

pemahaman bersama (mutual understanding) dalam interaksi mereka tersebut.

Berdasarkan hasil penelitian, dari keempat informan ditemukan adanya beberapa kendala dan hambatan komunikasi yang menghalangi terciptanya suatu pemahaman bersama dalam interaksi bisnis lintas budaya yang mereka lakukan dengan para ekspatriat Barat, khususnya pada saat interaksi tatap muka. Kendala bahasa menjadi hambatan utama pada awal interaksi bisnis para informan. Kemudian ditemukan juga adanya perasaan kecemasan dan ketidakpastian yang dialami oleh para informan serta perilaku etnosentrisme dan stereotip para informan kepada para ekspatriat Barat selama interaksi berlangsung. Selain itu terungkap juga adanya perbedaan kebiasaan dan kecenderungan dalam berkomunikasi baik secara verbal dan non verbal antara para informan dengan klien bisnis atau rekan kerja ekspatriat Barat yang mereka hadapi tersebut. Hal itu semua terjadi akibat perbedaan bentuk variabilitas kultural antara budaya kolektivistik (high context) dengan budaya individualistik (low context) yang pada prakteknya berpotensi menimbulkan kesalahpahaman dan menjadi kendala terciptanya

suatu pemahaman bersama (mutual understanding) antara pihak-pihak yang terkait.

Kesalahpahaman itu bisa berupa salah interpretasi dalam berkomunikasi maupun salah penerimaan terhadap kebiasaan dan kecenderungan para klien bisnis atau rekan kerja ekspatriat Barat yang dihadapi dalam interaksi bisnis secara tatap muka. Oleh karena itu diperlukan upaya-upaya untuk bisa mengatasi kendala dan hambatan tersebut, seperti melalui upaya-upaya keterbukaan diri, manajemen kecemasan dan ketidakpastian, serta kompetensi komunikasi agar para pelaku komunikasi bisnis Indonesia bisa benar-benar memahami perbedaan variabilitas kultural yang ada dan tidak terjebak dalam kesalahpahaman. Hingga pada akhirnya mereka bisa menciptakan

suatu pemahaman bersama (mutual understanding) demi menjalin komunikasi yang efektif

dalam interaksi bisnis lintas budaya tersebut.

Disetujui oleh Pembimbing I Semarang, 22 Februari 2010

Dra. Evie S. Ibrahim

Referensi

Dokumen terkait

Masih banyak sekali kekurangan kami (peneliti) dalam penelitian ini, maka bagi peneliti yang hendak meakukan penelitian dengan pendekatan pembelajaran

A to Z Human Capital (Manajemen Sumber Daya Manusia) Konsep,Teori dan Pengembangan dalam Konteks Organisasi Publik..

Setelah mengikuti kegiatan perkuliahan ini diharapkan mahasiswa dapat memiliki keterampilan dan keahlian khusus mengenai fiqih muamalah, teoritika ekonomi,

Model manajemen sistem informasi berbasis TIK di Sekolah Laboratorium UPI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu.. DAFTAR

Tabel 4.16 Rubrik Penilaian Sikap Menuliskan Hasil Pengamatan dalam Bentuk Tabel ..... Tabel 4.18 Rubrik Penilaian Sikap Membacakan Laporan

The course provides students with expressions and terms used in English academic setting.. It practices and encourages students to articulate their ideas on a wide range of

dengan penggunaan tipe Cooperative Script dan kelas III B sebagai kelas kontrol yang diajar menggunakan pembelajaran konvensional. Penelitian yang dilakukan pada

Lingkungan Internal (Internal Environment) – Lingkungan internal sangat menentukan warna dari sebuah organisasi dan memberi dasar bagi cara pandang terhadap risiko dari setiap