• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 1 PENDAHULUAN. organisasi, baik pada organisasi profit maupun non-profit, organisasi publik dan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 1 PENDAHULUAN. organisasi, baik pada organisasi profit maupun non-profit, organisasi publik dan"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

1 1.1 Latar Belakang

Perubahan organisasi merupakan perubahan yang tidak dapat dihindarkan oleh organisasi, baik pada organisasi profit maupun non-profit, organisasi publik dan privat, atau organisasi besar dan kecil. Perubahan organisasi bisa disebabkan oleh berbagai faktor, baik faktor yang berasal dari dalam diri organisasi maupun faktor yang berasal dari lingkungan yang mengalami perubahan. Faktor dari dalam diri organisasi dapat berupa adanya peralatan baru, berubahnya tujuan, dan sikap serta perilaku pegawai. Sedangkan faktor yang berasal dari lingkungan bisa berupa perkembangan teknologi, keadaan ekonomi, perubahan sosial politik dan lain-lain.

Salah satu organisasi yang mengalami perubahan adalah institusi pemerintah. Perubahan organisasi pada institusi pemerintah adalah bentuk perubahan tata kelola atau manajemen pemerintahan di Indonesia. Perubahan tata kelola atau manajemen tersebut adalah sebagai bentuk adaptasi pemerintah terhadap berbagai perubahan yang ada seperti globalisasi, perkembangan teknologi, harapan masyarakat, dan lain lain. Landasan dari perubahan organisasi pada intitusi pemerintah adalah adanya keinginan sebagian besar masyarakat untuk mewujudkan pemerintahan demokratis dan mempercepat terwujudnya kesejahteraan rakyat yang didasarkan pada nilai-nilai dasar sebagaimana tertuang dalam Pembukaan UUD 1945 (Perpres RI No.81 tahun 2010).

(2)

Selain itu, perubahan tersebut dilakukan agar institusi pemerintah dapat bersaing pada dinamika global yang semakin ketat.

Perubahan organisasi pada institusi pemerintah dapat meliputi berbagai aspek, misalnya aspek organisasi, tatalaksana, peraturan perundangan, sumber daya manusia aparatur, pengawasan, akuntabilitas, pelayanan publik, serta pola pikir dan budaya kerja aparatur. Perbaikan berbagai aspek tersebut merupakan salah satu bentuk komitmen pemerintah untuk mewujudkan tata pemerintahan yang baik dengan birokrasi pemerintah yang profesional, berintegritas tinggi, dan menjadi pelayan masyarakat dan abdi negara.

Salah satu pemerintah daerah yang melakukan perubahan organisasi adalah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Perubahan organisasi di pemda DIY sesungguhnya telah dimulai sejak Maklumat Nomor 10 Tahun 1946 tentang Perubahan Pangreh Praja menjadi Pamong Praja, sebagai titik awal landasan perubahan filosofis pemerintahan dari pola penguasa menjadi pelayan, pengayom masyarakat. Upaya perubahan organisasi semakin kuat bergulir sejak diberlakukannya otonomi daerah, ditandai dengan kerjasama dengan Kemitraan (Partnership) bagi Pembaruan Tata Pemerintahan di Indonesia untuk menyelenggarakan Reformasi Terpadu Pelayanan Publik (Integrated Civil Service Reform-ICSR). Dalam perjalanannya Pemda DIY telah berhasil melakukan perubahan dimana menurut hasil kajian Indonesia Governance Index (IGI) yang dilakukan Kemitraan Partnership bekerja sama dengan Australian Agency for International Development (AusAID), menunjukkan bahwa Pemda DIY menempati posisi pertama sebagai daerah yang

(3)

mempunyai sistem tata kelola pemerintahan yang baik (good governance)(Wibowo, 2013).

Upaya perubahan terus dilakukan oleh pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta, terutama perubahan yang terkait dengan pelayanan publik. Upaya tersebut dilakukan melalui pengesyahan raperda pelayanan publik. Raperda pelayanan publik merupakan hasil perumusan anggota DRPD Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta guna menjamin pelayanan publik yang lebih berkualitas.

Pengesyahan raperda pelayanan publik tentu akan berpengaruh terhadap institusi pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta. Institusi pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta dituntut untuk bekerja lebih keras guna terciptanya perbaikan kualitas pelayanan publik. Perbaikan kualitas pelayanan publik tentu tidak bisa terlepas dari Sumber Daya Manusia yang ada sebagai ujung tombak pemberian pelayanan. SDM yang ada dituntut untuk meningkatkan kinerjanya sehingga berbuah pelayanan publik yang lebih baik dan tercipta pemerintahan yang lebih responsif dalam pemenuhan hak warga negara sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Berdasarkan pernyataan diatas, perubahan organisasi merupakan aspek yang penting dan tidak dapat dihindarkan, termasuk juga pada institusi pemerintah. Untuk mendukung kesuksesan perubahan organisasi, literatur telah menunjukkan bahwa kesiapan pegawai dalam perubahan organisasi merupakan aspek yang penting untuk diperhatikan oleh pimpinan. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penulis tertarik untuk melakukan sebuah studi empiris dengan judul “Analisis Faktor yang

(4)

Mempengaruhi Kesiapan Pegawai dalam Perubahan Organisasi di Institusi Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta”.

1.2 Permasalahan Penelitian

Manajemen perubahan merupakan pengelolaan sumber daya dalam rangka mencapai tujuan organisasi dengan kinerja yang lebih baik. Dalam hal ini, perubahan terjadi ketika organisasi mengalami pergeseran dari keadaan sekarang menuju keadaan yang diinginkan (PERMENPAN dan RB No 10 tahun 2011). Lebih lanjut, perubahan biasanya dikaitkan dengan pemecahan masalah atau tantangan suatu organisasi. Sehingga, perhatian pada perubahan organisasi merupakan hal penting untuk diperhatikan oleh setiap pimpinan. Hal tersebut dikarenakan perubahan organisasi dapat berdampak pada ketidakpastian, kecemasan dan ambiguitas pegawai sebagai akibat dari perbedaan pengalaman hidup, tingkat motivasi, karakteristik sisio-geografi, pengetahuan, sikap dan perilaku pegawai.

Hasil penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa kesiapan pegawai merupakan salah satu faktor penting dan dominan untuk mendukung kesuksesan perubahan organisasi (Visagie dan Styen, 2011; Judge et al., 1999 dalam Shah dan Shah, 2010), begitu juga dengan perubahan organisasi pada institusi pemerintah (Perpres RI No.81 tahun 2010). Berbagai studi yang berkaitan dengan kesiapan pegawai dalam perubahan organisasi juga telah dilakukan beberapa peneliti, seperti Visagie dan Steyn (2011), Goksoy (2012), Mueller et al., (2012), Faghihi dan Allameh (2012), Shah dan Shah (2010), dan Shah (2010). Menurut Flanders (2003),

(5)

kesiapan adalah sebagai tanda awal untuk kesuksesan implementasi perubahan organisasi. Lebih lanjut, manfaat organisasi mengetahui kesiapan pegawai dalam perubahan organisasi adalah dapat memprediksi tingkat kesediaan pegawai untuk menerima perubahan organisasi tersebut (Faghihi dan Allameh, 2012). Selain itu, mereka juga menyatakan bahwa kesiapan pegawai terhadap perubahan organisasi juga dapat mengurangi konflik antara pimpinan dengan pegawai.Oleh karena itu, sebelum program perubahan organisasi diluncurkan, sebaiknya pimpinan mengetahui dahulu tingkat kesiapan pegawai dalam menghadapi perubahan tersebut. Selain itu, pimpinan juga perlu mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kesiapan pegawai dalam perubahan organisasi.

Literatur menunjukkan bahwa faktor penting yang dapat mempengaruhi kesiapan pegawai dalam menghadapi perubahan organisasi adalah komitmen organisasional (Madsen et al., 2005, McKay, 2012) dan kepuasan kerja (Hallgrimsson, 2008 dan shah, 2009). Komitmen organisasional dan kepuasan kerja merupakan bagian dari employee’s attitude (Rodrigues dan Pinho 2010). Kedua attitude (komitmen organisasional dan kepuasan kerja) memiliki peran yang penting di dalam literatur perilaku organisasi (Rodrigues dan Pinho 2010). Lebih lanjut komitmen organisasional merupakan salah satu topik yang paling sering diteliti di dalam literatur organisasional (Sikorska, 2005 dalam Kuruuzum et al., 2008). Komitmen organisasional adalah adanya perasaan keterikatan secara psikologis seseorang kepada organisasi (He et al., 2011). Studi terhadap komitmen organisasional menjadi penting karena telah diakui bahwa setiap pegawai yang

(6)

memiliki komitmen pada organisasinya maka pegawai tersebut mau menerima tujuan dan nilai-nilai yang dalam organisasinya. Lebih lanjut, pegawai yang berkomitmen membuat mereka ingin tetap dalam organisasi dan berkomitmen untuk memberikan layanan yang berkualitas atas nama organisasi (Chen, 2007 dalam He et al., 2011).

Faktor lain yang juga penting dalam meningkatkan kesiapan pegawai dalam menghadapi perubahan organisasi adalah kepuasan kerja (Duits, 2009; Shah, 2009; Hallgrimsson, 2008). Bahkan, berdasarkan literatur terdahulu, kepuasan kerja merupakan salah satu topik yang paling banyak diteliti (Judge dan Church, 2000). Dalam ilmu organisasi, kepuasan kerja menempati peran sentral dalam banyak teori dan model sikap dan perilaku individu. Lebih lanjut, penelitian kepuasan kerja memiliki aplikasi praktis untuk peningkatan hidup individu serta efektivitas organisasi. Kepuasan kerja diartikan sebagai kesenangan atau keadaan emosi yang positif yang dihasilkan dari penilaian pekerjaan atau pengalaman kerja seseorang (Locke 1976, dalam Rodrigues dan Pinho 2010).

Meskipun kepuasan kerja dan komitmen organisasional telah banyak diteliti di berbagai penelitian, penulis melihat bahwa penelitian sebelumnya berkaitan dengan hubungan kedua variabel tersebut dengan kesiapan pegawai terhadap perubahan organisasi masih jarang di teliti di berbagai konteks. Bahkan, penulis melihat bahwa penelitian mengenai pengaruh kepuasan kerja dan komitmen organisasional terhadap kesiapan pegawai dalam menghadapi perubahan organisasi belum pernah di teliti pada institusi pemerintah di Indonesia, khususnya di Daerah Istimewa Yogyakarta. Institusi pemerintah dipilih sebagai tempat penelitian karena pengembangan konsep penelitian

(7)

ini mengadopsi dari literatur sebelumnya yang juga menggunakan institusi pemerintah sebagai tempat penelitian. Berdasarkan pernyataan diatas, peneliti ingin melakukan sebuah penelitian mengenai pengaruh komitmen organisasional dan kepuasan kerja terhadap kesiapan pegawai dalam menghadapi perubahan organisasi di institusi pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta. Dengan demikian, rumusan masalah penelitian ini adalah sebagai berikut:

1) Apakah komitmen organisasional memiliki pengaruh terhadap kesiapan pegawai dalam perubahan organisasi di institusi pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta?

2) Apakah kepuasan kerja memiliki pengaruh terhadap kesiapan pegawai dalam perubahan organisasi di institusi pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan umum penelitian ini adalah penulis ingin mempelajari masalah kesiapan pegawai dalam perubahan organisasi pada institusi pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta.

Tujuan khusus penelitian adalah penulis ingin menguji hipotesis-hipotesis secara empiris berdasarkan pengumpulan dan pengolahan data di lapangan, yang mencakup:

 Mempelajari pengaruh komitmen organisasional terhadap kesiapan pegawai

dalam perubahan organisasi pada institusi pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta.

(8)

 Mempelajari pengaruh kepuasan kerja terhadap kesiapan pegawai dalam

perubahan organisasi pada institusi pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta.

1.4 Kontribusi Penelitian

Hasil penelitian ini memberikan kontribusi manajerial, setelah diperoleh bukti empiris dari faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kesiapan pegawai dalam perubahan organisasi pada institusi pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta. Dengan demikian, melalui temuan tersebut, penulis akan dapat merekomendasikan perbaikan aspek manajerial agar pemerintah dapat meningkatkan kesiapan pegawai dalam perubahan organisasi pada institusi pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta.

1.5. Sistematika Penulisan BAB 1 PENDAHULUAN.

Bab ini membahas latar belakang, perumusan masalah, tujuan, kontribusi penelitian dan sistematika penulisan.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA.

Bab ini membahas tentang teori yang digunakan dalam penelitian, definisi konsep dan operasional, serta penelitian-penelitian terdahulu.

BAB 3 METODE PENELITIAN

Bab ini membahas tentang jenis penelitian, unit analisis, jenis dan sumber data, populasi, sampel dan pemilihan responden, kerangka pemikiran yang mendasari model teoritis, hipotesis operasionalisasi variabel-variabel

(9)

penelitian, validitas dan reliabilitas variabel, teknik analisis data dan metode analisis data.

BAB 4 DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN

Bab ini membahas tentang gambaran umum objek penelitian. BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN

Bab ini membahas hasil analisis data baik dari profil responden, statistik deskriptif, hasil pengujian hipotesis, dan implikasi penelitian.

BAB 6 KESIMPULAN DAN PENUTUP.

Bab ini membahas kesimpulan penelitian, keterbatasan penelitian, dan saran untuk penelitian di masa mendatang.

Referensi

Dokumen terkait

Adapun tujuan yang akan diperoleh dalam penelitian ini adalah untuk membantu mahasiswa dalam mamahami tentang gelombang khususnya gelombang bunyi yang tidak dapat diamati dengan

Bila kemungkinan terbukti bahwa saya temyata melakukan tindakan menyalin atau meniru tulisan orang lain seola-olah basil pemikiran saya sendiri, berarti gelar dan

Jenis lumut ini memiliki ukuran 2-3 mm, termasuk ke dalam lumut acrocarpus, berwarna hijau; daun tersusun spiral, bentuk daun lanset, tidak memiliki border,

bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu membentuk Peraturan Bupati tentang Penetapan Tarif Air Bersih Mobil Tangki Perusahaan

Tanaman yang diadaptasikan dengan konsentrasi garam rendah dapat meningkatkan toleransi tanaman terhadap cekaman salinitas menunjukkan bahwa tanaman glikofita memiliki perangkat

Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah dengan Menggunakan Sofware Autograph Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar dan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa.. Tesis tidak

Bagi Jemaat yang ingin menjadi orangtua asuh, dapat menghubungi Majelis Jemaat di sektor masing-masing atau Kantor Majelis Jemaat GPIB Jemaat ”Bukit Sion” Balikpapan pada setiap

Menimbang, bahwa berkenaan dengan apa yang telah dipertimbangkan dan diputus oleh Majelis Hakim Tingkat pertama mengenai gugatan cerai yang diajukan oleh