• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. Di era pemerintahan presiden Susilo Bambang Yudhoyono, pemerintah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. Di era pemerintahan presiden Susilo Bambang Yudhoyono, pemerintah"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Di era pemerintahan presiden Susilo Bambang Yudhoyono, pemerintah Indonesia mengeluarkan kebijakan tentang kenaikan komoditas strategis. Kebijakan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) telah terjadi sejak awal Maret 2005 dan disusul dengan kenaikan BBM pada awal Oktober 2005 yang mencapai sekira 100% yang dengan cepat memicu inflasi yang berakibat naiknya suku bunga pada saat itu. Meningkatnya inflasi dan suku bunga ini sekaligus menghambat proses pemulihan ekonomi yang dirintis pascakrisis moneter awal tahun 1997 lalu, dimana seluruh nilai mata uang negara-negara di Asia Tenggara terdepresi terhadap nilai mata uang dollar Amerika Serikat yang berakibat seluruh perekonomian di kawasan Asia Tenggara termasuk Indonesia mengalami kontraksi yang sangat besar, dan hal tersebut membawa dampak yang cukup besar terhadap seluruh perekonomian dunia.

Kenaikan komoditas penting di tahun 2005 ini cukup membuat berat keadaan ekonomi Indonesia, baik di sektor industri maupun rumah tangga. Bagi perusahaan, pengaruh berantai dari kenaikan harga BBM menyebabkan meningkatnya harga bahan baku, biaya transportasi dan pada akhirnya menaikkan biaya produksi yang juga diikuti oleh kenaikan upah pekerja. Begitu pula beban rumah tangga meningkat dengan meningkatnya harga-harga kebutuhan pokok dan barang konsumsi lainnya yang menyebabkan menurunnya daya beli masyarakat.

(2)

Walaupun demikian bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya kondisi perekonomian Indonesia di tahun 2006 berpeluang tumbuh lebih baik dan akan pulih kembali. Hal ini disampaikan langsung oleh Gubernur Bank Indonesia, Hartadi A. Sarwono, pada tanggal 15 Desember 2005, dimana secara keseluruhan perekonomian tahun ini diperkirakan akan tumbuh dalam kisaran 5,0%-5,7%. Hal ini dapat dilihat juga dari sejumlah indikator makroekonomi misalnya dengan tingkat suku bunga pinjaman (deposito) sebesar 48,15% dan kebijakan Bank Indonesia (BI) dalam mengatasi ketidakstabilan ekonomi sebelumnya dengan menaikkan suku bunga SBI 12%. Bank Indonesia juga berpendapat bahwa tingkat laju inflasi tahun 2006 diperkirakan akan jauh lebih rendah dibandingkan tahun 2005. Penurunan inflasi tersebut sekitar 0,88%-3,19% dimana penurunan laju inflasi tahun 2006 ini didasarkan atas asumsi bahwa kebijakan kenaikan harga BBM telah dilakukan seluruhnya di tahun 2005 dan diharapkan akan mengurangi tekanan inflasi yang berasal dari kenaikan administered prices yang minimal dan secara fundamental untuk tahun 2006 nilai tukar rupiah cenderung stabil, dimana dengan menguatnya nilai tukar rupiah ini akan ikut menekan inflasi yang berjalan. Pertumbuhan ekonomi 2006 akan sangat ditentukan oleh kinerja konsumsi dan terutama investasi.

Hal ini merupakan suatu peluang bisnis yang sangat menarik bagi perusahaan untuk melakukan ekspansi bisnis melalui investasi. Pentingnya suatu investasi dikarenakan kegiatan investasi akan mendorong kegiatan ekonomi suatu negara, Suad Husnan dan Suwarsono, mengemukakan :

(3)

“ Banyak manfaat yang bisa diperoleh dari kegiatan investasi. Diantaranya adalah penyerapan tenaga kerja, peningkatan output yang dihasilkan, penghematan devisa ataupun penambahan devisa, dan lain sebagainya. ” Investasi yang akan dilakukan baik itu oleh perusahaan besar maupun kecil seringkali menghadapi masalah, dalam hal ini salah satunya adalah pengembangan usaha atau ekspansi.

Dalam buku Wawasan Studi Kelayakan dan Evaluasi Proyek (1995:142) Alex S. Nitisemito dan Umar Burhan mengemukakan :

“ Memperbesar perusahaan dari ukuran yang lebih kecil menjadi ukuran yang lebih besar karena permintaan yang semakin bertambah terhadap barang-barang atau jasa-jasanya, maka tindakan tersebut dinamakan ekspansi. ” Pengembangan usaha atau ekspansi seringkali dilakukan perusahaan agar mampu meningkatkan daya saing, memperluas pangsa pasarnya yang pada akhirnya dapat meningkatkan keuntungan bagi perusahaan. Bukan itu saja ekspansi juga merupakan tindakan yang diambil oleh suatu perusahaan agar dapat mempertahankan dan mengembangkan keberadaannya dimana menentukan potensi perusahaan untuk berkembang dimasa yang akan datang terutama dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat di dunia usaha sekarang ini. Oleh karena itu selayaknya tindakan ekspansi ini didasari oleh suatu perencanaan pengelolaan yang terpadu dan terarah dari semua fungsi-fungsi manajemen yang ada di dalam perusahaan.

Salah satu fungsi manajemen yang ada di dalam perusahaan adalah fungsi pembelanjaan, dimana fungsi pokoknya adalah perencanaan dan pengawasan dalam memenuhi, mendapatkan dan menggunakan model untuk mencapai tujuan perusahaan. Dalam masalah pembelanjaan pada dasarnya mempunyai masalah

(4)

keseimbangan fungsional perusahaan yaitu masalah penetapan jumlah dan jenis modal yang akan ditarik dan digunakan oleh perusahaan serta masalah perputaran modal yaitu bagaimana modal yang akan digunakan harus dikelola agar mampu menciptakan suatu pengembalian modal dalam jumlah yang lebih besar dan tepat pada waktunya.

Pertumbuhan dan tingkat keuntungan atas rencana ekspansi ini akan di pengaruhi oleh strategi investasi yang akan di pakai oleh perusahaan. Dalam pemilihan strategi ekspansi tersebut, selain faktor resiko perusahaan harus memperhitungkan kondisi keuangan perusahaan, dimana kondisi keuangan ini diperhitungkan untuk memantapkan operasional rencana ekspansi tersebut. Perhitungan yang matang harus dimulai sejak perusahaan menganggarkan suatu proyek, yaitu penganggaran modal, sampai pada evaluasi hasil pelaksanaan proyek tersebut. Untuk menghadapi peluang ekspansi ini, maka perusahaan MEGA ELTRA perlu meneliti lebih lanjut dalam usaha untuk pengambilan suatu keputusan apakah ekspansi tersebut layak di laksanakan atau tidak, sebab ekspansi usaha merupakan suatu investasi yang membutuhkan dana yang cukup besar. Penelitian mengenai layak atau tidaknya suatu proyek investasi tersebut dilaksanakan disebut studi kelayakan. Studi kelayakan ini penting dilakukan untuk membantu pengambilan keputusan, sebab dengan melakukan studi kelayakan ini perusahaan dapat mengetahui apakah proyek investasi yang akan dilaksanakan tersebut dapat menghasilkan keuntungan ekonomis bagi perusahaan. Apabila keputusan atas suatu pelaksanaan rencana investasi diambil tanpa didasarkan

(5)

suatu rencana dan penelitian yang cermat, maka dikhawatirkan perusahaan akan sulit mencapai tujuan yang diharapkan.

PT. MEGA ELTRA adalah salah satu perusahaan yang bisnis kompetensinya meliputi bidang perdagangan pupuk ( pupuk sriwijaya), bidang produksi cat ( cat sigma), dan semen serta kontraktor. PT. MEGA ELTRA bermaksud untuk mengadakan perluasan usaha dengan rencana pendirian kantor cabang. Perluasan usaha yang dilakukan PT. MEGA ELTRA ini bertujuan memperluas cakupan pemasaran khususnya disekitar wilayah atau daerah kantor cabang tersebut. Hal ini dikarenakan daerah tersebut memiliki potensial market atau pangsa pasar yang bagus, maka diharapkan dapat menghasilkan keuntungan ekonomis bagi perusahaan.

Karena perluasan usaha yang akan dilakukan oleh PT. MEGA ELTRA tersebut memerlukan penanaman modal dalam jumlah yang cukup besar dan menyangkut pertumbuhan dan kesinambungan profitabilitas perusahaan di masa yang akan datang, oleh sebab itu keputusan untuk melakukan suatu perluasan usaha haruslah didahului oleh berbagai penilaian atas investasi yang akan ditanamkan dalam perluasan usaha tersebut. Terlebih lagi dengan situasi perekonomian yang sekarang ini (kenaikan BBM) perusahaan diharapkan dapat benar-benar mempergunakan modalnya seefektif dan seefisien mungkin, seiring dengan meningkatnya harga bahan baku, biaya transportasi dan pada akhirnya menaikkan biaya produksi. Setiap perusahaan dituntut jeli terhadap kondisi di sekitar lingkungan perusahaan baik itu lingkungan eksternal maupun internal perusahaan, hal itu dapat di jadikan sebagai informasi utama yang penting

(6)

didalam menghadapi persaingan yang semakin kompetitif sekarang ini. Maka dari itu sangat diperlukan kondisi-kondisi yang mendukung bagi perusahaan untuk mengembangkan usahanya. Selain itu perusahaan juga perlu melihat kondisi pasar yang ada.

Berdasarkan uraian diatas penulis bermaksud mengadakan penelitian mengenai perluasan usaha yang akan dilakukan oleh PT. MEGA ELTRA dalam penelitian yang berjudul “Studi Kelayakan Bisnis terhadap Keputusan Rencana Ekspansi Dengan Pemindahan Kantor Cabang PT. MEGA ELTRA, Bandung.”

1.2 Identifikasi Masalah

Keputusan investasi selalu bersifat future oriented dalam arti keputusan yang diambil sekarang adalah untuk memperoleh return atau pengembalian di masa akan datang dan investasi ini juga membutuhakan dana yang cukup besar dan keputusan yang tepat. Akibat bersifat future oriented inilah, investasi akan selalu berkaitan dengan risiko.

Perluasan usaha yang dilakukan oleh PT. MEGA ELTRA dengan pendirian kantor cabang ini tidak hanya memerlukan dana yang relatif besar, masalah ketidakpastian dan risiko kegagalan juga sangat rentan terjadi apalagi ini menyangkut perencanaan perusahaan jangka panjang yang berkaitan dengan masa depan. Risiko tersebut dapat dikurangi apabila perusahaan melakukan persiapan yang baik dan matang dalam melakukan keputusan investasi tersebut. Risiko ini harus diperhitungkan dengan matang dan teliti, dan bila risiko ini tidak diperhitungkan dengan teliti akan mengakibatkan kesalahan dalam pengambilan

(7)

keputusan yang dapat berakibat pada kerugian dalam usaha, yang pada akhirnya dapat mengakibatkan berakhirnya kelangsungan hidup dari usaha tersebut. Sehubungan dengan rencana investasi untuk perluasan usaha dari PT. MEGA ELTRA ini, maka perlu digunakan suatu studi kelayakan atas rencana ekspansi yang akan dilaksanakan oleh perusahaan yang nantinya akan menjadi dasar dalam pengambilan keputusan untuk melakukan perluasan atau tidak dan sebagai proyeksi kemungkinan yang akan dihadapi oleh PT. MEGA ELTRA pada masa yang akan datang.

Berdasarkan pada masalah utama dari rencana perluasan usaha inilah maka penulis mencoba mengidentifikasikan masalah yang akan dicoba untuk dibahas dan dianalisa dalam penelitian ini, adalah :

1. Berapa besar biaya investasi yang dikeluarkan oleh PT. MEGA ELTRA dalam melakukan investasi untuk ekspansi.

2. Bagaimana tinjauan terhadap aspek-aspek yang relevan dipertimbangkan dalam rencana perluasan PT. MEGA ELTRA.

3. Berapa hasil perhitungan dari Payback period, Net Present Value, Internal rate of Return dan Profitability Index yang akan digunakan dalam melaksanakan investasi ekspansi tersebut.

4. Apakah rencana ekspansi tersebut layak untuk dilaksanakan atau tidak atau dengan kata lain apakah dapat menghasilkan keuntungan ekonomis bagi perusahaan sesuai kriteria penilaian investasi.

(8)

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dilakukannya penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui besarnya biaya yang di butuhkan perusahaan akibat dilakukannya ekspansi atau perluasan usaha pendirian kantor cabang oleh PT. MEGA ELTRA.

2. Untuk mengetahui aspek-aspek apa saja yang amat mempengaruhi yang perlu dipertimbangkan secara mendalam seperti aspek pemasaran, aspek teknis, aspek manajemen dan operasi, aspek hukum dan terutama aspek financialnya.

3. Untuk mengetahui hasil perhitungan dari Payback Period, Net Present Value, Internal rate of Return dan Profitability Index untuk melakukan investasi atau ekspansi tersebut.

4. Untuk mengetahui layak atau tidaknya perluasan usaha yang dilakukan oleh perusahaan dengan melihat hasil perhitungan dari metode-metode yang digunakan diatas.

1.4 Kegunaan Penelitian

Penulis mengharapkan penelitian ini dapat memberikan hasil yang bermanfaat, sejalan dengan tujuan penelitian diatas. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi beberapa pihak, antara lain:

1. Bagi perusahaan yang diteliti

Sebagai informasi dan bahan masukan yang bermanfaat bagi PT.MEGA ELTRA Bandung dalam melakukan ekspansi dan pengambilan keputusan

(9)

investasi pada saat sekarang atau pun pada masa yang akan dating. 2. Bagi penulis

Dengan adanya penelitian ini dapat memberikan pengetahuan dan pengalaman serta informasi dalam bidang manajemen keuangan terutama Studi Kelayakan Bisnis ,serta memperluas wawasan dalam menjembatani antara ilmu pengetahuan yang diterima selama kuliah dengan praktek kerja yang sebenarnya.

3. Bagi pihak lain

Dapat memberikan sumbangan pemikiran bagi yang berminat sebagai sumber referensi untuk memahami tentang Studi Kelayakan Bisnis yang mungkin dapat dijadikan masukan penelitian selanjutnya bagi pihak yang bersangkutan.

1.5 Kerangka Pemikiran

Dalam melakukan perluasan usaha atau ekspansi perusahaan perlu melakukan investasi terlebih dahulu. Perusahaan perlu mengetahui investasi apa saja yang penting dan harus dilakukan dalam rangka memulai usaha tersebut. Investasi yang perlu dilakukan antara lain adalah investasi pada tanah dan bangunan, mesin-mesin, bahan baku dan tenaga kerja. Investasi yang akan dilakukan ini memerlukan modal yang cukup besar. Menurut Husnan dan Suwarsono (1994:6) dalam bukunya “ Studi Kelayakan Proyek” mengemukakan bila dipandang dari sudut perusahaan, maka proyek atau kegiatan yang

(10)

menyangkut pengeluaran modal (capital expenditure) mempunyai arti yang sangat penting karena:

• Pengeluaran modal mempunyai konsekuensi jangka panjang. Pengeluaran modal akan membentuk kegiatan perusahaan di masa yang akan datang dan sifat-sifat perusahaan dalam jangka panjang.

• Pengeluaran modal umumnya menyangkut jumlah yang sangat besar. • Komitmen pengeluaran modal tidak mudah untuk diubah.

Dan mengingat terbatasnya sumber dana dan besarnya dana yang akan diinvestasikan dalam perluasan usaha ini maka untuk mengurangi risiko kegagalan investasi, maka perlu diadakan perencanaan, pemikiran, perhitungan, dan penganalisaan yang akurat dan matang. Sedangkan yang dimaksud dengan Risiko menurut J. Gitman (1997:228) dapat diartikan sebagai berikut:

“ Risk is the chance of financial loss or more formally, the variability of return associated with given asset. ”

Semakin baik rencana itu maka semakin kecil risiko investasi yang dihadapi perusahaan.

Hal tersebut dikemukakan oleh Suad Husnan dan Suwarsono (2005:6) dalam bukunya “ Studi Kelayakan Proyek “ sebagai berikut:

“ Bahwa proyek investasi umumnya memerlukan dana yang cukup besar dan mempengaruhi perusahaan dalam jangka panjang. Karenanya, perlu dilakukan studi yang berhati-hati agar jangan sampai proyek tersebut, setelah terlanjur menginvestasikan dana yang sangat besar, ternyata proyek tersebut tidak menguntungkan. “

Berdasarkan pendapat diatas maka setiap proyek investasi memerlukan suatu studi kelayakan untuk menghindari keterlanjuran penanaman modal yang besar

(11)

untuk kegiatan yang tidak menguntungkan. Menurut Husein Umar (2001:8) dalam bukunya “Studi Kelayakan Bisnis”. Studi Kelayakan Bisnis merupakan penelitian terhadap rencana bisnis yang tidak hanya menganalisis layak atau tidak layak bisnis dibangun, tetapi juga saat dioperasionalkan secara rutin dalam rangka pencapaian keuntungan yang maksimal untuk waktu yang tidak ditentukan. Dimana dengan adanya Studi Kelayakan ini dapat diperoleh data dan informasi dalam hubungannya dengan rencana pengembangan usaha yang akan dilakukan oleh PT. MEGA ELTRA Jakarta, sehingga dapat dijadikan dasar (bahan) informasi untuk melakukan analisis kelayakan dari rencana investasi perusahaan yang akan dilakukan. Studi kelayakan ini akan meneliti aspek-aspek dan faktor-faktor yang ada, yang dapat mempengaruhi pelaksanaan proyek tersebut. Studi kelayakan yang dijalankan terdiri dari beberapa aspek yaitu

1. Aspek pasar dan pemasaran 2. Aspek teknis dan teknologis 3. Aspek manajemen operasi 4. Aspek hukum

5. Aspek keuangan

Dalam penelitian ini, penulis akan membahas mengenai aspek pasar dan pemasaran, aspek teknis dan teknologis, aspek manajemen operasi,aspek hukum dan aspek keuangan. Berhubung penulis mengambil konsentrasi keuangan, maka aspek keuangan yang akan dibahas secara lebih mendalam tanpa mengabaikan aspek-aspek lainnya karena aspek ini memegang peranan penting dalam suatu investasi.

(12)

Dalam aspek pasar dan pemasaran akan dibahas kedudukan proyek yang direncanakan saat ini, menjelaskan mengenai permintaan pasar terhadap produk yang dihasilkan perusahaan, bagaimana produk yang dihasilkan akan dipasarkan mencakup strategi pemasaran dalam bersaing yang perlu dilakukan untuk mencapai target pasar yang diharapkan, dan apakah permintaan akan produk yang dihasilkan dapat diserap pasar, meliputi peluang pasar yang ada serta program pemasaran yang direncanakan perusahaan yang dianalisis melalui bauran pemasaran, perkiraan penjualan yang bisa dicapai perusahaan dan market-share yang bisa dikuasai perusahaan. Apabila studi mengenai pasar menunjukkan kesempatan dan peluang yang dapat diraih oleh perusahaan dalam memperoleh keuntungan, maka rencana investasi tersebut dapat dilanjutkan dengan menilai aspek lainnya.

Dalam aspek hukum yang dibahas mengenai bentuk jenis perusahaan yang dipergunakan, bisnis apa yang dikerjakan, waktu pelaksanaan, tempat dimana proyek bisnis berlokasi, jaminan-jaminan yang bisa disediakan apabila perusahaan menggunakan sumber dana yang berupa pinjaman serta berbagai akta, sertifikat, izin yang diperlukan.

Dalam pembahasan aspek teknis dan teknologis akan dibahas mengenai keadaan proyek secara teknis,lokasi proyek ekspansi dari perusahaan, proses pemilihan teknologi yang tepat guna sehingga kinerja yang diharapkan dari teknologi tersebut jelas meliputi kebutuhan teknis dalam perusahaan dan bagaimanakah penguasaan teknologi yang akan digunakan, serta kapasitas produksi ekonomis proyek dan pelaksanaan teknis proyek jadi dapat ditentukan

(13)

juga strategi produksi yakni perencanaan operasionalnya misalnya dalam hal jumlah produksi, dan pengawasan kualitas produk yang dihasilkan oleh perusahaan. Tujuannya untuk mengetahui bagaimana kesiapan secara teknis perusahaan dalam melakukan ekspansi.

Dalam pembahasan aspek manajemen operasional proyek yang akan dibahas mengenai manajemen proyek pada saat pelaksanaan proyek. Terdiri dari penentuan secara efektif dan efisien mengenai bentuk badan usaha, struktur organisasi, jenis-jenis pekerjaan dan kriteria tenaga kerja yang dibutuhkan untuk menjalankan operasi proyek.

Pembahasan aspek teknis dan teknologis serta aspek manajemen operasional tidak secara mendalam, sesuai dengan penelitian penulis yang menitik beratkan pada aspek keuangan.

Pada pembahasan aspek keuangan, penulis akan membahas beberapa aspek keuangan yang berhubungan dengan penilaian investasi yaitu menyangkut biaya investasi berapa besarnya biaya yang akan dibutuhkan dan dikeluarkan oleh perusahaan dalam melakukan ekspansi atau perluasan usaha tersebut serta modal kerja dan sumber modal yang diperoleh perusahaan dalam menjalankan rencana ekspansi atau perluasan usaha ini, juga proses perputaran keuangan perusahaan dan umur investasi dari proyek yang direncanakan. Didalam aspek keuangan ini, penilaian kelayakan investasi dilakukan melalui perhitungan dengan menggunakan beberapa metode seperti yang diungkapkan H.M. Yacob Ibrahim (2003:142) dalam bukunya “Studi Kelayakan Bisnis” , yakni:

(14)

1. Metode Payback Period ( Periode Pengembalian)

Mengukur seberapa cepat investasi dapat dikembalikan oleh aliran kas bersih yang dihasilkan dimasa yang akan datang, tanpa memperhitungkan nilai waktu uang. Hasil perhitungan periode pengembalian dinyatakan dalam satuan waktu. Apabila Periode Pengembalian atau payback period dari rencana investasi yang diperoleh dari hasil perhitungan lebih pendek jangka waktunya daripada jangka waktu yang ditetapkan oleh perusahaan, maka rencana maka rencana investasi layak untuk dilaksanakan. Sebaliknya, jika Periode Pengembalian rencana investasi dari hasil perhitungan lebih panjang jangka waktunya daripada jangka waktu yang ditetapkan oleh perusahaan, maka rencana investasi tidak layak untuk dilaksanakan.

2. Metode Net Present Value ( Nilai Bersih Sekarang )

Menghitung selisih antara nilai sekarang penerimaan aliran kas bersih di masa yang akan datang ( jumlah Initial Investment ) dengan nilai sekarang dari investasi ( jumlah Present Value of Cash Flownya ). Apabila dari hasil perhitungan atas rencana investasi diperoleh NPV yang positif, maka rencana investasi layak untuk dilaksanakan. Sebaliknya, jika hasil perhitungan atas rencana investasi diperoleh NPV yang negatif, maka rencana investasi yang dilakukan tidak layak untuk dilaksanakan.

3. Metode Internal Rate of Return ( Tingkat Pengembalian Internal )

Menghitung tingkat bunga ( tingkat diskonto ) yang akan menghasilkan NPV=0 atau nilai sekarang investasi sama dengan nilai sekarang penerimaan aliran kas bersih di masa yang akan datang. Apabila dari hasil perhitungan atas

(15)

rencana investasi diperoleh IRR yang lebih besar daripada tingkat bunga yang merupakan biaya modal perusahaan, maka rencana investasi layak untuk dilaksanakan. Sebaliknya, jika hasil perhitungan atas rencana investasi diperoleh IRR yang lebih kecil daripada tingkat bunga yang merupakan biaya modalperusahaan, maka rencana investasi tidak layak untuk dilaksanakan. 4. Metode Profitability Index ( Indeks Laba )

Metode ini menghitung perbandingan antara nilai sekarang penerimaan aliran kas bersih di masa yang akan datang ( Present Value kas masuk ) dengan nilai sekarang investasi. Apabila dari hasil perhitungan atas rencana investasi diperoleh Profitability Index lebih besar dari 1, maka rencana investasi layak untuk dilaksanakan. Sebaliknya, jika hasil perhitungan atas rencana investasi diperoleh Profitability Index lebih kecil dari 1, maka rencana investasi tidak layak untuk dilaksanakan.

Metode Net Present Value, Internal Rate of Return dan Profitability Index digunakan untuk menilai hasil yang dapat diperoleh dari proyek investasi secara financial dengan memperhitungkan nilai waktu dari uang. Setelah semua hasilnya diperoleh maka dapat diambil kesimpulan mengenai kelayakan dari ekspansi tersebut berdasarkan kriteria kelayakan investasi tersebut.

Dengan demikian apabila gagasan usaha / proyek yang telah dinyatakan layak dari segi ekonomi, dalam pelaksanaan jarang mengalami kegagalan kecuali disebabkan oleh faktor-faktor uncontrolable seperti banjir, terbakar, dan bencana alam lainnya yang diluar jangkauan manusia. Studi kelayakan

(16)

bisnis yang disusun merupakan pedoman kerja, baik dalam penanaman investasi, pengeluaran biaya, cara produksi, cara melaksanakan pemasaran dari hasil produksi, dan cara dalam menentukan jumlah tenaga kerja.

Untuk lebih jelasnya, bagan kerangka pemikiran tersebut dapat dilihat pada gambar 1.1.

(17)

Gambar 1.

Bagan Struktur Kerangka Pemikiran

Perluasan Usaha Aspek Keuangan Proyeksi tambahan penjualan setelah perluasan usaha Proyeksi besarnya investasi awal yang dibutuhkan untuk perluasan usaha Proyeksi tambahan biaya setelah perluasan usaha

Cash Flow proyek

Metode Penilaian Investasi

Metode Payback Period

Metode Net Present Value Metode Internal Rate of Return Metode Profitability Index

Perluasan Usaha layak Perluasan Usaha tidak

Peluang Investasi

Aspek Manajemen Operasi Studi kelayakan

perluasan usaha

dengan pendirian

kantor cabang

Aspek Teknis dan Teknologis Aspek Pasar

dan pemasaran

Aspek Hukum

(18)

1.6 Metode Penelitian

Metode penelitian yang dipergunakan oleh penulis dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitis yaitu suatu metode yang berupa pengumpulan data pada suatu perusahaan yang menjadi objek penelitian dan berdasarkan data-data yang diperoleh, dibuat suatu gambaran yang sistematis dan akurat mengenai fakta, sifat, fenomena yang diteliti.

1.6.1. Jenis penelitian

Menurut jenis penelitian tersebut, terbagi atas :

1. Penelitian Lapangan, penelitian dengan jalan mengadakan peninjauan langsung ke objek penelitian dan mengadakan wawancara dengan pihak-pihak yang berwenang untuk memperoleh informasi atau data-data keuangan yang diperlukan didalam penelitian ini, terutama data mengenai rencana pengembangan usaha yang akan dilakukan oleh PT. MEGA ELTRA.

2. Penelitian kepustakaan, penelitian dengan jalan membaca dan mempelajari buku-buku dan literatur-literatur lainnya yang berhubungan dengan masalah yang sedang diteliti. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan data-data penunjang berupa teori-teori dan informasi yang diperlukan sebagai landasan teoritis yang berkaitan dengan masalah penelitian.

(19)

1.6.2. Jenis data

Adapun jenis data yang dipergunakan adalah:

1. Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari berbagai sumber atau instansi yang terkait (data yang diperoleh dari General Manager Corporate PT. MEGA ELTRA) .

2. Data sekunder adalah data yang diperoleh dari dalam perusahaan yang meliputi sejarah perusahaan, aktivitas perusahaan, dan struktur organisasi perusahaan dan juga data dari luar perusahaan yang menggambarkan kondisi lingkungan perusahaan pada saat sekarang (seperti informasi kondisi perekonomian Indonesia di tahun 2006 dan publikasi dari Bank Indonesia menyangkut ekonomi dan perbankan, yang didapat dari sistem informasi internet dan koran).

1.6.3. Teknik atau Metode Pengumpulan data

Metode pengumpulan data yang dipergunakan dalam melakukan suatu penelitian antara lain:

• Interview/wawancara, yaitu metode pengumpulan data dengan cara tanya jawab langsung yang dilakukan oleh penulis dengan pihak-pihak yang terkait pada masalah yang diteliti untuk memperoleh data, dalam ini dengan karyawan perusahaan dan General Manager Corporate dan Kepala Cabang Bandung untuk memperoleh data-data mengenai laporan keuangan dan rencana ekspansi perusahaan.

(20)

• Observasi, yaitu metode pengumpulan data dengan mengadakan pengamatan/peninjauan secara langsung terhadap objek penelitian, atau masalah yang diteliti dengan maksud untuk membandingkan keterangan-keterangan yang diberikan dengan kenyataan yang ada dilapangan.

1.6.4 Teknik Pengolahan Data

Teknik pengolahan data yang digunakan yaitu: 1. Metode Payback Period

2. Metode Net Present Value 3. Metode Internal Rate of Return 4. Metode Profitability Index

1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di PT. Mega Eltra sebuah perusahaan yang bergerak dibidang perdagangan pupuk, cat dan semen. Perusahaan yang menjadi objek penelitian ini berlokasi di Jalan Lengkong Tengah No. 1, Bandung . Penelitian ini akan dilakukan dari bulan April sampai bulan Juni tahun 2006.

Referensi

Dokumen terkait

Pada saat Peraturan Bupati ini mulai berlaku, Peraturan Bupati Pati Nomor 10 Tahun 2020 tentang Pemberian Tambahan Penghasilan Pegawai Aparatur Sipil Negara

sediaan darah tipis dengan teknik PCR menghasilkan hasil bahwa PCR lebih akurat dan lebih sedikit menghasilkan kesalahan diagnosis dari pemeriksaan mikroskopik yaitu

Supervisi terhadap tenaga mikroskopis dihubungkan dengan ketepatan diagnosis, terdapat 11 orang (73,3%) disupervisi nilai Kappa jelek dan 4 orang (26,7%) mendapat nilai Kappa

Sedangkan jumlah penduduk miskin di Riau yang tinggal di daerah perkotaan Maret 2010 mencapai 208,92 ribu jiwa, turun sebesar 16,68 ribu jiwa atau sebesar 0,87 persen

Setelah pembelajaran materi akhlak terhadap Allah diharapkan siswa memiliki kompetensi yang diwujudkan melalui indicator-indikator.. kemampuan sebagai berikut

Dengan demikian yang dijadikan populasi dalam penelitian ini ialah seluruh pegawai negeri yang bekerja pada Kantor Kecamatan Galela Kabupaten Halmahera Utara, sesuai

Aspek- aspek yang dinilai dari komponen-komponen diatas dapat dijelaskan sebagai berikut: Komponen Tujuan Instruksional, yang meliputi aspek-aspek ruang lingkup

Tindakan perbaikan yang dilakukan pada siklus II adalah (1) memberikan penekanan bahwa dalam melakukan pemecahan masalah terhadap tugas kelompok, tes awal, dan tes