• Tidak ada hasil yang ditemukan

Dicetak bulan November Facebook FanPage

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Dicetak bulan November Facebook FanPage"

Copied!
44
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

Dicetak bulan November 2016

www.asuransimikroindonesia.org Facebook FanPage www.facebook.com/asuransimikro

Panduan Pelatihan Dasar-Dasar Asuransi Mikro Indonesia: Perlindungan Yang Diperlukan Untuk Masyarakat disusun oleh tim Asuransi Mikro Bank Dunia dengan dukungan

Pemerintah Swiss, untuk menyokong kegiatan Pemerintah Indonesia melalui Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dalam pengembangan kebijakan, kajian, dan program yang dapat membantu mencapai tujuan perencanaan strategis dalam memperkuat jasa layanan asuransi mikro

di Indonesia. Temuan, interpretasi, dan kesimpulan dalam Buku Panduan ini tidak secara otomatis mencerminkan pandangan Bank Dunia atau pemerintah Indonesia.

(3)
(4)
(5)

Daftar Isi

Daftar Isi ... v

I. Latar Belakang ... 1

II. Tujuan ... 2

III. Jenis Media Sosialisasi ... 3

IV. Menyampaikan Sosialisasi ... 4

V. Materi Sosialisasi ... 7

V.1. Hidup Bermasyarakat (booklet hal. 4-5) ... 7

V.2. Risiko dalam Kehidupan (hal. 6-11) ... 7

V.2.i. Risiko yang menimpa diri sendiri ... 8

V.2.ii. Risiko yang menimpa harta benda ... 8

V.2.iii. Risiko yang menimpa kegiatan usaha ... 8

V.3. Cara Menghadapi Risiko (hal. 12-19) ...9

V.3.i. PERTAMA: Menyiapkan diri dan lingkungan ...9

V.3.ii. KEDUA: Menabung atau mengumpulkan dana bersama (solidaritas/arisan) ....9

V.3.iii. KETIGA: Menjadi peserta program asuransi (konvensional maupun prinsip syariah) ... 10

V.4. Memahami Asuransi (hal. 20-29) ... 11

V.4.i. Definisi asuransi ... 11

V.4.ii. Prinsip Dasar Asuransi ... 11

V.4.iii. Jenis Asuransi ... 12

V.5. Asuransi Mikro Indonesia (hal. 30-35) ... 13

V.5.i. Definisi Asuransi Mikro Indonesia ... 13

V.5.ii. Karakteristik Asuransi Mikro Indonesia ... 14

V.6. Cara Memperolah Asuransi Mikro (hal. 36-37) ... 16

V.7. Perbedaan antara Produk Asuransi Mikro dan Bukan Mikro (hal. 38-39) ... 16

V.8. Tips Berasuransi yang Benar (hal. 40-49) ... 17

V.9. Pertanyaan yang sering muncul ... 17

VI. Daftar Pustaka ...19

(6)
(7)

I

. Latar Belakang

Faktanya, hanya sebagian kecil orang menyisihkan uang dengan menabung, apalagi membayar premi asuransi. Survei

keuangan yang dilakukan oleh Bank Dunia tahun 2009 menunjukkan bahwa 32% orang Indonesia tidak memiliki simpanan untuk berjaga-jaga jika sesuatu yang buruk terjadi pada mereka, apalagi perlindungan asuransi.

Dalam situasi ini, dapat dibayangkan konsekuensi terjadinya hal yang buruk atau bencana, misalnya:

1. Kematian pencari nafkah sebuah keluarga;

2. Saat anak dari sebuah rumah tangga jatuh sakit dan memerlukan biaya untuk rumah sakit;

3. Kebakaran yang menghanguskan rumah keluarga masyarakat kebanyakan;

4. Gagal panen karena cuaca buruk; kekeringan atau banjir.

Bencana tersebut mengancam kelangsungan hidup rumah tangga berpenghasilan rendah, dan dapat menyebabkan mereka yang sebelumnya sudah rentan menjadi lebih miskin dari sebelumnya. Saat ini, sepertiga penduduk Indonesia,

atau sekitar 77 juta orang, belum memiliki simpanan ataupun asuransi sebagai perlindungan jika sesuatu yang buruk

menimpa mereka, untuk kasus-kasus diatas penggunaan ‘asuransi mikro’ dapat menjadi jawaban yang tepat.

Sejak Oktober tahun 2013 pemerintah Indonesia melalui Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah meluncurkan grand

design mengenai asuransi mikro, yaitu sebagai produk asuransi yang menyasar masyarakat berpenghasilan rendah dan

mereka yang berada di sektor informal, serta dapat dijadikan sebagai sarana edukasi bagi mereka yang baru mengenal

asuransi. Asuransi mikro ini mempunyai fitur produk dan sistem administrasi yang sederhana, serta proses pencairan klaim maksimal 10 hari sejak dokumen pengajuan klaim dinyatakan lengkap. Melalui produk asuransi mikro, diharapkan masyarakat dari sektor informal dan keluarga rentan pun dapat menikmati perlindungan dan meningkatkan ketahanan keuangan keluarga ketika terjadi risiko dalam kehidupan sehari-hari.

(8)

II

. Tujuan

Untuk menumbuhkan kesadaran berasuransi serta memperkenalkan produk generik asuransi mikro, OJK bersama-sama dengan Bank Dunia dan pihak asosiasi industri melakukan Proyek Percontohan Asuransi Mikro, yang salah satu

kegiatannya adalah sosialisasi dan pengajaran untuk perwakilan komunitas, koperasi, lembaga keuangan mikro, bank, perangkat desa, dan unsur sekolah yang menjadi peserta Training of Trainer (ToT). Setelah mengikuti kegiatan ToT

ini, para peserta diharapkan dapat menjelaskan kembali informasi yang diperolah serta melakukan sosialiasi kepada

para anggota dan masyarakat di lingkungan tempat tinggal masing-masing. Dengan adanya peningkatan pemahaman,

diharapkan masyarakat rentan dan yang berada di sektor informal dapat memanfaatkan produk asuransi mikro secara tepat sesuai dengan kebutuhannya.

Buku panduan ini dibuat sebagai penuntun bagi perwakilan komunitas, koperasi, lembaga keuangan mikro, bank, perangkat desa, dan unsur sekolah dalam melaksanakan kegiatan sosialisasi di lingkungan sekitar mereka. Ada dua informasi utama dalam buku panduan ini, yaitu (1) penjelasan dari buku saku Dasar-dasar Asuransi Mikro; (2) cara

menyampaikan sosialisasi beserta jenis media sosialiasi yang tersedia. Panduan ini diujicobakan dalam dua periode

proyek percontohan (tahun 2015 dan 2016) di 16 propinsi di Indonesia.

Diharapkan hasilnya dapat menjadi masukan untuk penyusunan buku pedoman dan manual pengembangan asuransi mikro di Indonesia bagi pengelola program.

Tujuan pembelajaran:

1. Paham apa yang dimaksud dengan risiko dan asuransi

2. Mengerti perbedaan asuransi konvensional (bukan mikro) dan asuransi mikro

3. Dapat menjelaskan manfaat asuransi mikro, cara memperoleh asuransi mikro, dan cara memperoleh premi dan klaim.

(9)

III

. Jenis Media Sosialisasi

Untuk membantu memahami materi mengenai dasar-dasar asuransi mikro, telah dibuat beberapa jenis media yang dapat digunakan untuk kegiatan sosialisasi disesuaikan dengan kondisi yang ada. Jenis media yang tersedia yaitu:

1. Power point yang digunakan saat melakukan penyampaian sosialisasi langsung kepada masyarakat;

2. Buku saku asuransi mikro setebal 56 halaman;

3. Poster ukuran A1

4. Video berdurasi 10 menit yang dimulai dengan drama keluarga yang menghadapi musibah

5. Situs web www.asuransimikroindonesia.org dan media sosial Facebook page “Asuransi Mikro”, yang berisi informasi

dasar dan berita terkini tentang asuransi mikro

Power point Untuk menyampaikan informasi jika sosialisasi yang dilakukan di dalam ruangan, mempunyai listrik dan perangkat komputer

Buku saku asuransi mikro (56 halaman) Materi utama informasi dasar asuransi mikro, diberikan pada

saat sosialisasi berlangsung, atau bisa diberikan kepada siapa pun yang membutuhkan informasi

Poster (A1) Sebagai alat bantu pada saat sosialisasi berlangsung, dan

ditempel di tempat publik seperti di papan informasi

Kelurahan, kantor lembaga keuangan mikro, koperasi, BMT dan

lainnya Video (durasi 10 menit) yang menceritakan

drama keluarga yang menghadapi musibah

Sebagai alat bantu visual pada saat sosialisasi berlangsung, jika tersedia listrik dan perangkat komputer

Situs web www.asuransimikroindonesia.org dan media sosial Facebook page “Asuransi Mikro”

Sumber informasi mengenai asuransi mikro, termasuk berita

terkini, dapat diakses setiap saat jika mempunyai akses

internet.

(10)

IV

. Menyampaikan Sosialisasi

Tujuan dari sosialisasi adalah adanya peningkatan pemahaman terhadap suatu, dalam hal ini pemahaman mengenai

dasar-dasar asuransi mikro. Mengerti isi materi merupakan langkah awal penting untuk menyampaikan sosialisasi. Beberapa langkah lainnya yang perlu diperhatikan dalam menyiapkan kegiatan sosialisasi kepada komunitas, yaitu:

1. Memahami materi

2. Mengenal demografi peserta dan kearifan lokal, jenis kelamin, jenis pekerjaan,

3. Mengenal lokasi sosialisasi

4. Jumlah peserta dan durasi waktunya

5. Mencairkan suasana dalam bentuk interaksi tanya jawab sebelum masuk ke penjelasan materi 1. Memahami Materi

Yang dimaksud dengan memahami materi, tidak hanya terkait isi informasi dasar-dasar asuransi mikro tapi juga jenis materi yang tersedia. Langkah yang dilakukan:

• Mempelajari kembali isi materi informasi dasar-dasar asuransi mikro, baik yang terdapat dalam buku saku dan alat bantu audio visual lainnya seperti video dan situs web.

• Mengenali karakteristik semua jenis media sosialisasi yang tersedia, seperti: buku saku, power point, poster, video, situs web, dan media sosial Facebook. Pengenalan karakteristik jenis media membantu dalam memilih jenis media yang sesuai dengan kondisi tertentu (lihat bagian Jenis Media Sosialisasi).

2. Mengenal demografi peserta

Mengenali demografi peserta yang hadir pada saat sosialisasi sangat penting karena membantu dalam berkomunikasi

dengan tepat kepada mereka. Hal ini dapat dilihat dari usia, jenis kelamin, latar belakang pendidikan dan sosial, jenis

pekerjaan, serta adanya kearifan lokal komunitas setempat. Pengenalan profil peserta ini dapat dilakukan secara singkat sebelum kegiatan sosialisasi kegiatan dilaksanakan dan pada saat perkenalan ketika kegiatan berlangsung. Contoh kasus:

• Apabila di komunitas tersebut ada budaya gotong royong yang sudah menjadi tradisi mereka, dapat digunakan

sebagai introduksi dalam menjelaskan mengenai kehidupan bermasyarakat dan potensi risiko yang dihadapi

dalam kehidupan (di halaman 4 – 11 di buku saku Dasar Asuransi Mikro Indonesia). Misalnya: arisan, patungan; beras perelek (Jawa Barat); sambatan, jimpitan, tengelan, lebotan, resaya, tabur (Jawa Tengah & Jawa Timur); basuri, matag, banjar (Nusa Tenggara Barat).

• Menggunakan contoh keseharian mata pencaharian (jenis pekerjaan) yang terdapat pada komunitas tertentu. Misalnya ketika menjelaskan risiko kepada sekelompok ibu-ibu perajin tenun, dapat menggunakan contoh risiko

(11)

3. Lokasi sosialisasi

Mengenali lokasi yang digunakan untuk sosialiasi akan memudahkan pemilihan jenis media yang tepat dalam

penyampaian informasi. Sosialisasi dapat dilakukan dimana saja sesuai dengan keberadaan komunitas dan kesempatan yang ada.

Contoh lokasi dan jenis media:

• Sekelompok petani dan pedagang kaki lima (street vendor) tertarik untuk mengetahui asuransi mikro dan

mengundang Bapak/Ibu untuk memberi penjelasan, di ruang terbuka tanpa akses listrik dekat yang tidak jauh

dari area persawahan.

Jenis media: Buku saku; dan poster

• Pengurus Lembaga Keuangan Mikro (LKM) dan Baitul Maal wat Tamwil (BMT) ingin mendapat informasi lebih lanjut tentang asuransi mikro di kantor mereka. Kantor LKM dan BMT mempunyai fasilitas perangkat komputer. Jenis media: Power point; Buku saku; Poster; dan Video

• Sekelompok mahasiswa yang sedang melakukan Kuliah Kerja Nyata bertemu dalam satu rapat di kantor

kecamatan dan ingin mengetahui tentang asuransi mikro. Mereka membawa laptop dan akses internet untuk

keperluan KKN.

Jenis media: Buku saku, dan Informasi situs webwww.asuransimikroindonesia.org dan media sosial Facebook

page “Asuransi Mikro”

4. Durasi dan peserta sosialisasi

Kegiata sosialisasi ini memerlukan durasi waktu sekitar 120 menit, dengan jumlah peserta ideal sekitar 50 - 60

orang. Durasi ini sudah mencakup perkenalan awal dan pencairan suasana, penyampaian materi, dan tanya jawab di akhir sesi. Di bagian perkenalan awal, sekitar 20 menit, sebaiknya digunakan untuk berbincang mengenali latar belakang komunitas/peserta sebelum kemudian masuk ke pengenalan asuransi.

5. Mencairkan suasana

Mencairkan suasana di awal kegiatan sangat penting untuk mendorong interaksi dan berbagi pengalaman diantara sesama peserta dan trainer. Ketika seorang trainer/fasilitator dapat melibatkan diri secara personal pada saat awal

kegiatan dengan bercerita pengalaman pribadi atau teman/keluarga, biasanya dapat mencairkan suasana dan mendorong peserta untuk mulai bercerita berbagi cerita.

Beberapa contoh pencairan suasana di awal:

• Jika pembicara dapat memberikan pengalaman pribadi terhadap apa dijelaskan. Misalnya pengalaman

mempunyai polis asuransi tertentu atau bisa juga menceritakan pengalaman keluarga dan teman yang pernah memperolah manfaat dari asuransi.

• Jika bertemu dengan komunitas yang sejak awal ada sedikit penolakan karena mempunyai persepsi yang

tidak benar mengenai asuransi, pencarian suasana sangat diperlukan sebelum masuk memberikan penjelasan

mengenai materi. Pembicara sebaiknya berbincang lebih lama dengan komunitas mengenai kehidupan bermasyarakat, bertanya mengenai keseharian komunitas tersebut untuk bisa diambil sebagai contoh dalam menjelaskan risiko dalam kehidupan, termasuk apabila ada kebiasaan dan kearifan lokal yang terkait dengan

(12)

• Menggunakan contoh risiko yang bisa menimpa sesuai dengan kehidupan sehari-hari dan jenis pekerjaan komunitas tersebu. Misalnya ketika bertemu dengan komunitas jalanan, lakukan dialog dengan bertanya rantai kegiatan mereka sebagai pedagang. Kemudian bertanya kemungkinan risiko yang terjadi, seperti jika tertabrak

kendaraan atau kebakaran, apakah ada yang akan memberikan bantuan terhadap gerobak/warung mereka. • Ketika menjelaskan besarnya biaya pembelian asuransi mikro sebesar Rp.50.000 per tahun, dapat menggunakan

kebiasaan profil komunitas/peserta yang hadir. Misalnya dapat menggunakan biaya yang dikeluarkan untuk membeli rokok apabila banyak kaum bapak, dan uang untuk jajanan yang dikeluarkan ibu-ibu untuk

(13)

V

. Materi Sosialisasi

V.1. Hidup Bermasyarakat (booklet hal. 4-5)

Manusia pada hakikatnya adalah mahluk sosial yang perlu melakukan berbagai aktivitas kehidupan bermasyarakat yaitu melakukan

interaksi antara satu individu dengan individu lainnya selama hidup di dunia ini. Demikian juga halnya masyarakat di Indonesia.

Dalam kehidupan bermasyarakat ini muncul berbagai kebutuhan

dari masing-masing anggota masyarakatnya. Setiap orang pada

dasarnya mempunyai kebutuhan untuk memenuhi kebutuhan pokok (sandang, pangan dan papan). Sayang sekali masih ada banyak orang dalam masyarakat Indonesia berpenghasilan rendah sehingga

mereka masih harus berjuang mencari nafkah demi kelangsungan

hidup sehari-hari. Pada umumnya, mereka mencari nafkah dari pekerjaan di sektor informal, yaitu: bercocok tanam,

berjualan bahan pangan di pasar, memiliki kios kelontong di pinggir jalan, berjualan makanan keliling kampung dengan

menggunakan gerobak, menjual ikan hasil tangkapan di laut, beternak sapi, membuat gerabah, membatik (menghasilkan kain batik), dan lain sebagainya.

Selain mencari nafkah, masyarakat juga berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya melalui berbagai kegiatan seperti gotong royong dengan rukun tetangga maupun rukun warga tempat tinggal, mengadakan ritual keagamaan, arisan, dan

lain sebagainya.

V.2. Risiko dalam Kehidupan (hal. 6-11)

Setiap kegiatan dalam kehidupan manusia selalu mengandung risiko. Risiko adalah peristiwa yang tidak pasti terjadi,

tapi pada saat terjadi bisa menimbulkan kerugian. Tidak ada yang tahu, penyebab, tempat, waktu dan bagaimana

terjadinya peristiwa merugikan itu. Seperti halnya suatu peristiwa buruk (musibah) yang tidak dapat diprediksi dan terjadi secara tiba-tiba serta menyebabkan kerugian secara materi/ekonomis maupun non-materi. Dengan demikian, risiko dapat didefinisikan sebagai:

(i) kemungkinan terjadinya peristiwa yang tidak menguntungkan;

(ii) ketidakpastian akan terjadinya peristiwa yang menimbulkan kerugian ekonomis; dan

(iii) sesuatu yang tidak bisa diprediksi, yaitu saat kenyataan yang terjadi berbeda dengan prediksinya;

Berbagai macam risiko yang mengandung kerugian materi bisa berwujud sebagai berikut; rumah kebakaran atau

kendaraan rusak yang akan membutuhkan biaya perbaikan, sakit yang memerlukan biaya pengobatan, demikian juga orang meninggal yang memerlukan biaya pemakaman. Dalam kegiatan usaha bisa juga usaha mengalami kegagalan

(14)

Secara garis besar, jenis risiko berdasarkan obyek dalam kehidupan ini dapat terbagi atas tiga hal, yaitu:

V.2.i. Risiko yang menimpa diri sendiri

Risiko yang menimpa diri sendiri adalah risiko yang dialami oleh

masing-masing individu. Risiko atas segala macam musibah yang mungkin saja bisa terjadi sewaktu-waktu secara mendadak tanpa diduga sebelumnya,seperti: (i) kecelakaan ketika mengendarai kendaraan ataupun peristiwa tak terduga lainnya yang mengakibatkan luka-luka, cacat sementara atau cacat tetap bahkan mengakibatkan kematian, (ii) kesehatan seperti halnya menderita sakit kritis atau sakit mendadak sehingga harus mengeluarkan biaya

yang cukup besar untuk rawat jalan atau rawat inap di rumah sakit,

dan (iii) terjadinya kematian.

V.2.ii. Risiko yang menimpa harta benda

Risiko yang menimpa harta benda yaitu suatu risiko terjadi kerugian secara materi atau keuangan karena adanya kemungkinan harta

hilang, dicuri, atau rusak. Seperti kebakaran yang menimpa gedung, rumah, atau kantor; kemudian kendaraan yang rusak akibat

kecelakaankarena tabrakan, tergelincir, dirusak oleh niat jahat orang lain. Selain itu, bencana alam juga bisa menjadi penyebab risiko atas

kehilangan harta benda seperti gempa bumi yang meruntuhkan tempat tinggal atau banjir yang merusak perabotan rumah tangga.

Juga kerusakan harta benda akibat pemogokan atau kerusuhan.

V.2.iii. Risiko yang menimpa kegiatan usaha

Jenis risiko yang menimpa kegiatan usaha adalah segala jenis risiko yang dapat merugikan secara keuangan karena hilangnya sumber mata pencaharian.

Seperti misalnya risiko petani gagal panen, nelayan tidak dapat melaut karena perahu hancur terkena ombak, penjual keliling tidak dapat berjualan karena gerobak dagangan rusak, penjual dagangan kaki lima tidak dapat berjualan karena sakit, peternak tidak dapat menjual hasil ternak karena ternaknya mati, penjahit tidak dapat berproduksi karena mesin jahit rusak, industri rumah tangga tidak dapat berproduksi karena pabrik/bangunannya kebakaran atau

kendaraan angkutannya hilang dicuri atau rusak, pengusaha yang mengalami kerugian karena adanya barang/aset usaha yang dirampok, pedagang toko yang rugi akibat ruko tempat usahanya terbakar dan lain sebagainya.

(15)

V.3. Cara Menghadapi Risiko (hal. 12-19)

Lalu bagaimana menghadapi musibah tersebut? Seperti memikirkan berapa besarnya biaya yang harus dikeluarkan

akibat kerusakan atau kehilangankarena musibah tersebut?

Untuk dapat menghadapi musibah atas risiko yang disebutkan di atas, maka terdapat 3 (tiga) hal yang patut untuk

dilakukan.

V.3.i. PERTAMA: Menyiapkan diri dan lingkungan

Perlunya menyiapkan diri dan lingkungan untuk mengurangi risiko yang mungkin saja dapat terjadi. Oleh karena itu, kita perlu melakukan pencegahan untuk terhindar dari musibah/risiko yang mungkin terjadi dalam kehidupan. Sebagai contoh, membangun tanggul untuk mencegah banjir, mematuhi peraturan lalu lintas agar terhindar dari kecelakaan,

membuang sampah pada tempatnya yaitu tidak di kali atau sungai agar

mencegah banjir, membangun rumah yang kokoh agar tahan kebakaran

dan gempa, mengunci rumah dan kendaraan agar tidak mudah dicuri, dan menjaga kesehatan agar tidak mudah terkena sakit. Artinya setiap orang punya tanggungjawab untuk melakukan tindakan nyata yang bisa

mengurangi dan menekan risiko sejauh mungkin.

V.3.ii. KEDUA: Menabung atau mengumpulkan dana bersama (solidaritas/arisan)

Untuk memulihkan kondisi seperti sedia kala maka setiap orang perlu memiliki persediaan uang yang dapat digunakan sewaktu-waktu yaitu dengan menabung di antaranya yaitu dengan:

- Menyisihkan sebagian uang di bank tabungan; - Menjadi anggota koperasi;

- Mengikuti arisan;

- Menabung di celengan, walau sebenarnya hal ini relatif kurang aman. Namun, setidaknya ada sebagian besar uang yang disisihkan/ditabung untuk hal-hal yang tidak terduga;

- Mengikuti iuran solidaritas, dimana secara

bersama-sama saling membantu mengumpulkan uang untuk membantu masyarakat yang membutuhkan.

(16)

V.3.iii. KETIGA: Menjadi peserta program asuransi

(konvensional maupun prinsip syariah)

Menjadi peserta program asuransi dengan tujuan memindahkan risiko yang menimpa seseorang kepada perusahaan

asuransi. Dibandingkan tabungan di bank, asuransi memiliki kelebihan untuk untuk bagi seseorang menghadapi risiko. Pada saat terjadi risiko, nasabah bank hanya akan mendapatkan dana sesuai dengan jumlah tabungannya di bank. Lain halnya dengan pemegang polis asuransi, pada saat terjadi musibah, selain saldo uang tabungan, pemegang polis

atau ahli waris akan mendapatkan tambahan Uang Pertanggungan/Santunan. Artinya pembeli polis asuransi bisa mengalihkan risiko tersebut kepada pihak asuransi yang memang tugasnya mengambil alih risiko yang tidak pernah terduga datangnya. Jikalau uang pertanggungan/santunan yang diterima tetap tidak dapat mengembalikan kondisi seperti sebelum terjadinya peristiwa yang merugikan tersebut, maka asuransi dapat membantu mengurangi nilai yang

harus diambil dari tabungan/simpanan.

Sebagai perbandingan, harga mobil sebesar Rp100.000.000 kemudian diasuransikan dengan biaya premi sebesar

Rp3.000.000 setahun; jikalau terjadi risiko, maka perusahaan asuransi akan melakukan perbaikan atau bahkan mengganti hilangnya kendaraan tersebut maksimum sebesar nilai yang telah ditentukan. Kalau kita tidak membeli asuransi, maka setiap kerusakan bahkan rusak dan hilangnya kendaraan, kita harus membayar sendiri kerugian tersebut. Dengan biaya

yang wajar dan terjangkau sebagai biaya pengalihan risiko, maka hidup kita akan lebih tenang.

Contoh lainnya, sebuah gerobak diasuransikan sebesar Rp3.000.000; diasuransikan dengan premi Rp40.000 setahun;

kemudian suatu saat gerobaknya rusak karena tertabrak sepeda motor dan harus membeli gerobak baru seharga Rp4.000.000. Dengan perlindungan asuransi, pemilik gerobak dapat membeli gerobak baru hanya dengan menambahkan uang sebesar Rp 1.000.000 karena yang Rp3.000.000 akan diperoleh dari asuransinya.

Untuk menjadi anggota peserta asuransi maka ada beberapa hal yang perlu dilakukan: - Mengunjungi kantor cabang asuransi terdekat;

- Menemui agen asuransi yaitu seseorang atau badan hukum yang kegiatannya memberikan jasa dalam memasarkan jasa asuransi; - Mengikuti penyuluhan asuransi untuk mendapatkan informasi

lengkap dan membeli asuransi sesuai yang dibutuhkan

- Selain itu, dapat pula berkunjung ke bank yang bekerjasama dengan perusahaan asuransi. Produk asuransi yang dijual di bank atau sering bancassurance. Produk asuransi yang ditawarkan di bank kebanyakan adalah produk perlindungan sekaligus investasi

(17)

V.4. Memahami Asuransi (hal. 20-29)

V.4.i.

Definisi asuransi

Dalam pemahaman umum (konvensional), definisi atau pengertian asuransi adalah suatu cara untuk memindahkan risiko dengan membayar

sejumlah uang atau premi kepada perusahaan asuransi. Sedangkan

dalam asuransi syariah, peserta asuransi berbagi risiko dengan sesama peserta dengan menyerahkan wewenang kepada perusahaan untuk mengelola dana kontribusi dengan menggunakan prinsip Syariah Islam, yang ketentuannya ditetapkan oleh fatwa yang dikeluarkan oleh Dewan

Syariah Nasional MUI No.21/DSN-MUI/X/2001.

Dalam asuransi syariah, iuran yang dibayarkan peserta asuransi akan dibagi menjadi dua jenis pengumpulan dana, yaitu:

• Tabarru’ adalah dana peserta yang dikelola oleh perusahaan, dipergunakan untuk membayar klaim kepada

peserta atas risiko yang terjadi.

• Ujroh, yaitu dana peserta Bagian dari kontribusi yang digunakan sebagai imbalan mengelola dana tabarru’,

dikelola oleh perusahaan Asuransi dan bagi hasilnya diberikan kepada peserta Asuransi.

Asuransi berbeda dengan kegiatan sosial dan umumnya besaran premi (biaya transfer risiko) jauh lebih kecil daripada besaran ganti rugi/santunan yang akan diberikan oleh perusahaan asuransi.

Dalam menjalankan usahanya, perusahaan asuransi memang mengikuti prinsip the law of large number (hukum bilangan

besar). Artinya perusahaan asuransi bisa beroperasi karena mereka mengumpulkan risiko-risiko sejenis. Semakin besar

jumlah risiko sejenis yang diambil alih, biaya transfernya pun akan semakin murah.

V.4.ii. Prinsip Dasar Asuransi

Selain itu ada beberapa prinsip dasar asuransi lainnya, yaitu:

a. Insurable interest artinya seseorang bisa mengasuransikan karena memiliki hak secara sah atas objek yang akan

diasuransikan. Orang tersebut membayar premi, karena memiliki kepentingan kalau terjadi kerugian.

b. Utmost good faith mengharuskanadanya keterbukaan atas fakta material terhadap objek yang akan diasuransikan

baik oleh pihak Penanggung ataupun Tertanggung. Harus ada azas kepercayaan dari kedua belah pihak sebelum, selama, dan pada saat terjadi klaim.

c. Proxima Causa berarti asuransi hanya akan memberi ganti rugi/santunan, apabila penyebab kerugian dijamin oleh

asuransi.

d. Indemnitas artinya asuransi akan memberi ganti rugi sebesar kerugian yang diderita. Prinsip indemnitas tidak

diterapkan khusus untuk asuransi yang menyangkut jiwa. Ada beberapa keterangan untuk prinsip indemnitas ini yaitu:

i. Kontribusi program asuransi bisa dijamin oleh beberapa asuransi dan bilamana terjadi kerugian, maka yang

menjamin akan membayar ganti rugi secara proporsional.

ii. Subrogasi kewajiban perusahaan asuransi membayar ganti rugi, membuat perusahaan asuransi juga berhak

(18)

Untuk lebih memahami lagi mengenai asuransi, ada beberapa istilah yang harus diketahui, yaitu:

1. Penanggung (atau pengelola dalam asuransi syariah) adalah perusahaan asuransi yang memiliki produk asuransi.

2. Tertanggung (atau peserta dalam asuransi syariah) yaitu sebutan untuk para pembeli atau pengguna Asuransi.

3. Polis adalah dokumen yang memuat kontrak asuransi dimana dalam polis tersebut terdapat beberapa keterangan

atas berapa besar premi, klaim, periode pertanggungan yang disepakati antara penangggung dan tertanggung di atas materai. Dalam asuransi mikro polis disebut voucher/sertifikat.

4. Premi (atau kontribusi dalam asuransi syariah yaitu besarnya biaya atau iuran yang harus dibayarkan untuk memiliki produk asuransi.

5. Klaim adalah besarnya ganti rugi jika terjadi musibah. Dalam asuransi mikro disebut santunan. 6. Periode asuransi (pertanggungan) adalah jangka waktu yang disepakati berlakunya asuransi

7. Syarat-syarat dan ketentuan dalam asuransi adalah berbagai ketentuan yang harus ditaati oleh kedua pihak (baik

tertanggung dan penanggung) selama periode asuransi berlaku.

8. Dokumen klaim/santunan yaitu terdiri atas beberapa dokumen yang harus diserahkan pada waktu mengajukan klaim.

9. Pihak yang berwenang adalah pihak-pihak yang ditentukan untuk memberikan legalisasi terhadap klaim yang

diajukan.

10. Jenis asuransi adalah macam-macam perlindungan yang ditawarkan kepada masyarakat.

V.4.iii. Jenis Asuransi

Jenis asuransi yang umumnya bisa kita dapatkan dalam praktek dibagi menjadi dua:

1. Asuransi Jiwa adalah asuransi yang menyangkut jiwa manusia yang umumnya bisa dalam bentuk : Asuransi kecelakaan

diri, asuransi kesehatan, asuransi jiwa (terms assurance, Endowment assurance, Whole life assurance) dan asuransi pemakaman

2. Asuransi Umum atau Non Life, umumnya dalam bentuk asuransi sejumlah uang untuk mengganti kerugian yang

diderita oleh Tertanggung yang menyangkut diri pribadi (asuransi kecelakaan diri dan asuransi kesehatan) dan asuransi pemakaman kalau meninggal karena kecelakaan) dan asuransi yang menyangkut harta benda dan usaha

seperti asuransi kebakaran, kendaraan, perkapalan, penerbangan, pengangkutan, pembangunan, uang, pertanian,

peternakan dan nelayan

Penjabaran singkat untuk produk-produk yang ada telah disebutkan, tersedia di lampiran.

Disamping dua kelompok asuransi tersebut, juga bisa dibedakan mengenai sistem yang dipakai oleh perusahaan asuransi baik jiwa maupun umum, yaitu dengan sistem atau pola konvensional atau pola syariah, dimana dengan sistem syariah perusahaan asuransi menjadi tempat pengelolaan dana dan setelah dalam periodenya akan dilakukan pola bagi hasil sesuai dengan kesepakatan (akad) yang dipakai.

(19)

Ada banyak cerita miring yang berkembang di masyarakat mengatakan asuransi itu rumit, susah, mahal, dan lama bayar

klaimnya (halaman 28)

RUSUMALA (Rumit, Susah, Mahal, dan Lama bayar klaimnya)

1. RUMIT

Asuransi biasa dijual dengan kontrak yang tebal berisi berbagai persyaratan dan ketentuan yang harus dipenuhi untuk proses klaim. Yang memperumit proses klaim adalah banyaknya daftar pengecualian terhadap penyebab terjadinya

risiko.

2. SUSAH

Untuk ikut program asuransi, masyarakat biasanya harus datang ke cabang perusahaan Asuransi yang jumlahnya relatif

sedikit dibandingkan dengan jumlah cabang bank yang terdekat atau menunggu ada agen asuransi yang datang ke daerahnya.

3. MAHAL

Premi asuransi biasanya ditentukan melalui proses penilaian terhadap obyek yang akan diasuransikan, sebagai contoh, untuk ikut program jiwa, masyarakat harus diperiksa kesehatan dan riwayat penyakitnya, baru setelahnya premi dapat

ditentukan. Biasanya premi asuransi sendiri besarannya mencapai ratusan ribu, dibayarkan setiap bulan selama periode

tertentu.

4. LAMA

Proses pembayaran klaim memerlukan waktu 30 hari setelah semua dokumen lengkap, jadi lama ini bisa juga disebabkan

karena dokumennya tidak lengkap saat penyerahan pertama dan juga dikarenakan tidak terlalu memahami prosedur

yang benar dalam proses pengajuan pembayaran klaim.

Kini, sebagian masyarakat telah memiliki tabungan atau perlindungan asuransi sebagai dukungan untuk memulihkan kondisi keuangan paska terjadinya suatu risiko atau sesuatu yang buruk menimpa. Namun faktanya, hanya sebagian

kecil saja orang yang mampu menyisihkan uang dengan menabung, apalagi membayar premi asuransi yang relatif tidak

murah.

Sehingga untuk mengurangi beban masyarakat dan memudahkan masyarakat dalam memperoleh asuransi/ perlindungan atas risiko, maka kini telah tersedia produk asuransi yang cocok bagi sebagian besar masyarakat Indonesia

berpenghasilan menengah ke bawah, yang mudah diperoleh dan tidak mahal atau cukup terjangkau yaitu produk ASURANSI MIKRO INDONESIA.

V.5. Asuransi Mikro Indonesia (hal. 30-35)

V.5.i.

Definisi Asuransi Mikro Indonesia

Asuransi Mikro Indonesia adalah produk asuransi yang diperuntukan bagi masyarakat yang sederhana baik fitur dan

administrasinya, produknya mudah didapat, dengan harga ekonomis yaitu relatif terjangkau/murah, serta segera dalam

proses penyelesaian klaim”. Definisi ini diadopsi dari granddesign kerangka asuransi mikro Indonesia yang diluncurkan pada tanggal 17 Oktober 2013.

(20)

V.5.ii. Karakteristik Asuransi Mikro Indonesia

Sehingga, jika diringkas Asuransi Mikro adalah cara memindahkan risiko yang cocok dan pas untuk sebagian besar masyarakat Indonesia karena asuransi ini memiliki sifat yang:

1. TIDAK Rumit 3. TIDAK Mahal, dan

2. TIDAK Susah 4. Masyarakat TIDAK Lama terima santunannya

Atau untuk mudahnya dikenal dengan istilah

“Sederhana, Mudah, Ekonomis dan Segera (SMES)”

1. SEDERHANA

Dikatakan sederhana karena bentuk dan jenis santunannya tidak rumit. Tidak memakai polis (kontrak asuransi) panjang dan sulit dipahami. Kontrak asuransi harus memiliki fitur dan proses administrasi yang sederhana dan mudah dipahami oleh masyarakat. Untuk itu, dalam Asuransi Mikro cukup hanya memakai selembar sertifikat (dua halaman bolak balik) seperti halnya voucher isi ulang.

2. MUDAH

Asuransi Mikro bisa didapatkan di banyak tempat tidak harus ke kantor cabang asuransi, karena dapat dibeli di swalayan, kantor pos, outlet pegadaian, kios-kios, minimarket, kantor kepala desa atau tempat lain yang ditentukan baik secara pribadi maupun kelompok. Pada kelompok komunitas seperti koperasi, arisan, komunitas keagamaan, komunitas

(21)

3. EKONOMIS

Asuransi Mikro dikatakan ekonomis karena iuran yang dibayarkan sangat terjangkau bahkan dapat dikatakan relatif murah karena seharga tiga mangkok mie bakso, satu bungkus rokok atau seharga ketika membeli isi pulsa handphone. Namun, harga produk asuransi mikro berbeda-beda tergantung besar kecilnya santunan dan jenis asuransi yang dibeli.

Selain itu kelebihan dari premi asuransi mikro ini adalah pemegang polis cukup hanya dengan sekali bayar dalam satu

masa pertanggungan dikarenakan harganya yang sangat terjangkau. Sehingga, tidak perlu membayar secara bertahap seperti halnya jenis asuransi lainnya (bukan asuransi mikro).

4. SEGERA

Segera dalam arti proses pembayaran santunan relatif singkat yaitu tidak lebih dari 10 (sepuluh) hari setelah semua

dokumen diterima secara lengkap dan benar oleh perusahaan asuransi. Proses pembayaran santunan harus segera dilakukan setelah terjadinya risiko, jauh lebih cepat dari proses pembayaran asuransi konvensional. Hal ini disebabkan

masyarakat berpenghasilan rendah biasanya tidak memiliki tabungan yang cukup dan sangat membutuhkan dana untuk

(22)

V.6. Cara Memperolah Asuransi Mikro (hal. 36-37)

Produk asuransi mikro dapat diperoleh dengan berbagai cara, yaitu:

1. Perorangan, dimana produk asuransi mikro dapat dibeli langsung ke perusahaan asuransi, melalui swalayan,

kios-kios, kantor kepala desa atau tempat lain yang ditentukan oleh perusahaan asuransi. Sehingga seseorang yang ingin memperoleh produk asuransi mikro dapat langsung membeli dan memiliki asuransi pada saat transaksi jual beli misalnya di swalayan yang telah ditentukan tempatnya tanpa perlu menemui agen asuransi dengan prosedur dan persyaratan yang rumit.

2. Produk dapat dibeli melalui kelompok masyarakat yang tergabung dalam organisasi berbadan usaha seperti halnya

koperasi, organisasi keagamaan dan asosiasi lokal.

V.7. Perbedaan antara Produk Asuransi Mikro dan Bukan Mikro (hal. 38-39)

Produk Asuransi Mikro

Produk Bukan Asuransi Mikro

Polisnya ringkas (berupa voucher atau sertifikat) Polisnya tidak ringkas

Bentuk dan jenis santunan sederhana dan tidak rumit Polis memuat syarat dan ketentuan yang banyak Sedikit pengecualian Banyak pengecualian

Premi/kontribusi dan klaim sudah ditetapkan dan

jumlahnya sama bagi setiap tertanggung/peserta

Premi dan nilai pertanggungan tergantung permintaan tertanggung/peserta

Jangka Waktu:

umumnya tidak lebih dari 1 tahun

Jangka Waktu:

1 tahun atau lebih

Tanpa perlu melakukan cek kesehatan Perlunya cek kesehatan untuk asuransi kesehatan Dapat diperoleh langsung di kantor cabang asuransi,

swalayan, bank, koperasi, kios, kantor kepala desa atau tempat lain yang ditentukan, dan kelompok masyarakat

Dapat diperoleh di kantor cabang asuransi, melalui agen atau broker

Pembayaran klaimnya tidak lebih dari 10 hari setelah

dokumen diterima secara lengkap dan benar

Klaim diterima dalam 30 hari setelah dokumen lengkap dan langsung di kantor cabang asuransi

Asuransi mikro dapat ditawarkan dalam berbagai bentuk misalnya:

1. Asuransi Jiwa, dengan manfaat antara lain santunan biaya pemakaman yang biasanya menelan biaya cukup tinggi

dan pembayaran sisa pinjaman kepada lembaga keuangan penyedia pinjaman

2. Asuransi kerugian dengan manfaat antara lain santunan untuk pembangunan rumah/tempat usaha pasca bencana alam/kebakaran dan penggantian kerugian akibat gagal panen yang disebabkan oleh bencana alam

3. Asuransi kesehatan dengan manfaat antara lain pembayaran biaya rumah sakit dan santunan tunai sebagai pengganti

(23)

V.8. Tips Berasuransi yang Benar (hal. 40-49)

Untuk mendapatkan manfaat dari membeli produk asuransi mikro, ada beberapa tips atau hal yang perlu diperhatikan dan patut dilakukan yaitu, di antaranya adalah:

• Saat membeli produk asuransi mikro segeralah mencatat JENIS asuransinya.

• Jangan lupa untuk mencatat NOMOR kontrak asuransi/polis yang tertera dalam produk tersebut (lakukan

aktivasi jika diperlukan).

• Catat MASA BERLAKU produk asuransi tersebut agar tidak terlewat/kadaluwarsa ketika ingin mengajukan

santunan.

• Jangan lupa untuk selalu MEMBAYAR IURAN TEPAT WAKTU, walaupun tidak ada denda namun jika belum membayar iuran maka tidak ada perlindungan oleh asuransi.

• Untuk mengantisipasi jika ada hal-hal yang perlu diklarifikasikan atau ditanyakan mengenai produk, maka

sebaiknya catat dan ingat NOMOR TELEPON PERUSAHAAN ASURANSI yang mengeluarkan produk asuransi yang dibeli tersebut.

• Terakhir, agar proses pengajuan santunan dapat cepat diproses dengan efektif maka segeralah LENGKAPI

DOKUMEN yang diperlukan saat mengajukan santunan.

V.9. Pertanyaan yang sering muncul

Selain itu, terdapat pula beberapa hal yang perlu dipahami oleh masyakarat mengenai produk asuransi mikro. Beberapa diantaranya yang sering menjadi pertanyaan masyarakat adalah:

 Apabila selama JANGKA WAKTU ASURANSI ternyata TIDAK TERJADI RISIKO? Apakah itu berarti uang iuran yang

telah dibayarkan tersebut HANGUS?

Jawaban yang tepat untuk pertanyaan ini adalah, memang benar bahwa tidak akan ada pengembalian uang iuran tersebut karena tidak ada risiko yang terjadi sehingga tidak ada santunan yang harus dibayarkan perusahaan

asuransi kepada pemilik asuransi. Namun, iuran tersebut dapat bermanfaat bagi pemegang asuransi lainnya yang

mengalami risiko (tertimpa musibah). Hal ini dikarenakan, iuran yang dibayarkan oleh semua peserta asuransi

mikro akan dikumpulkan sebagai dana bersama (gotong royong) dan akan digunakan untuk membayarkan risiko

atau meringankan beban bagi mereka yang tertimpa musibah. Sehingga, pada dasarnya semangat dari asuransi ini

adalah saling membantu antar peserta asuransi.

Ada beberapa asuransi yang melakukan program ROP (Return of Premium) yaitu pengembalian premi kalau tidak terjadi risiko. Pada saat tidak terjadi klaim, tertanggung bisa mendapatkan preminya kembali tapi asuransi menjadi lebih mahal. Misalnya, untuk kecelakaan diri dengan premi Rp 50.000 per tahun mendapatkan santunan Rp 50 juta.

Dengan program ROP, perusahaan asuransi hanya memberikan santunan Rp 10 juta untuk produk dengan premi Rp

50.000 per tahun. Artinya perusahaan perlu menyisihkan biaya risiko, biaya akuisisi, dan cadangan pengembalian premi kalau tidak terjadi klaim. Selain ROP ada juga perusahaan asuransi memberikan diskon atau NCD (No claim

(24)

 Bagaimana apabila MASA KONTRAK ASURANSI TELAH HABIS?

Jika masa kontrak atau periode asuransi mikro Anda telah habis, maka ada baiknya agar segera membeli voucher

baru (sebagai polis perpanjangan) untuk jenis asuransi yang sama. Hal ini agar jenis asuransi tersebut tetap dapat

terlindungi pada jangka waktu berikutnya, sehingga tidak hangus.

 Apakah dimungkinkan jika MEMILIKI LEBIH DARI SATU SERTIFIKAT POLIS/VOUCHER untuk asuransi yang sama? Hal ini dimungkinkan tergantung jenis asuransinya. Namun, pada umumnya jumlahnya tentu saja akan dibatasi

untuk setiap orang untuk satu jenis asuransi.

 Bagaimana jika terjadi musibah yang dijamin, DOKUMEN POKOK apa saja yang harus disiapkan dan dikirimkan agar

proses penyelesaian ganti rugi bisa dilakukan dengan cepat?

Pada saat terjadi kerugian segera laporkan kepada perusahaan asuransi dalam waktu tidak lebih dari 2 x 24 jam setelah kejadian dengan menyertakan berbagai dokumen pokok untuk proses pengajuan santunan, diantaranya:

1. Voucher/sertifikat polis yang masih berlaku sesuai jenis asuransinya. Oleh karena itu tidak boleh hilang dan sebaiknya di-foto copy agar ada duplikatnya.

2. Copy KTP pemilik voucher atau sertifikat polis.

3. Surat keterangan yang berwenang (sesuai dengan jenis asuransinya). Oleh karena itu perlu diperhatikan ketentuan-ketentuan khusus yang telah ditetapkan di dalam kontrak.

Apabila dalam proses pengajuan santunan terjadi perselisihan antara penerima manfaat dan perusahaan asuransi,

maka disarankan hal tersebut dalam diselesaikan secara kekeluargaan atau melalui badan mediasi. Hal ini, dikarenakan

(25)

VI

. Daftar Pustaka

Otoritas Jasa Keuangan, Oktober 2013. Grand Design Pengembangan Asuransi Mikro di Indonesia Otoritas Jasa Keuangan, 2014. Buku Saku Asuransi Mikro di Indonesia

The Institute for Good Governance and Regional Development (IGGRD), 2010. Modul Pelatihan Pelatih Fasilitator Pemberdayaan Masyarakat

(26)

VII

. Lampiran

Lampiran I: Logo Asuransi Asuransi Mikro Indonesia

Makna dari logo yang tertuang dalam grand design asuransi mikro Indonesia adalah:

• Acungan jempol menunjukkan program asuransi mikro yang aman dan terjamin

• Senyum menandakan kepuasan layanan

• Orang berpeci dan berbatik menunjukkan jati diri bangsa Indonesia

• Lingkaran merah sebagai simbol inklusifitas

Lampiran II: Lirik Jingle Asuransi Mikro Indonesia

Ayo pilih asuransi

Pilih yang pasti cepat Pasti aman Pasti mudah

Ekonomis, bikin hati tenang Asuransi mikro Indonesia

Asuransi untuk kita Asuransi mikro Indonesia

Sederhana, mudah, cepat, dan mudah

Asuransi mikro Indonesia

Pas buat kita semua

Asuransi mikro Indonesia

(27)

Lampiran III: Jenis Asuransi Konvensional

Asuransi Kematian/Jiwa

Memberikan santunan kepada ahli waris bilamana Tertanggung meninggal dunia.

a) Nama polis: Terms life, Endowment dan Whole life insurance

b) Luas jaminan: meninggal karena penyakit dan kecelakaan. Waktu

perlindungan bisa hanya dalam bentuk proteksi untuk kurun waktu tertentu atau selama hidup.

c) Yang tidak dijamin: risiko-risiko yang akan ditetapkan dalam

ketentuan polis yang berlaku

d) Syarat dan kondisi: disesuaikan dengan jenis asuransi yang akan

dibeli. Dari yang paling murah yaitu proteksi dengan kurun waktu

tertentu, artinya kalau sampai akhir periode tertanggung tetap

hidup, maka tidak ada pengembalian uang pertanggungan. Uang pertanggungan hanya akan dibayarkan kalau

sebelum periode berakhir tertanggung meninggal dunia.

e) Perkiraan harga/premi: sesuai dengan jenis pertanggungan yang dibelinya.

Dalam asuransi jiwa selain terms assurance ada juga yang disebut asuransi seumur hidup (whole life) dan asuransi dengan tabungan (endowment). Asuransi whole life santunan diberikan pada saat pemegang polis meninggal

dunia dan pembayaran preminya disepakati dalam kurun waktu atau sampai usia tertentu. Sedangkan asuransi

endowmnent manfaat uang pertanggungannya ditetapkan untuk jangka waktu yang disepakati, kalau meninggal

sebelum waktunya dana akan dikembalikan demikian juga kalau sampai periode berakhir uang santunan juga dikembalikan.

Asuransi Kesehatan

Memberikan santunan untuk biaya pengobatan atau perawatan selama di Rumah Sakit.

a) Nama polis: Asuransi Kesehatan (bisa hanya penggantian biaya kamar atau termasuk biaya lainnya di rumah

sakit serta berobat jalan).

b) Luas jaminan: tergantung jenis perlindungan yang dibeli.

c) Yang tidak dijamin: sesuai dengan ketentuan yang berlaku untuk asuransi kesehatan.

d) Syarat dan kondisi: disesuaikan dengan jenis perlindungan yang dibeli.

e) Perkiraan harga/premi: tergantung dengan jenis perlindungannya serta waktu perawatan serta tambahan-tamahan jaminan lainnya. Secara nasional telah diberlakukan program BPJS dimana

masyarakat berhak mendapatkan program asuransi kesehatan dengan membayar iuran bulanan yang berbeda tergantung pada kelas perawatannya.

(28)

Asuransi Kecelakaan Diri

Memberikan santunan biaya pengobatan bilamana Tertanggung mengalami kecelakaan: Memberikan santunan

kepada Tertanggung yang menderita luka badan atau meninggal karena kecelakaan). a) Nama polis: Asuransi Personal Accident.

b) Luas jaminan: mati, cacat tetap, dan biaya pengobatan akibat

kecelakaan.

c) Yang tidak dijamin: terdapat pengecualian umum dan khusus seperti ikut dalam balapan motor atau mobil atau risiko-risiko yang

memang mengandung unsur bahaya didalamnya.

d) Syarat dan kondisi: sesuai dengan ketentuan yang berlaku dalam

asuransi personal accident.

e) Perkiraan harga/premi: tergantung dengan besaran santunan yang

diminta serta jenis pekerjaan yang dimiliki. Program asuransi ini bisa dijual asuransi umum atau asuransi jiwa.

Bedanya asuransi umum hanya untuk periode 1 tahun sedangkan asuransi jiwa umumnya masuk dalam program

asuransi terms life yang diberikan dalam periode yang lebih dari 1 tahun.

Asuransi Pemakaman

Memberikan santunan kepada pemegang polis jika meninggal dunia

untuk biaya jasa pemakaman atas dirinya dimana santunan tersebut

diberikan kepada keluarga yang ditinggalkannya.

a) Nama polis: Dana Pemakaman/Funeral Insurance.

b) Luas jaminan: meninggal dunia karena sebab apapun. Kepada keluarga yang ditinggalkan bisa mendapatkan santunan sebesar ketentuan yang disepakati bisa dalam bentuk tunai atau dalam bentuk fasilitas pemakaman yang disepakati.Misalnya peti mati,

ambulans, tempat makam dan tenda

c) Yang tidak dijamin: umumnya di atas umur yang disepakati dan beberapa risiko seperti bunuh diri.

d) Syarat dan kondisi: sesuai dengan ketentuan yang berlaku untuk polis tersebut.

e) Perkiraan harga/premi: sangat tergantung dari jumlah peserta dan besaran dana kematian yang diminta.

Asuransi Kebakaran

Memberikan santunan bilamana Tertanggung menderita kerugian akibat kebakaran atas harta-properti miliknya.

a) Nama polis: Asuransi Kebakaran Indonesia.

b) Luas jaminan: kebakaran, disambar petir, ledakan, kejatuhan pesawat atau barang-barang yang jatuh darinya, serta asap.

c) Yang tidak dijamin: kebakaran maupun kerusakan yang terjadi

langsung atau tidak langsung karena kerusuhan, gempa bumi, letusan gunung berapi, angin topan, tanah

(29)

d) Syarat dan kondisi: umumnya menyangkut masalah pembayaran premi, kewajiban tertanggung bilamana terjadi

kebakaran.

e) Perkiraan harga/premi: tergantung dari jenis penggunaan bangunan: rumah tinggal, salon, toko.

Asuransi Kendaraan

Memberikan santunan bilamana Tertanggung menderita kerugian pada

kendaraannya.

a) Nama polis: Asuransi Kendaraan Bermotor Indonesia.

b) Luas jaminan: Gabungan, Kerugian Total dan Tanggung gugat pihak ketiga

c) Yang tidak dijamin: sesuai ketentuan yang diberlakukan dalam

polisnya.

d) Syarat dan kondisi: sesuai dengan ketentuan yang diberlakukan

dalam polisnya.

e) Perkiraan harga/premi: Asuransi kendaraan bermotor besaran preminya sudah ditetapkan oleh pemerintah sesuai dengan PMK no 74 tahun 2010. Dengan mempertimbangkan besaran harga kendaraannya.

Asuransi Gagal Panen

Memberikan santunan kepada petani bilamana mengalami kegagalan panen

a) Nama polis: Crop insurance.

b) Luas jaminan: bilamana terjadi gagal panen karena sebab yang

dijamin dalam polis.

c) Yang tidak dijamin: kalau kegagalan panen tersebut hanya sebagian atau kurang dari 60% dari biaya yang disepakati.

d) Syarat dan kondisi: ketentuan-ketentuan yang disepakati dalam

polis yang diterapkan.

e) Perkiraan harga/premi: besaran premi akan ditentukan dengan ketentuan penyebab yang disepakati. Asuransi tanaman bisa

juga dijamin dengan polis asuransi kebakaran, dimana kerusakan tanaman hanya akan diganti sebagai akibat

kebakaran.

Asuransi Peternakan

Memberikan santunan kepada peternak bilamana ternaknya mati.

a) Nama polis: Livestocks insurance.

b) Luas jaminan: memberi ganti rugi sebesar harga ternak yang mati akibat sakit karena penyakit atau sebab-sebab yang tidak diketahui dan tiba-tiba. Bisa juga kematian ternak selama dalam

(30)

c) Yang tidak dijamin: sesuai yang ditetapkan dalam ketentuan polis tersebut.

d) Syarat dan kondisi: sesuai dengan ketentuan yang disepakati oleh Tertanggung dan Penanggung.

e) Perkiraan harga/premi: tergantung dari risiko yang dijamin dan kondisi hewan yang akan diasuransikan.

Asuransi Nelayan

Memberikan santunan kepada Nelayan yang menderita kerugian atas kerusakan perahu dan peralatannya dan jika

tenggelam karena dihempas ombak.

a) Nama polis: hull insurance yang disesuaikan khusus untuk kapal kayu

b) Luas jaminan: rusak atau hancurnya kapal karena ombak,

tenggelam karena badai

c) Yang tidak dijamin: hilang dicuri atau sengaja dirusak.

d) Syarat dan kondisi: sesuai ketentuan yang berlaku untuk

jenis asuransi ini

e) Perkiraan harga/premi: umumnya tergantung dari cara pembuatan,

bahan yang dipakai dan keahlian untuk membuatnya.

Asuransi Gempa Bumi

Memberikan santunan kepada pemegang polis yang menderita akibat terjadinya musibah bencana alam gempa

bumi.

a) Nama polis: Asuransi Gempa bumi Indonesia

b) Luas jaminan: kerusakan atas harta benda akibat bencana

alamgempa bumi dan atau gempa bumi yang diakibatkan oleh terjadinya letusan gunung berapi.

c) Yang tidak dijamin: kerugian atau kerusakan sebagai akibat bukan

dari gempa bumi atau letusan gunung berapi.

d) Syarat dan kondisi: ketentuan-ketentuan yang harus dipahami dan disepakati oleh kedua belah pihak, umumnya menyangkut masalah

pembayaran premi, kewajiban tertanggung bilamana terjadi bencana.

e) Perkiraan harga/premi: tergantung dari jenis penggunaan bangunan: rumah tinggal, salon, toko, serta zona daerah dimana Tertanggung tinggal, Indonesia dibagi dalam beberapa zona wilayah kegempaan.

(31)

Program asuransi untuk berbagai kegiatan misalnya:

1. Asuransi pembangunan pabrik dikenal nama asuransi Contractor All risks Insurance

2. Asuransi pemasangan mesin dalam pabrik dikenal nama asuransi Erectioan All Risks insurance

3. Asuransi untuk komputer dan alat elektronik lainnya dikenal nama “Electrical equipment Insurance”

4. Asuransi untuk kerusakan mesin dikenal asuransi Machinery breakdown

5. Asuransi untuk risiko kebongkaran (bukan kehilangan) karena harus ada unsur kekerasan disebut

asuransi Burglary

6. Asuransi pengangkutan barang disebut cargo insurance, pengangkutan darat, laut dan udara

7. Asuransi yang menyangkut hilangnya uang dalam brankas (cash in safe), asuransi uang dalam kotak penyimpanan (cash in cashier box) dan asuransi uang dalam pengiriman (cash in transit)

8. Asuransi khusus untuk bangunan di pasar atau bangunan pasar itu sendiri, di Indonesia dikenal asuransi konsorsium risiko khusus (KARK)

9. Asuransi kendaraan berat atau alat berat disebut Heavy equipment insurance dan peralatan-peralatan seperti traktor dan lainnya umumnya disebut Contractor Plant and Machinery insurance.

10. Asuransi untuk kapal dan pesawat disebut Hull insurance and Aviation insurance.

(32)
(33)

Lampir

an IV : T

abel Iden

tifik

asi Risik

o

Sek tor: Jasa In termediasi - K oper asi Kegiat an Iden tifik asi Risik o Jenis Asuransi K on vensional Pot ensi - Asuransi Kon vensional

Jenis Asuransi Mikro

Pot

ensi - Asuransi Mikro

Koperasi Simpan Pinjam

Pr operti (g edung milik koper asi) Kebak ar an; benc ana alam; k erusak an akiba t huru-har a & t er orisme; kerusak an pada saa t pembangunan g edung / pr operti Asur ansi K ebak ar an; Asur ansi Kebak ar an deng an perluasan; Asur asi Loss of Profit ; Asur ansi P embangunan (CAR); Asur ansi K endar aan & Tang gung Ja w ab Huk um; Asur ansi Kebongk ar an (Bur glar y); Cr edit Lif e jik

a ada pinjaman dari Bank

Asur ansi un tuk in ven taris tert en tu y ang dinilai berhar ga ( agreed value ) Rumahk u; St op Usaha Erup si; St op Usaha Gempa T sunami; P AS K ebak ar an dan P AS Gempa Bumi (A CA); K ebak ar an

Rumah (Allianz); Rumahk

u dan St

op

Usaha Gempa Bumi T

sunami (Binagriy a); SALAM Mikr o K ebak ar an & P erluasann ya (T ripk art a); Cr edit Lif e (Allianz & Ax a) Asur ansi pembangunan; Asur ansi Kendar aan & Tang gung Ja w ab Huk um In ven taris (per ala tan kan tor; ala t tulis k an tor , kendar aan) Kebak ar an; benc ana alam; k erusak an akiba t ter orisme; k ebongk ar an

Uang tunai milik k

oper asi & ang got a Kebongk ar an di k an tor koper asi a tau saa t trans fer k e Bank Asur ansi CIS ( cash in saf e ); CICB ( cash in c ashier bo x ); CIT ( cash in transit ); Fidelity Guar an tee n/a n/a Asur ansi CIS (c ash in sa fe); CICB (c ash in c ashier bo x); CIT (c ash in transit) Debitur simpan Kecelak aan y ang men yebabk an c ac at te tap; k eg ag alan peng embalian kr edit kar ena k ema tian a tau keg ag alan usaha Asur ansi K eseha tan; Asur ansi Kecelak aan Diri; Credit Lif e (ter gan

tung jenis usaha); BP

JS n/a Asur ansi K ecelak aan Diri (A CA; Allianz; BRIngin Lif e; T ripak art a; Cakr aw ala Pr ot ek si; Bhak ti Bha yangk ar a); Asur ansi in patien t (san tunan r aw at inap); Asur ansi Jiw a (Si P eci); Cr edit lif e; Peg aw ai dan ang got a koper asi, beert a keluar gan ya Sakit; k ecelak aan yang men yebabk an cac at t et ap; bia ya peng oba tan & r aw at inap; mening gal; bia ya pemak aman Asur ansi K eseha tan; Asur ansi Kecelak

aan Diri; Asur

ansi Jiw a; BP JS Asur ansi Pemak aman Asur ansi K ecelak aan Diri (A CA; Allianz; BRIngin Lif e; T ripak art a; Cakr aw ala Pr ot ek si; Bhak ti Bha yangk ar a); Asur ansi in pa tien t (san tunan r aw at inap); Asur ansi Jiw a (Si P eci; T amader a - Allianz; BRIngin

Ajaib - BRIngin Lif

e; Ak da Ex tra - Bhak ti Bha yangk ar

a); Salam SIS

W A (pemeg ang polis sek olah) Asur ansi Pemak aman

(34)

Sek tor: P ert anian – P adi Kegiat an Iden tifik asi Risik o

Jenis Asuransi Kon

vensional Pot ensi - Asuransi Kon vensional

Jenis Asuransi Mikro

Pot ensi - Asuransi Mikro Hulu Pemilihan bibit Bibit rusak k ar ena t erlalu lama dalam pen yimpanan; bibit y ang ter sedia buk an v arian y ang sesuai deng an k ondisi lahan at au periode t anam t ert en tu n/a Asur ansi un tuk perusahaan pen yedia bibit padi n/a Asur ansi un tuk perusahaan pen yedia bibit padi Tempa t pen yimpanan bibit Kebak ar an; benc ana alam; kerusak an akiba t t er orisme Asur ansi k ebak ar an; Asur ansi k ebak ar an deng an perluasan; n/a Rumahk u; St op Usaha Erup si; St op Usaha Gempa T sunami; P AS K ebak ar an dan P AS Gempa Bumi (A CA); K ebak ar an Rumah (Allianz); Rumahk u dan St op Usaha Gempa Bumi T sunami (Binagriy a); S ALAM Mikr o Kebak ar an & P erluasann ya (T ripk art a); n/a Tempa t pen yimpanan

pupuk Persedian pupuk

Kerusak an pupuk sebelum tang gal k adaluw ar sa; kebongk ar an n/a Asur ansi Pupuk (un tuk perusahaan pupuk) n/a Asur ansi Pupuk (un tuk perusahaan pupuk) Proses t anam, pengolahan, dan pemeliharaan Perubahan cuac a ek str em; ser ang an

hama & pen

yakit; benc ana alam; kesalahan peng olahan; Gag al panen n/a Asur ansi Gag al P anen/ Puso; Asur ansi Indek s Cuac a n/a Asur ansi Gag al Panen/Puso; Asur ansi Indek s Cuac a Mesin pert anian/ trak tor; perk ak as/ ala t pot ong pert anian Kerusak an Asur ansi Con tract or Plan t & Machiner y (CPM) n/a n/a Asur ansi per ala tan pert anian Hilir Tempa t pen yimpanan padi (lumbung) Kebak ar an; benc ana alam; kerusak an akiba t huru-har a & t er orisme; K eg ag alan peng embalian kr edit un tuk pr operti y

ang sedang dibangun

at au dicicil Asur ansi k ebak ar an; Asur ansi k ebak ar an deng an perluasan; Cr edit Lif e n/a Rumahk u; St op Usaha Erup si; St op Usaha Gempa T sunami; P AS K ebak ar an dan P AS Gempa Bumi (A CA); K ebak ar an Rumah (Allianz); Rumahk u dan St op Usaha Gempa Bumi T sunami (Binagriy a); S ALAM Mikr o Kebak ar an & P erluasann ya (T ripk art a); n/a Tempa t peng giling an padi Tempa t penjualan di kios a

tau los pasar

Kendar aan angk ut an ber as k e t empa t penjualan Kehilang an k endar aan; kerusak an akiba t k ecelak aan Asur ansi K endar aan; Asur ansi Peng angk ut an (c ar go) n/a n/a Asur ansi Kendar aan Ber as un

tuk dijual dan

per sediann ya Kebongk ar an; ker usak an dalam pen yimpanan n/a Asur ansi s tok dag ang & perluasann ya n/a Asur ansi s tok dag ang & perluasann ya Pe tani dan keluar gan ya Sakit; k ecelak aan y ang men yebabk an c ac at t et ap; bia ya peng oba tan & r aw at inap; mening gal; bia ya pemak aman Asur ansi K eseha tan; Asur ansi K ecelak aan Diri; Asur ansi Jiw a; BP JS Asur ansi Pemak aman Asur ansi K ecelak aan Diri (A

CA; Allianz; BRIngin

Lif e; T ripak art a; Cakr aw ala Pr ot ek si; Bhak ti Bha yangk ar a); Asur ansi in patien t (san tunan ra w at inap); Asur ansi Jiw a (Si P eci; T amader a -

Allianz; BRIngin Ajaib - BRIngin Lif

e; Ak da Ex tra - Bhak ti Bha yangk ar

a); alam SIS

W A (pemeg ang polis sek olah) Asur ansi Pemak aman

(35)

Sek tor: P erik anan - Ik an t angk ap Kegiat an Iden tifik asi Risik o

Jenis Asuransi Kon

vensional Pot ensi - Asuransi Kon vensional

Jenis Asuransi Mikro

Pot

ensi - Asuransi Mikro

Hulu Galang an k apal Kebak ar an; benc ana alam; kerusak an y ang t

erjadi pada saa

t pembangung an g alang an k apal Asur ansi k ebak ar an; Asur ansi k ebak ar an deng an perluasan; Asur ansi K apal; Builder ’s Risk; Hull Insur ance; Asur ansi

Kapal dan perluasann

ya (saa t diluncurk an dan per cobaan pela yar an) n/a Asur ansi K ebak ar an un

tuk bangunan lain

misal g alang an k apal; Asur ansi P embangunan (CAR); Asur ansi Pembua tan K apal/ Per ahu Kapal dan pr oses pembua tann ya. Beber apa jenis k apal y aitu: • K apal mot or: 10-20 G T; 20-30 G T; 30-50 G T; 50-100 G T; 100-200 G T • P er ahu mot or t empel • P er ahu t anpa mot or Kebak ar an; benc ana alam; a tau rusak akiba t k erusuhan pada tahap pembua

tan; Rusak akiba

t

keg

ag

alan pada saa

t peluncur an kapal dari t empa t pembua tan ke g alang an k

apal; Rusak akiba

t per cobaan pela yar an y ang tidak

berjalan sempurna (tidak semua perala

tan berfungsi seng

an baik); Proses penangk apan ikan Kapal/per ahu nela yan dan perlengk apann ya seperti mot or tempel, jala, t empa t pen yimpanan ik an di kapa/per ahu nela yan,dll Pencurian k apal; k erusak an mot or kapal dan k apal; k erusak an/ pencurian jala; Asur ansi K apal Asur ansi per ala tan penangk apan ikan n/a Asur ansi k apal/per ahu nela yan (k erusak an dan hilang saa t berla yar); Asur ansi perlengk apan

kapal dan per

ala tan penangk apan ik an (misal mot or t

empel dan jala)

Hilir Cold s torage dan pembangunann ya Kebak ar an; benc ana alam; at au rusak akiba t huru-har a & t er orisme; k eg ag alan peng embalian kr edit Asur ansi k ebak ar an; Asur ansi k ebak ar an deng an perluasan; Asur ansi

Pembangunan (CAR); Asur

ansi P emasang an Mesin (E AR); Cr edit Lif e n/a Rumahk u; St op Usaha Erup si; St op Usaha Gempa Tsunami; P AS K ebak ar an dan P AS Gempa Bumi (A CA); K ebak ar an Rumah (Allianz); Rumahk u dan St

op Usaha Gempa Bumi

Tsunami (Binagriy a); SALAM Mikr o K ebak ar an & Perluasann ya (T ripk art a); Cr edit Lif e (Allianz & Ax a) Asur ansi pembangunan; Bangunan t empa t pelelang an ik an Kebak ar an; benc ana alam; kerusak an akiba t huru-har a & ter orisme Asur ansi k ebak ar an; Asur ansi k ebak ar an deng an perluasan; Asur ansi Loss of Pr ofit n/a Rumahk u; St op Usaha Erup si; St op Usaha Gempa Tsunami; P AS K ebak ar an dan P AS Gempa Bumi (A CA); K ebak ar an Rumah (Allianz); Rumahk u dan St

op Usaha Gempa Bumi

Tsunami (Binagriy a); SALAM Mikr o K ebak ar an & Perluasann ya (T ripk art a); Cr edit Lif e (Allianz & Ax a) n/a Tempa t penjualan di kios at au los pasar

(36)

Kegiat an Iden tifik asi Risik o

Jenis Asuransi Kon

vensional Pot ensi - Asuransi Kon vensional

Jenis Asuransi Mikro

Pot

ensi - Asuransi Mikro

Hilir Kendar aan peng angk ut an ikan k e t empa t penjualan Rusak; hilang Asur ansi K endar aan dan T ang gung Ja w ab Huk um n/a n/a Asur ansi K endar aan & Tang gung Ja w ab Huk um Komoditi dag ang: ik an Ik an rusak dalam pen yimpanan at au saa t dis tribusi Asur ansi K ebak ar an & perluasann ya Asur ansi St ok Dag ang n/a Asur ansi St ok Dag ang an Ger obak t empa t penjualan ik an Rusak/hilang n/a Asur ansi In ven taris bar ang tert en tu St op Usaha Erup si; St op Usaha Gempa Asur ansi in ven taris tert en tu, Asur ansi Ger obak Nela yan dan k eluar gan ya Sakit; k ecelak aan y ang men yebabk an c ac at t et ap; bia ya peng oba tan & r aw at inap; mening gal; bia ya pemak aman Asur ansi K eseha tan; Asur ansi K ecelak aan Diri; Asur ansi Jiw a; BP JS Asur ansi Pemak aman Asur ansi K ecelak aan Diri (A CA; Allianz; BRIngin Lif e; T ripak art a; Cakr aw ala Pr ot ek si; Bhak ti Bha yangk ar a); Asur ansi in patien t (san tunan r aw at inap); Asur ansi Jiw a (Si Peci; Tamader a - Allianz; BRIngin

Ajaib - BRIngin Lif

e; Ak da Ex tra - Bhak ti Bha yangk ar a); alam SIS W A (pemeg ang polis sek olah) Asur ansi P emak aman

(37)

Sek

tor: P

et

ernak

an Sapi pot

ong & sapi per

ah Kegiat an Iden tifik asi Risik o

Jenis Asuransi Kon

vensional

Pot

ensi - Asuransi Konvensional

Jenis Asuransi Mikro

Pot

ensi - Asuransi Mikro

Sapi pot ong Pembibit an sapi pot ong Induk sapi ma ti saa t melahirk an; anak sapi ma ti saa t lahir Asur ansi T ernak Sapi ( Cattle Lives tock Insuranc e ) -- un tuk induk sapi Asur ansi T ernak Sapi ( Cattle Lives tock Insuranc e) -- un tuk anak sapi n/a Asur ansi t ernak sapi Pengiriman t ernak deng an angk ut an (dari t empa t pembelian/pembibit an k e tempa t peng gemuk an) Ternak ma ti akiba t kecelak aan; ma ti

selama dalam pengiriman

Asur ansi Cargo Lives tock (dar at, laut, udar a) n/a n/a Asur ansi Cargo Lives tock Proses pemeliharan Kandang t ernak permanen Kebak ar an; benc ana alam; k erusak an akiba t huru-har a & ter orisme; Asur ansi k ebak ar an; Asur ansi k ebak ar an deng an perluasan; n/a Rumahk u; St op Usaha Erup si; St op Usaha Gempa T sunami; P AS Kebak ar an dan P AS Gempa Bumi (A CA); K ebak ar an Rumah (Allianz); Rumahk u dan St op Usaha Gempa Bumi T sunami (Binagriy a); S ALAM Mikr o K ebak ar an & P erluasann ya (T ripak art a); n/a Per ala tan penunjang di pe ternak an, seperti tempa t penampung an air un tuk t ernak (pen ting saa t musim k ering); Kerusak an; Kebongk ar an n/a Asur ansi per ala tanan pe ternak an n/a Asur ansi per ala tanan pe ternak an Pr oses peng gemuk an & pemelihar aan Ternak ma ti alami; ternak hilang Ca ttle Liv es tock insur ance n/a n/a Asur ansi t ernak sapi Pen yakit epidemis Ternak ma ti sebelum w ak tu pr oduk si kar ena sakit Hilir Kendar aan peng angk ut an ternak K eh il an g an ; Kerusak an akiba t kecelak aan Asur ansi k endar aan & T ang gung Ja w ab Huk um n/a n/a Asur ansi kendar aan & Tang gung Ja w ab Huk um Rumah pot ong he w an (bangunan) Kebak ar an; benc ana alam; kerusak an akiba t hur a-h ar a &t er orisme; Asur ansi k ebak ar an; Asur ansi k ebak ar an deng an perluasan; Asur ansi Loss of Pr ofit; Cr edit Lif e n/a Rumahk u; St op Usaha Erup si; St op Usaha Gempa T sunami; P AS Kebak ar an dan P AS Gempa Bumi (A CA); K ebak ar an Rumah (Allianz); Rumahk u dan St op Usaha Gempa Bumi T sunami (Binagriy a); S ALAM Mikr o K ebak ar an & P erluasann ya (T ripk art a); Cr edit Lif e (Allianz & Ax a) n/a Pengiriman t ernak k e rumah pot ong he w an Ternak ma ti akiba t kecelak aan; ma ti

selama dalam pengiriman

Asur ansi Cargo Lives tock (dar at, laut, udar a) n/a n/a Asur ansi Cargo Lives tock

Pengiriman daging pot

ong

ke t

empa

(38)

Kegiat an Iden tifik asi Risik o

Jenis Asuransi Kon

vensional

Pot

ensi - Asuransi Konvensional

Jenis Asuransi Mikro

Pot

ensi - Asuransi Mikro

Hilir Tempa t penjualan di kios at au los pasar Kebak ar an; benc ana alam; kerusak an akiba t huru-har a & ter orisme; Keg ag alan peng embalian kr edit un tuk pr operti yang sedang dicicil Asur ansi k ebak ar an; Asur ansi k ebak ar an deng an perluasan; Cr edit Lif e n/a Rumahk u; St op Usaha Erup si; St op Usaha Gempa T sunami; P AS Kebak ar an dan P AS Gempa Bumi (A CA); K ebak ar an Rumah (Allianz); Rumahk u dan St op Usaha Gempa Bumi T sunami (Binagriy a); S ALAM Mikr o K ebak ar an & P erluasann ya (T ripk art a); Cr edit Lif e (Allianz & Ax a) n/a

Daging sapi pot

ong un

tuk

dijual dan per

sediann ya Kebongk ar an; rusak akiba t k ebak ar an

yang menimpa pasar/kios a

tau benc ana alam Asur ansi K ebak ar an dan perluasann ya Asur ansi St ok Dag ang dan perluasann ya n/a Asur ansi St ok Dag ang dan perluasann ya Pe ternak dan k eluar gan ya Sakit; k ecelak aan yang men yebabk an cac at t et ap; bia ya peng oba tan & r aw at inap; mening gal; bia ya pemak aman Asur ansi K eseha tan; Asur ansi K ecelak aan Diri; Asur ansi Jiw a; BP JS Asur ansi P emak aman Asur ansi K ecelak aan Diri (A CA; Allianz; BRIngin Lif e; T ripak art a; Cakr aw ala Pr ot ek si; Bhak ti Bha yangk ar a); Asur ansi in pa tien t (san tunan r aw at inap); Asur ansi Jiw a (Si P eci; T amader a

- Allianz; BRIngin Ajaib - BRIngin Lif

e; Ak da Ex tra - Bhak ti Bha yangk ar a); alam SIS W A (pemeg

ang polis sek

olah) Asur ansi Pemak aman Sapi perah Pembibit an sapi per ah Induk sapi ma ti saa t melahirk an; anak sapi ma ti saa t lahir Asur ansi T ernak Sapi ( Cattle Lives tock Insuranc e) -- un tuk induk sapi Asur ansi T ernak Sapi un

tuk anak sapi y

ang m ati n/a Asur ansi t ernak

sapi (induk sapi & anak sapi)

Pengiriman t ernak deng an angk ut an (dari t empa t pembelian/pembibit an k e tempa t peng gemuk an) Ternak ma ti akiba t kecelak aan; ma ti dalam peng angk ut an Asur ansi Cargo Lives tock (dar at, laut, udar a) n/a n/a Asur ansi Car go Liv es tock Proses pemeliharan Kandang t ernak permanen Kebak ar an; benc ana alam; k erusak an akiba t huru-har a & ter orisme; Asur ansi k ebak ar an; Asur ansi k ebak ar an deng an perluasan; n/a Rumahk u; St op Usaha Erup si; St op Usaha Gempa T sunami; P AS Kebak ar an dan P AS Gempa Bumi (A CA); K ebak ar an Rumah (Allianz); Rumahk u dan St op Usaha Gempa Bumi T sunami (Binagriy a); S ALAM Mikr o K ebak ar an & P erluasann ya (T ripak art a); n/a Per ala tan penunjang di pe ternak an, seperti tempa t penampung an air un tuk t ernak (pen ting saa t musim k ering); perk ak as un tuk pemer ahan; Kerusak an; Kebongk ar an n/a Asur ansi per ala tanan pe ternak an n/a Asur ansi per ala tanan pe ternak an

Referensi

Dokumen terkait

Rencana Kinerja Tahunan (RKT) tahun 2021 merupakan penjabaran lebih lanjut dari sasaran dan program yang telah ditetapkan dalam Rencana Aksi Kegiatan (RAK) Kantor

Untuk melindungi perbatasan dengan lebih ketat, Direktorat Jenderal Imigrasi juga telah memasang daftar pantauan ECS (Enhanced Cekal System) atau yang dikenal

bahwa dalam rangka menanggulangi kemiskinan serta mendorong pertumbuhan daya beli masyarakat khususnya berkaitan dengan kerawanan pangan masyarakat miskin serta untuk

Secara teoritis, semakin banyak jumlah wisatawan dan semakin lama wisatawan tinggal di suatu daerah tujuan wisata, maka semakin banyak pula uang yang dibelanjakan di

Sebagai gereja yang terus berkembang di tengah arus zaman, dan dalam rangka menjawab kebutuhan Jemaat akan adanya kurikulum pembinaan untuk personalia badan

Saudara-saudara yang dikasihi Tuhan, Pada hari ini, Minggu 11 Oktober 2015 dalam Kebaktian ke-IV (Pk.17.00 WIB) akan dilayankan Sakramen Baptis Kudus

Dari keseluruhan tabel tunggal yang dianalisis, peneliti dapat menyimpulkan bahwa strategi public relations dengan menggunakan analisis SWOT (Strenghts, Weakness,

Perkebunan Nusantara IV (Persero) mengelola 2 (dua) budidaya perkebunan yang berupa tanaman Kelapa Sawit dan Teh dengan 38 unit kebun yang dilengkapi dengan saran pengolahannya