• Tidak ada hasil yang ditemukan

Melebihi Batas Pertanian

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Melebihi Batas Pertanian"

Copied!
46
0
0

Teks penuh

(1)

Page 1

Melebihi Batas Pertanian

Oleh:

Ulfa Maulidya

Adrian Nalendra Perwira Ade bayu Erlangga

Vincentia Anggita Puspitasari Jarot Yuliyanto

Hestiani

Presentasi Ekonomika Pertanian dan Perdesaan Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM

(2)

Page 2

Outline

1 Monetisasi Pedesaan, Kredit Mikro Pedesaan 2 Upah Pekerja dalam Sektor Pertanian

3 Meningkatnya Lapangan Pekerjaan Nonpertanian Pedesaan 4 Upah dan Pendapatan di Pasar Tenaga Kerja Pedesaan

5 Supply Pekerja: Migrasi dan Ekonomi Urban

6 Sekolah, Pelatihan, dan Transisi kepada Pasar Tenaga Kerja 7

Memberi jaringan keamanan sosial untuk mengurangi kerentanan

8

Perhatian untuk tenaga kerja pedesaan dan migrasi: kebutuhan perhatian kebijakan

(3)

Page 3

Outline

1. Monetisasi Pedesaan, Kredit Mikro Pedesaan 2. Upah Pekerja dalam Sektor Pertanian

3. Meningkatnya Lapangan Pekerjaan Nonpertanian Pedesaan

4. Upah dan Pendapatan di Pasar Tenaga Kerja Pedesaan

5. Supply Pekerja: Migrasi dan Ekonomi Urban 6. Sekolah, Pelatihan, dan Transisi kepada Pasar

Tenaga Kerja

7. Memberi jaringan keamanan sosial untuk mengurangi kerentanan

8. Perhatian untuk tenaga kerja pedesaan dan migrasi: kebutuhan perhatian kebijakan

(4)

Page 4

Monetisasi Pedesaan,

Kredit Mikro Pedesaan

Oleh:

Ulfa Maulidya

(5)

Page 5

Pendahuluan

• Wilayah pedesaan di negara sedang berkembang menghadapi masalah ketenagakerjaan

• Pasar tenaga kerja pedesaan menyediakan lapangan kerja di sektor pertanian dan

nonpertanian, wirausaha, dan tenaga kerja upahan

• Tenaga kerja sebagai aset utama kaum miskin merupakan sumber utama pendapatan bagi

mereka yang tidak memiliki lahan atau berlahan sempit.

• Kebijakan yang aktif bagi pasar tenaga kerja pedesaan dapat menurunkan kemiskinan di pedesaan dalam jangka panjang dan

(6)

Page 6

Tenaga kerja pedesaan:

sebuah tantangan yang

menakutkan

Gap antara jumlah pekerja baru di pedesaan dan jumlah pekerjaan baru di sektor

pertanian terus melebar.

Sektor pertanian tidak akan mampu mengatasi masalah tenaga kerja di

pedesaan, nonpertanian pedesaan harus menjadi sumber utama pekerjaan baru.

(7)

Page 7

Pertanian tidak bisa menyerap semua

angkatan kerja baru di pedesaan

(8)

Page 8

(9)

Page 9

Lapangan kerja di pedesaan berdasarkan sektor aktivitas, negara-negara tertentu

(10)

Page 10

Upah Pekerja dalam Sektor

Pertanian

Oleh: Adrian

(11)

Page 11 Hubungan Antara Pendapatan per Kapita dengan Jumlah Pekerja Bayaran terhadap Lapangan Kerja

(12)

Page 12

Perihal pertanian yang mempengaruhi

permintaan dan tenaga kerja

• Musiman

• Risiko produksi pertanian • Masalah agensi

(13)

Page 13

Kondisi kerja di pertanian tidak

kondusif

• Pekerja di pertanian menghadapi masalah keamanan dan risiko lingkungan, karena kurang dilindungi hukum

• Menurut ILO, pertanian salah satu

lapangan kerja yang paling berbahaya (355k korban per tahun)

(14)

Page 14

Mengadaptasi regulasi tenaga kerja

dalam kondisi pertanian pedesaan

• Tujuan utama kebijakan adalah untuk

menguntungkan pekerja, khususnya yang miskin, dan lapangan kerja bagi tenaga

kerja kurang terampil

• Tujuan kedua untuk menguatkan sektor formal

(15)

Page 15

Mengadaptasi regulasi tenaga kerja

dalam kondisi pertanian pedesaan (2)

• Namun, aturan upah minimum

mengurangi permintaan tenaga kerja dan meningkatkan sektor informal

(16)

Page 16

Perubahan sumber lapangan kerja

akibat revolusi nilai-tinggi

• Meningkatkan tenaga kerja di sektor pertanian masih penting untuk negara dengan sektor pertanian yang besar • Salah satunya gerakan Asian Green

Revolution

• Penanaman holtikultura lebih menyerap tenaga kerja dibanding bahan pokok

(17)

Page 17

Meningkatnya Lapangan

Pekerjaan Nonpertanian

Pedesaan

Oleh:

Ade Bayu Erlangga 10/299797/EK/18060

(18)

Page 18

Penduduk 15 Tahun Keatas yang Bekerja Menurut Lapangan Pekerjaan Utama di

Indonesia, 2008-2012 40% 40% 38% 36% 35% 60% 60% 62% 64% 65% 0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90% 100% 2008 2009 2010 2011 2012 P e rs e n dar i tot a l pek e rja a n ut a ma Tahun

Persen Nonpertanian Persen Pertanian

Sumber: BPS (2013)

Lapangan pekerjaan telah mengalami diversifikasi di luar sektor pertanian. Dari total angkatan kerja di Indonesia sebesar 110.808.154 jiwa pada 2012, 35% diantaranya masih bekerja di bidang pertanian. Persentase tersebut menunjukkan tren yang menurun jika dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

(19)

Page 19

Perkembangan Proporsi Pekerja Sektor

Pertanian di Indonesia, 1990-2010

Sumber: Sensus BPS (2010)

Selama kurun waktu 1990-2010, proporsi pekerja laki-laki di sektor pertanian mengalami tren penurunan yang lebih cepat daripada proporsi pekerja perempuan di sektor pertanian

(20)

Page 20

Usaha-usaha Nonpertanian

Pedesaan, Fokus Perdagangan

Perdagangan ritel kebanyakan dilakukan untuk bekerja sendiri, dan jasa terutama merupakan pekerjaan upahan. Sektor manufaktur biasanya kecil, terbatas pada pengolahan hasil-hasil pertanian, tetapi makin membesar manakala aktivitas pedesaan nonpertanian menguat dan hubungan kota-desa berkembang.

(21)

Page 21

Distribusi Pekerjaan di Indonesia,

2005

Sumber: WDR (2008)

Usaha nonpertanian pedesaan mampu mentransformasi struktur pekerjaan di wilayah pedesaan. Sebagian besar usaha itu bersifat kecil dengan 80-90 persen secara eksklusif mengandalkan tenaga kerja yang dimiliki keluarga.

(22)

Page 22

Penduduk Berumur 15 Tahun Keatas di Pedesaan yang Bekerja Menurut Lapangan Usaha Utama dan Status

Pekerjaan Utama, Indonesia.

(23)

Page 23

Hambatan penilaian Iklim

Investasi Pedesaan

Hambatan Iklim Investasi Pedesaan Akses kredit buruk dan mahal Pasokan

listrik kurang Infrastruktur buruk

Biaya operasi peralihan mahal Struktur pemerintahan lemah Sumber: WDR (2008)

(24)

Page 24

Upah dan Pendapatan di Pasar

Tenaga Kerja Pedesaan

Oleh:

Vincentia Anggita Puspitasari 10/299764/EK/18055

(25)

Page 25

Wages are much higher in rural nonfarm

employment than in agricultural employment in India,Mexico, and Uganda

(26)

Page 26

For workers with no education, wages in

agricultural and rural nonfarm employment are not so different across sectors

(27)

Page 27

Upah di sektor pertanian

menurun di Amerika Latin,

(28)

Page 28

Upah Pertanian Menurun di

sebagian besar Amerika latin

(29)

Page 29

Upah Pertanian Meningkat di

sebagian besar Asia dan Afrika

(30)

Page 30

Labor productivity in rural nonfarm

self-employment is heterogeneous

(31)

Page 31

Supply

Pekerja:

Migrasi dan Ekonomi Urban

Oleh:

Vincentia Anggita Puspitasari 10/299764/EK/18055

(32)

Page 32 Growth of manufacturing and service employment in Mexico is a function of distance to an urban center with more than

250,000 inhabitants

(33)

Page 33

Migrasi-ekonomi pedesaan

nonpertanian sebagai jembatan

• Migrasi keluar dari kemiskinan

• Migrasi tekanan pada kenaikan upah

• kenaikan upah ini dapat memiliki efek positif pada partisipasi angkatan kerja non-migran karena

kebutuhan untuk menggantikan pekerja migran. Di sisi lain, pengiriman uang dapat menciptakan

insentif untuk mengurangi penawaran tenaga kerja non-migran dengan meningkatkan upah reservasi mereka. Secara khusus, pengiriman uang dapat mengurangi partisipasi angkatan kerja perempuan dalam mendukung produksi rumah.

(34)

Page 34

Sekolah, Pelatihan, dan

Transisi kepada Pasar Tenaga

Kerja

Oleh:

(35)

Page 35 • Garis pemisah utama antara pekerjaan yang

bergaji tinggi dan bergaji rendah adalah keterampilan dan pendidikan.

• Orang dewasa yang berpendidikan cenderung memilki gaji dari sektor non-pertanian, karena mereka lebih memilih bermigrasi dari desa ke kota untuk mencari pekerjaan.

• Pasokan tenaga kerja untuk sektor pertanian yang terlampaui besar di beberapa wilayah adalah akibat dari ketidakmampuan pekerja sektor pertanian untuk pindah ke pekerjaan yang lebih mengutamakan pada keterempilan

(36)

Page 36

Daerah Pedesaan Menunjukkan Buruknya Pendidikan. (1)

(37)

Page 37

Daerah Pedesaan Menunjukkan Buruknya Pendidikan. (2)

Rendahnya tingkat pendidikan angkatan kerja di pedesaan cenderung memperbanyak generasi yang tidak memiliki

kesempatan untuk mendapatkan pendapatan yang lebih tinggi. Kemiskinan mempengaruhi kemampuan untuk melanjutkan

pendidikan, sehingga kemiskinan dan rendahnya pendidikan akan berlangsung selama turun-temurun jika tanpa adanya kenaikan pendapatan mereka

(38)

Page 38 • Banyaknya permintaan untuk bersekolah dari

kalangan tidak mampu direspon dengan

penurunan biaya sekolah (biaya semesteran, seragam, buku, dsb).

• Penghapusan biaya sekolah untuk pendidikan dasar di Kenya dan Uganda direspon dengan meningkatnya jumlah pendaftar di sekolah

tersebut.

• Tapi biaya pendidikan dasar gratis tersebut

mungkin tidak cukup bagi anak-anak miskin untuk bersekolah karena ada biaya lainnya.

Investasi dalam Pendidikan Memutus

Siklus Kemiskinan

(39)

Page 39

Memberi jaringan keamanan

sosial untuk mengurangi

kerentanan

Oleh: Hestiani

(40)

Page 40

Memberi jaringan keamanan sosial

untuk mengurangi kerentanan

• Jaring pengaman sosial sering kali diarahkan bagi pihak-pihak dengan kepemilikan yang serba terbatas termasuk tenaga kerja rumah tangga.

• Jaring pengaman sosial harus efisien, fleksibel, dan tepat sasaran. Untuk memastikan kelancaran pelaksanaan jaring pengaman ketika perlu naik dengan cepat, program tersebut harus sudah berjalan baik sebelum suatu guncangan terjadi. Tiga kendala utama dari program jaring pengaman sosial di

negara berkembang

• Ketersediaan informasi - Informasi yang dibutuhkan untuk menetapkan sasaran jaring pengaman sosial

• Kemampuan administratif - kemampuan untuk mengelola program yang kompleks cenderung sangat terbatas.

• Pendanaan - Pengeluaran publik di negara berkembang sangat rendah dan rentan terhadap persaingan dalam pembagian dana untuk berbagai investasi pembangunan

(41)

Page 41

Memberi jaringan keamanan sosial

untuk mengurangi kerentanan (1)

• Gunakan pembiayaan jaring pengaman untuk mendanai investasi yang dapat meminimalkan hambatan untuk pertumbuhan dalam jangka panjang.

• Harus selektif dalam memberikan transfer.

Dengan mengidentifikasi sub-kelompok dari yang sangat miskin atau kelompok tertentu yang

disetujui oleh semua masyarakat untuk dibantu • Untuk jangka panjang, jaring pengaman sosial

perlu evaluasi saat guncangan atau krisis berakhir maupun evaluasi program secara teratur sangat diperlukan, untuk menilai dampaknya dan

(42)

Page 42

Perhatian untuk tenaga kerja

pedesaan dan migrasi:

kebutuhan perhatian kebijakan

Oleh: Hestiani

(43)

Page 43

Perhatian untuk tenaga kerja pedesaan dan migrasi : kebutuhan perhatian

kebijakan

• Perhatian kebijakan yang diberikan pada

struktur, operasi, serta kinerja pasar tenaga kerja pedesaan dan bagaimana pasar

tersebut dapat memudahkan peralihan keluar dari pertanian sangat terbatas. • Di sisi permintaan pasar tenaga kerja

dibutuhkan intervensi, khususnya iklim

investasi yang lebih baik, dan pada jaring pengaman sosial bagi mereka yang kurang beruntung.

(44)

Page 44

Kesimpulan (1)

• Meningkatnya jumlah penduduk di

pedesaan tidak diikuti dengan peningkatan lapangan kerja di pedesaan.

• Persoalan lapangan kerja tidak bisa diselesaikan hanya dengan sektor pertanian, tetpai juga non pertanian.

(45)

Page 45

Kesimpulan (2)

• Jaring pengaman sosial harus efisien, fleksibel, dan tepat sasaran.

• Dibutuhkannya Perhatian kebijakan pada struktur, operasi, serta kinerja pasar tenaga kerja pedesaan.

• salah satu prospek terbaik untuk mengurangi kemiskinan di pedesaan adalah potensi

penduduk pedesaan untuk berpartisipasi dalam perekonomian perkotaan dengan komuter

(46)

Page 46

REFERENSI

• World Development Report.2008. World Bank

• World Bank.2006. “Jaring Pengembangan Manusia Perlindungan Sosial, Jaring

Pengaman Sosial” (online).

(http://www.worldbank.org/safetynets), diakses tanggal 10 Mei 2013.

Referensi

Dokumen terkait

Dapat dilihat bahwa angka porositas terbesar terletak pada spesimen B yang merupakan hasil pengecoran dari almuniun yang menggunakan media pasir cetak dengan campuran pasir

Hasil prariset yang telah dilakukan oleh peneliti di SMPN 1 Subah bahwa, pembelajaran penjasorkes khususnya senam lantai roll belakang diajarkan dengan model

Najčešće pogreške koje se događaju kod promjena galopa su te da konj ukoči leđa, podigne glavu te stražnje noge ostavlja iza sebe, stoga jahač treba održavati kontakt,

[r]

[r]

Menurut hasil pengamatan dan observasi yang telah di lakukan di lapangan dari ketiga variabel tersebut (daya tarik yang dimiliki objek wisata tersebut, aksesbilitas

Hasil penelitian PATANAS 2010 tentang kegiatan transaksi lahan di pedesaan, terutama menyangkut penambahan dan pelepasan lahan menunjukkan bahwa kasus penambahan

Dengan diketahuinya kata- kata yang berkonotasi tidak baik pada siswa SMK di sekitar Terminal Wangon, maka hal ini akan menjadikan tambahan kajian prinsip kesantunan pada