• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. mengenai pengaruh promosi penjualan terhadap keputusan menginap.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. mengenai pengaruh promosi penjualan terhadap keputusan menginap."

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

Susi Mariyam, 2013

BAB III

OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan ilmu manajemen pemasaran khususnya mengenai pengaruh promosi penjualan terhadap keputusan menginap.

Menurut Sugiyono (2012:39), variabel independent atau variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab berubahnya atau timbulnya variabel dependent (terikat). Adapun yang menjadi objek penelitian sebagai variable bebas (independent variable) atau variabel eksogen adalah promosi penjualan yang terdiri dari diskon, voucher, promosi bersama dan potongan harga. Objek yang merupakan variable terikat (dependent variable) atau variable endogenadalah keputusan menginap yang terdiri dari pemilihan produk, pemilihan saluran pemesanan kamar, waktu menginap, jumlah menginap dan metode pembayaran.

Pada penelitian ini, objek yang dijadikan responden adalah tamu wisatawan yang menginap di Grand Setiabudi Hotel Apartment Bandung. Berdasarkan objek penelitian tersebut, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh promosi penjualan terhadap keputusan menginap di Grand Setiabudi Hotel Apartment Bandung.

Penelitiaan ini dilakukan dalam jangka waktu kurang dari 1 tahun, maka metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah cross sectional method, yaitu metode penelitian dengan cara mempelajari objek dalam satu kurun waktu tertentu atau tidak berkesinambungan dalam jangka waktu panjang. Menurut Husein Umar (2008:131) “Penelitian cross sectional adalah metode penelitian dengan cara mempelajari objek dalam satu kurun waktu tertentu tidak berkesinambungan dalam jangka waktu panjang.”

3.2 Metode Penelitian

3.2.1 Jenis dan Metode Penelitian yang Digunakan 3.2.1.1 Jenis Penelitian

(2)

Berdasarkan variabel – variabel yang diteliti maka jenis penelitian dari penelitian ini adalah penelitian deskriptif dan verifikatif. Suharsimi Arikunto (2009:8) mengungkapkan bahwa, penelitian deskriptif adalah penelitian yang bertujuan untuk memperoleh deskriptif tentang ciri – ciri variable. Sedangkan penelitian verifikatif pada dasarnya ingin menguji kebenaran suatu hipotesis yang dilaksanakan melalui pengumpulan data lapangan.

Penelitian deskriptif ini bertujuan untuk memperoleh deskripsi atau gambaran mengenai promosi penjualan dan bagaimana promosi penjualan tersebut dapat berpengaruh pada keputusan menginap. Sedangkan jenis penelitian verifikatif menguji kebenaran suatu hipotesis yang dilakukan melalui pengumpulan data di lapangan, dalam hal ini penelitian verifikatif bertujuan untuk mengetahui pengaruh promosi penjualan yang dilakukan Grand Setiabudi HotelApartment Bandung dalam menciptakan keputusan menginap.

Berdasarkan jenis penelitian yang dilaksanakan yaitu deskriptif dan verifikatif maka metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif survey dan explanatory surveyuntuk menjelaskan hubungan antara variabel – variabel melalui pengujian hipotesis. Metode tersebut dipergunakan untuk menjelaskan hubungan antara variabel – variabel penelitian melalui pengujian hipotesis. Menurut Sugiyono (2010:2) yang dimaksud dengan metode survei yaitu:

Metode survei merupakan cara ilmiah yang digunakan untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Data yang diperoleh melalui penelitian itu adalah data empiris yang mempunyai kriteria tertentu yaitu valid (ketepatan).

Penelitian yang menggunakan metode ini, melakukan kegiatan pengumpulan informasi dari sebagian populasi secara langsung ditempat kejadian (empirik) dengan tujuan untuk mengetahui pendapat dari sebagian populasi terhadap objek yang diteliti.

Metode pengembangan yang dipergunakan adalah cross sectional method.

Menurut Husein Umar (2009:42), cross sectional method yaitu metode penelitian dengan cara meneliti suatu fenomena tertentu dalam satu kurun waktu saja.

(3)

Susi Mariyam, 2013

3.2.2 Metode Penelitian yang Digunakan

Metode penelitian merupakan suatu cara untuk memperoleh pemecahan terhadap berbagai masalah penelitian. Metode diperlukan agar tujuan penelitian dapat tercapai sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan, untuk memperoleh hasil yang baik harus digunakan metode penelitian yang tepat.

Menurut Sugiyono (2009:1), metode penilitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian itu didasarkan pada ciri – ciri keilmuan yaitu rasional, empiris, dan sistematis. Rasional berarti kegiatan penelitian itu dilakukan dengan cara cara yang masuk akal, sehingga terjangkau oleh penalaran manusia. Empiris berarti cara – cara yang dilakukan itu diamati oleh indera manusia sehingga, orang lain dapat mengamati dan mengetahui cara – cara yang digunakan. Sistematis artinya proses yang digunakan dalam penelitian itu menggunakan langkah – langkah yang bersifat logis.

3.2.3 Operasionalisasi Variabel

Penelitian ini meliputi dua variable inti, yaitu variable bebas adalah sales promotion yang terdiri dari diskon, voucher, promosi bersama dan potongan harga. Sedangkan variabel terikat terdiri dari pemilihan produk, pemilihan merek, pemilihan saluran reservasi, waktu menginap, jumlah pemesanan kamar, metode pembayaran. Menurut Silalahi (2009:201) mengungkapkan bahwa, “Operasionalisasi variable merupakan kegiatan mengurai variable menjadi sejumlah variable operasional atau variable empiris (indikator, item) yang menunjuk langsung pada hal-hal yang dapat diamati atau diukur.” Selanjutnya dijelaskan sebagai berikut:

1. Variabel promosi penjualan disebut variabel bebas (X) yang memiliki dimensi unsur – unsur diskon, voucher, promosi bersama dan potongan harga.

(4)

2. Variabel keputusan menginap disebut variabel (Y) yang terdiri dari pemilihan produk, pemilihan saluran pemesanan kamar, waktu menginap, jumlah menginap, dan metode pembayaran. Disebut variabel terikat karena proses keputusan menginap dipengaruhi oleh diskon, voucher, promosi bersama dan potongan harga. Penjabaran operasionalisasi variabel - variabel yang diteliti dapat dilihat dari tabel 3.1

TABEL 3.1 OPERASIONALISASI VARIABLE Variable / Sub Variable Konsep Variable

Indikator Ukuran Skala No.

Item 1 2 3 4 5 6 Sales promotion (X) Promosi penjualan adalah insentif jangka pendek untuk meningkatkan penjualan produk dan jasa. Kotler dan Amstrong (2012: 505) Diskon Pengurangan harga bagi pembeli yang membayar tagihannnya tepat waktu. Kotler dan Amstrong (2012:505) Tingkat kemenarikan promosi melalui diskon Tingkat kesesuaian kategori produk melalui diskon Tingkat seringnya promosi yang dilakukan melalui diskon. Tingkat besarnya nilai diskon yang diberikan. Ordinal Ordinal Ordinal Ordinal B 1.1 B 1.2 B 1.3 B1.4 Voucher Sertifikat yang memberi hak kepada pemegangnya untuk dapat pengurangan harga seperti yang tercetak ketika membeli produk tertentu. Kotler dan Amstrong (2012:505) Tingkat kemenarikan promosi melalui voucher. Tingkat kesesuaian kategori produk melalui voucher Tingkat seringnya promosi yang dilakukan melalui voucher Ordinal Ordinal Ordinal B 2.5 B 2.6 B 2.7

(5)

Susi Mariyam, 2013 Sambungan Tabel 3.1 Tingkat ketepatan sasaran promosi melalui voucher. Ordinal B.2.8 Promosi Bersama

Dua atau lebih perusahaan bekerja sama dalam kupon, pengambilan uang, dan kontes untuk meningkatkan daya saing. Kotler dan Amstrong (2012:507) Tingkat kemenarikan promosi melalui prom. Tingkat kesesuaian kategori produk melalui potongan harga. Tingkat seringnya promosi yang dilakukan melalui potongan harga. Tingkat besarnya nilai potongan harga yang diberikan. Ordinal Ordinal Ordinal Ordinal B 3.9 B3.10 B 3.11 B.12 Potongan Harga Cara promosi penjualan untuk menimbulkan hasrat tamu untuk mencoba produk dan membalas tindakan pesaing. Kotler dan amstrong (2012:507) Tingkat kemenarikan promosi melaluipromosi bersama. Tingkat kesesuaian kategori produk melalui promosi bersama. Tingkat seringnya promosi yang dilakukan melalui promosi bersama. Tingkat ketepatan sasaran promosi melalui promosi bersama. Ordinal Ordinal Ordinal Ordinal B 3.13 B. 3.14 B 3.15 B 3.16 Keputusan Menginap (Y) Keputusan menginap adalah tahap dalam proses pengambilan keputusan pembeli dimana Pemilihan Produk

Tamu hotel dalam mengambil keputusan menginap menggunakan Tingkat keputusan menginap berdasarkan produk dan jasa yang

ditawarkan.

(6)

Sambungan Tabel 3.1 tamu benar – benar membeli produk. Kotler dan Bowen (2012:146) uangnya untuk tujuan yang lain.

Tingkat keputusan menginap berdasarkan kualitas jenis kamar. Tingkat keputusan menginap berdasarkan besarnya kebutuhan. Ordinal Ordinal C 4.2 C 4.3 Pemilihan Saluran Pemesanan

Tamu hotel dalam melakukan keputusan menginap melakukan reservasi dengan beberapa pilihan saluran pemesanan kamar. Tingkat keputusan menginap melalui walk-in (langsung). Tingkat keptusan menginap melalui travel agent. Tingkat keputusan menginap via telepon Ordinal Ordinal Ordinal C 4.4 C 4.5 C 4.6 Waktu Menginap Tamu menginap dalam melakukan reservasi memberikan persyaratan serta waktu yang ditentukan untuk menginap. Tingkat keputusan menginap pada saat weekday. Ordinal C 4.7 C 4.8 Tingkat keputusan menginap pada saat weekend. Ordinal Jumlah Menginap

Tamu hotel dapat mengambil keputusan tentang seberapa banyak kamar yang akan dipesan pada suatu saat. Keputusan menginap yang dilakukan mungkin lebih dari satu kali.

Tingkat keputusan menginap berdasarkan paket – paket yang ditawarkan. Tingkat keputusan menginap berdasarkan harga potongan yang ditawarkan. Ordinal Ordinal C 4.9 C 4.10 Metode Pembayaran Tingkat keputusan Sambungan Tabel 3.1

(7)

Susi Mariyam, 2013

Tamu menginap dalam metode pembayarannya bisa membayar lunas atau dapat membayar di kemudian hari dengan surat jaminan yang disepakati. menginap dengan melakukan pembayaran melalui kredit. Tingkat keputusan menginap dengan melakukan pembayaran tunai. Ordinal Ordinal C 4.11 C 4.12

Sumber: Diolah Dari Berbagai Sumber Literatur

3.2.4 Jenis dan Sumber Data

Sumber data adalah segala sesuatu yang dapat memeberikan keterangan tentang data. Berdasarkan sumber dan cara penentuannya dibedakan menjadi dua, yaitu data primer dan data sekunder. Menurut Nazir (2009:50) “ Data primer merupakan sumber - sumber dasar yang merupakan bukti atau saksi utama dari kejadian yang lalu”, sedangkan “data sekunder adalah data yang dari awal dikumpulkan untuk tujuan lain tetapi memiliki relevansi untuk proyek penelitian berikutnya” Hair Jr et al (2011:128). Untuk lebih jelasnya mengenai data dan sumber data yang digunakan dalam penelitian, maka peneliti mengumpulkan dan menyajikan dalam Tabel 3.2 berikut ini :

TABEL 3.2

SUMBER DAN CARA PENENTUAN DATA

No Jenis Data Kategori

Data Sumber Data 1 Jumlah kunjungan wisatawan di Indonesia 2007 – 2011 Sekunder Disbudpar 2012

2 Tingkat hunian kamar pada hotel bintang di lima provinsi di Indonesia 2009 – 2011

Sekunder Badan Pusat statistik Indonesia 2012

3 Jumlah hotel berbintang di Bandung 2009 – 2011

Sekunder Disbudpar Bandung 2012

4 Tanggapan pelanggan terhadap sales promotion yang dilaksanakan Hotel

Primer Tamu yang menginap di Grand Setiabudi Hotel Apartment

5 Tanggapan pelanggan terhadap keputusan

Primer Tamu yang menginap di Grand Setiabudi Hotel

(8)

menginap di Hotel Apartment

Sumber : Hasil Pengolahan Data 2012

3.2.5 Populasi, Sampel dan Teknik Sampling 3.2.5.1 Populasi

Penelitian yang dilakukan melalui pengumpulan dan penganalisaan data, langkah utama yang harus dilakukan adalah penentuan suatu populasi. Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek dan subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan peneliti untuk dipelajari dan kualitas dan karateristik tertentu yang ditetapkan peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan. Hair Jr et al (2011:164), “Populasi adalah total keseluruhan dari elemen yang memiliki seperamgkat karakteristik tertentu”. Rao dan Richad (2006:65) “Populasi terdiri dari banyak unit individu yang diteliti atau pengamatan yang disebut unit sampling.”

Pada langkah awal seseorang peneliti harus menetukan secara jelas mengenai populasi yang menjadi sasaran penelitiannya yang disebut dengan populasi sasaran, yaitu popolasi yang nantinya akan menjadi cakupan kesimpulan penelitian. Jadi, dalam sebuah hasil penelitian dikeluarkan kesimpulan, maka menurut etika penelitian, kesimpulan tersebut hanya berlaku untuk populasi sasaran yang telah ditentukan. Populasi dalam penelitian ini adalah tamu individu yang menginap di Grand Setiabudi Hotel Apartment pada tahun 2012:

TABEL 3.3

POPULASI GRAND SETIABUDI HOTEL APARTMENT

Segment 2010 2011 2012

Individual 21.619 21.795 21.716

Sumber: Manajemen Grand Setiabudi Hotel Apartment 2012

3.2.5.2 Sampel

Dalam suatu penelitian tidak mungkin semua populasi diteliti, dalam hal ini disebabkan beberapa faktor diantaranya keterbatasan biaya, tenaga, dan waktu yang tersedia. Oleh karena itu, peneliti diperkenankan untuk mengambil sebagian saja dari objek populasi

(9)

Susi Mariyam, 2013

yang ditentukan. Seperti yang diungkapkan oleh Hair Jr al (2011:163) “ Sampel adalah subset yang relatif kecil dimiliki oleh populasi.” Rao dan Richard (2006:66) “ Sampel adalah contoh yang diharapkan dapat memberikan gambaran yang diambil dari populasi.” Untuk pengambilan sampel dari populasi agar diperoleh sampel yang presentatif atau mewakili, maka diupayakan setiap subjek dalam populasi mempunyai peluang untuk menjadi sampel. Menurut Mendenhal dan Beaver (2009:8), yang dimaksud dengan sampel adalah “ Subset of

measureements selected from the population of interest.”

Oleh karena itu, sampel dalam penelitian ini adalah sebagian dari populasi penelitian, yaitu sebagaian dari tamu yang menginap di Grand Setiabudi HotelAparment. Data yang telah dimiliki dari hasil para penelitian berupa populasi sebanyak 21.716 orang tamu individu pada tahun 2012. Untuk menghitung sample dilakukan dengan menggunakan rumus Slovin (Husein Umar,2003:141) yaitu sebagai berikut:

Rumus : n = N 1+ Ne2 Keterangan n = Ukuran Sampel N = Ukuran Populasi

e = Kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan sampel yang dapat ditolerir Perhitungan Rumus Slovin

n = Sampel N = 21.716 e = 10% n = N 1+ Ne2 n = 21.716 1+ 21.716* 0.12 n = 21.716 21.717,01 n = 99,995= dibulatkan menjadi 100

(10)

Berdasarkan perhitungan di atas, maka diperoleh ukuran (n) dalam penelitian ini sebesar 100 tamu yang menginap di Grand Setiabudi Hotel Apartment.

3.2.5.3 Teknik Sampling

Menurut Sugiyono (2012:81),” Teknik sampel adalah merupakan teknik pengambilan sampel untuk menentukan sampel yang akan digunakan dalam penelitian sehingga dapat diperoleh nilai karakteristik perkiraan (estimate value)”.

Sugiyono membagi jenis teknik sampling menjadi dua yaitu Probability sampling dan Nonprobability sampling. Probability sampling yaitu teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel. Sedangkan Nonprobability sampling yaitu teknik pengambilan sampel yang tidak memberikan peluang atau kesempatan yang sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel.

Penelitian ini menggunakan Nonprobability sampling dengan teknik Sampling Insidental. Menurut Sugiyono (2012:85) “Sampling insidental adalah teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan atau insidental bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data”. Sampling Insidental digunakan pada penelitian ini

karena cocok dengan sampel yang akan diteliti, yaitu tamu yang menginap di Grand Setiabudi Hotel Apartment yang berasal dari jenis tamu individu atau FIT (free individual traveller). Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan cara membagikan kuesioner yang berisi pertanyaan mengenai karakteristik responden sales promotion di Grand Setiabudi Hotel Apartment, serta keputusan menginap tamu di Grand Setiabudi Hotel Apartement.

(11)

Susi Mariyam, 2013

Pengumpulan data diperlukan untuk menguji anggapan dasar dan hipotesis untuk mendapatkan data yang diperlukan, maka teknik pengumpulan data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Wawancara

Wawancara merupakan teknik komunikasi pengumpulan data secara langsung dari sumber yang bersangkutan, wawancara ini dilakukan kepada Departemen Sales and Marketing dan manajer Front Office Grand Setiabudi Hotel Apartment.

2. Observasi dilakukan dengan meninjau serta melakukan pengamatan langsung terhadap objek yang diteliti yaitu Grand Setiabudi Hotel Apartment Bandung, khususnya mengenai sales promotion yang dilaksanakan.

3. Kuesioner

Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data primer melalui menyebarkan daftar pertanyaan tertulis sehubungan dengan masalah yang sedang diteliti kepada responden yang menjadi anggota sampel penelitian yaitu tamu Grand Setiabudi Hotel Apartment.

4. Studi literatur

Studi literatur merupakan usaha pengumpulan informasi yang berhubungan dengan teori-teori yang ada kaitannya dengan masalah dan variabel yang diteliti yang terdiri dari sales promotion dan keputusan menginap.

3.2.7 Rancangan Pengujian Validitas dan Reliabilitas

Pada suatu penelitian data adalah hal yang terpenting karena data merupakan gambaran dari variabel yang diteliti juga fungsinya sebagai pembentuan hipotesis. Benartidaknya data akan sangat menentukan mutu hasil penelitian. Sedangkan benar tidaknya data tergantung dari baik tidaknya instrumen pengumpulan data. Instrumen yang baik harus memenuhi dua persyaratan penting yaitu valid dan reliabel. Penelitian ini menggunakan data

(12)

ordinal. Oleh karena itu, semua data ordinal yang terkumpul terlebih dahulu ditransformasi menjadi skala interval dengan menggunakan method of successive interval (MSI). Pengujian validitas dan realibilitas pada penelitian ini dilakukan dengan bantuan SPSS 18 for windows.

3.2.7.1 Rancangan Pengujian Validitas

Menurut Suharsimi Arikunto (2009:145) yang dimaksud dengan validitas adalah ”Suatu ukuran yang menunjukan tingkat kevalidan dan kesahihan suatu instrumen”. Suatu instrumen yang valid atau sah mempunyai validitas yang tinggi. Sebaliknya instrumen yang kurang berarti memiliki validitas yang rendah.

Jenis validitas yang digunakan adalah validitas konstruk yang menentukan validitas dengan cara mengkorelasikan antar skor yang diperoleh dari masing-masing item berupa pertanyaan dengan skor totalnya. Skor total ini merupakan nilai yang diperoleh dari penjumlahan semua skor item. Korelasi antar skor item dengan skor totalnya harus signifikan. Berdasarkan ukuran statistik, bila ternyata skor semua item yang disusun berdasarkan dimensi konsep berkorelasi dengan skor totalnya, maka dapat dikatakan bahwa alat ukur tersebut mempunyai validitas.

Langkah-langkah yang dilakukan untuk menguji validitas Uma, (2008:110) adalah sebagai berikut:

1. Mendefinisikan secara operasional suatu konsep yang akan diukur. 2. Melakukan uji coba pengukur tersebut pada sejumlah responden. 3. Mempersiapkan tabel tabulasi jawaban.

4. Menghitung nilai korelasi antara data pada masing-masing pernyataan dengan skor total memakai rumus teknik korelasi product moment , yang rumusnya seperti berikut:

(Sugiyono, 2011: 183) Keterangan :

 



 

2 2

2

 

2

n XY X Y r n X X n Y Y    

 

(13)

Susi Mariyam, 2013

r = Koefisien validitas item yang dicari

X = Skor yang diperoleh subjek dari seluruh item Y = Skor total

∑X = Jumlah skor dalam distribusi X ∑Y = Jumlah skor dalam distribusi Y ∑X2

= Jumlah Kuadrat dalam skor distribusi X ∑Y2

= Jumlah Kuadrat dalam skor distribusi Y n = Banyaknya responden

Peneliti dapat memberi interprestasi terhadap kuatnya suatu hubungan dengan melihat besarnya koefisien korelasi. Tabel 3.4 berikutini adalah pedoman untuk memberikan interprestasi terhadap koefisien korelasi:

TABEL 3.4

PEDOMAN UNTUK MEMBERIKAN INTERPRETASI KOEFISIEN KORELASI Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,00 – 0,199 Sangat rendah 0,20 – 0,399 Rendah 0,40 – 0,5999 Sedang 0,60 – 0,7999 Kuat 0,80 – 1,000 Sangat Kuat Sumber : Sugiyono (2010:184)

Setelah melakukan analisis faktor dengan cara mengkorelasikan jumlah skor faktor dengan skor total, maka langkah selanjutnya adalah melakukan perbandingan antara rhitung

dengan rtabel. Berikut ini keputusan pengujian validitas instrumen:

1. Jika rhitung > rtabel, maupun nilai probabilitas statistik < (level of significant 5% = 0,05)

maka instrumen dikatakan valid.

2. Jika rhitung < rtabel, maupun nilai probabilitas statistik > (level of significant 5% = 0,05)

maka instrumen dikatakan tidak valid.

Pengujian validitas item instrumen dilakukan dengan bantuan SPSS 18 for windows. Output yang dihasilkan dari pengolahan SPSS merupakan data rhitung. Untuk mengetahui

apakah nilainya signifikan atau tidak, maka dilakukan uji korelasi dengan membandingkan rhitung dengan rtabel. Agar memperoleh nilai yang signifikan, maka rhitung harus lebih besar dari

(14)

rtabel (dilihat dari tabel r product moment dengan taraf signifikansi 5% dan derajat kebebasan

n-2, dimana n-2 merupakan jumlah responden).

Sedangkan pengujian keberartian koefisien korelasi (y) dilakukan dengan taraf signifikasi 5 %. Rumus uji t yang digunakan sebagai berikut:

t = ; db = n-2

Keputusan pengujian validitas item instrumen, adalah sebagai berikut:

1. Nilai t dibandingkan dengan harga ttabel dengan dk= n-2 dan taraf signifikansi α = 0,05

2. Item yang diteliti dikatakan valid jika thitung> ttabel maupun nilai probabilitas statistik <

(level of significant 5% = 0,05).

3. Item yang diteliti dikatakan tidak valid jika thitung< ttabel maupun nilai probabilitas statistik

> (level of significant 5% = 0,05).

Pengujian validitas item instrumen dilakukan dengan bantuan SPSS 18 for windows. Output yang dihasilkan dari pengolahan SPSS merupakan data rhitung. Untuk mengetahui

apakah nilainya signifikan atau tidak, maka dilakukan uji korelasi dengan membandingkan rhitung dengan rtabel. Agar memperoleh nilai yang signifikan, maka rhitung harus lebih besar dari

rtabel (dilihat dari tabel r product moment dengan taraf signifikansi 5% dan derajat kebebasan

n-2, dimana n-2 merupakan jumlah responden).

Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan SPSS 18 for windows diperoleh hasil pengujian validitas dari item pertanyaan yang diajukan peneliti.

TABEL 3.5

HASIL PENGUJIAN VALIDITAS VARIABEL (X) SALES PROMOTION DAN VARIABEL (Y) KEPUTUSAN MENGINAP

No. Item

Pernyataan rhitung rtabel Sig Keterangan

Voucher (X1)

B.1.1 Tingkat kemenarikan promosi melalui voucher. 0,479 0,361 0,007 Valid B.1.2 Tingkat kesesuaian kategori produk melalui

voucher.

0,738 0,361 0,000 Valid B.1.3 Tingkat seringnya promosi yang dilakukan

melalui voucher.

0,444 0,361 0,014 Valid B.1.4 Tingkat ketepatan sasaran promosi yang dilakukan 0,450 0,361 0,013 Valid

2 1 2 r n r  

(15)

Susi Mariyam, 2013

Sambungan Tabel 3.5

melalui voucher. Diskon (X2)

B.2.5 Tingkat kemenarikan promosi melalui diskon. 0,806 0,361 0,000 Valid B.2.6 Tingkat kesesuaian kategori produk melalui

diskon.

0,306 0,361 0,100 Tidak Valid

B.2.7 Tingkat seringnya promosi yang dilakukan melalui diskon.

0,561 0,361 0,001 Valid

B.2.8 Tingkat besarnya niai diskon yang diberikan. 0,738 0,361 0,000 Valid

Potongan Harga (X3)

B.3.9 Tingkat kemenarikan promosi melalui potongan harga.

0,561 0,361 0,001 Valid

B.3.10 Tingkat kesesuaian kategori produk melalui potongan harga.

0,738 0,361 0,000 Valid

B.3.11 Tingkat seringnya promosi yang dilalukan melalui potongan harga

0,444 0,361 0,014 Valid

B.3.12 Tingkat besarnya nilai potongan harga yang diberikan

0,496 0,361 0,005 Valid

Promosi Bersama(X4)

B.4.13 Tingkat kemenarikan promosi melalui promosi bersama

0,389 0,361 0,033 Valid

B.4.14 Tingkat kesesuaian kategori produk melalui promosi bersama

0,563 0,361 0,001 Valid

B.4.15 Tingkat seringnya promosi yang dilakukan melalui promosi bersama

0,230 0,361 0,221 Tidak Valid

B.4.16 Tingkat ketepatan sasaran promosi melalui promosi bersama.

0,481 0,361 0,007 Valid

Keputusan Menginap(Y)

C.1.1 Tingkat keputusanmenginapberdasarkan produk danjasa yangditawarkan.

0,461 0,361 0,010 Valid

C.1.2 Keputusan menginap berdasarkan kualitas jenis kamar

0,420 0,361 0,021 Valid

C.1.3 Tingkat keputusan menginap berdasarkan besarnya kebutuhan .

0,373 0,361 0,042 Valid

C.2.1 Tingkat keputusan menginap melalui walk-in

(langsung)

0,357 0,361 0,053 Valid

C.2.2 Tingkat keputusan menginap melalui travel agent 0,572 0,361 0,001 Valid C.2.3 Tingkat keputusan menginap melalui via telepon 0,545 0,361 0,002 Valid C.3.1 Tingkat keputusan menginap pada saat weekday 0,619 0,361 0,000 Valid C.3.2 Tingkat keputusan menginap pada saat weekend 0,619 0,361 0,000 Valid C.4.1 Tingkat Keputusan menginap berdasarkan

paket-paket yang ditawarkan

0,563 0,361 0,001 Valid

C.4.2 Tingkat Keputusan menginap berdasarkan reservasi kamar.

0,190 0,361 0,313 Tidak Valid

C.5.1 Tingkat Keputusan menginapa dengan melakukan pembayaran melalui kartu kredit

0,459 0,361 0,011 Valid

C.5.2 Tingkat Keputusan menginap dengan melakukan pembayaran tunai

0,619 0,361 0,000 Valid

Sumber: Hasil Pengolahan Data 2013

Berdasarkan hasil pengolaha data diatas pengukuran validitas untuk sub variabel Sales Promotion menunjukkan bahwa dari 30 item pernyataan ada 2 item pernyataan yang tidak valid, karena skor r hitung lebih kecil dari r tabel yang bernilai 0,361. Untuk variabel Y

(16)

Sambungan Tabel 3.6

menunjukkan hasil uji validitas, dimana ada 1 item yang tidak valid dikarenakan skor r hitung lebih kecil dari skor r tabel yang bernilai 0,361.

Dengan demikian, karena terdapat item pernyataan dari variabel X dan variabel Y yang tidak valid, maka perlu dilakukan pengujian ulang tanpa memasukkan item pernyataan tersebut sehingga jumlah item yang digunakan untuk proses selanjutnya adalah X sebanyak 30 item pertanyaan. Berikut adalah uji setelah kedua item yang tidak valid dikeluarkan.

TABEL 3.6

HASIL PENGUJIAN VALIDITAS VARIABEL (X) SALES PROMOTION DAN VARIABEL (Y) KEPUTUSAN MENGINAP

No. Item

Pernyataan rhitung rtabel Sig Keterangan

Voucher (X1)

B.1.1 Tingkat kemenarikan promosi melalui voucher. 0,479 0,361 0,007 Valid B.1.2 Tingkat kesesuaian kategori produk melalui

voucher.

0,738 0,361 0,000 Valid

B.1.3 Tingkat seringnya promosi yang dilakukan melalui voucher.

0,444 0,361 0,014 Valid

B.1.4 Tingkat ketepatan sasaran promosi yang dilakukan melalui voucher.

0,450 0,361 0,013 Valid

Diskon (X2)

B.2.5 Tingkat kemenarikan promosi melalui diskon. 0,806 0,361 0,000 Valid B.2.6 Tingkat seringnya promosi yang dilakukan

melalui diskon.

0,561 0,361 0,001 Valid

B.2.7 Tingkat besarnya niai diskon yang diberikan. 0,738 0,361 0,000 Valid

Potongan Harga (X3)

B.3.8 Tingkat kemenarikan promosi melalui potongan harga.

0,561 0,361 0,001 Valid

B.3.9 Tingkat kesesuaian kategori produk melalui potongan harga.

0,738 0,361 0,000 Valid

B.3.10 Tingkat seringnya promosi yang dilalukan melalui potongan harga

0,444 0,361 0, 014 Valid

B.3.11 Tingkat besarnya nilai potongan harga yang diberikan

0,496 0,361 0,005 Valid

Promosi Bersama(X4)

B.4.12 Tingkat kemenarikan promosi melalui promosi bersama

0,389 0,361 0,033 Valid

B.4.13 Tingkat kesesuaian kategori produk melalui promosi bersama

0,563 0,361 0,001 Valid

B.4.14 Tingkat ketepatan sasaran promosi yang dilakukan melalui promosi bersama.

0,481 0,361 0,007 Valid

Keputusan Menginap(Y)

C.1.1 Tingkat keputusanmenginapberdasarkan produk danjasa yangditawarkan.

0,461 0,361 0,010 Valid

C.1.2 Keputusan menginap berdasarkan kualitas jenis kamar.

0,420 0,361 0,021 Valid

C.1.3 Tingkat keputusan menginap berdasarkan besarnya kebutuhan.

0,373 0,361 0,042 Valid

C.2.1 Tingkat keputusan menginap melalui walk-in

(langsung).

0,357 0,361 0,053 Valid

(17)

Susi Mariyam, 2013

.

C.2.3 Tingkat keputusan menginap melalui via telepon. 0,545 0,361 0,002 Valid C.3.1 Tingkat keputusan menginap pada saat weekday. 0,619 0,361 0,000 Valid C.3.2 Tingkat keputusan menginap pada saat weekend. 0,619 0,361 0,000 Valid C.4.1 Tingkat Keputusan menginap berdasarkan

paket-paket yang ditawarkan.

0,563 0,361 0,001 Valid

C.5.1 Tingkat Keputusan menginap dengan melakukan pembayaran melalui kartu kredit.

0,459 0,361 0,011 Valid

C.5.2 Tingkat Keputusan menginap dengan melakukan pembayaran tunai.

0,619 0,361 0,000 Valid

Sumber: Hasil Pengolahan Data 2013

Tabel 3.6 menunjukkan hasil pengujian uji validitas, dimana semua item pernyataan valid karena skor r hitung lebih besar jika di bandingkan dengan r tabel yag bernilai 0,361. Dengan demikian, maka proses selanjutnya adalah melakukan pengujian realibitas.

3.2.7.2 Rancangan Pengujian Reliabilitas

Reliabilitas merupakan suatu ukuran yang menunjukkan bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpulan data, karena instrumen tersebut sudah baik. Instrumen yang sudah dapat dipercaya, yang reliabel akan menghasilkan data yang dapat dipercaya juga. Reliable artinya dapat dipercaya, jadi dapat diandalkan. Menurut Sugiyono (2008:268), reliabilitas berkenaan dengan derajat konsistensi dan stabilitas data atau temuan. Dalam pandangan positifistik, suatu data dinyatakan reliabel apabila dua atau lebih peneliti dalam objek yang sama menghasilkan data yang sama atau peneliti sama dalam waktu berbeda menghasilkan data yang sama, atau sekelompok data bila dipecah menjadi dua menunjukkan data yang tidak berbeda.

Pengujian reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan rumus Cronbach alpha, yaitu:

{ } { ∑ }

(Husein Umar, 2008:125 dan Suharsimi, 2008:171) Keterangan:

r11 = reliabilitas instrumen k = banyaknya butir pertanyaan

(18)

∑ = jumlah varians butir tiap pertanyaan

Jumlah varian butir dapat dicari dengan cara mencari nilai varians tiap butir, kemudian jumlahkan seperti berikut ini:

∑ (∑ ) (Husein Umar, 2008:172) n = jumlah sampel = jumlah varians

X = nilai skor yang dipilih (total nilai dari nomor-nomor butirpertanyaan)

Koefisien Cronbach alpha merupakan statistik yang paling umum digunakan untuk menguji reliabilitas suatu instrumen penelitian. Suatu instrumen penelitian diindikasikan memiliki tingkat reliabilitas memadai jika Koefisien Cronbach alpha lebih besar atau sama dengan 0,70 (Hair, Anderson, Tatham & Black, Uma Sekaran):

Cronbach alpha adalah koefisien keandalan yang menunjukan seberapa baik item dalam suatu kumpulan secara positif berkolerasi atau satu sama lain. Cronbach alpha dihitung dalam rata-rata interkolrasi antar item yang mengukur konsep. Semakin dekat Cronbach alpha dengan1, semakin tinggi keandalan konsistensi internal.

Perhitungan validitas dan reliabilitas pertanyaan dilakukan dengan bantuan program aplikasi SPSS 18 for window. Adapun langkah-langkah menggunakan SPSS 18 for window sebagai berikut:

1) Memasukkan data variabel X dan Y setiap item jawaban responden atas nomor item pada data view.

2) Klik variabel view, lalu isi kolom name dengan variabel-variabel penelitian (misalnya X, Y) width, decimal, label (isi dengan nama-nama atas variabel penelitian), coloum, align, (left, center, right, justify) dan isi juga kolom measure (skala: ordinal).

3) Kembali ke data view, lalu klik analyze pada toolbar pilih Reliability Analyze 4) Pindahkan variabel yang akan diuji atau klik Alpha, OK.

5) Akan dihasilkan output, apakah data tersebut valid serta reliabel atau tidak dengan membandingkan data hitung dengan data tabel.

(19)

Susi Mariyam, 2013

HASIL PENGUJIAN RELIABILITAS VARIABEL (X) SALES PROMOTION DAN VARIABEL (Y) KEPUTUSAN MENGINAP

No Variabel alpha cronbach Hasil Keterangan

1 Sales Promotion 0,70 0,809 Reliabel

2 Keputusan Menginap 0,70 0,736 Reliabel

Sumber: Hasil Pengolahan Data 2013

Berdasarkan tabel diatas, kedua variabel yang digunakan adalah reliabel, karena rhitung

lebih besar dari rtabel..

3.2.8 Rancangan Analisis Data dan Pengujian Hipotesis

Teknik analisis data merupakan suatu cara untuk mengukur, mengelola dan menganalisis data tersebut. Tujuan pengolahan data adalah untuk memberikan keterangan yang berguna, serta untuk menguji hipotesis yang telah dirumuskan dalam penelitian ini. Dengan demikian, teknik analisis data diarahkan pada pengujian hipotesis serta jawaban masalah yang diajukan.

Jenis data yang terkumpul dalam penelitian ini adalah data ordinal. Dimana sejalan dengan penelitian ini, yaitu untuk mengetahui pelaksanaan sales promotionuntuk meningkatkan keputusan tamu menginap di Grand Setiabudi Hotel Apartment dengan bantuan statistik untuk mengolah data yang terkumpul dari sejumlah kuesioner.

Alat penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner. Kuesioner disusun oleh peneliti berdasarkan variabel yang terdapat dalam penelitian, yaitu memberikan keterangan dan data mengenai sales promotion yang mempengaruhi keputusan tamu menginap di Grand Setiabudi Hotel Apartment. Adapun yang menjadi variabel bebas atau variabel X adalah sales promotionyang memiliki empat sub dimensi yaitu diskon, voucher, promosi bersama dan potongan harga. Objek yang merupakan variabel terikat atau variabel Y adalah upaya meningkatkan keputusan tamu menginap. Sehingga penelitian ini akan diteliti pengaruh sales promotion(X) terhadap keputusan tamu menginap (Y). Kegiatan analisis data dalam penelitian dilakukan melalui tahapan-tahapan sebagai berikut:

(20)

Mengecek nama dan kelengkapan identitas responden, serta mengecek kelengkapan data yang diisi oleh responden. Untuk mengetahui karakteristik responden digunakan rumus persentase sebagai berikut:

% = N

n

X 100

Dimana:

n = nilai yang diperoleh N = jumlah seluruh nilai 100 = konstanta

2. Menyeleksi data untuk memeriksa kesempurnaan dan kebenaran data yang terkumpul. 3. Tabulasi Data

Tabulasi data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah:

a) Memberikan skor pada setiap item. Salah satu persyaratan dalam menggunakan skala ordinal adalah peringkat jawaban diberikan skor antara 1 sampai dengan 5. Setiap variabel yang dinilai oleh responden, diklasifikasikan ke dalam lima alternatif jawaban (numeric scale), dimana setiap option terdiri dari lima kriteria skor sebagai berikut:

TABEL 3.8

SKOR ALTERNATIF JAWABAN Alternatif

Jawaban

Sangat Tinggi Tinggi Cukup Tinggi

Rendah Sangat rendah

Positif 5 4 3 2 1

Sumber: Modifikasi dari Uma Sekaran (2006:51) b) Menjumlahkan skor pada setiap item.

c) Menyusun ranking skor pada setiap variabel penelitian.

4. Menganalisis data dan menafsirkan hasil perhitungan berdasarkan angka-angka yang diperoleh dari perhitungan statistik.

(21)

Susi Mariyam, 2013

Pada penelitian ini digambarkan dua jenis analisis yaitu analisis deskriptif khususnya bagi variabel yang bersifat kualitatif dan analisis kuantitatif berupa pengujian hipotesis dengan menggunakan uji statistik. Analisis deskriptif digunakan untuk melihat faktor penyebab, sedangkan analisis kuantitatif menitikberatkan dalam pengungkapan perilaku variabel penelitian. Dengan menggunakan kombinasi metode analisis tersebut dapat diperoleh generalisasi yang bersifat komperhensif.

Menurut Sugiyono (2008:207) analisis deskriptif dapat digunakan untuk mencari kuatnya hubungan antara variabel melalui analisis korelasi, melakukan prediksi dengan analisis regresi dan membuat perbandingan dengan membandingkan rata-rata data sampel atau populasi tanpa diuji signifikasinya. Melalui analisis korelasi dan membuat perbandingan rata-rata data sampel atau populasi tanpa perlu diuji signifikannya. Analisis deskriptif bertujuan mengubah kumpulan data mentah menjadi mudah dipahami dalam bentuk informasi yang lebih ringkas. Analisis deskriptif juga dapat digunakan untuk menganalisa data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi.

Analisis data deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan variabel-variabel penelitian, yaitu:

1. Analisis deskriptif tanggapan tamu hotel yang menginap di Grand Setiabudi Hotel Apartment mengenai sales promotion hotel sebagai hotel Apartment yang dilakukan pihak manajemen yang terdiri dari diskon, voucher, promosi bersama dan potongan harga.

2. Analisis deskriptif tanggapan tamu yang menginapdi Grand Setiabudi Hotel Apartment mengenai analisis keputusan menginap.

(22)

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis korelasi dan analisis regresi berganda. Regresi berganda digunakan untuk melihat hubungan atau pengaruh fungsional ataupun kausal diskon (X1), voucher, (X2), promosi bersama (X3) dan

potongan harga (X4) terhadap keputusan menginap di Grand SetiabudiHotel Apartment.

Adapun langkah-langkah untuk analisis verifikatif adalah sebagai berikut:

1) Method of Succesive Internal (MSI)

Skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah ordinal scale yaitu skala yang berbentuk peringkat yang menunjukkan suatu urutan preferensi/penilaian. Skala ordinal ini perlu ditransformasi menjadi skala interval dengan menggunakan Method Successive Interval. Langkah-langkah untuk melakukan transformasi data tersebut adalah sebagai berikut:

a. Menghitung frekuensi (f) pada setiap pilihan jawaban berdasarkan hasil jawaban responden pada setiap pertanyaan.

b. Berdasarkan frekuensi yang diperoleh untuk setiap pertanyaan, dilakukan perhitungan proporsi (p) setiap pilihan jawaban dengan cara membagi frekuensi dengan jumlah responden.

c. Berdasarkan proporsi tersebut, selanjutnya dilakukan perhitungan proporsi kumulatif untuk setiap pilihan jawaban.

d. Menentukan nilai batas Z (tabel normal) untuk setiap pertanyaan dan setiap pilihan jawaban.

e. Menentukan nilai interval rata-rata untuk setiap pilihan jawaban melalui persamaan sebagai berikut:

Dencity at Lower Limit) (Dencity at Upper Limit) Scale Value =

(23)

Susi Mariyam, 2013

Data penelitian yang telah berskala interval selanjutnya akan ditentukan pasangan data variable independent dengan variable dependent serta akan ditentukan persamaan yang berlaku untuk pasangan-pasangan tersebut.

2) Teknik Analisis Linear Regresi Berganda

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi linear berganda (multiple linear regression). Analisis regresi linear berganda adalah suatu alat analisis peramalan nilai pengaruh dua atau lebih variabel bebassales promotion(X) terhadap variabel terikat keputusan menginap (Y) untuk membuktikan ada atau tidaknya hubungan kausal antara dua variabel bebas atau lebih. Adapun untuk pengolahan data dilakukan bantuan program SPSS 18 for windows, yang menurut Uliyanto (2005:8) dilakukan sebagai berikut:

a. Masukan data dalam SPSS pada data view, dan pada variable view dalam kolom label berilah nama masing-masing variabel.

b. Klik analyze, regression linier. Lalu pindahkan variabel Y sebagai variabel bergantung ke kolom dependent serta variabel X1.1, X1.2, dan X1.3, sebagai variabel bebas ke kolom independent. Klik method pilih enter. Abaikan yang lain kemudian klik OK.

Sebelum mengolah data dengan menggunakan program SPSS 18 for windows, peneliti harus menentukan terlebih dahulu teknik analisis yang digunakan. Teknik analisis regresi yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi linear berganda. Menurut Asep Hermawan (2005:220) regresi linear berganda, merupakan suatu model statistik yang sesuai jika masalah penelitian mencakup satu variabel terikat (dependent) yang berskala pengukuran metrik (interval atau rasio), yang diduga dapat diprediksi oleh variabel-variabel independent yang berskala pengukuran metrik (interval atau rasio).

Analisis regresi digunakan bila penelitian bermaksud ingin mengetahui kondisi diwaktu yang akan datang dengan suatu dasar keadaan sekarang atau ingin melihat kondisi

(24)

Y = a + bX1.1 + bX1.2 + bX1.3 + bX1.4

waktu lalu dengan dasar keadaan dimana sifat ini merupakan prediksi atau perkiraan (Irianto, 2006:156). Arti kata prediksi bukanlah merupakan hal yang pasti tetapi merupakan suatu keadaan yang mendekati kebenaran. Dampak dari penggunaan analisis regresi dapat digunakan untuk memutuskan apakah naik dan menurunnya variabel dependen dapat dilakukan melalu menaikan dan menurunkan keadaan variabel independen atau untuk meningkatkan keadaan variabel dependen dapat dilakukan dengan meningkatkan variabel independen dan sebaliknya (Sugiyono, 2010:204).

Berdasarkan tujuan penelitian ini, maka variabel yang dianalisis adalah variabel independen yaitu sales promotion yang terdiri diskon, voucher, promosi bersama dan potongan harga. Sedangkan variabel dependen adalah keputusan menginap. Untuk bisa membuat ramalan melalui regresi, maka data setiap variabel harus tersedia.

Berdasarkan data tersebut peneliti harus menemukan persamaan regresi berganda melalui perhitungan sebagai berikut:

Keterangan:

Y = Subyek dalam variabel dependen yang diprediksikan (keputusan menginap) a = Harga Y bila X = 0

b = Angka arah atau koefisien regresi, yang menunjukan angka peningkatan ataupun penurunan variabel dependen yang didasarkan pada variabel independen. Bila b (+) maka naik, dan bila (-) maka terjadi penurunan. X = Subyek pada variabel independen yang mempunyai nilai tertentu. X1,

X2, X3, X4 = variabel penyebab (X1 = diskon, (X2 = voucher), (X3 = promosi bersama), (X4 = potongan harga).

Menurut Sugiyono (2010:277) analisis regresi berganda digunakan bila penelitian bermaksud meramalkan bagaimana keadaan (naik turunnya) variabel dependen (kriterium),

(25)

Susi Mariyam, 2013

bila dua atau lebih variabel independent sebagai faktor prediktor dimanipulasi (dinaik-turunkan nilainya). Analisis regresi berganda akan dilakukan bila jumlah variabel independen minimal dua atau lebih. Menerjemahkan ke dalam beberapa sub hipotesis yang menyatakan pengaruh sub variabel independen yang paling dominan terhadap variabel dependen, lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 3.1 berikut:

GAMBAR 3.1 REGRESI BERGANDA Keterangan : X1.1 = Diskon X1.2 = Voucher X1.3 = Promosi Bersama X1.4 = Potongan Harga Y = Keputusan menginap

Uji hipotesis pada penelitian ini dilakukan secara simultan dan parsial dengan rumus sebagai berikut:

a. Pengujian Secara Simultan

Uji secara simultan yaitu uji statistik bagi koefisien regresi yang bersama-sama mempengaruhi Y, uji ini menggunakan uji F

F = R2 (n – k – 1) K (1 –

R

2) (Iqbal Hasan, 2009:107) Keterangan X1.1 X1.2 X1.3 Y X1.4

(26)

R= Nilai korelasi

k= Jumlah variabel bebas n = Jumlah subjek (sampel) b. Pengujian Secara Parsial

Uji secara parsial yaitu uji statistik bagi koefisien regresi dengan hanya satu koefisien regresi yang mempengaruhi Y, uji ini menggunakan uji t

t0 = b1 – B i , i = 1, 2, 3, ...

S b1 (Iqbal Hasan, 2009:108)

Teknik analisis regresi yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi berganda. Teknik analisis regresi dilakukan dengan prosedur kerja sebagai berikut:

1. Uji Asumsi Normalitas

Pada analisis regresi data yang dimiliki harus berdistribusi normal. Uji normalitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah residual yang diteliti berdistribusi normal atau tidak. Adapun untuk pengolahan data dapat dilakukan dengan bantuan program SPSS 18 for windows, yang menurut Duwi Priyatno (2011:278) dilakukan sebagai berikut:

a) Buka file Analisis regresi, Analyze regression linear

b) Masukan variabel Y pada kotak dependent dan variabel X pada kotak independent c) Pada kotak Plots, pada Y diidi DEPENDENT, pada X diisi ZRESID

d) Beri contreng pada Normal Probability Plot e) Abaikan pilikan lain OK

2. Uji Asumsi Multikolinearitas

Multikolinearitas merupakan adanya hubungan yang mendekati sempurna antarvariabel bebas. Salah satu cara untuk mengetahui adanya multikolinearitas antarvariabel bebas dilihat melalui nilai variance inflation factor (VIP) dengan bantuan SPSS 18 fow windows yang menurut Duwi Priyanto (2011:288) dilakukan sebagai berikut:

a) Buka file Analisis regresi, Analyze regression linear

(27)

Susi Mariyam, 2013

c) Beri contreng pada Collinearity Diagnostics. Kemudian klik tombol Continue. Pada kotak dialog sebelumnya klik tombol OK.

2. Uji Asumsi Heteroskedastisitas

Heteroskedastisitas merupakan adanya varian variabel dalam model yang tidak sama (konstan). Untuk mengetahui adanya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan bantuan SPSS 18 for windows menurut Duwi Priyanto (2011:292):

a) Buka file analisis regresi Analyze regression linear

b) Masukan variabel Y pada kotak dependent dan variabel X pada kotak independent c) Pada kotak save klik unstandardized

d) Abaikan yang lain klik OK

3.2.8.2 Rancangan Pengujian Hipotesis

Ho : bi = 0 ;

Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara sales promotion yang terdiri dari Diskon, Voucher, Promosi Bersama, Potongan Harga terhadap keputusan menginap tamu di Grand Setiabudi Hotel Apartment.

Hi : bi ≠ 0 ;

Terdapat pengaruh yang signifikan antara sales promotion yang terdiri dari Diskon, Voucher, Promosi Bersama, Potongan Harga terhadap keputusan menginap tamu di Grand Setiabudi Hotel Apartment.

(28)

Gambar

TABEL 3.1  OPERASIONALISASI VARIABLE    Variable /  Sub  Variable  Konsep  Variable
Tabel  3.6  menunjukkan  hasil  pengujian  uji  validitas,  dimana  semua  item  pernyataan  valid karena skor r hitung lebih besar jika di  bandingkan dengan  r tabel  yag  bernilai  0,361
GAMBAR 3.1  REGRESI BERGANDA  Keterangan :  X 1.1 =  Diskon  X 1.2 =  Voucher  X 1.3  =  Promosi Bersama  X 1.4  =  Potongan Harga  Y    =  Keputusan menginap

Referensi

Dokumen terkait

secara keseluruhan sistem Subsurface Constructed Wetland dengan tanaman Jarak Pagar dapat digunakan sebagai upaya pengolahan limbah domestik di kawasan pesisir. UCAPAN

Pemerintah sendiri perlu menyadari secara serius bahwa kesalahan kebijakan dibidang lingkungan hidup akan sangat merugikan, baik dari segi ekonomi, kesehatan,

Agenda rapat adalah daftar atau program mengenai pokok- pokok pembicaraan yang akan dibahas dalam rapat. Dalam mempersiapkan agenda, sekretaris harus berkonsultasi

Persentase (%) Guru MTs/PPS Wustha/Paket B Di Pesantren Lulus Pelatihan Pembelajaran Berpusat Pada Peserta Didik yang Kontekstual Berbasis

Pekerjaan atau bagian pekerjaan yang telah dilakukan Kontraktor tetapi ternyata di tolak Pengawas Lapangan / Direksi, harus segera dihentikan dan selanjutnya dibongkar atas biaya

- Jika data normal, maka digunakan statistik parametrik, - Jika data tidak normal, gunakan statistik nonparametrik. Tujuan uji normalitas data ini adalah untuk mengetahui

Tjiptono (Asmuji, 2012) menjelaskan bahwa pelayanan merupakan aktivitas, manfaat, atau kepuasan yang ditawarkan untuk dijual sehingga dapat dikatakan bahwa pelayanan

Berdasarkan prinsip-prinsip atau asas di atas dapat dipahami bahwa modernisasi, dalam arti meliputi segala macam bentuk mu’amalah diizinkan oleh shari‟ah Islam,