• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 3 ANALISIS SUPPLY CHAIN MANAGEMENT. Sukadanau, Cikarang Barat - Bekasi, merupakan perusahaan yang bergerak

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 3 ANALISIS SUPPLY CHAIN MANAGEMENT. Sukadanau, Cikarang Barat - Bekasi, merupakan perusahaan yang bergerak"

Copied!
42
0
0

Teks penuh

(1)

41

ANALISIS SUPPLY CHAIN MANAGEMENT

3.1 Latar Belakang Perusahaan

PT. Lucky Print Abadi yang berlokasi di Jl. Warung Bongkok, Desa Sukadanau, Cikarang Barat - Bekasi, merupakan perusahaan yang bergerak dibidang tekstil dan merupakan anak perusahaan dari Lucky Textil Group. Lucky Textil Group berdiri pada tahun 1970 yang sekarang telah berevolusi menjadi salah satu pemimpin industri garmen di Indonesia dan pengekspor benang dan kain jadi. PT. Lucky Print Abadi telah meraih pengakuan Internasional sebagai rekan yang bisa diandalkan, bertanggung jawab, dan profesional didalam bisnis tekstil melalui komitmen Global Quality Standarddan Total Customer Satisfaction.

PT. Lucky Print Abadi memproduksi kain jadi. Kain jadi diproduksi dengan mengolah benang menjadi grey(tahap weaving), kemudian melewati tahap

printing sebelum didistribusikan ke distributor dan pelanggan. Kain jadi dalam bentuk printing diproduksi dalam ukuran 42” hingga 57” dengan kualitas printing

yang tinggi.

Hasil produksi dari PT. Lucky Print Abadi sebanyak 20% didistribusikan untuk domestik, 20% untuk ekspor (Canada, Mexico,dan Asia), dan 60% untuk Industri garmen (ekspor utama ke USA, EU, dan Asia).

PT. Lucky Print Abadi mempunyai banyak pemasok yang tersebar di seluruh Jakarta. Pemasok-pemasok menyediakan bahan baku tekstil dan material untuk kebutuhan produksi PT. Lucky Print Abadi.

(2)

PT. Lucky Print Abadi telah disertifikasi oleh ”OKO-TEXStandard100 dan telah diberi hak untuk menggunakan tanda ”OKO-TEX” untuk semua produk jadi 100% cotton, TC dan CVC. Otorisasi ”OKO-TEX” ini mengharuskan PT. Lucky Print Abadi menggunakan ”AZO-Dyestuff” di proses printing sehingga ramah lingkungan. PT. Lucky Print Abadi telah menerima sertifikasi ISO 9001:2000 yang dikeluarkan oleh Llyods Register Quality Assurance Limited

3.2 Visi dan Misi Perusahaan

PT. Lucky Print Abadi memiliki beberapa visi dan misi, antara lain : a. Visi Perusahaan

Visi dari PT. Lucky Print Abadi yaitu ”Always Lucky” b. Misi Perusahaan

Misi dari PT. Lucky Print Abadi yaitu :

1. Keberuntungan bukan peluang, tetapi sebuah pilihan, kita dapat memilih untuk menciptakan keberuntungan melalui usaha dan ketekunan bersama. 2. Keberuntungan adalah akibat dari persiapan yang baik dan tindakan-tindakan yang positif dalam mengantisipasi ancaman-ancaman, tantangan-tantangan dan peluang-peluang yang ada.

3. ”Always Lucky” muncul berdasarkan konsep ”win-win”, keuntungan bersama bagi keseluruhan stakesholders: pegawai, pelanggan, pemasok, institusi keuangan, pemerintah, rekan bisnis, masyarakat dan pemegang saham.

(3)

3.3 Struktur Organisasi Perusahaan

Struktur organisasi perusahaan merupakan suatu kerangka pembagian tugas dan wewenang setiap bagian atau anggota dari perusahaan. Melalui struktur organisasi ini tujuan yang diinginkan oleh perusahaan dapat tercapai yakni dengan adanya pembagian tugas dan wewenang yang jelas sehingga dapat dilakukan pengkoordinasian yang baik. Berikut ini disajikan struktur organisasi dari PT. Lucky Print Abadi disertai dengan penjelasan tugas dan wewenang dari masing – masing bagian.

(4)
(5)

3.3.2 Uraian Tugas dan Wewenang

Berikut adalah penjelasan mengenai tugas dan wewenang dari masing-masing bagian :

1. Sales danMarketing

 Melakukan monitor proses penangananan keluhan pelanggan.

 Menyelesaikan keluhan pelanggan yang berupa market claimyang tidak dapat terselesaikan oleh Claim danComplaint Executive.

 Membuat Laporan Rencana Kerja Setahun kepada Sales dan Marketing Director.

 Memutuskan penyelesaianclaimdan retur sesuai batasan wewenangnya.

 Meneruskan ke Sales danMarketing Directorputusan penyelesaian claimdan retur yang nilainya di atas wewenang yang diberikan.

 Menerima dan memeriksa Laporan Hasil Riset dari Market Research Executive.

 Memberikan saran secara berkala kepada Sales dan Marketing Director

perihal StrategiSales danMarketing.

 Membuat dan memintakan tandatangan persetujuan Letter of Guarantee.

 Mengontrol melalui wewenang persetujuan (sesuai batasannya) atas :

a. Surat Jawaban Penyelesaian Keluhan ke Pelanggan (Jawaban Quality complaint)

b. Quality complaint

c. Permohonan Nota Kredit d. Memo Retur

(6)

e. Order Proof

f. Memo Pembatalan OrderProof

g. Permohonan OP Percobaan

 Bertanggung jawab mengontrol dan mengevaluasi seluruh kegiatan operasional dan administrasi atas Bagian-Bagian yang berada dibawah wewenangnya.

2. QARD

Tanggung Jawab :

 Memastikan setiap personal di tingkat struktur QA-RD menjalankan tugasnya.

 Memastikan proses penerimaan bahan baku sesuai dengan prosedur pemeriksaan dan pengendalian bahan baku.

 Memastikan setiap uji produk sesuai dengan prosedur pemeriksaan dan pengendalian produk.

 Memastikan data hasil uji dan dokumen lainnya sesuai dengan prosedur administrasi QA dan terjaga dari pihak yang tidak berkepentingan.

 Memastikan rencana mutu, rencana manajemen mutu tercapai sesuai dengan kebijakan mutu perusahaan.

 Menyediakan sample kain (untuk pengujian di OKO-TEX).

 Memastikan program implementasi 5R di lingkungan QARD berjalan. Tugas :

 Membuat rencana mutu, rencana manajemen mutu, metode dan standar untuk produk dan bahan baku.

(7)

 Melakukan analisis ketidaksesuaian proses dan produk serta membuat tindakan koreksi dan pencegahannya.

 Memantau setiap jalannya proses pengendalian mutu di setiap proses produksi sesuai metode yang sudah ditetapkan.

 Melakukan koordinasi dengan departemen atau divisi lain sesuai sistem yang dibuat untuk tercapainya mutu proses dan produk.

 Melakukan kontrol terhadap alat uji dan ukur.

 Membuat standar proses sesuai dengan hasil proofing yang sudah divalidasi.

 Melakukan kajian ulang terhadap kinerja QA setiap bulannya.

 Membuat laporan pencapaian sasaran mutu beserta evaluasi dan rencana tindakan.

 Melakukan kontrol terhadap pelaksanaann 5R di setiap tingkat struktur QA.

 Menciptakan dan menjaga agar suasana kerja tetap kondusif. Wewenang :

 Mengusulkan promosi, demosi dan mutasi ke HRM.

 Mengusulkan kebutuhan pelatihan di Departemen QA melalui TNA.

 Mengusulkan pengadaan sarana dan prasarana yang dapat meningkatkan efisiensi dan efektifitas kerja.

 Memutuskan gagal atau lulus terhadap bahan baku dan produk yang diperiksa.

(8)

 Meminta rapat kepada manager atau kepala bagian terkait dengan sepengetahuan FM.

3. Engineering

Tanggung jawab :

 Bertanggung jawab atas kelancaran mesin-mesin yang ada di divisiFinishing,

Weavingdan kendaraan.

 Bertanggung jawab atas keseluruhan mengenai tenaga kerja yang ada berdasarkan struktur organisasi.

 Bertanggung jawab dalam hal perencanaan atau jadwal servis mesin.

 Bertanggung jawab dalam hal peningkatan kualitas produksi.

 Bertanggung jawab dalam hal peningkatan efisiensi mesin.

 Bertanggung jawab dalam hal penyempurnaan dan pengembangan mesin sesuai dengan kemajuan zaman.

 Bertanggung jawab dalm hal penekanan cost over head.

 Bertanggung jawab dalam hal pengembangan sumber daya manusia.

 Bertanggung jawab dalam hal keamanan perusahaan dari segala bencana.

 Bertanggung jawab dan menerapkan semua program-program yang dibuat oleh perusahaan, antara lain :

a. ISO (SOP dan WI)

b. Management

c. Penghematan energi dan bahan baku Tugas :

(9)

 Mengupayakan seminim mungkin pemakaian tenaga kerja yang dipakai dan mengefisiensikan tenaga kerja yang ada.

 Membuat perencanaan-perencanaan servis yang akan dipakai.

 Memecahkan permasalahan yang ada untuk peningkatan kualitas baik yang diakibatkan oleh mesin, bahan baku maupun tenaga kerja.

 Mengupayakan servis mesin sebaik mungkin, sehingga mesin yang ada stabil dan efisien.

 Membuat rencana-rencana untuk sasaran pengembangan yang bertujuan untuk kemajuan perusahaan.

 Mengupayakan penekanan biaya over head seminim mungkin dengan cara penggantian tipe sparepart, perbaikan sparepart yang masih bisa dipakai dan penghematan lainnya (bahan baku atau energi).

 Mengupayakan peningkatan kemampuan yang ada dengan cara membuat sistem atau program pelatihan.

 Mengupayakan kondisi perusahaan agar tetap stabil dan aman dari bencana yang ada seperti : kebakaran, gempa bumi, gangguan dari luar.

 Membuat rencana dan menjalankan semua sistem atau program yang ada, yang meliputi :

a. ISO (SOP dan WI)

b. Management improvement

c. Penghematan energi dan bahan baku Wewenang :

(10)

struktur yang ada.

 Memberi semua keputusan bila dianggap perlu yang berhubungan dengan teknik mesin, sparepartmaupun tenaga kerja.

 Memberi izin atau cuti kepada bawahan langsung.

 Memberi sanksi kepada bawahan bila terjadi pelanggaran.

 Berhak memberi keputusan over timeyang bersifat biaya maupun darurat.

 Berhak membuat SPK yang berhubungan dengan perbaikan atau servis mesin.

 Memberi izin keluar atau tugas luar kepada bawahan.

 Berhak menegur karyawan produksi bila terjadi pelanggaran kerja maupun kesalahan kerja

4. PIPC

 Mengelola permintaan barang, baik barang umum, kimia maupun barang-barang sparepart, serta mengatur pemasukan dan pengeluaran sesuai dengan prosedur dan peraturan yang telah ditetapkan.

 Membuat perencanaan kerja dan inventory planning control yang baik untuk menjamin tercapai dan terlaksana sasaran yang ingin dituju.

 Melakukan pengawasan mengenai pesanan pembelian barang-barang sehingga barang tersebut dapat datang tepat sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.

 Melakukan pemeriksaan dan pengecekan terhadap barang-barang yang masuk untuk memastikan apakah barang-barang tersebut sesuai dengan pesanan, baik mutu, spesifikasi maupun jumlahnya.

(11)

tempat-tempat yang telah ditentukan sesuai dengan jenis dan bentuk barang tersebut berdasarkan sistem yang ada.

 Mengawasi sistem penyimpanan barang-barang di gudang agar aman dari kehilangan, kerusakan, kebakaran, dan lain-lain.

 Memberikan pengarahan dan pembinaan terhadap bawahannya tentang prosedur kerja, tata tertib dan sebagainya untuk menjamin agar tercapai efektifitas dan efesiensi kerja.

5. Weaving

Fungsi atau Tanggung jawab :

 Bertanggung jawab terhadap pemesanan bahan baku, bahan penolong maupun aksesoris mesin, meliputi kualitas, kuantitas, biaya dan stok.

 Bertanggung jawab terhadap pencapaian hasil produksi sesuai dengan rencana baik kualitas, kuantitas maupun biaya produksi.

 Bertanggung jawab terhadap kebenaran semua laporan – laporan yang dibuat divisiweaving.

 Bertanggung jawab terhadap komplain yang diterima dari proses selanjutnya, mengadakan analisa, mencari penyebabnya dan melakukan perbaikan.

 Bertanggung jawab terhadap seluruh aset perusahaan yang ada di divisi

weaving.

 Bertanggung jawab terhadap seluruh kegiatan inovasi yang dilakukan untuk mengadakan perubahan dalam meningkatkan kemampuan produksi divisiweaving.

(12)

 Untuk meningkatkan kemampuan hasil produksi bagian persiapan. Tugas :

 Mengatur seluruh kegiatan di Weaving baik manajemen maupun produksi sesuai dengan sasaran atau target Marketing.

 Membuat struktur organisasi, SOP, dan sistem administrasi.

 Mengadakan peningkatan terhadap stafnya meliputi manajemen teknologi dan rasa memiliki yang tinggi.

 Membuat pemesanan pengadaan bahan baku, bahan penolong dan aksesoris mesin yang dibutuhkan dengan menyesuaikan dari rencana produksi.

 Membuat rencana kebutuhan tenaga kerja sesuai dengan kebutuhan mesin atau produksi.

 Mengadakan pertemuan bulanan dengan divisi PIPC, Marketing dan

Factory Manager untuk membahas tentang kualitas maupun rencana produksi.

 Mengadakan sistem kontrol dengan semua rencana produksi agar dapat berjalan sesuai dengan rencana.

 Membuat laporan produksi harian, bulanan dan tahunan.

 Membuat laporan kinerja divisiweavingsetiap bulannya.

 Mengadakan rapat kepada stafnya untuk memberikan bimbingan atau pengarahan agar tercipta kerja yang harmonis, saling kerja sama, dan meningkatkan rasa saling memiliki.

(13)

 Mengikuti perkembangan dunia tesktil, baik mengenai jenis produksi maupun peralatan atau mesin produksi.

 Mengadakan inovasi terhadap seluruh sistem sesuai dengan perkembangan industri tekstil.

 Mendukung dan melaksanakan program – program perusahaan tentang standarisasi struktur kerja.

 Mengetahui dengan jelas tujuan perusahaan, agar dapat memimpin karyawan ke arah yang sama, untuk mencapai sasaran.

 Mengevaluasi data dari sistem dan standar yang telah berjalan dan mengadakan perbaikan jika dinilai tidak berlaku lagi untuk meningkatkan efisiensi kerja.

 Memotivasi diri ke arah manajemen industri yang canggih dan modern.

 Bekerja sama dan memberi dorongan kepada divisi lain untuk mencapai tujuan bersama.

 Mengevaluasi seluruh laporan yang ada, memberi masukkan cara kerja yang baik dan melaporkan ke Factory Manager untuk diteruskan ke Direktur utama untuk disahkan.

 Secara rutin memberi laporan kepada Factory Manager mengenai kemajuan, hambatan dan perkembangan dalam divisinya.

Wewenang :

 Menyelesaikan segala bentuk keluh kesah dengan baik sesuai dengan ketentuan - ketentuan perusahaan supaya semangat kerja karyawan tetap tinggi.

(14)

 Memberikan teguran atau peringatan (lisan atau tertulis) dan membenarkan pelaksanaan tugas - tugas bawahan sesuai dengan

Standard Operasional Prosedure(SOP).

 Membuat penilaian hasil kerja bawahan dan memperbaiki kekurangan -kekurangan atau kelemahan yang ada.

 Menghentikan proses produksi apabila efisiensi dan mutu produksi tidak sesuai dengan yang diharapkan.

 Menandatangani surat peringatan, cuti, ijin, sakit maupun surat keluar yang berkaitan dengan divisiweaving.

 Menandatangani seluruh bukti barang keluar yang berhubungan dengan divisiweaving.

 Mengambil keputusan dalam hal keadaan darurat apabila pimpinan tidak ada yang berkaitan dengan divisinya.

6. Finishing

Tanggung jawab :

 Memastikan semua bagian dalam Divisi Finishing melaksanakan tugasnya dengan benar.

 Memastikan pelaksanaan proses yang terdapat di Divisi Finishing sesuai dengan standar perusahaan.

 Memastikan mutu dan spesifikasi produk sesuai dengan permintaan pelanggan.

 Memastikan mutu dan spesifikasi obat yang digunakan sesuai dengan standar perusahaan.

(15)

 Memastikan tercapainya KPI DivisiFinishing.  Memastikan pelaksanaan 5R di DivisiFinishing.

 Memastikan efisiensi dan efektivitas penempatan SDM di Divisi Finishing

sesuai dengan Man Power Planning.

 Mendukung program yang diberikan oleh perusahaan khususnya untuk DivisiFinishing.

 Memimpin karyawan bawahannya agar mampu meningkatkan kemampuan diri demi kemajuan perusahaan.

 Menciptakan hubungan kerja yang harmonis dengan memberikan dan menerima saran-saran dari divisi lain.

 Melaksanakan penelitian dan pengembangan terhadap produk tekstil sesuai dengan kondisi mesin yang ada di perusahaan.

 Memastikan bahwa SOP dan WI sudah dijalankan dengan baik dan benar.  Bertanggung jawab terhadap penggantian kimia dengan mengacu kepada

mutu dan biaya.

 Secara rutin memberikan laporan kepada Direktur Produksi mengenai perkembangan yang dicapai.

Tugas :

 Memantau proses produksi sesuai dengan Job Order.

 Menganalisis ketidaksesuaian proses dan produk, serta membuat tindakan koreksi, dan pencegahannya.

 Melakukan evaluasi terhadap standar mutu dan standar proses produksi.  Mencari potensi-potensi penghematan dan efisiensi.

(16)

 Melakukan penelitian - penelitian terhadap produk tekstil yang ada.

 Mengadakan pengembangan terhadap hasil penelitian yang sekiranya bisa dikerjakan oleh perusahaan.

 Mengadakan percobaan - percobaan terhadap kimia sebagai pengganti dari yang lama dengan memperhatikan mutu, harga konsistensi dan pengiriman.  Mengontrol hasil kerja dari masing - masing bagian sehingga dapat

mencapai target yang telah ditetapkan.

 Mengontrol penerapan Standard Operating Procedure (SOP) di masing-masing bagian agar berjalan dengan baik dan benar.

 Memberikan motivasi kerja kepada karyawan dan staf sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai.

 Membina dan mengembangkan karyawan dan staf mengenai keterampilan, kemampuan dan manajerial.

 Menciptakan suasana kerja yang harmonis antara sesama karyawan. Wewenang :

 Merekomendasikan promosi, demosi, mutasi, serta penerimaan dan pemberhentian karyawan di DivisiFinishing.

 Mengusulkan kebutuhan training karyawan di DivisiFinishing.

 Mengusulkan pengadaan sarana dan prasarana yang dapat meningkatkan efisiensi dan efektifitas kerja.

 Menerima atau menolak Job Ordersesuai dengan kapasitas produksi.

 Mengusulkan daftar obat yang telah memenuhi standar pengujian laboratorium.

(17)

 Menyetujui warna-warna baru.

 Memberikan penilaian prestasi kerja secara berkala.

 Menegur atau memberikan sanksi kepada bawahan jika melakukan kesalahan dalam pekerjaan.

 Menolak atau menerima permintaan izin atau cuti karyawan. 7. Purchasing

Tanggung Jawab :

 Menjamin tercapainya semua target divisi yang telah ditetapkan.

 Menjamin mutu barang-barang yang dibeli sesuai dengan standar perusahaan.

 Menjamin pengiriman barang dari pemasok sesuai dengan lead time yang telah ditentukan.

 Menjamin bahwa barang-barang dibeli melalui penawaran harga dan jadwal pembayaran yang kompetitif.

 Memastikan bahwa semua karyawan yang ada di divisinya mengerti tugas dan tanggung jawab mereka.

 Memastikan bahwa tiap karyawan memiliki semua pengetahuan dan keahlian yang diperlukan untuk tiap tugas mereka.

Tugas :

 Merencanakan pembelian lokal sesuai dengan kebutuhan masing-masing divisi secara on-time.

 Menempatkan dan melatih karyawan-karyawan bawahan sesuai kebutuhan dan waktunya serta membina hubungan yang baik dengan karyawan.

(18)

barang-barang yang dibeli.

 Melakukan penilaian karya terhadap karyawan yang ada di divisinya.

 Menetapkan system monitoring dan follow-up yang efektif untuk meningkatkan efisensi di purchasing.

Wewenang :

 Menentukan standar harga barang untuk penyusunan anggaran.

 Merubah atau merevisi standar harga, syarat kredit di luar standar sesuai dengan situasi dan kondisi serta perkembangan.

 Menyetujui permohonan uang di bawah Rp. 5.000.000,-.

 Menilai kinerja bawahan melalui PK.

3.4 Langkah pendahuluan (preliminary steps)

Bagian ini berfokus pada analisis kebutuhan dan dampak penerapan sistem e-SCM bagi pihak-pihak dalam jaringan supply chain PT. LUCKY PRINT ABADI.

3.4.1 Energize the organization

Sistem e-Supply Chain Managementyang akan dibangun pada PT. Lucky Print Abadi mencakup hubungan PT. Lucky Print Abadi dengan pemasok dan pelanggannya.

PT. Lucky Print Abadi memiliki struktur organisasi yang terdiri dari beberapa bagian yang sebagian besar memegang peranan penting dalam pelaksanaan sistem SCM. Selain memiliki struktur organisasi yang mendukung

(19)

untuk membangun sistem e-SCM, PT. Lucky Print Abadi mendapat dukungan dari manajemen untuk mempelopori penggunaan sistem e-SCM. Dukungan dari manajemen akan berupa pengintegrasian SCM berjalan dan SDM yang tersedia di organisasi ke dalam teknologi e-SCM.

Berikut ini adalah bagian-bagian PT. Lucky Print Abadi yang berperan penting dalam SCM berjalan, yaitu :

a. Purchasing

Purchasing bertugas dalam perencanaan pembelian bahan baku dari pemasok yang sudah ditetapkan.

b. Marketing and Sales

Marketing and Sales merupakan satu divisi yang bertugas untuk melayani dan menjual produk kepada setiap pelanggan. Selain itu, divisi ini juga bertindak sebagai designer dan engraver yang bertugas untuk merancang rancangan yang diinginkan pelanggan dan yang akan ditawarkan oleh perusahaan kepada pelanggan.

c. PIPC

PIPC terdiri dari empat bagian, yaitu bagian gudang material, gudang tekstil, PPC, dan bagian distribusi. Bagian gudang material bertugas untuk melakukan kontrol bahan baku kimia dan sparepart. Bagian tekstil bertugas dalam pengontrolan bahan baku kaingrey, dan kain jadi. Bagian PPC bertugas dalam pembuatan jadwal produksi. Bagian distribusi bertugas dalam perencanaan pendistribusian barang ke pelanggan.

(20)

d. Weaving

Bagian weaving merupakan bagian dari divisi produksi, yang bertugas memproduksi benang menjadi kain setengah jadi.

e. Finishing

Bagian finishing merupakan bagian dari divisi produksi, yang bertugas memproduksi kain setengah jadi menjadi kain jadi (bercorak).

Dengan mempertimbangkan bagian-bagian yang ada pada PT. Lucky Print Abadi beserta dengan tugas-tugasnya, maka PT. Lucky Print Abadi siap untuk menerapkan sistem e-SCM dalam menjalankan proses SCM.

3.4.2 Enterprise vision

PT. Lucky Print Abadi merupakan perusahaan yang bergerak dibidang tekstil dan merupakan anak perusahaan dari Lucky Textil Group. Lucky Textil Group berdiri pada tahun 1970 yang sekarang telah berevolusi menjadi salah satu pemimpin industri garmen di Indonesia dan pengekspor benang dan kain jadi.

Hasil produksi dari PT. Lucky Print Abadi sebanyak 20% didistribusikan untuk domestik, 20% untuk ekspor (Canada, Mexico,dan Asia), dan 60% untuk Industri garmen (ekspor utama ke USA, EU, dan Asia). Pendekatan dengan pasarnya dalam sistem sedang berjalan dilakukan secara personal yaitu dengan telepon,fax dan e-mail.

Proses bisnis yang menjadi nilai utama bagi pelanggan PT. Lucky Print Abadi adalah kualitas produk internasional dan pelayanan pelanggan yang prima.

(21)

PT. Lucky Print Abadi mempunyai banyak pemasok yang tersebar di seluruh Jakarta. Pemasok-pemasok menyediakan bahan baku tekstil dan material untuk kebutuhan produksi PT. Lucky Print Abadi. Hubungan dengan pemasok dan pelanggan, dilakukan dengan telepon, e-maildan fax. PT. Lucky Print Abadi telah memiliki pemasok tetap untuk masing-masing bahan baku, tidak ada RFQ secara resmi dalam sistem berjalan.

Visi dari PT. Lucky Print Abadi sangatlah sederhana, yaitu ”Always Lucky”. Namun dengan visi sederhana ini, PT. Lucky Print Abadi bisa berjaya hingga sekarang. Untuk mencapai visinya, PT. Lucky Print Abadi selalu menjaga hubungan baik dan berkomitmen dengan pelanggan dan pemasoknya.

Kelemahan dari rekan bisnis PT. Lucky Print Abadi adalah semua proses bisnis dalam supply chain yang tidak efektif dan efisien karena tidak adanya integrasi data dengan para rekan bisnis, sehingga dirasakan perlu adanya suatu sistem yang bisa mengintegrasikan PT. Lucky Print Abadi dengan para rekan bisnis. Sedangkan kekuatan dari rekan bisnis PT. Lucky Print Abadi adalah rasa saling percaya / komitmen yang tinggi.

Kemampuan utama PT. Lucky Print Abadi sekarang adalah mampu memproduksi produk dengan kualitas internasional dan pelayanan pelanggan yang prima.

3.4.3 Suppy chain value assessment

Berikut adalah pembahasan supply chain value assessment PT. Lucky Print Abadi dengan melihat dari model SCM, proses bisnis SCM berjalan, Supply Chain

(22)

Planning, Supply Chain Execution, gambaran proses Supply Chain, teknologi dan permasalahan.

3.4.3.1 Model Supply Chain Management

Proses supply chain management pada PT. Lucky Print Abadi melibatkan pemasok dan pelanggan yang digambarkan pada model berikut.

Gambar 3.2 Model Supply Chain Managementpada PT. Lucky Print Abadi

3.4.3.2 Rich Picture

Penggambaran alur proses supply chain yang sedang berjalan dapat dilihat pada rich picture berikut yang dibagi menjadi 4 bagian yaitu pemesanan pelanggan, procurement, produksi dan distribusi.

Pemasok

PT. Lucky

(23)

Customer Marketing order design lama Designer order design' baru hasil design hasil design terima design d e s ig n d ite rim a q u o ta ti o n q u o ta tio n a p p ro v e d s u ra t k o n tr a k db.design akhir db.design baru design baru engraving design akhir produksi design akhir db.Integrated design approve d e s ig n b a ru menawarkan design order design baru o rde r de sign lam a design akhir 1a 2a 3a 4a 5a 6a 7a 8a 9a 10a 11a 14a 15a 16a 1c 7c 2c 3c 4c 8c 9c 1b 3b 2b 9b 5b 6b 7b 8b 10b 13b 14b 4b Faktur penjualan Finance Faktur penjualan 12a 13a 11b 12b 5c 6c design akhir B

(24)

Keterangan : Bagian a

1a. Pelanggan ingin memesan kain dimana rancangannya dibuat oleh pelanggan sendiri dan kemudian diberikan ke bagian Marketing. Pesanan pelanggan ditulis di formulir pemesanan.

2a. Bagian Marketingmemberikan pesanan rancangan pelanggan ke bagian Designer

untuk dibuat rancangan.

3a. Designer memberikan hasil rancangan yang diinginkan pelanggan ke bagian

Marketing.

4a. Designer menyimpan hasil rancangannya ke database designbaru. 5a. Pelanggan menerima hasil rancangan dari bagian Marketing. 6a. Pelanggan menyetujui hasil rancangan yang dibuat oleh designer.

7a. Bagian Marketingkonfirmasi ke designer bahwa rancangan telah diterima oleh pelanggan.

8a. Rancangan di simpan di database terintegrasi dimana didalamdatabase tersebut tersimpan data pelanggan dan kode design yang telah diterima pelanggan. Selanjutnya tinggal menunggu kesepakatan antara pelanggan dan bagian

Marketinguntuk memproduksi rancangan tersebut.

9a. Bagian Marketingmelakukan penawaran harga dengan pelanggan.

10a. Pelanggan menerima kesepakatan harga yang ditawarkan oleh bagian Marketing. 11a. Kesepakatan transaksi dibuat dalam surat kontrak dimana isi surat kontrak telah

mendapat persetujuan dari pihak pelanggan dan pihak perusahaan. 12a. Bagian Marketing memberikan faktur penjualan kepada Pelanggan.

(25)

13a. Bagian Marketing memberikan faktur penjualan kepada Bagian Finance.

14a. Rancangan disimpan di database design akhir, dimana rancangan tersebut akan diproduksi.

15a. Designer memberikan rancangan ke engraveruntuk melakukan color separation

sebelum diproduksi. Pada bagian color separation, akan ditetapkan banyaknya warna yang akan digunakan untuk memproduksi rancangan tersebut dan telah sesuai dengan yang diinginkan pelanggan.

16a. Bagian PPC mengambil rancangan dari database design akhir untuk dibuat perencanaan produksi.

Bagian b

1b. Designer merancang rancangan-rancangan baru, yang kemungkinan bisa menarik minat pelanggan.

2b. Designer menyimpan hasil rancangannya ke database designbaru.

3b. Bagian Marketing menawarkan hasil rancangan designer ke pelanggan melalui tim penjualan.

4b. Pelanggan menyetujui hasil rancangan yang dibuat oleh designer.

5b. Bagian Marketing konfirmasi ke designer bahwa rancangan telah diterima oleh pelanggan.

6b. Rancangan di simpan di database terintegrasi dimana didalam database tersebut tersimpan data pelanggan dan kode design yang telah diterima pelanggan. Selanjutnya tinggal menunggu kesepakatan antara pelanggan dan bagian

(26)

7b. Bagian Marketingmelakukan penawaran harga dengan pelanggan.

8b. Pelanggan menerima kesepakatan harga yang ditawarkan oleh bagian Marketing. 9b. Kesepakatan transaksi dibuat dalam surat kontrak dimana isi surat kontrak telah

mendapat persetujuan dari pihak pelanggan dan pihak perusahaan.

10b. Rancangan disimpan di database design akhir, dimana rancangan tersebut akan diproduksi.

11b. Bagian Marketing memberikan faktur penjualan kepada pelanggan.

12b. Bagian Marketing memberikan faktur penjualan kepada bagian finance.

13b. Designer memberikan rancangan ke engraveruntuk melakukan color separation

sebelum diproduksi. Pada bagian color separation, akan ditetapkan banyaknya warna yang akan digunakan untuk memproduksi rancangan tersebut dan telah sesuai dengan yang diinginkan pelanggan.

14b. Bagian PPC mengambil rancangan dari database design akhir untuk dibuat perencanaan produksi.

Bagian c

1c. Pelanggan ingin memesandesignyang sudah pernah dia pesanan sebelumnya. 2c. Bagian Marketingmelakukan penawaran harga dengan pelanggan.

3c. Pelanggan menerima kesepakatan harga yang ditawarkan oleh bagian Marketing. 4c. Kesepakatan transaksi dibuat dalam surat kontrak dimana isi surat kontrak telah

mendapat persetujuan dari pihak pelanggan dan pihak perusahaan. 5c. Bagian Marketing memberikan faktur penjualan kepada pelanggan.

(27)

7c. Bagian Marketing mengkonfirmasi ke bagian engraving bahwa pelanggan ingin memesan rancangan yang sudah pernah di pesanan sebelumnya.

8c. Engraver mengambil rancangan yang diinginkan pelanggan dari database design

akhir.

9c. Bagian PPC mengambil rancangan dari database design akhir untuk dibuat perencanaan produksi.

(28)

PPC PIPC Order Produksi db.Bahan Baku cek stok $ $ $ Purchasing Finance Supplier P P P a y to $ quotation P a y to $ P a y to $ PO stok BB P a y to $ Kwitansi P a y to $ BPB P a y to $ BPB 1 3 4a 5 6 7 9 11 10 17 19 20 12 13 P a y to $ SJ P a y to $ SJ retur brg P a y to $ Quality complain P a y to $ PO P a y to $ BuktiBayar P a y to $ TTK P a y to $ TTBuktiBayar BBK 2 8 14 18 16a BB tersedia kasih spek Manajer PIPC ok otorisasi PP C 4b 16b 15 BB Barang jadi Barang jadi

(29)

Keterangan :

1. Bagian PPC memberikan order produksi (yang dibuat Marketing) ke bagian PIPC untuk menyiapkan bahan baku yang dibutuhkan dalam produksi.

2. Bagian Produksi memberikan Bukti Barang Keluar ke bagian gudang untuk mengambil bahan baku untuk produksi.

3. Bagian PIPC mengecek stok di databasebahan baku

4a. Jika bahan baku tersedia, maka akan dilanjutkan ke no 15(hanya no.15).

4b. Jika bahan baku tidak tersedia, maka bagian PIPC akan membuat Permohonan Pembelian (PP) dengan mendapat otorisasi Manajer Gudang terlebih dahulu. 5. Permohonan Pembelian (PP) telah disetujui oleh Manajer PIPC.

6 . Bagian PIPC memberikan PP ke bagian purchasing untuk memesan bahan baku. 7. Pemasok memberikan daftar harga bahan baku yang dijual.

8. Bagian Purchasingmelakukan penawaran harga bahan baku dengan Pemasok. 9. Jika telah terjadi kesepakatan, maka bagian Purchasingakan membuat Purchase

Orderke pemasok.

10. Bagian Purchasing akan memberikan Purchase Order ke bagianFinancesebagai bukti transaksi pembelian dengan pemasok.

11. Pemasok akan menyiapkan barang kemudian mengirimkannya ke bagian PIPC perusahaan yang disertai surat jalan.

12. Bagian PIPC mengecek adanya kerusakan bahan baku, kemudian bila ditemukan ada terjadinya kerusakan, maka bagian PIPC akan meretur barang dan membuat

(30)

13. Pemasok menggantikan barang yang diretur oleh perusahaan yang disertai surat jalan.

14. Bagian PIPC menyetok bahan baku yang diterima dari pemasok.

15. Jika bahan baku telah tersedia, maka bagian PIPC langsung memberikan bahan baku yang diperlukan ke bagian Produksi.

16a, b. Setelah Bagian Produksi menerima bahan baku, maka bagian PIPC membuat Bukti Penerimaan Barang (BPB) ke bagian Purchasing, dan Finance.

17. Pemasok memberikan kwitansi ke bagian Finance.

18. Bagian Finance memberikan Tanda Terima Kwitansi ke pemasok yang menandakan bahwa kwitansi telah diterima.

19. Setelah pembayaran lunas, maka pemasok akan membuat Bukti Bayar kepada bagian Finance.

20. Bagian Finance membuat Tanda Bukti Bayar untuk pemasok bahwa bukti bayar telah diterima.

(31)

B Marketing PPC Pa y to $ OP P a y to $ OP Weaving Finishing P a y to $ jdwl produksi Pa y to $ jdwl produksi Quality Assurance Brg jadi Brg jadi Brg jadi Pa y to $ OP 2 3 4b 4a 7b 7a 8 5b 6b A c C 1 5a 6a Pa y to $ rancangan Pa y to $ BBK BB Pa y to $ BBK BB PIPC

(32)

Keterangan :

1. Engravermemberikan rancangan yang akan diproduksi ke bagian PPC.

2. Bagian Marketing memberikan order Produksi ke bagian PPC untuk merencanakan penjadwalan produksi.

3. Bagian PPC memberikan order Produksi ke bagian PIPC untuk mempersiapkan bahan baku untuk produksi.

4a,b. PPC memberikan jadwal produksi ke bagian Weaving dan Finishing. Proses

weaving dimulai dari proses benang menjadi kain. Proses finishing dimulai dari kain menjadi kain yang bercorak.

5a. Bagian Weavingmemberikan Bukti Barang Keluar untuk mengambil bahan baku yang dibutuhkan untuk menjalankan produksi.

5b. Bagian Finishingmemberikan Bukti Barang Keluar untuk mengambil bahan baku yang dibutuhkan untuk menjalankan produksi.

6a. Bagian PIPC memberikan bahan baku ke bagian Weaving.

6b. Bagian PIPC memberikan bahan baku ke bagian Finishing.

7a,b. Setelah barang telah diproduksi, maka QA akan menginspeksi kualitas dari barang tersebut.

8. Setelah diinspeksi, QA akan menyerahkan barang tersebut beserta OP ke bagian PIPC.

(33)

Marketing PIPC P ay to $ DO db.pesanan cek barang Delivery tim P ay to $ Kwitansi SJ plann ing peng irim an P ay to $ Customer P ay to $ kwitansi Distribution $ $ Finance $ VISIO C O R P O R A T I O N Bukti Bayar 1 2 3 4 5 6 7 9 10 TTK P ay to $ TTBuktiBayar 11 P ay to $ Quality complaint 8 a tersedia Barang jadi Barang jadi Barang jadi

(34)

Keterangan:

1. Bagian Marketing memberikan Delivery Order ke bagian PIPC, yang berisi tanggal pengiriman barang ke pelanggan.

2. Bagian PIPC mengecek stok barang pesanan yang dikirim ke pelanggan. 3. Bagian PIPC mempersiapkan pengeluaran barang.

4. Bagian PIPC memberikan barang ke deliverytim untuk dikirim ke pelanggan. 5. Sebelum barang dikirim, delivery tim akan membuat perencanaan rute

pengirimannya terlebih dahulu untuk menghemat biaya dan waktu.

6. Setelah bagian Distribusi membuat planning delivery, maka barang beserta kwitansi dan surat jalan akan dikirim.

7. Bagian Distribusi menyerahkan pesanan pelanggan beserta kwitansi yang harus dilunasi sesuai dengan kesepakatan perusahaan dengan pelanggan.

8. Jika ada barang yang rusak, maka Pelanggan dapat mengembalikan barang yang disertai Quality Complaintatas barang yang telah dipesan.

9. Setelah pelanggan menerima barang yang diretur, pelanggan membuat Tanda Terima Kwitansi kepada bagian Finance.

10. Bagian Financememberikan Bukti Bayar ke pelanggan setelah pembayaran lunas. 11. Pelanggan memberikan Tanda Terima Bukti Bayar kepada bagian Finance.

(35)

3.4.3.3 Gambaran Proses Supply Chain 1. Aliran barang

Aliran Barang dimulai dari Pemasok sampai ke tangan pelanggan. Pertama kali pemasok menerima Purchase Order dari PT. Lucky Print Abadi mengenai barang-barang apa saja yang ingin dipesan. JikaPurchase Ordertersebut disetujui, maka barang akan dikirim ke bagian PIPC PT. Lucky Print Abadi.

Bila ada kerusakan, maka bagian PIPC akan mengirimkan Quality Complaint beserta contoh barang yang rusak ke pemasok. Pihak Pemasok akan memproses dan mengganti produk yang rusak dengan yang baru.

Setelah barang diterima gudang PT. Lucky Print Abadi, maka tahap selanjutnya adalah proses produksi sesuai dengan pesanan pelanggan. Barang yang telah selesai diproduksi akan diserahkan ke bagian Delivery Tim untuk dikirim ke pelanggan. Pengiriman dilakukan dengan menggunakan alat transportasi perusahaan sendiri.

Apabila barang yang diterima pelanggan dalam kondisi rusak atau tidak sesuai dengan pesanan, maka pelanggan dapat melakukan retur dengan membuat

quality complaint. Quality complaint tersebut akan diproses, dan jika memenuhi syarat maka akan dilakukan pergantian barang.

2. Aliran Informasi

Aliran informasi dimulai ketika pelanggan memesan barang dengan memberikan daftar barang-barang yang dipesan. Bagian Marketing atau Penjualan meramalkan kapan barang akan diterima pelanggan berdasarkan pada informasi

(36)

ketersediaan bahan baku di gudang, banyaknya produksi yang sedang dilakukan, dan lokasi pengiriman barang.

Berdasarkan pesanan tersebut, Bagian Marketing atau Penjualan membuat Faktur Penjualan (kepada pelanggan) dan Order Produksi (kepada PPC). Bila bahan baku tidak tersedia, maka gudang akan membuat Permohonan Pembelian kepada bagian Purchasing. Bagian Purchasing mengirimkan Purchase Order

kepada Pemasok untuk memesan bahan baku. Pemasok memberikan kwitansi sebagai tagihan. Bila PT. Lucky Print Abadi sudah membayar, maka akan diberikan bukti bayar. Bila bahan baku tersedia, maka bagian PPC akan membuat rencana dan jadwal produksi diberikan kepada bagian Produksi. Bagian produksi akan membuat bukti barang keluar kepada bagian PIPC untuk mengambil bahan baku. Setelah barang selesai diproduksi, maka bagian Marketing membuat

Delivery Orderkepada bagian distribusi. Bagian Distribusi membuat rencana dan jadwal pengiriman barang dan surat jalan.

3. Aliran Keuangan

Aliran keuangan pada PT. Lucky Print Abadi mengalir dengan sisi pelanggan dan pemasok. Pada sisi pemasok, pembayaran dilakukan setelah PT. Lucky Print Abadi menerima barang yang dipesan dan tidak ada quality complaint. Pada sisi pelanggan, pembayaran diterima setelah pelanggan menerima barang yang dipesan dan tidak ada quality complaint.

(37)

3.4.3.4 Supply Chain Planning

Secara umum, SCP berjalan pada PT. Lucky Print Abadi dapat dikategorikan kedalam beberapa ketegori yaitu order commitment, advanced scheduling, demand planning, transportation planning, dan distribution planning.

SCP bermula dari pelanggan yang memesan barang ke PT. Lucky Print Abadi. Bagian Marketing yang menerima pesanan akan memperkirakan kapan pelanggan dapat menerima barangnya dan memberitahu kepada pelanggan (order commitment). Pada PT. Lucky Print Abadi, order commitment sedang berjalan ini didasarkan pada informasi ketersediaan bahan baku di gudang, banyaknya produksi yang sedang dilakukan, dan lokasi pengiriman pelanggan

Advance scheduling dilakukan oleh bagian PPC (production planning control) berdasarkan pada order produksi (OP) yang dibuat untuk pelanggan yang memesan. Proses produksi terbagi menjadi dua yaitu proses weavingdan finishing.

Proses weaving mengubah benang menjadi grey. Proses finishingmengubahgrey

menjadi kain jadi, kemudian dicetak untuk mendapatkan kain jadi yang bercorak.

Pada proses weaving, scheduling dilakukan pada tahap-tahap warping, winding, sizing, reaching, tenun, inspect dan packing. Mesin yang ada pada bagian weaving PT. Lucky Print Abadi sekarang dikategorikan menjadi 2 yaitu mesin pendek (50 inci) dan panjang (63 inci).

Pada proses finishing yang disebut printing reactive (kualitas ekspor) melewati tahap-tahap bakar bulu, continuous, setting (mengukur kain), mercer

(penyerapan bahan kimia), cuci, settingulang, printing, steam(pengeringan), cuci,

(38)

Setiap harinya, PT. Lucky Print Abadi memproduksi rata-rata 47.000 yard kain jadi yang akan didistribusikan ke pelanggan (1 inci kain memerlukan 68 helai benang). Penjualan kepada pelanggan dilakukan dalam bentuk roll (1 roll

berjumlah 90-120 yard). Bahan baku dasar yang diperlukan untuk pembuatan kain jadi adalah benang, ragi, pewarna dan bahan-bahan kimia lainnya. Sedangkan untuk bahan pendukung yang diperlukan adalah plastik (untuk melakukan rolling), tali, dan mesin produksi. Bahan baku dan kapasitas produksi inilah yang termasuk dalam demand planningPT. Lucky Print Abadi.

Distribution and Transportation Planning dilakukan oleh delivery team

(merupakan bagian dari PPIC). Di planning ini akan menganalisa beberapa variabel seperti kapasitas muatan kendaraan, ketersediaan kendaraan, penggabungan muatan kendaraan, mode transportasi, dan jalur pengiriman untuk setiap Delivery Order(DO) yang ada.

3.4.3.5 Supply Chain Execution

Secara umum, SCE berjalan pada PT. Lucky Print Abadi dapat dikategorikan kedalam beberapa ketegori yaitu proses pemesanan pelanggan, proses pembelian bahan material, proses produksi dan proses distribusi.

Proses pemesanan dimulai ketika pesanan pelanggan masuk, baik ketika

Marketing mencari pelanggan maupun pelanggan memesan langsung ke perusahaan. Pesanan rancangan dari pelanggan dapat dibuat oleh pelanggan sendiri, dari rancangan pesanan terdahulu maupun dari rancangan Designer

(39)

akan mengajukan penawaran harga untuk pelanggan. Surat kontrak dan order produksi akan dibuat Marketing setelah terjadi kesepakatan bersama. Setelah itu

Designer memberikan rancangan yang disetujui ke Engraver untuk melakukan

color separation sebelum diproduksi. Pada bagian color separation, akan ditetapkan banyaknya warna yang akan digunakan untuk memproduksi rancangan tersebut dan telah sesuai dengan yang diinginkan pelanggan. Rancangan dari bagian Engraving dan order produksi dari Marketing kemudian diberikan ke bagian PPC untuk dibuat rencana produksi.

Proses pembelian bahan baku dimulai ketika bagian PPC menerima rancangan dan order produksi. Bagian PPC memberikan order produksi ke bagian PIPC untuk menyiapkan bahan baku yang dibutuhkan dalam produksi. Pada tahap ini dibuat persiapan bahan baku yang diperlukan untuk produksi, seperti benang, pewarna, bahan kimia dan lainnya. Pertama bagian PIPC mengecek stok bahan baku, bila stok tidak mencukupi untuk produksi maka bagian PIPC akan membuat surat Permohonan Pembelian (PP) ke bagian Purchasing untuk memesan bahan baku. Bagian Purchasing melakukan penawaran harga bahan baku dengan Pemasok. Pemasok memberikan daftar harga bahan baku yang dijual dan jika telah terjadi kesepakatan, maka bagian Purchasing akan membuat PO ke Pemasok. Barang yang diterima dari pemasok akan dikirimkan ke bagian PIPC. Setelah bahan baku diterima bagian PIPC, maka bagian PIPC membuat Bukti Penerimaan Barang (BPB) untuk diberikan ke bagian pembelian, keuangan, dan akuntansi. Selain memesan barang yang dibutuhkan untuk produksi, bagian PIPC

(40)

juga bertugas untuk menjaga stok berada pada minimum levelnya. Bila stok berada pada titik reorder point (minimum stock) akan dilakukan pemesanan.

Proses produksi dilakukan ketika PPC memberikan jadwal dan rencana produksi untuk masing-masing order produksi ke bagian weaving dan finishing. Masing-masing divisi tersebut akan mengambil bahan baku yang diperlukan ke gudang disertai dengan bukti barang keluar sesuai dengan jadwal. Setelah barang diproduksi, quality assurance akan menginspeksi kualitas dari kain jadi. Setelah diinspeksi, quality assurance akan menyerahkan kain jadi yang telah dipak beserta order produksi ke bagian gudang.

Proses distribusi dilakukan ketika bagian Marketing memberikan delivery order ke bagian distribusi di PIPC, yang berisi tanggal pengiriman barang ke pelanggan. Bagian PIPC mengecek dan mempersiapkan stok barang yang dikirim ke pelanggan. Setelah barang dipersiapkan, delivery team membuat rencana pengiriman. Setelah rencana pengiriman dibuat, delivery team mengirim barang dan tagihan yang disertai surat jalan ke pelanggan. Pelanggan akan melakukan pembayaran dengan bagian keuangan perusahaan. Setelah pembayaran lunas, bagian keuangan akan memberikan bukti bayar ke pelanggan. Bila terjadi retur oleh pelanggan maka akan dibuatkan quality complaint dan pelanggan akan dibuatkan barang pengganti.

3.4.3.6 Teknologi

PT. Lucky Print Abadi telah memiliki sistem terkomputerisasi pada lingkungan supply chain management berjalan. Sistem ini berfungsi untuk

(41)

mendata bahan baku dan produk yang masuk dan keluar, mendata perencanaan produksi dan membuat laporan-laporan. Untuk komunikasi antar divisi sekarang menggunakan e-mail internal perusahaan. Pemasok PT. Lucky Print Abadi telah terkomputerisasi karena proses pemesanan barang ke pemasok dan komplain cacat produk pada sistem berjalan dilakukan kebanyakan melalui e-mail. Begitu juga dengan sisi pelanggan (distributor) telah terkomputerisasi karena untuk pemesanan dan komplain cacat produk, untuk pelanggan tetap sering menggunakan e-mailsebagai media komunikasi.

3.4.3.7 Permasalahan yang dihadapi

Berikut adalah permasalahan supply chain berjalan pada PT. Lucky Print Abadi

a. Permasalahan pertama terletak pada kesulitan pelanggan dalam pemantauan status pemesanan. Selama ini jika pelanggan ingin mengetahui status pesanannya, diharuskan untuk menghubungi bagian pemasaran atau penjualan. Waktu yang dibutuhkan bagian ini untuk mengetahui informasi status pesanan biasanya memakan banyak waktu (kurang lebih satu jam). b. Permasalahan kedua, terkadang terlambatnya pemenuhan permintaan

pelanggan dikarenakan tidak tersedianya atau kurangnya bahan baku untuk produksi yang disebabkan pengendalian persediaan bahan baku yang kurang baik.

c. Permasalahan ketiga terletak pada komunikasi dengan pelanggan dan pemasok yang biasa dilakukan melalui e-mail, telepon, dan fax. Komunikasi

(42)

dengan ini menyebabkan tidak adanya integrasi data antara perusahaan dengan pemasok dan pelanggannya.

3.4.4 Opportunity identification

E-SCM menggunakan jaringan Internet sebagai media dan perkembangan jaringan Internet sekarang sangatlah mendukung penerapan sistem e-SCM pada PT. Lucky Print Abadi. E-SCM merupakan salah satu bentuk dari perdagangan

Business-to-business, dimana B2B ini sedang populer di dunia. E-SCM menjanjikan PT. Lucky Print Abadi pertukaran informasi barang dan uang yang lebih cepat dalam proses supply chain.

Penerapan sistem e-SCM memberikan keunggulan kompetitif bagi PT. Lucky Print Abadi untuk menambah daya saingnya.

Gambar

Gambar 3.2 Model Supply Chain Management pada PT. Lucky Print Abadi
Gambar 3.3 Rich Picture Pemesanan Pelanggan
Gambar 3.4 Rich Picture Procurement
Gambar 3.5 Rich Picture Produksi
+2

Referensi

Dokumen terkait

Dalam hal anggota Dewan Komisaris memiliki saham Perseroan dan/atau saham perusahaan lain, anggota Dewan Komisaris tersebut wajib memenuhi persyaratan pelaporan

Mengalirkan cairan apapun pada suhu yang cukup tinggi dapat digunakan untuk salah satu dari banyak shell dan tabung reboiler heat Exchanger jenis.. Kelebihan dan

Penekanan pada penelitian ini adalah untuk mengukur sejauh mana koleksi dapat memberikan data atau informasi kepada publik tentang hubungan diplomasi yang dilakukan oleh

Ketika bertransaksi di awal petugas tersebut meminta upah terserah (suka-suka) konsumen, akan tetapi ketika barang sudah sampai di tempat tujuan ternyata petugas jasa

pencegahan dan penanggulangan pencemaran adalah Bidang Keselamatan Berlayar, Penjagaan dan Patroli yang mempunyai tugas melaksanakan pengawasan tertib lalu lintas kapal di

Metode pembelajaran di Sekolah Alam tidak terpatok dengan metode ceramah atau metode klasikal tetapi lebih banyak dengan metode bergerak, anak berkebutuhan khusus tidak

Energi panas tersebut berupa fluida dengan fasa air atau uap yang terbentuk di dalam reservoir panas bumi akibat pemanasan yang dilakukan oleh batuan beku panas

Untuk menyediakan informasi yang bertentangan dengan informan kunci peneliti menggunakan informan dari akademisi yang dapat menjelaskan konteks yang melatari proses politik