• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN KOTA PEKALONGAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN KOTA PEKALONGAN"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

No. 11/Desember/3375/Tahun V, 7 Desember 2016

P

ERKEMBANGAN

I

NDEKS

H

ARGA

K

ONSUMEN

K

OTA

P

EKALONGAN

BULAN NOVEMBER KOTA PEKALONGAN INFLASI 0,49 PERSEN

TABEL 1. IHK,ANDIL INFLASI DAN INFLASI NOVEMBER 2016 KOTA PEKALONGAN Kelompok/Subkelompok Pengeluaran IHK Andil Inflasi (%) Inflasi(%) Perubahan IHK Tahun Kalender YoY U M U M 120,60 0,49 0,49 2,64 3,38 01. Bahan Makanan 130,41 0,43 2,33 4,89 8,80

02. Makanan Jadi, Minuman,Rokok dan Tembakau 126,27 0,07 0,27 5,39 4,68 03. Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan Bakar 114,65 -0,03 -0,12 1,07 0,86

04. Sandang 114,54 0,02 0,30 5,60 7,00

05. Kesehatan 114,62 0,00 0,01 1,77 1,74

06. Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga 113,32 0,01 0,15 2,76 2,77

07. Transportasi, Komunikasi dan Jasa Keuangan 120,02 0,00 0,00 -3,43 -1,85  Pada November 2016, Kota Pekalongan mengalami inflasi sebesar 0,49 persen dengan Indeks

Harga Konsumen (IHK) sebesar 120,60. Inflasi pada bulan ini lebih tinggi dibandingkan dengan pada bulan yang sama pada tahun sebelumnya (November 2015). Pada saat itu terjadi inflasi sebesar 0,29 persen.

 Dari 7 (tujuh) kelompok pengeluaran, 6 (enam) kelompok mengalami inflasi, yaitu kelompok Bahan Makanan sebesar 2,33 persen; kelompok Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau sebesar 0,27 persen; kelompok Sandang sebesar 0,30 persen; kelompok Kesehatan sebesar 0,01 persen; kelompok Pendidikan Rekreasi dan Olahraga sebesar 0,15 persen; dan kelompok Transportasi, Komunikasi dan Jasa Keuangan sebesar 0,003 persen. Sedangkan 1 (satu) kelompok lainnya mengalami deflasi yaitu kelompok Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan Bakar sebesar 0,12 persen.

 Besaran IHK masing-masing kelompok pengeluaran adalah sebagai berikut: kelompok Bahan Makanan sebesar 130,41; kelompok Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau sebesar 126,27; kelompok Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan Bakar sebesar 114,65; kelompok Sandang sebesar 114,54; kelompok Kesehatan sebesar 114,62; kelompok Pendidikan Rekreasi dan Olahraga sebesar 113,32; dan kelompok Transportasi, Komunikasi dan Jasa Keuangan sebesar 120,02.

 Komoditas pendorong terjadinya inflasi antara lain bawang merah, jeruk, cabai merah, rokok kretek filter, dan rokok kretek. Sedangkan komoditas yang mengalami deflasi adalah semen, gula pasir, daging ayam ras, kentang, dan telur ayam ras.

 Laju Inflasi tahun kalender (Januari s.d. November 2016) adalah sebesar 2,64 persen dan laju inflasi November 2016 dibandingkan dengan November 2015 (year on year) adalah sebesar 3,38 persen.

 Di tingkat Provinsi Jawa Tengah, pada bulan November 2016 terjadi inflasi sebesar 0,56 persen, dengan inflasi tahun kalender sebesar 2,15 persen dan tingkat inflasi YoY sebesar 3,15 persen. Sedangkan di tingkat Nasional terjadi inflasi sebesar 0,47 persen, dengan tingkat inflasi tahun kalender sebesar 2,59 persen dan tingkat inflasi YoY sebesar 3,58 persen.

(2)

Perkembangan harga berbagai komoditas barang dan jasa konsumsi rumah tangga pada Bulan November 2016 secara umum mengalami inflasi atau kenaikan harga. Hasil pencatatan dan penghitungan yang dilakukan oleh BPS Kota Pekalongan, IHK pada Bulan November 2016 adalah sebesar 120,60 dan mengalami kenaikan dibandingkan dengan IHK Bulan Oktober 2016 sebesar 120,02. Pada bulan November 2016 ini terjadi inflasi sebesar 0,49 persen, sedangkan inflasi menurut tahun kalender sebesar 2,64 persen dan inflasi bulan November 2016 dibandingkan dengan November 2015 lalu atau Year on Year (YoY) sebesar 3,38 persen.

Inflasi terjadi karena kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya nilai indeks kelompok komoditas pendukungnya. Dari 7 (tujuh) kelompok pengeluaran, 6 (enam) kelompok mengalami inflasi, yaitu kelompok Bahan Makanan sebesar 2,33 persen; kelompok Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau sebesar 0,27 persen; kelompok Sandang sebesar 0,30 persen; kelompok Kesehatan sebesar 0,01 persen; kelompok Pendidikan Rekreasi dan Olahraga sebesar 0,15 persen; dan kelompok Transportasi, Komunikasi dan Jasa Keuangan sebesar 0,003 persen. Sedangkan 1 (satu) kelompok pengeluaran mengalami deflasi yaitu kelompok Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan Bakar sebesar 0,12 persen.

A. URAIAN MENURUT KELOMPOK PENGELUARAN 1. Kelompok Bahan Makanan

Pada Bulan November ini, Kelompok Bahan Makanan mengalami inflasi sebesar 2,33 persen dengan andil terhadap total inflasi sebesar 0,43 persen. Dari 11 (sebelas) subkelompok, ada 7 (tujuh) subkelompok mengalami inflasi yaitu subkelompok Bumbu-bumbuan sebesar 13,60 persen; subkelompok Buah-buahan sebesar 5,48 persen; subkelompok Sayur-sayuran sebesar 3,05 persen; subkelompok Ikan segar sebesar 3,00 persen; subkelompok Lemak dan Minyak sebesar 1,62 persen; subkelompok Ikan diawetkan sebesar 1,47 persen; dan subkelompok Kacang-kacangan sebesar 0,01 persen. Pada 3 (tiga) subkelompok lainnya mengalami deflasi, yaitu subkelompok Bahan Makanan Lainnya sebesar 1,52 persen; subkelompok Daging dan Hasilnya sebesar 0,76 persen; dan subkelompok Telur, Susu dan Hasilnya sebesar 0,20 persen; Sedangkan pada 1 (satu) subkelompok tidak mengalami perubahan, yaitu subkelompok padi-padian, ubi-ubian, dan hasilnya.

Komoditas yang mengalami inflasi adalah bawang merah, jeruk, cabai merah, kubis, minyak goreng, mujahir, salak, bawang putih, cumi-cumi, ikan asin belah, melon, wortel, apel, bawal, susu kental manis, kacang kedelai. Di sisi lain beberapa komoditas yang mengalami terjadinya deflasi antara lain adalah daging ayam ras, kentang, telur ayam ras,

TABEL 2

INFLASI BULANAN, INFLASI TAHUN KALENDER DAN

INFLASI YEAR ON YEAR,KOTA PEKALONGAN Inflasi 2015 2016

Bulan November 0,29 0,59

Inflasi Tahun Kalender 2,72 2,64

(3)

daging kambing, emping mentah, dan anggur. Inflasi pada kelompok ini selama tahun kalender 2016 adalah 4,89 persen, sedangkan inflasi YoY pada kelompok ini adalah 8,80 persen.

2. Kelompok Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau

Kelompok Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau mengalami inflasi sebesar 0,27 persen. Andil kelompok ini terhadap total inflasi sebesar 0,07 persen. Dari 3 (tiga) subkelompok, 1 (satu) subkelompok mengalami inflasi, yaitu subkelompok Tembakau dan Minuman Beralkohol sebesar 2,02 persen; dan 1 (satu) subkelompok mengalami deflasi, yaitu subkelompok Minuman tak Beralkohol sebesar 0,80 persen. Sedangkan 1 (satu) subkelompok, yaitu subkelompok Makanan Jadi tidak mengalami perubahan atau stabil. Komoditas yang mengalami terjadinya inflasi adalah rokok kretek filter, rokok kretek, dan rokok putih. Sedangkan Komoditas yang mengalami deflasi pada kelompok ini adalah gula pasir. Inflasi pada kelompok ini selama tahun kalender 2016 adalah 5,39 persen, sedangkan inflasi YoY pada kelompok ini adalah 4,68 persen.

3. Kelompok Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan Bakar

Kelompok Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan Bakar mengalami deflasi sebesar 0,12 persen dengan andil terhadap total inflasi sebesar minus 0,03 persen. Dari 4 (empat) subkelompok, 1 (satu) subkelompok mengalami inflasi, yaitu subkelompok Bahan bakar, penerangan, dan air sebesar 0,05 persen. 1 (satu) subkelompok mengalami deflasi, yaitu Subkelompok Biaya Tempat Tinggal sebesar 0,21 persen. Sedangkan 2 (dua) subkelompok lainnya tidak mengalami perubahan atau stabil, yaitu subkelompok Perlengkapan rumah tangga; dan subkelompok Penyelenggaraan Rumahtangga. Komoditas yang memberikan sumbangan inflasi adalah tarif listrik. Sedangkan komoditas yang memberikan sumbangan deflasi adalah semen. Inflasi pada kelompok ini selama tahun kalender 2016 adalah 1,07 persen, sedangkan inflasi YoY pada kelompok ini adalah 0,86 persen.

4. Kelompok Sandang

Kelompok Sandang mengalami inflasi sebesar 0,30 persen dengan andil terhadap total inflasi sebesar 0,02 persen. Dari 4 (empat) subkelompok, 1 (satu) subkelompok mengalami inflasi, yaitu subkelompok Barang Pribadi dan Sandang Lainnya yaitu sebesar 1,35 persen. Sedangkan 3 (tiga) subkelompok lainnya, yaitu subkelompok sandang anak-anak; subkelompok sandang laki-laki; dan subkelompok sandang wanita tidak mengalami perubahan atau stabil. Komoditas yang memberikan sumbangan deflasi adalah emas perhiasan. Inflasi pada kelompok ini selama tahun kalender 2016 adalah 5,60 persen, sedangkan inflasi YoY pada kelompok ini adalah 7,00 persen.

5. Kelompok Kesehatan

Kelompok Kesehatan mengalami inflasi sebesar 0,01 persen dengan andil terhadap total inflasi sebesar 0,00 persen. Dari 4 (empat) subkelompok, 1 (satu) subkelompok mengalami inflasi, yaitu subkelompok obat-obatan yaitu sebesar 0,06 persen. Sedangkan 3 (tiga) subkelompok lainnya, yaitu subkelompok Jasa Kesehatan; subkelompok Jasa Perawatan Jasmani; dan subkelompok Perawatan Jasmani dan Kosmetika tidak mengalami perubahan atau stabil. Komoditas yang memberikan sumbangan inflasi adalah obat batuk dan obat mata. Inflasi pada kelompok ini selama tahun kalender 2016 adalah 1,77 persen, sedangkan inflasi YoY pada kelompok ini adalah 1,74 persen.

(4)

6. Kelompok Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga

Kelompok Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga mengalami inflasi sebesar 0,15 persen dengan andil terhadap total inflasi sebesar 0,01 persen.Dari 5 (lima) subkelompok, 1 (satu) subkelompok mengalami inflasi, yaitu subkelompok Perlengkapan/Peralatan Pendidikan sebesar 1,19 persen. Sedangkan 4 (empat) subkelompok lainnya yaitu subkelompok Jasa Pendidikan; subkelompok Kursus kursus Pelatihan; subkelompok Rekreasi; dan Subkelompok Olahraga tidak mengalami perubahan atau stabil. Komoditas yang memberikan sumbangan inflasi adalah notebook. Inflasi pada kelompok ini selama tahun kalender 2016 adalah 2,76 persen, sedangkan inflasi YoY pada kelompok ini adalah 2,77 persen.

7. Kelompok Transport, Komunikasi dan Jasa Keuangan

Kelompok Transportasi, Komunikasi dan Jasa Keuangan mengalami inflasi sebesar 0,003 persen dengan andil terhadap total inflasi sebesar 0,0003 persen. Dari 4 (empat) subkelompok yang tercakup, 1 (satu) subkelompok yang mengalami inflasi, yaitu subkelompok Transport sebesar 0,004 persen; Sedangkan 3 (tiga) subkelompok lainnya, yaitu subkelompok komunikasi dan pengiriman; subkelompok sarana dan penunjang transport; dan subkelompok Jasa Keuangan tidak mengalami perubahan atau stabil. Komoditas yang memberikan sumbangan inflasi adalah harga mobil. Inflasi pada kelompok ini selama tahun kalender 2016 adalah minus 3,43 persen, sedangkan inflasi YoY pada kelompok ini adalah minus 1,85 persen.

B. PERBANDINGAN INFLASI

Grafik 1.

Perbandingan Inflasi November 2016 Nasional, Jawa Tengah, dan Kota Pekalongan

Pada Grafik 1 di atas menggambarkan laju inflasi Kota Pekalongan dibandingkan dengan Jawa Tengah dan Nasional. Selama Bulan November 2016, Kota Pekalongan, Jawa Tengah maupun Nasional menunjukkan kondisi kenaikan harga-harga. Kota Pekalongan mengalami pergerakan harga yang relatif lebih rendah dibandingkan dengan Jawa Tengah dan lebih tinggi dibanding dengan Nasional. Kemudian pada Tabel 3 di bawah, selain perbandingan inflasi, dapat dilihat perbandingan IHK, inflasi tahun kalender sampai dengan Bulan November 2016, dan inflasi November 2016 dibandingkan terhadap November 2015 (Year on Year).

0,47 0,56 0,49 0,42 0,44 0,46 0,48 0,5 0,52 0,54 0,56 0,58

(5)

TABEL 3 PERBANDINGAN INFLASI Inflasi IHK November 2016 Inflasi (%) November 2016 Kalender YoY Nasional 126,18 0,47 2,59 3,58

Provinsi Jawa Tengah 124,45 0,56 2,15 3,15

Referensi

Dokumen terkait

(a) Panel Pemeriksa diberikan 5 minit untuk berbincang tentang prestasi pelajar semasa peperiksaan (long case & short case). (b) Pada akhir perbincangan,

Prestasi para alumni dari lembaga pendidikan (sekolah) ini perlu didata atau dicatat oleh lembaga. Sebab catatan tersebut sangat berguna bagi lembaga

Jenis penelitian ini adalah menggunakan metode evaluasi ( evaluation method ) yaitu untuk melihat sejauh mana penerapan atau implementasi pengembangan dari Dinas Pendapatan

Desain Perangkat Lunak (Lanjutan) Struktur Navigasi adalah alur dari suatu program yang merupakan rancangan hubungan (rantai kerja) dari beberapa area yang berbeda

55 Alimentarius, bahan tambahan makanan didefinisikan sebagai bahan yang tidak lazim dikonsumsi sebagai makanan dan biasanya bukan merupakan komposisi khas makanan,

Berdasarkan hasil penelitian di atas dapat di ambil konsep tentang Motivasi berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa dengan memiliki dorongan dari dalam dan

Agar praktek yang sehat berjalan dengan baik dalam sistem pengendalian intern maka pimpinan perusahaan perlu melakukan pemeriksaaan secara mendadak atas kinerja

Tahap perancangan telah dilakukan dengan menghasilkan use case diagram sistem informasi penjualan E-CRM, kemudian langkah selanjutnya membuat perancangan sequence