• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN. Agar terhindar dari kesalahpahaman dari judul yang dikemukakan, maka

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN. Agar terhindar dari kesalahpahaman dari judul yang dikemukakan, maka"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

19

BAB III

METODE PENELITIAN A.Definisi Operasional

Agar terhindar dari kesalahpahaman dari judul yang dikemukakan, maka

diperlukan penjelasan tentang istilah-istilah berikut ini:

1. Desain kegiatan laboratorium merupakan rencana kegiatan laboratorium yang disusun berupa langkah-langkah operasional oleh perancang kegiatan, dan

dapat diwujudkan dalam bentuk LKS maupun terintegrasi ke dalam buku

paket, untuk digunakan sebgai panduan oleh praktikan/siswa dalam melakukan

kegiatan laboratorium mengenai konsep tertentu.

2. Analisis proses yang dimaksud merupakan analisis terhadap proses kegiatan laboratorium dengan mengikuti langkah kerja yang tercantum dalam desain

kegiatan laboratorium.

B.Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

deskriptif. Menurut Arikunto (2006), penelitian deskriptif diarahkan untuk

memberikan gejala-gejala, fakta-fakta, atau kejadian-kejadian secara sistematis

dan akurat mengenai sifat-sifat tertentu dari suatu populasi atau daerah.

Penelitian ini dilakukan dengan cara menganalisis sejumlah desain kegiatan

laboratorium SMA yang terintegrasi ke dalam buku paket biologi, LKS berbasis

KTSP yang diterbitkan, dan LKS internal yang dibuat sendiri oleh guru pada

(2)

C.Sampel Penelitian

Sampel untuk penelitian ini adalah desain kegiatan laboratorium yang

terintegrasi dalam buku paket Biologi, LKS berlabel KTSP, dan LKS buatan guru

yang digunakan di Sekolah Menengah Atas Negeri kelas X semester dua pada

konsep keanekaragaman hayati. Sampel diambil dari seluruh desain kegiatan

laboratorium yang terdapat di 27 SMAN yang ada di kota Bandung, dan yang

dianalisis adalah desain kegiatan laboratorium yang digunakan guru dalam

kegiatan praktikum materi keanekaragaman hayati pada proses belajar

mengajarnya, sehingga hanya desain kegiatan laboratorium yang benar-benar

dipraktekkan dalam pembelajaran materi keanekaragaman hayati saja yang

penulis jadikan sampel penelitian.

D.Instrumen Penelitian

Instrumen dibutuhkan untuk memperoleh data dan informasi yang lengkap

mengenai hal-hal yang akan dikaji dalam penelitian ini, diantaranya yaitu:

1. Tabel analisis kisi-kisi penjabaran Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar, dengan format tabel seperti berikut.

Tabel 3.1 Kisi-Kisi Penjabaran Standar Kompetensi dan Kompetesi Dasar Konsep Keanekaragaman Hayati

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

Indikator Kegiatan Laboratorium

Keterangan:

Standar Kompetensi : Standar Kompetensi yang terdapat dalam kurikulum tahun 2006 Kompetensi Dasar : Kompetensi Dasar yang terdapat dalam kurikulum tahun 2006 Indikator : merupakan hasil penjabaran SK dan KD

(3)

2. Tabel analisis komponen tujuan, proses, dan pertanyaan dalam desain kegiatan laboratorium konsep bioteknologi, dengan format sebagai

berikut.

Tabel 3.2 Analisis Tujuan, Proses, dan Pertanyaan Desain Kegiatan Laboratorium Konsep Keanekaragaman Hayati

Standar Kompetensi (SK) : Kompetensi Dasar (KD) : Indikator : Tujuan Praktikum Kegiatan Laboratorium Langkah Kerja/ Pertanyaan Tujuan Langkah/ Pertanyaan Pelaksanaan Prosedur dan Data/Fakta yang Dihasilkan Keterangan Keterangan:

Standar Kompetensi : Standar Kompetensi yang terdapat dalam kurikulum tahun 2006 Kompetensi Dasar : Kompetensi Dasar yang terdapat dalam kurikulum tahun 2006 Indikator : merupakan hasil penjabaran SK dan KD

Tujuan praktikum : merupakan tujuan yang tercantum pada DKL Kegiatan Laboratorium : kegiatan yang dilakukan pada DKL tersebut

Langkah kerja/pertanyaan : langkah kegiatan dan pertanyaan yang terdapat pada DKL yang dijadikan sampel

Tujuan Langkah/ Pertanyaan : maksud dari setiap langkah dan pertanyaan yang terdapat pada DKL

Data/fakta yang dihasilkan : merupakan fakta yang didapat ketika langkah kegiatan dilakukan Keterangan : apabila terdapat informasi yang tidak tercantum pada kolom

sebelumnya

3. Tabel analisis kategori tujuan praktikum menurut Woolnough dalam desain kegiatan laboratorium konsep keanekaragaman hayati, dengan

format sebagai berikut.

Tabel 3.3 Analisis Kategori Tujuan Praktikum Menurut Woolnough dalam Desain Kegiatan Laboratorium Konsep Keanekaragaman Hayati

(Rustaman, et al., 2003:162-163) DKL Tujuan

dalam DKL

Tujuan Praktikum Menurut Woolnough

Mengembangkan keterampilan dasar Mengembangkan kemampuan memecahkan masalah Meningkatkan pemahaman terhadap materi pelajaran

(4)

Keterangan:

Tujuan dalam DKL : tujuan yang tercantum pad DKL

Mengembangkan keterampilan dasar : merupakan keterampilan yang dikembangkan melalui latihan-latihan menggunakan alat, mengobservasi, mengukur, dan kegiatan lainnya.

Mengembangkan kemampuan memecahkan masalah :

melalui kegiatan praktikum siswa memperoleh pengalaman mengidentifikasi masalah nyata yang dirasakannya, merumuskan masalah tersebut secara operasional, merancang cara terbaik untuk memecahkan masalahnya, dan mengimplementasikannya dalam laboratorium serta menganalisis dan mengevaluasi hasilnya.

Meningkatkan pemahaman terhadap materi pelajaran :

pengalaman langsung siswa terhadap fenomena alam menjadi prasyarat penting untuk mendalami dan memahami materi pelajaran.

4. Tabel analisis seluruh tujuan praktikum dalam desain kegiatan laboratorium konsep keanekaragaman hayati, dengan format sebagai

berikut.

Tabel 3.4 Analisis Tujuan Praktikum Desain Kegiatan Laboratorium Konsep Keanekaragaman Hayati

DKL Tujuan

Praktikum

Analisis Tujuan Praktikum Mengacu pada indikator

hasil penjabaran SK-KD

Teragambar melalui langkah

kerja

Dapat dicapai setelah melakukan kegiatan

laboratorium

Ya/tidak Ya/tidak Ya/tidak

Keterangan:

- mengacu indikator : jika tujuan berhubungan dengan salah satu kegiatan laboratorium yang diuraikan pada indikator hasil penjabaran SK dan KD - tidak mengacu indikator : jika tujuan tidak berhubungan dengan salah satu kegiatan

laboratorium yang diuraikan pada indikator hasil penjabaran SK dan KD

- tergambar : jika konsep yang terkandung dalam tujuan dapat teridentifikasi dalam langkah kerja yang ada

- tidak tergambar : jika konsep yang terkandung dalam tujuan tidak dapat teridentifikasi dalam langkah kerja yang ada

- tercapai : jika produk (output) yang diharapkan dalam tujuan dapat diperoleh setelah mengikuti langkah (setelah uji coba)

- tidak tercapai : jika produk (output) yang diharapkan dalam tujuan tidak dapat diperoleh setelah mengikuti langkah (setelah uji coba)

(5)

5. Tabel analisis seluruh proses dalam desain kegiatan laboratorium konsep keanekaragaman hayati, dengan format sebagai berikut:

Tabel 3.5 Analisis Proses Praktikum Desain Kegiatan Laboratorium Konsep Keanekaragaman Hayati

DKL Analisis Proses

Mengacu pada Tujuan

Struktur Langkah Menghasilkan Data yang Diharapkan

Ya Tidak Logis Sistematis

Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak

Keterangan:

- Mengacu tujuan : jika langkah kerja berorientasi pada tujuan yang akan dicapai - Tidak mengacu tujuan : jika langkah kerja tidak berorientasi pada tujuan yang akan dicapai - Logis : jika langkah kerja lengkap, dapat dikerjakan, sesuai logika - Tidak logis : jika tidak memiliki salah satu dari tiga kriteria di atas - Sistematis : jika langkah kerja lengkap dan berurutan

- Tidak sistematis : jika langkah kerja tidak lengkap dan tidak berurutan

- Menghasilkan data : jika data/fakta yang diperoleh sesuai dengan yang diharapkan - Tidak menghasilkan data : jika data/fakta yang diperoleh tidak sesuai dengan yang diharapkan

6. Tabel tabulasi untuk menentukan nilai efektivitas langkah kerja dari desain kegiatan laboratorium konsep keankeragaman hayati, dengan format tabel

seperti berikut.

Tabel 3.6 Analisis Efektivitas Langkah Kerja Desain Kegiatan Laboratorium Konsep Keanekaragaman Hayati dalam Uji Laboratorium No Langkah kerja Efektivitas Langkah Kerja Nilai Efektivitas

Keterlaksanaan Hasil yang Diperoleh

Total Nilai Efektivitas Langkah Kerja % Efektivitas Langkah Kerja Keterangan:

Tabulasi bernilai 1 : jika langkah dapat dilaksanakan/menghasilkan fakta/data yang diharapkan Tabulasi bernilai 0 : jika langkah tidak dapat dilaksanakan/tidak menghasilkan fakta/data yang

(6)

7. Tabel analisis seluruh pertanyaan dalam desain kegiatan laboratorium konsep keanekaragaman hayati, dengan format sebagai berikut.

Tabel 3.7 Analisis Pertanyaan pada Desain Kegiatan Laboratorium Konsep Keanekaragaman Hayati

DKL Pertanyaan Mengacu pada Tujuan Mengacu pada Proses

Ya Tidak ya tidak

Keterangan:

- Mengacu tujuan : jika pertanyaan berhubungan dengan konsep yang ada dalam tujuan. - Tidak mengacu tujuan : jika pertanyaan tidak berhubungan dengan konsep yang ada dalam

tujuan.

- Mengacu proses : jika pertanyaan berhubungan dengan langkah kerja dan data/fakta yang diperoleh.

- Tidak mengacu proses : jika pertanyaan tidak berhubungan dengan langkah kerja dan data/fakta yang diperoleh.

E.Teknik Pengumpulan Data

Data dalam penelitian ini dikumpulkan melalui tujuh instrumen yang telah

dikembangkan untuk menganalisis komponen tujuan, proses, dan pertanyaan yang

tercantum di dalam desain kegiatan laboratorium pada konsep keanekaragaman

hayati. Langkah pertama yang dilakukan adalah melakukan survey terhadap 27

SMA Negeri di kota Bandung. Sampel yang terkumpul kemudian diklasifikasikan

berdasarkan materi yang dianalisis. Desain kegiatan laboratorium yang telah

diklasifikasikan, selanjutnya dianalisis menggunakan tabel instrumen yang telah

dibuat. Setelah analisis keseluruhan LKS telah selesai maka data dipisahkan

menjadi lima bagian yaitu analisis tujuan berdasarkan SK dan KD, analisis tujuan

berdasarkan Woolnough, analisis proses pada DKL, analisis efektivitas uji

(7)

F. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian ini dilaksanakan dalam beberapa tahap, diantaranya:

1. Tahap persiapan

a. Pada tahap persiapan dilakukan studi kepustakaan mengenai konsep-konsep dan materi mengenai keanekaragaman hayati

b. Mengikuti dan melaksanakan seminar proposal. c. Revisi proposal

d. Pengumpulan sampel yaitu LKS dari keseluruhan sekolah negeri di kota Bandung

e. Penyusunan instrumen penelitian f. Judgement instrumen penelitian.

2. Tahap pelaksanaan

a. Pengumpulan dan seleksi sampel.

b. Pengelompokan desain kegiatan laboratorium berdasarkan sumber. c. Memberikan kode pada desain kegiatan laboratorium.

d. Memasukkan data (tujuan, proses dan evaluasi praktikum) yang diperoleh ke dalam masing-masing instrumen.

e. Melakukan analisis relevansi antara tujuan, proses dan evaluasi desain kegiatan laboratorium terhadap KD dan SKL.

f. Melakukan uji coba desain kegiatan laboratorium yang dianalisis untuk menentukan efektifitas kegiatan laboratorium.

(8)

3. Tahap penyelesaian

a. Pengolahan data dari tabel analisis komponen tujuan, proses da pertanyaan dalam setiap desain kegiatan laboratorium.

b. Pengolahan data dari tabel kategorisasi tujuan praktikum menurut Woolnough yang telah dijaring melalui instrumen tiga dan

pengolahan data dari tabel analisis tujuan praktikum yang telah

dijaring melalui instrument (Tabel 3.4)

c. Pengolahan data dari tabel analisis proses yang telah dijaring melalui instrumen lima dan pengolahan data dari tabel tabulasi

untuk menganalisis nilai efektivitas langkah kerja yang telah

dijaring melalui instrument (Tabel 3.6)

d. Pengolahan data dari tabel analisis pertanyaan yang telah dijaring melalui instrumen tujuh.

e. Penulisan laporan hasil penelitian G.Analisis Data

Pengolahan dan analisis data yang diperoleh dari hasil analisis terhadap

komponen tujuan, proses, dan pertanyaan dalam desain kegiatan laboratorium

yang mengacu pada tujuh instrumen di atas akan menghasilkan data kuantitatif

yang diperoleh dari data analisis tujuan, analisis proses, analisis pertanyaan, dan

data hasil uji efektivitas langkah kerja laboratorium yang dinyatakan dalam

bentuk persentase. Khusus untuk persentase efektivitas langkah kerja, setelah

diketahui nilainya dari instrumen (Tabel 3.6) kemudian dibandingkan dengan

(9)

mengetahui kategori efektivitasnya. Indeks persentase efektivitas tersebut adalah

sebagai berikut:

Tabel 3.8 Kategori Efektivitas Uji Laboratorium

Persentase Kategori

0-19% Sangat tidak efektif

20-59% Tidak efektif

60-79% Efektif

80-100% Sangat efektif

(Diadaptasi dari Arikunto,2002)

Analisis komponen tujuan dilakukan dengan menganalisis data yang

diperoleh dari instrumen pada Tabel 3.3 dan instrumen pada Tabel 3.4. Analisis

proses dan pertanyaan dilakukan dengan menganalisis data yang diperoleh dari

instrumen lima dan instrumen tujuh, kemudian menkonversi data tersebut ke

dalam bentuk persentase untuk mengetahui gambaran umum komponen tujuan,

proses, dan pertanyaan dalam desain kegiatan laboratorium konsep

keanekaragaman hayati sesuai dengan kategori yang telah ditentukan dalam

masing-masing instrumen.

Analisis terhadap nilai uji efektivitas langkah kerja laboratorium dilakukan

dengan dua tahap yaitu, (1) menentukan keterlaksanaan langkah kerja (apakah

praktikan dapat melaksanakan langkah tersebut atau tidak) dan (2) menentukan

hasil kerja. Hal ini mengandung arti bahwa setiap langkah kerja harus

menunjukkan apa yang akan diobservasi dan setiap langkah dapat menghasilkan

data atau fakta yang diharapkan. Idealnya dengan mengikuti langkah yang ada

pada desain kegiatan laboratorium maka hasil belajar yang diharapkan melalui

(10)

Setiap tahap dalam analisis efektivitas langkah kerja dilakukan dengan

membuat tabulasi terhadap setiap langkah kerja yang tercantum dilihat dari dua

aspek yang telah disebutkan di atas. Tabulasi untuk keterlaksanaan langkah kerja

dan perolehan hasil kerja diberi nilai 1 apabila langkah dapat dilaksanakan atau

langkah dapat menghasilkan data/fakta yag diharapkan, sementara tabulasi diberi

nilai 0 apabila langkah tidak dapat dilaksanakan atau langkah tidak dapat

menghasilkan data/fakta yang diharapkan. Dengan demikian akan diperoleh nilai

untuk efektivitas langkah kerja, yakni bernilai 1 apabila tabulasi untuk

keterlaksanaan dan hasil kerja bernilai 1, jika salah satu atau keduanya bernilai 0

maka nilai efektivitas langkah kerja bernilai 0. Selanjutnya nilai yang diperoleh

dari hasil tabulasi efektivitas uji laboratorium dijumlahkan untuk dikonversikan

ke dalam bentuk persentase.

Rumus yang digunakan untuk menentukan nilai efektivitas langkah kerja

dari desain kegiatan laboratorium yang dianalisis adalah sebagai berikut:

% efektivitas =

(11)

H. Alur Penelitian

Alur penelitian dapat terlihat pada bagan di bawah ini:

Gambar 3.1 Bagan Alur Penelitian Perumusan masalah

Studi perpustakaan

Penyusunan proposal

Seminar proposal Pengumpulan sampel

Seleksi sampel

Pembuatan instrumen

Judgement instrumen

Revisi Instrumen

Penentuan sampel yang akan dianalisis

Analisis relevansi

Pengumpulan data Revisi proposal

Uji coba efektifitas

Analisis data

Kesimpulan Penyusunan laporan

Referensi

Dokumen terkait

Akan tetapi, setelah dilakukan perubahan dimensi plafon, penggantian material terhadap elemen dinding, lantai, dan plafon serta penambahan alat pengeras suara

Pola regangan yang terjadi untuk kayu Sengon, Meranti dan Kamper mulai dari keluar oven hingga tercapai Kadar Air Keseimbangan memiliki pola yang serupa yaitu bagian

Berdasarkan analisis data secara statistik, dapat disimpulkan bahwa variasi konsentrasi ragi dan derajat keasaman (pH) media fermentasi mempengaruhi kadar etanol yang

untuk Pembunuhan Massal terhadap kaum komunis Indonesia demi satu tujuan tertentu. Karena, jika Jenderal Soeharto mudah memerintahkan bawahannya untuk “membereskan”

Dengan demikian norma yang diatur dalam Pedoman dan Prosedur Penetapan Fatwa MUI dimaksudkan harus dikesampingkan dan oleh karena itu jelas bahwa Ketua Umum MUI

Selanjutnya untuk memberikan arah dan sasaran yang jelas serta sebagai pedoman dan tolok ukur kinerja Pengadilan Tinggi Agama Mataram diselaraskan dengan arah

VaR dengan Simulasi Historis dibuat dengan menggunakan data historis, maka pengguna dari model tersebut wajib melakukan pengujian untuk melihat tingkat akurasinya.Keuntungan dari

Jadi karakteristik yang khas dalam pembelajaran sejarah adalah suatu kegiatan pembelajaran tentang kehidupan manusia dalam dimensi ruang dan waktu yang cara