• Tidak ada hasil yang ditemukan

Definisi Peringkat Individual

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Definisi Peringkat Individual"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PENILAIAN SENDIRI

(SELF ASSESSMENT)

PELAKSANAAN

GOOD COORPORATE GOVERNANCE (GCG)

Nama Bank : PT. Bank Kesejahteraan Ekonomi Posisi : Semester I Tahun 2015

Hasil Penilaian Sendiri

(Self Assessment)

Pelaksanaan GCG

[

Peringkat

I

Definisi Peringkat

Individual

I

3

I

Cukup Baik

Analisis

Berdasarkan hasil penilaian sendiri (self assessment) GCG dapat disimpulkan bahwa manajemen Bank telah melakukan penerapan Good Corporate Governance yang secara umum cukup baik. Hal ini tercermin dari pemenuhan yang cukup memadai atas prinsip-prinsip GCG. Terdapat kelemahan dalam penerapan prinsip-prinsip GCG, secara umum kelemahan tersebut cukup signifikan dan memerlukan perhatian yang cukup dari manajemen Bank, dengan penjelasan sebagai berikut :

1. Governance Structure

a. Faktor-faktor positif aspek governance structure Bank adalah :

1. Bank telah memiliki jumlah anggota Dewan Komisaris dan Direksi yang memadai untuk melaksanakan fungsi pengawasan sesuat dengan kompleksitas usaha Bank.

2. Dewan Komisaris telah memiliki pedoman dan tata tertib kerja yang terakhir kali disempurnakan dengan SK Dewan Komisaris No. 10/2014/SK tanggal 09 Desember 2014 yang mengatur antara lain mengenai etika kerja, waktu kerja, dan rapat.

3. Dewan Komisaris telah memiliki Komite Pemantau Risiko, Komite Remunerasi dan Nominasi, dan Komite Audit yang telah ditetapkan dengan SK Dewan Komisaris No.03/2014/SK tanggal I September 2014, No.Ol/2015/SK tanggal 5 Januari 2015, dan No.OS/2014/SK tanggal 1 September 2014.

4. Direksi telah memiliki pedoman dan tata tertib kerja yang terakhir kali disempurnakan dengan SK Direksi No. 66/20 14/SK tanggal 4 Desember 2014 yang mengatur antara lain etika kerja, waktu kerja, dan rapat.

5. Komite Audit, Komite Pemantau Risiko, dan Komite Renumerasi dan Nominasi telah memiliki pedoman tata tertib kerja yang terakhir kali di sempurnakan dengan SK Dewan Komisaris No.1.2/2014/SK-SDM tanggal 15 Desember 2014.

6. Dalam rangka meningkatkan fungsi kontrol telah dilakukan penyempurnaan terhadap struktur organisasi Divisi Audit sesuai SK Direksi No. 37 /2015/SK-SDM tanggal 14 April 2015 tentang Struktur Organisasi Bank Kesejahteraan Tahun 2015 (Revisi) yang antara lain menetapkan internal kontrol

(2)

cabang-cabang bertanggungjawab kepada Divisi Audit serta fungsi yang melakukan penerapan anti fraud merupakan tanggungjawab Divisi Audit.

7. Bank telah memiliki pedoman pelaksanaan fungsi audit internal yang tertuang dalam SK Direksi No. 03120 151SK tanggal 28 Januari 2015 ten tang Stan dar Pelaksanaan Fungsi Audit [ntern Bank (SPF AlB) Divisi Audit.

8. Bank telah melakukan penyempurnaan terhadap infrastruktur perkreditan termasuk struktur organisasi dengan adanya perubahan seperti : Fungsi 4 eyes dan risiko kredit berada pada Satuan Kerja Risiko Kredit, perubahan pola pemberian kredit sesuai dengan SK Direksi No. 31/20 151SK tanggal 26 Mei 2015 tentang pedoman kredit dana sejahtera dengan pola channeling dan SK Direksi No. 32120l51SK tanggal 26 Mei 2015 tentang pedoman koperasi primer pola executing serta SK No. 74120 141SK tanggal 22 Desember 2014 tentang Mekanisme pemberian exception ketentuan perkreditan.

9. Pengelolaan SDM te1ah dilakukan lebih baik, dimana dalam melakukan promosi terlebih dahulu dilakukan assessment sesuai dengan SK Direksi No.62/20141SK tanggal 28 November 2014 dan pemberian sanksi telah menetapkan sanksi berupa tidak memberikan jasa produksi, fasilitas intensif,

penundaan gaj i I pangkat, dan penurunan gaji I pangkat kepada pegawai yang melakukan pe1anggaran sesuai SK Direksi No.l1 0120 141SK-SDM tanggal 18 September 2014.

b. Faktor-faktor negatif aspek governance structure Bank adalah :

1. Jumlah Direksi saat ini sebanyak 3 orang, dimana lebih sedikit dibandingkan jumlah Dewan Komisaris saat ini sebanyak 4 orang. Walaupun jumlah direksi hanya 3 namun untuk jabatan Direktur Utama dan Direktur Perkreditan telah terisi. Penambahan jumlah Direksi masih dalam proses.

2. Bank perlu meningkatkan pembelajaran melalui pelatihan-pelatihan bagi Anggota Dewan Komisaris dan Direksi.

3. Belum terdapat rekomendasi dari Komite Nominasi terhadap pencalonan Pihak Independen untuk dapat menjadi anggota Komite kepada Dewan Komisaris.

4. Belum dilakukan kajian kepatuhan mengenai dampak pencabutan Undang-undang RI No. 17 tahun 20 12 tentang Perkoperasian terhadap kebijakan dan prosedur perkreditan Bank.

2. Governance Process

a. Faktor-faktor positif aspek governance process Bank adalah :

I. Dewan Komisaris telah memantau, mengevaluasi dan memberikan arahan terhadap pelaksanaan Rencana Bisnis Bank.

(3)

2. Dewan Komisaris telah memastikan bahwa Komite yang dibentuk telah menjalankan tugasnya melalui Rapat Dewan Komisaris dengan Komite setiap bulannya. Dewan Komisaris telah menggali lebih dalam permasalahan yang timbul untuk mengetahui root cause permasalahan yang disampaikan oleh Komite Audit dan Komite Pemantau Risiko melalui rapat Dewan Komisaris dengan komite-komite setiap bulan.

3. Komite Audit dan Komite Pemantau Risiko telah memberikan rekomendasi tindak lanjut atas permasalahan yang ada pada setiap laporan (memo) yang disampaikan kepada Dewan Komisaris. Komite Audit dan Komite Pemantau Risiko juga telah melakukan rapat rutin dengan anggota Komite Audit dan Komite Pemantau Risiko lainnya.

4. Selama semester I tahun 2015 tidak ada pelanggaran peraturan perundang-undangan di bidang keuangan dan perbankan yang dapat membahayakan kelangsungan usaha Bank.

5. Direksi telah menyampaikan laporan pertanggungjawaban kepada Dewan Komisaris secara berkala (dalam rapat Dewan Komisaris dengan Direksi). 6. Kebijakan Manajemen Risiko tertuang dalam RBB dan di perbaharui setiap l

tahun sekali.

b. Faktor-faktor negatif aspek governance process Bank adalah :

1. Penyempumaan infrastruktur secara berkesinambungan khususnya untuk pelaksaan kredit channeling yang baru berjalan dan harus tetap dimonitor pelaksanaannya, khususnya dalam perbaikan sistem Vision Laps.

2. Masih terdapat temuan audit internal yang telah melewati target penyelesaian s/d Juni 2015, antara lain :

KC Semarang komitmen yang belum terpenuhi sebanyak 4 temuan . KC Surabaya dan KCP Tugu Pahlawan komitmen yang belum terpenuhi sebanyak 1 temuan.

3. Dengan masih adanya sanksi denda, BPP yang belum diperbaharui, dan pelanggaran-pelanggaran lainnya, maka budaya kepatuhan Bank belum dapat dikatakan berhasil. Namun Bank masih terus berupaya untuk dapat mendorong terciptanya budaya kepatuhan.

4. Selama periode 2014, masih terdapat unit kerja yang belum dilakukan pemeriksaan sesuai dengan rencana pemeriksaan SKAI Bank di antaranya Divisi SDM, Divisi Perencanaan dan Pengembangan Produk, dan Satuan

Kerja Kepatuhan.

5. Dengan perubahan pola bisnis Bank, maka terdapat beberapa hal yang menjadi perhatian :

Perlunya memperkuat monitoring .

(4)

Kesiapan SDM baik kuantitas maupun kualitas

.

Perbaikan infrastruktur, di antaranya pembuatan sistem rating/scoring

untuk segmen kredit selain koperasi primer dengan pola

executing

dan

kredit dengan pola

channeling

serta pembuatan

collection management system.

6. Hasil penilaian GCG oleh OJK berada pada PK-3 (periode penilaian semester

II tahun 2013 dan sampai saat ini OJK belum menyerahkan hasil penilaian

Bank

terbaru

kepada Bank), yang mana penilaian tersebut berbeda dengan

penilaian Bank. Namun, Satuan Kerja Kepatuhan selaku penanggungjawab

sebelumnya belum melaporkan revisi maupun merubah di

home page

Bank

.

3. Governance Outcome

a. Faktor-faktor positif aspek

governance outcome

Bank adalah :

1. Hasil

rapat

Dewan Komisaris dan Direksi telah dituangkan dalam risalah

rapat dan didokumentasikan dengan baik.

2. Bank telah menyampaikan

laporan

pokok pelaksanaan tugas Direktur yang

membawahi fungsi kepatuhan secara terencana dan tepat waktu.

3. Laporan tahunan telah disampaikan Bank secara lengkap dan tepat waktu

kep

a

da pemegang saham dan beberapa lembaga lainnya.

4. Transparansi laporan tel

a

h dilakukan tepat waktu dengan cakup

a

n sesua1

ketentuan pada

homepage

Bank.

5. Aktivitas yang dilakukan Bank telah sesuai dengan

VIS!

dan misi Bank

termasuk kemampuan permodalan Bank

.

6.

Dir

e

ksi telah mengkomunikas

i

kan Rencana Korporasi dan RBB kepada

p

e

megang s

a

h

a

m d

a

n seluruh j

e

nj

a

ng organisasi

.

7. Selama periode

semester

I tahun 2015 kinerja Bank mengalami perbaikan

d

i

b

a

ndingkan semester II t

a

hun 2014, hal

ini

ditunjukkan dari

:

Pencapaian laba Bank meningkat s

e

besar 29

,

30% dibandingkan posi

s

i 31

Desember 20 14

.

Penyelesaian p

e

rmasalahan y

a

ng dihadapi Bank t

e

l

a

h berkesin

a

mbungan,

hal ini ditunjukan dari t

e

l

a

h di upgrade kembali kol

e

ktibilitas dari hasil

pemeriksaan OJK periode Juni 2014, yang tercermin dari rasio NPL

g

ross dari sebesar 8,72% (31 Desember 2014) menj

a

di 4

,

55% (30 Ju

n

i

2

0

15).

b.

F

akt

o

r-faktor n

eg

ati

f a

sp

e

k

governance outcome Bank

a

dal

a

h

:

I. S

e

lu

r

uh t

e

mu

a

n-t

e

mu

a

n p

e

m

e

riks

a

an Divisi Audit t

e

l

a

h ditin

da

kl

a

njuti

seluruhnya. Masih terj

a

di temuan berulang di antaranya adalah :

• K

esa

lahan

peng

i

si

a

n field untuk pel

a

poran LBU.

• D

ev

i

a

si an

ta

ra daft

a

r e

a

ton p

e

minjam d

e

ngan realis

a

si.

(5)

2. Sanksi denda atas kesalahan berulang selama Semester I tahun 2015 :

• Pelanggaran LHBU terkait terlambat menyampaikan laporan, nominal denda Rp 1.250.000,-.

• Pelanggaran LBU terkait terlambat menyampaikan laporan, nominal denda Rp 1.200.000,-.

• Pelanggaran LHBU terkait terlambat menyampaikan laporan nominal denda Rp 250.000,-.

• Pelanggaran terlamhat menyampaikan Laporan Pengangkatan Dewan Komisaris, nominal denda Rp 19.000.000,-.

3. Terdapat heherapa target RBB yang helum terpenuhi sesuai yang direncanakan, di antaranya Behan CKPN, dan Behan Operasional yang masih helum mencapai target dalam RBB.

~'PT. BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI

Direksi,

\el01\..

J

~

le~

1

M

c.

leMio&-v

ft>VI~

·

e.rc.~c.~ L~rMAv.

GCG

dc-~laM

\:(A(o.i.

~o

.

e"Z./Ot{{/20IS'

Referensi

Dokumen terkait

Fungsi kota Gresik secara internal adalah sebagai pusat ibukota kabupaten Gresik dengan peran: (a) pusat kegiatan jasa/perdagangan, pemerintahan, industri/pergudangan

knowledge sharing enablers yaitu teknologi informasi, struktur organisasi, dukungan pemimpin, kepercayaan dan kemampuan belajar secara bersama-sama terhadap kinerja karyawan

Dapat disimpulkan bahwa penggunaan talas dengan berbagai kombinasi penggunaan antara bagian daun, tangkai daun dan umbi sebanyak 12,5% secara nyata

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan mengenai pengaruh pelatihan, kejelasan tujuan dan dukungan atasan terhadap implementasi sistem keuangan desa ini

Setelah dilakukan penelitian dan selanjutnya dilakukan analisis data guna memperoleh dan dapat menggambarkan keadaan atau kondisi sebenarnya sesuai dengan data yang

Hasil penelitian uj i hipotesis kedua menunjukkan bahwa manfaat sistem dapat memediasi pengaruh kualitas sistem dan kualitas informasi terhadap kepuasan pengguna, namun manfaat

Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis dan sistematis, dalam karya yang estetis dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan

Tujuan : Untuk mengetahui pengaruh latihan percaya diri terhadap peningkatan percaya diri pada remaja yang mengalami obesitas di MAN Kabupaten Banyumas tahun 2017.. Metode :