• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. tercantum dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No.20 Tahun 2003 Pasal 3

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. tercantum dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No.20 Tahun 2003 Pasal 3"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan adalah komponen yang paling penting yang tidak terpisahkan dalam kehidupan manusia karena pendidikan merupakan suatu proses yang berlangsung seumur hidup, pendidikan mampu melakukan proses pengubahan sikap seseorang maupun sekelompok orang dalam mendewasakan manusia melalui pengajaran dan pelatihan. Pendidikan mampu membentuk Sumber Daya Manusia yang berkualitas yang dibutuhkan untuk mengembangkan potensi diri, hal ini sesuai dengan tujuan Pendidikan Nasional yang tercantum dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No.20 Tahun 2003 Pasal 3 yaitu mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermanfaat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa dan bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa serta berakhlak mulia, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Meningkatkan mutu pendidikan pada dasarnya adalah meningkatkan prestasi belajar siswa. Dengan prestasi belajar yang tinggi, adalah gambaran siswa yang berpengetahuan baik. Kenyataan menunjukkan bahwa di samping adanya siswa yang berhasil dengan prestasi belajar yang sangat baik atau gemilang, masih juga terdapat siswa yang memperoleh prestasi belajar yang kurang menggembirakan, bahkan ada di antara mereka yang tidak naik kelas atau tidak lulus evaluasi belajar tahap akhir serta tidak lulus dalam ujian nasional.

Menutut Slameto (2013:54) faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar digolongkan menjadi dua golongan yaitu faktor interen dan ekstern. Faktor yang

(2)

mempengaruhi hasil belajar yang berasal dari dalam diri (faktor internal) meliputi: kemampuan intelektual, minat, bakat, sikap, motivasi, emosi, kebutuhan, kebiasaan, kesehatan, cara belajar, cita diri dan konsep diri. Konsep diri adalah keseluruhan gambaran diri, yang meliputi pandangan seseorang tentang diri, perasaan, sikap, keyakinan, dan nilai-nilai yang berhubungan dengan dirinya (Desmita, 2009: 163). Siswa yang belajar adalah siswa yang mempunyai pengaruh konsep diri yang sangat tinggi dari dalam dirinya berupa: selalu percaya diri, terarah, dapat memecahkan masalah, membina hubungan yang baik dengan teman, mau menerima kritikan yang membangun, selalu mandiri, yakin bahwa keberhasilan dan kegagalan tergantung usaha, tindakan dan kemampuan seseorang.

Berdasarkan pengalaman yang dialami oleh peneliti di SMA Negeri 2 Kupang selama Praktek Pengalaman Lapangan (PPL), sikap atau perilaku yang ditunjukkan oleh beberapa siswa sangat memprihatinkan. Misalnya, ada siswa yang tidak terima keritikan dari kawan lain atau dari kelompok lain ketika mempresentasekan hasil diskusi kelompok dan muncul perkelahian. Sikap dan perilaku siswa menunjukkan bahwa siswa tersebut memiliki konsep diri yang kurang baik ( negatif) karena tidak bisa menerima kritikan dari orang lain tentang hasil hasil diskusi kelompok mereka. Berdasarkan sebaran angket diberikan sebelum memulai pelajaran, masalah yang paling menonjol adalah aspek penilaian dengan no item 19 saya mengalami kesulitan untuk menghadapi segala sesuatu yang didalamnya terdapat kimia ini menunjukkan bahwa siswa tersebut tidak dapat memecahkan masalah yang dihadapi. Tetapi tidak semua siswa tidak dapat memecahkan masalah yang dihadapi, tidak menanggap remeh dengan tugas dan penyesuaian diri yang kuat dengan siswa lain yang rendah. Ada siswa yang bersikap baik, selalu menghargai, selalu menerima kritikan dari

(3)

teman, bertanggung jawab, tidak takut salah, selalu memcahkan masalh dengan ide-idenya sendiri dan membina hubungan yang baik dengan teman.

Berdasarkan informasi yang dihimpun peneliti dari beberapa guru di sekolah SMA Negeri 2 Kupang bahwa pengaruh rendahnya hasil belajar siswa berasal dari diri anak sendiri yang memiliki tingakat kesadaran diri yang sangat rendah dan kurang membina hubungan yang baik dengan teman. Hal ini sesuai dengan apa yang dikatakan oleh Calhoun & Acoccela membagi konsep diri positif dan negatif. Konsep diri negatif menjadi dua tipe, yaitu: 1. Pandangan individu tentang dirinya sendiri benar-benar tidak teratur, tidak memiliki perasaan kestabilan dan keutuhan diri. Individu tersebut benar-benar tidak tahu siapa dirinya, kekuatan dan kelemahannya atau yang dihargai dalam kehidupannya.2 Pandangan tentang dirinya sendiri terlalu stabil dan teratur. Hal ini bisa terjadi karena individu dididik dengan cara yang sangat keras, sehingga menciptakan citra diri yang tidak mengizinkan adanya penyimpangan dari seperangkat hukum yang dalam pikirannya merupakan cara hidup yang tepat. Penelitian ini didukung dengan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Ola Yan, bahwa konsep diri siswa berada pada kriteria interprestasi skor sangat baik dengan rata-rata 85,77%.

Selain konsep diri, adapun faktor dari luar diri (eksternal) yang mempengaruhi hasil belajar, yang meliputi faktor sosial, faktor budaya, faktor keluarga, faktor sekolah dan faktor masyarakat. Faktor keluarga yang paling menonjol dalam mempengaruhi hasil belajar siswa adalah orang tua. Orang tua adalah pelaku utama dalam mendidik anak sebelum orang lain yang mempengaruhinya, anak lahir dalam pemeliharaan orang tua dan dibesarkan dalam keluarga. Melalui interaksi dalam keluarga, anak tidak hanya mengidentifikasi diri dengan orang tuanya, melainkan juga mengidentifikasi diri dengan kehidupan masyarakat dan alam

(4)

sekitarnya. Pengaruh dari keluarga terhadap anak berupa: cara orang orang tua mendidik, relasi antar anggota keluarga, suasana rumah, dan keadaan ekonomi keluarga.

Berdasarkan pengalaman yang dialami oleh peneliti di SMA Negeri 2 Kupang selama Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) dan observasi menunjukkan kenyataan bahwa adanya permasalahan terhadap tingkat disiplin. Permasalahan itu meliputi siswa yang terlambat masuk kelas, serta terlambat mengumpulkan tugas dan masih ada siswa yang tidak membawa buku tulis dan buku mata pelajaran sesuai dengan jadwal mata pelajaran. Sikap dan perilaku siswa secara sadar atau tidak sadar mempermalukan orang tua meraka. Karena pengenalan anak kepada kebudayaan, pendidikan, disiplin, nilai dan norma-norma kehidupan bermasyarakat dimulai dalam lingkungan keluarga (orang tua). Tatapi ada siswa yang sangat baik misalnya kmpul tugas tepat waktu, selalu datang tepat waktu dan membawa buku pelajaran. Berdasarkan sebaran angket yang diberikan sebelum pembelajaran indikator yang paling menonjol dalam angket perhatian orang tua adalah Cara Orang tua mendidik, karena orang tua sibuk dengan pekrjaan membuat perhatian kepada anak terabaikan, anak-anak pun kurang mendapatkan motivasi, kasih sayang, dan perhatian. Tetapi banyak orang tua yang mendidik anaknya dengan baik yaitu dengan cara mengikuti perkembangan prestasi belajar anak di sekolah, memperhatikan kepentingan dan kebutuhan anak dalam belajar, selalu memberikan suasana yang nyaman, mengatur waktu belajar, menyediakan alat belajar, mengontrol anak belajar dan selalu membimbing anak dalam mengatasi kesulitan belajar. Contohnya ketika anak di sekolahnya mendapat nilai ulangan yang jelek dan memberitahukan kepada orangtuanya, maka ada orangtua yang tetap memberikan perhatian kepada anak dengan memberi bimbingan belajar di rumah, dapat memdorong motivasi anak untuk belajar sehingga hasil belajar anak baik atau memuaskan.

(5)

Dan menurut hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Otu Philip bahwa perhatian orang tua menurut persepsi siswa berada pada kriteria interprestasi skor kuat dengan rata-rata 71,90%. Hal ini terlihat dari interprestasi skor perhatian orang tua menurut persepsi siswa masing-masing siswa yang berada pada kriteria kuat dan sangat kuat. Ini membuktikan bahwa perhatian orang tua sangat berpengaruh pada hasil belajar.

Salah satu pendekatan yang ada pada kurikulum 2013 adalah pendekatan scientific. Menurut sudirman (2013) kurikulum 2013 menekankan penerapan pendekatan scientific pada proses pembelajaran. Pendekatan scientific dalam pembelajaran sebagaimana dimaksud meliputi mengamati, menanya, mencoba, mengolah, menyajikkan, menyimpulkan, dan mencipta untuk semua mata pelajaran (dalam modul implementasi kurikulum 2013 : 212) proses pembelajaran menyentuh tiga ranah, yaitu sikap, pengetahuan dan keterampilan. Ranah sikap menggamit transformasi substansi atau materi ajar agar siswa “tahu mengapa”. Ranah keterampilan menggamit transformasi substansi atau materi ajar agar siswa “tahu bagaimana”. Ranah pengetahuan menggapit transformasi substansi atau materi ajar agar siswa “tahu apa”. Hasil akhirnya adalah peningkatan dan keseimbangan antara kemampuan untuk menjadi manusia yang baik(soft skills) dan manusia yang memiliki kecakapan dan pengetahuan untuk hidup secara layak(hard skills) dari siswa yang meliputi aspek kompetensi sikap, keterampilan dan pengetahuan. (dalam modul implementasi kurikulum 2013 : 212). Sehingga sangat cocok digunakan dalam mata pelajaran kimia. Salah satu materi kimia yang ada di kelas XI menuntut siswa jadi aktif, dan trampil adalah sistem koloid. Sistem koloid adalah suatu bentuk campuran yang keadaannya terletak antara larutan dan suspensi. Salah satu contoh koloid dalam kehidupan sehari-hari adalah santan. Terdapat tiga campuran, yaitu larutan sejati atau larutan, suspensi dan koloid. Sehingga dengan

(6)

menggunakan pendekatan scientific ini siswa dituntut untuk menentukan larutan sejati, suspensi dan koloid berdasarkan hasil praktikum, menyebutkan sifat-sifat sistem koloid dan dapat mengetahui cara pembuatan koloid serta contoh koloid dalam kehidupan sehari-hari.

Berdasarkan data yang di peroleh peneliti dari nilai rata-rata ulangan sitem koloid tiga tahun terakhir menunjukan nilai ulangan siswa masih dibawah dari Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) seperti pada tabel dibawah ini.

Tabel 1.1

Nilai Rata-rata Ulangan Materi Sistem Kolid

Tahun Ajaran Nilai Rata-rata Nilai KKM

2010∕ 2011 70,5 75

2011∕ 2012 69 75

2012 ∕ 2013 73,5 75

(Sumber Guru Mata Pelajaran Kimia)

Berdasarkan data di atas menunjukan bahwa rendahnya hasil belajar siswa terhadap materi sitem koloid. Rendahnya hasil belajar ini bukan disebabksn oleh guru. Tetapi sebagian besar disebabkan oleh siswa itu sendiri, karena dalam kegiatan belajar mengajar di dalam kelas masih banyak siswa yang kurang aktif, malas bertanya, selalu sibuk dengan hp, alat-alat mike up, susah memahami konsep dan senang menggagu temannya sehingga konsentrasinya terbagi.

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul

“Pengaruh Konsep Diri dan Perhatian Orang Tua Terhadap Hasil Belajar Melalui Pendekatan Scientific Materi Pokok Sistem Koloid Siswa Kelas XI IPA 7 SMA Negeri 2 Kupang Tahun Ajaran 2014/2015”.

(7)

Berdasarkan urain latar belakang di atas, maka yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana efektifitas pembelajaran kimia dengan menggunakan pendekatan Scientific pada materi pokok sistem koloid Kelas XI IPA 7 SMA Negeri 2 Kupang tahun pelajaran 2014/2015 ?

Secara terperinci dapat dituliskan sebagai berikut;

a. Bagaimana kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran dengan menerapkan pendekatan Scientific pada materi pokok sistem koloid siswa kelas XI IPA 7 SMA Negeri 2 Kupang tahun pelajaran 2014/2015? b. Bagaimana ketuntasan indikator hasil belajar dalam pembelajaran

dengan menerapkan pendekatan Scientific pada materi pokok sistem koloid kelas XI IPA 7 SMA Negeri 2 Kupang tahun pelajaran 2014/2015?

c. Bagaimana ketuntasan hasil belajar siswa dalam pembelajaran dengan menerapkan Scientific pada materi pokok sistem koloid pendekatan kelas XI IPA 7 SMA Negeri 2 Kupang tahun pelajaran 2014/2015?

2. Bagaimana konsep diri siswa kelas XI IPA 7 SMA Negeri 2 Kupang tahun pelajaran 2014/2015?

3. Bagaimana perhatian orang tua siswa kelas XI IPA 7 SMA Negeri 2 Kupang tahun pelajaran 2014/2015?

4. a. Adakah hubungan konsep diri dengan hasil belajar siswa dalam penerapan pendekatan Scientific pada materi pokok sistem koloid siswa kelas XI IPA 7 SMA Negeri 2 Kupang tahun pelajaran 2014/2015?

(8)

b. Adakah hubungan perhatian orang tua dengan hasil belajar siswa dalam penerapa pendekatan Scientific pada materi sistem koloid siswa kelas XI IPA 7 SMA Negeri 2 Kupang tahun pelajaran 2014/2015?

c. Adakah hubungan konsep diri dan perhatian orang tua dengan hasil belajar siswa dalam penerapa pendekatan Scientific pada materi sistem koloid siswa Kelas XI IPA 7 SMA Negeri 2 Kupang tahun pelajaran 2014/2015?

5. a. Adakah pengaruh konsep diri terhadap hasil belajar siswa dalam penerapan pendekatan Scientific pada materi pokok sistem koloid siswa kelas XI IPA 7 SMA Negeri 2 Kupang tahun pelajaran 2014/2015?

b. Adakah pengaruh perhatian orang tua terhadap hasil belajar siswa dalam penerapan pendekatan Scientific pada materi pokok sistem koloid siswa Kelas XI IPA 7 SMA Negeri 2 Kupang tahun pelajaran 2014/2015?

c. Adakah pengaruh pengaruh konsep diri dan perhatian orang tua terhadap hasil belajar siswa dalam penerapan pendekatan Scientific pada materi pokok sistem koloid siswa Kelas XI IPA 7 SMA Negeri 2 Kupang tahun pelajaran 2014/2015?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui:

1. Untuk mengetahui efektifitas pembelajaran kimia dengan menggunakan pendekatan Scientific pada materi pokok sistem koloid Kelas XI IPA 7 SMA Negeri 2 Kupang tahun pelajaran 2014/2015.

(9)

a. Kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran dengan menerapkan pendekatan Scientific pada materi pokok sistem koloid siswa Kelas XI IPA 7 SMA Negeri 2 Kupang tahun pelajaran 2014/2015.

b. Ketuntasan indikator hasil belajar dalam pembelajaran dengan menerapkan pendekatan Scientific pada materi pokok sistem koloid kelas XI IPA 7 SMA Negeri 2 Kupang tahun pelajaran 2014/2015.

c. Ketuntasan hasil belajar siswa dalam pembelajaran dengan menerapkan pendekatan Scientific pada materi pokok sistem koloid kelas XI IPA 7 SMA Negeri 2 Kupang tahun pelajaran 2014/2015.

2. Untuk mengetahui konsep diri siswa Kelas XI IPA 7 SMA Negeri 2 Kupang tahun pelajaran 2014/2015.

3. Untuk mengetahui perhatian orang tua siswa Kelas XI IPA 7 Negeri 2 Kupang tahun pelajaran 2014/2015.

4. a. Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan konsep diri dengan hasil belajar siswa dalam penerapan pendekatan Scientific pada materi pokok sistem koloid siswa Kelas XI IPA 7 SMA Negeri 2 Kupang tahun pelajaran 2014/2015.

b. Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan perhatian orang tua dengan hasil belajar siswa dalam penerapa pendekatan Scientific pada materi sistem koloid siswa Kelas XI IPA 7 SMA Negeri 2 Kupang tahun pelajaran 2014/2015.

c. Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan konsep diri dan perhatian orang tua dengan hasil belajar siswa dalam penerapa pendekatan Scientific pada

(10)

materi sistem koloid siswa Kelas XI IPA 7 SMA Negeri 2 Kupang tahun pelajaran 2014/2015.

5. a. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh konsep diri terhadap hasil belajar siswa dalam penerapan pendekatan Scientific pada materi pokok sistem koloid siswa Kelas XI IPA 7 SMA Negeri 2 Kupang tahun pelajaran 2014/2015.

b. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh perhatian orang tus terhadap hasil belajar siswa dalam penerapan pendekatan Scientific pada materi pokok sistem koloid siswa Kelas XI IPA 7 SMA Negeri 2 Kupang tahun pelajaran 2014/2015.

c. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh konsep diri dan perhatian orang tua terhadap hasil belajar siswa dalam penerapan pendekatan Scientific pada materi pokok sistem koloid siswa Kelas XI IPA 7 SMA Negeri 2 Kupang tahun pelajaran 2014/2015.

D. Manfaat Penelitian 1. Bagi Guru

Sebagai masukan kepada guru untuk meningkatkan memilih metode pembelajaran yang tepat dan efektif sehingga dapat meningkatkan hasil belajar.

2. Bagi Peserta didik

Peserta didik dapat meningkatkan konsep diri dan selalu mengikuti arahan dari orang tua serta dapat menggunakan fasilitas yang disediakan oleh orang tua dengan baik, sehingga dapat meningkatkan hasil belajar.

(11)

3. Bagi Peneliti

Peneliti digunakan untuk menambah wawasan pengetahuan sehingga dapat membekali diri sebagai calon guru kimia yang memperoleh pengalaman penelitian secara ilmiah.

4. Bagi Orang Tua

Agar orang tua mampu melihat dan memotivasi anaknya dalam melaksanakan tugasnya sebagai seorang pelajar dan selalu memfasilitasi anaknya.

E. Batasan Penelitian

Dari berbagai masalah yang ada diatas, maka penelitian ini hanya di batasi pada:

1. Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas XI IPA 7 SMA Negeri 2 Kupang tahun ajaran 2014/2015.

2. Pendekatan yang digunakan dalaam penelitian ini adalah Pendekatan Scientific

3. Sampel dalam peneelitian ini adalaah sisswa kelas XI IPA 7 SMA Negeri 2 Kupang tahun ajaran 2014/2015

4. Materi pokok dalam penelitian ini adalah sistem koloid

5. Penelitian ini untuk melihat hubungan dan pengaruh konsep diri dan perhatian Orang tua terhadap hasil belajaar siswa dengan menerapkan pendekataan scientific.

(12)

F. Batasan Istilah

Adapun yang menjadi batasan dalam penelitian ini adalah : 1. Pengaruh

Menurut kamus umum bahasa Indonesia (1982: 731), pengaruh adalah daya yang ada atau yang timbul dari sesuatu ( orang/benda) yang berkuasa atau yang berkekuatan. 2. Konsep Diri

Menurut Atwater (dalam Desmita 2009: 163), konsep diri adalah keseluruhan gambaran diri, yang meliputi prespsi seseorang tentang diri, perasaan keyakinan, dan nilai-nilai yang berhubungan dengan dirinya.

3. Perhatian orang tua

Menurut Gazali (Slameto 2013:56), perhatian adalah keaktifan jiwa yang dipertinggi, jiwa itu pun semata-mata tertuju kepada suatu obyek atau sekumpulan obyek.

4. Pendekatan Scientific

Menurut Daryanto (2014:51) pendekatan scientific adalah proses pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa agar peserta didik secara aktif mengkonstruksi konsep, hukum atau prinsip melalui tahapan- tahapan mengamati (untuk mengidentifikasi atau menemukan masalah), merumuskan masalah, mengajukan atau merumuskan hipotesis, mengumpulkan data dengan berbagai teknik ,menganalisis data, menarik kesimpulan dan mengomunikasikan konsep, hukum atau prinsip yang “ditemukan”.

5. Hasil belajar

Menurut Abdurrahman (dalam Jihad dan Haris, 2012: 14) hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil penenelitian yang telah dilakukan dengan taraf signifikansi

Hal ini karena permukaan strands kayu ekaliptus bertekstur lebih kasar jika dibandingkan kayu akasia dan gmelina berdasarkan hasil pemotretan fotomikroskop yang dilakukan,

Data pada tabel 4.6 menunjukan bahwa jawaban Responden tentang guru memberikan media nyata berupa contoh produk pada pembelajaran mulok pengolahan kue dan roti,

Kode 1902 : Kontrol risiko, yaitu tindakan individu untuk mengerti, mencegah, mengeliminasi atau mengurangi ancaman kesehatan yang telah dimodifikasi, meningkat dari 2

Oleh karena itu penegasan Irwandi untuk tidak bermain mata dengan pihak yang berkecimpung dalam pengadaan barang jasa dalam rangka menciptakan keterbukaan, transparansi,

Peningkatan kualitas data statistik Persentase konsumen yang merasa puas dengan kualitas data

Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam Laporan posisi keuangan konsolidasian jika, dan hanya jika, entitas saat ini memiliki hak

Rasio-rasio ini antara lain adalah Gross profit margin, digunakan untuk mengukur kemapuan tingkat keuntungan kotor yang di peroleh setiap rupiah penjualan; Net