• Tidak ada hasil yang ditemukan

Filsafat Perselingkuhan Sampai Anorexia Kudus - Widya Mandala Catholic University Surabaya Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Filsafat Perselingkuhan Sampai Anorexia Kudus - Widya Mandala Catholic University Surabaya Repository"

Copied!
160
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

2

(3)

3

Fils a fa t P e rs e lin gku h a n

S a m p a i A n o r e xia

Ku d u s

Re za A.A. W a ttim e n a

PT Evolitera

(4)

4

Filsafat Perselingkuhan Sampai Anorexia Kudus

Reza A.A. Wattimena

Editor

: Evolitera

Layout

: Evolitera

Cover

: Evolitera

PT Evolitera

EvoHackSpace – Ruko Kayu Putih

Jl. Kayu Putih IVD / 15, 3

rd

floor

Jakarta 13260 – Indonesia

www.evolitera.co.id

© Reza A.A. Wattimena, 2011

(5)

5

P EN GAN TAR

Buku in i adalah buku filsafat populer yan g m em iliki aspek

paradoxa. Paradoxa adalah kata dari Bahasa Yun an i yan g berarti ‘m en yim pan g dari pen dapat um um ’. Para itu berarti m en yim pan g. Sem en tara doxa berarti pen dapat um um . J udul tersebut tepat m en ggam barkan isi buku in i, yakn i upaya untuk berpikir ten tan g kehidupan den gan sudut pan dan g yan g un ik, yan g berbeda dari pen dapat um um m asyarakat.

Buku in i adalah kum pulan tulisan populer saya yan g telah dipublikasikan di berbagai m edia, baik lokal m aupun n asion al. Buku in i lahir dari refleksi saya atas berbagai peristiwa yan g terjadi, baik di level n asion al m aupun pen galam an personal, yan g kem udian dibagi m en jadi tiga ran ah refleksi, yakn i refleksi ten tan g kehidupan berban gsa, ten tan g pen didikan , dan refleksi person al saya ten tan g kehidupan . Itulah tiga dim en si kehidupan yan g m en jadi pergulatan saya selam a in i. Yan g perlu diin gat adalah, bahwa refleksi bukan lah pijat refleksi, m elain kan m em ikirkan ulan g apa yan g telah terjadi secara m en dalam ! Ban yak oran g m asih belum m en gerti arti kata refleksi dalam kon teks in i.

(6)

6

Saya berharap buku in i bisa m en jadi sum ber in spirasi bagi oran g-oran g yan g tertatih-tatih m en jalan i kehidupan , bagi g-oran g-g-oran g yan g peduli pada kehidupan berban gsa, n am un terasa begitu lem ah karen a keterbatasan kekuatan . Buku in i juga dapat digun akan sebagai cerm in kehidupan bagi m ereka yan g terus m en cari apa sesun gguhnya arti hidup ini. Pada titik akhir buku ini adalah sebuah pertan yaan , pertan yaan ten tan g bagaim an a kita harus hidup, bagaim an a kita harus berpikir, dan terlebih… apa artin ya kita m en jadi m an usia…

(7)

7

P EN U LIS

Re za Ale xa n d e r An to n iu s W a ttim e n a

lahir 22 J uli 198 3. Kin i bekerja m en jadi Dosen Filsafat Politik dan Filsafat Ilm u Pen getahuan , serta Sekretaris Fakultas di Fakultas Filsafat Un iversitas Katolik Widya Man dala, Surabaya, redaktur Media Budaya On Lin e un tuk Kolom Filsafat www.dapun ta.com, an ggota Kom un itas Diskusi Lin tas Ilm u COGITO (dalam kerja sam a den gan Un iversitas Airlan gga) di UNIKA Widya Man dala, Surabaya, dan an ggota kom un itas Sy stem Thin kin g di un iversitas yan g sam a. Ia adalah alum n us program Sarjan a dan Magister Filsafat di Sekolah Tin ggi Filsafat Driyarkara, J akarta. Telah m en ulis beberapa buku yakn i

M elam paui N egara H ukum Klasik (20 0 7), Filsafat dan Sain s (20 0 8 ),

Filsafat Kritis Im m an uel Kan t (20 10 ), Ban gsa Pen gum bar H asrat

(20 10 ), M en ebar Garam di Atas Pelan gi (artikel dalam buku, 20 10 ),

(8)

8

D a fta r Is i

Doxa dan Politik Perselin gkuhan 10 Yan g Oten tik di dalam Politik 14

In don esia, Paran oia, dan Massa 18 Populerism e Politik dan H arapan Ban gsa 22 Ban gsa Seten gah atau Seten gah Ban gsa? 26 H asrat Gelap Para Pem im pin Ban gsa 30 In don esia dan Kom puter, Apakah Persam aan n ya? 33 Politik Sin is versus Politik Naif 38 In dividualism e, Traum a, dan Bom Waktu 46 Sistem , Totalitarism e, dan Kon trol 51 Apatism e Sebagai Musuh Kehidupan Publik 56

Paradoks Dem okrasi 60

Dem okrasi dalam Tegan gan 64

Visi dan Idealism e Sebagai Warisan Utam a Organ isasi 68 Feodalism e sebagai Musuh Dem okrasi 72

Pendidikan Virtual 77

Pen didikan Berparas Kem an usiaan 8 2 Sekolah Gratis dan Wajah Pen didikan Kita 8 6 Keberhasilan , Rasa Iri, dan Para Dem agog 91

Pern ak Pernik Kekuasaan 96

Seni Menunggu 10 0

Tujuan H idup 10 4

Topen gm u, Topen gku, Topen g Kita Sem ua 10 7

Beran i H idup Ben ar 112

Keben aran yan g Tersem bun yi 117

Paradoks Pen gan gguran 121

Roda Pen ggerak In teraksi Man usia: Keben cian dan Cin ta 129

Menjadi Outsider 144

Kota Orang Gila 148

Mem anipulasi Tuhan 152

(9)

9

FILS AFAT P ERS ELIN GKU H AN

(10)

10

D o xa

d a n Po litik P e rs e lin gku h a n

Kata doxa berasal dari bahasa Yun an i yan g berarti pen dapat (opin ion). Pendapat tersebut bisa tentan g berbagai hal, seperti ten tan g pen didikan , cara m elen yapkan kem iskin an , cara hidup yan g baik, dan sebagain ya. Nam un kata itu juga bisa berarti pen am pakan (appearan ce), yakn i sesuatu yan g tam pakn ya saja begitu, tetapi seben arn ya berbeda dari apa yan g tam pak. Artin ya doxa m em iliki aspek pen ipuan , karen a m en utupi keben aran di balikn ya.

Kata itu pertam a kali diperken alkan oleh Parm en ides, seoran g pem ikir Yun an i Kun o. Ia adalah seoran g pem ikir pra-Sokratik (sebelum Sokrates) yan g terlibat dalam perdebatan in telektual yan g dom in an pada waktu itu. Bagin ya perubahan di dalam realitas itu seben arn ya han yalah

doxa, yakn i yan g tam pakn ya saja (appearan ce). Yan g seben arn ya terjadi adalah realitas tidak pern ah berubah.

Argum en n ya begin i, karen a perubahan m elibatkan ketiadaan (seperti sabun yan g tadin ya ada n am un sekaran g len yap karen a serin g digun akan ), sem en tara ketiadaan itu tidak m un gkin dipikirkan , m aka ketiadaan itu adalah tam paknya saja, dan bukan keben aran . Parm en ides m em bedakan an tara doxa (pen dapat/ pen am pakan ) den gan aletheia

(11)

11

P o litik D o xa

Apa relevan si kon sep doxa bagi kehidupan politik di In don esia? Relevan sin ya jelas bahwa politik In don esia adalah doxa, yakn i politik pen am pakan . Politik (In don esia) tidak m en cerm in kan apa yan g sesun gguhn ya terjadi, tetapi apa yan g tam pakn ya saja. Akibatn ya politik bukan lagi soal keben aran , m elain kan soal pen dapat dan pen am pakan yan g serin gkali m en utupi keben aran itu sen diri.

Kon sep politik im aji (im age politics) seben arn ya m erupakan turun an lan gsun g dari kon sep politik doxa in i. Nam un artin ya berbeda. Politik im aji berkisar m an ipulasi m edia yan g serin gkali m en gaburkan fakta dari figur politik terkait, akibat rekayasa pen am pilan . Sem en tara politik doxa terletak di level yan g lebih dalam , yakn i bahwa kegiatan politik itu sen diri seben arn ya m erupakan doxa, yakn i pen am pakan yan g m en ipu, karen a m en utupi keben aran yan g ada di balikn ya.

Apa keben aran yan g ada di balik kehidupan politik kita? Kehidupan politik m en gan daikan adan ya usaha un tuk m em perbaiki kehidupan bersam a. Politik sen diri terkait dan berorien tasi pada kehidupan bersam a. Yan g sekaran g terjadi adalah politik bukan lagi tertan am pada dan un tuk kehidupan bersam a, m elain kan suatu perselin gkuhan (affair).

P e rs e lin gku h a n P o litik

(12)

12

dim akn ai secara berbeda, yakn i sebagai perselin gkuhan politik. Apa atau siapa yan g berselin gkuh?

Men yim ak pen elitian kecil yan g dibuat oleh Aditjon dro (20 0 9), ada satu kesim pulan yan g bisa ditarik, bahwa politik In don esia adalah politik perselin gkuhan an tara pan dan gan radikalism e agam a, m iliter, para-n asion alis (kata para berarti m en yim pan g, jadi kaum n asion alis yan g m en yim pan g), dan kaum pem odal. Lihat saja bagaim an a Partai Dem okrat yan g m en gaku n asion alis bisa berkoalisi den gan partai Islam yan g berpan dan gan radikal-religius. Dan juga lihat bagaim an a m iliter bisa berkoalisi den gan kaum pem odal ataupun para-n asion alis. Di m an a soal kebaikan bersam a?

Politik pun akhirn ya terbatas pada kom prom i un tuk m erebut kue kekuasaan . Un tuk m erebut kue kekuasaan itu, pihak-pihak yan g sebelum n ya berseteru kin i berselin gkuh, dan terciptalah politik perselin gkuhan . Soal kebaikan dan kepen tin gan bersam a tidak lagi terpikirkan. Yang dipikirkan adalah soal kekuasaan sem ata. Tidak peduli bahwa kin i rakyat m erasa dikhian ati.

Me n u ju P o litik P a r a d o xa

Parm en ides m en gin gatkan bahwa doxa adalah sesuatu yan g berbahaya, karen a sifatn ya yan g m an ipulatif. Kata politik (di In don esia) itu sen diri pun seben arn ya adalah doxa, yakn i kon sep yan g (seolah) positif, n am un m en utupi fakta perselin gkuhan (affair) yan g ada di balikn ya. Oleh karen a itu kita harus m ulai berpikir den gan paradigm a

(13)

13

cara berpikir yan g m en yim pan g atau m en jauh dari doxa. Men yim pan g dari doxa berarti m en dekati keben aran (aletheia).

Bagaim ana m enerapkan paradoxa di dalam politik? Caran ya sederhan a yakn i kem bali ke cita-cita awal politik itu sen diri, yakn i sebagai urusan yan g terkait den gan kepen tin gan dan kebaikan bersam a, dan bukan soal perselin gkuhan kekuasaan . Cara yan g sam a kiran ya bisa diterapkan di dalam bidan g ekon om i, yakn i m ulai kem bali ke tujuan awal ekon om i, yakn i un tuk kesejahteraan bersam a (B. H erry Priyon o, 20 0 9). Politik bukan soal m en am pilkan doxa, m elain kan suatu aktivitas yan g didasarkan pada aletheia (keben aran ) itu sen diri.

(14)

14

Ya n g Ote n tik d i d a la m P o litik

Dahulu kala hiduplah seoran g bern am a Sokrates. Ia dian ggap sebagai salah satu tokoh palin g kon troversial di dalam sejarah filsafat. Kisah sin gkat hidupn ya tertulis di dalam berbagai dialog yan g dibuat oleh Plato, m uridn ya. Apa yan g bisa kita pelajari dari Sokrates?

H u ku m a n Ma ti

Sokrates m en yatakan bahwa setiap oran g harus m en ggun akan akal budin ya secara jern ih un tuk m em buat keputusan , dan m en jauhkan diri dari em osi-em osi yan g tidak teratur. Dan yan g kedua Sokrates m en gajak kita un tuk tidak selalu m en gacu pada apa yan g m en jadi pen dapat um um , tetapi berusaha m encari sen diri apa yan g ben ar.

Pada m asa hidupn ya Sokrates dian ggap sebagai pem beron tak yan g m eracun i pikiran an ak m uda. Ia pun ditan gkap dan dihukum m ati oleh pem erin tah Athen a pada m asa itu. Sokrates seben arn ya m em iliki kesem patan un tuk m elarikan diri, n am un ia tidak m elakukan n ya. Ada tiga argum en yan g diajukan n ya. (Fran ken a, 1973)

(15)

15

m elan ggar perjan jian . H al in i tidaklah boleh dilakukan . Oran g harus m en epati jan ji, apapun kon sekuen sin ya.

Yan g ketiga bagi Sokrates, m asyarakat dan n egara itu bagaikan oran g tua dan guru. Maka oran g tidak boleh m en en tan g m asyarakat dan n egara tem pat m ereka tin ggal. Ada tiga prin sip yan g bisa kita pelajari dari cara berpikir Sokrates, yakn i kita tidak boleh m elukai siapapun , kita harus m en epati jan ji, dan kita harus m en ghorm ati oran g tua m aupun guru. J ika Sokrates m elarikan diri, m aka ia telah m elukai m asyarakat, m elan ggar perjan jian , dan m elecehkan n egara dan m asyarakat yan g m erupakan figur oran g tua dan guru. Ia m em ilih un tuk patuh.

Be la ja r d a ri S o kra te s

Sokrates m en awarkan cara berpikir palin g tua m en gen ai oten tisitas di dalam kehidupan publik. Ia m en gajarkan kita un tuk hidup berdasarkan prin sip-prin sip yan g jelas, dan m en erapkan n ya den gan kejern ihan pikiran yan g n yata. Ia tidak m en gklaim m en dapatkan prin sip-prin sip itu dari Tuhan atau dari ajaran m asyarakat, tetapi dari keberan ian un tuk berpikir sen diri.

Ada tiga hal yan g kiran ya un tuk bisa sun gguh oten tik di dalam kehidupan politik. Yan g saya m aksud politik bukan han ya sepak terjan g soal kekuasaan parlem en ataupun presiden saja, tetapi sem ua ben tuk aktivitas yan g m elibatkan kehidupan bersam a.

(16)

16

m en gan ggap kesulitan dan tan tan gan sebagai kesem patan . Itulah yan g dilakukan oleh Sokrates.

Yan g kedua oran g harus rela dan setia hidup dalam kesepian . Oten tisitas m en gan daikan keberan ian un tuk berbeda pen dapat. Dan biasan ya oran g yan g berbeda pen dapat serin g m erasa kesepian . Kesepian itu m un cul dari perasaan kuran g dihargai ataupun dim en gerti oleh kelom pokn ya. Kesepian itu pulalah yan g kiran ya bercokol di hati Sokrates, ketika ia hen dak dihukum m ati.

Kesepian haruslah dihadapi den gan keberan ian . Dua hal itu selalu dian daikan , ketika oran g m em utuskan un tuk m en jadi oten tik. Tan pa keduan ya oran g cen derun g un tuk kon form is. Ia cen derun g m en yesuaikan diri den gan keadaan , m ain am an , dan berm en tal pen gecut.

Yang ketiga adalah keberan ian un tuk berpikir sen diri. Sem boyan utam a En lightm ent Eropa adalah beran i un tuk berpikir sen diri. Ban yak oran g di dalam m asyarakat kita m en yerahkan keputusan -keputusan pen tin g di dalam hidup m ereka kepada otoritas terten tu, baik di bidan g budaya ataupun agam a. Akibatn ya m ereka tidak m am pu berpikir sen diri. Ketidakm am puan itu bukan berasal dari lem ahn ya akal budi atau IQ yan g jelek, m elain kan dari ketidakberan ian .

Me m b o n gka r P e n ja ra P ikira n

(17)

17

pada oran g-oran g yan g hidup di dalam sistem dan in situsi itu. Sokrates m en gajarkan kita un tuk hidup beran i, yakn i beran i un tuk m em iliki pen dapat sen diri, beran i un tuk kesepian , dan beran i un tuk bertin dak berdasarkan hati n uran i sen diri. Satu-satun ya yan g m en gham bat itu sem ua adalah m en tal pen gecut yan g sudah m en jadi pen jara pikiran kita.

(18)

18

In d o n e s ia , P a ra n o ia , d a n Ma s s a

Dahulu para pem im pin kekaisaran Rom awi serin g m en yam akan Rom a den gan m assa. Rom a bukan lah sen at. Rom a bukan lah republik, dan bahkan bukan san g Caesar. Rom a adalah m assa yan g m en un tut un tuk dipuaskan den gan peran g, em as, darah, dan kejayaan yan g diperoleh den gan pen aklukan .

Sem ua itu bisa dilihat den gan m udah pada pertun jukkan gladiator den gan m en jadikan m an usia sebagai korban n ya. Pertun jukkan itu san gat digem ari oleh “m assa” Rom a. R om e is the m ob! Seberapa bedakah In don esia sekaran g in i den gan kekaisaran Rom awi pada waktu itu?

Ta n ta n ga n Kita B e rs a m a

Tidak ada saat yan g lebih un tuk m en gajukan pertan yaan itu seperti sekaran g in i. Iden titas ban gsa In don esia saat in i dihan tam oleh dua kutub ekstrem , yakn i fan atism e ekon om i dan fan atism e religius. Fan atism e religius terben tuk dalam iklim kecin taan berlebihan pada agam a terten tu, dan tafsiran literal atas ajaran -ajaran n ya. Sem en tara fan atism e ekon om i terben tuk dalam iklim pen gejaran uan g tan pa ken al lelah den gan m en ggun akan segala cara yan g m un gkin .

(19)

19

berubah m en jadi m assa n egara. Yan g berubah bukan han ya kata, tetapi juga m akn a. Warga n egara den gan ciri rasion aln ya disulap m en jadi m assa yan g em osion al dan destruktif.

P a ra n o ia d a n Ma s s a

Salah satu sebab utam a pen dek dan dan gkaln ya in gatan sosial ban gsa In don esia adalah ciri paran oid yan g m elekat pada kulturn ya. Paran oia sen diri adalah sebuah ciri person alitas yan g takut berlebihan terhadap m asa depan dan kem un gkin an -kem un gkin an yan g terdapat di dalam n ya. Paran oia m en olak ciri ketidakpastian realitas. J ika m un gkin sem ua hal di m uka bum i haruslah dapat dikon trol. Rasa n yam an berakar pada kon trol tersebut.

Ketika kon trol hilan g ketika itu pula segalan ya m en jadi kacau. Kehilan gan kon trol lalu ditan ggapi den gan em osi dan tin dakan destruktif. Akibatn ya kon flik pun tidak dapat dihin darkan . Oran g yan g paran oid adalah oran g yan g akan m elakukan apa saja un tuk m em pertahan kan kon troln ya terhadap realitas. H al yan g sam a berlaku un tuk ban gsa yan g paran oid. Padahal siapa atau apa di m uka bum i yang fan a in i yan g m am pu m en gatur sepen uhn ya m asa depan realitas?

(20)

20

Asas praduga tak bersalah len yap di hadapan gosip dan him pitan m edia m assa. Yan g terakhir in i n yata sekali dalam pem berintaan berlebihan kasus An tasari di m edia m assa beberapa waktu lalu. H ukum terjepit oleh paran oia yan g secara lan gsun g dikem ban gkan oleh m edia. Prin sip-prin sp dasar hukum un tuk m en jam in keadilan pun seolah len yap tak berbekas. In i adalah jelas ciri paran oia pen cipta m assa.

P e n d id ika n d a n Te le vis i

Rhen ald Kasali tepat sekali ketika m en gatakan , bahwa yan g pertam a-tam a harus diubah di ban gsa in i adalah core belief-n ya. Dan ujun g tom bak un tuk m en gubah core belief ban gsa in i adalah pen didikan dan televisi (Kasali, 20 0 9). Wacan a pen didikan un tuk m en ghan curkan ciri paran oia dan m assa sudah ban yak dikem ban gkan . Yan g diperlukan adalah praktek yan g kon sisten den gan wacan a tersebut. Tetapi bagaim an a den gan televisi?

Televisi adalah pen yebar ide yan g palin g efektif sekaran g in i. Yan g m en jadi m asalah adalah, ide yan g disebarkan serin gkali ide yan g justru m elestarikan ciri paran oia dan m assa yan g sudah ken tal tertan am di ban gsa kita. Alih-alih m en jadi in strum en un tuk m en cerdaskan kehidupan ban gsa, televisi justru m en jadi pelestari kultur paran oia. Sudah saatn ya in dustri m edia, terutam a m edia televisi, m ulai m em ikirkan ulan g paradigm a yan g m ereka gun akan di dalam kegiatan operasion al m ereka.

(21)

21

(22)

22

P o p u la ris m e P o litik

d a n H a ra p a n B a n gs a

Berdasarkan perhitun gan suara pada Pem ilu legislatif 20 0 9 lalu, setidakn ya ada 15 pesohor yan g ham pir dipastikan m en jadi an ggota DPR. Mereka adalah Eko Patrio, Prim us Yustisio, Rieke Diah Pitaloka, dan beberapa artis lain n ya (Kom pas, 24 Mei 20 0 9). Wajah m ereka serin g m un cul di televisi un tuk m en ghibur kita, dan kin i m ereka m erasa m am pu un tuk m en jadi wakil gun a m en yam paikan kepen tin gan dan suara rakyat.

Peluan g m ereka sem akin besar, terutam a ketika Pem ilu Legislatif 20 0 9 lalu m en ggun akan sistem perolehan suara terban yak. Apalagi sem ua oran g tahu, bahwa un tuk m en calon kan diri, oran g m em butuhkan m odal yan g besar, terutam a un tuk m em perken alkan dirin ya secara m en arik kepada rakyat ban yak. Para artis tersebut m em iliki keun tun gan gan da. Di satu sisi m ereka sudah ban yak diken al, dan disisi lain m ereka m em iliki ban yak m odal fin an sial un tuk m en un jan g pen am pilan m ereka.

(23)

23

P o p u la ris m e P o litik

Di dalam bukun ya M elakukan Perubahan dan M an ajem en N egara (20 0 9), Rhen ald Kasali m en em patkan populerism e sebagai salah satu budaya yan g m en gham bat perkem ban gan ban gsa. Latar belakan g populerism e sen diri adalah prin sip persain gan pasar, yan g san gat m en ekan kan pen erim aan pasar terhadap produk terten tu. Dalam kon teks politik produk itu adalah para calon legislatif ataupun capres yan g m en gajukan diri m ereka. J adi politik disam akan begitu saja den gan pasar produk-produk ekon om i, tidak peduli apakah asum si tersebut tepat atau tidak.

Pada situasi ‘pasar politik’ yan g kom petitif, kon sum en / rakyat han ya akan m em ilih m ereka yan g m udah diin gat, m en on jol, dan m em iliki posisi yan g kuat di dalam pem ikiran rakyat. Di dalam praktek m an ajem en pem asaran , taktik in i diken al juga sebagai strategi position in g. (Kasali, 20 0 9) Un tuk m en capai tujuan itu, pihak-pihak yan g berkom petisi m em an faatkan pop culture, yakn i cara m en ghibur den gan m en ggun akan pen ghibur yan g m udah dim en gerti dan m urah. Di dalam politik populerism e m en jadi san gat pen tin g, karen a rakyat, yan g disam akan den gan kon sum en pasar, m en ghen daki sesuatu yan g populer, dan sesuatu yan g populer dian ggap sebagai sesuatu yan g bersahabat.

D u a Akib a t

(24)

24

oran g ban yak yan g berpen dapat, bahwa segala sesuatu yan g populer pasti berm utu dan berkualitas. Segala sesuatu yan g populer lebih baik un tuk dipilih, karen a m en yen an gkan . Tidak heran ban yak artis yan g lan car m en uju ke Sen ayan sebagai an ggota DPR, lepas dari m ereka dian ggap sun gguh m em iliki kualitas wakil rakyat yan g baik atau tidak.

Yan g kedua adalah m un culn ya m assa oran g ban yak yan g berpen dapat, bahwa segala sesuatu atau siapa saja yan g populer pasti tidak berkualitas, karen a m ereka dan gkal, kepalan ya koson g, dan bahkan serin gkali m en ipu. Gejala terakhir in i ban yak m un cul di kalan gan akadem isi. Di ten gah iklim akadem ik yan g ken tal den gan logika ilm iah, m ereka berpen dapat bahwa para artis yan g m en ggun akan populerism e politik tersebut (pasti) m an ipulatif. (Kasali, 20 0 9)

H a ra p a n Kita

Di ten gah kerum itan , kekacauan , dan kedan gkalan gejala di atas patutlah kita bertan ya, m asihkah kita bisa berharap pada para wakil rakyat kita di DPR? Apakah m ereka yan g sehari-hari m en ghibur kita den gan gelak tawa, tan gis, dan kekagum an di televisi ataupun bioskop itu m am pu m en jadi wakil rakyat yan g pun ya in tegritas, jujur, kreatif, sekaligus m em iliki kon sep politik yan g kuat?

(25)

25

m en en tan g atau m en jadi an arkis, tetapi m un gkin bisa m em berikan warn a yan g positif.

(26)

26

B a n gs a S e te n ga h

a ta u S e te n ga h B a n gs a ?

Ban gsa kita diken al sebagai ban gsa yan g seten gah-seten gah dalam m elakukan sesuatu. Mulai dari pem ban gun an gedun g, peran can gan un dan g-un dan g, sam pai proyek reform asi, sem uan ya dilakukan seten gah-seten gah. Sim ak beberapa berita ten tan g ben can a besar yan g beberapa kali terjadi. Sem ua upaya pen cegahan dan pen an ggulan gan ben can a dilakukan den gan seten gah-seten gah.

Pen an ggulan gan ban jir dilakukan seten gah-seten gah. Tidak ada yan g berusaha m em bon gkar akar m asalah. Sem uan ya terpaku pada gejala perm ukaan belaka. Dalam hal agam a m isaln ya, ban yak oran g beragam a seten gah-seten gah. Akibatn ya m ereka tidak m en ghayati in ti keim an an agam a m ereka, tetapi sibuk den gan praktek-praktek perm ukaan yan g tidak esen sial.

(27)

27

Dalam hal berpolitik para pejabat kita juga m elaksan akan tugas m ereka den gan seten gah-seten gah. Job description saja tidak m am pu m ereka pen uhi, han ya karen a m ereka sibuk m en cari proyek un tuk m en dapatkan pen ghasilan tam bahan . Dalam hal berkesen ian lihat saja para m usisi kita. Sem akin lirik dan n ada m ereka “kam pun gan ”, sem akin laku juga hasil karya m ereka.

Mereka tidak m en ghayati apa itu sen i seben arn ya. Mereka juga lupa bahwa sen i bukan han ya un tuk hiburan , tetapi juga un tuk pen didikan , baik pen didikan kultural m aupun politik. Bisa juga dibilan g m ereka adalah sen im an seten gah. Dalam hal pen didikan juga. H arus diakui cita-cita pen didikan yan g dirum uskan di sekolah-sekolah dan lem baga pen didikan lain n ya m em an g luhur. Akan tetapi pelaksan aan n ya seten gah-seten gah, jadi sem uan ya percum a.

Kebijakan pen didikan ban yak yan g tidak m en dukun g perkem ban gan guru. Sekolah pun dikelola den gan seten gah-seten gah, tidak sesuai den gan tujuan awaln ya. Alhasil ban yak m urid akhirn ya jadi m urid yan g seten gah-seten gah juga.

Ku ltu r In ko n s is te n s i

(28)

28

tidak m em iliki stam in a un tuk m en yelesaikan proyek apapun secara akurat, yakn i sesuai den gan tujuan awaln ya.

Don ald Lam in g di dalam bukun ya yan g berjudul Un derstan din g H um an M otiv ation berpen dapat, bahwa m an usia itu didoron g oleh m otivasi-m otivasi. Motivasi m an usia itu bisa dipaham i den gan m en ggun akan tiga keran gka teori, yakn i teori perilaku sem i m ekan is, teori pan dan gan person al, dan teori ekstrusi sosial (Lam in g, 20 0 4). Teori perilaku sem i m ekan is m erupakan teori yan g m en ggam barkan bahwa m an usia m em iliki m ekan ism e yan g otom atis. J ika ia lapar m aka ia m akan . J ika kesakitan m aka ia akan m en geluh.

Teori pan dan gan person al m erupakan pen gem ban gan dari teori perilaku sem i m ekan is. Di dalam teori in i m an usia adalah m ahluk yan g dari luar tam pak m ekan is, tetapi di dalam n ya pen uh den gan tegan gan , em osi, gejolak perasaan , dan sem ua itu disadari. Aspek-aspek in ilah yan g m em buat m an usia itu m an usiawi.

Teori ekstrusi sosial m en ekan kan , bahwa di dalam m asyarakat terdapat in stitusi-in stitusi yan g m en displin kan an ggota m asyarakat, supaya aktivitas m ereka tetap berjalan secara m ekan is. In stitusi-in stitusi itu adalah sekolah, rum ah sakit jiwa, dan pen jara. Ketiga in stitusi itu m erupakan agen reproduksi kultural.

(29)

29

bagian in tegral den gan kultur, yan g kin i telah berjalan secara sem i m ekan is, dan seolah tidak lagi disadari.

Kultur in kon sisten si tersebut diwariskan dan direproduksi ulan g oleh sekolah, rum ah sakit jiwa, dan pen jara. Tidak berlebihan bila dikatakan bahwa suatu saat n an ti, oran g yan g kon sisten dan berprin sip justru dian ggap sebagai oran g sakit jiwa!

S e te n ga h B a n gs a ?

Mun gkin sebab utam a m en gapa kita jadi ban gsa yan g seten gah-seten gah adalah, karen a kita in i m em an g m asih gah-seten gah sebagai ban gsa. Kita tidak m en yadari diri kita sen diri sebagai sebuah ban gsa yan g utuh. Kegam an gan iden titas sem acam in i m em un culkan kegagapan berin teraksi. In teraksi sosial yan g m erupakan esen si dari eksisten si m asyarakat tidak lagi didasarkan pada solidaritas sebagai sebuah ban gsa, tetapi pada orien tasi kepen tin gan pribadi.

(30)

30

H a s ra t “Ge la p ”

P a ra P e m im p in B a n gs a

H asrat m an usia adalah sesuatu yan g san gat sulit un tuk dipaham i. Bahkan m en urut Sim on Blackburn , m an usia akrab sekaligus asin g den gan hasrat yan g ada di dalam dirin ya (Blackburn , 20 0 4). H asrat itu sen diri pada akarn ya terkait den gan kein gin an . Peradaban kita m en gajarkan un tuk m eredam hasrat, karen a hasrat dian ggap sebagai sum ber dari sem ua kejahatan .

Akibatn ya ban yak oran g tidak m en gen al hasratn ya sen diri. Dan di dalam ketidaktahuan itu, hasrat gelap secara perlahan n am un pasti m en jajahn ya. Yan g juga perlu diin gat adalah, bahwa tujuan tertin ggi dari hasrat adalah ken ikm atan . Apapun yan g n ikm at pasti m elibatkan pem en uhan hasrat dibalikn ya, seperti seks, kekuasaan , n ikm atn ya m akan an , dan sebagain ya.

(31)

31

H a s ra t Ke ku a s a a n

Seperti un sur hasrat lain n ya, hasrat un tuk m en jadi pen guasa adalah hasrat yan g m em berikan ken ikm atan . J ika oran g berhasil m en jadi pem im pin , ia akan m em peroleh ken ikm atan yan g besar. Para calon pem im pin ban gsa perlu m en yadari in i. Agam a dan m oral m em an g m en gajarkan un tuk m en gekan g hasrat. Akan tetapi m ereka juga perlu m en gen ali hasrat yan g berkecam uk di relun g-relun g jiwa m an usia. Mem ben ci tan pa m en gen ali sam a n aifn ya den gan tidak m au tahu ten tan g m usuh yan g gan as.

H asrat akan kekuasaan tersebut m en jelm a ke dalam hasrat akan keben aran dan hasrat akan kepastian . Ketiga ben tuk hasrat tersebut salin g bertautan tan pa bisa terpisahkan . Klaim keben aran yan g salin g berkonstestasi di dalam ruang publik disan gkal den gan satu klaim keben aran absolut yan g bersifat dogm atis. Realitas kehidupan m an usia yan g kon tin gen direduksi ke dalam prin sip-prin sip yan g rin du akan kepastian , yan g pada akhirn ya m en gurun g kom pleksitas realitas itu sen diri.

(32)

32

P e rlu B e rs ika p Re fle ktif

Thom as H obbes pern ah m en ulis, bahwa hasrat adalah doron gan aktif di dalam diri m an usia yan g jika dipen uhi justru akan m em usn ahkan dirin ya sen diri. Ada sem acam paradoks di dalam hasrat m an usia, yakn i sem akin kita m en gejar dan m en dapatkan n ya, sem akin itu pula kita tidak lagi m en gin gin kan n ya. Den gan dem ikian hasrat itu sifatn ya san gat sem en tara. Sem akin kita m em en uhin ya sem akin itu pula kita m erasa ham pa.

(33)

33

In d o n e s ia d a n Ko m p u te r,

Ap a ka h P e rs a m a a n n ya ?

Ada yan g m en arik dari pem ilu 20 0 9 lalu, yakn i kem am puan n ya un tuk bisa dian alogikan den gan kom puter. Seperti haln ya den gan kom puter, m asyarakat In don esia terdiri dari dua un sur, yakn i sistem dan kultur. Sistem itu seperti perangkat keras (hardw are). Dan kultur itu seperti peran gkat lun ak (softw are).

Keduan ya diperlukan un tuk beroperasi suatu m ekan ism e terten tu. Dalam hal kom puter peran gkat lun ak dan peran gkat keras diperlukan un tuk bisa bekerja, m en den garkan lagu, berkom un ikasi, atau tersam bun g ke in tern et. Dalam hal m asyarakat keduan ya berfun gsi m en jalan kan roda rutin itas harian m asyarakat. J ika keduan ya terpisahkan m aka akan tim bul patologi dan bahkan krisis sosial.

S is te m d a n Ku ltu r In d o n e s ia

(34)

34

Di sisi lain m asyarakat tidak han ya terdiri dari sistem , m elain kan juga kultur. Di dalam bukun ya yan g berjudul The Theory of Com m un icativ e Action jilid kedua, J uergen H aberm as, seoran g filsuf J erm an yan g m asih aktif sam pai sekaran g, m en yam akan kultur den gan dun ia kehidupan (lifew orld). Di dalam dun ia kehidupan oran g m en em ukan m akn a dan iden titas. Self seseoran g terben tuk m elalui relasi terus m en erus den gan dun ia kehidupan yan g ia m iliki.

In don esia juga terdiri dari dua dim en si itu, yakn i sistem dan kultur. Sistem bisa dibayan gkan sebagai sistem politik, sistem hukum , dan sistem ekon om i. Sem en tara kultur bisa dibayan gkan sebagai budaya, sen i, dan tradisi. Keduan ya diperlukan un tuk m en jaga ‘ada’n ya In don esia. Keduan ya terus ada dalam relasi yan g salin g m en gisi sekaligus m en iadakan . Bisa dikatakan bahwa keduan ya salin g m em ben ci, tetapi salin g m em butuhkan .

H aberm as juga m en am bahkan bahwa sistem dan kultur beroperasi den gan cara berpikir yan g berbeda. Di dalam sistem cara berpikir yan g tepat un tuk digun akan adalah rasion alitas in strum en tal, yakn i cara berpikir kalkulatif, berjarak, dan dalam arti terten tu, m an ipulatif. Sem en tara di dalam kultur cara berpikir yan g digun akan adalah rasion alitas kom un ikatif, yakn i pen ggun aan bahasa un tuk m en capai salin g pen gertian ten tan g segala sesuatu yan g terkait den gan kehidupan bersam a. Sekali lagi kedua cara berpikir tersebut salin g berten tan gan , sekaligus salin g m em butuhkan .

(35)

35

kom puter peran gkat kerasn ya adalah m otherboard, processor, VGA Card, dan Soun d Card. Sem en tara peran gkat lun akn ya adalah sistem operasi, seperti Win dows, den gan program -program lain n ya, seperti Microsoft Office, Win dows Media Player, dan sebagain ya. Motherboard bisa dibayan gkan seperti sistem politik. Dan kultur bisa dibayan gkan sebagai sistem operasi.

P e m ilu s e b a ga i Ko n tra d iks i

Yan g m en arik adalah kita bisa m en ggun akan an alogi kom puter dan telepon seluler un tuk m em aham i m asalah yan g kiran ya bercokol di dalam kultur m asyarakat In don esia, yan g m em buat sem ua proses Pem ilu sekaran g in i m en jadi problem atis. Bayan gkan sistem di In don esia sebagai peran gkat keras yan g can ggih. Sistem di In don esia adalah sistem yan g m odern den gan dem okrasi, pem ilu, perwakilan rakyat, baik di tingkat pusat m aupun daerah, pers yan g relatif bebas, dan sebagain ya. An alogin ya adalah m otherboard Pen tium Core 2 Duo den gan processor tercepat yan g ada, dan VGA Card keluaran Nvidia yan g terbaru. In tin ya sistem yan g ada di In don esia, term asuk pem ilu yan g dilaksan akan kem arin , san gatlah can ggih.

(36)

36

den gan kom puter, kultur di In don esia itu m irip program operasi DOS 6.22 yan g sudah pun ah, dan VGA Card yan g un tuk m en on ton film sederhan a sajapun tidak m am pu.

J elaslah sistem n ya m odern tetapi kulturn ya ‘pra-pedesaan ’. Peran gkat kerasn ya can ggih tetapi peran gkat lun akn ya jauh ketin ggalan jam an . Bisa dibilan g sistem dan kulturn ya in com patible, sam a seperti DOS 6.22 tidak m un gkin m en gen ali kecan ggihan processor Core 2 duo. Pem ilu kita pun berlan gsun g di dalam kon disi seperti in i, di m an a m ekan ism e perhitun gan den gan m en ggun akan m ekan ism e yan g can ggih, m edia m assa yan g relatif bebas, dan slogan -slogan dem okratis yan g kelihatan cerdas, n am un kultur yan g m elan dasi cara hidup ban gsa kita in com patible den gan kecan ggihan sistem tersebut. Cita-citan ya tin ggi. Nam un sayan g kon tradiksi dian tara keduan ya terlalu besar.

In o va s i Ku ltu ra l

Tidak m un gkin In don esia kem bali ke jam an kerajaan un tuk m en yesuaikan sistem den gan kulturn ya yan g ‘pra-pedesaan ’. Satu-satun ya pilihan adalah m en yesuaikan kultur yan g prim itif tersebut den gan sistem yan g m odern , sehin gga kon tradiksin ya dapat diperkecil. Seperti yan g dikatakan oleh H aberm as, sistem selalu berada dalam tegan gan den gan kultur. Keduan ya tidak bisa dipisahkan , n am un juga tidak bisa selalu dalam kon disi tan pa kon tradiksi.

(37)

37

akan tim bul an arkism e politik, seperti yan g sedikit kita rasakan sekaran g in i. J ika terlalu kecil m aka akan m un cul totalitarism e, seperti yan g kita alam i selam a lebih dari tiga dekade lalu.

Yan g kita perlukan sekaran g in i adalah in ovasi kultural un tuk bisa m en gim ban gi kecan ggihan sistem dem okrasi yan g kita gun akan . In ovasi bukan han ya dalam bidan g tekn ologi, tetapi juga dalam bidan g budaya, politik, H AM, dan pen didikan . Urgen si kita sekaran g in i bukan lah m em buat pesawat, tetapi m eran can g kultur dem okrasi m odern yan g

(38)

38

P o litik S in is Ve rs u s P o litik N a if

Dun ia terkejut. Obam a berhasil m en jadi presiden Am erika Serikat. Belen ggu diskrim in asi seakan dipatahkan . Dem okrasi seolah berjaya.

Kaum kulit hitam yan g dulun ya m en jadi obyek diskrim in asi, kin i m erayakan kem en an gan m ereka. Men an g bukan dalam arti m en an g politik saja, tetapi bahwa kin i m ereka tidak lagi dian ggap sebagai “sam pah m asyarakat”, tetapi sebagai bagian in tegral dari m asyarakat yan g m em iliki status setara. Kaum idealis politik, yan g dulun ya lebih ban yak diam pada level praktis, kin i kem bali m en aruh harapan besar. Politik bukan soal m an uver un tuk m erebut kekuasaan , tetapi sebagai upaya bersam a un tuk m en capai kem akm uran .

(39)

39

Ya, apa yan g ditulis di atas adalah sebuah harapan . H arapan bahwa dun ia sudah berubah, ten tu ke arah yan g lebih baik. Akan tetapi harapan tidak pern ah boleh m en gam ban g tan pa realitas. H arapan pun harus pun ya basis realitas. Tan pa realitas harapan han yalah m im pi belaka.

P o litik S in is

Kem en an gan Obam a di Am erika Serikat itu setidakn ya ditan ggapi den gan dua tipe politik, yakn i politik sin is di satu sisi, dan politik n aif di sisi lain . Mom en tum in i bukan han ya m ilik Am erika sem ata, tetapi m ilik seluruh dun ia. Mom en tum yan g tepat digun akan un tuk belajar dan m elakukan refleksi. Politik sin is adalah politik yan g berbasiskan pada kecurigaan , bahkan terhadap peristiwa-peristiwa positif yang terjadi. Para pen gan ut politik sin is tidak percaya, bahwa oran g bisa m elakukan kebaikan .

Pen gorban an tidak ada di dalam kam us para pen gan ut politik sin is. Apa yan g tam pakn ya baik seben arn ya m en yem bun yikan n iat jahat dan egois di balikn ya. Misaln ya ban yak oran g m em berikan ban tuan kepada korban ben can a alam . Ban tuan diberikan lan gsun g, baik dalam ben tuk m akan an , m aupun obat-obatan .

(40)

40

in gin m en ciptakan citra, bahwa m ereka adalah oran g ataupun kelom pok yan g m urah hati, sehin gga bisa dipercaya. Padahal m ereka tidak lebih daripada politikus yan g lebih m em en tin gkan kepen tin gan pribadi m aupun golon gan m ereka, daripada kepen tin gan ban gsa dan n egara. Mereka tidak peduli, apakah rakyat m akm ur atau tidak. Yan g pen tin g m ereka bisa kaya, dan kelom pok m ereka m em iliki pen garuh di bidan g politik. In ilah sudut pan dan g para pen gan ut politik sin is. Mereka selalu curiga terhadap sem ua m an uver politik, bahkan pada m an uver yan g tam pak m em iliki n iat baik sekalipun .

Bagi m ereka, m an usia pada dasarn ya adalah m ahluk yan g tidak bisa dipercaya. Oleh karen a itu m an usia m em butuhkan hukum dan pen didikan , sehin gga m ereka bisa jadi lebih beradab. Tan pa hukum dan pen didikan , m an usia tidak lebih dari bin atan g, bahkan lebih buruk, karen a bin atan g tidak akan pern ah tan pa alasan m em bun uh sesam an ya sen diri. Dun ia adalah tem pat yan g tidak n yam an bagi para pen gan ut politik sin is, karen a isin ya adalah para pem bohon g yan g m en jadikan kepen tin gan diri m ereka sebagai “tuhan ”.

P o litik N a if

(41)

41

J ika ada kesalahan m aka itu bukan lah salah m an usia, tetapi karen a keadaan yan g m em aksa. Di dalam perdebatan filsafat ilm u-ilm u sosial m en gen ai prioritas an tara agen dan struktur, para pen gan ut politik n aif lebih percaya, bahwa kegagalan bukan lah karen a m otivasi agen si (pelaku) yan g buruk, tetapi karen a struktur sistem ikn ya yan g tidak tertata. Misaln ya seoran g an ggota DPR m em berikan sebagian hartan ya bagi sebuah pan ti asuhan . Akibat tin dakan in i an ggota DPR tersebut m em peroleh sorotan m edia. Dalam sekejap m ata ia m en jadi sekaligus politikus dan selebritis.

Di m ata pen gan ut politik n aif, an ggota DPR tersebut adalah oran g yan g luar biasa. Ia adalah politikus yan g m urah hati dan layak dipercaya. Tidaklah m en gheran kan bila an ggota DPR tersebut m em iliki karir politik yan g cerah, karen a ia adalah politikus yan g peduli pada kesusahan rakyatn ya. Mem an g ada kesan bahwa an ggota DPR tersebut sedan g “cari m uka” kepada rakyatn ya. Akan tetapi kesan itu tidak m en utupi fakta, bahwa ia sudah m em ban tu an ak-an ak yatim dan piatu yan g kesulitan .

(42)

42

P o litik Ke u ta m a a n

Dua tipe politik di atas seben arn ya bisa digun akan un tuk m em aham i din am ika pen erim aan m asyarakat global terhadap “fen om en a Obam a” di Am erika Serikat. Ada kubu yan g sin is terhadap pen capaian itu. Mereka berpen dapat bahwa Obam a adalah seorang orator yan g pan dai m em ilih kata dan m em ikat m assa, tetapi bukan lah seoran g yan g tulus dan jujur.Para pen gan ut politik sin is tidak m em ben ci Obam a secara lan gsun g. Mereka hanya tidak percaya, bahwa ada m an usia yan g tulus dan jujur m elan gkahkan kakin ya di m uka bum i in i.

Kubu lain n ya san gat percaya, bahwa Obam a adalah seoran g politikus yan g tulus dan jujur. H al in i terbukti dari riwayat hidup, m aupun dari pidato-pidato m em ukaun ya selam a ia berkam pan ye. Mereka yakin bahwa Obam a akan m em bawa perubahan positif, tidak han ya kepada Am erika Serikat, tetapi juga kepada seluruh dun ia. Kem en an gan Obam a adalah m om en tum yan g patut dirayakan dan dijadikan con toh bagi perkem ban gan peradaban m an usia.

Kita lan gsun g tahu bahwa kedua tipe politik in i tidak m em adai. Masin g-m asin g m em iliki kekuran gan fatal. Para pen gan ut politik sin is m ereduksikan m an usia sem ata-m ata sebagai m ahluk pem bohon g dan egois sejati. Sem en tara para pen gan ut politik n aif seolah buta pada fakta, bahwa m an usia bisa m en jadi m ahluk yan g tidak jujur dan destruktif. Ada problem besar di dua tipe politik tersebut.

(43)

43

pandai berbicara dan m em ikat hati oran g. Pada titik in i kita bisa belajar sejen ak dari Aristoteles, seoran g filsuf Yun an i Kun o yan g hidup kuran g lebih 230 0 tahun yan g lalu. Ia m em aparkan pem ikiran n ya dalam bukun ya yan g terken al, yakn i N icom achean Ethics.

Dalam kon teks tegan gan an tara politik sin is dan politik n aif, Aristoteles m en gin gatkan kita, bahwa keutam aan m an usia sesun gguhn ya tidaklah terletak di an tara ekstrem -ekstrem yan g berbeda, tetapi di titik ten gah an tara keduan ya. In ilah ajaran Aristoteles yan g lebih ban yak diken al sebagai tesis keutam aan sebagai jalan ten gah. Dalam kon teks politik, tesis in i bisa diterjem ahkan sebagai politik keutam aan jalan ten gah. Politik keutam aan jalan ten gah tidak berpihak pada ken aifan ataupun kesin isan m an usia, tetapi pada keseim ban gan di an tara keduan ya.

Mari kita am bil sebuah con toh. Apa kejujuran m erupakan suatu keutam aan , atau tidak? J awaban spon tan kita, ya! Kejujuran adalah bagian dari keutam aan . Apakah oran g yan g terlalu jujur, yan g cen derun g m en gatakan seben arn ya pada sem ua oran g, sehin gga tidak lagi bisa m em egan g rahasia, adalah oran g yan g berkeutam aan ? J awaban n ya spontann ya adalah tidak.

(44)

44

Oran g in i akan m en jadi seoran g pen ipu yan g ulun g. Bila ada kesem patan ia akan m en curi. Tidak ada jan ji yan g akan ditepati, jika terkait den gan n ya. Sem ua om on gan n ya tidak bisa dijadikan pegan gan . J elaslah kedua tipe oran g di atas, yakn i oran g yan g terlalu jujur dan oran g yan g suka berbohon g, bukan lah oran g yan g berkeutam aan . Lalu apakah ciri oran g yan g m em pun yai keutam aan itu?

Aristoteles m en jawab bahwa oran g yan g berkeutam aan adalah oran g yan g m am pu berada di an tara keduan ya. Ia tidak terlalu jujur, tetapi juga tidak suka berbohon g. Ia berkeutam aan karen a ia m am pu m em baca situasi, kapan ia harus jujur dan kapan ia harus “m en ahan kejujuran n ya”. Keutam aan m un cul karen a sikapn ya selalu kon tekstual.

Ia m am pu m elihat keadaan , dan bertin dak sesuai den gan keadaan tersebut. Karen a itulah ia adalah oran g yan g berkeutam aan . J adi oran g yan g berkeutam aan bukan lah oran g yan g jatuh ke dalam salah satu ekstrem , tetapi oran g yan g m am pu hidup dalam tegan gan di an tara kedua ekstrem yan g ada. H idup dalam tegan gan berarti ia m em iliki kem am puan un tuk m em baca keadaan , dan bertin dak seturut den gan keadaan yan g ada.

(45)

45

Dalam bahasa Aristoteles kita tidak perlu m en jadi oran g yan g serba curiga, tetapi cukup m en jadi oran g yan g kritis. Kita juga tidak perlu m en jadi oran g yan g n aif, yan g sepen uhn ya berpikiran positif, cukup m en jadi oran g yan g terbuka pada fakta, bahwa m an usia itu m un gkin un tuk berbuat baik den gan n iat yan g tulus dan jujur. Den gan bersikap seperti itu, kita sudah m em eluk politik keutam aan . Politik keutam aan adalah kun ci un tuk m en jadi warga n egara yan g m erdeka dan dewasa.

(46)

46

In d ivid u a lis m e , Tra u m a ,

d a n “B o m W a ktu ”!

Fan atism e dan pem bodohan m elalui m edia m assa dalam ben tuk tayan gan -tayan gan ataupun berita-berita yan g m en um pulkan daya kritis m asyarakat seakan m en ghujam kesadaran kita setiap hari. H ujam an kesadaran tersebut adalah sekaligus sebagai tan da, bahwa kejahatan dan kebodohan yan g terus m en erus diulan g akan dian ggap juga sebagai sesuatu yan g biasa, ia telah m en jadi ban al. Ban alitas tersebut seakan juga m em angkas daya kepekaan kita terhadap berbagai hal yan g seben arn ya “salah” di m asyarakat. Ketum pulan daya peka tersebut m em buat kita akhirn ya m en jadi apatis dan lebih m em ilih un tuk m en gurusi ruan g privat dan dapur kita pribadi, kita m en jadi in dividualis.

(47)

47

aktif dan bersem an gat di dalam hal-hal yan g berkaitan den gan kehidupan bersam a. Ruan g publik pun m en jadi sepi.

Diten gah gejala tersebut wajarlah kalau kita setidakn ya m elon tarkan dua pertan yaan in i, m en gapa gejala atom isasi in dividu diten gah m asyarakat yan g m en gaku dirinya kom unal ini terjadi? Dan apa kira-kira yan g bisa lakukan dihadapan gejala tersebut?

Ato m is a s i In d ivid u s e b a ga i Eks e s d a ri Tra u m a

Salah satu prem is yan g m en an dai terjadin ya proses atom isasi in dividu adalah hilan gn ya kein gin an politis dari warga un tuk berkom un ikasi den gan warga yan g berbeda paham ataupun kepen tin gan dari dirin ya. H ilan gn ya kem am puan berkom un ikasi in i diakibatkan adan ya tem bok-tem bok prasan gka yan g m en ghalan gi dua belah (atau lebih) pihak yan g salin g berbeda un tuk m elihat satu sam a lain secara obyektif. Tem bok prasan gka in i bisa diban gun oleh dua hal, yakn i secara lan gsun g m elalui pen galam an n egatif traum atis den gan “yan g lain ” dari dirin ya, m aupun secara tidak lan gsun g m elalui traum a m asa lalu yan g diturun kan dari gen erasi sebelum n ya lewat ajaran -ajaran ataupun n asihat-n asihat m oral. Tem bok prasan gka in ilah yan g kerap m em buat oran g-oran g keturun an Cin a en ggan berkom un ikasi lan gsun g den gan oran g-oran g pribum i, yan g pada akhirn ya m elestarikan dan bahkan m em perluas prasan gka n egatif yan g sudah ada.

(48)

48

oran g tidak lagi m am pu berpikir obyektif di dalam m elihat m asa lalun ya, dan ketidakm am puan tersebut juga m em iliki dam pak lan gsun g dalam ben tuk cacat m em an dan g m asa kin i. J ika tem bok prasan gka akibat traum a, baik secara lan gsun g m aupun tidak lan gsun g, sudah terban gun , m aka kom un ikasi m en jadi sulit, jika tidak m au dikatakan tidak m un gkin . Ketidakm am puan berkom un ikasi juga didukun g den gan tidak adan ya kehen dak politis un tuk m en ciptakan rekon siliasi yan g m em un gkin kan tem bok-tem bok prasan gka tersebut dikikis, sehin gga oran g lebih m em ilih un tuk sibuk den gan kehidupan pribadi m ereka, dan kalau bisa, m ereka m em ilih un tuk sam a sekali tidak berurusan den gan “yan g lain ” dari m ereka tersebut, yan g m ereka an ggap lebih ren dah akibat prasan gka m ereka.

Tra u m a s e ba ga i Bo m W a ktu

(49)

49

berdebat secara kritis ten tan g pen gan daian -pen gan daian m aupun tujuan -tujuan m ereka.

Di Rwan da, gen osida yan g dilakukan oleh kaum H utu terhadap kaum Tutsi m erupakan tan da m eledakn ya bom waktu traum a dari m asa lalu. Bom waktu tersebut sudah m ulai ditan am , ketika pem erin tah kolon ial Belgia m en jajah n egara tersebut, dan kem udian m elakukan pem bedaan terhadap kedua suku den gan berbekal perbedaan fisik. H asiln ya suku Tutsi dian ggap lebih superior daripada suku H utu tan pa pen dasaran ataupun pen jelasan -pen jelasan yan g bisa dipertan ggun gjawabkan secara rasion al. Privelese atas yan g satu m en im bulkan rasa iri yan g lain .

(50)

50

Re ko n s ilia s i s e b a ga i J a la n Ke lu a r!

(51)

51

S is te m , To ta lita ria n is m e ,

d a n Ko n tro l

Nietzsche, filsuf J erm an , pern ah m en ulis, “Segala kein gin an un tuk m em buat sistem adalah kekuran gan dalam ketulusan .” Kehen dak yan g berkobar-kobar un tuk m em buat dan m em pertahan kan sistem dan stabilitas adalah seben tuk tan da, bahwa oran g itu kuran g tulus. Ketidaktulusan itu seben arn ya terwujud dalam ketidakm am puan berim provisasi, bergerak, berm an uver di luar sistem , sehin gga ketidakm am puan itu disem bun yikan , dan digan ti den gan kehen dak-akan -sistem yan g m en guat. Akan tetapi, dapatkah oran g hidup tan pa sistem ?

Sistem m em ban tu oran g un tuk m en en tukan hal-hal yan g sudah dian ggap pasti, dirum uskan , dan kem udian dilegalkan keberlakuan n ya. Sistem m en etapkan hal-hal itu, sehin gga oran g tidak perlu bertan ya, berpikir, ataupun berdiskusi kem bali ten tan g hal-hal rutin yan g sudah biasa dilakukan . Lalu di m an a bahayan ya? Bahayan ya adalah jika oran g m en ggun akan logika berpikir sistem ik diluar keperluan sistem ik tersebut. Artin ya oran g tidak lagi m au m em pertan yakan hal-hal yan g m ereka sudah an ggap rutin , karen a itu dian ggap akan m erusak sistem , m erusak tatan an , m erusak stabilitas.

(52)

52

oran g m ulai m em pertan yakan legitim asi kekuasaan saya, m aka kekuasaan saya pun teran cam .

Ke h e n d a k-a ka n -s is te m = To ta lita ria n is m e ?

Gejala takut akan ketidakstabilan in i adalah akar dari totalitarian ism e. Masih segar di in gatan kita, ketika orde baru m en ggun akan retorika “dem i stabilitas n asion al” un tuk m en um pas oran g-oran g tidak bersalah, yan g m em iliki pan dan gan politik yan g berbeda den gan m ereka, m isaln ya korban ’65. Totalitarian ism e berm ula ketika oran g m erasa, bahwa pluralism e opin i dan praksis m en gan cam keam an an n ya dan kestabilan sistem hidupn ya. Mem an g ketakutan akan disin tegrasi tidak m elulu berm uara pada totalitarian ism e, tetapi tetap m erupakan un sur kuat pem ben tukan n ya. Nietzche sen diri m erum uskan hal in i den gan bagus sekali den gan kon sep “kebutuhan un tuk percaya”n ya. Percaya disin i adalah percaya pada pegan gan atau pan duan , tepatn ya suatu sistem .

(53)

53

Lalu kira-kira salahkah Nietzsche, ketika ia m erum uskan pern yataan tersebut? J awaban n ya ya dan tidak. Ya karen a sistem bisa dijadikan tam en g bagi kekuasaan yan g ten gah m em erin tah sekaligus m em an gkas kreativitas dan kem un gkin an perubahan . Tidak karen a oran g bagaim an apun hebatn ya dia tidak bisa hidup tan pa sistem . Sistem m em un gkin kan oran g yan g berbeda kepen tin gan un tuk hidup bersam a tan pa kekerasan . Di sisi lain sistem yan g tidak adil juga m em un gkin kan terjadin ya kon flik tan pa subyek pelaku jelas, yan g bisa dim in tai pertan ggun gjawaban .

Pertan ggun gjawaban juga dapat ditun tut, jika sistem yan g ada m em un gkin kan hal tersebut. Mun gkin satu-satun ya cara terbaik un tuk m en em patkan sistem secara seim ban g adalah den gan m en ciptakan m ekan ism e kon trol atas sistem tersebut. Mekan ism e kon trol bertujuan un tuk m em astikan akun tabilitas sistem dan pelaku-pelakun ya. Artin ya siapapun yan g berkuasa, siapapun yan g duduk dalam sistem , tidak bisa seen akn ya saja m en ggun akan otoritas m ereka un tuk kepen tin gan yan g salah, m elain kan dibawah sorotan kon trol pihak-pihak lain n ya, sehin gga kin erja m ereka tetap berada di dalam rel, dan sistem sen diri tetap seim ban g.

(54)

54

baik an tara oran g-oran g yan g salin g berbeda kepen tin gan dan latar belakan g.

Me ka n is m e Ko n tro l S is te m

Siapakah atau apakah m ekan ism e kon trol sistem tersebut? Dem okrasi secara defin itif adalah pem erin tahan oleh yan g diperin tah. Di dalam definisi tersebut, jawaban n ya seben arn ya sudah jelas, yakn i rakyat sen diri. Rakyatlah yan g m em iliki otoritas palin g tin ggi un tuk m en gon trol sistem politik, ekon om i, m aupun m iliter, dan bukan sebalikn ya. Men gon trol di sin i bukan lah m em aksakan kebijakan , m elain kan m em an tau gerak-gerik, dan m en jam in bahwa sem ua kebijakan berada di bawah satu visi yan g sam a, yakn i kesejahteraan bersam a, bukan beberapa pihak saja.

Akan tetapi apa itu “rakyat”? Kata-kata itu bersayap, dalam arti berm akn a gan da. J ika kita m en gatakan bahwa sem ua rakyat bertan ggun gjawab, m aka bisa saja juga dikatakan , bahwa tidak ada yan g bertan ggun gjawab. Michel Foucault filsuf Peran cis pern ah m en ulis, “Sem ua sam a den gan tidak ada.” Artin ya jika kita m en gatakan sem ua oran g yan g m elakukan , m aka sam a saja tidak ada yan g m elakukan .

(55)

55

Kejelasan tidak han ya di dalam defin isi kon septual, tetapi bisa ditun juk secara em pirik.

Pada titik in i rum usan J ürgen H aberm as, filsuf J erm an , bisa m em ban tu. Rakyat m en urutn ya bisa didefin isikan sebagai, sem ua pihak yan g terkait den gan pem buatan suatu kebijakan . Sem ua di sin i tidaklah berarti seluruh rakyat, walaupun pada akhirn ya sam pai ke level itu, m elain kan pihak-pihak yan g terkena lan gsun g dam pak dari suatu kebijakan .

Misaln ya ketika pem erin tah hen dak m en geluarkan UU yan g berkaitan den gan n elayan di suatu desa, m aka legitim asi dari UU tersebut dapat diraih, jika sem ua pihak yan g terkait den gan kebijakan tersebut, yakn i para n elayan , pem erin tah daerah, m en yetujui tan pa syarat kebijakan tersebut setelah m elalui apa yan g disebut H aberm as sebagai diskursus yan g bebas dom in asi dan setara. Sem ua pihak puas walaupun m asin g-m asin g m un gkin harus m en gorban kan beberapa serpih keun tun gan m ereka. In ilah yan g disebut sebagai prin sip diskursus di dalam dem okrasi deliberatif.

(56)

56

Ap a tis m e :

Mu s u h Ke h id u p a n P u b lik!

Pagi itu lalu lin tas di J akarta, seperti biasa, m acet. J alanan dipen uhi den gan ken daraan berm otor. Motor dan m obil lalu lalan g, dan sem uan ya seolah terbirit-birit m en gejar sesuap n asi yan g bisa m ereka peroleh dari tem pat kerja m ereka m asin g-m asin g. Yan g lain n ya tidak pen tin g. Yan g pen tin g saya kerja, dan dapat uan g. Kira-kira begitulah cara berpikir yan g digun akan .

Sebuah m obil kijan g m elaju pesat m en erobos lam pu m erah di bilan gan Pan coran , J akarta. Polisi sudah m em beri tan da un tuk segera m en ilan g m obil itu. Tiba-tiba dari belakan g, sebuah bis berwarn a m erah m en ghujam m obil kijan g tersebut di sisi belakan g sebelah kiri. Mobil kijan g tersebut berhen ti, dan turun lah supir m obil itu.

Tern yata dia adalah seoran g polisi, yan g n otaben e m em iliki pan gkat lebih tin ggi dari polisi lalu lin tas yan g ten gah m en ertibkan situasi. Polisi lalu lin tas pun kebin gun gan , dan segera m em arahi si supir bis yan g m en abrak m obil kijan g polisi tersebut. Siapakah yan g salah? Apakah si m obil kijan g pak polisi yan g m elan ggar lam pu m erah, ataukah si supir bis yan g m en abrak m obil kijan g tersebut?

(57)

57

yan g m alan g tersebut akan terken a den da dan m akian dari kedua polisi yan g ada di tem pat kejadian .

Rasa keadilan di dalam diri saya lan gsun g terluka, jika m en gin gat kejadian itu. Bukan kah keduan ya harus m en dapatkan san ksi? H an ya den gan m em berikan hukum an kepada keduan yalah keadilan baru bisa terwujud. Tapi itu tidak terjadi. Apa yan g seben arn ya terjadi di sin i?

H u ku m Rim b a d a n D e m o kra s i

Sudah m erupakan praktek um um , bahwa dia yan g kuat pastilah akan m en jadi pem en an g. Mereka yan g lem ah akan diin jak-in jak, dan tak berdaya m en ghadapi pen in dasan . Mekan ism e hukum rim ba m em an g den gan m udah kita tem ukan di dalam perjalan an sejarah m an usia. Teori evolusi Darwin beserta sem ua teori-teori di dun ia ilm iah yan g berbasiskan Darwin ism e pun m em iliki “bau rim ba” sem acam itu.

Teori-teori keadilan dan teori dem okrasi di dalam ilm u-ilm u sosial tepat in gin m eredam perluasan hukum rim ba yan g ada tersebut. Ben tuk n yatan ya adalah pen ciptaan sebuah m asyarakat den gan basis dem okrasi dan pen ghorm atan terhadap H ak-hak Asasi Man usia. Dua kon sep itu, yakn i H AM dan dem okrasi, bisa dibilan g diciptakan un tuk m eredam gejolak hewan i kekuasaan di dalam diri m an usia. Akan tetapi walaupun ban gsa in i m en gakui dirin ya sebagai ban gsa yan g dem okratis dan m en ghorm ati H AM, m en gapa kejadian kecil yan g m en ggam barkan ketidakadilan seperti saya con tohkan di atas m asih juga terjadi?

(58)

58

urusan m asin g-m asin g, dan en ggan ikut cam pur den gan ketidakadilan yan g terjadi di depan m ata m ereka!

Ap a tis m e s e ba ga i Mu s u h Ke h id u p a n Pu blik

Masyarakat J akarta secara khusus, dan m asyarakat In don esia secara um um , sudah teratom isasi sedem ikian rupa, sehin gga m ereka han ya sibuk den gan urusan -urusan privat m ereka terkait den gan akum ulasi kekayaan , m aupun survival den gan m em en uhi kebutuhan -kebutuhan dasar belaka. H al in i m em an g tidak bisa disalahkan . Den gan kon disi perekon om ian sekaran g in i, keselam atan diri dan keluarga dekat m em an g dian ggap sebagai prioritas utam a.

Akan tetapi, apa akibat dari m en talitas dan cara berpikir privat sem acam itu? J awaban n ya sederhan a: hal-hal yan g terkait den gan kehidupan bersam a dalam ben tuk solidaritas dan keadilan pun terabaikan ! Solidaritas sosial dan keadilan tidak m en jadi prioritas, dan bahkan tidak lagi terpikirkan sam a sekali. In ilah apatism e yan g perlahan -lahan akan m en ghan curkan kehidupan publik di In don esia!

(59)

59

Dalam bahasa filsuf perem puan J erm an , H an n ah Aren dt, kejahatan telah m en jadi ban al. Kejahatan tidak lagi diken ali sebagai kejahatan , tetapi han ya sebagai rutin itas kehidupan sehari-hari. Ban alitas kejahatan itulah yan g m em buat kita m en jadi apatis dan tidak peduli. Ban alitas kejahatan itulah yan g m em bun uh kepekaan hati n uran i kita terhadap ketidakadilan dan kejahatan , yan g terjadi setiap detikn ya di depan m ata kita.

Tidak berhen ti di situ, kejahatan dan ketidakadilan bukan han ya m en jadi hal yan g biasa, tetapi justru m en jadi hal yan g n orm atif, “yan g seharusn ya”. Melan ggar lalu lin tas bukan lagi hal biasa, tetapi m en jadi sebuah “kewajiban ” yan g harus dilakukan . J ika kita tidak m elan ggar lalu lin tas, kita akan m en jadi korban dari struktur. In ilah yan g terjadi di In don esia sekaran g in i, yakn i apatism e publik akibat ban alitas kejahatan serta ketidakadilan yan g tidak lagi bisa diken ali.

Kita sem ua tahu dem okrasi tidak akan berjalan tan pa partisipasi warga yan g kritis. Apatism e publik adalah gejala, di m an a warga n egara m en jadi tidak peduli pada hal-hal yan g terkait den gan kehidupan bersam a. Artin ya, warga n egara tidak lagi kritis dan partisipatif di dalam kehidupan bersam a. Dem okrasi pun tin ggal slogan yan g m en gam ban g tan pa realitas.

(60)

60

P a ra d o ks D e m o kra s i

Sejalan den gan proses reform asi In don esia yan g terus bergejolak, cita-cita m ewujudkan m asyarakat dem okratis yan g adil dan m akm ur terasa m asih jauh dari jan gkauan . Dem okrasi pun kin i m ulai dipertan yakan . Apakah dem okrasi layak m en jadi prin sip pem erin tahan kita? Atau m un gkin kah ban gsa kita tidak cocok den gan dem okrasi?

Pem ilu adalah pesta dem okrasi. Nam un ban yak kalan gan berpendapat, bahwa pem ilu hanya m en ghabiskan biaya n egara, yan g seharusn ya bisa digun akan un tuk kegiatan lain yan g lebih berdaya gun a. Gejolak Pilkada J awa Tim ur yang m em akan biaya begitu besar m asih basah di in gatan kita sem ua. Lagi pula ban yak oran g juga yakin , bahwa oran g-oran g yan g terpilih tidak m urni atas dasar kem am puan dan yan g m erupakan kehen dak rakyat, tetapi lebih berdasarkan kekayaan m aterial sem ata.

Ke b e b a s a n B e rp e n d a p a t

Satu hal yan g sun gguh m en an dai m asyarakat dem okratis adalah kebebasan berpen dapat. Setiap oran g berhak m en gajukan pan dan gan n ya ten tan g berbagai hal. Kebebasan berpen dapat adalah roh dem okrasi. Tan pan ya pen guasa bisa m em erin tah seen akn ya tan pa adalah kon trol dari rakyatn ya.

(61)

61

den gan kehidupan bersam a. J ika kebebasan berpen dapat adalah roh dem okrasi, m aka pers adalah wujud n yata kebebasan berpen dapat tersebut. Tidak ada dem okrasi tan pa pers yan g kuat, kritis, dan in depen den .

Yan g terjadi di in don esia adalah, kin i kebebasan berpen dapat itu disalahgun akan . Alih-alih digun akan un tuk m em perjuan gkan kepen tin gan bersam a, ban yak kelom pok m en yebarkan keben cian dan fitn ah yan g diselubun gkan atas dasar klaim kebebasan berpen dapat. Ban yak berita yan g bertujuan bukan un tuk m en gun gkapkan keben aran , m elain kan un tuk m en im bulkan perpecahan . Alih-alih m en ciptakan m asyarakat yan g kritis dan cerdas, kebebasan berpen dapat justru serin g digun akan un tuk m em perbodoh dan m em ecah belah.

Ke b e b a s a n B e ro rga n is a s i

(62)

62

Yan g terjadi di In don esia adalah kebebasan berorgan isasi ban yak terken a sen sor, baik oleh pem erin tah m aupun oleh organ isasi lain n ya yan g m en daku m ewakili pen dapat rakyat ban yak. Di era reform asi in i, m asih ban yak kelom pok-kelom pok organ isasi m in oritas yan g dian ggap subversif, sehin gga patut un tuk ditutup. Den gan kata lain kebebasan organ isasi bukan lah prin sip yan g m em ban tu m en gem ban gkan m asyarakat, tetapi justru m en jadi ajan g pen in dasan kelom pok yan g kuat terhadap yan g lem ah.

P a ra d o ks D e m o kra s i

Den gan fakta-fakta itu, ban yak oran g tidak lagi percaya pada dem okrasi. Dem okrasi dian ggap sebagai ciptaan peradaban Barat yan g tidak cocok un tuk In don esia. Dem okrasi dian ggap terlalu m ahal, dan tidak cocok un tuk m asyarakat kita yan g m asih feodal. Alih-alih dian ggap sebagai pen yelam at, dem okrasi dian ggap sebagai pen ghalan g.

(63)

63

(64)

64

D e m o kra s i d a la m Te ga n ga n

Beberapa waktu lalu berlan gsun g sebuah diskusi politik bertem akan politik ban gsa di Surabaya. Kesan sin gkat ketika m en gikuti diskusi itu adalah aura pesim ism e yan g ada di m asyarakat m en gen ai kon disi politik In don esia sekaran g in i. Dari hari ke hari, m ereka m en on ton televisi, m en den gar berita, dan m en gikuti diskusi. Satu kesim pulan m ereka bahwa politik In don esia kacau.

Partai politik setiap hari berubah pen dapat. H ari in i A keesokan n ya B. Capres dan cawapres pergi ke daerah-daerah un tuk berkam pan ye dan m em berikan jan ji. Nam un ban yak rakyat sudah tidak lagi percaya pada m ereka. Belum lagi hasil Pem ilu legislatif yan g m asih pen uh den gan m asalah kem arin . Pesim ism e politik tercium harum di udara republik kita.

Apakah kita berhak un tuk pesim is m en an ggapi kehidupan politik kita? Apakah tidak ada sudut pan dan g yan g lain ?

P e s im is m e P o litik

(65)

65

Pesim ism e juga berakar pada besarn ya tan tan gan yan g dihadapi, terutam a pada era reform asi sekaran g in i. Birokasi pem erin tahan yan g berbelit m em buat m asyarakat tercekik. Perilaku para politikus yan g kian hari kian m en im bulkan pertan yaan terhadap kredibilitas dan reliabilitas m ereka. Den gan situasi seperti itu, cita-cita m asyarakat yan g adil dan m akm ur berdasarkan hukum kian jauh dari gen ggam an .

Dalam situasi itu m asyarakat kita pun ya hak sepen uhn ya un tuk m erasa pesim is. Beberapa kalan gan sudah tidak lagi peduli den gan kehidupan bersam a kita. Yan g ada di pikiran m ereka han yalah m en cari uan g sekedar un tuk selam at dari hari ke hari, atau un tuk m en um puk kekayaan lebih dan lebih lagi, supaya suatu saat bisa pergi dan m en etap di luar n egeri. Di ten gah iklim pesim ism e politik yan g begitu m en cekik, perilaku pen gejaran harta, sebagai pen galihan dari sulitn ya m em ben tuk kehidupan bersam a yan g berm utu, itu tam pakn ya bisa dim aklum i.

An a rki d a n D e m o kra s i

(66)

66

Dulu han ya ada satu yan g berkuasa, en tah serigala, en tah harim au, atau sin ga. Salah satu dari m ereka m en jadi pen guasa tun ggal. Yan g lain tun duk pada yan g palin g kuat. Mekan ism e m iliter dan pen didikan ditujukan un tuk m em ben arkan kekuasaan yan g tun ggal itu.

Nam un sekaran g tidak ada lagi kekuasaan tun ggal, karen a kekuasaan -kekuasaan yan g dom in an salin g bertarun g satu sam a lain . Mereka salin g m en gim ban gi. Tidak ada lagi Kekuasaan . Yan g ada adalah kekuasaan -kekuasaan .

Ada tiga ben tuk kekuasaan yan g kiran ya sedan g bertarun g satu sam a lain , yakn i gerakan fan atism e agam a yan g in gin m en dirikan n egara teokrasi, gerakan n eoliberalism e yan g in gin m em bebaskan pasar dari cen gkram an pen gaturan pem erin tah dan kon trol publik, serta gerakan -gerakan sosialism e baru gaya Am erika Selatan yan g in gin m en ciptakan ekon om i pasar sosial. Ten tu saja ketiga ben tuk kekuasaan itu tidak sim etris. Nam un tegan gan di an tara ketigan yalah yan g m em buat dem okrasi itu m en jadi m un gkin .

D e m o kra s i d a la m Te ga n ga n

(67)

67

m asyarakat. Tidak berlebihan jika dikatakan , in ti dari dem okrasi adalah perim ban gan kekuasaan . Dalam arti in i dem okrasi selalu berada dalam tegan gan .

Dilihat sekilas kon disi tegan gan itu m em an g tam pak seperti kekacauan , sehin gga m en ciptakan pesim ism e di m asyarakat kita. Nam un jika dilihat lebih jern ih, kekacauan itu seben arn ya adalah hasil pertarun gan dan kon trol otom atis dari kekuasaan -kekuasaan yan g dom in an di republik kita. Un tuk sekaran g setidakn ya kita sem en tara sudah terlepas dari kekuasaan totalitarism e gaya Orde Baru.

(68)

68

Vis i d a n Id e a lis m e s e b a ga i

“W a ris a n ” U ta m a Orga n is a s i

Masalah utam a ban yak organ isasi sekaran g in i adalah regen erasi. Pem im pin yan g hebat dan vision er pen siun . Nam un belum ada oran g yan g layak un tuk m en ggan tikan n ya. Akibatn ya organ isasi m en urun kin erjan ya, dan dalam kon teks perusahaan -perusahaan bisn is, organ isasi itu ban krut.

B is n is

Siapa yan g tak m en gen al J akob Oetam a, pen diri m an tan CEO (Chief Executiv e Officer) Kom pas Gram edia? Dia diken al sebagai pem im pin yan g vision er, hum an is, dan karism atis. Selam a bertahun -tahun ia m em im pin Kom pas Gram edia, hasiln ya perusahaan tersebut kin i m en jadi salah satu kelom pok kon glom erasi terbesar di In don esia.

(69)

69

Pertan yaan in i m en jadi pertan yaan in ti ban yak perusahaan besar yan g m en galam i pergan tian gen erasi, baik di dalam m aupun di luar n egeri. Kecen derun gan yan g ban yak terjadi adalah, perusahaan kehilan gan sosok kepem im pin an , kin erja m en urun , dan akhirn ya m en galam i kerugian besar jika tidak m alah ban gkrut. Apa yan g terjadi? J awaban n ya jelas yakn i tidak adan ya regen erasi kepem im pin an .

P o litik

Dalam bidan g politik kejadian n ya tidak terlalu berbeda. Siapa oran g di In don esia yan g tidak m en getahui sosok revolusion er, karism atis, dan vision er seperti Bun g Karn o? Lepas dari begitu ban yak kekuran gan yan g ia m iliki, Sukarn o m en yediakan sesuatu yan g san gat dibutuhkan pada awal berdirinya ban gsa in i, yakn i kepem im pin an yan g m an tap dan vision er. Dia pun kin i diken al sebagai bapak proklam ator.

(70)

70

Ge re ja

Mun gkin dalam hal in i, kita bisa belajar dari Gereja Katolik Rom a yan g m em an g terken al den gan kem am puan n ya yan g hebat dalam bidan g organ isasi. Selam a ham pir 20 0 0 tahun , Gereja Katolik Rom a m em pertahan kan hirarki m ereka. Ten tu saja sejarah m en un jukkan ban yakn ya kekuran gan hirarki in i. Akan tetapi kekuran gan yan g ada tidak m am pu m en utupi keun ggulan yan g m ereka m iliki. Kon on struktur organ isasi m iliter m odern ban yak diin spirasikan dari struktur Gereja Katolik Rom a in i.

Ada satu hal yan g m en urut saya pen tin g di dalam proses regen erasi kepem im pin an m aupun organ isaasi Gereja Katolik Rom a, yakn i kuatn ya pen didikan spiritualitas, dan bagaim an a spiritualitas tersebut dihadapkan lan gsun g pada tan tan gan jam an , serta kem udian diwariskan kepada gen erasi berikutn ya un tuk juga m en ghadapi tan tan gan jam an n ya n an ti. J adi yan g diwariskan bukan han ya struktur dan birokrasi organ isasi, tetapi juga visi, sem an gat, dan idealism e Gereja Katolik Rom a yan g dijalan kan secara kon sisten dan sistem atis.

Me w a ris ka n Vis i d a n Id e a lis m e

(71)

71

kegiatan organ isasi yan g ada. Maka jika an da in gin m em ban gun sebuah organ isasi, baik di bidan g bisn is m aupun di bidan g lain n ya, an da harus m em an tapkan visi dan m isi perusahaan , idealism e, sem an gat, dan bahkan spiritualitas yan g m en dasari organ isasi an da! Tan pa itu sem ua organ isasi akan han cur seraya den gan bergan tin ya kepem im pin an .

(72)

72

Fe o d a lis m e

s e ba ga i Mu s u h D e m o kra s i

Masyarakat In don esia m asih hidup di dalam iklim feodalism e yan g kuat. Mem an g ada pern yataan tegas, bahwa setiap warga n egara setara di hadapan hukum . Akan tetapi pern yataan tersebut rupan ya tidak m en jadi realitas. Ban yak oran g dian ggap tidak setara den gan oran g-oran g lain n ya.

Oran g kaya dan pen guasa m asih m en dapatkan fasilitas lebih. Sem en tara oran g m iskin dan lem ah tidak m en dapat fasilitas apapun . Un tuk hidup n orm al saja, m ereka m asih kesulitan . Mereka dian ggap sebagai warga n egara yan g lebih ren dah.

Ku ltu r Fe o d a lis m e

Kultur feodalism e itulah yan g m en jadi salah satu pen yebab kita tidak bisa m elakukan pem ilu secara efektif dan efisien . Ban yak caleg m en ggun akan gelar kulturaln

Referensi

Dokumen terkait

Dengan menggunakan model tersebut diperoleh variabel yang signifikan terhadap TPAK perempuan Jawa Timur adalah TPAK laki-laki, persentase penduduk miskin, PDRB perkapita, UMK,

Penelitian ini dilakukan dengan melihat dan mengeksplor tanggapan mengenai praktik kartu kredit syariah dalam hal ini aplikasi iB Hasanah Card dari berbagai sudut

Dengan adanya pembelian barang yang tinggi sehingga harus adanya pengendalian internal yang baik di dalam Hotel Shangri-La Surabaya khususnya dalam siklus

        --  Pendidikan Jasmani, olahraga dan kesehatan Permainan dan olahraga Memprakte kkan gerak dasar ke dalam permainan sederhana/ Aktivitas jasmani

Meskipun pemupukan NPK nyata mempengaruhi bobot kering polong dibanding kontrol, namun penambahan pupuk hayati pada dosis N yang lebih rendah (1/4–1/2 N), meningkatkan hasil

Walaupun tingkat pendidikan formal petani pada kategori tersebut, tetapi tingkat adopsi terhadap budidaya GAP kopi arabika Gayo pada komponen pemangkasan koker, penggemburan tanah

Mindenekelőtt saját magunk számára kell világossá tennünk, hogy az iskolai magyarórákon nem általában „A ” MAGYAR NYELV grammatikáját tanítjuk, illet­ ve

Daur ulang minyak jelantah sebagai alternatif bahan bakar alternatif biodiesel dengan cara dipanaskan Minyak Jelantah sebanyak 200 mL sampai pada suhu 70 derajat celsius