BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Pada kondisi perekonomian global saat ini memaksa perusahaan untuk melakukan kegiatan ekonominya tanpa batas negara sehingga persaingan menjadi semakin ketat dan permasalahan yang timbul semakin kompleks. Untuk menghadapi kondisi tersebut perusahaan dituntut untuk mampu membaca situasi yang terjadi sehingga dapat melakukan pengelolaan fungsi-fungsi manajemen dengan baik. Peran manajer keuangan adalah mampu mengantisipasi perubahaan yang terjadi dalam perekonomian. Oleh karena itu manajer berkewajiban untuk membuat keputusan keuangan yang baik melalui kebijakan investasi, kebijakan pendanaan, dan kebijakan dividen. Kebijakan investasi menjadi salah satu komponen yang penting dalam suatu perusahaan dibandingkan dua kebijakan lainnya (Harmono, 2011).
Agency Theory menggambarkan hubungan antara manajer perusahaan
dengan pemegang saham dan hanya memaksimalkan kepentingannya sendiri. Hal tersebut merupakan suatu ancaman bagi pemegang saham.
Lestari (2004) menyatakan bahwa perbedaan kepentingan tersebut akan mempengaruhi keputusan manajer dan nilai perusahaan jangka panjang. Wijaya dan Murwani (2011) menyebutkan perbedaan kepentingan membuat manajer akan lebih mengutamakan peningkatan laba jangka pendek daripada meningkatkan nilai perusahaan jangka panjang. Pengaruhnya pada kebijakan investasi perusahaan yaitu manajer akan meningkatkan kinerja jangka pendeknya dengan melakukan investasi pada proyek yang memiliki Net
Present Value (NPV) yang negatif.
Dalam pengambilan keputusan dibutuhkan analisis di mana beberapa alternatif struktur leverage dipertimbangkan bersama-sama dengan pembiayaan yang akan menaikkan jumlah investasi dan aktiva perusahaan (Weston dan Copeland, 1996). Dalam penelitian Aivazian et al (2005) hubungan antara leverage dan investasi memunculkan teori overinvestment. Manajer memiliki kecenderungan untuk memperbesar ukuran perusahaan bahkan dengan menerima proyek yang merugikan yang berdampak pada berkurangnya kesejahteraan para pemegang saham. Hutang dapat membatasi manajer dalam menggunakan arus kas perusahaan. Hutang juga akan membuat manajer perusahaan membayar bunga kepada pemegang obligasi sehingga manajer akan lebih berhati-hati dalam pengambilan keputusan investasi dan tidak berinvestasi pada proyek yang merugikan perusahaan di masa mendatang. Leverage dapat menjadi sebuah mekanisme yang digunakan untuk mengurangi terjadinya masalah overinvestment dalam perusahaan. Liono et al (2009) menyebutkan bahwa hutang dapat dijadikan sumber pendanaan eksternal bagi perusahaan untuk kegiatan investasinya.
pertumbuhan perusahaan menjadi semakin tinggi. Manajer memiliki pilihan apakah laba perusahaan digunakan untuk meningkatkan kemakmuran pemegang saham dengan dibagikan dalam bentuk dividen atau digunakan untuk membiayai ekspansi perusahaan yaitu melakukan investasi-investasi baru perusahaan.
Dari pemaparan diatas, dapat diuraikan beberapa penelitian telah dilakukan dalam membahas pengaruh kepemilikan manajerial, leverage dan profitabilitas terhadap kebijakan investasi perusahaan. Selama ini hasil penelitian yang dilakukan masih berbeda-beda. Hasil penelitian Suranta dan Midiastuty (2003) menemukan bahwa kepemilikan manajerial berpengaruh terhadap kebijakan investasi perusahaan. Wahyudi dan Pawestri (2006) juga menemukan bahwa kepemilikan manajerial berpengaruh terhadap kebijakan investasi perusahaan, juga didukung penelitian Haruman (2008). Hal ini berbeda dengan Wijaya dan Murwani (2011) melakukan pengujian pada dampak kepemilikan manajerial terhadap kebijakan investasi perusahaan menyatakan bahwa kepemilikan manajerial tidak berpengaruh signifikan terhadap kebijakan investasi perusahaan. Didukung oleh penelitian Setiadi (2008) dengan kesimpulan investasi perusahaan tidak dipengaruhi secara signifikan oleh kepemilikan manajerial.
Menurut Lang dan Ofek (1996) terdapat hubungan negatif antara
leverage dan pertumbuhan masa depan perusahaan.Hasil Penelitian Aivazian
et al. (2005) menunjukkan bahwa leveragememiliki hubungan negatif dengan
bahwa Leverage berpengaruh terhadap kebijakan investasi perusahaan. Penelitian Liono et al. (2009) menyatakan bahwa ada pengaruh leverage terhadap kebijakan investasi perusahaan. Pagalung (2003) menemukan leverage berpengaruh positif terhadap kebijakan investasi perusahaan. Dewi (2007) menemukan investasi dan leverage keuangan saling mempengaruhi secara positif tetapi tidak signifikan. Berbeda dengan hasil penelitian Kaweny (2007), Anjani (2012) dan Nika dan Mahaputra (2012) yang menemukan hasil leverage tidak berpengaruh signifikan terhadap kebijakan investasi perusahaan.
Penelitian ini merupakan replikasi penelitian Wijaya dan Murwani (2011), yang meneliti tentang pengaruh kepemilikan manajerial, leverage, dan profitabilitas terhadap kebijakan investasi perusahaan. Penelitian Wijaya dan Murwani (2011) menggunakan data penelitian tahun 2006-2008 dengan menggunakan sampel perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Wijaya dan Murwani memproksikan kebijakan investasi perusahaan dengan menggunakan capital expenditur to book value asset. Sedangkan dalam penelitian ini menggunakan tahun penelitian yang berbeda yaitu 2007-2011, dengan menggunakan sampel perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Untuk kebijakan investasi perusahaan penelitian ini menggunakan proksi asset growth.
Penelitian ini penting dilakukan karena nilai perusahaan adalah pencerminan dari perilaku manajemen dalam pengambilan keputusan keuangan, salah satunya adalah kebijakan investasi. Dengan kebijakan investasi yang tepat, perusahaan akan memperoleh keuntungan dimasa yang akan datang dan menaikkan nilai perusahaan. Peningkatan nilai perusahaan merupakan gambaran tingkat kemakmuran pemegang saham yang menjadi salah satu faktor pertimbangan investor sebelum melakukan investasi.
1.2.Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, dapat dirumuskan beberapa masalah yaitu:
2. Apakah Kepemilikan Manajerial berpengaruh terhadap kebijakan investasi perusahaan?
3. Apakah Leverage berpengaruh terhadap kebijakan investasi perusahaan? 4. Apakah Profitabilitas berpengaruh terhadap kebijakan investasi
perusahaan?
1.3.Pembatasan Masalah
Berdasarkan uraian dari latar belakang masalah, penelitian ini membatasi masalah pada Kepemilikan Manajerial, Leverage, dan Profitabilitas dan Kebijakan Investasi Perusahaan. Data yang digunakan fokus pada laporan keuangan perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada periode 2007-2011.
1.4.Tujuan Penelitian
Dari permasalahan tersebut, maka tujuan dari penelitian ini yaitu:
1. Untuk menguji apakah kepemilikan manajerial, leverage, dan profitabilitas secara simultan berpengaruh terhadap kebijakan investasi perusahaan.
2. Untuk menguji apakah kepemilikan manajerial berpengaruh terhadap kebijakan investasi perusahaan.
3. Untuk menguji apakah leverage berpengaruh terhadap kebijakan investasi perusahaan.
4. Untuk menguji apakah profitabilitas berpengaruh terhadap kebijakan
1.5.Manfaat Penelitian
Penelitian ini dapat bermanfaat untuk pihak-pihak yang membutuhkan hasil penelitian ini. Manfaat tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut :
1. Bagi Investor
Hasil dari penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan bagi investor yang ingin berinvestasi, sehingga mempunyai bahan pertimbangan dalam menentukan keputusan investasi.
2. Bagi Peneliti
Hasil dari penelitian ini dapat menambah pengetahuan peneliti dan dapat lebih mengetahui faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kebijakan investasi perusahaan.
3. Bagi Peneliti Selanjutnya