• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis penelitian - PENGARUH ROA, LEVERAGE, DAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY TERHADAP TAX AVOIDANCE - repository perpustakaan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis penelitian - PENGARUH ROA, LEVERAGE, DAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY TERHADAP TAX AVOIDANCE - repository perpustakaan"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

kuantitatif. Tujuan penelitian kuantitatif adalah mengembangkan dan

menggunakan model-model matematis, teori-teori atau hipotesis yang berkaitan

dengan fenomena alam.

B. Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan yang terdapat di dalam Bursa

Efek Indonesia (BEI). Adapun sampel yang digunakan dalam penelitian ini

adalah perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi yang terdaftar di

Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2014-2016.

Teknik pemilihan sampel dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan

purposive sampling. Metode purposive sampling adalah metode pengumpulan

sampel yang berdasarkan pertimbangan subjek peneliti, sampel dipilih

berdasarkan pada kesesuaian karakteristik dan kriteria sampel yang ditentukan

agar diperoleh sampel yang representatif. Kriteria-kriteria dalam pengambilan

sampel secara purposive sampling dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Perusahaan mempublikasikan annual report dan data laporan keuangan yang

(2)

2. Perusahaan tidak mengalami kerugian selama tahun penelitian. Hal ini karena

akan menyebabkan nilai CETR menjadi negatif sehingga akan menyulitkan

penghitungan.

3. Perusahaan yang memiliki CETR antara 0-1 sehingga dapat mempermudah

dalam penghitungan.

4. Perusahaan yang menyajikan laporan keuangan yang berakhir tanggal 31

Desember.

5. Perusahaan yang menggunakan satuan nilai rupiah dalam laporan

keuangannya.

C. Metode Pengumpulan Data

Dalam memperoleh data-data pada penelitian ini, peneliti menggunakan data

sekunder. Data sekunder adalah sumber data penelitian yang diperoleh secara

tidak langsung melalui media perantara. Data diperoleh dengan menggunakan

metode dokumentasi. Metode dokumentasi ini dilakukan dengan cara

mengumpulkan laporan tahunan (annual report) dan laporan keuangan auditan

perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi yang terdaftar di Bursa

Efek Indonesia peride tahun 2012 sampai dengan 2014 yang didokumentasikan

dalam www.idx.co.id. Data pendukung lainnya diperoleh dengan metode studi

pustaka dari buku, jurnal-jurnal ilmiah, tesis serta literatur yang memuat

(3)

D. Variabel Penelitian

1. Variabel Independen

Variabel independen yaitu variabel yang mempengaruhi variabel

dependen. Variabel independen dalam penelitian ini diantaranya adalah ROA

(X1), leverage (X2), dan corporate social responsibility (X3).

2. Variabel Dependen

Variabel dependen yaitu variabel yang dipengaruhi oleh variabel

independen. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah tax avoidance (Y).

E. Definisi Operasional Variabel

Pada bagian ini akan diuraikan definisi dari masing-masing variabel yang

digunakan berikut dengan operasional dan cara pengukurannya.

1. Variabel Independen

a. ROA (X1)

Return On Assets (ROA), yaitu perbandingan antara laba bersih

setelah pajak yang terdapat dalam laporan laba rugi dengan total aset

dalam neraca per 31 Desember atau pada akhir periode, yang digunakan

sebagai indikator kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba

(Prakosa, 2014). Dengan rumus pengukuran Rasio ROA sebagai berikut :

ROA =

(4)

b. Leverage (X2)

Leverage adalah rasio yang digunakan untuk mengukur

kemampuan hutang baik jangka panjang maupun jangka pendek dalam

membiayai aktiva perusahaan (Kurniasih dan Sari, 2013). Dengan rumus

pengukuran rasio leverage sebagai berikut :

LEV =

c. Corporate Social Responsibility

Corporate Social Responsibility (CSR) atau tanggung jawab sosial

perusahaan adalah suatu media yang digunakan oleh perusahan sebagai

bukti bahwa perusahaan tidak hanya mementingkan entitasnya tetapi juga

bertanggung jawab untuk meningkatkan kualitas lingkungan dan

sosialnya sebagai tanda komitmen berkelanjutan dari perusahaan (Nuha et

al.,2014).

Jumlah item pengungkapan CSR menurut GRI G4 adalah 91 item

yang terdiri dari: ekonomi 9 item, lingkungan 34 item, praktik tenaga

kerja 16 item, hak asasi manusia 12 item, masyarakat 11 item dan

tanggung jawab produk 9 item (www.globalreporting.org).

Pengukuran ini dilakukan menggunakan score, melalui content

analysis. Apabila perusahaan melakukan pengungkapan CSR maka

diberikan score 1, jika perusahaan tidak melakukan pengungkapan CSR

(5)

item yang diungkapkan perusahaan. Indeks pengungkapan

masing-masing perusahaan kemudian dihitung dengan jumlah item yang

diharapkan untuk diungkapkan. Dengan rumus sebagai berikut:

Keterangan:

CSRDIj = Corporate Social Responsibility DisclosureIndex

∑Xyi = Total item dengan score bernilai 1

ni = Total item indikator pengungkapan CSR (ni=91)

2. Variabel Dependen

Tax Avoidance adalah upaya penghindaran pajak dengan memenuhi

ketentuan perpajakan dan menggunakan strategi di bidang perpajakan yang

digunakan. Penghindaran pajak ini dilakukan karena banyak Wajib Pajak

badan maupun pribadi merasa terbebani untukmembayar pajak. Berdasarkan

hal tersebut Wajib Pajak berusaha untuk meringankan kewajiban

pembayaran pajak dengan cara meminimalkan jumlah pajak yang harus

dibayar (Dewi dan Sari,2015).

Cash Effective Tax Rate (CETR) adalah beban pajak kini (PPh

terutang menurut ketentuan perpajakan) dibagi dengan laba sebelum pajak.

Semakin kecil nilai ETR menunjukkan semakin besar tingkat penghindaran

pajak atau agresifitas pajak perusahaan (Wahyudi,2015).

(6)

Dalam penelitian ini, tax avoidance diukur menggunakan rasio

Effective Tax Rate (ETR). Menurut Ratmono dan Sagala (2015) ETR yang

rendah menunjukan beban pajak penghasilan lebih kecil dari pendapatan

sebelum pajak, sehingga menunjukan indikasi tingkat agresivitas pajak yang

tinggi. Dengan kata lain, semakin rendah nilai ETR (mendekati 0) maka

perusahaan dianggap semakin agresif terhadap pajak. Hal ini karena terdapat

kecenderungan perusahaan membayar beban pajak yang lebih rendah dari

seharusnya.

Rumus dari Rasio Effective Tax Rate (ETR) yaitu :

F. Metode dan Analisi Data

Menganalisis data dan menguji hipotesis yaitu dengan menggunakan statistik

deskriptif, uji asumsi klasik dan uji hipotesis dengan menggunakan bantuan

perangkat lunak SPSS (Statistikal Package for Social Scienes). Tahapan

pengujian dengan menggunakan uji regresi linier berganda dapat dijelaskan

sebagai berikut:

1. Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data

(7)

maksimum, minimum, sum, range, kurtosis, dan skewness

(kemencengan distribusi) (Ghozali, 2013:19).

2. Uji Asumsi Klasik

Dalam melakukan uji asumsi klasik, maka penelitian ini melakukan uji

normalitas, uji multikolonieritas, uji autokolerasi, dan uji heteroskedastisitas.

a. Uji Normalitas

Uji normalitas data digunakan untuk mengetahui normal tidaknya

masing-masing variabel penelitian. Uji normalitas bertujuan untuk

menguji apakah di dalam model regresi, variabel indepanden, variabel

dependen atau keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak karena

data yang baik adalah yang berdistriusi normal.uji normalitas data pada

penelitian ini menggunakan uji statistik non-parametik Kolmogorov

Smirnov (K-S) (Ghozali, 2016). Dengan dasar pengambilan keputusan

adalah dengan melihat nilai signifikan sebagai berikut:

1) Jika nilai signifikan ≥ 0,05 maka data terdistribusi normal.

2) Jika nilai signifikan < 0,05 maka data tidak terdistribusi normal.

b. Uji Multikolinearitas

Uji Mutikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model

regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen.

Multikolonearitas adalah situasi adanya variabel-variabel bebas diantara

satu sama lain. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi

(8)

multikolonieritas di dalam model regresi dengan cara melihat nilai

Tolerence dan Variance Inflation Factor (VIF). Nilai cutoff yang umum

dipakai untuk menunjukkan adanya multikolonieritas adalah nilai

Tolerance ≤ 0,10 atau sama dengan nilai VIF ≥ 1 (Ghozali, 2011).

c. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi

linier ada korelasi antara kesalahan penganggu pada periode tertentu

dengan kesalahan penganggu pada periode sebelumnya. Model regresi

yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi. Pengujian ini akan

menggunakan uji Durbin Waston (DW) yang mensyaratkan adanya

konstanta (intercept) dalam model regresi dan tidak ada variabel lagi di

antara variabel independen.

Pengambilan keputusan ada atau tidaknya autokorelasi dapat

dilihat dari table berikut :

Tabel 3.1

Dasar Pengambilan keputusan Uji autokorelasi

Hipotesis Nol Keputusan Jika

Tidak ada autokorelasi positif Tolak 0 < d < dl

Tidak ada autokarelasi positif No Decision dl ≤ d ≤ du

Tidak ada autokorelasi negatif Tolak 4 – dl < d < 4

(9)

Tidak ada autokorelasi positif dan negatif

Tidak ditolak du - < d < 4 – du

d. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model

regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke

pengamatan yang lain. Jika varians dari residual satu pengamatan ke

pengamatan lainnya tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika

berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah

homoskedastisitas (Ghozali, 2013:139).

Cara yang dapat digunakan untuk mendeteksi ada atau tidaknya

heteroskedastisitas adalah dengan menggunakan uji statistik,yaitu dengan

melakukan uji glejser. Uji glejser mengusulkan untuk meregresi nilai

absolut residual terhadap variabel independen (Gujarati, 2003 dalam

Ghozali 2013:142). Jika variabel independen signifikan secara statistik

mempengaruhi variabel dependen, maka ada indikasi terjadi

heteroskedastisitas. Dengan kata lain, suatu model regresi tidak terdapat

heteroskedastisitas saat nilai signifikansinya lebih besar dari 0.05 dengan

(10)

3. Analisis Regresi Linier Berganda

Analisis regresi berganda digunakan untuk menguji pengaruh dua atau

lebih variabel independen terhadap variabel dependen. Persamaan regresi

berganda berganda dapat dirumuskan sebagaiberikut:

Dimana:

α : Konstanta

β : Koefisien Regresi

ROA : Return on Assets

LEV : Leverage

CSR : Corporate Social Responsibility

e : Error

4. Pengujian Hipotesis

a. Uji Koefisien Determinasi ( )

Koefisien determinasi ( ) pada intinya mengukur seberapa jauh

kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai

koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai yang kecil

berarti kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variabel

dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel

(11)

independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk

memprediksi variasivariabel independen (Ghozali, 2013:97).

b. Uji Model (Uji F)

Uji F digunakan untuk menguji kelayakan model regresi yang

akan digunakan dalam penelitian dengan kriteria sebagai berikut :

1) Jika tingkat signifikansi F yang diperoleh dari hasil pengolahan data

nilainya lebih kecil dari nilai signifikansi yang digunakan yaitu

sebesar 5%, maka dapat disimpulkan bahwa model regresi dapat

menjelaskan hubungan antara variabel independen dengan variabel

dependen.

2) Jika tingkat signifikansi F yang diperoleh dari hasil pengolahan data

nilainya lebih besar dari nilai signifikansi yang digunakan yaitu

sebesar 5%, maka dapat disimpulkan bahwa model regresi tidak dapat

menjelaskan hubungan antara variabel independen dengan variabel

dependen

c. Uji Parsial (Uji t)

Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauhpengaruh

satu variabel independen secara individual dalam menerangkan variasi

variabel dependen (Ghozali, 2013:98). Pengujian hipotesis sebagai

(12)

1) Hipotesis Pertama

H1: return on assets (X1) berpengaruh negatif terhadap ETR

sebagai proxy Tax Avoidance (Y)

a) Rumusan Hipotesis

Ho1 : 1 ≥ 0 artinya, return on assets tidak berpengaruh negatif

terhadap ETR sebagai proxytax avoidance

Ha1 : 1 < 0 artinya, return on assets berpengaruh negatif

terhadap ETR sebagai proxytax avoidance

b) Kriteria Pengujian

Tingkat signifikansi (α) yang digunakan dalam penelitian ini

ditentukan sebesar 5% (0,05) dengan tingkat kepercayaan 95%

(0,95).

c) Dasar Pengambilan Keputusan

Jika nilai signifikan > 0,05 maka, Ho diterima dan Ha ditolak

Jika nilai signifikan ≤ 0,05 maka, Ho ditolak dan Ha diterima

2) Hipotesis Kedua

H2 : leverage (X2) berpengaruh negatif terhadap ETR sebagai proxy

Tax Avoidance (Y)

a) Rumusan Hipotesis

Ho2 : 2 ≥ 0 artinya, leverage tidak berpengaruh negatif terhadap

(13)

Ha2 : 2 < 0 artinya, leverage berpengaruh negatif terhadap ETR

sebagai proxytax avoidance

b) Kriteria pengujian

Tingkat signifikansi (α) yang digunakan dalam penelitian ini

ditentukan sebesar 5% (0,05) dengan tingkat kepercayaan 95%

(0,95).

c) Dasar Pengambilan Keputusan

Jika nilai signifikan > 0,05 maka, Ho diterima dan Ha ditolak

Jika nilai signifikan ≤ 0,05 maka, Ho ditolak dan Ha diterima

3) Hipotesis Ketiga

H3 : Corporate Social Responsibility (X3) berpengaruh positif

terhadap Tax avoidance (Y)

a) Rumusan Hipotesis

Ho3 : 3 ≤ 0 artinya, corporate social responsibility tidak

berpengaruh positif terhadap tax avoidance

Ha3 : 3 > 0 artinya, corporate social responsibility berpengaruh

positif terhadap tax avoidance

b) Kriteria pengujian

Tingkat signifikansi (α) yang digunakan dalam penelitian ini

ditentukan sebesar 5% (0,05) dengan tingkat kepercayaan 95%

(14)

c) Dasar Pengambilan Keputusan

Jika nilai signifikan > 0,05 maka, Ho diterima dan Ha ditolak

Gambar

Tabel 3.1 Dasar Pengambilan keputusan Uji autokorelasi

Referensi

Dokumen terkait

Penilaian terhadap materi ini dapat dilakukan sesuai kebutuhan guru yaitu dari pengamatan sikap, tes pengetahuan dan presentasi unjuk kerja atau hasil karya/projek dengan

SPMI diimplementasikan pada semua bidang kegiatan perguruan tinggi, yaitu bidang: akademik, meliputi pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat;

Fungsi alih steam generator untuk kondisi daya rendah mempunyai karakteristik non minimum fase, sehingga output pada pengendali sistem kendali level dengan menggunakan PID

Persaman penelitian Hui-Ling dengan penelitian ini adalah sama-sama meneliti tentang pengaruh terapi musik terhadap kualitas tidur lansia, sedangkan perbedaan

(.. Sedangkan untuk petani petani yang menjadi anggota kelompok tani Harapan. a pada kelompok Dalam penilitian ini penulis membatasi masalah hany.. Batasan Masalah

Penatalaksanaan yang dapat digunakan untuk mengatasi gangguan tidur antara lain dilakukan dengan dua cara, yaitu terapi farmakologi dan terapi nonfarmakologi..

piceae were completed during July and September when the average air temperature is about 15-18 °C; emergence of the adults of the new generation were started from the first week

Masalah yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah penerapan transparansi pelaporan keuangan sebagai variabel dependen dengan variabel independen yang