Jurnal Penelitian Pers dan Komunikasi Pembangunan adalah publikasi hasil penelitian atau kajian fenomena informasi, media massa, komunikasi pembangunan, baik komunikasi politik maupun komunikasi publik serta teknologi komunikasi dan informatika.Jurnal ini diterbitkan tiga kali dalam setahun pada bulan Februari, Juni, dan Oktober oleh Balai Pengkajian dan Pengembangan Komunikasi dan Informatika (BPPKI Banjarmasin), Badan Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia, Kementerian Komunikasi dan Informatika.
Journal of Press Research and Development Communication is a scientific publication reporting research or study from phenomena of information, mass media, development communication, politic communication as well as public communication and informatics and communication technology. The journal is published three times per years, in February, June, and October by Informatics and Communication Technology Assessment and Development Institute of Banjarmasin, Research and Human Resource Development Agency, Ministry of Communication and Informatics of Indonesia
Penanggung Jawab (Editor in Chief) : Hj. Laila, SH (Kepala BPPKI Banjarmasin)
Dewan Redaksi (Editor Board) :
Ketua (Chairman) : Drs. A. Mishbahruddin. (Peneliti Madya Komunikasi Politik)
Mitra Bestari (Peer Reviewer) : 1. Fahriannoor, S.IP., M.Si. (Komunikasi, Universitas Lambung Mangkurat)
2. Juhriyansyah Dalle, S,Pd., S.Si., M.Kom., Ph.D. (Teknologi Komunikasi dan Informatika, Universitas Lambung Mangkurat) 3. Drs. M. S. Sailillah., M,Si. (Managemen Ilmu Komunikasi, Universitas
Islam Kalimantan)
4. Drs. Ir. H. Sanusi, M.I.Kom. (Managemen Ilmu Komunikasi, Universitas Islam Kalimantan)
5. Dr. H. Samahuddin Muharram, S.IP., M.Si. (Ilmu Politik Pemerintahan Universitas Lambung Mangkurat)
6. Drs. H. Syaifuddin, M.Hum. (FISIP Universitas Lambung Mangkurat)
Anggota (Members) : 1. Dra. Hartiningsih, M.I.Kom. (Peneliti Utama Bidang Media Massa) 2. Firda Zulivia Abraham, S.Kom. (Peneliti Pertama Teknologi
Informatika dan Komunikasi)
3. Hilarion Hamjen, ST (Peneliti Pertama Teknologi Komunikasi)
Layout dan Desan Grafis : Agus Budiman, S.Kom
Sekretariat Redaksi (Editorial Secretariat): Syarifuddin, MA
Diterbitkan Oleh (Published By):
BPPKI Banjarmasin (Informatics and Communication Technology Assessment and Development Institute of Banjarmasin)
Badan Penelitian dan Sumber Daya Manusia (Research and Human Resource Development Agency)
Kementerian Komunikasi dan Informatika Indonesia (Ministry of Communication and Informatics of Indonesia) Alamat (address) : Jalan Yos Sudarso No.29 Banjarmasin, Kalimantan Selatan 70119, Indonesia
Telepon (telephone) : +62-511-3353849 Fax (Facsimile) : +62-511-3353849
Email : bppki.banjarmasin@mail.kominfo.go.id
Website : http://balitbang.kominfo.go.id/balitbang/bppki-banjarmasin Percetakan (Printing Company) : CV. Ananda Prima Jasa Banjarmasin
Dewan Redaksi Jurnal Penelitian Pers dan Komunikasi Pembangunan mengucapkan terima kasih dan
penghargaan yang setinggi-tingginya kepada mitra bestari
(peer reviewer)
yang telah menelaah
naskah yang dimuat pada edisi Vol. 18 No.3, Februari tahun 2015:
1.
Fahrianoor, S.IP., M.Si
2.
Juhriyansyah Dalle, S.Pd., S.Si., M.Kom, Ph.D
3.
Drs. Syaifuddin M. Hum
Banjarmasin, Februari 2015
Jurnal Penelitian Pers dan Komunikasi Pembangunan Volume 18 Nomor 3, Februari berisi
tulisan dari para peneliti BPPKI, Dosen Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta, Mahasiswa serta
Dosen Universitas Lambung Mangkurat dan Profesor Riset LIPI yang disajikan pada penerbitan
kali ini. Terdapat lima tulisan kali ini meliputi bidang Komunikasi dan TIK, yaitu:
1.
Motivasi Masyarakat Terhadap Peyelenggaraan Telekomunikasi di Pedesaan, mengulas tentang
untuk mengetahui tingkat motivasi dan kebutuhan masyarakat terhadap penyelenggaraan
telekomunikasi di Kalimantan Tengah. Diketahui bahwa bahwa masyarakat sangat termotivasi
dan membutuhkan penyelenggaraan telekomunikasi di desanya agar dapat melakukan
telekomunikasi secara mudah, cepat dan lancar untuk keperluan pertanian serta pendistribusian
hasil panen, kebutuhan untuk pengetahuan, kebutuhan untuk meningkatkan pendapatan dan
kebutuhan komunikasi dengan keluarga dan kerabat mereka yang berada di lokasi jauh dari desa
atau merantau di daerah lain.
2.
Peluang Perempuan Sebagai Politisi menunjukan peluang perempuan sebagai politisi terkendala
berbagai hambatan, hal ini sebagaimana data temuan seperti faktor kultur budaya, faktor
kesetaraan gender, rendahnya tingkat pendidikan, izin dari keluarga, dukungan materi.
3.
Konstruksi Laki-Laki Indonesia Dalam Iklan Kuku Bima Ener-G! ‘Jigojagajig’ yang
mengambarkan bagaimana konstruksi laki-laki Indonesia melalui visualisasinya. Laki-laki
Indonesia diperlihatkan melalui pekerjaan yang selalu mengandalkan kekuatan fisik. Sementara
ketika iklan ini dipertunjukkan di layar kaca, era maskulinitas telah berada pada era yang mana
maskulinitas tidak hanya memperlihatkan kekuatan fisik semata.
4.
Analisis Pesan Moral Dalam Komunikasi Tradisional Mappanretasi Masyarakat Suku Bugis
Pagatan mengemukakan bahwa perayaan Mappanretasi adalah sebuah pesan moral, setiap orang
harus berterima kasih kepada Tuhan Yang Maha Esa atas karunia, kelimpahan rezeki, dan
kesehatan yang diberikan.
mereka meninggalkan daerah asalnya untuk bermigrasi keluar daerah mereka. Proses migrasi
dan strategi komunikasi antar budaya di tempat tujuan dalam rangka mereka menyesuaikan diri
dengan orang orang dari suku bangsa/budaya di tempat mereka tinggal
Demikian kiranya kelima artikel hasil penelitian yang terdapat pada jurnal kali ini semoga kiranya
dapat memberikan manfaat bagi ilmu pengetahuan maupun bagi para pengambil kebijakan dan para
stakeholder yang terlibat
Banjarmasin, Februari 2015
DAFTAR ISI
(CONTENTS)
PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK) OLEH
RUMAH TANGGA UNTUK KEHIDUPAN SEHARI-HARI
(Information And Communication Technology (ICT) Utilization By The Household For
Daily Activity)
A. Misbahruddin...
1 – 15
SOSIALISASI UNDANG-UNDANG NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG ITE
OLEH PEMERINTAH JAWA BARAT
(Dissemination of Law Number 11 of 2008 Transactions on Information and Electronic
by the Government of West Java)
Noneng Sumiaty dan Syaidah...
17 – 30
PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG DAMPAK ISI ULANG PULSA DI ATM
TERHADAP UMKM PENJUAL PULSA SELULER
(Public Perception of Cellular Top Up by ATM Againts the SME’s Mobile Pulse
Sellers)
Hilarion Hamjen...
31 – 44
APRESIASI MASYARAKAT TERHADAP DEBAT CALON PRESIDEN/WAKIL
PRESIDEN TAHUN 2014 MELALUI TELEVISI DI KABUPATEN SUBANG JAWA
BARAT
(Society Appreciation of Debates for 2014’s President/Vice President Candidate Via
Television at Subang Regency West Java)
Nana Suryana...
45 – 66
PEMANFAATAN TWITTER SEBAGAI MEDIA KOMUNIKASI MASSA
(Twitter Utilization as Mass Communications Media)
Firda Abraham...
67 – 80
FRAMING BERITA POLEMIK LURAH LENTENG AGUNG
PADA MEDIA ONLINE
(News Framing of Polemic of Lenteng Agung Headwoman on Online Media)
Christiany Juditha...
81 – 102
KONDISI TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI DI KABUPATEN
MALUKU TENGGARA BARAT
(Condition of Information and Communication Technology in West Southeast Maluku
Regency)
Technology)
Popi Andiyansari...
117 - 130
REKRUTMEN PEREMPUAN MENJADI POLITISI (LEGISLATIF)
(Women Recruitment Be A (Legislative) Politician)
Hendrawati...
131 – 148
PENGOPERASIAN SISTEM OPERASI KOMPUTER BAGI PEGAWAI
PEMERINTAH DAERAH DI PROVINSI KALIMANTAN SELATAN
(Computer Operating System Operation for Local Government Officer
in South Kalimantan)
Hartiningsih...
149 – 170
PEMANFAATAN MEDIA ONLINE TERHADAP INTERAKSI SOSIAL
MASYARAKAT
(Media Online Utilization as Community’s Social Interaction)
Firda Abraham...
171 – 184
MOTIVASI MASYARAKAT TERHADAP PENYELENGGARAAN
TELEKOMUNIKASI DI PEDESAAN
(Motivation Of Society To the Operations of Telecommunication In Rural Area)
Hilarion Hamjen...
185 – 202
PELUANG PEREMPUAN SEBAGAI POLITISI
(
Women Change to be Politician
)
A. Misbahruddin...
203 – 218
KONSTRUKSI LAKI-LAKI INDONESIA DALAM IKLAN KUKU BIMA ENER-G!
‘JIGOJAGAJIG’
(Construction of Indonesian Men On Kuku Bima Ener-G! ‘Jigojagajig’ Advertise)
Indah Wenerda...
219 – 232
ANALISIS PESAN MORAL DALAM KOMUNIKASI TRADISIONAL
MAPPANRETASI MASYARAKAT SUKU BUGIS PAGATAN
(Analysis Moral Messeges In Mappanretasi Traditional Communication By The
Pagatan Bugis Community)
Rumaliadi Agus Santoso, Bachruddin Ali Akhmad, dan Fahrianoor...
233 – 250
PRAKTEK KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA PARA PERANTAU
MINANGKABAU DI JAKARTA
(KAJIAN BUKU)
(Practices of Intercultural Communication Among Minangkabau Migrants In Jakarta)
(Book Studies)
Kata Kunci Bersumber dari artikel. Lembar Abstrak ini boleh di fotocopy tanpa izin dan biaya
A. Misbahruddin (Balai Pengkajian dan Pengembangan Komunikasi dan Informatika Banjarmasin)
PEMANFAATAN TEKNOLOGI
INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK)
OLEH RUMAH TANGGA UNTUK
KEHIDUPAN SEHARI-HARI
JP2KP, Vol. 18 No.1, Juni 2014, hal.1-15Abstrak
Penelitian pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) oleh rumah tangga untuk kehidupan sehari-hari berlokasi di Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah dan Sulawesi Tengah. Tujuan penelitian untuk mengetahui pemanfaatan TIK (Internet) oleh rumah tangga untuk kehidupan sehari-hari. Penelitian ini menggunakan metode deskriftif, dengan lokasi ditentukan secara purposif, untuk Kalimantan Selatan: Kota Banjarmasin, Kabupaten Balangan, Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Tengah: Kota Palangkaraya, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kabupaten Barito Timur. Sulawesi Tengah: Kota Palu, Kabupaten Donggala, Kabupaten Poso dan Kabupaten Buol. Responden ditentukan secara sampling strata disprosional yaitu masyarakat yang tinggal di RT/RW terpilih sebanyak 704 orang, yang dipilih secara acak masing-masing 8 Rumah Tangga (RT) menggunakan teknik systematic sampling dengan rincian masing-masing RT 8 orang. Hasil penelitian menunjukan pemanfaatan TIK untuk kehidupan sehari-hari sangat bervariasi, antara lain untuk mencari informasi masalah sosial kemasyarakatan, mencari informasi mengenai kesehatan, membuka situs jejaring sosial, melakukan aktivitas belajar, mengirim dan menerima email, mengunduh film, musik, mendengarkan musik, dan lain sebagainya. Namun dari segi kepemilikan TIK sebagian besar belum
memiliki. Sehingga untuk keperluan akses internet lebih banyak dilakukan di tempat lain seperti kantor, sekolah/kampus, rumah teman, rumah saudara, warung internet (Warnet) dan melalui telepon selular. Hendaknya pemerintah daerah, dalam hal ini instansi terkait menyediakan fasilitasi internet secara gratis bagi masyarakat untuk mengakses berbagai informasi untuk menunjang kehidupan sehari-hari.
Kata kunci : Pemanfaatan, Internet, Kehidupan Sehari-Hari
Noneng Sumiaty dan Syaidah (Balai Pengkajian dan Pengembangan Komunikasi dan Informatika, Bandung)
SOSIALISASI UNDANG-UNDANG
NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG ITE
OLEH PEMERINTAH JAWA BARAT
JP2KP, Vol. 18 No.1, Juni 2014, hal.17-30Abstrak
Penelitian ini dilakukan di sepuluh kota dan kabupaten di Provinsi Jawa Barat. Penelitian ini bertujuan mengetahui sikap Pemerintah Daerah dalam pelaksanaan, hambatan dan solusinya tentang sosialisasi UU ITE. Metode penelitian ini bersifat deskriptif melalui pendekatan kualitatif, teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara mendalam kepada informan kunci, yaitu para pejabat daerah atau yang mewakili yang mengetahui tentang sosialisasi UU ITE. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sikap Pemerintah Daerah Jawa Barat terhadap pelaksanaan sosialisasi, bila dilihat dari aspek pemahaman, aspek ketertarikan dan kesadaran terhadap pentingnya pelaksanaan sosialisasi, menyatakan paham, tertarik dan sadar betul bahwa sosialisasi UU ITE sangat penting. Sejauh ini hanya dua daerah yang telah melaksanakan
Kata Kunci : Sosialisasi, UU ITE, Pemerintah Daerah
Hilarion Hamjen (Balai Pengkajian dan Pengembangan Komunikasi dan Informatika Banjarmasin)
PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG
DAMPAK ISI ULANG PULSA DI ATM
TERHADAP UMKM PENJUAL PULSA
SELULER
JP2KP, Vol. 18 No.1, Juni 2014, hal.31-44
Abstrak
Penelitian ini dilakukan di Kota Palangkaraya Kalimantan Tengah dan Kota Banjarbaru Kalimantan Selatan dengan tujuan untuk menggambarkan persepsi masyarakat khususnya di Kota Palangkaraya dan Kota Banjarbaru tentang dampak isi ulang pulsa di ATM terhadap UMKM penjual pulsa seluler. Penelitian dilakukan dengan metode survey dan pendekatan kuantitatif sementara teknik sampling yang digunakan adalah quota sampling dan analisa dilakukan secara deskriftif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa isi ulang pulsa seluler di persepsikan kurang berdampak terhadap UMKM penjual pulsa seluler dikarenakan isi ulang pulsa di ATM maupun isi ulang pulsa di kios pulsa memiliki segmen pelanggannya masing-masing. Namun demikian dengan adanya isi ulang pulsa di ATM sangat berdampak positif secara ekonomi bagi masyarakat meskipun peralihannya dari kios pulsa ke ATM atau pola pembelian pulsa berlangsung dalam waktu yang lama. Menurut sebagian besar masyarakat dan pelaku UMKM penjual pulsa seluler bahwa perlu pengawasan dari pemerintah untuk menciptakan iklim usaha yang lebih kondusif bagi UMKM penjual pulsa seluler.
Kata Kunci : Dampak, UMKM, Penjual pulsa, Isi ulang pulsa, ATM
APRESIASI MASYARAKAT
TERHADAP DEBAT CALON
PRESIDEN/WAKIL PRESIDEN TAHUN
2014 MELALUI TELEVISI DI
KABUPATEN SUBANG JAWA BARAT
JP2KP, Vol. 18 No.1, Juni 2014, hal 45-66Abstrak
Untuk itu dilakukan penelitian yang tujuannya adalah untuk mengetahui, membahas dan mendeskripsikan tentang apresiasi masyarakat terhadap acara debat Capres/Cawapres melalui televisi. Penelitian ini sifatnya deskriptif analitis dengan pendekatan kuantitaif ditunjang kualitatif yang dipusatkan di Kabupaten Subang Jawa Barat. Teknik pengumpulan datanya dilakukan melalui penyebaran angket, wawancara mendalam, studi kepustakaan dan pengamatan langsung di lapangan. Hasilnya, sebagian besar responden tergolong usia produktif yang memiliki kepekaan terhadap dunia politik cukup tinggi. Mereka setuju dan perlu dengan acara debat Capres/Cawapres melalui televsisi, alasannya walaupun acara debat waktunya pendek, tapi efek (manfaat) nya dapat meningkatkan pengetahuan dan wawasan tentang pilpres 2014, serta dapat menumbuhkan kesadaran dan kedewasaan berpolitik. Kemudian dapat mengetahui figur dan tema debat yang dibutuhkan masyarakat, termasuk di dalamnya program kerja dan janji politik. Selanjutnya mengetahui pula tentang citra politik, popularitas dan kapabilitas, popularitas dan elektabilitas Capres/Cawapres. Untuk popularitas erat sekali kaitannya dengan elektabilitas, tapi tidak otomatis memperoleh elektabilitas, sebab yang memiliki popularitas tidak otomatis memperoleh elektabilitas, sebab kenyatannya ada yang tidak memiliki popularitas tapi memperoleh elektabilitas. Untuk itu acara debat perlu diagendakan, tidak hanya diselenggarakan pada musim kampanye pilpres, tapi juga dapat dilaksanakan di luar musim kampanye.
Kata Kunci : Apresiasi, Debat kandidat, Popularitas, Elektabilitas
PEMANFAATAN TWITTER SEBAGAI
MEDIA KOMUNIKASI MASSA
JP2KP, Vol. 18 No.1, Juni 2014, hal. 67-80
Abstrak
Penelitian pemanfaatan twitter sebagai media komunikasi massa dilakukan di Kota Banjarmasin dan Kota Banjarbaru Kalimantan Selatan, serta di Kota Palangkaraya di Kalimantan Tengah. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui bagaimana fungsi dan pemanfaatan jejaring sosial sebagai media komunikasi massa dan bagaimana pola komunikasi yang tercipta dari media komunikasi yang terbentuk akibat innovasi teknologi tersebut. Penelitian ini bersifat deskriptif, dilakukan dengan pendekatan kualitatif dengan metode wawancara mendalam dengan admin akun twitter yang berhubungan dan dilakukan observasi terhadap akun-akun tersebut selama tiga bulan mulai dari Agustus hingga Oktober 2013. Informan dipilih dengan metode purposive sampling dengan Judgment Sampling, lalu dipilih akun dengan jumlah followers lebih dari 10.000 sejak bulan Maret 2013. Hasil penelitian menunjukan ada lima akun dengan jumlah followers terbanyak yang terbantu akan Twitter untuk berkomunikasi secara massa. Pola komunikasi yang ditemukan juga adalah pola komunikasi hibrida yang mengandalkan interaktivitas tinggi serta tidak terbatas oleh ruang dan waktu. Terdapat perbedaan pola komunikasi hibrida pada lima akun terbesar di wilayah Kalsel dan Kalteng tersebut. Tingginya penggunaan Twitter hendaknya Kementerian Komunikasi dan Informatika mendesak untuk mendaftarkan domain dengan domain .id agar twitter dapat mudah diakses di Indonesia.
Kata Kunci : Pemanfaatan, twitter, Media hibrida, Komunikasi massa, Jajaring sosial
FRAMING BERITA POLEMIK LURAH
LENTENG AGUNG
PADA MEDIA ONLINE
JP2KP, Vol. 18 No.2, Oktober 2014, hal.81-102
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui media online Kompas.com dan Republika.online dalam me-framing berita tentang polemik Lurah Lenteng Agung. Metode penelitian yang digunakan adalah analisis isi kualitatif dengan model framing Robert Entman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kompas.com lebih banyak memberitakan masalah ini daripada Republika.Online. Kedua media ini mendefinisikan masalah penolakan sebagian warga Lenteng Agung terhadap lurah Susan Zulkifli karena berbeda agama dan jender (define problems) dan merumuskan masalah tidak hanya terfokus pada Susan saja tetapi juga pada aktor lainnya seperti Mendagri dan Gubernur/Wagub Jakarta (diagnose causes). Disamping itu, Kompas.com menghadirkan pihak-pihak yang pro Susan maupun tidak. Sementara Republika.online tidak secara langsung melibatkan warga yang menolak Susan (make moral judgement). Kompas.com menampilkan aktor-aktor independen yang dapat melihat polemik kasus ini lebih independen sebagai upaya penyelesaian masalah. Sedangkan Republika.online lebih menonjolkan aksi damai yang disampaikan sendiri oleh Susan (treatment recommendations). Rekomendasi penelitian ini adalah portal berita Kompas.com dan Republika.com untuk terus konsisten menjaga penulisan isi beritanya sesuai visi misi yang diemban. Sehingga berita-berita yang disampaikan dapat memberikan konstruksi berita yang semestinya diketahui oleh khalayak.
Kata Kunci : Framing, Berita, Media online, Kompas.com, Republika.online.
KONDISI TEKNOLOGI INFORMASI
DAN KOMUNIKASI DI KABUPATEN
MALUKU TENGGARA BARAT
JP2KP, Vol. 18 No.2, Oktober 2014, hal.103-116
Abstrak
Kabupaten Maluku Tenggara merupakan salah satu kabupaten yang berbentuk kepulauan yang berhasil dalam pengembangan TIK dengan memperoleh penghargaan ICT-Pura pada tahun 2011. Meski berhasil dalam pengembangan TIK, dalam perkembangannya ada beberapa kendala yang dihadapi. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang bertujuan untuk menggambarkan kondisi infrastruktur TIK dan permasalahan yang dihadapi dalam pengembangan TIK di Kabupaten Maluku Tenggara Barat. Adapun metode pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi langsung, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kabupaten Maluku Tenggara Barat telah memiliki infrastrutur TIK yang cukup baik melalui program kewajiban pelayanan universal (KPU)/universal service obligation (USO). Ada beberapa permasalahan yang dialami oleh pemerintah daerah Kabupaten Maluku Tenggara Barat dan telah membuat road map pembangunan TIK sebagai acuan dalam pengembangan TIK. Adapun rekomendasi dari penelitian ini antara lain perlu pemerataan sarana dan prasarana TIK di kecamatan lain karena infrastuktur TIK hanya terpusat di Saumlaki dan Larat. Koordinasi dan konsultasi baik itu dengan antar instansi Kominfo kabupaten/kota se-Maluku dengan Kominfo Provinsi Maluku maupun Kementerian Kominfo perlu ditingkatkan. Kualitas dan kuantitas SDM aparatur bidang komunikasi dan informatika perlu ditingkatkan lagi.
Kata Kunci: Infrastruktur, Geografis, Teknologi informasi dan komunikasi
Popi Andiyansari (Magister Ilmu Komunikasi Universitas Gadjah Mada)
STUDI PEMBERDAYAAN
MASYRAKAT PEDESAAN MELALUI
TEKNOLOGI INFORMASI DAN
KOMUNIKASI
JP2KP, Vol. 18 No.2, Oktober 2014, hal.117-130
Kulon Progo Yogyakarta. Penelitian ini menjelaskan tentang Bagaimanakah Pemberdayaan Masyarakat Pedesaan Melalui Teknologi Informasi dan Komunikasi pada Program Pusat Layanan Internet Kecamatan di PLIK Nanggulan 2 Kulon Progo Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan metodologi penelitian kualitatif dengan metode penelitian studi kasus. Hasil dari penelitian ini bahwa kesenjangan digital pada masyarakat pedesaan tidak hanya terkait dengan minimnya akses dan sarana saja, akan tetapi juga kesenjangan secara kemampuan dalam menggunakan TIK. Dalam hal ini PLIK Nanggulan 2 melakukan tiga langkah pemberdayaan, antara lain: pelatihan secara teknis, sosialisasi etika penggunaan internet, penanaman motivasi untuk mencari informasi melalui internet. Masyarakat terberdayakan melalui TIK dengan model ‘tangan kedua’. Masyarakat di wilayah Nanggulan telah memahami fungsi internet akan tetapi tidak mampu secara mandiri menggunakan internet, kemudian mendelegasikan fungsi internet kepada pihak lain yang lebih memahami. Dalam hal ini, saran penelitian untuk PLIK Nanggulan 2 agar meningkatkan kuantitas dan kualitas organisasi dan konsitensi pemberdayaan masyarakat.
Kata Kunci : Pemberdayaan masyarakat, PLIK Nanggulan 2, TIK, Desa informasi
Hendrawati (Balai Pengkajian dan
Pengembangan Komunikasi dan Informatika Banjarmasin)
REKRUTMEN PEREMPUAN MENJADI
POLITISI (LEGISLATIF)
JP2KP, Vol. 18 No.2, Oktober 2014, hal.131-148
Abstrak
Penelitian rekrutmen perempuan menjadi politisi (legislatif) berlokasi di Kabupaten Kotabaru dan Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan. Tujuannya untuk mengetahui dan melihat rekrutmen atau pencalonan perempuan menjadi politisi (legislatif). Metode yang digunakan melalui survei dengan pendekatan kuantitatif. Dimaksudkan untuk mendiskripsikan data melalui kuesioner kepada responden. Data yang tidak ter-cover dalam penelitian ini, maka dilengkapi dengan pendekatan kualitatif dengan wawancara mendalam. Hasil penelitian menunjukan bahwa opini public melihat keberadaan perempuan sebagai politisi lebih
proporsi anggota legisatif perempuan yang terpilih gagal mencapai affirmative action 30%, disamping budaya patriarki masih membayangi para caleg perempuan juga gagalnya pengkaderan dan pendidikan politik serta rekrutmen politisi perempuan (DPR) yang kurang selektif sehingga sulit memperkuat kepercayaan pemilih. Akhirnya jatah keterwakilan perempuan mengalami penurunan, baik ditingkat lokal, provinsi, maupun tingkat pusat pada pemilu 2014.
Kata Kunci : Rekrutmen, Perempuan, Politisi,
Legislatif
Hartiningsih (Balai Pengkajian dan
Pengembangan Komunikasi dan Informatika Banjarmasin)
PENGOPERASIAN SISTEM OPERASI
KOMPUTER OLEH PEGAWAI
PEMERINTAH DAERAH DI PROVINSI
KALIMANTAN SELATAN
JP2KP, Vol. 18 No.2, Oktober 2014, hal.149-170
Abstrak
Pengoperasian sistem operasi komputer oleh pegawai pemerintah daerah di Kalimanatan Selatan bertujuan untuk mengetahui sistem operasi komputer yang digunakan oleh para pegawai pemerintah daerah. Dengan metode survei dan teknik penentuan lokasi maupun penentuan responden dilakukan secara random sampling, hasil penelitian mengindikasikan, sistem operasi proprietari jauh lebih dominan digunakan oleh para pegawai dibandingkan dengan sistem operasi open source. Beberapa alasan yang mengemuka terhadap pengoperasian sistem itu yakni sudah terbiasa, cukup familiar, praktis, manarik, dan mudah pengaplikasiannya. Pengoperasian sistem operasi open source memang legal, tetapi sangat minim digunakan oleh pegawai pemerintah daerah. Berbeda jauh dengan penggunaan sistem operasi proprietary yang digemari oleh banyak pegawai. Sistem operasi proprietari cukup mudah dan terlanjur familiar untuk mengerjakan segala pekerjaan kantor. Untuk memasyarakatkan penggunaan sistem operasi open source terhadap pegawai perlu bimbingan dan sosialisasi untuk penyadaran bahwa penggunaan sistem operasi
komputer
Firda Abrahan (Balai Pengkajian dan Pengembangan Komunikasi dan Informatika Banjarmasin)
PEMANFAATAN MEDIA ONLINE
TERHADAP INTERAKSI SOSIAL
MASYARAKAT
JP2KP, Vol. 18 No.2, Oktober 2014, hal.171-184
Abstrak
Penelitian dilakukan di tiga provinsi, Kalsel, Kalteng, dan Sulteng, di masing-masing provinsi dipilih enam kabupaten/kota. Selanjutnya kabupaten/kota yang menjadi lokasi penelitian ditentukan secara acak dengan total responden sebanyak 680 orang dari total 5.239.239 total populasi pada wilayah penelitian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengetahuan masyarakat terhadap media online/media sosial dan mengetahui pendapat masyarakat terhadap pemanfaatannya dalam berinteraksi sosial melalui media online/media sosial. Pendekatan penelitian dilakukan dengan menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif, Penarikan sample pada penelitian ini adalah dengan random sampling. Hasil penelitian menunjukan lima interaksi sosial yang utama pada media sosial, yaitu, berbagi file, menambah teman/relasi, mencari informasi, berkomunikasi dan jual-beli online. Selain itu interaksi media online memberikan manfaat, yaitu, bertemu dengan orang yang memiliki minat yang sama, menambah pengetahuan, dan tentunya menambah relasi. Usia produktif lebih terbuka untuk mengikuti perkembangan teknologi, walaupun ada biaya untuk mengadopsi teknologi tersebut, tetapi ini tidak menjadi halangan para responden untuk terus mengikuti perkembangan teknologi tersebut. Hendaknya penggunaan media online agar lebih dimaksimalkan untuk pendidikan dan pekerjaan, seperti memberikan informasi atau pemberitahuan, karena sifatnya media online yang sangat cepat untuk diakses.
Kata Kunci : Interaksi sosial, Komunikasi, teknologi, Media online
MOTIVASI MASYARAKAT TERHADAP
PENYELENGGARAAN
TELEKOMUNIKASI DI PEDESAAN
JP2KP, Vol. 18 No.3, Februari 2015, hal.185-204Abstrak
Penelitian ini dilakukan di desa Sei. Liju, Desa Jamut dan desa Liang Buah di Kabupaten Barito Utara Kalimantan Tengah dengan tujuan untuk mengetahui tingkat motivasi dan kebutuhan masyarakat terhadap penyelenggaraan telekomunikasi di desa tersebut. Penelitian dilakukan dengan metode survei secara kuantitatif dengan teknik quota sampling. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa masyarakat sangat termotivasi dan membutuhkan penyelenggaraan telekomunikasi di desanya agar dapat melakukan telekomunikasi secara mudah, cepat dan lancar untuk keperluan pertanian serta pendistribusian hasil panen, kebutuhan untuk pengetahuan, kebutuhan untuk meningkatkan pendapatan dan kebutuhan komunikasi dengan keluarga dan kerabat mereka yang berada di lokasi jauh dari desa atau merantau di daerah lain. Diharapkan pihak penyelenggara telekomunikasi dapat memperhatikan desa-desa yang memiliki masyarakat dengan motivasi yang tinggi dalam mengakses telekomunikasi, sehingga realisasi penyelenggaraan telekomunikasi di pedesaan menjadi lebih efektif dan efisien guna mendukung Undang-Undang no. 36 Tahun 1999 pasal 3 tentang tujuan penyelenggaraan telekomunikasi dan Undang-Undang No.6 tahun 2014 pasal 8 dan pasal 12 tentang pembangunan dan pemberdayaan masyarakat desa.
Kata Kunci : Motivasi, Kebutuhan, Masyarakat, Desa, Penyelenggaraan, Telekomunikasi
A. Misbahruddin (Balai Pengkajian dan Pengembangan Komunikasi dan Informatika Banjarmasin)
PELUANG PEREMPUAN SEBAGAI
POLITISI
JP2KP, Vol. 18 No.3, Februari 2015, hal.205-220
Abstrak
Penelitian peluang perempuan sebagai politisi dilakukan di Provinsi Kalimantan Selatan. Tujuan
ditentukan secara purposif, di Kalimantan Selatan: Kota Banjarmasin, Kota Banjarbaru, Kabupaten Batola, Kabupatan Banjar, Kabupaten Tanah Bumbu, Kabupaten Tanah Laut, dan Kabupaten Kotabaru. Responden ditentukan secara stratified random sampling, sampling sebanyak 278 orang, rincian jumlah responden sesuai dengan persentasi jumlah penduduk kota/kabupaten masing-masing. Hasil penelitian menunjukan peluang perempuan sebagai politisi terkendala berbagai hambatan, hal ini sebagaimana data temuan seperti faktor kultur budaya, faktor kesetaraan gender, rendahnya tingkat pendidikan, izin dari keluarga, dukungan materi. Namun demikian ada juga responden yang beranggapan bahwa perempuan tidak cocok melakukan pekerjaan laki-laki, perempuan dianggap mahluk lemah serta perempuan tidak mampu bersaing dengan laki-laki. Hendaknya partai politik memotivasi perempuan untuk duduk menjadi anggota legislatif.
Kata Kunci : Peluang, Perempuan, Politisi, Hambatan
Indah Wenerda (Ilmu Komunikasi, Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta)
KONSTRUKSI LAKI-LAKI INDONESIA
DALAM IKLAN KUKU BIMA ENER-G!
‘JIGOJAGAJIG’
JP2KP, Vol. 18 No.3, Februari 2015, hal.221-236
Abstrak
Penelitian ini mengangkat tema kebangsaan dikaitkan konstruksi menjadi laki-laki Indonesia pada iklan Kuku Bima Ener-G!. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana dan apa saja praktek-praktek yang telah dilakukan produsen iklan ketika mempersembahkan iklan tersebut sebagai produk budaya kepada khalayak masyarakat. Penelitian ini menggunakan metode analisis wacana kritis, untuk memperoleh data, dilakukan melalui gambar yang ada dalam iklan, gambar diterjemahkan untuk memperoleh persepsi-persepsi yang ingin disampaikan produsen kepada konsumen, persepsi ini dapat dideskripsikan, selanjutnya dikaitkan dengan bagaimana persepsi gambar tersebut mempunyai relasi dengan wacana yang ada di lingkungan
Indonesia melalui visualisasinya. Laki-laki Indonesia diperlihatkan melalui pekerjaan yang selalu mengandalkan kekuatan fisik. Sementara ketika iklan ini dipertunjukkan di layar kaca, era maskulinitas telah berada pada era yang mana maskulinitas tidak hanya memperlihatkan kekuatan fisik semata (masih maskulin yang konvensional) melainkan dalam konsep maskulinitas moderen, juga dapat memperlihatkan kelembutan yang dimiliki oleh laki-laki Selain temuan di atas, juga terdapat penggambaran yang timpang dalam pemosisian laki-laki dan perempuan.
Kata Kunci : Konstruksi, Laki-laki, Iklan, Visualisasi, Maskulin
Rumaliadi Agus Santoso, Bachruddin Ali Akhmad, dan Fahrianoor (Ilmu Komunikasi, Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin)
ANALISIS PESAN MORAL DALAM
KOMUNIKASI TRADISIONAL
MAPPANRETASI MASYARAKAT
SUKU BUGIS PAGATAN
JP2KP, Vol. 18 No.3, Februari 2015, hal.237-254
Abstrak
Mappanretasi (pesta laut) adalah komunikasi tradisional yang dilakukan oleh masyarakat suku Bugis di desa Pagatan, Tanah Bumbu. Banyak orang berasumsi bahwa perayaan tradisional Mappanretasi adalah ritual untuk ibadah atas hasil laut, dalam pergeseran makna perayaan itu berarti berterima kasih kepada Tuhan Yang Maha Kuasa untuk bersyukur dan berterima kasih atas produksi hasil laut yang melimpah, waktu Mappanretasi digunakan sebagai makna untuk membangun relasi pertemanan antara berbagai masyarakat yang terdiri dari banyak etnis dengan yang lainnya dalam lingkungan sosial, ini ditafsirkan dalam ritual ibadah laut. Penerapan Mappanretasi masih banyak yang tidak dimengerti oleh banyak orang, memberikan sebuah persepsi negatif atas pesan esensial yang terkandung dalam perayaan tersebut.
Roland Barthes. Teknik Pengambilan data dalam penelitian ini melalui wawancara mendalam, observasi non-partisipan, dan studi dokumentasi. Hasil studi analis dan diskusi bahwa perayaan Mappanretasi adalah sebuah pesan moral, setiap orang harus berterima kasih kepada Tuhan Yang Maha Esa atas karunia, kelimpahan rezeki, dan kesehatan yang diberikan. Sebaiknya setiap orang harus menghormati bentuk dari pengetahuan lokal dan posisi sifat manusia yang tidak mengekspoitasi alam, tetapi memiliki moral tanggungjawab dan untuk keseimbangan alam itu sendiri.
Kata Kunci : Moral, Mappanretasi kultur, Komunikasi tradisional.
Rusdi Muchtar (Pusat Penelitian
Kemasyarakatan dan Kebudayaan (P2KK), LIPI, Jakarta)
PRAKTEK KOMUNIKASI ANTAR
BUDAYA PARA PERANTAU
MINANGKABAU DI JAKARTA
(KAJIAN BUKU)
JP2KP, Vol. 18 No.3, Februari 2015, hal.256-263
Abstrak
Orang Minangkabau terkenal sebagai salah satu suku bangsa yang suka bermigrasi dari dulu. Mereka merantau ke seluruh wilayah Nusantara dan juga ke luar negeri seperti ke Malaysia. Makalah ini membahas tentang bagaimana orang Minangkabau mengambil keputusan kenapa mereka meninggalkan daerah asalnya untuk bermigrasi keluar daerah mereka. Pembahasan dalam tulisan ini akan menekankan proses migrasi dan strategi komunikasi antar budaya di tempat tujuan dalam rangka mereka menyesuaikan diri dengan orang orang dari suku bangsa/budaya di tempat mereka tinggal. Orang Minangkabau adalah penduduk yang mudah bergaul dan mereka bisa berkomunikasi dengan orang dari suku bangsa lain secara mudah
Kata Kunci : Minangkabau, Proses migrasi, Strategi komunikasi
The keywords sourced from the article, and represent the concept of the article.
This abstract sheets are allowed to copy without permission from the publisher and free to charge
A. Misbahruddin (Balai Pengkajian dan Pengembangan Komunikasi dan Informatika Banjarmasin)
INFORMATION AND
COMMUNICATION TECHNOLOGY
(ICT) UTILIZATION
BY THE HOUSEHOLD FOR DAILY
ACTIVITY
JP2KP, Vol. 18 No.1, June 2014, pp.1-15 Abstract
Research of Information and Communication Technology (ICT) utilization by the household for daily activity beheld at South Kalimantan, Central Kalimantan and Central Sulawesi. The Research objective to knowing the ICT (utilization) by household to daily activity. This research using descriptive method, with the location be determined purposively. For South Kalimantan, research location at Banjarmasin City, Balangan Regency, South Hulu Sungai Regency, Kotabaru Regency, for Central Kalimantan is a: Palangkaraya City, East Kotawaringin Regency, East Barito Regency. For Central Sulawesi research location at: Palu City Donggala Regency, Poso Regency, and Buol Regency. The respondents determining with disproportional strata sampling, that is a some society were living at selected of RT/RW as much as 704 people, who’s selected by the random house each 8 homes, using the systematic sampling with 8 people in every RT. The research result showing the ICT utilization for daily activity very varies, among other for search social society information, health, opening the social networking services, learning activity, sent and received email, downloading movie, music, listening the music, and all. But in term of the ICT ownership, mainly not have the ICT access. So that
to can accessing the internet at office, school, friend house, family house, internet café, and through mobile phone. The Local Government should be provide the free internet access to society to can accessing daily life information.
Keyword : Utilization, Internet, Daily activity
Noneng Sumiaty dan Syaidah (Balai Pengkajian dan Pengembangan Komunikasi dan Informatika, Bandung)
DISSEMINATION OF LAW NUMBER 11
OF 2008 TRANSACTIONS ON
INFORMATION AND ELECTRONIC BY
THE GOVERNMENT OF WEST JAVA
JP2KP, Vol. 18 No.1, June 2014, pp.17-30 AbstractThis Research be held at ten city and regency on West Java Province. This study aims to determine the attitude of Local Government in the implementation, barriers and solutions about the ITE Law socialization.This research method is descriptive qualitative approach. Technique Data collected through observation, depth interviews with key informants, namely the Regional Officer or a representative who knows about the socialization of the ITE Law.The results showed that the attitude of the West Java Regional Government on the implementation of socialization, when viewed from the aspect of understanding, aspects of interest and awareness of the importance of socialization, expressed understanding, interest and was well aware that the ITE Law socialization is very important. Only two areas that have been carried out socialization. Barriers in socialization, lack of stakeholder-led policy makers and policy-making, and the absence of a special fund allocation. The solution
government.
Hilarion Hamjen (Balai Pengkajian dan Pengembangan Komunikasi dan Informatika Banjarmasin)
PUBLIC PERCEPTION OF CELLULAR TOP UP BY ATM AGAINTS THE SME’S MOBILE PULSE SELLERS
JP2KP, Vol. 18 No.1, June 2014, pp.31-44
Abstract
This research was conducted in the city of Palangkaraya in Central Borneo and city of Banjarbaru in South Borneo in order to describe the perception of public, especially in the city of Palangkaraya and the city of Banjarbaru about the Impact of Pulse Top up by ATM to the SMEs mobile pulse seller. The research was conducted by survey method and quantitative approach, while the sampling technique used was quota sampling and quantitative descriptive analysis performed. The results showed the less Impact of Pulse Top up by ATM to the SMEs mobile pulse seller because Pulse Top up by ATM have certain customer segment. However, the pulse top up by ATM economically very positive impact for the people, even though its needs long time transition of pulse top up SMEs to the ATM. According to the most of people and SMEs need regulation and oversight to create more conductive business for SMEs. Keywords : Impact, SME’s, Mobile pulse seller, Top up pulse, ATM
Nana Suryana (Balai Pengkajian dan Pengembangan Komunikasi dan Informatika Bandung)
SOCIETY
APPRECIATION
OF
DEBATES FOR 2014’S PRESIDEN/VICE
PRESIDEN
CANDIDATE
VIA
TELEVISION AT SUBANG REGENCY
WEST JAVA
JP2KP, Vol. 18 No.1, June 2014, pp.45-66
discuss, and descripting about society appreciation of President/Vice President debates on television. This research using descriptive analytical with quantitative approach and supported by qualitative approach, the data collection technique using questionnaire, depth interview, literature study, and observation at research location. The result, majority of respondent classified as productive ages who has a fairy high political sensitivity. The agree and have need of President/VP debates show at television, although the debates show have a short running time, but the effect can increase the knowledge and insight about 2014 election, and can grow awareness and political maturity, can knowing the figure and debates topic to needed by society, include the work program and political appointments, knowing political image, popularity and capability of President/VP candidates. To popularity, closely related with electability but not can get the electability automatically, because one of candidate not have the popularity but they have the electability. Therefore the debates show need to be scheduled, not only at during campaign season, can be scheduled out of campaign season yet. Keywords : Appreciation, Debates candidate, Popularity, Electability
Firda Abraham (Balai Pengkajian dan Pengembangan Komunikasi dan Informatika Banjarmasin)
TWITTER UTILIZATION AS MASS COMMUNICATIONS MEDIA
JP2KP Vol. 18 No.1, June 2014, pp.67-80 Abstract
Research of Twitter Utilization as media of mass communication be held at Banjarmasin City and Banjarbaru City on South Kalimantan, and at Palangkaraya City at Central Kalimantan. The Research objective is to know who function is and utilization of social networking services as media of mass communication and how to form of the communication has made from communication media who is formatted caused by innovation of
and be held the observation againts that accounts during three months started on August until October 2013.The Research objective showed five twitter account with the most number of followers who's helped with twitter to mass of communication. The communication pattern has founded is a pattern of hybrid communication who depend on interactivity and cannot be limited by time and location. It's have different against pattern of communication hybrid from five account. Indonesia is a country with the most of twitter user, Ministry should be pushing the twitter, to registered twitter with .id domain, in order twitter can be easy to accessing in Indonesia. Keywords : utilization, twitter, hybrid media, mass communication
Christiany Juditha (Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Komunikasi dan Informatika Makassar)
NEWS FRAMING OF POLEMIC OF
LENTENG AGUNG HEADWOMAN
ON ONLINE MEDIA
JP2KP, Vol. 18 No.2, October 2014, pp.81-102
Abstract
This study aims to determine of Kompas.com and Republika.online to framing these news about the Lenteng Agung headwoman. The method used is qualitative content analysis with a model framing Robert Entman. The results showed that Kompas.com more than Republika.Online proclaim this problem. Both of these media defines the rejection problem some people Lenteng Agung against the headman Susan Zulkifli by religious differences and gender (define problems) and formulate the problem is not only focused on Susan, but also on other actors such as the Minister and the Governor/Deputy Governor of Jakarta (diagnosis causes). Besides, Kompas.com bring the parties pro Susan or not. While Republika.online not directly involve citizens who refuse Susan (make a moral judgment). Kompas.com featuring independent actors who can look at this case is more independent polemic as resolving. While Republika.online further highlight its own peaceful protest submitted by
of the mission. So the news is delivered can provide news construction should be known by the audience.
Keywords : Framing, news, online media, Kompas.com, Republika.online.
Yayat D. Hadiyat (Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Komunikasi dan Informatika Makassar)
CONDITION OF INFORMATION AND
COMMUNICATION TECHNOLOGY IN
WEST SOUTHEAST MALUKU REGENCY
JP2KP, Vol. 18 No.2, October 2014, pp.103-116Abstract
Geographical conditions and the vast area of Indonesia make it difficult to development of ICT infrastructure. Southeast Maluku district is one of the districts the form of islands that succeeded in the development of ICT with ICT-Pura awarded in 2011. Although successful in the development of ICT, in its development, there are some obstacles. This study is a qualitative study aimed to describe the condition of ICT infrastructure and the problems encountered in the development of ICT in Kabupaten Maluku Tenggara Barat. The data collection methods used were interviews, direct observation, and documentation. Results showed that Kabupaten Maluku Tenggara Barat has had a good ICT Infrastructure through the universal service obligation (USO). There are some problems faced by the local government and has made a road map for the development of ICT as a reference in the development of ICT. The recommendation of this study include equity necessary ICT infrastructure in other districts because ICT infrastructure being concentrated in Saumlaki and Larat. Coordination and consultation between needs to be improved. The quality and quantity of human resources field of communication and information needs to be increased.
Keywords : Infrastructure, Geography, Information and communication technology
THROUGH INFORMATION AND
COMMUNICATION TECHNOLOGY
JP2KP, Vol. 18 No.2, October 2014, pp.117-130Abstract
Under the provisions of the Universal Service Obligation (USO) on the provision of facilities and access to ICT, Menkominfo pioneering Village Program information in which there is a program called Pusat Layanan Internet Kecamatan (PLIK). However, this program only to dwell on the form of the means of access services and ICT infrastructure alone. Whereas people in the border areas, rural, and remote mostly unable to use ICT and the internet. This is an opportunity PLIK Nanggulan 2 to conduct training, socialization, and community empowerment through ICT. Formulation of the problem in this study describes How Rural Community Empowerment through Information and Communication Technology Pusat Layanan Internet Kecamatan in PLIK Nanggulan 2 Kulon Progo Yogyakarta. This study used a qualitative research methodology with case study method. Results from this study that the digital divide in rural communities are not only related to the lack of access and means of course, but also gaps in the ability to use ICT. In this case PLIK Nanggulan 2 perform three steps of empowerment, among others: technical training, socialization ethical use of the internet, planting motivation to seek information via the internet. Empowered communities through ICT with models 'second hand'. People in the region have understood the function Nanggulan internet but not able to independently use the internet, then delegate the functions of the Internet to others who understand. In this regard, research advice to PLIK Nanggulan 2 in order to improve the quantity and quality of the organization and consistency of community empowerment.
Keywords : Community empowerment, PLIK Nanggulan 2, ICT, Information village
Hendrawati (Balai Pengkajian dan
Pengembangan Komunikasi dan Informatika Banjarmasin)
WOMEN RECRUITMENT BE A
(LEGISLATIVE) POLITICIAN
JP2KP, Vol. 18 No.2, October 2014, pp.131-148
Regency and Tanah Bumbu Regency at South Kalimantan Province. The Objective is a known and seen recruitment or woman candidate to be a (legislative) politician. This research used methods survey with the quantitative approach, intended to descriptive data via questionnaire to respondent. Data who not can be covered in this research be equipped with the quantitative approach with depth interview. The result showing the public opinion seen women presence as politician more comprehensive likely on Act No.8 Years 2012 to encourage strengthening the role, position, and strategic about 30% women representation in legislative. But what happens, proportion women member on legislative failed to reach 30% of affirmative action, beside patriarchy culture still shadowing women candidates for legislative so that so difficult to strengthen the trust of the voters. And then, ration of women representation has decrease, both locally, province and center at 2014 Election.
Keywords : Recruitment, Women, Politician, Legislative
Hartiningsih (Balai Pengkajian dan
Pengembangan Komunikasi dan Informatika Banjarmasin)
COMPUTER OPERATING SYSTEM
OPERATION FOR LOCAL
GOVERNMENT OFFICER IN SOUTH
KALIMANTAN
JP2KP, Vol. 18 No.2, October 2014, pp.149-170
Abstract
The operation of the computer operating system by local government officials in South Kalimantan aims to determine the computer's operating system that is used by local government officials. With survey methods and techniques as well as the determination of the location determination is done by random sampling of respondents, the results indicate, a proprietary operating system is much more dominant use by employees compared with the open source operating system. Some of the prominent reasons for the operation of the system that is already familiar, quite familiar, practical, manarik, and easy to apply. Operation of the open source operating system is legal, but very little
operating system is quite easy and already familiar to do all the work of the office. To promote the use of open source operating system for employees need guidance and socialization to the realization that the use of a proprietary operating system without a license is an offense of piracy is not saving Money.
Keywords : Operating, operating system, Computer
Firda Abrahan (Balai Pengkajian dan Pengembangan Komunikasi dan Informatika Banjarmasin)
MEDIA ONLINE UTILIZATION AS
COMMUNITY’S SOCIAL
INTERACTION
JP2KP, Vol. 18 No.2, October 2014, pp.171-184
Abstract
The study was be held in three provinces, South Kalimantan, Central Kalimantan, and Sulawesi, in each province have been six districts / cities. Furthermore, the district / city as research areas are determined randomly by the total respondents as many as 680 people from a total of 5,239,239 total population in the study area. This study aims to determine the public's knowledge of the online media / social media and determine public opinion against its use in social interaction through online media / social media. Approach to research conducted by using descriptive quantitative approach. The results showed five major social interactions on social media, ie, share files, add friends / relatives, search for information, communication and online buying and selling. In addition, online media interaction provides benefits, ie, to meet with people who have similar interests, increase knowledge, and certainly adds to the relationship. Productive age are more open to keep up with technology, although there is a fee to adopt the technology, but it does not become an obstacle the respondent to continue to follow
or notice, because it is very fast online media to be accessed.
Keywords : Social Interaction, communication, technology, online media
Hilarion Hamjen (Balai Pengkajian dan Pengembangan Komunikasi dan Informatika Banjarmasin)
MOTIVATION OF SOCIETY TO THE
OPERATIONS OF
TELECOMMUNICATION IN RURAL
AREA
JP2KP, Vol. 18 No.3, February 2015, pp.185-204
Abstract
This research be held in Sei. Liju Village, Jamut Village and Liang Buah Village in North Barito district of Central Kalimantan in order to determine the level of motivation and social demand for telecommunications operations in the rural area. The study was conducted using quantitative method, Ana Alt survey quota sampling. Based on the survey results revealed that people are highly motivated and require telecommunications operations in their village in order to have telecommunications easily, quickly and smoothly for agricultural purposes such as the distribution of the harvest, the need for knowledge, the need to increase the income and needs of communication with their family and friend who are planted away from the village or wander in other areas. It is expected that telecommunications providers pay attention to the villages that have a society with a high motivation and needs in telecommunications access, so that the implementations of telecommunications in rural areas become more effective and efficient in order to support the law no. 36 Years 1999 Article 3 of the purpose of the operation of telecommunications and law No. 6 Years 2014, Article 8 and Article 12 of development and community empowerment. Keywords : Motivation, Needs, Rural, Operation, Telecommunication
WOMEN CHANGE TO BE POLITICIAN
JP2KP, Vol. 18 No.3, February 2015, pp.205-220
Abstract
Research opportunities for women as politicians do in South Kalimantan Province. The purpose of research to determine the opportunities of women as politicians wrestle in the political world. This study used a descriptive method, with the location determined purposively, in South Kalimantan: the city of Banjarmasin and Banjarbaru, Batola District, Kabupaten Banjar, Tanah Bumbu, Tanah Laut, Kotabaru District. Respondents determined stratifiel random sampling, sampling as many as 278 people, the details of the number of respondents according to the percentage of the population of the city / county respectively. The results showed the opportunities of women as politicians constrained various obstacles, this is such a factor as the data findings cultures, gender equality factor, low levels of education, the permission of the family, the support material. However there are also respondents who think that women do not fit do the job of men, women are weak creatures and women are not able to compete with men. Political Parties should motivate women to sit as a legislative member.
Keywords : Opportunity, Women, Politicans, Barriers
Indah Wenerda (Ilmu Komunikasi, Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta)
CONSTRUCTION OF INDONESIAN
MEN ON KUKU BIMA ENER-G!
‘JIGOJAGAJIG’ ADVERTISE
JP2KP, Vol. 18 No.3, February 2015, pp.221-236
Abstract
This research theme is a nationality associated construction into Indonesian Men on advertising Kuku Bima Ener-G!. This study was conducted to determine how and what are the practices that have been done ads producers when presenting the ads as a cultural product to the public audience. This study used critical discourse analysis methods, to
consumers. This perception can be described, in turn were associated with how the perception of the image is related to a discourse on the global environment to determine the relevant context. Ad Kuku Bima Ener-G 'Jigojagajig' describes how the construction of Indonesian Men through visualization. Indonesian Men demonstrated through work always rely on physical strength. Meanwhile, when an ad is displayed on the screen, the era of masculinity has been in an era where masculinity is not only demonstrate their physical strength (still conventional masculine). But in the concept of modern masculinity, can also show softness possessed by men addition to the above findings, there is also a depiction of crippled in positioning of men and Women
Keywords : Construction, Man, Das, Visualitaion, Masculine
Rumaliadi Agus Santoso, Bachruddin Ali Akhmad, dan Fahrianoor (Ilmu Komunikasi, Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin)
ANALYSIS MORAL MESSEGES IN
MAPPANRETASI TRADITIONAL
COMMUNICATION BY THE PAGATAN
BUGIS COMMUNITY
JP2KP, Vol. 18 No.3, February 2015, pp.237-254
Abstract
Mappanretasi (sea party) is a traditional form of communication that is only possessed by the Bugis community Pagatan Tanah Bumbu. Most people assume that Mappanretasi traditional ceremony is a ritual to worship the sea resulting in a shift in the meaning that should the ceremony to give thanks to God Almighty for overflow of grace and god giving has produced abundant marine, Mappanretasi time used as a means of establishing a relationship of friendship between uniting people of diverse ethnic groups with one another in a social environment, interpreted into a ritual to worship the sea. Mappanretasi implementation is still much that is not understood by many parties, giving rise to negative perceptions that essentially moral message contained in the ceremony. The research approach used in this study is a qualitative approach. This type of research is the method of Ethnography James P. Spradley and semiotics of
documentation. The results of the analysis and discussion of the study, the traditional ceremonies Mappanretasi has a moral message, the human must be say thanks to God Almighty for grace abundance, sustenance, and health have been given. As well as respect for the human form of local knowledge to the position of human nature which is not as exploiters of nature, but has a moral responsibility and to maintain the balance of nature itself.
Keywords : Moral, Cultural mappanretasi, Traditional communication
Rusdi Muchtar (Pusat Penelitian
Kemasyarakatan dan Kebudayaan, LIPI, Jakarta)
PRACTICES OF INTERCULTURAL
COMMUNICATION AMONG
MINANGKABAU MIGRANTS IN
JAKARTA (BOOK STUDIES)
JP2KP, Vol. 18 No.3, February 2015, pp.255-263
Abstract
Minangkabau people are well known as one of imigrants ethnics in Indonesia. They migrate to all over the country and also to overseas such as to Malaysia. This discussion is on how Minangkabau people make decision why they leave their country for migrating to other region in as well as out of the nation. This paper will stress on the process of migration and the communicatioon strategy makes by the migrants in order to adjust and live with other ethnics/cultures where they stay. Minangkabau is sociable people, they can communicate with other people from other cultures easily.
Keywords : Minangkabau, Migration process, Communication strategy.
MOTIVASI MASYARAKAT TERHADAP PENYELENGGARAAN TELEKOMUNIKASI DI PEDESAAN
MOTIVATION OF SOCIETY TO THE OPERATIONS OF TELECOMMUNICATION IN RURAL AREA
Hilarion Hamjen
Balai Pengkajian dan Pengembangan Komunikasi dan Informatika Banjarmasin
Jl. Yos Sudarso No. 29 Banjarmasin, Kalimantan Selatan; Telp. (0511) 3353849 / Hp. 08538644098 Email: hamjen1g@yahoo.com
diterima: 16 Desember 2014 | direvisi: 5 Januari 2015 | disetujui: 16 Januari 2015 ABSTRACT
This research be held in Sei. Liju Village, Jamut Village and Liang Buah Village in North Barito district of Central Kalimantan in order to determine the level of motivation and social demand for telecommunications operations in the rural area. The study was conducted using quantitative method, Ana Alt survey quota sampling. Based on the survey results revealed that people are highly motivated and require telecommunications operations in their village in order to have telecommunications easily, quickly and smoothly for agricultural purposes such as the distribution of the harvest, the need for knowledge, the need to increase the income and needs of communication with their family and friend who are planted away from the village or wander in other areas. It is expected that telecommunications providers pay attention to the villages that have a society with a high motivation and needs in telecommunications access, so
that
the implementations of telecommunications in rural areas become more effective and efficient in order to support the law no. 36 Years 1999 Article 3 of the purpose of the operation of telecommunications and law No. 6 Years 2014, Article 8 and Article 12 of development and community empowerment.Keywords : Motivation, needs, rural, operation, telecommunication
ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan di desa Sei. Liju, Desa Jamut dan desa Liang Buah di Kabupaten Barito Utara Kalimantan Tengah dengan tujuan untuk mengetahui tingkat motivasi dan kebutuhan masyarakat terhadap penyelenggaraan telekomunikasi di desa tersebut. Penelitian dilakukan dengan metode survei secara kuantitatif dengan teknik quota sampling. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa masyarakat sangat termotivasi dan membutuhkan penyelenggaraan telekomunikasi di desanya agar dapat melakukan telekomunikasi secara mudah, cepat dan lancar untuk keperluan pertanian serta pendistribusian hasil panen, kebutuhan untuk pengetahuan, kebutuhan untuk meningkatkan pendapatan dan kebutuhan komunikasi dengan keluarga dan kerabat mereka yang berada di lokasi jauh dari desa atau merantau di daerah lain. Diharapkan pihak penyelenggara telekomunikasi dapat memperhatikan desa-desa yang memiliki masyarakat dengan motivasi yang tinggi dalam mengakses telekomunikasi, sehingga realisasi penyelenggaraan telekomunikasi di pedesaan menjadi lebih efektif dan efisien guna mendukung Undang-Undang no. 36 Tahun 1999 pasal 3 tentang tujuan penyelenggaraan telekomunikasi dan Undang-Undang No.6 tahun 2014 pasal 8 dan pasal 12 tentang pembangunan dan pemberdayaan masyarakat desa.
Kata Kunci : Motivasi, kebutuhan, masyarakat, desa, penyelenggaraan, telekomunikasi
I.
PENDAHULUAN
Kebutuhan untuk bertukar informasi atau berkomunikasi antara satu pihak dengan pihak lainnya merupakan salah satu kebutuhan mendasar yang telah dilakukan oleh manusia sejak dahulu.
Dalam perkembangannya pada masa kini berkomunikasi tidak hanya dilakukan oleh orang-orang yang berada dilokasi yang sama, namun juga dapat dilakukan oleh orang-orang yang berada dilokasi yang berbeda-beda misalnya komunikasi
antar negara, antar kota disuatu negara, antar desa ke kota atau sebaliknya, bahkan antar desa dengan jarak yang berjauhanpun hal tersebut dapat dilakukan dengan bantuan perangkat telekomunikasi, selama infrastruktur diwilayah tersebut memadai dan tersedia jasa telekomunikasi diwilayah tersebut (Gouzali 2006).
Jasa telekomunikasi yang disediakan oleh operator sebagian besar berbasis komunikasi bergerak atau komunikasi seluler yang memerlukan infrastruktur berupa BTS (Base Transceiver Station) yang berfungsi sebagai stasiun pemancar dan penerima sinyal informasi dari dan ke perangkat Ponsel yang berada dalam area cakupan BTS tersebut. Dengan kata lain perangkat ponsel yang jauh dari cakupan BTS akan sulit untuk mengakses jasa telekomunikasi dan perangkat ponsel yang tidak berada pada cakupan BTS tidak dapat digunakan untuk berkomunikasi dengan perangkat ponsel lainnya. (Gouzali 2006).
Dalam Undang-Undang No.36 Tahun 1999 tentang Telekomunikasi, pada pasal 3 disebutkan bahwa Telekomunikasi diselenggarakan dengan tujuan untuk mendukung persatuan dan kesatuan bangsa, meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat secara adil dan merata. Artinya penyelenggaraan telekomunikasi seharusnya direalisasikan secara merata mulai dari perkotaan hingga ke desa-desa. Akan tetapi dalam realisasinya untuk pemerataan tersebut tidak dapat dilakukan secara serentak melainkan secara bertahap, karena terlebih dahulu diperlukan pembangunan infrastruktur telekomunikasi berupa BTS (Base Tranceiver Station) yang tentu saja membutuhkan waktu dan biaya yang relatif besar agar dapat
menyelenggarakan jasa telekomunikasi hingga ke desa-desa.
Penyelenggaraan telekomunikasi meliputi Infrastruktur dan layanan telekomunikasi yang memadai disuatu wilayah dipedesaan tentu saja perlu didukung oleh motivasi yang tinggi dari masyarakat setempat agar tidak merugikan pihak operator untuk memungkinkan penyelenggaraan telekomunikasi secara efektif dan efisien dipedesaan, dengan kata lain keberhasilan komunikasi disuatu daerah ditentukan oleh dukungan dari masyaraakat. Oleh karena itu dilakukan penelitian ini dengan rumusan masalah adalah bagaimana tingkat motivasi masyarakat dan bagaimana kebutuhan masyarakat terhadap penyelenggaraan telekomuniasi didesanya ? sehingga sesuai dengan rumusan masalah maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat motivasi masyarakat dan kebutuhan terhadap penyelenggaraan telekomunikasi didesanya.
Berdasarkan teori kebutuhan dikembangkan oleh David McClelland yang berfokus pada tiga kebutuhan yang didefinisikan yaitu Need for Achievement (kebutuhan pencapaian) adalah dorongan/keinginan untuk melebihi, mencapai standar-standar, berusaha keras untuk berhasil / mencapai kesuksesan (High Achiever). Kebutuhan akan prestasi merupakan dorongan untuk mengungguli, berprestasi sehubungan dengan seperangkat standar, bergulat untuk sukses. Kebutuhan ini pada hirarki Maslow terletak antara kebutuhan akan penghargaan dan kebutuhan akan aktualisasi diri. Ciri-ciri individu yang menunjukkan orientasi tinggi antara lain bersedia menerima resiko yang relatif tinggi, keinginan