• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Motivasi Belajar Terhadap Keterampilan. Praktek Otomotif Siswa. Budi Riyanto ( ) Mahasiswa PTM Otomotif IKIP veteran Semarang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pengaruh Motivasi Belajar Terhadap Keterampilan. Praktek Otomotif Siswa. Budi Riyanto ( ) Mahasiswa PTM Otomotif IKIP veteran Semarang"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

Pengaruh Motivasi Belajar Terhadap Keterampilan Praktek Otomotif Siswa

Budi Riyanto (09320046)

Mahasiswa PTM Otomotif IKIP veteran Semarang

Abstraksi

Pendidikan merupakan suatu rangkaian kegiatan komunikasi antara manusia sehingga manusia itu tumbuh sebagai pribadi yang utuh. SMK sebagai sekolah kejuruan memberikan pelayanan pendidikan khas, dengan pendidikan dan pembelajaran kejuruan menjadi skala prioritas dalam proses pembelajarannya. Ketrampilan praktek dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor yang bersumber dari individu meliputi inteligensi, bakat, motivasi, kepribadian, sikap, kesiapan, hobi, prestasi, penggunaan waktu luang dan pengalaman kerja. Faktor sosial terdiri atas kelompok primer sekunder. Hasil analisis menggambarkan motivasi belajar siswa kelas XI Program Kehalian Teknik Kendaraan Ringan SMK PGRI 3 Randudongkal tergolong tinggi, yaitu sebanyak 51,5%; sebanyak 18 orng (26,5%) mempunyai motivasi rendah; 11 orang (16,2%) memiliki motivasi sangat tinggi; dan 4 orang (5,9%) memiliki motivasi sangat rendah. Hasil analisis menggambarkan keterampilan otomotif mayoritas siswa kelas XI Program Keahlian Teknik Kendaraan Ringan SMK PGRI 3 Randudongkal tergolong rendah karena mempunyai nilai antara 77-77,9, sedangkan 33,8% memiliki keterampilan otomotif tergolong tinggi dengan nilai antara 78-78,9, 27,9 orang memiliki keterampilan otomotif sangat rendah, dengan nilai 76-76,9, dan 1,5% memiliki keterampilan otomotif sangat tinggi dengan nilai 79-80. Ada hubungan yang erat motivasi belajar dengan keterampilan praktik otomotif siswa kelas XI Program Keahlian Teknik Kendaraan Ringan SMK PGRI 3 Randudongkal. Dengan nilai signifikansi r sebesar 0,000 lebih rendah dari 0,05 (=5%) mengindikasikan Ho ditolak dan Ha diterima. Ada pengaruh positif motivasi belajar terhadap variabel keterampilan otomotif. Hasil uji hipotesis dengan uji F, yang mana dari hasil tersebut menunjukkan pengaruh positif dan signifikan dengan signifikansi 0,000 menunjukkan nilai lebih rendah dari 0,05, sehingga dapat disimpulkan hipotesis yang dirumuskan dapat diterima.

Kata Kunci : Motivasi belajar, ketrampilan otomotif

PENDAHULUAN

Keberadaan SMK mempunyai tujuan yang terencana, sebagaimana disebutkan dalam UU No. 20 Tahun 2003 dan PP No 29 / 1990 bertujuan menyiapkan lulusan untuk dapt terjun ke dunia kerja. Pasal 3 PP No 19 / 1990 menyebutkan bahwa pendidikan menengah kejuruan mengutamakan dan menyiapkan siswa yang akan memasuki dunia kerja dan menumbuhkan sikap profesional dan berkualitas. SMK sebagai sekolah kejuruan memberikan pelayanan pendidikan khas, dengan pendidikan dan pembelajaran kejuruan menjadi skala prioritas dalam proses pembelajarannya. Anak didik diberikan proses pendidikan yang lebih menekankan pada pembekalan ketrampilan aplikatif bagi kehidupan. Sekolah kejuruan memberikan pembelajaran ketrampilan, sesuai dengan program

(2)

keahliannya. Dengan demikian, maka bekal anak didik benar-benar sesuai dengan kebutuhan industri atau pasar kerja.

Pelaksanaan praktek di SMK PGRI 3 Randudongkal yang meliputi: ketrampilan perbaikan motor otomotif, praktek ketrampilan perbaikan chasis, dan pemindah tenaga serta praktek perbaikan sistem kelistrikan otomotif. Ketrampilan tersebut tujuannya untuk membentuk siswa agar memiliki kompetensi dan sikap mental yaang sesuai dengan kebutuhan industri dan pasar keja. Permasalahannya adalah belum banyak tergali informasi yang terkait dalam proses yang dilalui siswa saat menempuh praktek ketrampilan otomotif. Untuk itu penggalian informasi mengenai hal tersebut perlu untuk dilakukan sebagai salah satu langah menuju perbaikan. Dengan adanya informasi kondisi tersebut dapat dilakukan suatu evaluasi proses ketrampilan praktek otomotif untuk meningkatkan ketrampilan praktek otomotif dalam pribadi siswa.

SMK PGRI 3 Randudongkal Program Keahlian Teknik Kendaraan Ringan melakukan upaya pendidikan untuk mempersiapkan tenaga kerja terampil yang siap terjun ke dunia industri serta mempunyai ketrampilan yang tinggi. Ketrampilan praktek otomotif di SMK PGRI 3 Randudongkal masih sangat rendah dengan indikator bahwa tidak semua siswa dapat mengoperasikan semua mesin yang ada di bengkel otomotif secara baik dan benar. Selain itu, mereka juga masih tampak kebingungan dalam menggunakan alat-alat yang mendukung praktek. Gambaran rendahnya keterampilan praktik otomotif siswa kelas XI program keahlian Teknik Kendaraan Ringan SMK PGRI 3 Randudongkal tersebut diperkuat oleh hasil pengamatan yang dilakukan ketika siswa melakukan kegiatan praktik, dimana dari hasil pengamatan menunjukkan sebagian besar siswa belum bisa mengaplikasikan materi pelajaran dengan kegiatan praktik yang berlangsung. Misalnya banyak ditemukan siswa yang belum bisa menggunakan dan belum mengerti manfaat dari peralatan-peralatan praktik yang ada, sehingga siswa banyak bertanya pada guru pengampu atau teman yang lebih tahu dalam menggunakan alat-alat praktik tersebut.

Kurangnya keterampilan praktik otomotif tersebut disebabkan oleh rendahnya motivasi belajar siswa. Hal ini terbukti bahwa materi atau kurikulum yang diajarkan di SMK PGRI 3 Randudongkal sudah mencakup keseluruhan dari apa yang ada dalam dunia kerja, misalnya bidang-bidang keahlian dalam praktik otomotif, penggunan peralatan dan fungsi dari alat-alat otomotif, dan lain sebagainya. Hasil pengamatan yang dilakukan di SMK PGRI 3 Randudongkal menggambarkan beberapa siswa malas belajar, mereka cenderung lebih suka menggunakan waktu luang untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang kurang perlu, misalnya jalan-jalan atau bermain dengan teman, sehingga kondisisi tersebut berdampak pada kurangnya pemahaman siswa terhadap materi-materi yang ada di sekolah.

TINJAUAN PUSTAKA Motivasi Belajar

Motivasi sebagai faktor inner (batin) berfungsi menimbulkan, mendasari dan mengarahkan perbuatan belajar. "Dalam kegiatan belajar, motivasi dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak di

(3)

dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan kegiatan belajar dan yang memberikan arah kegiatan belajar sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subyek belajar itu dapat tercapai.

Sesuai dengan pengertian motivasi yang dijelaskan di atas, bahwa tidak perlu dipertanyakan lagi pentingnya motivasi bagi siswa dalam belajar. Di dalam kenyataan motivasi belajar tidak selalu timbul dalam diri siswa. Ada sebagian siswa yang mempunyai motivasi tinggi namun ada juga yang rendah motivasinya. Oleh karena itu seorang guru harus bisa membangkitkan motivasi yang terdapat dalam diri siswa agar dapat mencapai tujuan belajar. Bagi siswa yang sudah mempunyai motivasi, guru bertugas untuk meningkatkan motivasinya, jika guru dapat membangun motivasi siswa terhadap pelajaran yang diajarkan, diharapkan seterusnya siswa akan meminati pelajaran tersebut.

Untuk mencapai prestasi yang baik disamping kecerdasan juga minat, sebab tanpa adanya minat segala kegiatan akan dilakukan kurang efektif dan efesien. Dalam percakapan sehari-hari pengertian perhatian dikacaukan dengan minat dalam pelaksanaan perhatian seolah-olah kita menonjolkan fungsi pikiran, sedangkan dalam minat seolah-olah menonjolkan fungsi rasa, tetapi kenyataanya apa yang menarik minat menyebabkan pula kita kita berperhatian, dan apa yang menyebabkan perhatian kita tertarik minatpun menyertai kita.

Ketrampilan Praktek Otomotif

Faktor-faktor yang mempengaruhi keterampilan siswa ada dua macam yaitu faktor internal dan faktor eksternal.

Faktor Internal adalah faktor yang ada dalam individu yang sedang belajar seperti: Faktor jasmani

Faktor psikooogis Faktor kelelahan Faktor eksternal meliputi :

Keadaan keluarga Keadaan sekolah Keadaan masyarakat

METODE PENELITIAN Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI SMK PGRI 3 Randudongkal sebanyak 85 orang yang terdiri dari kelas XI-A sebanyak 43 orang; dan kelas XI-B sebanyak 42 orang.

(4)

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Berdasarkan jumlah populasi sebesar 85 orang, kemudian dikonsultasikan dengan menggunakan tabel krejie diperoleh sampel sebanyak 68 orang.

Desain Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan dua variabel yaitu variabel independen (motivasi belajar) dan variabel dependen (keterampilan otomotif). Sedangkan desain penelitain dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar Desain Penelitian

Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini dilakukan dengan dua cara, yaitu dokumentasi dan angket.

Dokumentasi

Penggunaan metode dokumentasi ini adalah untuk mengungkap data tentang jumlah anak setiap kelas, nama-nama anak setiap kelas yang dijadikan sampel, sejarah berdirinya sekolah, sarana dan prasarana yang dimiliki, jumlah guru, jenis kegiatan, dan data lain pendukung penelitian.

Angket

Angket adalah daftar pertanyaan untuk diisi atau dijawab sejumlah responden guna mendapatkan tanggapan tertulis dalam suatu penelitian.

Angket dalam penelitian ini diukur dengan menggukana skala skala likert 1-4, dimana untuk tanggapan 4 merupakan tanggapan paling.

Tinggi, dan tanggapan 1 adalah tanggapan paling rendah. Pemberian skornya adalah : a. Jawaban a diberi skor 4, yaitu sangat setuju

b. Jawaban b diberi skor 3, yaitu setuju c. Jawaban c diberi skor 2, yaitu tidak setuju d. Jawaban d diberi skor 1, yaitu sangat tidak setuju

Adapun kisi-kisi instrumen penelitian, yaitu variabel motivasi belajar, dapat disusun sebagai berikut:

Tabel 1 Kisi-Kisi Instrumen

Variabel Indikator No, Item Jumlah

Motivasi Minat belajar 1,2,3,4,5 5 Pemusatan perhatian 6,7,8,9 4 Kerja keras 10,11,12,13 4 Ulet 14,15,16,17,18 5 Motivasi Belajar (X) Ketrampilan Otomotif (Y)

(5)

Variabel Indikator No, Item Jumlah

Belajar Kompetisi 19,20,21,22 4

Efisien Waktu 23,24,25,26 4

Pemecahan masalah 27,28,29,30 4

Jumlah 30

Sumber : Disarikan dari berbagai sumber

Sedangkan untuk variabel keterampilan praktek otomotif, diambil dari dokumentasi dengan cara mengambil nilai rata-rata ujian praktek akhir semester siswa kelas XI Program Keahlian Teknik Kendaraan Ringan SMK PGRI 3 Randudongkal.

HASIL PENELITIAN Deskripsi Variabel

Pemusatan Perhatian

Tanggapan responden megnenai indikator “pemusatan perhatian” dapat dilihat pada tabel 2 dibawah ini.

Tabel 2

Tanggapan responden mengenai indikator “pemusatan perhatian”

Sumber : Data primer yang diolah, 2011

Berdasarkan tabel 2 diatas menunjukkan 24 orang (35,3%) memiliki kategori tanggapan sangat tinggi, 19 orang (27,9%) memiliki kategori tanggapan rendah, 17 orang (25%) memiliki kategori tanggapan sangat rendah, dan sisanya 8 orang (11,8%) memiliki kategori tanggapan tinggi. Dapat disimpulkan mayoritas siswa kelas XI Program Keahlian Teknik Kendaraan Ringan SMK PGRI 3 Randudongkal, yaitu 35,3% mempunyai pemusatan perhatian sangat tinggi.

Kerja Keras

Tanggapan responden mengenai indikator “kerja keras” dapat dilihat pada tabel 3 dibawah ini. Tabel 3

Tanggapan responden mengenai indikator “kerja keras”

I_2 24 35.3 35.3 35.3 8 11.8 11.8 47.1 19 27.9 27.9 75.0 17 25.0 25.0 100.0 68 100.0 100.0 Sangat tinggi Tinggi Rendah Sangat rendah Total V alid

Frequenc y Percent V alid Percent

Cumulativ e Percent

(6)

Sumber : Data primer yang diolah, 2011

Berdasarkan tabel 3 diatas menunjukkan 26 orang (38,2%) memiliki kategori tanggapan sangat tinggi, 20 orang (29,4%) memiliki kategori tanggapan rendah, 12 orang (17,6%) memiliki kategori tanggapan sangat rendah, dan sisanya 10 ornag (14,7%) memiliki kategori tanggapan tinggi. Dapat disimpulkan mayoritas siswa kelas XI Program Keahlian Teknik Kendaraan Ringan SMK PGRI 3 Randudongkal, yaitu 38,2% memiliki keinginan untuk kerja keras yang sangat tinggi.

Ulet

Tanggapan responden mengenai indikator “keuletan” dapat dilihat pada tabel 4 dibawah ini. Tabel 4

Tanggapan responden mengenai indikator “keuletan”

Sumber : Data primer yang diolah, 2011

Berdasarkan tabel 4 diatas menunjukkan 23 orang (33,8%) memiliki kategori tanggapan sangat tinggi, 20 orang (29,4%) memiliki kategori tanggapan tinggi, 14 orang (20,6%) memiliki kategori tanggapan rendah, dan 11 orang (16,2%) memiliki kategori tanggapan sangat rendah. Dapat disimpulkan mayoritas siswa kelas XI Program Keahlian Teknik Kendaraan Ringan SMK PGRI 3 Randudongkal, yaitu 33,8% mempunyai keuletan yang sangat tinggi.

Kompetisi

Tanggapan responden mengenai indikator “kompetisi” dapat dilihat pada tabel 4.5. Tabel 5

Tanggapan responden mengenai indikator “kompetisi”

I_3 26 38.2 38.2 38.2 10 14.7 14.7 52.9 20 29.4 29.4 82.4 12 17.6 17.6 100.0 68 100.0 100.0 Sangat tinggi Tinggi Rendah Sangat rendah Total V alid

Frequenc y Percent V alid Percent

Cumulativ e Percent I_4 23 33.8 33.8 33.8 20 29.4 29.4 63.2 14 20.6 20.6 83.8 11 16.2 16.2 100.0 68 100.0 100.0 Sangat tinggi Tinggi Rendah Sangat rendah Total V alid

Frequenc y Percent V alid Percent

Cumulativ e Percent

(7)

Sumber : Data primer yang diolah, 2011

Berdasarkan tabel 5 diatas menunjukkan 22 orang (32,4%) memiliki kategori tanggapan sangat tinggi, 21 orang (30,9%) memiliki kategori tanggapan rendah, 16 orang (23,5%) memiliki kategori tanggapan tinggi, dan sisanya yaitu 9 orang (13,2%) memiliki kategori tanggapan sangat rendah. Dapat disimpulkan mayoritas siswa kelas XI Program Keahlian Teknik Kendaraan Ringan SMK PGRI 3 Randudongkal, yaitu 32,4% memiliki kompetisi yang sangat tinggi.

Efisien Waktu

Tanggapan responden mengenai indikator “efisien waktu” dapat dilihat pada tabel 6. Tabel 6

Tanggapan responden mengenai indikator “efisien waktu”

Sumber : Data primer yang diolah, 2011

Berdasarkan tabel 6 diatas menunjukkan 23 orang (33,8%) memiliki kategori tanggapan sangat tinggi, 18 orang (26,5%) memiliki kategori tanggapan rendah, 17 orang (25%) memiliki kategori tanggapan sangat rendah, dan 10 orang (14,7%) memiliki kategori tanggapan tinggi. Dapat disimpulkan mayoritas siswa kelas XI Program Keahlian Teknik Kendaraan Ringan SMK PGRI 3 Randudongkal, yaitu 33,8% memiliki efisiensi waktu yang sangat tinggi.

Pemecahan Masalah

Tanggapan responden mengenai indikator “pemecahan masalah” dapat dilihat pada tabel 7. Tabel 7

Tanggapan responden mengenai indikator “pemecahan masalah”

I_5 22 32.4 32.4 32.4 16 23.5 23.5 55.9 21 30.9 30.9 86.8 9 13.2 13.2 100.0 68 100.0 100.0 Sangat tinggi Tinggi Rendah Sangat rendah Total V alid

Frequenc y Percent V alid Percent

Cumulativ e Percent I_6 23 33.8 33.8 33.8 10 14.7 14.7 48.5 18 26.5 26.5 75.0 17 25.0 25.0 100.0 68 100.0 100.0 Sangat tinggi Tinggi Rendah Sangat rendah Total V alid

Frequenc y Percent V alid Percent

Cumulativ e Percent

(8)

Sumber : Data primer yang diolah, 2011

Berdasarkan tabel 7 diatas menunjukkan 27 orang (39,7%) memiliki kategori tanggapan sangat tinggi, 26 orang (38,2%) memiliki kategori tanggapan rendah, 8 orang (11,8%) memiliki kategori tanggapan sangat rendah, dan 7 orang (10,3%) memiliki kategori tanggapan tinggi. Dapat disimpulkan mayoritas siswa kelas XI Program Keahlian Teknik Kendaraan Ringan SMK PGRI 3 Randudongkal, yaitu 39,7% mempunyai kemampuan sangat tinggi dalam memecahkan masalah rendah.

Secara keseluruhan tanggapan responden mengenai motivasi belajar dapat dilihat pada tabel 8 dibawah ini.

Tabel 8

Tanggapan responden mengenai motivasi belajar

Sumber : Data primer yang diolah, 2011

Berdasarkan tabel 8 diatas menunjukkan 35 orang (51,5%) memiliki kategori tanggapan tinggi, 18 orang (26,5%) memiliki kategori tanggapan rendah, 11 orang (16,2%) memiliki kategori tanggapan sangat tinggi, dan 4 orang (5,9%) memiliki kategori tanggapan sangat rendah. Dapat disimpulkan mayoritas siswa kelas XI Program Keahlian Teknik Kendaraan Ringan SMK PGRI 3 Randudongkal, yaitu 51,5% memiliki motivasi belajar tinggi.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang dilakukan, dapat diambil simpulan sebagai berikut: 1. Hasil analisis menggambarkan motivasi belajar siswa kelas XI Program Kehalian Teknik

Kendaraan Ringan SMK PGRI 3 Randudongkal tergolong tinggi, yaitu sebanyak 51,5%; sebanyak 18 orng (26,5%) mempunyai motivasi rendah; 11 orang (16,2%) memiliki motivasi sangat tinggi; dan 4 orang (5,9%) memiliki motivasi sangat rendah. Tingginya motivasi belajar siswa tersebut

I_7 27 39.7 39.7 39.7 7 10.3 10.3 50.0 26 38.2 38.2 88.2 8 11.8 11.8 100.0 68 100.0 100.0 Sangat tinggi Tinggi Rendah Sangat rendah Total V alid

Frequenc y Percent V alid Percent

Cumulativ e Percent X 11 16.2 16.2 16.2 35 51.5 51.5 67.6 18 26.5 26.5 94.1 4 5.9 5.9 100.0 68 100.0 100.0 Sangat tinggi Tinggi Rendah Sangat rendah Total V alid

Frequenc y Percent V alid Percent

Cumulativ e Percent

(9)

ditunjukkan tingginya minat belajar siswa yang semakin meningkat, kemampuan siswa

memusatkan perhatian pada materi pelajaran semakin meningkat, kerja keras siswa dalam belajar, keuletan siswa dalam belajar, kemampuan berkompetisi, kemampuan menciptakan efisiensi waktu, kemamupan dalam pemecahan masalah yang dihadapi.

2. Hasil analisis menggambarkan keterampilan otomotif mayoritas siswa kelas XI Program Keahlian Teknik Kendaraan Ringan SMK PGRI 3 Randudongkal tergolong rendah karena mempunyai nilai antara 77-77,9, sedangkan 33,8% memiliki keterampilan otomotif tergolong tinggi dengan nilai antara 78-78,9, 27,9 orang memiliki keterampilan otomotif sangat rendah, dengan nilai 76-76,9, dan 1,5% memiliki keterampilan otomotif sangat tinggi dengan nilai 79-80. Sedangkan nilai rata-rata yang diperoleh siswa sebanyak 77,10 dengan nilai terendah 76 dan nilai tertinggi sebanyak 80. Dari hasil tersebut mengindikasikan bahwa kemampuan pemahaman siswa mengenai keterampilan otomotif sudah cukup baik.

3. Ada hubungan yang erat motivasi belajar dengan keterampilan praktik otomotif siswa kelas XI Program Keahlian Teknik Kendaraan Ringan SMK PGRI 3 Randudongkal. Dengan nilai signifikansi r sebesar 0,000 lebih rendah dari 0,05 (=5%) mengindikasikan Ho ditolak dan Ha diterima, sehingga hipotesis yang menyatakan “Ada hubungan motivasi belajar terhadap

keterampilan otomotif siswa kelas XI program keahlian teknik kendraan ringan SMK PGRI 3 Randudongkal” terbukti kebenarannya.

4. Ada pengaruh positif motivasi belajar terhadap variabel keterampilan otomotif. Hasil tersebut mengindikasikan semakin tinggi motivasi belajar, maka keterampilan otomotif akan meningkat. Hasil tersebut diperkuat dari hasil uji hipotesis dengan uji F, yang mana dari hasil tersebut menunjukkan pengaruh positif dan signifikan dengan signifikansi 0,000 menunjukkan nilai lebih rendah dari 0,05, sehingga dapat disimpulkan hipotesis yang menyatakan “Ada pengaruh motivasi belajar terhadap keterampilan otomotif siswa kelas XI Program Keahlian Teknik Kendaraan Ringan SMK PGRI 3 Randudongkal” dapat diterima.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi, 2007, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta : Bina Aksara. Azwar, Saifudin, 2000, Reliabilitas dan Validitas, Yogyakarta, Penerbit Sigma Alpha.

Departemen Pendidikan Nasional, 2003. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta : Pusat Data dan Informasi Pendidikan,

Balitbang-Depdiknas.

Dimyati dan Mudjiono, 1999, Belajar dan Pembelajaran, Jakarta : CV. Rajawali.

Ghozali, Imam, 2005, Aplikasi AnalisisMultivarite dengan Program SPPS, Edisi Ketiga, Penerbit Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.

(10)

Hamalik, O, 2000, Pengembangan Sumber Daya Manusia, Manajemen Pelatihan Ketenagakerjaan Pendekatan Terpadu, Jakarta : Bumi Aksara.

Mahmud, 1997, Sejarah Pendidikan Islam di Indonesia, Jakarta : Mutiara.

Muttaqin, 2008, Psikologo dan Motivasi, http://saifulmutaqqin.blogspot.com, diunduh September 2011.

Nasution, S, 1994, Sosiologi Pendidikan, Jakarta : Bumi Aksara.

Nitisemito, Alex, 1999, Manajemen Personalia, Jakarta : Penerbit Ghalia Indonesia. Poerdarminta, W.J.S, 1995, Kamus Bahasa Indonesia, Jakarta : Balai Pustaka.

Prayitno, 2004, Seri Pemandu Pelaksanaan Bimbingan dan Konseling di Sekolah, Jakarta : Ikrar Mandiri Abadi.

Purwanto, N, 1995, Psikologi Pendidikan, Cetakan Kedua, Bandung : PT. Remaja Rosdakarya. Sardiman, A. M, 2001, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada. Sardiman, A. M, 2006, Interaksi Berprestasi dan Belajar Mengajar. Jakarta : Raya Grafindo Persada.

Gambar

Tabel 1 Kisi-Kisi Instrumen

Referensi

Dokumen terkait

Lokasi pengambilan sampel ikan kakap putih (Lates calcarifer Bloch, 1790): lokasi mina padi air payau di Desa Ajalasse Kecamatan Cenrana Kabupaten Bone, perairan Pantai Siwa

[r]

Seperti telah disampaikan di latar belakang, tesis ini akan menerapkan kedua metode yang dilakukan oleh Damayanti (2015) dan Siagian (2014) untuk mengelompokkan

Untuk menciptakan bangsa yang besar, Indonesia memerlukan jaringan jalan yang besar, salah satunya adalah ruas TOL PALINDRA yang ada di sumatera yang

BERKEINGINAN untuk merubah Memorandum Saling Pengertian antara Kemenkes dan HKI tentang Penyelenggaraan Program Gizi dan Pencegahan Kebutaan, selanjutnya disebut

Review Text adalah salah satu dari jenis teks bahasa Inggris ( genre ) yang ditujukan untuk meninjau suatu karya baik berupa film, buku, benda dan lain sebagainya untuk

6428_K2_PEMERINTAH_KAB._KARANGANYAR Catatan : Daftar Nominatif ini dapat berubah jika ada sanggahan, pengaduan, duplikasi dan sebab lainnya.. Instansi