• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pendahuluan. tokoh dari kaum wanita di Indonesia yaitu beliau R.A.Kartini yang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pendahuluan. tokoh dari kaum wanita di Indonesia yaitu beliau R.A.Kartini yang"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I Pendahuluan

1.1. Latar Belakang

Ditengahnya perkembangan tehnologi yang ada di muka dunia ini, tidak kalah pentingnya Sumber Daya Manusia harus berkembang juga. Melihat tentang peranan wanita dalam karir merupakan suatu hal yang cukup menarik untuk diperbincangkan dan diperhatikan. Sejak munculnya tokoh dari kaum wanita di Indonesia yaitu beliau R.A.Kartini yang mengatakan bahwa wanita bukan semata-mata hanya sebagai ibu rumah tangga. Sampai sekarang kaum wanita semakin maju dan berkembang sesuai pengetahuan ini terbukti akan banyaknya tenaga kerja wanita, dan bahkan sampai Presiden Indonesia yang ke 4 seorang wanita yaitu Megawati Soekarno Putri.

Perkembangan terus berlangsung dan banyak wanita semakin meniti karir lewat pekerjaan yang mudah sampai yang susah bahkan sampai ketingkat resiko yang tinggi. Hal ini menggambarkan kaum wanita bukan saja berfungsi sebagai ibu rumah tangga. Meningkatnya jumlah kaum wanita yang memasuki dunia kerja dalam beberapa tahun terakhir ini sangat mempengaruhi manajemen dalam pengolahan diversitas yang berkaitan dengan gender.

(2)

Pada sebagian besar perusahaan atau organisasi kerja ternyata perbedaan gender masih mempengaruhi kesempatan (opportunity) dan kekuasaan (power) dalam lingkungan organisasi kerja. Banyak tokoh peneliti menunjukan diskriminasi terhadap kaum wanita dalam dunia kerja, diantaranya oleh Levitin,et al.(1971) serta Terborg dan Ilgen (1975) yang mengatakan bahwa ada perbedaan kompensasi antara pekerja pria dan wanita, perbedaan gaji yang di terima , perbedaan prospek promosi, perbedaan tantangan tugas, serta perbedaan akses terhadap wewenang dan tanggung jawab.

Adanya perbedaan gender dalam pekerjaan dapat menurunkan kinerja serta prospek karir karyawan yang disebabkan karena adanya kesempatan yang terbatas dalam peningkatan kemampuan dan pengembangan hubungan kerja yang dapat mendukung karir . Dari uraian di atas nampak bahwa diskriminasi gender dapat mempengaruhi terhadap karir terhadap karyawan umumnya di tempat kerja atau organisasi kerja yang ada khususnya di Rumah Sakit Bethesda yang berada di kota Yogyakarta. Penelitian ini akan melihat pebedaan gender ini pada kinerja dan karir

(3)

Berdasarkan latar belakang diatas, akan dilakukan penelitian mengenai faktor perbedaan gender ini pada kinerja dan karir terhadap karyawan. Perbedaan gender yang mempengaruhi karir sehingga dapat dijadikan sebagai alat perbandingan dengan perusahaan atau organisasi kerja di tempat lain.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dari pendahuluan di atas yang menjadi pokok masalah adalah faktor perbedaan gender. Apakah ada perbedaan gender pada kineja dan karir ?

1.3. Batasan Masalah

Dalam melaksanakan penelitian perbedaan gender berpengaruh pada kinerja dan hasil karir penulis memberikan sedikit tentang defenisi kinerja, karir dan gender yaitu :

a. “Kinerja adalah hasil kerja yang dihasilkan oleh karyawan atau perilaku nyata yang ditampilkan sesuai dengan perannya dalam organisasi dalam suatu periode waktu tertentu” (Hariandja,2002:95) b. “Karir adalah urutan aktivitas-aktivitas yang berkaitan dengan

pekerjaan dan perilaku-perilaku, nilai-nilai, dan aspirasi-aspirasi seseorang selama rentang hidup orang tersebut” (Simamora, 2004).

(4)

c. “Gender berasal dari bahasa latin, yaitu “genus” yang artinya tipe atau jenis. Gender adalah sifat dan perilaku yang diletakkan pada laki-laki dan perempuan yang dibentuk secara sosial dan budaya” (www.genderkespro.com).

Dalam melaksanakan penelitian permasalahan dibatasi pada ;

1.3.1. Dalam penelitian ini, kinerja dan karir yang diteliti untuk karyawan yang menjabat perawat keatas dalam perusahaan atau R.S.Betheda Yogyakarta

1.3.2. Karyawan yang dimaksud, dalam penelitian ini adalah karyawan yang menduduki jabatan perawat keatas pada Rumah Sakit. Bethesda di kota Yogyakarta.

1.3.3. Adanya perbedaan gender dikantor Rumah Sakit Bethesda ini tentunya mempengaruhi proses kinerja dan karir yang digeluti karyawan serta berpengaruh terhadap prospek menuju posisi jabatan yang lebih tinggi.

1.3.4. Adapun Atribut yang saya bahas dalam penelitian ini adalah : Dari kinerja penulis menentukan bebarapa indikator yang

akan diteliti yaitu : Prestasi

“suatu nilai penilaian kerja terhadap karyawan yang membandingkan karyawan yang satu dengan karyawan yang lain untuk menentukan siapa yang baik”.

(5)

Motivasi

Keadaan pribadi seseorang yang mendorong keinginan individu untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu guna mencapai tujuan (Sukarto Reksohadipradjo dan Hani Handoko,1982;256)

Dalam hasil karir penulis menentukan indikator penelitian

sebagai berikut : Promosi

“Penarikan jabatan,menerima kekuasaan dan tanggung jawab lebih besar,lebih besar dari kekuasaan dan tanggung jawab sebelumnya”.

Kemampuan

“asal kata mampu berarti kuat (sanggup melakukan sesuatu). Jadi kemampuan berarti kesanggupan , kecakapan atau kekayaan”. Kualitas

“merupakan suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa, manusia, proses dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan”.

Rotasi

“peralihan karyawan secara periodik dari suatu tugas ke tugas lain ( stephen.P.Robbins,1996), atau transfer lateral karyawan antar pekerjaan-pekerjaan dalam suatu organisasi (Michael.A.Campio,1979)”.

(6)

1.4. Tujuan Penelitian.

Tujuan Penelitian ini akan melihat perbedaan gender pada kinerja dan karir karyawan yang terjadi di Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta.

1.5. Manfaat penelitian

a. Dapat dijadikan suatu evaluasi apakah faktor perbedaan gender berpengaruh terhadap kinerja dan seorang karyawan pada lembaga kerja khususnya di Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta.

b. Dapat dijadikan sebagai alat perbandingan dengan perusahaan lain atau organisasi kerja lainnya.

c. Dapat mendorong penelitian lebih lanjut yang berhubungan dengan gender

1.6. Hipotesis

Hipotesa merupakan jawaban sementara yang dianggap benar dan kebenaranya perlu dikaji ulang dan pembuktian melalui penelitian. Jawaban sementara ini merupakan titik tolak untuk mengadakan penulisan yang selanjutnya mengaplikasikan teori-teori untuk menyesuaikan apakah jawaban sementara itu benar atau tidak. Hipotesa yang dikemukakan pada penelitian ini adalah :

a. ada perbedaan gender pada kinerja b. ada perbedaan gender pada hasil karir

(7)

1.7. Metode Penelitian

Dalam pelaksanaan penelitian ini, metode yang digunakan adalah : 1.7.1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan anggota subjek penelitian yang memiliki kesamaan karekteristik ( Nurgianto 1999 :20 ). Populasi penelitian ini adalah karyawan wanita yang kedudukan perawat keatas yang bekerja pada Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta

1.7.2. Sampel

Sampel merupakan bagian dari populasi yang menjadi obyek sesungguhnya dalam penelitian, dimana jumlah sampel lebih sedikit dari jumlah populasi. Metode pengambilan sampel yang dipakai adalah metode “Random Sampling” dimana setiap unsur dalam populasi memiliki kesempatan yang sama untuk diikutsertakan sebagai sampel (Djarwanto & Subagyo, 1982).

Sampel yang diambil sebanyak 50 responden dengan cara membentuk beberapa pertanyaan melalui kuesioner. Cara pembagian kuesioner dilakukan secara acak (random) mengingat pertimbangan waktu, tenaga, dan biaya.

1.7.3. Data penelitian

Data yang diperlukan dalam penelitian adalah : a. Data Primer

Data primer merupakan data yang diperoleh secara langsung dari responden berupa hasil wawancara dengan responden

(8)

serta hasil jawaban kuisioner yang berupa tanggapan perbedaan gender yang mempengaruhi hasil kinerja dan karir wanita.

b. Data Sekunder

Data sekunder yaitu data mengenai informasi relevan dengan penelitian. Data ini diperoleh dari Literatur / buku-buku yang berhubungan dengan penelitian

1.7.4. Cara pengumpulan data

Pengumpulan data dilakukan dengan cara : a. Wawancara

Wawancara langsung ke responden berupa tanggapan faktor perbedaan gender yang mempengaruhi karir wanita yang dikategorikan yang menduduki perawat keatas.

b. Kuisioner

Kuisioner adalah sejumlah daftar pertanyaan yang dibagikan kepada responden untuk memperoleh informasi yang relevan dengan tujuan penelitian. Pertanyaan yang terdapat dalam kuisioner ini akan dibagi dua menjadi 2 bagian besar yaitu bagian yang pertama mengenai profil/identitas responden dan bagian yang kedua berisi pertanyaan-pertanyaan mengenai perbedaan gender pada kinerja dan hasil karir yang terjadi di salah satu RS. Bethesda Yogyakarta. Dengan cara ini responden atau karyawan membaca semua pertanyaan yang

(9)

ada, kemudian memilih salah satu jawaban yang tersedia yang mana dirasa paling sesuai menurutnya. Oleh karena data yang diperusahaan bersifat kualitatif maka data tersebut perlu dikuantitatifkan untuk menjaga kebenaran di masa yang akan datang. Untuk itu pemilihan atas jawaban yang dilakukan menggunakan “Skala Likert”. Skala likert merupakan skala yang berisi lima tingkat jawaban mengenai kesetujuan responden terhadap statement/pertanyaan yang dikemukakan mendahului opsi jawaban yang disediakan. Dalam skala likert yang asli tingkat kesetujuan responden terhadap statement dalam angket di kelompokkan sebagai berikut :

Tabel 1.2 Skala Likert

Alternatif jawaban Keterangan Nilai jawaban

SS Sangat Setuju 5

S Setuju 4

KS Kurang Setuju 3

TS Tidak Setuju 2

STS Sangat Tidak Setuju 1

1.7.5. Uji Instrumen

Dalam setiap pengujian, masalah penggunaan alat pengukur perlu mendapat perhatian agar dapat diharapkan bahwa hasil yang diperoleh adalah benar dan dapat mencerminkan keadaan yang sesungguhnya dari

(10)

masalah yang diteliti. Alat pengukur yang ilmiah haruslah memenuhi kriteria valid (tepat) dan reliabel (stabil). Sebelum menganalisa mengenai pengaruh faktor gaji dan bonus terhadap komitmen karyawan, terlebih dahulu diadakan pengujian validitas dan reliabilitas dari kuesioner.

Validitas (kesahihan) dibatasi sebagai tingkat kemampuan suatu instrumen (pengukuran) dinyatakan sahih jika instrumen itu mampu pengukuran apa saja yang hendak diukurnya, mampu mengungkapkan apa yang ingin diungkapkan. Validitas (kesahihan) didefinisikan sebagai ukuran seberapa cermat suatu test melakukan fungsi ukurannya terhadap suatu gejala.

Sedangkan yang dimaksud dengan reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauhmana hasil pengukuran tetap konsisten bila dilakukan pengukuran beberapa kali terhadap gejala yang sama, dengan alat pengukur yang sama.

Adapun rumus yang digunakan untuk menguji tingkat validitas dan reliabilitas adalah sebagai berikut:

a. Pengujian Validitas (Kesahihan) Kuesioner (Hadi, 1990 : 23) Untuk menguji validitas (kesahihan) yaitu dengan menggunakan teknik korelasi “momen tangkar”, dimana rumus korelasi momen tangkar yang akan digunakan adalah rumus angka kasar yaitu:

[

]

∑ ∑

− − = ) 2 2 2 2 ( )] ( [ ) )( ( Y Y N X X N Y X XY N rxy

(11)

Keterangan:

rxy = korelasi momen tangkar

X = Skor indikator empiris yang diuji Y = total indikator empiris yang diuji N = cacah subjek uji coba

α = 0,05 atau 5%

Uji taraf signifikansi adalah jika r hitung > r tabel, maka valid. Sebaliknya bila r hitung < r tabel, maka tidak valid.

b. Pengujian Reliabilitas (Keandalan) Kuesioner (Hadi, 1991 : 43) Untuk menganalisis reliabilitas atau keandalan yang digunakan hanyalah butir-butir yang dinyatakan valid saja, bukan semua butir yang belum diuji kevalidannya. Jadi analisis reliabilitas atau keandalan harus didahului oleh analisis validitas atau keandalan. Untuk mengetahui tingkat reliabilitas dari kuesioner yaitu dengan teknik belah dua, yaitu dengan membagi semua butir dalam dua kelompok yaitu butir-butir genap dalam satu kelompok, butir-butir gasal atau ganjil dalam satu kelompok. Untuk menguji semua teknik belah dua diperlukan dua rumus yaitu:

Rumus Korelasi “Momen Tangkar” dari Pearson:

[

][

]

− = ) ( ) ( ) )( ( 2 2 2 2 Y Y N X X N Y X XY N rxy

(12)

Keterangan:

rxy = koefisien korelasi

x = skor butir-butir belah dua y = skor butir-butir belah dua N = jumlah sampel

1.8 Analisis Persentase

Analisis Persentase digunakan untuk menguji profil responden yang paling dominan diRumah Sakit Bethesda Yogyakarta, ( Bowen Earl K, Dan Marton K. Staar,1982 :23-27), adapun rumus yang digunakan :

%

100

×

=

N

nx

P

Keterangan P : Nilai Persentase

Nx : Jumlah data berdasarkan karekteristik responden

N : Jumlah data resonden

1.8.1. Analisis Chi–Square

Analisis ini digunakan untuk mengetahui apakah ada perbedaan gender terhadap kinerja dan karir pada karyawan RS.Bethesda Yogyakarta. Untuk melihat ada apa tidak pebedaan tersebut

(13)

digunakan analisis Chi–Square, pengujian dengan menggunakan program SPSS dengan taraf signifikan 0,05 [Djarwanto PS,1982:5). Adapun prosedur pengujian adalah sebagai berikut :

1. Menyatakan hipotesa nol dan hipotesa alternatif.

Ho : Tidak ada perbedaan gender terhadap kinerja dan karir. Ha : Ada perbedaan gender terhadap kinerja dan karir 2. Menentukan taraf signifikan, yaitu : 5% (0,05).

3. Menentukan kriteria penilaian :

Ho diterima bila X2 hitung ≤ 0,05 (r-1) (k-1) berarti Ha ditolak, Ha diterima bila X2 hitung ≥ 0,05 (r-1) (k-1) berarti Ho ditolak Di mana : r : Jumlah baris

k : Jumlah kolom

4. Perhitungan Chi–Square menggunakan rumus : X2 =Σ ( fo – fe )²

fe

Dimana :

X2 : Chi–Square

Fo : Frekuensi observasi atau hasil percobaan

Fe : Frekuensi yang diharapkan atau frekuensi sesuai dengan kondisi Ho

(14)

5. Uji Signifikasi

Untuk membuktikan apakah perbedaan gender terhadap kinerja dan karir , maka perlu diadakan pengujian. Adapaun pengujian sebagai berikut :

a. Uji T

Tujuannya adalah untuk mengetahui apakah ada perbedaan variabel independen gender terhadap variabel dependen kinerja dan karir.

t–hitung =

b

S b−β

Dimana : b = koefisien regresi Sb = standar error dari slope

β = slope hipotesa Uji hipotesa

H0 : bi = 0 (tidak ada perbedaan variabel independen terhadap

variabel dependen)

Ha : bi ≠ (ada perbedaan variabel independen terhadap variabel dependen).

Adapun model dalam penulisan skripsi ini adalah :

a. Perbedaan Gender terhadap kinerja yang ada dalam suatu organisasi kerja tepatnya di Rumah Sakit Bethesda Yogykarta.

b. Perbedaan Gender terhadap karir yang terjadi dalam suatu organisasi kerja tepatnya di Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta.

(15)

1.9. Sistematika Penulisan

Sistematika Penulisan ini terdiri dari lima Bab yang dapat diuraikan sebagai berikut :

Bab I. Pendahuluan, menjelaskan Latar Belakang Masalah, Rumusan Masalah, Batasan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, Hipotesis, Metode Penelitian serta Sistematika Penulisan.

Bab II. Landasan Teori berisi tentang teori-teori yang berhubungan dengan penelitian tersebut, serta penjelasan mengenai faktor perbedaan gender terhadap pengalaman kerja, kinerja dan karir .

Bab III. Gambaran umum Daerah Penelitian dan sampel berisi tentang gambaran umum sampel penelitian. Pada Bab ini akan di bahas mengenai gambaran umum karyawan di Rumah Sakit. Bethesda Yogyakarta berdasarkan jabatan menengah keatas dan gambaran umum responden penelitian.

Bab IV. Analisis Data, bab ini tentang pengujian kuisioner yang menggunakan validitas dan realibitas untuk mengetahui hasil kuisioner. Selanjutnya digunakan uji Chi–Square dan uji ‘T’ untuk mengetahui faktor-fakor apa saja yang perbedaan gender ini pada pengalaman organisasi, kinerja dan karir karyawan di Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta.

Bab V. Kesimpulan dan Saran, berisi tentang kesimpulan yang diperoleh dari hasil analisis data dan saran-saran yang dapat dijadikan masukan bagi Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta.

Referensi

Dokumen terkait

Warning system yang dibutuhkan saat ini pada sistem yang ada yaitu peringatan untuk data barang, jika stok yang ada sudah mendekati minimal barang yang

Di sini muncul daerah warna warna Ungu dikarenakan bahwa pada campuran ini menggunakan Oksigen murni sehingga reaksinya menjadi sangat reaktif ssehingga daerah

Kuadran 2 merupakan gaya terpadu yang menunjukkan orientasi yang tinggi pada tugas atau pekerjaan dan juga pada hubungan atau orang, sehingga responden yang

Undang-undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik mengatur hal yang berkaitan dengan informasi publik, hak dan kewajiban pemohon dan pengguna informasi

Penelitian ini merupakan penelitian yang dilakukan bersama tim peneliti konseling menopause, menggunakan rancangan eksperimen semu, terdiri dari dua kelompok yakni kelompok

perkembangan para pedagang usaha tekstil bermotif batik dengan adanya. penambahan modal itu sendiri, yang mana termasuk dalam

Temubual mendalam secara bersemuka dan separa bersturuktur telah dilakukan terhadap dua (2) syarikat yang menyediakan khidmat sertu (disebut sebagai Syarikat G

Berdasarkan informasi yang dijelaskan oleh beberapa informan diatas dapat disimpulkan bahwa prosedur pelaksanaan kegiatan nilai religius sebagai berikut, sholat