BAB III
Metodologi Penelitian
3.1 Objek Penelitian
Objek penelitian ini adalah Industri Minyak Kemiri Momara yang merupakan industri rumahan (home industry) yang berlokasi di Jl. Puspanjolo Timur X no. 7, Semarang.
3.2 Metode Pengumpulan Data
3.2.1 Jenis Data
Dalam melakukan suatu penelitian dibutuhkan data – data yang mendukung penelitian tersebut. Data dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu data kualitatif dan data kuantitatif.
a. Data Kualitatif
b. Data Kuantitatif
Merupakan data yang berbentuk angka atau data kualitatif yang diangkakan (Jogiyanto, 2013). Data sekunder dari penelitian ini mengenai bukti transaksi yang telah dilakukan maupun catatan-catatan keuangan industri Minyak Kemiri Momara.
3.2.2 Sumber Data
Sumber data yang digunakan dalam suatu penelitian terdapat 2 macam, yakni tipe data primer dan tipe data sekunder.
a. Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh dari sumber pertama baik dari hasil pengukuran maupun observasi langsung (Jogiyanto, 2013). Data yang digunakan meliputi struktur organisasi, job description, sistematika proses produksi, serta aktivitas operasional yang terjadi pada industri Minyak Kemiri Momara melalui proses wawancara.
b. Data Sekunder
(Jogiyanto, 2013). Data tersebut diperoleh dari pencatatan transaksi dalam buku keuangan perusahaan.
3.3 Teknik Pengumpulan Data
Perancangan desain sistem ini membutuhkan data pendukung yang diperoleh dari suatu metode pengumpulan. Metode – metode tersebut diantaranya ialah:
1. Metode Observasi
Metode ini merupakan teknik atau pendekatan untuk mendapatkan data primer dengan cara mengamati langsung objek dan datanya (Jogiyanto, 2013). Penulis mengamati kegiatan yang ada di perusahaan yang akan diteliti hingga mengetahui masalah yang dihadapi oleh perusahaan.
2. Metode Wawancara
3. Metode Dokumentasi
Metode ini merupakan teknik pengumpulan data yang diperoleh dari catatan atau arsip. (Jogiyanto, 2013). Data tersebut berupa berbagai macam catatan yang dimiliki perusahaan.
3.4 Metode Analisis Data
Metode analisis yang digunakan ialah pendekatan Model Driven
Development (MDD). Tahapan dalam pendekatan ini meliputi:
1. Tahap Identifikasi Masalah
Tahap ini menganalisis masalah yang terdapat pada perusahaan seperti kelemahan sistem yang diterapkan oleh perusahaan tersebut.
2. Tahap Analisis Masalah
Tahap ini memiliki tujuan untuk menemukan akar permasalahan dan menganalisis tentang kebutuhan sistem yang diperlukan perusahaan.
3. Tahap Identifikasi Kebutuhan Sistem
4. Tahap Sistem a. Desain Data
Desain ini didahului dengan mendesain database yang terdiri dari beberapa field. Tahapan ini juga membuat
Entity Relationship Diagram (ERD).
b. Desain Proses
Desain ini menggambarkan proses bisnis yang dilakukan dengan membuat alur proses dan aliran data akuntansi pada industri Minyak Kemiri Momara. Pendesainan menggunakan diagram arus data (DFD).
c. Desain Interface
Desain ini menggambarkan kebutuhan atau desain dari sistem bisnis. Desain input dan output dalam penelitian ini akan dibuat menggunakan software Microsoft Access.
3.5Gambaran umum objek penelitian
3.5.1 Gambaran Umum Industri Minyak Kemiri Momara
tahun). Perusahaan ini berdiri sejak tahun 2015 dengan mempekerjakan 4 orang karyawan. Dalam memproduksi minyak kemiri ini, belum menggunakan mesin yang canggih, tetapi masih dilakukan dengan cara manual yang menggunakan bantuan tenaga manusia dari awal proses produksi hingga pengemasan produk. Produksi minyak kemiri dikerjakan setiap hari untuk memenuhi pesanan dari para pelanggan. Kebanyakan pelanggan setia dari produk ini berasal dari berbagai luar kota.
Produk ini banyak diminati oleh berbagai kalangan. Selain itu, produk ini 100% alami. Produk yang dihasilkan ialah minyak kemiri murni, tanpa ada campuran bahan pengawet. Produk yang dihasilkan hanya 1 jenis yakni minyak kemiri murni. Semakin banyaknya pesanan yang ada, membuat pemilik mengharuskan untuk pindah ke tempat yang ukurannya lebih memadai agar dapat menunjang produksi minyak kemiri tersebut. Yang dulunya tempat produksi minyak jadi satu dengan rumah mertua, sekarang beliau memiliki rumah produksi sendiri di daerah BSB Jatisari Asri.
Pembuatan minyak kemiri ini cukup mudah, karena tidak memerlukan banyak bahan baku maupun cara yang rumit. Adapun proses pembuatan minyak kemiri, yakni:
3. Baka biji kemiri lalu giling kemiri bersamaan dengan air, perbandingan 1:1.
4. Diamkan gilingan kemiri dan air selama semalaman.
5. Saring gilingan kemiri dan air yang sudah semalaman didiamkan.
6. Masak hinga keluar minyaknya.
7. Saring dan ambil minyak yang sudah jadi. 8. Diamkan hingga dingin.
9. Kemas minyak kemiri ke dalam wadah. 10.Proses selesai.
Industri Minyak Kemiri Momara ini dipilih karena usaha ini belum menerapkan sistem informasi akuntansi dan belum menggunakan sistem berbasis teknologi yang lebih modern dalam aktivitas operasional sehari-hari. Di samping itu, pencatatan keuangannya juga masih menggunakan sistem manual, dengan menuliskannya ke dalam satu buku. Pencatatannya belum berupa laporan keuangan. Personil di dalamnya mengerjakan lebih dari 1
jobdesc sehingga menyebabkan fokus kerjanya terbelah antara
yang satu dengan yang lain dikarenakan jumlah karyawan yang masih minim. Sebaiknya perlu ada penambahan karyawan, disamping membuka peluang bagi para pencari kerja, juga dapat menjadikan karyawan fokus dalam 1 pekerjaan.
3.5.2 Struktur Organisasi
Gambar 3.1 Struktur Organisasi
3.1.3 Job Description
Setiap pegawai yang bekerja di suatu perusahaan pasti memiliki tugas yang berbeda-beda. Pembagian tugas yang ada dalam industri Minyak Kemiri Momara, meliputi:
a. Pemilik: bertanggung jawab dalam mengkontrol aktivitas produksi, pembelian maupun penjualan. Menerima laporan dari bagian administrasi dan pemasaran. Mendata seluruh transaksi ke dalam pembukuan. Mengambil keputusan apabila terjadi kendala dalam aktivitas operasional.
b. Bagian Administrasi dan Pemasaran: bertanggung jawab atas aktivitas operasional (pencatatan), bertugas
PEMILIK
BAG. ADMININSTRASI DAN PEMASARAN
membeli perlengkapan dan peralatan produksi, melakukan pengiriman produk serta melakukan publikasi melalui media sosial untuk memasarkan produk.
c. Bagian Produksi: bertugas menyiapkan bahan baku dan melakukan proses produksi dari minyak kemiri tersebut hingga siap untuk dipasarkan.
3.6Sistem Akuntansi pada Industri Minyak Kemiri Momara
3.6.1 Sistem Pembelian Bahan Baku
Proses:
1. Bagian produksi: memeriksa dan mencatat persediaan bahan baku yang perlu di restock, menyerahkan daftar catatan ke bagian administrasi dan menerima pasokan persediaan yang sudah dibeli.
3.6.2 Sistem Penjualan Barang Proses:
1. Bagian administrasi: menerima pesanan dan pembayaran dari konsumen, memberikan faktur kepada konsumen sebagai tanda bukti telah melunasi. Kemudian mencatat penjualan produk secara tunai, lalu memberikan catatan pemesanan produk dari pelanggan kepada bagian produksi.
2. Bagian produksi: menerima catatan dari bagian administrasi mengenai berapa banyak produk yang harus dibuat dan dikirimkan ke pelanggan, memproduksi barang sesuai dengan pesanan hingga ke tahap pengemasan (packing).
3.6.3 Sistem Produksi Barang Proses:
1. Bagian administrasi: merekap semua data pesanan dari beberapa konsumen dan menyesuaikannya agar tidak ada kesalahan saat pengemasan dalam kardus. Setelah data siap, lalu diberikan ke bagian produksi untuk segera diproses. Setelah barang sudah dikemas rapi ke dalam kardus, produk siap diantar ke instansi jasa pengiriman barang.
Tabel 3: Sistem Pembelian Bahan Baku
BAGIAN PRODUKSI BAGIAN ADMINISTRASI
BAGIAN ADMINISTRASI BAGIAN PRODUKSI
BAGIAN ADMINISTRASI BAGIAN PRODUKSI
Tabel 5: Sistem Produksi Barang Mulai
Selesai
Cek persediaan bahan baku
Kirim Barang
Packing ke kardus Pengemasa n produk
Proses Produksi Menyiapkan
bahan baku sesuai takaran Lapor ke bag.