PROPOSAL SUPERVISI
PROPOSAL SUPERVISI
PRAKTIK PROFESI MANAJEMEN KEPERAWATAN
PRAKTIK PROFESI MANAJEMEN KEPERAWATAN
DI RUANG ISAMAIL RS.SITI
DI RUANG ISAMAIL RS.SITI KHOTIJAH SEPAJANG
KHOTIJAH SEPAJANG
Oleh : Oleh : KELOMPOK 6 KELOMPOK 6 1.
1. Eko Prastiya .A S.KepEko Prastiya .A S.Kep 2.
2. Indra Prasetyo S.KepIndra Prasetyo S.Kep 3.
3. Lilis Suprastiana S.KepLilis Suprastiana S.Kep 4.
4. Sri Dwi Purnamasari S.KepSri Dwi Purnamasari S.Kep 5.
5. Dendi eko cahyono S.KepDendi eko cahyono S.Kep 6.
6. Dondy Candra Kusuma S.KepDondy Candra Kusuma S.Kep 7.
7. M.Faqih Siddiq S.KepM.Faqih Siddiq S.Kep 8.
8. Enniq Mazayudha S.KepEnniq Mazayudha S.Kep 9.
9. Nurul Fitria S.Kep Nurul Fitria S.Kep 10.
10. Nur Choiriah S.Kep Nur Choiriah S.Kep 11.
11. Uswatun Hasanah S.KepUswatun Hasanah S.Kep
PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS
PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA
2013
2013
PENDAHULUAN PENDAHULUAN
Saat ini tuntutan masyarakat pada pelayanan keperawatan semakin tinggi Saat ini tuntutan masyarakat pada pelayanan keperawatan semakin tinggi karena tingkat pengetahuan dan kesadaran akan kebutuhan yang tinggi pula. karena tingkat pengetahuan dan kesadaran akan kebutuhan yang tinggi pula. Perawat diharapkan semakin profesional dalam memberikan pelayanan Perawat diharapkan semakin profesional dalam memberikan pelayanan keperawatan untuk mendapatkan kepercayaan masyarakat, sehingga dapat keperawatan untuk mendapatkan kepercayaan masyarakat, sehingga dapat memenuhi tuntutan masyarakat sebagai pengguna jasa keperawatan.
memenuhi tuntutan masyarakat sebagai pengguna jasa keperawatan.
Diharapkan kualitas pelayanan keperawatan senantiasa memenuhi harapan Diharapkan kualitas pelayanan keperawatan senantiasa memenuhi harapan konsumen dan sesuai standar yang berlaku, maka diperlukan suatu pengawasan konsumen dan sesuai standar yang berlaku, maka diperlukan suatu pengawasan terhadap pelaksanaan asuhan keperawatan. Supervisi merupakan salah satu fungsi terhadap pelaksanaan asuhan keperawatan. Supervisi merupakan salah satu fungsi dari manajemen. Seorang manajer hendaknya mampu menjalankan fungsi dari manajemen. Seorang manajer hendaknya mampu menjalankan fungsi manajemen agar dapat mencapai tujuan secara berdaya guna. Manajer ruangan manajemen agar dapat mencapai tujuan secara berdaya guna. Manajer ruangan dalam hal ini kepala ruangan melaksanakan supervisi terhadap tindakan dalam hal ini kepala ruangan melaksanakan supervisi terhadap tindakan keperawatan yang dilakukan oleh perawat primer. Supervisi mempunyai tiga keperawatan yang dilakukan oleh perawat primer. Supervisi mempunyai tiga kegunaan, pertama supervisi berguna untuk meningkatkan kemampuan supervisi kegunaan, pertama supervisi berguna untuk meningkatkan kemampuan supervisi dalam memberikan pelayanan pada pelaksana kegiatan (perawat). Kedua, dalam memberikan pelayanan pada pelaksana kegiatan (perawat). Kedua, supervisi bemanfaat untuk meningkatkan kemampuan para pelaksana kegiatan. supervisi bemanfaat untuk meningkatkan kemampuan para pelaksana kegiatan. Ketiga, hasil supervisi berguna untuk menyusun pedoman atau petunjuk Ketiga, hasil supervisi berguna untuk menyusun pedoman atau petunjuk pelaksanaaan
pelaksanaaan layanan layanan professional professional kepada kepada pelaksana pelaksana kegiatan. kegiatan. Supervisi Supervisi akanakan mencapai tingkst keguinaan yang tinggi pada kegiatannya dilakukan melalui tiga mencapai tingkst keguinaan yang tinggi pada kegiatannya dilakukan melalui tiga prinsip
prinsip hubungan hubungan kemanusiaan kemanusiaan yaitu yaitu pengakuan pengakuan dan dan penghargaan, penghargaan, objektivitanobjektivitan dan kesejawatan di Ruang Ismail RS. Siti Khotidjah Sepajang .
dan kesejawatan di Ruang Ismail RS. Siti Khotidjah Sepajang .
Oleh karena itu perlu diadakan kegiatan delegasi dan supervisi untuk Oleh karena itu perlu diadakan kegiatan delegasi dan supervisi untuk memberikan gambaran tentang pelaksanaan dan pendokumentasian supervisi
memberikan gambaran tentang pelaksanaan dan pendokumentasian supervisi yangyang sesuai.
sesuai.
1.
1. TUJUANTUJUAN 1.1
1.1 Tujuan UmumTujuan Umum
Mampu mengaplikasikan peran kepala ruangan sebagai supervisor Mampu mengaplikasikan peran kepala ruangan sebagai supervisor dalam lingkup tanggung jawabnya, terutama untuk menilai
dalam lingkup tanggung jawabnya, terutama untuk menilai kinerjakinerja perawat dalam pelaksanaan pemberian obat melalui injeksi intravena di perawat dalam pelaksanaan pemberian obat melalui injeksi intravena di
Ruang Ismail RS. Siti Khotidjah Sepajang Ruang Ismail RS. Siti Khotidjah Sepajang
1.2 Tujuan Khusus
a. Kepala ruangan mampu merumuskan tujuan supervisi tindakan pemberian obat melalui injeksi intravena
b. Kepala ruangan mampu melakukan supervisi pemberian obat melalui injeksi intravena
c. Kepala ruangan mampu mengevaluasi dan menilai pengetahuan perawat dalam pelaksanaan pemberian obat melalui injeksi intravena
d. Kepala ruangan mampu mengevaluasi dan menilai kinerja perawat dalam pelaksanaan pemberian obat melalui injeksi intravena
e. Kepala ruangan mampu mengevaluasi dan menilai sikap perawat dalam melakukan prosedur pemberian obat melalui injeksi intravena
f. Kepala ruangan mampu memberikan reward pada perawat primer dalam prosedur pemberian obat melalui injeksi intravena
g. Kepala ruangan mampu memberikan konsep solusi dan perbaikan dalam pelaksanaan prosedur pemberian obat melalui injeksi intravena h. Kepala ruangan mampu mendokumentasikan hasil supervisi prosedur
pemberian obat melalui injeksi intravena
i. Kepala ruangan mampu memberikan rencana tindak lanjut dari supervisi yang telah dilakukan.
j. Kepala ruangan mampu membimbing dan memberikan masukan kepada staf
2. MANFAAT
Bagi Pasien:
a. Membantu menyelesaikan masalah pasien sehingga mempercepat masa penyembuhan.
b. Memberikan perawatan secara profesional dan efektif kepada pasien. c. Memberikan kepuasan pada pasien.
Bagi Perawat:
a. Dapat meningkatkan kemampuan kognitif, afektif dan psi komotor perawat.
c. Menciptakan komunitas keperawatan profesional. Bagi Rumah Sakit:
- Meningkatkan mutu pelayanan di rumah sakit. Bagi Institusi :
- Mahasiswa mampu mengaplikasikan asuhan keperawatan sesuai prosedur tetap yang benar.
3. PELAKSANAAN
Kegiatan supervisi prosedur pemasangan infus akan dilaksanakan pada: Hari/ tanggal :
Waktu : ... WIB
Tempat : Di Ruang Ismail RS. Siti Khotidjah Sepajang
Topik : Supervisi peran perawat dalam prosedur pemberian obat melalui injeksi intravena
Supervisor : Kepala ruangan
Sasaran : Perawat primer yang mendelegasikan tugas kepada Perawat Associate
4. MATERI YANG DISUPERVISI
- Persiapan prosedur pemberian obat melalui injeksi intravena - Pelaksanaan prosedur pemberian obat melalui injeksi intravena
5. INSTRUMEN
-
Instrumen pemberian obat melalui injeksi intravena Persiapan Alat1. Instrumen penilaian Supervisi
1. Format penilaian instrumen supervisi prinsip pelaksanaan pemberian obat intarvena
6. STRUKTUR PENGORGANISASIAN
Penanggung jawab : ...S.Kep Kepala Ruangan : ...S.Kep. Perawat Primer 1 : ...S.Kep Perawat Primer 2 : ...S.Kep Perawat Associate1 : ...S.Kep Perawat Associate2 : ...S.Kep 7. PELAKSANAAN KEGIATAN Tahap kegiatan KARU PERAWAT PRIMER PERAWAT ASSOCIATE Tempat Pra Supervisi 5 menit 1. Salam Pembukaan 2. Menyampaikan tujuan supervisi 3. Menentukan
kegiatan yang akan disupervisi:
mengecek kondisi pasien yang akan
dilakukan pemberian obat intarvena 4. Menjelaskan instrumen/ format penilaian yang akan digunakan. 5. Mempersilahkan perawat primer untuk tindakan pemberian obat intarvena 1. Menguraikan tentang tindakan pemberian obat intarvena itu 2. Mendelegasikan kepada perawat associate untuk menyiapkan perlengkapan pemberian obat intarvena 1.Menerima delegasi dari perawat primer untuk menyiapkan pemberian obat intarvena Ruang Karu Supervisi 15 menit 1.Melakukan pengawasan & koordinasi 2.Melakukan crosscheck kelengkapan alat. 3.Menilai pelaksanaan 1. Melakukan cross cek kelengkapan pemberian obat intarvena 2. Menjelaskan kepada pasien dan keluarga tentang prosedur 1. Membantu perawat primer mempersiap-kan alat yang belum ada
untuk
pemberian obat intarvena
pemberian obat intarvena
berdasarkan format supervisi
4.Mencatat jika ditemukan ada hal-hal yang perlu didiskusikan bersama perawat primer dan perawat pelaksana. 5.Mengisi format/ instrumen penilaian supervisi 6.Menanyakan perasaan perawat primer setelah dilakukan supervisi 7.Menyampaikan hasil penilaian supervisi ( fair ) 8.Memberikan feedback, reward, follow up dan konsep solusi terhadap masalah yang ditemukan pemberian obat intarvena 3. Mendelegasikan pada perawat assosiate untuk membantu pemberian obat intarvena 4. Melakukan langkah-langkah pemberian obat intarvena a. Pasang pengalas dibawah bagian yang akan ditusuk b. Memakai sarung tangan c. Raba vena yang di maksud, pasang torniket dan pasien dianjurkan mengepalkan tangannya d. Tegangkan kulit diatas vena dengan jari-jari tangan
kiri agar vena tidak mudah bergerak e. Tusukkan
jarum sampai masuk ke
vena, lalu tarik jarum pengarah dan perlahan 2. Membawa trolley ke bed pasien 3. Menerima delegasi dari perawat primer untuk membantu pemberian obat intarvena
masukkan kateter infus, pastikan tidak terjadi vena kolaps, lakukan fiksasi pada kateter infus, kemudian sambungkan dengan infus set f. Alirkan cairan infus sesuai dengan kebutuhan g. Catat tanggal dan jam pemasangan infus h. Rapikan kembali alat-alat yang digunakan i. Lepas sarung tangan dan kemudian cuci tangan 5. Menemui Karu bersama perawat Assosiate untuk evaluasi 6. Menemui Karu untuk evaluasi tindakan perawat primer dan perawat Assosiate Post Supervisi 10 menit 1.Dokumentasi hasil supervisi 2.Salam penutup 1.Karu memanggil PP klarifikasi 2.Supervisor 1. Mendengar-kan dengan seksama 2. Menerima hasil Ruang Karu
melakukan Tanya jawab dengan PP dan PA 3.Menyampaikan hasil supervisi (Fair) 4.Supervisor memberikan masukan dan solusi pada PP dan PA 5.Supervisor memberikan reinforcement pada PPdan PA 6.Memberikan feed
back dan follow up 7.Mendengarkan dengan seksama 8.Menerima hasil penilaian 9.Tanda tangan hasil supervise penilaian
8. ALUR PELAKSANAAN SUPERVISI
Ka. Bid Perawatan
Kasi Perawatan
Keterangan : Kegiatan supervisi Delegasi dan supervisi Bagan 2.1 Alur Supervisi Keperawatan (Nursalam, 2007)
9. KRITERIA EVALUASI 1. Struktur:
a. Menentukan penanggung jawab supervisi keperawatan b. Menyusun konsep supervisi keperawatan.
c. Koordinasi dengan pembimbing klinik dan akademik d. Menentukan materi supervisi.
2. Proses:
a. Melaksanakan supervisi keperawatan oleh Karu kepada perawat primer dan perawat pelaksana
b. Perawat primer dan perawat pelaksana melaksanakan tugas sesuai dengan diskripsi tugas masing-masing
c. Mendokumentasikan hasil pelaksanaan supervisi keperawatan. d. Karu mengisi lembar penilaian sesuai petunjuk tehnis pengisian 3. Hasil:
a. Mahasiswa mampu melaksanakan supervisi secara optimal. b. Supervisi dilaksanakan sesuai dengan rencana
c. Supervisor mengevaluasi hasil supervise
d. Supervisor memberikan reward/feed back pada perawat primer dan perawat pelaksana
10. LAMPIRAN MATERI a. Pengertian
Supervisi keperawatan adalah suatu proses pemberian sumber-sumber yang dibutuhkan perawat untuk menyelesaikan tugas dalam rangka mencapai tujuan (Nursalam, 2007).
b. Tujuan Supervisi
Tujuan supervisi adalah pemenuhan dan peningkatan pela yanan pada klien dan keluarga yang berfokus pada kebutuhan, keterampilan dan
kemampuan perawat dalam melaksanakan tugas.
c. Prinsip Supervisi
2) Supervisi memerlukan pengetahuan dasar manajemen, keterampilan
hubungan antar manusia dan kemampuan menerapkan prinsip manajemen dan kepemimpinan.
3) Fungsi supervisi diuraikan dengan jelas, terorganisir dan dinyatakan melalui petunjuk, pengaturan, uraian tugas dan standar.
4) Supervisi merupakan proses kerja sama yang demokrasi antara supervisor dan perawat pelaksana.
5) Supervisi merupakan visi, misi, falsafah, tujuan dan rencana yang spesifik. 6) Supervisi menciptakan lingkungan yang kondusif, komunikasi efektif,
kreatifitas dan motivasi.
7) Supervisi mempunyai tujuan yang berhasil dan berdaya guna dalam pelayanan keperawatan yang memberi kepuasan klien, perawat dan
manajer.
d. Pelaksana Supervisi 1) Kepala ruangan
a) Bertanggungjawab dalam supervisi pelayanan keperawatan pada klien di ruang perawatan.
b) Merupakan ujung tombak penentu tercapai atau tidaknya tujuan pelayanan kesehatan di rumah sakit.
c) Mengawasi perawat pelaksana dalam melaksanakan praktik keperawatan di ruang perawatan.
2) Pengawas perawatan
Bertanggung jawab dalam mensupervisi pelayanan pada Kepala Ruangan yang ada di instalasinya.
3) Kepala seksi perawatan
Mengawasi instalasi dalam melaksanakan tugas secara langsung dan seluruh perawat secara tidak langsung.
e. Langkah-langkah Supervisi
Tahap I Di Nurse Station (Pra- Supervisi)
Supervisor (Kepala Ruangan) memberitahu PP (Perawat Primer) bahwa akan dilakukan supervisi prosedur pemberian obat melalui intravena Kegiatan ini bertujuan untuk mengevaluasi dan menilai pengetahuan, kinerja, sikap perawat dalam melaksanakan pemasangan infus sehingga dapat meningkatkan
kualitas dan mutu pelayanan.
Tahap II Di Ruang perawat (Pra- Supervisi)
PP bersama PA (perawat assosiate) menyiapkan peralatan. Setelah siap PA memanggil Kepala ruangan.
Tahap III Di Bed Pasien (Supervisi) Tempat Persiapan alat Nurse station
♂
1♂
2♂
3♂
6♂
5♂
4♂
7♂
8 trolley PP PA KARU IV II III IPP bersama PA melakukan prosedur tindakan pemberian obat intarvena. Karu menilai kinerja perawat berdasarkan instrumen yang telah disiapkan, menilai kognitif, afektif dan psikomotor saat melakukan tindakan di depan pasien. Bila memungkinkan dilakukan follow up saat itu juga. Misal cara cuci
tangan, komunikasi yang terlewatkan pemberian obat intarvena. Pelaksanaan supervisi dengan inspeksi, wawancara, dan validasi data.
Tahap IV Di Ruang Karu (Pos-Supervisi)
Supervisor (Karu) mengklarifikasi permasalahan yang ada
”
Fair” (Karu memberitahu kesalahanPP)“
Feedback” (Karu memberitahu PP bagaimana tindakan yang seharusnya)
“
Follow-Up” (Karu bersama PP merencanakan tindakan tersebut secara bersama untuk melakukan perbaikan).“
Reinforcement” (Karu memberikanreward dan dukungan pada PP dan PA)f. Peran supervisor dan fungsi supervisi keperawatan
Peran dan fungsi supervisor dalam supervisi adalah mempertahankan keseimbangan pelayanan keperawatan dan manajemen sumber daya yang tersedia (Nursalam,2007).
1) Manajemen Pelayanan Keperawatan. Tanggungjawab supervisor adalah
a. Menetapkan dan mempertahankan standar praktik keperawatan. b. Menilai kualitas asuhan keperawatan dan pelayanan yang diberikan.
c. Mengembangkan peraturan dan prosedur yang mengatur pelayanan keperawatan, kerjasama dengan tenaga kesehatan lain yang terkait. 2) Manajemen Anggaran
Manajemen keperawatan berperan aktif dalam membantu perencanaan dan pengembangan. Supervisor berperan dalam:
a. Membantu menilai rencana keseluruhan dikaitkan dengan dana tahunan yang tersedia, mengembangkan tujuan unit yang dapat dicapai sesuai tujuan di Ruang Ismail RS. Siti Khotidjah Sepajang.
b. Membantu mendapatkan informasi statistik untuk merencanakan anggaran keperawatan.
c. Memberi justifikasi proyeksi anggaran unit yang dikelola.
Supervisi yang berhasil guna dan berdaya guna tidak dapat terjadi begitu saja, tetapi memerlukan praktik dan evaluasi penampilan agar dapat dijalankan dengan tepat. Kegagalan supervisi dapat menimbulkan kesenjangan dalam pelayanan keperawatan.
g. Tehnik Supervisi
1) Proses supervisi keperawatan terdiri dari 3 elemen kelompok, yaitu 1) Mengacu pada standar asuhan keperawatan.
2) Fakta pelaksanaan praktik keperawatan sebagai pembanding untuk menetapkan pencapaian.
3) Tindak lanjut dalam upaya memperbaiki dan mempertahankan kualitas asuhan.
2) Area Supervisi.
1) Pengetahuan perawat tentang perkembangan klien.. 2) Ketrampilan yang dilakukan disesuaikan dengan standar.
3) Sikap penghargaan terhadap pekerjaan misalnya kejujuran, empati. 3) Cara Supervisi
Supervisi dapat dilakukan melalui dua cara, yaitu 1. Langsung
Supervisi dilakukan secara langsung pada kegiatan yang sedang
berlangsung, dimana supervisor dapat terlibat dalam kegiatan, feed back dan perbaikan. Adapun prosesnya adalah
1) Perawat pelaksana melakukan secara mandiri suatu tindakan keperawatan didampingi oleh supervisor.
2) Selama proses, supervisor dapat memberi dukungan, reinforcement dan petunjuk.
3) Setelah selesai, supervisor dan perawat pelaksana melakukan diskusi yang bertujuan untuk menguatkan yang telah sesuai dan memperbaiki yang masih kurang. Reinforcement pada aspek yang positif sangat penting dilakukan oleh supervisor.
Supervisi dilakukan melalui laporan baik tertulis maupun lisan. Supervisor tidak melihat langsung apa yang terjadi di lapangan sehingga mungkin terjadi kesenjangan fakta. Umpan balik dapat diberikan secara tertulis.
DAFTAR PUSTAKA
Nursalam.2007. Manajemen Keperawatan: Aplikasi Dalam Praktik Keperawatan Profesional .Edisi kedua.Salemba Medika. Jakarta.
Nursalam.2001. Proses dan Dokumentasi Keperawatan Konsep dan Praktik . Salemba Medika. Jakarta
Potter&Perry.2005. Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses dan Praktik . Edisi 4.EGC. Jakarta
SOP INJEKSI
PROSEDUR TINDAKAN PEMBERIAN SUNTIKAN ( INJEKSI )
1. Injeksi ini dilakukan dengan menyuntikkan obat kedalam pembuluh darah vena
2. Injeksi intravena diberikan jika diperlukan reaksi obat yang cepat 3. Sudut penyuntikan 15o-30okemudian sejajar dengan vena
4. Tempat penyuntikan pada vena yang terlebih dahulu dicari vena bagian distal kemudian ke bagian proksimal
1. Persiapan Alat
1. Spuit dengan jarum no.22-25 2. Kapas alkohol
3. Obat dari ampul atau vial 4. Sarung tangan bersih 5. Catatan pengobatan 6. Tourniquet 7. Bak injeksi 8. Bengkok 9. Perlak Persiapan Pasien
1. Sapa pasien dengan senyum ramah 2. Jelaskan prosedur tindakan
2. Kerja
a. Tutup tirai atau pintu b. Cuci tangan
c. Ambil obat sesuai dosis d. Pakai sarung tangan
e. Posisikan pasien nyaman dan rileks
f. Tentukan vena yang akan ditusuk ( vena basilika dan vena chefalika), syarat vena: tidak bercabang, bukan bekas tusukan, kulit tidak berbulu. g. Pasang perlak di bawah area yang akan disuntik
h. Bila vena sudah ditemukan ( misal vena basilika) atur lengan lurus dan pasang tourniquet sampai vena benar-benar dapat dilihat dan diraba
i. Siapkan spuit yang sudah berisi obat, bila masih terdapat udara dalam spuit, maka udara harus dikeluarkan
j. Bila klien terpasang veinflon, bersihkan port penyuntikan yang mengarah ke aliran iv yang utama dengan kapas alkohol.
k. Buka aliran port i.v tersebut dan buka jarum spuit kemudian masukkan spuit tanpa jarum ke dalam veinflon dan suntikkan obat.
l. Tusukkan jarum ke dalam vena dengan posisi jarum sejajar dengan vena dengan sudut
15-m. Lakukan aspirasi dengan cara menarik plunger spuit. Bila darah sudah terhisap lepaskan tourniquet dan dorong obat pelan-pelan ke dalam vena n. Setelah obat masuk vena, segera tarik spuit, usap dengan kapas alkohol
dengan sedikit menekan
o. Kembalikan pasien pada posisi yang nyaman.
p. Tutup dan buang spuit, ampul / vial ditempat yang telah tersedia (sampah medis untuk benda tajam)
q. Observasi respon pasien terhadap penyuntikan r. Lepas sarung tangan dan cuci tangan
s. Dokumentasikan prosedur (5T+1W: Tepat obat, tepat dosis, tepat pasien, tepat waktu, tepat cara pemberian dan waspada)
t. Observasi efek samping obat (kemerahan, nyeri dan panas)
3. Terminasi
1. Berikan pujian pada klien 2. Ucapkan terima kasih
Fase Tugas Perawat
Prainteraksi ü Melakukan verifikasi data sebelumnya bila ada ü Mencuci tangan
ü Menyiapkan obat dengan benar
Orientasi
ü Menberikan salam sebagai pendekatan terapeutik
ü Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada keluarga / pasien
ü Menanyakan kesiapan pasien sebelum melakukan tindakan
Kerja
ü Mengatur posisi pasien sesuai tempat penyuntikan ü Memasang perlak dan alasnya
ü Membebaskan daerah yang akan dilakukan injeksi / menutup pintu sebagai privasi.
ü Memakai sarung tangan
ü Menentukan tempat penyuntikan dengan benar ü Memasukan spuit dengan jarum masuk 2/3
ü Melakukan aspirasidan pastikan darah masuk spuit ü Memasukan obat secara perlahan
ü Mencabut jarum dari tempat penusukan ü Membuang spuit kedalam bengkok Terminasi
ü Melakukan evaluasi tindakan
ü Melakukan kontrak untuk kegiatan selanjutnya ü Berpamitan dengan pasien
ü Mencuci tangan
ü Mencatan kegiatan dalam lembar catatan keperawatan
FORMAT PENILAIAN SUPERVISI PEMBERIAN OBAT INTRA VENA
Yang disupervisi : Aspek
Penilaian Parameter Bobot
Dilakukan
Ket Ya Tidak
Persiapan
Pelaksanaan
A. Persiapan Alat Steril :
1. 1 1 2. 1 3. 4. 1 5. 1 6. 1 7. 1 8. 1 9. 1 10. 1 11. 1 D. Menyiapkan pasien :
1. Memberi penjelaskan kepada pasien
tentang prosedur yang akan dilakukan 1
2. Menyiapkan lingkungan 1
A. Pelaksanaan pemberian obat
1. Tutup korden dan pintu kamar pasien 1
2. Baca basmalah 1 3. Cuci tangan 2 4. 2 5. 2 6. 2 7. 1 8. 1 9. 1 10. 1 11. 1
12. 1
13. 1
14. 1
Sikap perawat : 1
1. Komunikasi dan kerjasama 1
2. Kecekatan 1
3. Tanggung jawab dan kewaspadaan 1 Evaluasi 1. Mengevaluasi lokasi penyuntikan dan
kelancaran tetesan 1
2. Mengevaluasi kenyamanan posisi 1 3. Mengobservasi kemungkinan plebitis 2
Total nilai 40
Kriteria Skor : Baik : 35-40 Cukup : 30
–
35 Kurang : < 30Masalah yang ditemukan Pemecahan masalah Konsep Solusi/follow Up
Surabaya,
Perawat Primer Supervisor