• Tidak ada hasil yang ditemukan

a. YA - FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBELIAN BANDENG PRESTO SEBAGAI OLEH OLEH KHAS SEMARANG (Studi Kasus Pada Pusat Oleh-Oleh Bandeng Juwana Semarang) - Unika Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "a. YA - FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBELIAN BANDENG PRESTO SEBAGAI OLEH OLEH KHAS SEMARANG (Studi Kasus Pada Pusat Oleh-Oleh Bandeng Juwana Semarang) - Unika Repository"

Copied!
35
0
0

Teks penuh

(1)

Kuesioner

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pembelian Bandeng Presto Sebagai

Oleh Oleh Khas Semarang

(Studi Kasus Pada Pusat Oleh-Oleh Bandeng Juwana Semarang)

Bapak/ibu/sdr mohon mengisi kuesioner di bawah ini dengan benar sesuai

dengan jawaban apa yang anda inginkan .

A.

IDENTITAS RESPONDEN

1.

Alamat

:...

2.

Pekerjaan

:...

3.

Usia

:... tahun ( L / P )

B.

PROFIL RESPONDEN ( PSIKOGRAFIS )

1.

Apa hobi anda?

...

2.

Apakah anda sering membeli oleh-oleh untuk sanak saudara ?

a.

YA

b. TIDAK

3.

Apakah anda suka bandeng presto ?

a.

YA

b. TIDAK

4.

Dalam seminggu berapa kali anda membeli bandeng presto ?

a.

1x

b. 2x

c. 3x

d. Lebih dari 3x

BAGIAN II

Untuk pertanyaan selanjutnya jawablah dengan memberikan tanda centang ( )

pada bagian yang anda anggap tepat sesuai jawaban anda :

No.

Pernyataan

Jawaban

STS

TS

N

S

SS

1.

Menurut

(2)

2.

Anda membeli

bandeng presto karena

tau akan kandungan

gizi ikan bandeng

3.

Dalam membeli

oleh-oleh anda selalu

memutuskan untuk

membeli bandeng

presto

4.

Bandeng presto

makanan khas

Semarang yang cocok

untuk oleh-oleh

5.

Anda membeli

bandeng presto

merupakan untuk

memenuhi kebutuhan

anda sehari-hari

6.

Anda suka bandeng

presto karena

kelezatannya

7.

Anda sering

membelikan oleh-oleh

untuk saudara

8.

Anda akan

(3)

juwana tutup atau

habis anda membeli di

kedai lainnya yang

menjual bandeng

presto

10.

Harga murah adalah

patokan anda dalam

membeli suatu barang

atau produk

khususnya bandeng

presto

11.

Bandeng presto

juwana memiliki

harga murah daripada

bandeng presto di

kedai lainnya

12.

Anda membeli

bandeng presto karena

melihat brand atau

merk

13.

Anda dalam memilih

suatu barang atau

produk selalu

memperhatikan merk

atau brand tertentu.

14.

Dalam membeli

(4)

sekitar anda.

15.

Pengaruh orang lain

sangat berpengaruh

terhadap keputusan

anda untuk memilih

suatu barang atau

produk

16.

Anda membeli

bandeng presto jika

ada saudara datang

saja.

17.

Anda membeli

bandeng presto hanya

untuk diberikan orang

lain.

18.

Anda membeli

bandeng presto karena

dirasa bermanfaat

untuk orang lain

19.

Anda rutin

mengkonsumsi ikan

20.

Konsumsi ikan

bandeng dalam bentuk

olahan presto

merupakan kegemaran

anda

Mengapa anda lebih memilih bandeng presto sebagai oleh-oleh daripada

makanan khas Semarang yang lainnya seperti lunpia dan wingko babat?

Alasan:...

(5)

Apakah anda selalu melihat brand atau merk dalam pembelian bandeng

presto?(ya/tidak)

(6)

KEPUTUSAN

MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA

NOMOR KEP. 29/MEN/2006

TENTANG

FORUM PENINGKATAN KONSUMSI IKAN NASIONAL

MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang :

a. bahwa dalam rangka menyatupadukan gerak dan Iangkah semua unsur yang

terkait serta pertanggungjawaban terhadap suksesnya gerakan peningkatan

konsumsi ikan secara nasional, baik dari kalangan pemerintah, swasta maupun

masyarakat, perlu dibentuk Forum Peningkatan Konsumsi Ikan Nasional;

b. bahwa untuk itu perlu ditetapkan dengan Keputusan Menteri Kelautan dan

Perikanan;

Mengingat :

1.

Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan;

2.

Peraturan Pemerintah Nomor 54 Tahun 2002 tentang Usaha Perikanan;

3.

Keputusan Presiden Nomor 42 Tahun 2002 tentang Pedoman Pelaksanaan

Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara sebagaimana telah diubah

terakhir dengan Keputusan Presiden Nomor 72 Tahun 2004;

4.

Keputusan Presiden Nomor 187/M Tahun 2004 sebagaimana telah diubah

dengan Keputusan Presiden Nomor 20/P Tahun 2005;

5.

Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun 2005 tentang Kedudukan, Tugas,

Fungsi, Susunan Organisasi, dan Tata Kerja Kementerian Negara Republik

Indonesia, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 62

Tahun 2005;

6.

Peraturan Presiden Nomor 10 Tahun 2005 tentang Organisasi dan Tugas

Eselon I Kementerian Negara Republik Indonesia, sebagaimana telah

diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 66 Tahun 2006;

(7)

8.

Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor PER.07/MEN/2005

tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Kelautan dan Perikanan

sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Kelautan dan

Perikanan Nomor PER13/MEN/2006;

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN

REPUBLIK INDONESIA TENTANG FORUM PENINGKATAN

KONSUMSI IKAN NASIONAL.

PERTAMA : Membentuk Forum Peningkatan Konsumsi Ikan Nasional

Indonesia yang selanjutnya disebut FORIKAN, dengan susunan

keanggotaan sebagaimana tercantum dalam Lampiran Keputusan

ini.

KEDUA :

a. FORIKAN sebagaimana dimaksud diktum PERTAMA terdiri

dan Pengarah, Pengurus Harian, dan Pelaksana;

b. Pelaksana sebagaimana dimaksud pada huruf a, terdiri dari:

1. Bidang Penguatan Organisasi dan Pembinaan Daerah;

2. Bidang Peningkatan Produksi, Usaha, dan SDM;

3. Bidang Peningkatan Mutu dan Diversifikasi Produk;

4. Bidang Promosi dan Pemasaran;

5. Bidang Data dan Publikasi.

KETIGA :

FORIKAN sebagaimana dimaksud dalam diktum PERTAMA

mempunyai tugas :

a. Pengarah:

Memberikan arahan terhadap pelaksanaan kebijakan peningkatan

konsumsi ikan nasional yang terpadu dan menyeluruh.

b. Pengurus Harian (Ketua Umum, Wakil Ketua Umum, Sekretaris

Umum, dan Bendahara):

(8)

2. Menyiapkan bahan koordinasi dan sinkronisasi serta

mensinergikan pelaksanaan kegiatan peningkayam konsumsi ikan

dengan stakeholder,

3. Menyiapkan prosedur/mekanisme pelaksanaan FORIKAN yang

digunakan dalam peningkatan konsumsi ikan nasional;

4. Melaksanakan fasilitasi penyelesaian atas permasalahan yang

timbul dalam pelaksanaan kegiatan peningkatan konsumsi ikan

secara nasional;

5. Memberikan rekomendasi kepada Menteri Kelautan dan

Perikanan dalam rangka peningkatan konsumsi ikan sebagai

dukungan terhadap penguatan pemasaran dalam negeri dan

perekonomian nasional.

c. Pelaksana

1. Bidang Penguatan Organisasi dan Pembinaan Daerah

Melakukan koordinasi, penyusunan perumusan kegiatan dan

pembinaan ke daerah sebagai upaya penguatan organisasi dan

pembinaan daerah melalui penguatan wadah dan kelembagaan

dalam menunjang peningkatan konsumsi ikan nasional.

2. Bidang Peningkatan Produksi, Usaha, dan SDM Melakukan

koordinasi, penyusunan perumusan dan kegiatan serta melakukan

pembinaan ke daerah sebagai upaya peningkatan produksi, usaha,

dan kualitas SDM dalam menunjang peningkatan konsumsi ikan

nasional.

3. Bidang Peningkatan Mutu dan Diversifikasi Produk Melakukan

koordinasi, penyusunan perumusan dan kegiatan serta melakukan

pembinaan ke daerah sebagai upaya peningkatan mutu dan

diversifikasi produk dalam menunjang peningkatan konsumsi ikan

nasional.

(9)

ke daerah sebagai upaya meningkatkan promosi dan pemasaran

dalam menunjang peningkatan konsumsi ikan nasional.

5. Bidang Data dan Publikasi. Memberikan pelayanan data,

informasi, dan publikasi serta menyiapkan rekomendasi mengenai

pelaksanaan kegiatan peningkatan konsumsi ikan nasional sebagai

dukungan terhadap penguatan pasar dalam negeri dan

perekonomian nasional.

KEEMPAT : Untuk kelancaran pelaksanaan tugas sebagaimana dimaksud

diktum KETIGA, FORIKAN dapat dibantu oleh Sekretariat

FORIKAN INDONESIA yang keanggotaannya ditetapkan Iebih

lanjut oleh Ketua Umum FORIKAN.

KELIMA :

Untuk mencapai hasil yang maksimal dan pelaksanaan tugas

sebagaimana dimaksud diktum KETIGA, seluruh jajaran Pengurus

pada FORIKAN wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi

dan sinkronisasi dalam setiap pelaksanaan tugas masing-masing.

KEENAM : Biaya yang ditimbulkan sebagai akibat ditetapkannya Keputusan

ini dibebankan kepada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara.

KETUJUH : Masa kerja FORIKAN INDONESIA sebagaimana dimaksud

diktum PERTAMA mulai sejak ditetapkannya Keputusan ini

sampai dengan 31 Desember 2009.

KEDELAPAN : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan Ditetapkan

di Jakarta pada tanggal 20 September 2006

MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN

REPUBLIK INDONESIA

ttd

FREDDY NUMBERI

Disalin sesuai dengan aslinya

Kepala Biro Hukum dan Organisasi

ttd.

NARMOKO PRASMADJI

(10)

Nomor KEP.29/MEN/2006

(11)

Frequency Table

Q1

Frequency

Percent

Valid Percent

Cumulative

Frequency

Percent

Valid Percent

Cumulative

Frequency

Percent

Valid Percent

Cumulative

Frequency

Percent

Valid Percent

(12)

Frequency

Percent

Valid Percent

Frequency

Percent

Valid Percent

Cumulative

Frequency

Percent

Valid Percent

Cumulative

Frequency

Percent

Valid Percent

(13)

Q9

Frequency

Percent

Valid Percent

Cumulative

Frequency

Percent

Valid Percent

Cumulative

Frequency

Percent

Valid Percent

Cumulative

Frequency

Percent

Valid Percent

(14)

Q13

Frequency

Percent

Valid Percent

Cumulative

Frequency

Percent

Valid Percent

Cumulative

Frequency

Percent

Valid Percent

Cumulative

Frequency

Percent

Valid Percent

(15)

Q17

Frequency

Percent

Valid Percent

Cumulative

Frequency

Percent

Valid Percent

Cumulative

Frequency

Percent

Valid Percent

Cumulative

Frequency

Percent

Valid Percent

(16)

Reliability

Scale: ALL VARIABLES

Case Processing Summary

N

%

Cases

Valid

100

100.0

Excluded

a

0

.0

Total

100

100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the

procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

N of Items

.845

20

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected

Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha

if Item Deleted

(17)

Factor Analysis

KMO and Bartlett's Test

Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy.

.712

Bartlett's Test of Sphericity

Approx. Chi-Square

1.002E3

(18)

Anti-image Matrices

(19)

Communalities

Initial

Extraction

Q1

1.000

.774

Extraction Method: Principal Component

Analysis.

Total Variance Explained

Compone

nt

Initial Eigenvalues

Extraction Sums of Squared

Loadings

Rotation Sums of Squared Loadings

Total

% of

Variance

Cumulative

%

Total

% of

Variance Cumulative %

Total

% of

Variance Cumulative %

1

5.177

25.884

25.884

5.177

25.884

25.884

2.996

14.982

14.982

(20)

Total Variance Explained

Compone

nt

Initial Eigenvalues

Extraction Sums of Squared

Loadings

Rotation Sums of Squared Loadings

Total

% of

Variance

Cumulative

%

Total

% of

Variance Cumulative %

Total

% of

Variance Cumulative %

1

5.177

25.884

25.884

5.177

25.884

25.884

2.996

14.982

14.982

(21)

Component

1

2

3

4

5

6

Q1

.610

.170

.394

-.269

-.299

-.236

Q2

.543

.214

.387

-.260

-.383

-.125

Q3

.463

.295

.520

-.328

-.269

-.111

Q4

.321

.227

.337

-.228

-.329

.628

Q5

.651

-.147

-.012

.473

-.096

.000

Q6

.515

-.330

.124

.541

-.310

-.117

Q7

.559

-.324

.013

.432

-.190

.097

Q8

.508

-.307

.003

.318

-.195

.275

Q9

.746

-.296

.015

-.165

.270

-.143

Q10

.470

-.515

.136

-.161

.494

.027

Q11

.578

-.414

.036

-.337

.302

-.024

Q12

.541

-.486

.144

-.222

.201

-.076

Q13

.552

.278

-.621

-.011

-.010

-.213

Q14

.460

.246

-.570

-.371

.034

-.053

Q15

.550

.194

-.631

.185

-.087

.009

Q16

.438

.315

-.542

-.138

-.279

-.064

Q17

.315

.613

.224

.340

.363

-.074

Q18

.373

.503

.321

.233

.412

.025

Q19

.316

.619

.270

.253

.399

.014

Q20

.423

.123

-.297

-.197

.229

.593

Extraction Method: Principal Component Analysis.

(22)

Rotated Component Matrix

a

Extraction Method: Principal Component Analysis.

Rotation Method: Varimax with Kaiser Normalization.

a. Rotation converged in 6 iterations.

Component Transformation Matrix

Compon

(23)

Frequency Table

Q1

Frequency

Percent

Valid Percent

Cumulative

Frequency

Percent

Valid Percent

Cumulative

Frequency

Percent

Valid Percent

Cumulative

Frequency

Percent

Valid Percent

(24)

Frequency

Percent

Valid Percent

Frequency

Percent

Valid Percent

Cumulative

Frequency

Percent

Valid Percent

Cumulative

Frequency

Percent

Valid Percent

(25)

Q9

Frequency

Percent

Valid Percent

Cumulative

Frequency

Percent

Valid Percent

Cumulative

Frequency

Percent

Valid Percent

Cumulative

Frequency

Percent

Valid Percent

(26)

Q13

Frequency

Percent

Valid Percent

Cumulative

Frequency

Percent

Valid Percent

Cumulative

Frequency

Percent

Valid Percent

Cumulative

Frequency

Percent

Valid Percent

(27)

Q17

Frequency

Percent

Valid Percent

Cumulative

Frequency

Percent

Valid Percent

Cumulative

Frequency

Percent

Valid Percent

Cumulative

Frequency

Percent

Valid Percent

(28)

Reliability

Scale: ALL VARIABLES

Case Processing Summary

N

%

Cases

Valid

100

100.0

Excluded

a

0

.0

Total

100

100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the

procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

N of Items

.845

20

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected

Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha

if Item Deleted

(29)

Factor Analysis

KMO and Bartlett's Test

Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy.

.712

Bartlett's Test of Sphericity

Approx. Chi-Square

1.002E3

df

190

(30)

Communalities

Initial

Extraction

Q1

1.000

.774

Extraction Method: Principal Component

Analysis.

Total Variance Explained

Compone

nt

Initial Eigenvalues

Extraction Sums of Squared

Loadings

Rotation Sums of Squared Loadings

Total

% of

Variance

Cumulative

%

Total

% of

Variance Cumulative %

Total

% of

Variance Cumulative %

(31)

Total Variance Explained

Compone

nt

Initial Eigenvalues

Extraction Sums of Squared

Loadings

Rotation Sums of Squared Loadings

Total

% of

Variance

Cumulative

%

Total

% of

Variance Cumulative %

Total

% of

Variance Cumulative %

1

5.177

25.884

25.884

5.177

25.884

25.884

2.996

14.982

14.982

(32)

Component Matrix

a

Extraction Method: Principal Component Analysis.

(33)

Rotated Component Matrix

a

Extraction Method: Principal Component Analysis.

Rotation Method: Varimax with Kaiser Normalization.

a. Rotation converged in 6 iterations.

Component Transformation Matrix

Compon

(34)

LAMPIRAN 1

(35)

LAMPIRAN 2

Referensi

Dokumen terkait

Sistem penyimpanan panas laten yang terintegrasi dengan kolektor surya yang dirancang pada penelitian ini terdiri dari kolektor surya plat datar, tangki penyimpanan panas

Dari hasil yang diperoleh dapat ditarik kesimpulan bahwa pada biplot ketersediaan guru memberikan informasi sebanyak 89.9% dari keseluruhan informasi yang didapat

Tungkai bayi haruslah dalam posisi ‘kodok’ (frog position), tangan harus dalam posisi fleksi. Ikatkan dengan kuat kain/baju kanguru agar bayi tidak terjatuh. Perut bayi jangan sampai

Kegiatan penelitian ini dilakukan di industri kecil roti dengan nama Cirasa Bakery yang beralamat di Jalan Seto No 74 Medan, Sumatera Utara yang dijadikan sebagai salah satu

This Work Project aims to analyse, measure and evaluate the impact of PCDIGA’s communication channels and respective strategies to establish contact with their customers,

Improving The Creative Process: Analysis of The Effects of Divergent Thinking Techniques and Domain Specific Knowledge on Creativity.. International Journal of Business

Menjelaskan jenis dan perancangan tools pada User Interface Software. Menjelaskan user interface toolskit

Untuk memberikan pengetahuan yang lebih, mitra dalam hal ini adalah Kelompok ibu – ibu PKK Desa Sei Rotan, dilatih manfaatkan media sosial untuk memasarkan produk