PENGANTAR ANTROPOLOGI
Daftar Isi:
• Observasi • Wawancara
Apa yang mendasari penelitian Antropologi
• Didasari bahwa untuk mendapatkan data
etnografi dibutuhkan kemampuan khusus
• Menghindari hal-hal yang tidak diinginkan
(lebih lanjut lihat Kottak, 2006: 253-254)
Metode dalam Antropologi
• Masih ingat kisah-kisah Homerus, catatan Ma
Hua, Cheng Ho, Marco Polo, Columbus atau
bahkan Snouck Hurgronye?
• Untuk mendapatkan data atau informasi peneliti
“terjun ke lapangan”
• “lapangan”: lokasi, setting, antartema dll
• Untuk mendapat infomasi yang total dari sebuah
kondisi sosial
• Pada akhirnya berupaya membuat sebuah
generalisasi tentang manusia dan kondisi
sosial
• Dalam menuju generalisasi terbuka
kemungkinan untuk melakukan
perbandingan, menjelaskan persamaan
dan perbedaan dan membangun teori
bagaimana sistem sosial dan sistem
budaya bekerja
Etnografi sebagai metode
• Merupakan satu upaya tradisional untuk
mengerti sebuah kebudayaan tertentu
secara menyeluruh
• Caranya: etnografer yang mencari
informasi ke segala penjuru
Teknik Etnografi
• Karakteristik teknik lapangan dalam etnografi diantaranya (lihat Kottak, 2006: 255):
– Langsung dari orang pertama, kehidupan sehari-hari, menjadi obervasi partisipasi
– Perbincangan sederhana hingga wawancara mendalam kepada warga atau informan kunci
– Bekerja sama dengan “orang dalam” dan peneliti lain
– Kepercayaan lokal atas belief, pandangan dan persepsi yang dibandingkan dengan hasil observasi dan simpulan etnografer – Berorientasi pada masalah
Observasi partisipasi
• Refers to the research techniques in which the researcher observes a social collectivity of which he or she is also a member.
• ikut hidup bersama dengan yang diteliti
• Observasi tingkah laku individu/kelompok dalam berbagai setting
• Melakukan pencatatan
• Membutuhkan waktu yang lama • Melihat adat, kebiasaan, norma • Membina raport
Perbincangan sederhana hingga wawancara
mendalam kepada warga atau informan kunci
• Informan kunci adalah orang yang tahu bahasa lokal
– Misal: “ngorek” di Seroja
• Wawancara yang terjadwal bukan pengisian survei
dengan kata lain peneliti berbincang dengan informan, tatap muka, bertanya dan menulis jawaban
• Mewawancarai orang yang tahu aspek-aspek kehidupan masyarakat yang diteliti
Kepercayaan lokal atas
belief
, pandangan dan persepsi yang
dibandingkan dengan hasil observasi dan simpulan etnografer
• Untuk tahu sudut pandang,
belief
dll.
• Peneliti menggunakan strategi
emik/orientasi lokal (bagaimana orang
lokal berpikir, maka dari itu dibutuhkan
informan kunci)
• Kombinasikan emik dan etik, karena orang
lokal tidak sadar atas asal dan
Berorientasi pada masalah
• Etnografer datang dengan masalah yang
spesifik
• Berbagi data di lapangan, semisal data
populasi, cuaca, geografi dll.
• Ini terjadi karena adanya pola hubungan
antarmasyarakat
Bekerja sama dengan “orang dalam”
dan peneliti lain
• Ada orang dalam masyarakat yang dianggap
memiliki pengalaman, talenta dsb. yang
menyeluruh tentang aspek-aspek kehidupan
masyarakat
• Disebut informan kunci
• Jika ada peneliti lain, dimungkinkan untuk
bekerja sama dalam mencari informasi tentang
masyarakat yang diteliti
1. CULTURAL BEHAVIOR 2. ACT 3. FEELING 1. BEHAVIOUR 2. EVENT 3. PHYSICAL ENVIRONMENT INTREPRETING EXPERIENCE GENERALIZING BEHAVIOUR UNIVERSAL USES TACIT EXPLICIT CULTURAL KNOWLEDGE CULTURAL KNOWLEDGECULTURAL KNOWLEDGE CULTURAL KNOWLEDGE
Pengetahuan budaya
Suatu pengetahuan kebudayaan terdiri dari beberapa
unsur yang selalu tampak (eksplisit) dan juga tidak selalu tampak (menjadi bagian dari tindakan dan pengalaman), wujudnya:
• PerilakuPerilakuPerilakuPerilaku dandandandan perilakuperilakuperilakuperilaku budayabudayabudayabudaya (behaviour and cultural behaviour)
• TindakanTindakanTindakanTindakan (action) (action) (action) (action) dandandan peristiwadan peristiwaperistiwa (event) (tindakan dua pihak dengan tujuan), peristiwa • ArtefakArtefakArtefakArtefak ((((bendabendabenda) benda) dan) ) dandan bendadan bendabendabenda budayabudayabudayabudaya (cultural artefak)
Perilaku dan (perilaku) budaya
(behaviour and cultural behaviour)
Anggukan kepala dan ungkapan:
“Halo apa kabar”, berubah menjadi berjabat
tangan sembari mengucapkan
Tindakan (action) dan peristiwa (event)
(tindakan dua pihak dengan tujuan)
Seseorang memberikan bungkus rokok berisi
uang dan diterima pemegang wewenang, agar
pemegang wewenang memaafkan pelanggaran
(lamanya waktu menunggu (ngetem), muatan
yang lebih (beban dan penumpang),
Artefak (benda) dan benda budaya
(cultural artefak)
•Meja gambar akan cenderung sama, namun bagi
seseorang arsitek akan berbeda dibandingkan seorang geograf atau geolog atau arkeolog.
•Sajadah akan berbeda artinya bagi seorang muslim dibandingkan seorang non-muslim
•Salib dengan tanda-tandanya akan punya arti khusus bagi orang Katolik dan Protestan, tetapi akan dianggap benda biasa saja bagi Muslim
Lingkungan (environment) dan perasaan atas
lingkungan tersebut (feeling)
•Bangunan rumah ibadah akan memiliki arti khusus bagi penganutnya
•Lingkungan alam Taman Nasional Cibodas memberi perasaan khusus bagi peminat tanaman tropis
pegunungan, dan bagi orang biasa hanya kesegaran atau suasana baru
•Pola interaksi di lingkungan sosial penjara atau terminal akan terasa berbeda bagi atau aneh
Ke lapangan…
• SOCIAL SITUATION consist of
SOCIAL SITUATION consist of
SOCIAL SITUATION consist of
SOCIAL SITUATION consist of
:– PLACE
– ACTIVITIES
– RELATED SOCIAL SITUATION
SUCH AS • CLUSTER OTHER SOCIAL SITUATION• OTHER SOCIAL SITUATION WITH SIMILARE ACTION
Objek observasi
ACTORS ACTORS ACTORS ACTORS PLACE PLACE PLACE PLACE ACTIVITY ACTIVITY ACTIVITY ACTIVITY SOCIAL SOCIAL SOCIAL SOCIAL SITUATION SITUATION SITUATION SITUATION THE ACTIONS THE ACTIONSTHE ACTIONS THE ACTIONS THE THE THE THE OBJECTS OBJECTS OBJECTS OBJECTS THE EVENTS THE EVENTS THE EVENTS THE EVENTSDESCRIPTIVE DESCRIPTIVE DESCRIPTIVE DESCRIPTIVE OBSERVATION OBSERVATIONOBSERVATION OBSERVATION FOCUSSED FOCUSSED FOCUSSED FOCUSSED OBSERVATION OBSERVATION OBSERVATION OBSERVATION SELECTIVE SELECTIVE SELECTIVE SELECTIVE OBSERVATION OBSERVATION OBSERVATION OBSERVATION
Siklus observasi
Catatan observasi kegiatan di terminal, 1981-1983
1. Tahun 1980-an terminal bus adalah lokasi tempat berkumpulnya
berbagai bus. Kumpulan bus tersebut berkumpul sebelum berangkat ke tempat tujuan. Sebagai tempat, terminal bus memiliki tempat parkir
yang terbatas mnghadapi banyaknya bus yang datang-masuk ke terminal untuk menurunkan penumpang.
2. Untuk itu, ada penjadwalan keberangkatan bus, yang diatur oleh
otoritas terminal yang berada di bawah Departemen Perhubungan. Bus ditahan atau dicegah atau diharuskan meninggalkan terminal, di atur oleh otoritas ini.
3. Ada berbagai alasan untuk pemberangkatan (berangkat sesuai jadwal, bus sudah padat penumpang atau pembagian kesempatan yang adil dengan bus lain), alasan dicegah (bus belum penuh), alasan
penahanan bus (belum membayar pajak terminal, atau tidak aman). 4. Berbagai peristiwa muncul di dalam kegiatan transportasi ini. Memberi
uang agar diijinkan menunggu dalam terminal lebih lama (mengangkut lebih banyak penumpang)
Yang perlu dicatat dalam observasi adalah:
Ruang Terminal BusTerminal BusTerminal BusTerminal Bus Peristiwa Pelaku Tindakan Kegiatan Objek Waktu Tujuan Menyerahkan Menyerahkan Menyerahkan
Menyerahkan setoransetoransetoran kesetoran kekeke petugaspetugaspetugaspetugas Supir
Supir Supir
Supir, , , Kernet, KernetKernetKernet, , , petugas, petugaspetugas terminalpetugas terminalterminalterminal
Supir Supir Supir
Supir menyuruhmenyuruhmenyuruh kernetmenyuruh kernetkernet berikankernet berikan uangberikanberikan uanguang keuang keke petugaske petugaspetugaspetugas
Transportasi Transportasi Transportasi
Transportasi MengangkutMengangkutMengangkut penumpangMengangkut penumpangpenumpangpenumpang Segumpal
Segumpal Segumpal
Segumpal uanguanguanguang Siang
Siang Siang
Siang harihariharihari dandandandan jam jam jam jam kerjakerjakerjakerja Memelihara
Memelihara Memelihara
Tim ajar
• Drs. Bambang Widianto, MSi., MES
• Prof. Dr. Subyakto A, MPA
• Dra. Harmiwati
Rujukan
• Kottak, Phillip C. (2006). Anthropology: The exploration of human diversity. McGraw Hill. Boston.
• Meinarno, Eko A. (2006). Seroja, Pertempuran kedua: Kebertahanan ekonomi rumah tangga. Tesis strata dua Departemen Antropologi, FISIP UI. Tidak dipublikasikan.
• Spradley, James. (1980). Participation Observation. H R & Winston.
• Widianto, Bambang. (1981-1983). Pengamatan pribadi pada
setting
terminal.Rujukan
• The Gods must be crazy (1980). Produksi: Columbia Tristar entertainment. Sutradara: Jamie Uys
• www.philsp.com/dataimages/s/sherlock_holmes_1997_n 22.jpg. Diambil pada tanggal 24 Januari 2007