• Tidak ada hasil yang ditemukan

KATA SAPAAN KEKERABATAN DI NAGARI LADANG PANJANG KABUPATEN PASAMAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KATA SAPAAN KEKERABATAN DI NAGARI LADANG PANJANG KABUPATEN PASAMAN"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

1 KATA SAPAAN KEKERABATAN DI NAGARI

LADANG PANJANG KABUPATEN PASAMAN Siarni¹, Elvina A. Saibi², Eriza Nelfi²

¹Mahasiswa Jurusan Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Bung Hatta E-mail :siarni86@yahoo.co.id

²Dosen Jurusan Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Bung Hatta

--- ABSTRACT

Greeting words are words that used to accosting, reprimanding, telling names of our parcnts that have talked. The problem in yhis research is how to used kinship greeting words and unkinship words in Nagari Ladang Panjang Kabupaten Pasaman. The purpose of this research is described how to used kinship greeting wosds in Nagari Ladang Panjang, Kabupaten Pasaman. To analyze the kinship greeting words in Nagari Ladang Panjang, Kabupaten Pasaman is used Syafyahya theoti (2000). The method that used in this reasech is descriptive method. To collect the data is used free observation of complicated words method. To analyze the data is used change technigue method. Baased on the result of the research was found two kinships in Nagari Ladang Panjang, Kabupaten Pasaman as followed (1) kinship of internal family, for example 1 Keywords: Areeting words, Kinship, Nagari Ladang Panjang Kabupaten Pasaman. (1) krinship relatives core (a) ego greet the mother, athree forms of addrees abak, ayah, dan apa (b) Ego biological older brothers three are three forms of address, uwek, dan amak (c) ego greet biological sister, there are forms of address uni, uniang, dan, kakak, (2) spacious family kinship (a) ego gree the mother of the biological father, there are three from, nenek, uci, dan anduang (b) ego greet the father of three biological father, three are three forms tuwan , angku, inyiak (c) ego greet sister of the boological father are three forms, amai, etek, dan ante.

Keywords: Areeting words, Kinship, Nagari Ladang Panjang Kabupaten Pasaman

Pendahuluan

Bahasa digunakan seseorang sebagai alattukar-menukar informasi, untuk saling mengenal, serta sebagai alat pengekspresian jiwa dan perasaan. Menurut Chaer (1986:1) bahasa adalah suatu sistem lambang bunyi, bersifat arbitrer, digunakan oleh suatu masyarakat tutur untuk bekerja sama, berkomunikasi, dan mengidentifikasikan diri. Dengan bahasa manusia dapat saling

berhubungan dengan sesamanya, baik secara lisan maupun secara tulisan, sehingga dalam berkomunikasi manusia dapat menciptakan suatu sistem komunikakasi dalam berinteraksi. Menurut Syafyahya (2000:1) bahasa juga dapat dilihat dalam tutur sapa salah satunya Bahasa Minangkabau sebagai bahasa daerah berfungsi (1) sebagai lambang kebangsaan daerah Sumatra Barat dan pendukung perkembangan kebudayaaan Minangkabau, (2) sebagai lambang identitas daerah Sumatara Barat dan

(2)

2 masyarakat Minangkabau sebagai salah satu

suku bangsa di Indonesia, (3) dan sebagai alat penghubung dalam keluarga dan masyarakat Minangkabau dalam berkomunikasi lisan. Ketiga fungsi dalam kehidupan sehari-hari, manusia saling bertegur sapa untuk nenjalin komunikasi.

Kata sapaan adalah kata yang digunakan untuk menyapa, menegur, atau menyebut orang kedua, atau yang diajak bicara disebut kata sapaan. Kata sapaan ini tidak mempunyai perbendaharaan kata sendiri, tetapi menggunakan kata-kata dari perbendaharaan kata nama diri dan kata nama perkerabatan (Chaer 1997:107). Kata sapaan kekerabatan menurut Syafyahya (2000:9) dibagi menjadi dua yaitu (1) keluarga inti yang terdiri atas seorang suami, istri, dan anak-anak yang belum menikah, dan (2) keluarga luas adalah kelompok kekerabatan yang terdiri atas lebih dari satu keluarga inti dan seluruhnya merupakan satu kesatuan yang hidup bersama pada satu rumah. Perhatiakan contoh dibawah ini.

(1)Jadih uwek pai bagalek tadin? Jadi ibu pergi pesta tadi ‘Jadi ibu pergi pesta tadi?’

(2) Umak lah abis samba tadin? Ibu sudah habis sambal tadi. ‘Ibu sudah habis sambal tadi?’

(3) Ka pai kama amak lai? Mau pergi kemana ibu lagi ‘Mau pergi kemana ibu lagi?’

Kata sapaan uwekpada data(1), umak pada data (2), dan amak pada data (3) ‘ibu’ digunakan untuk menyapa atau memanggil ibu kandung. Kata sapaan uwek dan umak tidak digunakan utuk menyapa atau memanggil orang lain. Kata sapaan amak dapat digunakan untuk memanggil orang lain. Uwek, umak dan amak dapat disingkat dengan wek, mak, dan mak jika orang yang menyapa berhadapan langsung dengan orang yang di sapa. Kata sapaan uwek, umak,

dan amak saling mengantikan dengan umak,

,amak, dan uwek dan makna yang terkandung

didalamnya tidak berubah.

Berdasarkan penjelasan di atas, peneliti tertarik mengkaji penggunaan kata sapaan kekerabatan di Nagari Ladang Panjang Kabupaten Pasaman. Selain itu, kata sapaan kekerabatan ini sepanjang pengetahuan peneliti belum pernah diteliti.

Berdasarkan tinjauan pustaka yang telah penulis lakukan, penelitian mengenai kata sapaan bahasa Minangkabau pernah dilakukan oleh Helmila (2011) dengan judul “Kata Sapaan dalam Bahasa Minangkabau Dialek Indrapura, di Kenagarian Tanjung kapeh, Kecamatan Pancung Soal, Kabupaten Pesisir Selatan”. Dari hasil penelitian ditemukan bentuk kata sapaan

(3)

3 kekerabatan dan nonkekerabatan (agama dan

jabatan).

Yona (2012) meneliti kata sapaan dengan judul “Kata Sapaan dalam Bahasa Minangkabau di Kenagarian Koto Anau, Kecamatan Lembang Jaya, Kabupaten Solok”. Dari hasil penelitian ditemukan bentuk kata sapaan kekerabatan dan nonkekerabatan. Kata sapaan kerabatan keluarga inti dan keluarga luas, kata sapaan keluarga inti untuk ibu kandunang ada lima bentuk kata sapaan, yaitu

ibu, ama, amak, etek, dan andeh. Kata sapaan

keluarga luas untuk ayah dari ayah ‘kakek’ kandung ada dua bentuk kata sapaan, yaitu iyek

dan tunggek. Untuk kata sapaan nonkerabatan

yaitu kata sapaan adat, agama, jabatan, dan sapaan umum.

Penelitian yang akan penulis lakukan berbeda dengan penelitian yang dilakukan sebelumnya. Perbedaan itu terletak pada bentuk, penggunaan kata sapaan kekerabatan, makna, tempat, dan lokasi penelitian di Kenagarian Ladang Panjang, Kecamatan Tigo Nagari, Kabupaten Pasaman.

Metodologi

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriftif. Metode deskriptif adalah metode penelitian yang dilakukan semata-mata berdasarkan fakta kebahasaan yang ada atau fenomena yang secara empiris hidup pada penuturnya (Sudaryanto,

1993:63). Menurut Sudaryanto (1993:75) tujuan metode deskriptif adalah untuk pencandraan secara sestematis, faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta dan populasi daerah tertentu.

Metode pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini adalah metode simak. Menurut Sudaryanto (199:133) metode simak adalah berupa penyimakan karena memang berupa penyimakan: dilakukan dengan menyimak, yaitu menyimak penggunaan bahasai.

Teknik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian adalah teknik simak bebas libat cakap ‘‘atau’’ teknik SBLC’’ si peneliti tidak terlibat dalam dialog, konversasi, atau imbal bicara. Peneliti tidak ikut serta dalam proses pembicaraan orang-orang yang saling bicara.Kemudian dilakukan teknik rekam adalah teknik kedua digunakan, sekaligus dapat dilakukan pula perekaman

Dalam menganalisis data, peneliti menggunakan metode agih. Menurut Sudaryanto (1993:15) metode agih adalah alat penentunya justru bagian dari bahasa yang bersangkutan. Teknik yang digunakan untuk menganalisis data adalah teknik ganti. Menurut Sudaryanto(1993:48) teknik ganti adalah untuk mengetahui kadar kesamaan kelas atau kategori unsur terganti atau unsure ginanti dengan unsur pengganti, khususnya bila tataran penggantian

(4)

4 sama dengan tataran terganti atau tataran

ginanti.

Hasil dan Pembahasan

Kata sapaan kekerabatan yang ditemukan di Nagari Ladang Panjang Kabupaten Pasaman ada dua kekerabatan yaitu kekerabatan keluarga inti dan kekerabatan keluarga luas.

1. Kekerabatan keluarga inti 1.1Ego menyapa ayah kandung

Kata sapaan yang digunakan ego untuk menyapa ayah kandung di Nagari Ladang Panjang Kabupaten Pasaman ada tiga bentuk kata sapaan, yaitu abak, apa, dan ayah. Sepertidata di bawah ini.

(6) Lah cegak damamAbak? Telah sembuh demam ayah ‘Telah sembuh demam ayah?’ (7) Bilo Papa pulang ka umah?

Kapan papa pulang ke rumah

Kapan papa pulang ke rumah?’

(8) Jam bagha Ayah tibo di umah? Jama berapa ayah tiba di rumah ‘Jama berapa ayah tiba di rumah?’

Kata sapaan abak pada data (6), ayah pada data (7), dan apa pada data (8) adalah panggilan yang digunakan untuk menyapa atau memanggil ayah kandung. Kata sapaan abak dan apa hanya dapat digunakan untuk menyapa atau memanggil ayah kandung dan tidak dapat digunakan untuk orang lain. Kata sapaan ayah

dapat digunakan untuk menyapa atau memanggil orang lain. Dalam penggunaan sehari-hari kata sapaan yang digunakan untuk menyapa ayah kandung sering disingkat menjadi bak, yah, dan pa. Bentuk singkat kata sapaan yah digunakan jika yang menyapa berhadapan langsung dengan yang disapa.

1.2 Ego menyapa ibu kandung

Kata sapaan yang digunakan egi untuk menyapa ibu kandung di Nagari Ladang Panjang Kabupaten Pasaman ada tiga bentuk kata sapaan, yaitu uwek, umak, dan amak. Perhatikan data di bawah ini.

(9) Baa kaba Uwek kinin? Bagaimana kabar ibu kini

‘Bagaimana keadaan ibu sekarang?’

Kata sapaan uwek ‘ibu’ pada data (9) digunakan untuk menyapa ibu atau saudara dari ibu kandung. Kata sapaan uwek tidak digunakan untuk menyapa atau memanggil orang lain dan kata sapaan uwek hanya digunakan oleh generasi tua. Kata sapaan uwek dapat disingkat dengan wek, apabila orang yang menyapa berhadapan langsung denganyang disapaan. Dalam penggunaan kata sapaan uwek dapat saling menggantikan dengan umak dan makna yang terkandung di dalamnya tidak berubah.

(10) Samo sia umak pai balanjo? Sama siapa ibu pergi belanja ‘Dengan siapa ibu pergi?’

(5)

5 Kata sapaan umak ‘ibu’ pada data (10)

khusus digunakan ego untuk menyapa atau memanggil ibu kandung dan tidak digunakan untuk menyapa atau memanggil orang lain. Kata sapaan umak dapat disingkat dengan mak. Kata sapaan mak dapat digunakan apabila orang yang menyapa berha dapan langsung dengan yang disapa. Kata sapaan umak dan wek dapat saling menggantikan dan makna yang terkandung di dalamnya tidak berubah.

(11) Amak ndak pai kama? Ibu hendak pergi kemana

Ibu hendak pergi kemana?’

Kata sapaan amak ‘ibu’ pada data (11) digunakan untuk menyapa atau memanggil ibu kandung. Kata sapaan amak dapat juga digunakan untuk menyapa saudara dari ibu dan digunakan untuk orang lain. Kata sapaan amak dapat disingkat dengan mak. Bentuk singkat kata sapaan mak digunakan apabila orang yang menyapa berhadapan langsung dengan yang disapa. Kata sapaan amak dan mak dapat saling menggantikan dan makna yang terkandung di dalamnya tidak berubah.

1.3 Ego menyapa kakak perempuan kandung Kata sapaan yang digunakan ego untuk menyapa kakak perempuan kandung di Nagari Ladang Panjang Kabupaten Pasaman ada tiga bentuk kata sapaan, yaitu uniang, uni, dan

kakak. Perhatikan data di bawah ini.

(12) Uniang buek samba apo wak?

Kakak buat sambal apa kita

Kakak masaksambal apa kita?’

Kata sapaan uniang pada data (12) digunakan untuk menyapa kakak perempuan kandung danistri dari kakak laki-laki. Di samping itu, kata sapaan uniang dapat digunakan untuk menyapa atau memanggil orang lain. Untuk saat sekarang, generasi muda tidak lagi menggunakan kata sapaan uniang. Jadi kata sapaan uniang khusus digunakan generasi tua. Kata sapaan uniang dapat disingkat dengan niang, jika orang yang menyapa berhadapan langsung dengan yang disapa. (13) Uni kajoan apo di siko?

Kakak kerjakan apa di sini

Kakak kerjakan apa di sini?’ (14) Napo uni maleh pain ka kadai?

Kenapa kak malas pergi ke kadai ‘Kenapa kak malas pergi ke kadai?’

Kata sapaan uni pada data (13) dan kakak pada data (14) adalah panggilan yang digunakan untuk menyapa atau memanggil kakak perempuan kandung. Kata sapaan uni dan kakak digunakan untuk menyapa atau memanggil saudara kandung dan dapat juga digunakan untuk orang lain. Dalam penggunaan sehari-hari kata sapaan untuk kakak kandung sering disingkat menjadi ni dan kak. Bentuk singkat kata sapaan ni dan kak digunakan jika yang menyapa berhadapan langsung dengan yang disapa. Dalam penggunaan kata sapaan untuk

(6)

6 kakak kandung dapat saling menggantikan

dengan kak, ni dan makna yang terkandung di dalamnya tidak berubah.

1.4 Ego menyapa kakak laki-laki kandung Kata sapaan yang digunakan ego untuk menyapa kakak laki-laki kandung di Nagari Ladang Panjang Kabupaten Pasaman ada tiga bentuk kata sapaan, yaitu utiah, uda, dan abang. perhatikan data di bawah ini.

(15) Utiah napo ndak tolong urang kajo?

Kakak kenapa tidak tolongan orang kerja

‘Kakak kenapa tidak tolongan orang kerja?’

Kata sapaan utiah ‘abang’ pada data (15) digunakan untuk menyapa kakak laki-laki kandung dan digunakan untuk menyapa atau memanggil saudara laki-laki kandung. Sapaan

utiah tidak dapat digunakan untuk menyapa atau

memanggil orang lain. Kata sapaan utiah digunakan oleh generasi tua dan tidak lagi digunakan untuk generasi muda. Kata sapaan

utiah sering disingkat dengan tiah, jika penyapa

berhadapan langsung dengan yang disapa. Dalam penggunaan kata sapaan utiah dapat saling mengantikan dan makna yang terkandung di dalamnya tidak berubah

(16) Uda baa ndak pai malam minggu?

Kakak kenapa tidak pergi malam minggu

‘Kakak kenapa tidak pergi malam minggu?’

(17) Manga abang sendighi di muko umah?

Ngapain abang sendirian di depan rumah ‘Ngapain abang sendirian di depan rumah?’ Kata sapaan uda pada data (16) dan abang pada data (17) adalah panggilan yang digunakan untuk menyapa atau memanggil kakak laki-laki kandung. Sapaan uda dan abang dapat digunakan untuk menyapa suami dari kakak perempuan dan juga digunakan untuk orang lain. Dalam penggunaan sehari-hari kata sapaan kakak kandung sering disingkat menjadi da dan bang. Bentuk singkat da dan bang dapat digunakan jika penyapa berhadapan langsung dengan yang disapa. Bentuk singkat uda dan

abang dapat saling menggantikan dengan uda

dan makna yang terkandung di dalamnya tidak berubah.

1.5 Ego menyapa adik laki-laki kandung Kata sapaan yang digunakan ego untuk menyapa adik laki-laki kandung di Nagari Ladang Panjang Kabupaten Pasaman ada dua bentuk kata sapaan, yaitu waang dan sebut

nama, seperti yang terdapat data di bawah ini.

(18) Waang bilo tuka baju sakolahnyo?

Anak kapan tukar baju sekolahnya

‘Anak kapan tukar baju sekolahnya?

Kata sapaan waang ‘kamu’ pada data (18) digunakan untuk menyapa adik laki-laki kandung, anak laki-laki, dan orang lain yang

(7)

7 lebih kecil umurnya dari orang yang

menyapa. Sapaan waang dapat disingkat

dengan ang kalau orang yang menyapa berhadapan langsung dengan yang disapa. Kata sapaan waang dapat saling menggantikan dengan ang dan makna yang terkandung di dalamnya tidak berubah.

(19) Baa Doni jaek bana nte? Kenapa Doni jahat sekali nte Kenapa Doni jahat sekali nte?’

Kata sapaan Doni ‘nama orang’ pada data (19) digunakan secara langsung dan bisa juga digunakan secara tidak langsung kepadayang disapa.Perhatikan data di bawah ini.

1.6 Ego menyapa adik perempuan kandung Kata sapaan yang digunakan ego untuk menyapa adik perempuan kandung di Nagari Ladang Panjang Kabupaten Pasaman ada dua bentuk kata sapaan, yaitu kau dan sebut nama. Seperti data di bawah ini.

(20) Kau apo nan batangihan? Adik apa yang di tanggiskan ‘Adik apa yang di tanggiskan?’

Kata sapaan engkau ‘kamu’ pada data (20) digunakan untuk menyapa adik perempuan kandung dan digunakan untuk memanggil atau menyapa teman sebaya. Kata sapaan engkau sering disingkat dengan kau jika orang yang menyapa berhadapan langsung dengan yang disapa.Kata sapaan engkau untuk adik

perempuan kandung dapat saling menggantikan dengan kau maknayang terkandung di dalamnya tidak berubah.

Kata sapaan Febbi ‘sebut nama’ pada data (21) digunakan untuk menyapa adik kandungdan digunakan untuk memanggilatau menyapa teman sebaya. Kata sapaan Febbi sebut nama’untuk adik perempuan kandung dapatsaling menggantikan dengan diak dan maknayang terkandung di dalamnya tidak berubah.

1.7 Ego menyapa anak laki-laki kandung Kata sapaan yang digunakan ego untuk menyapa anak laki-laki kandung di Nagari Ladang Panjang Kabupaten Pasaman ada dua bentuk kata sapaan, yaitu buyuang dan sebut nama. Seperti data di bawah ini.

(22) Waang bilo pai sakolahnyo? Anak kapan pergi sekolahnya

‘Anak kapan pergi sekolahnya?’

(23)Buyuang baa pandai bana nyuruak masalah?

Anak kenapa pandai sekali sembunyikan

masah

Anak kenapa spandai sekali sembunyikan masalah?’

Kata sapaan buyuang ‘kamu’ pada data (23) digunakan untuk menyapa anak laki-laki kandung dan dapat juga digunakan untuk

(8)

8 menyapa atau memanggil orang lain. Kata

sapaan buyuang tidak digunakan generasi muda hanya digunakan oleh generasi tua, dalam penggunaan sehari-hari kata sapaan buyuang sering disingkat menjadi yuang. Bentuk singkatan kata sapaan yuang digunakan jika yang menyapa berhadapan langsung dengan yang disapa. Kata sapaan yuang dapat saling menggantikan dengan nak dan makna yang terkandung didalamnya tidak berubah.

1.8 Ego menyapa anak perempuan kandung Kata sapaan yang digunakan ego untuk menyapa anak perempuan kandung di Nagari Ladang Panjang Kabupaten Pasaman ada dua bentuk kata sapaan, yaitu supiak dan sebut nama. Seperti data di bawah ini.

(24) Baa kalakuan supiak itu bu? Bagaimana tingkah laku snak itu bu ‘Bagaimana tingkah laku snak itu bu?’ Kata sapaan supiak ‘anak’ pada data (24)

kata sapaan supiak digunakan untuk menyapa anak perempuan kandung dan dapat juga digunakan untuk menyapaorang lain.Kata sapaan supia khanya digunakan oleh generasi tua, kata sapaan supia ksering disingkat menjadi piak. Buntuk singkat kata sapaan piak digunakan jika orang yang menyapa berhadapan langsung dengan yang di sapa. Kata sapaan piak dapat saling menggantikan dengan kata sapaan nak dan makna yang terkandung di dalamnya tidak berubah.

(25) Kinin Nina dima? Kini Nina dimana ‘Kini Nina dimana?’

Kata sapaan Nina ‘nama orang’ pada data (24) kata sapaan sebut nama dapat digunakan secara langsung kepada orang yang disapa dan bisa juga digunakan tidak langsung kepada orang yang disapa.

4.2 Kekerabatan Keluarga Luas

2.1 Ego menyapa ayah dari ayah kandung

Kata sapaan yang digunakan ego untuk menyapa ayah dari ayah kandung di Nagari Ladang Panjang Kabupaten Pasaman ada tiga bentuk kata sapaan, yaitu uwan, angku, dan

inyiak. Perhatian data di bawah ini.

(26) Apo iyo kabun uwan sabana laweh? Apa iya kebun kakek sangat luas ‘Apa benar kebun kakek sangat luas?’ (27) Samba apo angku makan tadin? Sambal apa kakek makan tadi

‘Sambal apa kakek makan tadi?’

(28) Samo apo Inyia pai baubek kumah sakik? Sama apakakek pergi berobat kerumah sakit Sama apa kakek, pergi berobat kerumah sakit? Kata sapaan uwan pada data (26), angku pada data (27), dan inyiak pada data (28) adalah pannggilan yang digunakan untuk menyapa atau memanggil ayah dari ayah kandung. Kata

(9)

9 sapaan uwan bisa digunakan untuk menyapa

orang lain, sedangkan kata sapaan angku dan

inyiak tidak dapat digunakan untuk menyapa

atau memanggil orang lain. Untuk penggunaan sehari-hari kata sapaan uwan, angku, dan inyiak ini sering disingkat menjadi wan, ngku, dan

nyiak. Bentuk singkat kata sapaan ini digunakan

jika yang menyapa berhadapan langsung dengan yang disapa.Dalam penggunaan kata sapaan untuk wan, ngku, nyiak dapat saling mengantikan dengan ngku, wan, nyiak dan makna yang terkandung di dalamanya tidak berubah.

2.2 Ego menyapa ibu dari ayah kandung (nenek)

Kata sapaan yang digunakan ego untuk menyapa ibu dari ayah kandung di Nagari Ladang Panjang Kabupaten Pasaman ada tiga bentuk kata sapaan, yaituuci, nenek, dan

anduang. Seperti data di bawah ini.

(29) Baa Ucia ndoan bajudi dalam lamaghi? Kenapa nenek simpan baju dialam lamari

Kenapa nenek simpan baju dilam lamari?’

Kata sapaan uci ‘nenek’ pada data (29) digunakan untuk menyapa atau memanggil ibu dari ayah dandigunakan saudara dari nenek kandung. Kata sapaan uci tidak digunakan untuk menyapa orang lain(yang tidak bersaudara dengan nenek. Dalam sehari-hari kata sapaan uci sering disingkat dengan ci, apabila orang

yang menyapa berhadapan langsung dengan yang disapa. Dalam penggunaan sehari-hari kata sapaan uci dapat saling mengantikan dengan nek dan makna yang terkandung di dalamnya tidak berubah.

(30) Nenek dima basuo kaco mato? Nenek dimana ketemu kaca mata ‘Nenek dimana ketemu kaca mata?’

(31) Sia nak singkoan balek di biliak anduang? Siapa nak buka jendela dikamar nenek ‘Siapa nak buka jendela di kamar nenek? Kata sapaa nenek pada data (30) dan

anduang pada data (31) adalah panggilan yang

digunakan untuk menyapa atau memanggil ibu dari ayah kandung. Kata sapaan nenek dan

anduang dapat digunakan untuk menyapa atau

memanggil orang lain. Kata sapaan nenek dan

andungdalam sehari-hari sering disingkat

menjadi nek dan duang. Bentuk singkatan kata sapaan nek dan duang digunakan jika orang yang menyapa berhadapan langsung dengan yang disapa. Kata sapaan nenek, anduang saling menggantikan dengan nduang, nek dan makna yang terkandung di dalamnya tidak berubah.

2.3 Ego menyapa kakak laki-laki dari ayah kandung

Kata sapaan yang digunakan ego untuk menyapa kakak laki-laki dari ayah kandung di Nagari Ladang Panjang Kabupaten Pasaman yaitu apak. Seperti data di bawah ini.

(32) Bilo Bapak pulang kampuang? Kapan paman pulang kampung

(10)

10 ‘Kapan paman pulang kanpung?’

Kata sapaan bapak ‘paman’ pada data (32) digunaka untuk menyapa kakak laki-laki dari ayah kandung, saudara dari ayah, dan digunakan untuk menyapa atau memanggil orang lain. Kata sapaan bapak sering disingkat menjadi pak, kata sapaan pak digunakan jika orang yang menyapa berhadapan langsung dengan yang disapan. Kata sapaan bapak saling menggantikan dengan apak dan makna yang terkandung di dalamnya tidak berubah.

2.4 Ego menyapa kakak perempuan dari ayah kandung

Kata sapaan yang digunakan ego untuk menyapa atau memanggil kakak perempuan dari ayah kandung di Nagari Ladang Panjang

Kabupaten Pasaman ada tiga bentuk kata sapaan, yaitu amai, tante, dan etek. Seperti data di bawah ini.

(33) Amai sia urang tibo karumah tadin?

Tante siapa orang datang ke rumah tadi

‘Tante siapa orang datang ke rumah tadi?’

(34) Bilo etek balian baju tuak mbo? Kapan tante belikan baju untuk saya ‘Kapan tante belikan saya baju?’ (35) Patang Tante pai kama? Kemaren tante pergi kemana ‘Kemaren tante pergi kemana?’

Kata sapaan amai pada data (33), etek pada data (34), dan ante pada data (35) adalah

panggilan yang digunakan untuk menyapa menyapa atau memanggil kakak perempuan dari ayah kandung. Kata sapaan amai tidak dapat digunakan untuk menyapa atau memanggil orang lain, tetapi kata sapaan etek dan ante dapat digunakan untuk menyapa atau memanggil orang lain. Dalam penggunaan sehari-hari kata sapaan untuk kakak perempuan dari ayah kandung ini sering disingkat menjadi tekdan nte. Bentuk singkatan kata sapaan tek dan nte digunakan jika yang menyapa berhadapan langsung dengan orang yang disapa. Kata sapaan etek, tante dapat saling menggantikan dengan nte, tek dan makna yang terkandung di dalamnya tidak berubah.

2.5 Ego menyapa adik laki-laki dari ayah kandung

Kata sapaan yang digunakan ego untuk menyapa adik laki-laki dari ayah kandung di Nagari Ladang Panjang Kabupaten Pasaman ada dua bentuk kata sapaan, yaitu apak dan acik. Seperti data di bawah ini.

(36) Bilo apak pai ka Padang? Kapan paman pergi ke Padang ‘Kapan paman pergike Padang?

Kata sapaan bapak ‘paman’ pada data (36) digunakan untuk menyapa kakak laki-laki dari ayah kandung, saudara dari ayah, dan digunakan untuk menyapa atau memanggil orang lain. Kata sapaan bapak dapat disingkat dengan pak, kata

(11)

11 sapaan pak digunakan apabila orang yang

menyapa berhadapan langsung dengan yang disapa. Kata sapaan bapak saling menggantikan dan makna yang terkandung di dalamnya tidak berubah.

(37) Pakcik lah tibo di ma kinin?

Paman sudah sampai di mana sekarang

Paman sudah sampai di mana sekarang?’ Kata sapaan pakcik ‘paman’ pada data (37) digunakan untuk menyapa atau memanggil adik laki-laki dari ayah kandung yang paling kecil dan tidak digunakan untuk menyapa atau memanggil orang lain. Kata sapaan pakcik dapat saling menggantikan dengan acik dan makna yang terkandung di dalamnya tidak berubah. 2.6 Ego menyapa adik perempuan dari ayah kandung

Kata sapaan yang digunakan ego untuk menyapa adik perempuan dari ayah kandung di Nagari Ladang Panjang Kabupaten Pasaman ada dua bentuk kata sapaan, yaitu amai dan etek. Seperti data di bawah ini.

(38) Amai, baa capek bana pai? Tante kenapa cepat sekali pergi ‘Tante kenapa cepat sekali pergi?’

Kata sapaan amai ‘tante’ pada data (38) digunakan untuk menyapa adik perempuan dari ayah, kakak perempuan dari ayah kandung, dan

digunakan untuk menyapa atau memanggil saudara dari ayah. Untuk itu kata sapaan amai tidak digunakan menyapa atau memanggil orang lain yang bukan saudara dari ayah kandung. Kata sapaan amai dalam penggunaan sehari-hari sering disingkat dengan mai, bentuk singkat kata sapaan mai digunakan jika orang yang menyapa berhadapan langsung dengan yang disapa. Kata sapaan amai saling menggantikan tek dan makna yang terkandung di dalamnya tidak berubah.

2.7 Ego menyapa ayah dari ibu kandung Kata sapaan yang digunakan ego untuk menyapa ayah dari ibu kandung di Nagari Ladang Panjang Kabupaten Pasaman ada tiga bentuk kata sapaan, yaitu uwan,inyiak, dan

angku. Seperti data di bawah ini.

(40) Napo uwan alun pulang daghi pasa? Kenapa kakek belum pulang dari pasar

‘Kenapa kakek belum pulang dari pasar?’ (41) Inyiak daghi ma?

Kakek dari mana ‘Kakek dari mana? (42) Angku caghi sia? Kakek cari siapa ‘Kakek cari siapa?’

Kata sapaan uwan pada data (40), inyiak pada data (41), dan angku ‘kakek’ pada data (42) adalah panggilan yang digunakan untuk menyapa atau memanggil ayah dari ibu kandung. Kata sapaan uwan dapat digunakan untuk menyapa atau memanggil orang lain,

(12)

12 tetapi kata sapaan inyiak dan angku tidak dapat

digunakan untuk menyapa atau memanggil orang lain. Dalam sehari-hari kata sapaan yang digunakan untuk menyapa atau memanggil ayah dari ibu kandung sering disingkat menjadi wan,

nyiak, dan ngku. Apabila orang yang menyapa

berhadapan langsung dengan yang disapa. Dalam penggunaan kata sapaan ini dapat saling menggantikan dengan angku, uwan , inyiak dan makna yang terkandung di dalamnya tidak berubah.

(39) Etek, baa ndak singgah lu?

Tante kenapa tidak mampir dulu

Tante kenapa tidak mampir dulu?’

Kata sapaan etek ‘tante’ pada data (39) digunakan untuk menyapa adik atau kakak perempuan dari ayah kandung, saudara perempuan dari ibu, istri dari paman, dan digunakan untuk menyapa orang lain. Penggunaan kata sapaan etek sering disingkat dengan tek, kata sapaan ini digunakan kalau orang yang menyapa berhadapan langsung dengan yang disapa. Dalam penggunaan kata sapaan etek ini dapat saling menggantikan dengan tente dan makna yang terkandung di dalamnya tidak berubah.

2.8 Ego menyapa ibu dari ibu kandung

Kata sapaan yang digunakan ego untuk menyapa ibu dari ibu kandung di Nagari Ladang Panjang Kabupaten Pasaman ada dua bentuk

kata sapaan, yaitu uci dan unyang. Seperti data di bawah ini:

(43) Uci pai kama amak?

Nenek pergi kemana ibu

Nenek, pergi kemana ibu?’

(44) Baa anduang pikian nanyo? Kenapa nenek pikirkan dia ‘Kenapa nenek pikirkan dia?’

Kata sapaan uci pada data (43) dan anduang ‘nenek’ pada data (44) adalah panggilan yang digunakan untuk menyapa atau memanggil ibu dari ibu kandung, dan tidak digunakan untuk menyapa atau memanggil orang lain. Dalam sehari-hari penggunaan kata sapaan uci dan

anduang sering disingkat menjadi ci dan duang,

jika orang yang menyapa berhadapan langsung dengan yang disapa. Dalam penggunaan kata sapaan ini dapat saling mengantikan dengan

unyang, uci dan makna yang terkandung di

dalamnya tidak berubah.

2.9 Ego menyapa kakak laki-laki dari ibu kandung

Kata sapaan yang digunakan ego untuk menyapa kakak laki-laki dari ibu kandung di Nagari Ladang Panjang Kabupaten Pasaman ada tiga bentuk kata sapaan, yaitu mamak, dan oom.Seperti data di bawah ini.

(45) Mamak lai adoh etek di dumah? Paman ada tante di rumah ‘Paman ada tante dirumah?’ (46) Oom kabun itu punyo sia?

(13)

13

Paman kebun itu punya siapa

‘Paman kenun itu punya siapa?’

Kata sapaan mamak pada data (45) dan oom pada data (46), dan pada data adalah panggilan yang digunakan untuk menyapa atau memanggil kakak laki-laki dari ibu kandung. Kata sapaan

mamak tidak dapat digunakan untuk menyapa

atau memanggil orang lain, sedangkan kata sapaan oom dapat digunakan untuk menyapa atau memanggil orang lain. Dalam penggunaan sehari-hari kata sapaan untuk kakak laki-laki dari ibu kandung ini sering disingkat menjadi mak, dan om. Bentuk singkatan kata sapaan mak dan om digunakan jika yang menyapa berhadapan langsung dengan yang disapa. 2.10 Ego menyapa kakak perempuan dari

ibu kandung

Kata sapaan yang digunakan ego untuk menyapa kakak perempuan dari ibu kandung di Nagari Ladang Panjang Kabupaten Pasaman ada dua bentuk kata sapaan , yaitu uwek dan etek. Seperti data di bawah ini.

(47) Uwek dima ancak pemandangannyo?

Tante dimana bagus permadangannya

‘Tante dimana bagus pemandangannya?’

Kata sapaan uwek ‘tante’ pada data (47) adalah digunakan untuk menyapa atau memanggil kakak perempuan dari ibu dan digunakan untukmenyapa ibu kandung. Kata sapaan uwek tidak digunakan untuk menyapa

atau memanggil orang lain yang bukan saudara. Kata sapaan uwek sering disingkat dengan wek, apabila orang yang menyapa berhadapan langsung dengan yang disapa. Kata sapaan wek dapat saling menggantikan dengan etek dan makna yang terkandung di dalamnya tidak berubah. Perhatikan data dibawah ini.

(48) Wek baa ndak amuah pai?

Nte kenapa tidak mau pergi

Nte kenapa tidak mau ikut?’

Kata sapaan etek‘tante’ pada data (48) digunakan untuk menyapa kakak perempuan dari ibu, saudara dari ibu, istri dari saudara laki-laki dari ibu, dan digunakan untuk menyapa atau memanggil orang lain. Dalam penggunaan sehari-hari kata sapaan etek sering disingkat menjadi tek, sapaan ini digunakan jika orang yang menyapa berhadapan langsung dengan uwek dan makna yang terkandung di dalamnya tidak berubah.

11 Ego menyapa adik laki-laki dari ibu kandung

Kata sapaan yang digunakan ego untuk menyapa kakak perempuan dari ayah kandung di Nagari Ladang Panjang Kabupaten Pasaman ada dua bentuk yaitu: mamak dan maciak. Lihat data di bawah ini.

(49) Mamak sia urang batanam padi di sawah?

Paman siapa orang bertanam padi di sawah

‘Paman siapa orang bertanam padi di sawah?’

Kata sapaan mamak‘paman’ pada data (49) digunakan untuk memanggil atau menyapa

(14)

14 kakak laki-laki dari ibu, saudara laki-laki dari

ibu, dan tidak digunakan untuk memanggil orang lain. Dalam penggunaan sehari-hari kata sapaan mamak ini sering disingkat menjadi mak, kata sapaan mak digunakan kalau orang yang menyapa berhadapan langsung dengan yang disapa. Kata sapaan ini dapat saling menggantikan dan makna yang terkandung di dalamnya tidak berubah.

(50) Duduak lah maciak ka rumah lu Duduk lah paman ke rumah dulu ‘Duduk paman ke rumah dulu!’

Kata sapaan makciak ‘paman’ pada data (50) digunakan untuk menyapa atau memanggil adik laki-laki dari ibu yang paling kecil. Sapaan

makciak tidak digunakan untuk menyapa atau

memanggil orang lain. Sapaan makciak digunakan apabila orang yang menyapa berhadapan langsung dengan yang disapa. Kata sapaan makcik dapat saling menggantikan dengan mauncu dan makna yang terkandung di dalamnya tidak berubah.

Ucapan Terima Kasih

Alhamdulillah, segala puji dan syukur peneliti ucapkan kepada Allah SWT, atas rahmat dan karunia-Nya serta kekuatan dan petunjuk yang telah dilimpahkan kepada peneliti, sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Kata Sapaan Kekerabatan di Nagari

Ladang Panjang Kabupaten Pasaman”.Skripsi ini ditulis sebagai salah satu pesyaratan memperoleh Gelar Sarjana Humaniora.

Dalam melaksanakan penelitian dan penulisan skripsi ini, peneliti mendapatkan bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini peneliti mengucapkan terima kasih kepada: Dekan dan Wakil Dekan Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Bung Hatta yang telah memberikan izin untuk penelitian;Ketua dan Sekretaris Jurusan Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Bung Hatta yang telah memfasilitasi sarana dan prasarana guna pembelajaran: Ibu Dra. Iman Laili, M.Hum. sebagai Pembimbing I dan Ibu Dra. Eriza Nelfi, M.Hum yang telah memberikan motivasi, saran, ide-ide, arahan, bimbingan dan kritik kepada peneliti, serta meluangkan waktu untuk penulisan skripsi ini.

DAFTAR PUSTAKA

Chaer, Abdul. 1986. Tata Bahasa Pratis

BahasaIndonesia. Jakarta: Rineka

(15)

15 Helmila. 2011. “Kata Sapaan Bahasa

Minangkabau Dialek Indrapura di Nagarian Tanjung kapeh, Kecamatan Pancung Soal, Kabupaten Pesisir Selatan”.Skripsi. Padang: Universitas Bung Hatta.

Kridalaksana. 2008. Kamus Linguistik, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Sudaryanto. 1993. Metode dan Aneka Teknik

Analisis Bahasa. Yogyakarta:

Duta Wacana University Ppress. Syafyahya, Leni. 2000. Kata Sapaan Bahasa

Minangkabau di Kabupaten

Agam. Padang: Departemen

Pendidikan Nasional.

Yona, 2012.‘‘Kata Sapaan Bahasa Minangkabau, di Nagari

(16)

Referensi

Dokumen terkait

Hasil pengukuran kadar kolesterol dan analisis statistika menunjukkan bahwa induksi hiperkolesterol selama 21 hari berhasil meningkatan kadar kolesterol secara

Minat menurut para ahli psikolog adalah suatu kecenderungan untuk selalu memperhatikan dan mengingat sesuatu secara-terus menerus. Minat ini erat kaitannya dengan

FitzHugh-Nagumo. Dibimbing oleh Dr. Agus Kartono dan Dr.Ir. Skripsi ini membuat sebuah model matematika untuk sel saraf terkopel. Model ini merupakan modifikasi dari

Pemenang wajib melunasi seluruh harga lelang dalam jangka waktu 2 (Dua) hari setelah lelang dilaksanakan Pada Hari Sabtu dan Senin 25 dan 27 MARET 2017 , apabila dalam jangka

244 SASKIA AMBAREKSA SMA NEGERI 2 INDRAMAYU Umum Lulus Pendidikan Agama Islam 245 SEKAR AYU UTAMI SMK FARMASI INDRAMAYU Umum Lulus Kesehatan Masyarakat. 246 SELI APRIANTI SMA N

Uji Kemampuan Bakteri dari Limbah Pengilangan Minyak Bumi dalam Proses Biodegradasi Senyawa Fenol dan Fenantren.. Bidang

Bahwa, puncak perselisihan dan pertengkaran tersebut terjadi pada bulan Desember Tahun 2013 yang disebabkan banyak orang yang menagih hutang Tergugat

Simpulan yang didapatkan adalah dengan melakukan implementasi pada jaringan SMA Kemurnian II menggunakan router mikrotik maka jaringan lokal dan jaringan wireless