• Tidak ada hasil yang ditemukan

PAPER JURNAL ONLINE. Disusun Oleh : SIGIT MURDIYANTO D

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PAPER JURNAL ONLINE. Disusun Oleh : SIGIT MURDIYANTO D"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

PAPER JURNAL ONLINE

KOMEDI DAN KESENJANGAN KEPUASAN

(Studi Tentang Kesenjangan Kepuasan pada Pemirsa Tayangan Komedi YUK KEEP SMILE di Trans TV dan PESBUKERS di ANTV Pada Masyarakat Desa Jengglong Kelurahan Bejen Kecamatan Karanganyar

Kabupaten Karanganyar)

Disusun Oleh : SIGIT MURDIYANTO

D1211076

Diajukan Guna Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat- Syarat Guna Mencapai Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi

Jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Sebelas Maret Surakarta

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

(2)

1

KOMEDI DAN KESENJANGAN KEPUASAN

(Studi Tentang Kesenjangan Kepuasan pada Pemirsa Tayangan Komedi YUK KEEP SMILE di Trans TV dan PESBUKERS di ANTV Pada Masyarakat Desa Jengglong Kelurahan Bejen Kecamatan Karanganyar

Kabupaten Karanganyar)

Sigit Murdiyanto Adolfo Eko Setyanto Ch. Heny Dwi Surwati

Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta

Abstract

In general, the level of satisfaction and fulfillment capabilities gap that needs to achieve the respondent after watching a program YUK KEEP SMILE on Trans TV and Pesbukers on ANTV in the high category, amounting to 50.00% for YUK KEEP SMILE program in Trans TV and by 33, 33% of respondents to Pesbukers in ANTV program. While that fall into the category of being on the program in ANTV Pesbukers 66.67% and YUK KEEP SMILE program in Trans TV amounted to 50.00%. In the second lowest category of the event program does not exist.

The results of the calculation discrepancies, the data show both events capable of giving satisfaction to the respondent. But when viewed from the kinds of needs that can provide the highest satisfaction (satisfaction gap percentage of 0-10%), YUK KEEP SMILE program in Trans TV on motives of knowledge, personal identity, and entertainment. While Pesbukers in ANTV program on the motive of knowledge, personal identity, and entertainment. The smaller the gap, the greater the number the ability of media to meet the needs of the respondents. Keyword: talk show television programs, gaps satisfaction

(3)

2 Pendahuluan

Keputusan untuk menggunakan suatu media tertentu, berhubungan dengan faktor kepuasan yang diperoleh dari media tersebut. Sebagai pemirsa televisi tentunya mereka akan mencari program mana yang akan memenuhi harapan-harapannya serta tingkat kepuasan yang diperolehnya. Karena setiap audiens mempunyai latar belakang dan motif yang berbeda-beda, tentunya berbeda pula program acara mana yang mereka anggap menarik, mungkin program acara YUK KEEP SMALE di TransTV atau program acara PESBUKERS di ANTV.

Secara umum, program acara YUK KEEP SMALE di TransTV atau program acara PESBUKERS di ANTV masing-masing memiliki kelebihan yang berbeda dalam menyajikan hiburan kepada pemirsa. Hanya pemirsalah yang mengetahui program dan media mana yang di anggap memberikan kontribusi. Persaingan pun tampak terlihat dari kedua program acara tersebut untuk mendapatkan pemirsa sebanyak-banyaknya. Persaingan ini nampak dari hari tayang yang sama, jadwal yang sama, dan pengemasan acara yang mirip atau hampir sama dan disiarkan secara langsung (live).

Penggunaan media seringkali terjadi kesenjangan kepuasan (Gratifications Discrepancy) antara apa yang diharapkan khalayak dari media (Gratifications Sought) dengan tingkat kepuasan nyata yang diperoleh khalayak setelah mengkonsumsi media tersebut (Gratifications Obtained).

Model Uses and Gratifications sebagai grand theory, untuk mengukur kesenjangan kepuasan (Gratifications Discrepancy) antara kepuasan yang dicari atau diharapkan khalayak jika ia menggunakan media tertentu (Gratifications Sought) dengan kepuasan nyata yang diperoleh setelah seseorang menggunakan media massa tersebut (Gratifications Obtained). Penggunaan media seringkali terjadi kesenjangan kepuasan (Gratifications Discrepancy), maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul ”KOMEDI DAN KESENJANGAN KEPUASAN (Studi Tentang Kesenjangan Kepuasan pada Pemirsa Tayangan Komedi YUK KEEP SMILE di Trans TV dan PESBUKERS di ANTV Pada Masyarakat Desa Jengglong Kelurahan Bejen Kecamatan Karanganyar Kabupaten Karanganyar)”.

(4)

3 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka dapat ditarik perumusan masalah dalam penelitian sebagai berikut:

1. Seberapa besar tingkat kepuasan yang diharapkan (Gratification Sought) masyarakat Desa Jengglong Kelurahan Bejen Kecamatan Karanganyar

Kabupaten Karanganyar dengan menonton program acara YUK KEEP SMILE di Trans TV dan PESBUKERS di ANTV?

2. Seberapa besar tingkat kepuasan yang diperoleh (Gratification Obtained) masyarakat Desa Jengglong Kelurahan Bejen Kecamatan Karanganyar

Kabupaten Karanganyar dengan menonton program acara YUK KEEP SMILE di Trans TV dan PESBUKERS di ANTV?

3. Seberapa besar kesenjangan kepuasan (Gratification Discrepancy) yang diperoleh masyarakat Desa Jengglong Kelurahan Bejen Kecamatan Karanganyar Kabupaten Karanganyar setelah menonton program acara YUK KEEP SMILE di Trans TV dan PESBUKERS di ANTV?

4. Bagaimana pola penggunaan media (media use) masyarakat Desa Jengglong Kelurahan Bejen Kecamatan Karanganyar Kabupaten Karanganyar waktu program acara YUK KEEP SMILE di Trans TV dan PESBUKERS di ANTV?

Tujuan

Bertolak dari perumusan masalah di atas, maka penelitian ini dilakukan untuk mencapai tujuan yaitu :

1. Untuk mengetahui seberapa besar tingkat kepuasan yang diharapkan (Gratification Sought) masyarakat Desa Jengglong Kelurahan Bejen Kecamatan Karanganyar Kabupaten Karanganyar dengan menonton program acara YUK KEEP SMILE di Trans TV dan PESBUKERS di ANTV.

2. Untuk mengetahui seberapa besar tingkat kepuasan yang diperoleh (Gratification Obtained) masyarakat Desa Jengglong Kelurahan Bejen Kecamatan Karanganyar Kabupaten Karanganyar dengan menonton program acara YUK KEEP SMILE di Trans TV dan PESBUKERS di ANTV.

(5)

4

Discrepancy) yang diperoleh masyarakat Desa Jengglong Kelurahan Bejen Kecamatan Karanganyar Kabupaten Karanganyar setelah menonton program acara YUK KEEP SMILE di Trans TV dan PESBUKERS di ANTV.

4. Untuk mengetahui bagaimana pola penggunaan media (media use) masyarakat Desa Jengglong Kelurahan Bejen Kecamatan Karanganyar Kabupaten Karanganyar waktu program acara YUK KEEP SMILE di Trans TV dan PESBUKERS di ANTV.

Tinjauan Pustaka a. Komunikasi

Komunikasi merupakan suatu proses sosial yang sangat mendasar dan vital dalam kehidupan manusia. Dikatakan mendasar karena setiap masyarakat manusia, baik yang primitif maupun yang modern, berkeinginan mempertahankan suatu persetujuan mengenai berbagai aturan sosial melalui komunikasi.

Secara paradigmatis, komunikasi adalah proses penyampaian suatu pesan oleh seseorang kepada orang lain untuk memberi tahu atau mengubah sikap, pendapat, atau perilaku, baik langsung secara lisan maupun tak langsung melalui media (Effendy, 2004:_5).

Komunikasi sebagai proses dimana suatu ide dialihkan dari sumber kepada satu penerima atau lebih, dengan maksud untuk mengubah tingkah laku mereka (Cangara, 2006:_19).

Komunikasi akan terjadi bila telah memenuhi unsur-unsur yang terdapat didalamnya. Artinya, komunikasi hanya bisa terjadi kalau didukung oleh adanya sumber, pesan, media, penerima, dan efek (Cangara, 2006:_23).

Komunikasi merupakan suatu proses penyampaian pesan yang dapat berupa pesan informasi, ide, emosi, keterampilan dan sebagainya melalui simbol atau lambang yang dapat menimbulkan efek berupa tingkah laku yang dilakukan dengan media-media tertentu. Komunikasi merupakan suatu kegiatan penyampaian suatu pesan yang tak pernah lepas dari kehidupan manusia. Komunikasi yang baik, tentunya akan menciptakan hubungan yang

(6)

5

baik pula. Untuk menghasilkan hubungan yang baik itu, maka kita tidak boleh melupakan unsur-unsur yang ada dalam komunikasi.

b. Komunikasi Massa

Komunikasi massa diartikan sebagai jenis komunikasi yang ditujukan kepada sejumlah khalayak yang tersebar melalui media cetak, surat kabar, majalah, elektronik, radio dan televisi, sehingga pesan dapat diterima secara serentak dan sesaat (Rakhmad, 2004:_65).

Komunikasi massa adalah produksi dan distribusi yang berlandaskan teknologi dan lembaga dari arus pesan yang berkesinambungan serta paling luas dimiliki orang dalam masyarakat industri (Ardianto, 2004:_4).

Menurut Nurudin (2004:_19) ciri-ciri dari komunikasi massa antara lain :

1. Komunikator dalam komunikasi massa melembaga, komunikator dalam komunikasi massa bukan satu orang, tetapi kumpulan orang.

2. Komunikasi dalam komunikasi massa bersifat heterogen, komunikan terdiri dari beragam pendidikan, umur, jenis kelamin, status sosial ekonomi, jabatan yang beragam, dan memiliki agama atau kepercayaan yang berbeda pula.

3. Pesannya bersifat umum, pesan-pesan dalam komunikasi massa tidak ditujukan kepada satu orang atau kelompok masyarakat tertentu.

4. Komunikasinya berlangsung satu arah, pada media massa komunikasi hanya berjalan satu arah.

5. Komunikasi massa menimbulkan keserempakan, dalam proses penyebaran pesannya.

Menurut Effendy (2000:_29-31) fungsi komunikasi massa antara lain : 1. Pengawasan (surveillance)

Fungsi pengawasan dapat dibagi menjadi dua jenis: a) Pengawasan peringatan (warning or beware surveillance)

Pengawasan jenis ini terjadi jika media menyampaikan informasi kepada kita mengenai ancaman taufan, letusan gunung api, kondisi

(7)

6

ekonomi yang mengalami depresi, meningkatnya inflasi, atau serangan militer.

b) Pengawasan instrumental (instrumental surveillance)

Jenis ini berkaitan dengan penyebaran informasi yang berguna bagi kehidupan sehari-hari.

2. Interpretasi (interpretation)

Fungsi interpretasi media massa tidak hanya menyajikan fakta dan data, tetapi juga informasi beserta interpretasi mengenai suatu peristiwa tertentu. 3. Hubungan (linkage)

Media massa mampu menghubungkan unsur-unsur yang terdapat di dalam masyarakat yang tidak bisa dilakukan secara langsung oleh saluran perorangan.

4. Sosialisasi

Sosialisasi merupakan transmisi nilai-nilai (transmission of values) yang mengacu kepada cara-cara dimana seseorang mengadopsi perilaku dan nilai-nilai dari suatu kelompok.

5. Hiburan (entertaintment)

Hiburan merupakan fungsi media masa.

Komunikasi massa mempunyai hasil akhir yang disebut dengan efek. Efek muncul dari seseorang yang menerima pesan komunikasi baik secara sengaja maupun tidak disengaja. Menurut Ardianto (2004:_51) efek komunikasi massa antara lain :

1. Efek Kognitif adalah akibat yang timbul pada diri komunikan yang sifatnya informatif bagi dirinya. Dalam efek kognitif ini media massa dapat membantu khalayak mempelajari informasi yang bermanfaat dan mengembangkan keterampilan kognitifnya.

2. Efek Afektif, tujuannya dari komunikasi massa bukan sekedar memberitahu khalayak tentang sesuatu, tetapi lebih dari itu, khalayak diharapkan dapat turut merasakan perasaan iba, terharu, sedih, gembira, marah dan sebagainya. Gambaran berupa suasana atau perasaan yang kita rasakan setelah membaca, mendengar ataupun melihat sesuatu.

(8)

7 c. Media Televisi

Televisi sebagai bagian dari kebudayaan audiovisual merupakan medium yang memiliki pengaruh dalam membentuk sikap dan kepribadian baru masyarakat secara luas. Hal ini disebabkan oleh pesatnya perkembangan televisi yang menjangkau masyarakat hingga ke wilayah terpencil. Unsur esensial yang dari kebudayaan televisi berupa penggunaan bahasa verbal dan visual, sekaligus dalam rangka menyampaikan sesuatu, seperti pesan, informasi, pengajaran, ilmu, dan hiburan (Wibowo, 1997:_1).

Televisi adalah media massa yang memancarkan suara dan gambar (Widjaja, 2002:_83). Televisi adalah sistem penyiaran gambar yang disertai suara melalui kabel yang diubah menjadi berkas cahaya sehingga dapat dilihat dan didengar (Mulyana, 2005:_162). Televisi merupakan hasil produk teknologi tinggi (hi-tech) yang menyampaikan isi pesan dalam bentuk audiovisual gerak (Baksin, 2003:_16).

Menurut Effendy (2003:_27-30) televisi pada pokoknya mempunyai tiga fungsi pokok yaitu sebagai berikut :

1. Fungsi penerangan (the imformation function)

Televisi mendapat perhatian yang besar dikalangan masyarakat karena dianggap sebagai media yang mampu menyiarkan informasi yang sangat memuaskan. Hal ini didukung oleh 2 (dua) faktor, yaitu :

a. Kesegaran (immediacy)

Stasiun televisi yang disiarkan dan peristiwa dapat dilihat dan didengar oleh pemirsa pada saat peristiwa itu berlangsung.

b. Kenyataan (realism)

Televisi menyiarkan informasinya secara audio dan visual dengan perantara mikrofon dan kamera sesuai dengan kenyataan.

2. Fungsi pendidikan (the educational function)

Sebagai media massa, televisi merupakan sarana yang ampuh untuk menyiarkan acara pendidikan kepada khalayak yang jumlahnya begitu banyak secara simultan dengan makna pendidikan, yaitu meningkatkan pengetahuan dan penalaran masyarakat. Siaran televisi menyiarkan

(9)

acara-8

acara tersebut secara teratur, misalnya pelajaran bahasa, matematika, ekonomi, politik, dan sebagainya.

3. Fungsi hiburan (the entertainment function)

Sebagai media yang melayani kepentingan masyarakat luas, fungsi hiburan yang melekat pada televisi tampaknya lebih dominan dari fungsi lainnnya. Sebagian besar dari alikasi waktu siaran televisi diisi oleh acara-acara hiburan, seperti lagu-lagu, film cerita, olahraga, dan sebagainya. Fungsi hiburan ini amat penting, karena ia menjadi salah satu kebutuhan manusia untuk mengisi waktu mereka dari aktivitas di luar rumah.

d. Model Uses and Gratification Theory

Dalam teori uses and gratifications ditekankan bahwa audience itu aktif dalam memilih media mana yang harus dipilih untuk memenuhi kebutuhannya. Blumer dan Katz percaya bahwa tidak hanya ada satu jalan bagi khalayak untuk menggunakan media dan sebaliknya mereka percaya bahwa ada banyak alasan khlayak untuk menggunakan media.

Permasalahan utama dalam teori uses and gratification bukanlah bagaimana media mengubah sikap dan perilaku khalayak, tetapi bagaimana media memenuhi kebutuhan pribadi dan sosial khalayaknya. Jadi bobotnya adalah pada khalayak yang aktif, yang sengaja menggunakan media untuk mencapai tujuan khusus (Effendy, 2003:_289-290).

Teori uses and gratification ini digambarkan sebagai a dramatic break with tradition of the past, suatu loncatan dramatis dari model jarum hipodermik, teori ini tidak tertarik pada apa yang dilakukan media pada diri orang, tetapi ia tertarik pada apa yang dilakukan orang terhadap media. Anggota khalayak dianggap secara aktif menggunakan media untuk memenuhi kebutuhanya. Penggunaan media hanyalah salah satu cara untuk memenuhi kebutuhan psiklogis, efek media dianggap sebagai situasi ketika kebutuhan itu terpenuh (Rakhmad, 2004:_65).

Riset teori uses and gratification bermula dari pandangan bahwa komunikasi (khususnya media massa) tidak mempunyai kekuatan

(10)

9

memaktivitasi khalayak. Inti dari teori uses and gratification adalah khalayak pada dasarnya menggunakan media massa berdasarkan motif-motif tertentu. Media dianggap berusaha memenuhi motif khalayak. Jika motif ini terpenuhi maka kebutuhan khalayak akan terpenuhi. Pada akhirnya media yang mampu memenuhi kebutuhan khalayak akan disebut sebagai media yang efektif (Kriyantono, 2006:_204).

Denis McQuail dalam Rakhmad (2001:_208) membagi penggunaan media oleh individu ke dalam 4 (empat) kelompok sebagai berikut :

1. Motif Informasi

- Mencari berita tentang peristiwa dan kondisi yang berkaitan dengan lingkungan terdekat, masyarakat, dan dunia.

- Mencari bimbingan berbagai masalah praktis, pendapat dan hal-hal yang berkaitan dengan penentuan pilihan.

- Memuaskan rasa ingin tahu dan minat umum. - Belajar pendidikan diri sendiri.

- Memperoleh rasa damai melalui penambahan pengetahuan. 2. Motif Identitas Pribadi

- Menemukan penunjang nilai-nilai pribadi. - Menemukan model perilaku.

- Mengidentifikasi diri dengan nilai-nilai lain dalam media. - Meningkatkan pemahaman tentang diri sendiri.

3. Motif Integrasi dan Interaksi Sosial

- Memperoleh pengetahuan tentang keadaan orang lain.

- Mengidentifikasi diri dengan orang lain dan meningkatkan rasa memiliki.

- Menemukan bahan percakapan dan interaksi sosial. - Memperoleh teman selain dari manusia.

- Membantu menjalankan peran sosial.

- Memungkinkan diri untuk dapat menghubungi sanak keluarga, teman, dan masyarakat.

(11)

10 4. Motif Hiburan

- Melepaskan diri dari permasalahan. - Bersantai.

- Memperoleh kenikmatan jiwa dan estetis. - Mengisi waktu.

- Penyaluran emosi.

- Membangkitkan gairah seks.

Jelas bahwa individu-individu menggunakan media massa karena didorong oleh motif-motif tertentu yang dicarikan pemuasannya melalui media tertentu pula, meski betapapun kecilnya pemuasan yang dapat dilakukan media tersebut. Hal ini akan menimbulkan suatu pola perilaku penggunaan media sebagai perwujudan dari motif yang ada.

e. Hipotesis

Untuk menjaga agar penelitian tetap terarah sesuai dengan tujuan penelitian semula, maka penulis perlu merumuskan hipotesis berikut:

1. Terdapat kesenjangan antara kepuasan yang diharapkan (Gratification Sought) dengan kepuasan yang diperoleh (Gratification Obtained) oleh penonton acara YUK KEEP SMILE di Trans TV dan acara PESBUKERS di ANTV.

2. Terdapat kesenjangan kepuasan (Gratification Discrepancy) yang diperoleh penonton acara YUK KEEP SMILE di Trans TV dan acara PESBUKERS di ANTV.

3. Terdapat pola penggunaan media (media use) penonton acara YUK KEEP SMILE di Trans TV dan acara PESBUKERS di ANTV.

f. Metodologi

Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian survey di mana penelitian ini mengambil sampel dari suatu populasi dan

(12)

11

masyarakat Desa Jenggiong Kelurahan Bejen Kecamatan Karanganyar Kabupaten Karanganyar setelah menonton program acara YUK KEEP SMILE di Trans TV dan PESBUKERS di ANTV. Pada umumnya merupakan unit analisis dalam penelitian ini adalah individu itu sendiri.

Populasi penelitian ini sebanyak 288 orang, tetapi yang digunakan dalam penelitian ini adalah masyarakat yang sudah punya KTP Desa Jenggiong Kelurahan Bejen Kecamatan Karanganyar Kabupaten, yang dijadikan populasi penelitian yang berusia antara 15 tahun sampai 55 tahun yang berjumlah 288 orang.

Dalam penelitian ini besar sampel diukur dengan rumus Slovin (Bungin, 2005:_201) besarnya sempel dalam penelitian 74 responden. Dalam penelitian ini pengambilan sampel menggunakan Simple Random Sampling yaitu pengambilan sampel anggota populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu (Sugiyono, 2009:_57).

Teknik pengumpulan data menggunakan antara lain : 1. Kuesioner (questionnaire)

Peneliti menggunakan kuesioner tertutup yang berisi serangkaian pertanyaan, berikut dengan semua alternatif jawaban yang harus dijawab oleh responden. Penggunaan kuesioner ini merupakan instrumen utama dalam pengumpulan data penelitian.

2. Studi Pustaka (library research)

Merupakan cara pengumpulan data dengan mencatat dokumen-dokumen yang ada, baik buku, artikel, laporan berita dan data pendukung lainnya.

Tehnik Analisis Data yang digunakan dengan cara, data diperoleh dengan menyebarkan kuesioner kepada responden. Setelah semua data yang diperoleh di lapangan terkumpul, langkah pertama yang dilakukan adalah mengkoding data. Tujuannya untuk menyederhanakan data yang diperoleh. Pengkodingan dilakukan secara manual dengan menggunakan coding sheet. Langkah berikutnya adalah mengklasifikasikan data, baru kemudian mengintrepretasikannya. Statistik yang digunakan untuk mengukur

(13)

12

kesenjangan kepuasan dalam penelitian ini mengacu pada rumus statistik discrepancy yang diberikan Palmgreen sebagai berikut :



  i j j i j . i . n j . i . n D Dimana : D : discrepancy / kesenjangan n : jumlah sampel

i : kepuasan yang dicari (GS) J : kepuasan yang diperoleh (GO)

Analisis Discrepancy

Gratification Discrepancy adalah kesenjangan antara kepuasan yang diharapkan (Gratification Sought) dengan kepuasan nyata yang diperoleh (Gratification Obtained) setelah menggunakan media. Dalam penelitian ini, kesenjangan kepuasan yang dimaksud adalah kesenjangan antara kepuasan yang diharapkan dengan kepuasan nyata yang diperoleh dari menonton program acara YUK KEEP SMILE di Trans TV dan PESBUKERS di ANTV.

a. Tingkat Kesenjangan Kepuasan dan kemampuan Pemenuhan Kebutuhan dari Program Acara YUK KEEP SMILE di Trans TV

Setelah dilakukan penghitungan tingkat kesenjangan yang terjadi antara perbedaan perolehan kepuasan yang terjadi antara skor Gratification Sought (GS) dan Gratification Obtained (GO). Program acara YUK KEEP SMILE di Trans TV dapat memenuhi 6 (enam) kebutuhan yang relatif tinggi atau 91% – 93%, yaitu pada kategori motif pengetahuan antara lain berharap memperoleh informasi komidian pendatang baru dan berharap memperoleh pengetahuan aksi panggung komidian. Pada kategori motif identitas pribadi yaitu bisa memberikan informasi kepada orang lain kejadian yang dialami selebritis dan berkumpul bersama keluarga dan teman. Pada kategori motif hiburan yaitu untuk bersantai dan berharap memperoleh hiburan.

(14)

13

Program acara YUK KEEP SMILE di Trans TV dapat memenuhi 6 (enam) kebutuhan yang relatif sedang atau 82% – 87%, yaitu pada kategori motif pengetahuan antara lain berharap memperoleh informasi masalah yang dihadapi selebritis dan berharap memperoleh informasi pendapat yang dialami selebritis. Pada kategori motif kegunaan pribadi antara lain menambah kepercayaan diri dalam berkomunikasi waktu bergaul dengan teman dan memperoleh bahan perbincangan dengan teman masalah yang dihadapi selebritis. Pada kategori motif integrasi dan interaksi sosial antara lain melupakan persoalan-persoalan yang dihadapi dan menigisi waktu luang.

Program acara YUK KEEP SMILE di Trans TV, dimana tayangan ini menampilkan tayangan yang lebih variatif dan tayangan ini juga bersifat interaktif. Program acara YUK KEEP SMILE di Trans TV telah memberikan banyak informasi, edukasi dan hiburan bagi khalayak sesuai dengan fungsi komunikasi massa itu sendiri.

YUK KEEP SMILE adalah sebuah program acara komedi yang cukup fenomenal di Trans TV, dengan mengkombinasikan format acara musik, komedi, kuis, talkshow dan game. YUK KEEP SMILE menjanjikan sebuah tontonan yang segar dan menghibur. Satu hal yang paling unik dari acara ini adalah kehadiran berbagai jenis joget yang sudah melekat kuat di mata masyarakat, seperti Joget Caesar, Joget Bang Jali, dan Goyang Oplosan. di samping menghibur masyarakat YUK KEEP SMILE juga bagi-bagi hadiah uang tunai jutaan rupiah sehingga dapat membantu kebutuhan bagi yang beruntung mendapatkannya.

b. Tingkat Kesenjangan Kepuasan dan kemampuan Pemenuhan Kebutuhan dari Program Acara PESBUKERS di ANTV

Setelah dilakukan penghitungan tingkat kesenjangan yang terjadi antara perbedaan perolehan kepuasan yang terjadi antara skor Gratification Sought (GS) dan Gratification Obtained (GO). Program acara PESBUKERS di ANTV dapat memenuhi 5 (lima) kebutuhan yang relatif tinggi atau 91% – 93%, yaitu pada kategori motif pengetahuan antara lain berharap memperoleh informasi komidian pendatang baru dan berharap memperoleh informasi

(15)

14

masalah yang dihadapi selebritis. Pada kategori motif identitas pribadi antara lain berkumpul bersama keluarga dan teman dan menambah kepercayaan diri dalam berkomunikasi waktu bergaul dengan teman. Pada kategori motif hiburan yaitu untuk bersantai.

Program acara PESBUKERS di ANTV dapat memenuhi 7 (tujuh) kebutuhan yang relatif sedang atau 82% – 87%, yaitu pada kategori motif pengetahuan antara lain berharap memperoleh pengetahuan aksi panggung komidian dan berharap memperoleh informasi pendapat yang dialami selebritis. Pada kategori motif identitas pribadi antara lain bisa memberikan informasi kepada orang lain kejadian yang dialami selebritis dan memperoleh bahan perbincangan dengan teman masalah yang dihadapi selebritis. Pada kategori motif integrasi dan interaksi sosial antara lain melupakan persoalan-persoalan yang dihadapi dan mengisi waktu luang. Pada kategori motif hiburan yaitu berharap memperoleh hiburan.

Di Indonesia, televisi menjadi media massa yang paling diandalkan untuk memberikan informasi kepada masyarakat melalui program-program yang ditawarkan. Sebagai stasiun televisi ANTV juga menayangkan berbagai jenis program acara namun tetap dalam koridor komidi. Salah satu variasi program acaranya PESBUKERS adalah talk show yang berbentuk komidi. Talk show adalah versi televisi tentang komidik dimana isu yang sedang hangat saat ini dibicarakan dan didiskusikan, dengan asumsi bahwa pemirsa televisi tertarik dan terlibat dalam topik tersebut. Talk show adalah bagian dari kreasi televisi tentang public sphere membuat ruang bagi komidi yang rasional, meletakkan asumsi, argumen, dan pandangan kepada publik. Salah satu program talk show di ANTV adalah PESBUKERS, sebuah program talk show yang membahas tentang isu selebritis dalam bentuk komidi.

c. Tayangan Yang Lebih Unggul Dalam Memenuhi Kebutuhan Responden Berdasarkan Persentasi Kesenjangan Kepuasan

Menurut responden, program acara YUK KEEP SMILE di Trans TV jauh lebih bisa memenuhi kebutuhan mereka disebabkan karena kualitas acara, format, teknis, pengisi acara, dan gaya penyampaian presenter kepada

(16)

15

penontonya lebih menarik dan menghibur. Teknis live show dari nara sumber yang kerap kali ditampilkan program acara YUK KEEP SMILE di Trans TV membuat penonton tahu akan kemampuan nara sumber. Waktu jam tayang tayang program acara YUK KEEP SMILE di Trans TV dan program acara PESBUKERS di ANTV di malam hari menjadikan kedua program ini dijadikan ajang untuk berkumpul bersama keluarga dan teman.

Satu item kebutuhan yang mempunyai tingkat pemuasan yang sama antara program acara YUK KEEP SMILE di Trans TV dan program acara PESBUKERS di ANTV, yaitu berharap memperoleh informasi komidian pendatang baru, hal ini dipengaruhi pula oleh rendahnya tingkat penggunanan media (media use). Seperti yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya, tingkat penggunaan media berdasarkan tingkat perhatian, frekuensi dan curahan waktu dalam menonton program acara YUK KEEP SMILE di Trans TV dan program acara PESBUKERS di ANTV memang relative rendah. Sebagian besar responden hanya menaruh perhatian yang tinggi saat menonton acara, namun sebelum dan sesudahnya mereka tidak menaruh perhatian yang besar. Sedangkan berdasarkan frekuensi dan curahan waktu menonton, responden ternyata menaruh atensi yang lebih besar pada program acara YUK KEEP SMILE di Trans TV daripada program acara PESBUKERS di ANTV.

Karena itu pula angka kesenjangan program acara YUK KEEP SMILE di Trans TV lebih rendah dibanding program acara PESBUKERS di ANTV.

Kesimpulan

1. Kepuasan yang diharapkan (Gratification Sought)

Data menunjukkan pada skala sangat berharap, presentase terbesar hanya dimiliki oleh dua (2) jenis kebutuhan, yaitu kebutuhan untuk bersantai (48,65%) dan melupakan persoalan-persoalan yang dihadapi (47,30%). Untuk skala sangat berharap merupakan skala yang paling banyak dipilih disetiap jenis kebutuhan. Ada tujuh (5) jenis kebutuhan yang memiliki presentase tertinggi, antara lain berharap memperoleh pengetahuan aksi panggung komidian (29,73%), berharap memperoleh informasi masalah yang dihadapi

(17)

16

selebritis (36,49%), berharap memperoleh informasi pendapat yang dialami selebritis (32,24%), kebutuhan untuk bersantai (48,65%) dan melupakan persoalan-persoalan yang dihadapi (47,30%).

2. Kepuasan yang diperoleh (Gratification Obtained)

Kepuasan yang diperoleh responden dari menonton program acara YUK KEEP SMILE di Trans TV dan program acara PESBUKERS di ANTV dapat dikatakan mayoritas kebutuhan terpenuhi, tapi paling besar nilai presentase pada motif pengetahuan tentang berharap memperoleh pengetahuan aksi panggung komidian sebesar 94,59% dan motif hiburan untuk bersantai sebesar 94,59% dari program acara YUK KEEP SMILE di Trans TV dan untuk program acara PESBUKERS di ANTV pada motif hiburan tentang untuk bersantai sebesar 93,24.

3. Penggunaan media (Media Use)

a. Penggunaan media berdasarkan tingkat perhatian : 1) Pra activity (sebelum terpaan media)

Cara yang dilakukan responden untuk memperoleh informasi sebelum menonton program YUK KEEP SMILE di Trans TV dan PESBUKERS di ANTV, paling banyak yaitu tidak mencari informasi apapun mengenai acara tersebut, untuk YUK KEEP SMILE di Trans TV (60,8%) dan untuk PESBUKERS di ANTV (74,3%).

2) Duractivity (selama terpaan media)

Selama menyaksikan kedua program acara tersebut, responden menyatakan kadang-kadang meluangkan waktu khusus untuk acara tersebut, yakni untuk YUK KEEP SMILE di Trans TV (55,4%) dan PESBUKERS di ANTV (50,00%). Kegiatan lain tersebut yang paling banyak biasa dilakukan adalah makan dan bermain handphone. Meski menyaksikan kedua program acara tersebut, 68,9% responden mengaku kadang-kadang menonton sampai program acara selesai acara YUK KEEP SMILE di Trans TV dan 52,7% responden untuk program acara PESBUKERS di ANTV.

(18)

17 3) Post activity (setelah terpaan media)

Kegiatan yang biasa dilakukan setelah menyaksikan sebuah program acara adalah kadang-kadang memperbincangkannya dengan orang lain. Hal ini selalu dilakukan 77,00% responden untuk YUK KEEP SMILE di Trans TV dan 68,9% responden untuk PESBUKERS di ANTV. b. Penggunaan media berdasarkan frekuensi menonton

Frekuensi menonton responden terhadap program acara YUK KEEP SMILE di Trans TV dan PESBUKERS di ANTV yang tayang 7 kali dalam 1 minggu dapat dikategorikan tinggi. Data menunjukkan presentase responden menonton antara 4-5 kali seminggu untuk YUK KEEP SMILE di Trans TV dan 27,00% untuk program acara PESBUKERS di ANTV. c. Penggunaan media berdasarkan curahan waktu menonton

Tingkat perhatian responden dalam hal curahan waktu menonton adalah tinggi. Dari 120 menit acara berlangsung, diketahui bahwa responden menonton acara ini rata-rata sekitar 41 – 80 menit dengan presentase program acara YUK KEEP SMILE di Trans TV 47,3% dan program acara PESBUKERS di ANTV 36,5%. Berdasarkan data tersebut, perhatian responden terhadap program acara YUK KEEP SMILE di Trans TV lebih rendah daripada program acara PESBUKERS di ANTV.

4. Kesenjangan kepuasan (Gratification Discrepancy)

Data menunjukkan bahwa kedua program acara dalam penelitian ini, sebagian besar mampu memberikan kepuasan pada responden. Pada program acara YUK KEEP SMILE di Trans TV terdapat tujuh (7) item kebutahan yang dapat memuaskan responden, yaitu berharap memperoleh informasi komidian pendatang baru, berharap memperoleh pengetahuan aksi panggung komidian, bisa memberikan informasi kepada orang lain kejadian yang dialami selebritis, berkumpul bersama keluarga dan teman, melupakan persoalan-persoalan yang dihadapi, untuk bersantai, dan berharap memperoleh hiburan. Sedangkan pada program acara PESBUKERS di ANTV terdapat lima (5) item kebutahan yang dapat memuaskan responden, yaitu berharap memperoleh informasi komidian pendatang baru, berharap memperoleh informasi masalah yang dihadapi

(19)

18

selebritis, berkumpul bersama keluarga dan teman, menambah kepercayaan diri dalam berkomunikasi waktu bergaul dengan teman, dan untuk bersantai. Hal ini diketahui dari jenis kebutuhan tersebut berada diantara 0 – 10% (tinggi) yang berarti dapat memenuhi kepuasan responden.

Saran

Dari hasil penelitian mengenai kesenjangan kepuasan antara program

acara YUK KEEP SMILE di Trans TV dan program acara PESBUKERS di ANTV, ada beberapa saran yang berhubungan dengan kedua acara tersebut

diantaranya:

1. Penulis menyarankan agar pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dalam kuesioner pada penelitian selanjutnya hendaknya dapat lebih spesifik. Pernyataan-pernyataan yang sekiranya kurang berharap dan tidak mempunyai hubungan dengan tujuan penelitian sebaiknya tidak dicantumkan dalam kuesioner.

2. Sedangkan untuk Trans TV dan ANTV yang menyiarkan program acara talk show tentang komidian, alangkah baiknya jika program acara talk show dikemas tidak hanya untuk kepentingan hiburan semata. Akan tetapi juga memberi semacam edutainment tentang hiburan sehingga penonton tadak hanya sekedar menikamati hiburan yang disajikan, tetapi bisa mengambil manfaat informasi dari narasumber dan menambah pengetahuan. Tidak hanya kuantitas yang dikedepanakan, kemasan program juga agar dibuat lebih berkualitas sehingga diharapkan juga akan meningkatkan kualitas program acara talk show itu sendiri.

Daftar Pustaka

Ardianto, Elvinaro. (2004). Komunikasi Massa Suatu Pengantar. Bandung: Simbiosa Rekatama Media.

Bungin, Burhan. (2007). Penelitian Kualitatif : Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik dan Ilmu Sosial Lainnya. Jakarta: Prenada Media Group.

(20)

19

_____________. (2005). Metode Penelitian Kuantitatif: Komunikasi, Ekonomi dan Kebijakan Publik serta Ilmu-ilmu Sosial Lainnya. Edisi Pertama, Cetakan ke-4. Jakarta: Kencana.

Cangara, Hafied. (2006). Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Effendy, Onong Uchjana. (2005). Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung: PT. Remaja Rosda. Karya.

________________________. (2004). Dinamika Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya.

____________________. (2003). Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung: PT. Remaja Rosda. Karya.

____________________. (2000). Ilmu Teori dan Filsafat Komunikasi. Bandung: Citra Aditya Bakti.

Kriyantono, Rachmat. (2006). Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Mc Quail, Dennis.(1987). Teori Komunikasi Massa. Jakarta : Erlangga.

Mulyana, Deddy. (2005). Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: Remaja. Rosdakarya.

Nurudin. (2004). Komunikasi Massa. Malang: Cespur.

Rakhmad, Jallaludin. (2004). Metode Penelitian Komunikasi. Dilengkapi contoh : Analistik statistic. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Referensi

Dokumen terkait

Oleh karena itu, tujuan penelitian ini adalah untuk melihat budaya organisasi pada salah satu perusahaan Network marketing yaitu Amway dengan sistem Network 21

Begitu pula dengan cara kerja remote control, apabila tombol buka pada remote control ditekan, maka mikrokontroler akan mengirimkan perintah untuk mengaktifkan motor

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikankan Skripsi dengan judul " Pengaruh Komitmen Organisasi dan Gaya

Kim & Ko 2010, h.166 dalam penelitiannya menjelaskan bahwa sebagai sarana untuk memberi nilai kepada pelanggan dengan segala cara, brand-brand terkenal kini beralih ke media sosial,

tidak penerapan sistem e-procurement di Kabupaten Bojonegoro dapat dilihat dari ukuran indikator tujuan yang tercantum pada Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010

Guna memenuhi kebutuhan tersebut, peneliti mengajukan sebuah program pelatihan singkat untuk memperkenalkan sebuah metode yang bernama Total Physical

[r]

Mereka tinggal di panti karena berbagai alasan, diantaranya menghadapi anak-anak yang sudah selesai pendidikannya dan mulai mandiri sehingga mulai meninggalkan rumah dan