BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perairan Indonesia merupakan bagian dari sistem arus dunia (conveyor belt). Bagian Conveyor Belt yang melewati daerah perairan Indonesia dinamakan Arlindo (Arus Lintas Indonesia). Arlindo adalah suatu sistem di perairan Indonesia dimana terjadi lintas arus yang membawa massa air dari Lautan Pasifik ke Lautan Hindia. Terjadinya Arlindo
terutama disebabkan oleh bertiupnya angin pasat tenggara di bagian selatan Pasifik dari wilayah Indonesia. Dengan adanya data Ocean Climate yang bagus dan berkelanjutan, ilmuwan dapat mengetahui karakteristik dari Arlindo. Jika terjadi perubahan karakteristik pada Arlindo, maka karakteristik pada Conveyor Belt pun akan berubah. Jika dilihat dari segi fisikanya, data-data tersebut dapat digunakan untuk melihat dinamika dari suatu perairan yang telah dipasang alat pengukur (Buoy RAMA). Misalnya di daerah perairan Samudera Hindia. Dengan adanya data Ocean Climate tersebut, para penelitin terutama dibidang kelautan dapat mengetahui karakteristik dari perairan di sekitar Samudera Hindia. Jika dilihat dari segi biologi, data Ocean Climate bisa digunakan untuk mengetahui keberadaan sebaran plankton dan ikan, misalnya sebaran ikan tuna. Selain itu, bisa juga untuk pengkaji fenomena Coral Bleaching dengan melihat perubahan nilai temperatur laut.
Buoy RAMA yang dikenal juga dengan sebutan Buoy Atlas merupakan suatu alat yang dikembangkan oleh ilmuwan skala internasional bernama Nasional Oceanic and Atmospeheric Administration (NOAA) untuk mengambil data kelautan yang berada sekitar perairan Samudera Hindia. Penempatan alat tersebut dapat dilihat pada gambar di atas. Sejak tahun 2006, BPPT telah menerima data Buoy RAMA dari NOAA melalui File Transfer Protocol (FTP). Data tersebut tersimpan di server RDS (Read Down Station), Balai Teksturla dan Survey Kelautan, BPPT. Namun sayangnya data tersebut belum dapat dipublikasi secara umum kepada ilmuwan selain di dalam BPPT. Hal ini dikarenakan belum adanya sistem yang tersedia untuk mengakses data tersebut.
Oleh karena itu, untuk mempermudah para ilmuwan dalam memperoleh data
BuoyRAMA secara akurat dan mudah, penulis merasa tertarik untuk membangun sebuah sistem yang berjudul “PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI KELAUTAN
BERBASIS WEB MENGGUNAKAN HIGHCHARTS DENGAN FRAMEWORK
CODEIGNITER”. Untuk studi kasus penelitian, penulis mengambil riset data Ocean Climate yang berada di server RDS (Read Down Station), Balai Teksturla dan Survey Kelautan, BPPT.
Sumber : http://bpptbuoy.info/
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan pada latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Bagaimana cara mengolah data Buoy RAMA agar dapat di akses dengan mudah oleh para ilmuwan baik dari dalam maupun luar BPPT?
1.3 Batasan Masalah/Ruang Lingkup
Adapun batasan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Jika dilihat dari Gambar 1.1, Terdapat puluhan alat Buoy yang tersebar di Samudera Hindia. Buoy-buoy tersebut antara lain adalah Inabuoy Aktif, Inabuoy Non Aktif, Dart Aktif, Dart Non Aktif, MetOcean Aktif, MetOcean Non Aktif, Atlas Buoy Aktif, Atlas Buoy Non Aktif, InaCBT Aktif, InaCBT Non Aktif, Ina Triton Aktif, Ina Triton Non Aktif, Stasiun Pasut Aktif dan Stasiun Pasut Non Aktif. Dari sekian banyak Buoy yang tersebar, penulis meng-khususkan penelitian hanya pada satu Buoy yakni Atlas Buoy, atau biasa dikenal Buoy RAMA.
2. Dari 20 data Buoy RAMA yang terdapat di Samudera Hindia, dalam pengimplementasiannya penulis hanya akan mengelola 1 data buoy yang diambil di server RDS. Data Buoy RAMA adalah data mentah yang di ambil dari suatu alat yang dikembangkan oleh NOAA untuk mengambil data kelautan di Samudera Hindia. Data tersebut tersimpan di server Read Down Station. RDS adalah server yang digunakan untuk menyimpan data mentahan
Buoy RAMA.
3. Informasi Buoy RAMA disajikan dalam bentuk raw data dan grafik berbasis web.
4. Grafik hanya dapat di unduh ke dalam format PNG, JPEG, PDF, SVG, CSV dan XLS.
5. Data Buoy RAMA yang diolahdari tahun 2007 sampai dengan tahun 2015. 6. Data Buoy RAMA yang akan disajikan meliputi Data Suhu Udara, Data
Tekanan Permukaan Laut, Data Heat, Data Isothermal, Data Kelembaban Relatif, Data Suhu Permukaan Laut, Data Angin, Data Dynamic Height, Data Radiasi Gelombang Panjang, Data Radiasi Gelombang Pendek, Data Persentase Waktu Curah Hujan.
7. Data Buoy RAMA yang digunakan penulis sudah dalam format mysql. Sehingga penulis hanya mengelola data tersebut untuk di implementasikan ke dalam bentuk grafik.
8. Penulis menambahkan fungsi kontak kami dan comment form dalam website yang akan penulis bangun.
9. Platform yang penulis gunakan untuk pengembangan sistem adalah
10. Penulis menggunakan library Highchart dan Highstock berbasis Javascript
untuk penyajian grafik.
11. Data penyajian informasi belum bersifat responsive sehingga hanya dapat diakses melalui website saja.
12. Penulis tidak membahasa mengenai keamanan dan performance dari website yang penulis bangun.
1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian
1.4.1 Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan tugas akhir ini adalah :
Membangun sistem informasi kelautan berbasis web yang menyajikan informasi tentang data Buoy RAMA seperti Data Suhu Udara, Data Tekanan Permukaan Laut, Data Heat, Data Isothermal, Data Kelembaban Relatif, Data Suhu Permukaan Laut, Data Angin, Data Dynamic Height, Data Radiasi Gelombang Panjang, Data Radiasi Gelombang Pendek, Data Persentase Waktu Curah Hujan, dari tahun 2007 sampai dengan tahun 2015 dimana para ilmuwan dapat melihat dan mengambil data tersebut sesuai
range tanggal yang diinginkan. Data disajikan dalam bentuk raw data dan grafik.
1.4.2 Manfaat
Manfaat dari pembuatan tugas akhir ini antara lain adalah :
1. Memberikan informasi data Buoy RAMA yang mudah diakses melalui
website oleh para ilmuwan baik dari dalam maupun ilmuwan dari luar BPPT. 2. Memberikan informasi data Buoy RAMA dengan range tanggal
3. Data dapat diunduh ke dalam format PNG, JPEG, PDF, SVG, CSV dan XLS. 4. Memberikan gambaran keadaan cuaca saat itu disekitar samudera hindia. 5. Ilmuwan dapat melakukan analisis perbandingan pattern (pola) pada grafik
1.5 Metode Penelitian
1.5.1 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari dua jenis, yaitu metode studi kepustakaan dan studi lapangan. Berikut adalah penjelasan mengenai metode-metode tersebut :
1. Metode Studi Kepustakaan
Metode ini bertujuan untuk mengumpulkan data dan informasi melalui buku-buku referensi yang dapat dijadikan pedoman dalam penelitian ini. Selain itu, penulis juga melakukan pencarian data dan informasi melalui media online guna membantu dalam pengembangan aplikasi ini.
2. Metode Studi Lapangan
Untuk memperoleh informasi lebih lanjut dan akurat, penulis melakukan metode studi lapangan. Ada pun teknik yang penulis gunakan dalam pengumpulan data adalah
1. Observasi
Pengumpulan data yang dilakukan dengan peninjauan langsung terhadap objek penelitian sehingga mendapatkan data yang relevan. Tahap ini dilakukan untuk mempelajari dokumen-dokumen pendukung yang diperoleh dari BPPT terkait penelitian data Buoy RAMA. Serta dilakukan penelitian tentang sistem yang ada di BPPT.
2. Wawancara
Teknik memperoleh data dengan tanya jawab atau wawancara secara langsung kepada beberapa narasumber yang ada di RDS. Penulis melakukan wawancara baik oleh staff IT maupun dengan staff Ilmuwan guna mendapatkan kebutuhan-kebutuhan sistem yang diperlukan.
1.5.2 Metode Pengembangan Sistem
(Pressman, 2010) Metode yang digunakan penulis dalam mengembangkan sistem informasi menggunakan metode The Classic Life Cycle atau pada umumnya dikatakan paradigma Waterfall. Pada metode ini terdapat 5 (lima) tahap untuk mengembangkan suatu perangkat lunak yaitu Requirements definition, System and software design,
Implementation and unit testing, Integration and system testing, dan Operation and maintenance. Dimana konsep dari metode ini adalah melihat masalah secara sistematis dan terstruktur dari atas ke bawah.
Tahap-tahap pengembangan perangkat lunak dengan metode Waterfall dapat dilihat sebagai berikut :
Gambar1.2 Waterfall Model
Sumber : http://lecturer.ukdw.ac.id/othie/softwareprocess.pdf Keterangan gambar :
1. Requirements definition = Mengumpulkan kebutuhan secara lengkap kemudian dianalisis dan didefinisikan kebutuhan yang harus dipenuhi.
2. System and software design = Desain dikerjakan setelah kebutuhan selesai dikumpulkan secara lengkap.
3. Implementation and unit testing = Desain program diterjemahkan ke dalam kode-kode dengan menggunakan bahasa pemograman yang sudah ditentukan. 4. Integration and system testing = penyatuan unit-unit program kemudian diuji
secara keseluruhan.
5. Operation and maintenance = mengoperasikan program dilingkungannya dan melakukan pemeliharaan.
1.6 Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan diperlukan untuk memberikan gambaran tentang isi laporan secara keseluruhan. Penulis membagi sistematika penulisan proposal ini menjadi 5 bab. Berikut adalah uraian singkat yang akan penulis bahas pada masing-masing bab :
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini dijelaskan secara umum mengenai latar belakang penulisan, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penulisan, metodologi penulisan serta sistematika penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI
Bab ini menerangkan tentang teori-teori yang digunakan dan dijadikan dasar yang berkaitan langsung dengan permasalahan yang diangkat oleh penulis. serta penjelasan mengenai tools yang akan digunakan penulis untuk membangun sistem informasi ini.
BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN
Pada bab ini akan menjelaskan proses bisnis berjalan, struktur organisasi perusahaan dan struktur dari sistem yang sedang berjalan pada perusahaan terkait menggunakan UML, menjelaskan gambaran sistem yang akan dikembangkan.
BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN
Bab ini berisi tentang implementasi hasil dari sistem yang telah dibangun oleh penulis yang kemudian akan dilakukan pengujian sistem.
BAB V PENUTUP
Bab ini merupakan bab terakhir yang berisi tentang kesimpulan serta saran dari penulis untuk pengembangan, perbaikan serta penyempurnaan dari tugas akhir.
DAFTAR PUSTAKA
Bagian ini berisi daftar pustaka yang menjadi acuan penulis dalam melaksanakan tugas akhir.
1.7 Jadwal Pengerjaan
Adapun jadwal kegiatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah: Table 1.1 Jadwal Pengerjaan
Kegiatan Waktu Pengerjaan
Maret April Mei Juni Juli
Pengumpulan Data Identifikasi Kebutuhan Perancangan Sistem Coding dan Implementasi Pengujian Sistem Evaluasi dan Implementasi