ANALISIS PENYALURAN KREDIT PEMBIAYAAN DI BNI SYARIAH
CABANG PEMBANTU UNGARAN
TUGAS AKHIR
Diajukan untuk Memperoleh Sebutan Ahli Madya Ekonomi Syariah
Oleh
WAHYU ARI SANDI
NIM 20111001
JURUSAN SYARIAH DAN EKONOMI ISLAM
PROGRAM STUDI D III PERBANKAN SYARIAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI STAIN
SALATIGA
MOTTO
Masa depan harus difikirkan baik-baik, tetapi tidak boleh disertai dengan
kekhawatiran hari esok.
(Dale Carnige)
Memecahkan masalah itu sulit, mengenal masalah lebih sulit tetapi
menemukan masalah jauh lebih sulit.
PERSEMBAHAN
Tugas Akhir ini Penulis persembahkan kepada :
Untuk Alm. Ibu saya yang telah mengajarkan dan membimbing saya tentang arti kehidupan. Semoga mendapat ridho Allah SWT.
Untuk Ayah saya yang selalu setia menjaga dan mendampingi saya. Keluarga besar saya yang selalu memberikan dukungan untuk
menyelesaikan pendidikan saya.
Terima kasih kepada Ibu wiwin dan Bapak Mifdlol yang selalu memberikan motivasi dan bimbingan baik perkuliahan maupun
Tugas Akhir.
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah segala puji dan syukur saya panjatkan kepada Allah
SWT yang telah memberikan limpahan rahmat dan hidayah kepada penulis,
sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan Tugas akhir yang berjudul
“Analisis Penyaluran Kredit Pembiayaan di BNI Syariah Cabang Pembantu Ungaran”. Penulisan Tugas Akhir ini bertujuan untuk meraih gelar Madya pada Jurusan Syariah Prodi D III Perbankan pada STAIN
Salatiga.
Dalam Penulisan Tugas Akhir ini banyak yang membantu
memberikan bimbingan dan motivasi yang sangat berharga bagi penulis.
Untuk itu penulis ingin berterimakasih kepada :
1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd., selaku Ketua STAIN Salatiga.
2. Bapak Benny Ridwan,M.Hum, selaku Ketua Jurusan Syariah.
3. Bapak H. Ahmad Mifdlol M., Lc., MM.Si., selaku Ketua Program Studi
D III.
4. Ibu Wiwin Kurniasari, SE., M. Si., selaku dosen pembimbing yang selalu
senantiasa mencurahkan waktu, tenaga, dan pikiran dalam membimbing
dan mengarahkan penulis dalam menyeslesaikan Tugas Akhir dari awal
hingga akhir.
5. Untuk teman-teman yang selalu memberikan dukungan untuk
Dalam penulisan Tugas Akhir ini, penulis menyadari masih banyak
terdapat kekurangan, untuk itu penulis dengan senang hati menerima kritik
dan saran yang membangun guna untuk meningkatkan lebih baik lagi, demi
kesempurnaan Tugas Akhir ini.
Salatiga, 22 Agustus 2014
ABSTRAK
Analisis Penyaluran Kredit Pembiayaan di Bank BNI Syariah Cabang Pembantu Ungaran. Ari Sandi, Wahyu. 2014. Tugas Akhir. Jurusan Syariah dan Ekonomi Islam. Program Studi D III Pernbankan Syariah, Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing Wiwin Kurniasari, SE., M. Si.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dalam menganalisis kredit pembiayaan menurut 5C (Character, Capacity, Capital, Collateral, Condition Of Economy) serta mengetahui kendala yang dihadapi dalam menganalisis 5C, serta membuat kebijakan dalam menangani kendala yang ada yang di alami oleh Bank BNI Syariah Cabang Pembantu ungaran. Penelitian ini memberikan rekomendasi-rekomendasi dan dijadikan bahan pertimbangan dalam menyalurkan kredit pembiayaan.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, teknik pengumpulan data dengan cara mewawancarai langsung, melakukan pengamatan terhadap objek serta mengumpulkan informasi dari berbagai sumber seperti dari buku, internet, jurnal ilmiah dan bosur-brosur dan data-data dari BNI Syariah Cabang Pembantu Ungaran.
Berdasarkan dari penelitian yang dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa konsep 5C yang dilakukan oleh BNI Syariah Cabang Pembantu Ungaran dengan menitik beratkan pada Character, Capacity, Capital dan kelengkapan aplikasi calon nasabah. Sedangkan kendala yang dihadapi BNI syariah dalam hal ini terdapat pada kesalahan nasabah, kesalahan pada pegawai bank sendiri dan kesalahan yang tidak sengaja dilakukan oleh nasabah, kemudian cara BNI syariah dalam kaitannya dengan kebijakan untuk mengatasi kendala yang ada adalah dengan mngeluarkan kebijakan strategi pemasaran, melakukan pengawasan terhadap pegawai, dan melakukan pelatihan terhadap pegawai.
DAFTAR ISI
Halaman Judul……… i
Lembar Persetujuan……… ii
Lembar Pengesahan……… iii
LembarPernyataan………. iv
Motto………..…. v
Persembahan……… vi
Kata Pengantar……… vii
Abstrak……… ix
Daftar isi……….…. x
DaftarTabel………. xiii
Daftar Gambar………. xiv
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah………. 1
B. Rumusan Masalah………... 3
C. Tujuan Dan Manfaat Penelitian……….. 4
D. Penelitian Terdahulu……… 5
E. Metode Penelitian……… 8
BAB II LANDASAN TEORI
A. Bank
1. Pengertian Bank………. 12
2. Fungsi Bank………... 13
3. Jenis-Jenis Bank………. 14
4. Produk-Produk Penghimpunan Dana dan Penyaluran dana Bank Syariah……….. 17
B. Manajemen Kredit 1. Pengertian Manajemen Kredit……….. 20
2. Tujuan Kredit……… 20
3. Fungsi Kredit……… 21
4. Unsur-Unsur Kredit………. 22
5. Jenis-Jenis Kredit………. 24
6. Prinsip-Prinsip Pemberian Kredit……… 27
7. Prosedur Pemberian Kredit……….. 29
BAB III LAPORAN OBJEK A. Sejarah Berdirinya BNI Cabang Pembantu Ungaran……… 35
B. Visi dan Misi BNI Syariah Cabang Pembantu Ungaran………... 36
C. Struktur Organisasi……… 37
D. Tugas Masing-Masing Bagian……….. 37
BAB IV ANALISIS
A. Konsep 5C Pada penyaluran Kredit Pembiayaan Di Bank BNI Syariah
Cabang Pembantu Ungaran……… …. 67
B. Kendala yang Dihadapi Dalam Konsep 5C……….. …. 76
C. Kebijakan yang diambil dalam Mengatasi kendala……….. 78
BAB V PENUTUP 1. Kesimpulan……… 80
2. Saran……….. 81
DAFTAR PUSTAKA………. 82
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Aktivitas melakukan usaha yang dilakukan masyarakat pada sekarang ini pada
umumnya tentunya membutuhkan biaya. Hal itu mendorong lembaga perbankan
untuk melakukan aktivitas pembiayaan Hal itu sesuai dengan UU No. 7 tahun 1992,
yang dimaksud pembiayaan adalah : “Penyediaan uang atau tagihan yang dapat
dipersamakan dengan itu berdasarkan tujuan atau kesepakatan pinjam meminjam
antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi
hutangnya setelah jangka waktu tertentu ditambah dengan sejumlah bunga, imbalan
atau pembagian hasil.”
Sebelum suatu fasilitas kredit diberikan maka bank harus merasa yakin bahwa
kredit yang akan diberikan benar-banar akan kembali. Keyakinan tersebut diperoleh
dari hasil penilaian kredit sebelum kredit tersebut disalurkan. Penilaian kredit oleh
bank dapat dilakukan dengan berbagai cara untuk mendapatkan keyakinan tentang
nasabahnya seperti melalui prosedur penilaian yang benar dan sungguh sungguh.
Aktivitas kredit yang diberikan bank yang sehat dan berkualitas memberikan
pendapatan yang besar yang didapat oleh bank dibandingkan dengan aktivitas yang
lain seperti jasa. Oleh sebab itu penyaluran kredit harus terus menerus dilakakukan
Dalam melakukan pembiayaan pada masyarakat oleh bank pasti mengandung
banyak resiko diantaranya kredit macet. Di dalam Kredit dapat dikatagorikan macet
apabila pengguna kredit tidak mampu lagi membayar kredit atau tidak mampu
mengembalikan penjaman. Disamping itu ada beberapa faktor lain baik itu faktor
internal maupun eksternal yang menyebabkan pembiayaan dikatagorikan gagal baik
itu faktor alam maupun faktor dari kesalahan manusia.
Tujuan utama menganalisis kredit yang dilakukan oleh bank adalah untuk
menilai kemampuan bank dalam mengembalikan pinjaman sesuai dengan perjanjian
kredit. Berdasarkan analisis kredit bank dapat mengetahui tinggi rendahnya resiko
yang akan ditanggung olehnya. Bila menyetujui permohonan kredit yang diajukan
debitur.
Pengertian manajemen resiko menurut Djohanputro (2008;43) Manajemen
resiko merupakan proses terstruktur dan sistematis dalam mengidentifikasi,
mengukur, memetakan, mengembangkan alternatif penanganan resiko, dan
memonitor dan mengendalikan penanganan resiko.
Dengan adanya resiko maka perlu dilakukan mengevaluasi kinerja perkreditan
di dalam bank itu sendiri agar dapat tercapai sesuai dengan tujuan awal perkreditan.
Semua itu dilakukan agar dapat menjadi pembelajaran untuk mengambil kebijakan
yang akan datang.
PT BNI Syariah mulai berdiri sejak 19 Juni 2010. Kegiatan yang dilakukan
bank adalah menghimpun dana pada masyarakat dan menyalurkan kembali pada
masyarakat dengan melakukan pembiayaan yang dilakukan oleh bank. PT. Bank BNI
Syariah dalam menyalurkan kredit memperhatikan analisa kredit kelayakan calon
Berdasarkan ketentuan kredit menurut BI penyaluran kredit dilakukan secara
kehati- hatian . Bentuk prinsip kehati-hatian dalam menyakurkan kredit adalah
penyaluran kredit kepada debitur yang didasarkan pada prinsip 5C. Untuk mencapai
bahwa pihak bank melakukan Perkreditan secara sehat, pihak bank harus Menerapkan
prinsip 5C yang meliputi : Character, Capacity, Capital, Collateral dan Condition of
Economic.
Berdasarkan uraian di atas PT Bank BNI Syariah Cabang Pembantu Ungaran
dalam melakukan pemberian kredit sangat memperhatikan prinsip 5C untuk
mengetahui seberapa besar resiko yang akan ditanggung bank. Untuk itu penulis akan
melakukan penelitian tentang “Analisis Penyaluran Kredit Pembiayaan di Bank BNI Syariah Cabang Pembantu Ungaran.”
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas maka dapat disebutkan rumusan masalah sebagai
berikut :
1. Bagaimana konsep 5C dalam keputusan Kredit yang diberikan Bank BNI
Syariah Cabang Pembantu Ungaran dalam pengajuan suatu pembiayaan?
2. Apa kendala yang dihadapi Bank BNI Syariah dalam konsep 5C?
3. Bagaimana kebijakan BNI Syariah Ungaran mengatasi kendala yang ada
C. Tujuan dan Manfaat
Tujuan penelitian Tugas Akhir ini adalah :
a. Untuk mengetahui konsep 5C yang dilakukan BNI Syariah Cabang Pembantu
Ungaran.
b. Mengetahui kendala-kendala yang terjadi dalam konsep 5C.
c. Megetahui kebijakan yang dilakukan BNI Syariah Cabang Pembantu Ungaran
dalam mengatasi kendala yang ada dalam konsep 5C.
Selain tujuan-tujuan tersebut peneliti juga mencantumkan manfaat baik itu
untuk Penulis sendiri juga untuk BNI Syariah Cabang Pembantu Ungaran,
adapun manfaat dari penelitian ini adalah :
1. Bagi peneliti
a. Menambah wawasan penyaluran kredit yang diberikan oleh Bank BNI
syariah sesuai atau tidak dengan 5C
b. Mengetahui kendala yang dihadapi BNI Syariah dalam konsep 5C.
c. Mengetahui dan menambah wawasan cara penanganan permasalahan
yang dihadapi bank BNI Syariah.sesuai dengan teori yang dipelajari.
2. Bagi BNI Syariah
a. Menganalisis resiko yang ada dan menjadi pertimbangan dalam
memberikan pembiayaan.
b. Mengetahui kendala yang dihadapi di masa datang.
c. Menangani masalah yang ada dan menjadi masukan dan pembelajaran
D. Penelitian Terdahulu
Penelitian terdahulu berfungsi sebagai bahan pembanding atau menghindari
kesamaman penetiltian yang sudah dilakukan sebelumnya, berikut beberapa
penelitian yang memiliki kesamaan dengan penelitian yang akan dilakukan.
Rosita Ayu Saraswati (2012) mengadakan penelitian yang berjudul “Peranan
Analisis Laporan Keuangan, Penilaian Prinsip 5C Debitur dan pengawasan kredit
Terhadap Efektifitas Pemberian kredit Pada PD BPR Bank Pasar Kabupaten
Temanggung dengan mengunakan metode penelitian Deskriptif. Hasil penelitian
ini dapat menjelaskan tentang, prosedur penilaian laporan keuangan calon debitur
yang dilakukan oleh bank berdasar pada penilaian prinsip 5C calon debitur yang
dilakukan oleh bank, agar bank dapat meminimalisir atau mencegah terjadinya
kredit macet oleh debitur yang dapat merugikan pihak bank sebagai kreditur.
Windy Putri Andini (2013) mengadakan penelitian yang berjudul “Analisis
Pelaksanaan Pemberian Kredit Konsumtif Bank Rakyat Indonesia Tbk Kantor
Pusat Palembang”. Dengan menggunakan metode penelitian kuantitatif. Hasil
penelitian Hasil yang dicapai adalah pelaksanaan pemberian kredit konsumtif
tidak efektif jika tidak menggunakan kriteria 5C. Bank BRI melaksanakan
penilaian terhadap calon yang mengajukan kredit konsumtif. Hal ini disebabkan
karena ada beberapa kriteria yang bernilai negatif (Capital dan Collateral).
Kesimpulan yang diambil adalah Bank BRI sangat selektif dalam memberikan
kredit konsumtif yang diajukan oleh calon nasabah agar Bank BRI tidak
mengalami kerugian pada saat kredit telah diberikan.
Ruwanti, Pandi Afandi (2014) mengadakan penelitian yang berjudul “Persepsi
Nasabah Pada Apsek 5C Untuk Menentukan Pemberian Kelayakan kredit Pada
penelitian Survai. Hasil dari penelitian tersebut adalah kelayakan pemberian kredit
pada nasabah PT. BPR Nusamba Ampel Cabang Salatiga meliputi: variabel
Character, yaitu terkait dengan komitmen pembayaran angsuran, Variabel
Capacity yaitu sumber penghasilan yang memadai untuk menerima pinjaman dan
memiliki kemampuan bayar serta mampu untuk menyelesaikan pinjaman tersebut
sampai dengan lunas, Variabel Capital yaitu mempunyai sumber penghasilan
tetap merupakan faktor utama yang harus dimiliki seorang nasabah. Variabel
Collateral berkaitan dengan jaminan yang bersifat fisik dan keaslian dokumen
jaminan tersebut dan terutama milik sendiri.
Dari jurnal di atas dan penelitian di atas dapat diambil baberapa kesimpulan
sebagai berikut :
Tabel 1.1 Data Singkat Penelitian Terdahulu
NO Judul Peneliti Variabel Hasil Penelitian
1 Peranan
penilaian laporan keuangan calon
debitur yang dilakukan oleh bank
berdasar pada penilaian prinsip 5C
calon debitur yang dilakukan oleh
bank untuk mencegah terjadinya
2 Analisis
Hasil yang dicapai adalah pelaksanaan
pemberian kredit konsumtif tidak
efektif jika tidak menggunakan
kriteria 5C. Bank BRI melaksanakan
penilaian terhadap calon yang
mengajukan kredit konsumtif. Hal ini
disebabkan karena ada beberapa
kriteria yang bernilai negatif (Capital
danCollateral).
Dari hasil penelitian tersebut adalah
faktor-faktor yang mempengaruhi
permberian kredit di BPR Nusamba
Cabang Ampel adalah Character
terkait dengan komitmen, Capacity
terkait dengan kemampuan nasabah,
Capital terkait dengan penghasilan,
Collateralterkait dengan jaminan.
Dari beberapa penelitian tersebut, dapat diketahui sudah banyak penelitian
yang dilakukan mengenai konsep 5C dalam pemberian kredit. Namun konsep 5C
belum pernah dilakukan pada PT BNI Syariah Cabang Pembantu Ungaran. Hal
itulah yang mendorong peneliti untuk melakukan penelitian lebih mendalam
E. Metode Penelitian
1. Jenis Penelitian
Metode kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat
postpositifsime, digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah
(sebagai lawannya adalah eksperimen) dimana peneliti adalah sebagai
instrument kunci, pengambilan sample sumber dan data dilakukan secara
purposive dan snowbaal, teknik pengumpulan data dilakukan dengan
triangulasi (gabungan) analisis data bersifat induktif / kualitatif, dan hasil
penelitian kualitatif lebih menekankan pada makna daripada generalisasi
(Pipah,21 Agustus 2014).
2. Jenis Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
a) Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari
objek.Dengan melakukan wawancara secara langsung pada bagian
Processing dan Bagian Marketing lending.Penulis mewawancarai
mengenai penerapan 5C dalam penyaluran kredit pembiayaan, kendala
yang dihadapi dan kebijakan untuk mengatasi kendala yang ada di PT.
Bank BNI Syariah Cabang Pembantu Ungaran.
b) Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diproleh melilui studi kepustakaan,
3. Teknik Pengumpulan Data
Dalam pengumpulan data penenliti menggunakan berbagai cara di
antaranya adalah :
a. Wawancara
Wawancara adalah tanya jawab atau pertemuan dengan
seseorang untuk suatu pembicaraan, wawancara dalam kontek
ini berarti proses memperoleh suatu fakta atau data dengan
melakukan komunikasi langsung tanya jawab secara lisan
dengan responden penelitian (Supardi 2005).
b. Observasi
Observasi adalah metode pengumpulan data yang
digunakan peneliti untuk mengumpulkan data penelitian
dengan cara mengamati. Dalam penelitian ini peneliti
melakukan pengamatan langsung yang dilakukan PT BNI
Syarian Cabang Pembantu ungaran tentang 5C.
c. Dokumentasi
Pengumpulan data dengan dokumentasi yaitu metode
yang dipakai dengan mencari data mengenai hal-hal berupa
transkrip, surat kabar, Buku-buku dan lain lain. Pada penelitian
ini Peneliti mencari data yang berhubungan dengan masalah
4. Teknik Pembahasan
Teknik pembahasan yang digunakan adalah analisis deskriptif
kualitatif karena data yang diperoleh bukan angka tetapi informasi naratif yang
tidak mementingkan banyak data. Analisis data kulitatif adalah suatu cara
analisis yang menghasilkan data deskriptif analisis yaitu apa yang dinyatakan
responden secara tertulis atau lisan dan juga perilaku yang nyata dipelajari
secara utuh.
F. Sistematika Penulisan
Dalam penulisan laporan ini meliputi :
BAB I : PENDAHULUAN
Pada bab ini menjelaskan tentang informasi umum yaitu latar belakang
penelitian, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, waktu dan tempat
penelitian, metodologi penelitian, dan sistematika penelitian.
BAB II : LANDASAN TEORI
Pada bab ini berisikan pengertian pengertian yang bersifat teoritis sebagai
acuan dalam melakukan penelitian mengenai konsep 5C terhadap penyaluran
kredit pembiayaan di BNI Syariah Cabang Pembantu Ungaran.
BAB III : LAPORAN OBJEK
Pada bab ini berisi tentang gambaran objek yang akan diteliti dan data data
yang bersangkutan dengan objek. Gambaran umum ini berisi sejarah berdirinya,
BAB IV : ANALISIS
Pada bab ini berisi tentang data penelitian pada Bank BNI Syariah Cabang
pembantu Ungaran yang melakukan analisis penyaluran kredit pembiayaan
menurut 5C.
BAB V : PENUTUP
Pada bab ini berisi tentang kesimpulan atas penelitian yang di dapat oleh
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Bank
1. Pengertian Bank
Menurut Undang-Undang Nomor 10 tahun 1998 yang dimaksud
dengan bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat
dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya ke masyarakat dalam bentuk
kredit dan atau bentuk-bentuk lainya dalam rangka meningkatkan taraf hidup
rakyat banyak.
Menurut ketut (2000) lembaga keuangan adalah semua badan yang
melalui kegiatan-kegiatanya di bidang keuangan menarik uang dari
masyarakat dan menyalurkanya dalam masyarakat.
Sedangkan secara umum pengertian bank adalah lembaga keuangan
yang kegiatanya usahanya adalah menghimpun dana pada masyarakat dan
menyalurkan kembali dana tersebut kepada masyarakat serta memberikan
2. Fungsi Bank
a. Agent Of trust
Yaitu lembaga yang landasannya kepercayaan. Dasar utama kegiatan
perbankkan adalah kepercayaan (trust), baik dalam penghimpun dana
maupun penyaluran dana. Masyarakat akan mau menyimpan dana dananya
di bank apabila dilandasi kepercayaan. Dalam fungsi ini akan di bangun
kepercayaan baik dari pihak penyimpan dana maupun dari pihak bank dan
kepercayaan ini akan terus berlanjut kepada pihak debitor. Kepercayaan ini
penting dibangun karena dalam keadaan ini semua pihak ingin merasa
diuntungkan untuk baik dari segi penyimpangan dana, penampung dana
maupun penerima penyaluran dana tersebut.
b. Agent Of Devolepment
Yaitu lembaga yang memobilisasi dana untuk pembangunan ekonomi.
Kegiatan bank berupa penghimpun dan penyalur dana sangat diperlukan
bagi lancarnya kegiatan perekonomian di sektor riil. Kegiatan bank
tersebut memungkinkan masyarakat melakukan kegiatan investasi,
kegiatan distribusi, serta kegiatan konsumsi barang dan jasa, mengingat
bahwa kegiatan investasi , distribusi dan konsumsi tidak dapat dilepaskan
dari adanya penggunaan uang. Kelancaran kegiatan investasi, distribusi,
dan konsumsi ini tidak lain adalah kegiatan pembangunan perekonomian
c. Agent of Service
Yaitu bank juga memberikan pelayanan jasa perbankan dalam bentuk
transaksi keuangan kepada masyarakat seperti pengiriman uang/transfer,
inkaso, penagihansurat berharga/collection, cek wisata, kartu debit, kartu
kredit, transaksi tunai, BI-RTGS, BI-SKN, ATM, Ebanking serta
pelayanan yang lainnya. Jasa yang ditawarkan bank ini erat kaitannya
dengan kegiatan perekonomian masyarakat secara umum.
3. Jenis-Jenis Bank
Menurut Kasmir (2000 : 20-31) jenis bank dikelompokkan menurut fungsinya,
kepemilikanya, segi status, segi menentukan harga adalah sebagai berikut :
a. Dilihat dari segi fungsinya
1) Bank umum
Bank melaksanakan kegiatan usahanya secara konvensional dan atau
berdasarkan prinsip syariah.
2) Bank Perkreditan Rakyat
Bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional atau
berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatanya tidak memberikan
b. Dilihat dari segi Kepemilikanya
1) Bank Milik Pemerintah
Dimana baik akte maupun modalnya dimiliki oleh pemerintah,
sehingga keuntungan bani ini dimiliki oleh pemerintah pula.
2) Bank Milik Swasta Asing
Merupakan bank yang seluruh atau sebagian besarnya dimiliki oleh
swasta nasional serta akte pendirianya pun didirikan oleh swasta,
begitu pula pembagian keuntungannya diambil oleh swasta pula.
3) Bank Milik Asing
Bank milik asing merupakan cabang dari bank yang ada di luar negri,
bank milik swasta maupun milik pemerintah asing suatu negara.
4) Bank milik campuran
Bank milik campuran merupakan bank yang kepemilikan sahamnya
dimiliki oleh pihak asing dan pihak swasta nasional.
c. Dilihat darri segi status
1) Bank devisa
Bank yang berstatus devisa atau bank devisa merupakan bank yang
melaksanakan transaksi ke luar negri yang berhubungan dengan mata
2) Bank non devisa
Bank yang berstatus non devisa merupakan bank yang belum
mempunyai izin untuk melaksanakan transaksi sebagai bank devisa,
sehingga tidak dapat melakukan transaksi seperti halnya bank devisa.
d. Dilihat dari segi menentukan harga
1) Bank yang berdasarkan prinsip konvensional
Mayoritas bank yang ada di Indonesia menggunakan prinsip
konvensional yang meniru dunia barat. Dalam mencari keuntungan dan
menentukan harga kepada para nasabahnya, bank yang berdasarkan
prinsip konvensional menggunakan dua metode yaitu :
a. Menetapkan bunga sebagai harga jual, baik produk simpanan
seperti giro, tabungan maupun deposito. Demikian untuk harga beli
untuk produk pinjamanya (kredit) juga ditentukan berdasarkan
tingkat suku bunga tertentu. Penentuan ini disebutspread based.
b. Untuk jasa bank lainya pihak perbankan konvensional
menggunakan atau menerapkan berbagai biaya-biaya dalam
nominal tertentu seperti administrasi, sewa, iuran dan lainya.
Sistem pengenaan ini disebutfee based.
2) Bank berdasarkan prinsip syariah
Penentuan harga bank yang berdasarkan prinsip syariah sangat berbeda
dengan bank yang berdasarkan prinsip konvensional. Bank
berdasarkan prinsip syariah menerapkan aturan perjanjian berdasarkan
dana maupun pembiayaan usaha. Penentuan harga atau mencari
keuntungan bagi bank yang berdasarkan prinsip syariah adalah dengan
cara :
a. Pembiayaan berdasarkan bagi hasil (mudharabah).
b. Pembiyayaan berdasarkan penyertaan modal (musyarakah).
c. Prinsip jual beli barang dengan memperoleh keuntungan
(murabahah).
d. Pembiayaan barang modal berdasarkan sewa murni tanpa pilihan
(ijarah).
e. Adanya pemindahan kepemilikan atas barang yang disewa dari
pihak bank oleh pihak lain (ijarah wa itiqna).
4. Produk-Produk Penghimpun Dana Dan Penyaluran Dana Bank Syariah
Menurut pedoman pembinaan dan pengawasan Bank Indonesia, kegiatan
operasional bank bagi hasil ialah sebagai berikut ( OP. Simorangkir 2004 )
a. Penghimpunan Dana
1) Giro
Giro merupakan simpanan nasabah bank. Selama saldo giro tersedia,
setiap saat nasabah dapat mempergunakan cek, bilyet giro, atau surat
perintah sebagai alat pembayaran bank bagi hasil yang menggunakan
2) Tabungan
Penarikan tabungan atau simpanan di bank dilakukan sesuai dengan
persetujuan antara si penabung dan bank. Penarikannya oleh penabung
sangat sederhana, hanya melalui buku tabungan saja. Dalam hal ini
menggunakan prinsipAl WadiahdanAl Mudharabah.
3) Deposito berjangka
Penarikan Deposito dilakukan menurut perjanjian antara deposan dan
bank bersangkutan. Dalam hal ini digunakan PrinsipAl mudharabah.
4) Penerimaan Dana Lainya
Selain menerima simpanan dari masyarakat, bank bagi hasil juga
menerima dana dari pihak lain. Dana tersebut untuk memperoleh laba
atas dasar prinsipAl Wadiah, Al Mudharabah, atauAl Qard Ul Hasan.
b. Penyaluran dana
1) Al Mudharabah
Bank menyediakan dana sepenuhnya bagi usaha atau kegiatan nasabah
tanpa campur tangan bank, namun bank diberikan hak memberikan
saran-saran dan melakukan pengawasan. Dalam hal ini bank menerima
imbalan atau keuntungan yang besarnya ditetapkan atas persetujuan
kedua belah pihak. Jika mengalami kerugian sepenuhnya ditanggung
2) Al Musyarakah
Bank menyediakan sebagian dana dan mitra usaha (nasabah)
menanggung selebihnya dalam membiayai suatu proyek, dalam hal ini
bank dapat turut serta mengelolanya. Pembagian keuntungan tidak
harus sebanding dengan jumlah uang yang disetor, tetapi berdasarkan
perjanjian kedua belah pihak. Namun kerugian yang ditanggung
bersama sesuai dengan pangsa pembiayaan masing-masing.
3) Al Murabahah
Bank membeli barang yang dibutuhkan nasabah dengan pembayaran
dilaksanakan di kemudian hari. Bank memberi kuasa kepada nasabah
membeli barang atas nama bank. Pada jangka waktu tertentu, sesuai
dengan kesepakatan antara bank dan nasabah.
4) Al Ijarah
Jenis pembiayaan yang dilakukan seperti usaha leasing, baik secara
sewa maupun sewa beli.
5) Al Bai Al Dayn
Bank membeli dengan cara diskonto piutang atau tagihan hasil
transaksi jual beli barang atau jasa terhadap pembeli.
6) Al Qard Ul Hasan
Bank menyediakan fasilitas dana kepada nasabah tanpa mengharapkan
imbalan dari nasabah. Fasilitas itu diberikan kepada nasabah dalam
rangka pelaksanaan kewajiban sosial terhadap nasabah yang
B. Manajemen Kredit
1. Pengertian Manajemen Kredit
Menurut Undang-Undang NO. 10 Tahun 1998 tentang pokok-pokok
perbankan, pengertian kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat
dipersamakan dengan itu, berdasarkan dengan persetujuan atau kesepakatan
pinjam meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak
peminjam melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu dengan
pemberian bunga ( kasmir 2002, 102 ).
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa kredit atau
pembiayaan dapat berupa uang atau tagihan yang nilainya diukur dengan
uang. Dalam hal ini resiko kredit mungkin dapat terjadi untuk itulah pihak
perbankan perlu melakukan analisis kredit yang dapat meyakinkan bank
bahwa kredit yang akan diberikan dapat kembali pada bank susuai
kesepakatan bersama.
2. Tujuan Kredit
Keuntungan atauProfitability merupakan tujuan dari pemberian kredit,
yang terjelma dalam bentuk bunga yang diterima.Karena Pancasila adalah
dasar falsafah negara kita maka tujuan kredit tidak semata-mata mencari
keuntungan, melainkan disesuaikan dengan tujuan negara, yaitu untuk
mencapai masyarakat yang adil dan makmur berdasarkan pancasila.
Untuk itu, tujuan kredit yang dibarikan oleh suatu bank, khususnya
bank pemerintah yang akan mengembang tugas sebagai agent of
a. Turut menyukseskan program pemerintah di bidang ekonomi
dan pembangunan.
b. Meningkatkan aktifitas perusahaan agar dapat menjalankan
fungsinya guna menjamin kebutuhan masyarakat.
c. Memperoleh laba agar kelangsungan hidup perusahaan terjamin
dan dapat memperluas usahanya.
3. Fungsi Kredit
Dari tujuan tersebut terlihat adanya kepentingan yang seimbang antara
kepentingan masyarakat dan kepentingan pemilik modal (Thomas suyatno,
2007 : 16-17)
Fungsi kredit perbankan dalam kehidupan perekonomian dan perdagangan
antara lain sebagai berikut.
a. Kredit pada hakikatnya dapat meningkatkan daya guna uang.
b. Kredit dapat meningkatkan peredaran lalu lintas uang
c. Kredit dapat meningkatkan daya guna dan peredaran barang.
d. Kredit adalah merupakan suatu alat stabilitas ekonomi.
e. Kredit dapat meningkatkan kegairahan berusaha.
f. Kredit dapat meningkatkan pemerataan pendapatan.
g. Kredit adalah merupakan alat untuk meningkatkan hubungan
4. Unsur-Unsur kredit
Adapun unsur-unsur yang terkandung dalam pemberian suatu fasilitas kredit
adalah sebagai berikut (Kasmir, 2000 : 74-76) :
a. Kepercayaan
Yaitu suatu keyakinan pemberi kredit (bank) bahwa kredit yang
dibarikanbaik berupa uang, barang atau jasa akan benar-benar akan
diterima kembali di masa datang. Kepercayaan ini diberikan oleh bank,
karena sebelum dana dikucurkan, sudah dilakukan penelitian dan
penyelidikan dilakukan untuk mengetahui kemauan dan kemampuanya
dalam membayar kredit yang disalurkan.
b. Kesepakatan
Disamping unsur kepercayaan di dalam kredit juga mengandung unsur
kesepakatan antara si pemberi kredit dengan si penerima kredit.
Kesepakatan ini dituangkan dalam suatu perjanjian di mana
masing-masing. Kesepakatan penyaluran kresit dituangkan dalam akad kredit
yang ditandatangani oleh kedua belah pihak yaitu pihak bank dan
nasabah.
c. Jangka Waktu
Setiap kredit yang diberikan pasti memiliki jangka waktu tertentu, jangka
waktu ini mencakup masa pengembalian kredit yang telah disepakati.
Hampir dapat dipastikan bahwa tidak ada kredit yang tidak memiliki
d. Resiko
Faktor resiko kerugian dapat diakibatkan dua hal yaitu resiko kerugian
yang diakibatkan nasabah sengaja tidak mau membayar kreditnya pada
hal mampu dan resiko kerugian diakibatkan karena nasabah tidak sengaja
yaitu akibat terjadinya musibah seperti bencana alam. Penyebab tidak
tertagih sebenarnya dikarenakan adanya suatu tenggang waktu
pengembalian (jangka waktu). Semakin panjang jangka waktu suatu
kredit semakin besar resikonya tidak tertagih, demikian pula sebaliknya.
Resiko ini menjadi tanggungan bank, baik resiko yang disengaja maupun
resiko yang tidak disengaja.
e. Balas Jasa
Akibat dari pemberian fasilitas kredit bank tentu mengharapkan suatu
keuntungan dalam jumlah tertentu. Keuntungan atas pemberian suatu
kredit atau jasa tersebut yang kita kenal bunga bagi bank konvensional.
Balas jasa dalam bentuk bunga biaya provisi dan komisi serta biaya
administrsi kredit ini merupakan keuntungan utama bank. Sedangkan bagi
bank yang berdasarkan prinsip syariah balas jasanya ditentukan dengan
5. Jenis-Jenis Kredit
Jenis kredit dibedakan menurut kegunaan, tujuan kredit, jangka waktu,
jaminan, dan sektor usaha (Kasmir : 2000) :
a. Dilihat dari Dari segi kegunaan
1) Kredit investasi
Yaitu kredit yang biasanya digunakan untuk keperluan perluasan
usaha atau membangun proyek/ pabrik baru dimana masa
pemakaianya untuk satu periode yang relatif lebih lama dan
biasanya kegunaan kredit ini adalah untuk kegiatan utama suatu
perusahaan.
2) Kredit Modal Kerja
Merupakan kredit yang digunakan untuk keperluan meningkatkan
produksi dan operasionalnya.
b. Dilihat dari tujuan kredit
1) Kredit Produktif
Kredit yang digunakan untuk peningkatan usaha atau produksi atau
investasi. Kredit ini diberikan untuk menghasilkan barang dan jasa.
Artinya kredit ini digunakan untuk diusahakan sehingga
2) Kredit Konsumtif
Merupakan kredit yang digunakan untuk dikonsumsi atau dipakai
secara pribadi. Dalam kredit ini tidak ada pertambahan barang dan
jasa yang dihasilkan, karena memang untuk digunakan atau dipakai
oleh seseorang atau badan usaha.
3) Kredit Perdagangan
Kredit perdagangan merupakan kredit yang digunakan utntuk
kegiatan perdagangan dan biasanya untuk membeli barang
dagangan yang pembayarannya diharapkan dari hasil penjualan
barang dagangan tersebut. Kredit ini sering diberikan kepada
suplaier atau agen-agen perdagangan yang akan membeli barang
dalam jumlah tertentu.
c. Dilihat dari segi jangka waktunya
1) Kredit jangka pendek
Kredit ini merupakan kredit yang memiliki jangka waktu kurang
dari 1 tahun atau paling lama 1 tahun dan biasanya digunakan
untuk keperluan modal kerja.
2) Kredit jangka menengah
Jangka waktu kreditnya berkisar antara 1 tahun sampai 3 tahun,
kredit ini dapat diberikan untuk modal kerja. Beberapa bank
mengklasifikasikan kredit jangka menengah menjadi kredit jangka
3) Kredit jangka panjang
Merupakan kredit yang masa pengembalianya paling panjang
yaitu diatas 3 tahun atau 5 tahun.
d. Dilihat dari segi jaminan
1) Kredit dengan jaminan
Merupakan kredit yang diberikan dengan suatu jaminan tertentu.
Jaminan tersebut dapat berbentuk barang berwujud atau tidak
berwujud. Artinya setiap kredit yang dikeluarkan akan dilindungi
senilai jaminan yang diberikan si calon debitur.
2) Kredit tanpa jaminan
Yaitu kredit yang diberikan tanpa jaminan atau orang tertentu.
Kredit ini diberikan melihat prospek usaha, karakter serta loyalitas
si calon debitur selam berhubungan baik dengan bank
bersangkutan.
e. Dilihat dari segi sektor usaha
1) Kredit pertanian
Merupakan kredit yang dibiayai untuk sektor perkebunan atau
pertanian rakyat.Sektor usaha dapat berupa jangka pendek atau
jangka panjang.
2) Kredit peternakan
3) Kredit industri
Kredit untuk membiayai industri pengolahan baik itu kecil,
menengah, maupun besar.
4) Kredit profesi
Diberikan kepada kalangan professional seperti dokter, dosen atau
pengacara.
6. Prinsip-Prinsip Pemberian Kredit
Sebelum fasilitas kredit diberikan maka bank harus merasa yakin terlebih
dahulu bahwa kredit yang diberikan benar-benar akan kembali. Keyakinan
tersebut diperoleh dari hasil penelitian kredit sebelum kredit tersebut
disalurkan. Penilaian kredit kredit oleh bank dapat dilakukan dengan berbagai
prinsip untuk mendapatkan keyakinan nasabahnya, adapun prinsip tersebut
adalah :
a. Character
Merupakan sifat atau watak seseorang. Sifat atau watak dari
orang-orang yang akan diberikan kredit benar-benar harus dipercaya. Untuk
membaca watak atau sifat dari calon debitur dapat dilihat dari latar
belakang nasabah, baik yang bersifat pribadi seperti cara hidup atau gaya
hidup yang dianutnya, keadaan keluarga, hobi dan jiwa sosial. Dari sifat
dan watak ini dapat dijadikan suatu ukuran tentang “kemauan” nasabah
b. Capacity
Capacityadalah analisis untuk mengetahui kemampuan nasabah dalam
membayar kredit. Dari penilaian ini terlihat kemampuan nasabah dalam
mengelola bisnis. Kemampuan ini dihubungkan dengan latar belakang
pendidikan dan pengalamanya selama ini dalam mengelola usaha,
sehingga akan terlihat “kemampuanya” dalam mengembalikan kredit
yang disalurkan.Capacitysering disebut pulacapability.
c. Capital
Untuk melihat penggunaan modal apakah efektif atau tidak, dapat
dilihat dari laporan keuangan (neraca dan laporan rugi laba) yang
disajikan dengan melakukan pengukuran seperti dari segi likuiditas dan
silvabilitasnya, rentabilitas dan ukuran lainya. Analisis capital juga
harus menganalisis dari sumber mana saja sumber modal yang ada
sekarang ini termasuk presentase modal yang digunakan untuk
membiayaai proyek yang akan dijalankan, berapa modal sendiri dan
berapa modal pinjaman.
d. Condition
Dalam menilai kredit hendaknya juga dinilai kondisi ekonomi, sosial
dan politik yang ada sekarang dan prediksi untuk di masa yang akan
dating. Penilaian kondisi atau prospek bidang usaha yang dibiayai
hendaknya benar-benar memiliki prospek yang baik, sehingga
e. Collateral
Merupakan jaminan yang diberikan calon nasabah baik yang bersifat
fisik maupun non fisik. Jaminan hendaknya melebihi jumlah kredit yang
diberikan. Jaminan juga juga harus diteliti keabsahanya dan
kesempurnaanya, sehingga jika terjadi suatu masalah, maka jaminan yang
dititipkan akan dapat dipergunakan secepat mungkin.
7. Prosedur Pemberian Kredit
Dalam prosedur pemberian kredit hendaknya dilakukan melalui beberapa
tahap berikut adalah tahap pemberian kredit menurut (kasmir 2000 : 96-102).
a. Permohonan kredit
Yang perlu diperhatikan dalam permohonan kredit hendaknya berisi
keterangan tentang :
1) Riwayat perusahaan seperti riwayat hidup perusahaan, jenis bidang
usaha, nama pengurus berikut latar belakangnya, perkembangan
perusahaan, serta pemasaranya.
2) Tujuan pengambilan kredit.
3) Besarnya kredit dan jangka waktu
Dalam pengajuan pemohon menentukan besarnya jumlah kredit
4) Cara pemohon mengembalikan kredit
Maksudnya adalah perlu dijelaskan secara rinci cara-cara nasabah
dalam mengembalikan kreditnya apakah dari hasil penjualan atau
dengan cara lainya.
5) Jaminan kredit
Jaminan kredit yang diberikan dalam bentuk surat atau sertifikat.
Penilaian jaminan kredit haruslah teliti jangan sampai terjadi
sengketa, palsu dan sebagainya.
Selanjutnya permohonan kredit dilampiri berkas-berkas yang sudah
disyaratkan seperti :
1) Akte pendirian perusahaan
Dipergunakan untuk perusahaan yang berbentuk P.T. (Perseroan
Terbatas) atau yayasan yang dikeluarkan oleh notaris dan disahkan
oleh Kementrian Kehakiman.
2) Bukti diri (KTP) Para pengurus dan pemohon kredit.
3) T.D.P (Tanda Daftar Perusahaan)
Tanda Daftar Perusahaan ada selembar sertifikat dan dikeluarkan
oleh Departemen Perindustrian dan Perdagangan dan biasanya
berlaku 5 tahun dan dapat diperpanjang kembali.
4) N.P.W.P (Nomor Pokok Wajib Pajak)
5) Neraca laporan rugi laba 3 tahun terakhir.
7) Daftar penghasilan bagi perseorangan.
8) Kartu keluarga bagi perseorangan.
b. Penyelidikan Berkas Jaminan
Tahap selanjutnya adalah penyelidikan dokumen-dokumen
yang diajukan pemohon kredit. Tujuanya adalah untuk mengetahui
apakah berkas yang diajukan sudah lengkap sesuai persyaratan yang
telah ditetapkan.
Dalam penyelidikan berkas hal-hal yang perlu diperhatikan
adalah membuktikan kebenaran dan keaslian dari berkas-berkas yang
ada seperti kebenaran dan keaslian akte notaris, TDP, KTP dan
surat-surat jaminan seperti sertifikat tanah, BPKB ke instansi yang
berwenang yang mengeluarkanya.
c. Penilaian Kelayakan Kredit
Dalam penilaian layak atau tidak suatu kredit disalurkan maka
perlu dilakukan suatu penilaian kredit. Adapun aspek yang perlu dinilai
dalam pemberian suatu fasilitas kredit adalah :
1. Aspek Hukum
Dalam aspek ini tujuanya adalah untuk menilai keaslian dan
keabsahan dokumen-dokumen yang diajukan oleh pemohon
kredit.Penilaian dokumen-dokumen ini dilakukan ke lembaga
2. Aspek pasar dan pemasaran
Penilaian ini merupakan aspek untuk menilai apakah kredit yang
dibiayai akan laku di pasar dan bagaimana strategi pemasaran
yang dilakukan.
3. Aspek keuangan
Penilaian ini merupakan untuk menilai keuangan
perusahaan yang dilihat dari laporan keuangan itu yaitu Neraca
dan Laporan Rugi Laba 3thn terakhir.
4. Aspek Teknis
Dalam aspek ini yang dinilai adalah masalah lokasi usaha,
kemudian kelengkapan sarana dan prasarana yang dimiliki.
5. Aspek Manajemen
Untuk menilai pengalaman peminjam dalam mengelola
usahanya, termasuk sumber daya manusia yang dimilikinya.
6. Aspek Ekonomi sosial
Untuk menilai dampak usaha yang diberikan terutama bagi
masyarakat luas baik ekonomi maupun sosial.
7. Aspek Analisis Mengenai Dampak lingkungan (AMDAL)
Apakah usaha yang dibuatnya sudah memenuhi kriteria analisis
dampak lingkungan terhadap udara, air dan darat.
d. Wawancara pertama
Tahap ini merupakan penyelidikan kepada calon peminjam
untuk mendapatkan keyakinan apakah berkas-berkas tersebut sesuai
dan lengkap seperti yang bank inginkan.
e. Peninjauan ke lokasi
Setelah memperoleh keyakinan atas keabsahan dokumen dari
hasil penyelidikan dan wawancara maka langkah selanjutnya adalah
melakukan peninjauan ke lokasi yang menjadi objek kredit.
f. Wawancara kedua
Hasil peninjauan ke lapangan dicocokan dengan dokumen yang
ada serta hasil wawancara kedua.Wawancara ke dua merupakan
perbaikan berkas, jika mungkin ada kekurangan pada saat peninjauan
lapangan.
g. Keputusan Kredit
Keputusan kredit adalah untuk menentukan apakah kredit
tersebut layak diberikan atau ditolak, jika layak maka dipersiapkan
administrasinya, biasanya keputusan kredit akan mencakup :
1) Akad kredit yang akan ditandatangani.
2) Jumlah uang yang diterima.
3) Jangka waktu kredit.
4) Dan biaya-biaya yang harus dibayar.
h. Penandatanganan Akad Kredit
Kegiatan ini merupakan kelanjutan dari diputuskannya kredit.
menandatangani akad kredit dan surat perjanjian yang dianggap perlu,
penandatanganan dilaksanakan bank dengan debitur secara langsung
atau melalui notaris.
i. Realisasi kredit
Setelah akad kredit ditandatangani maka langkah selanjutnya
adalah merealisasikan kredit. Realisasi kredit diberikan setelah
penandatanganan surat-surat yang diperlukan untuk membuka rekening
BAB III
LAPORAN OBYEK
A. Sejarah Berdirinya BNI Syariah Cabang Pembantu Ungaran
Tempaan krisis moneter tahun 1997 membuktikan ketangguhan sistem
perbankan syariah.Prinsip Syariah dengan 3 (tiga) pilarnya yaitu adil, transparan dan
maslahat mampu menjawab kebutuhan masyarakat terhadap sistem perbankan yang
lebih adil. Dengan berlandaskan pada Undang-undang No.10 Tahun 1998, pada
tanggal tanggal 29 April 2000 didirikan Unit Usaha Syariah (UUS) BNI dengan 5
kantor cabang di Yogyakarta, Malang, Pekalongan, Jepara dan Banjarmasin.
Selanjutnya UUS BNI terus berkembang menjadi 28 Kantor Cabang dan 31 Kantor
Cabang Pembantu.
Disamping itu nasabah juga dapat menikmati layanan syariah di Kantor
Cabang BNI Konvensional (office channelling) dengan lebih kurang 1500 outlet yang
tersebar di seluruh wilayah Indonesia.Di dalam pelaksanaan operasional perbankan,
BNI Syariah tetap memperhatikan kepatuhan terhadap aspek syariah.Dengan Dewan
Pengawas Syariah (DPS) yang saat ini diketuai oleh KH.Ma’ruf Amin, semua produk
BNI Syariah telah melalui pengujian dari DPS sehingga telah memenuhi aturan
syariah.
Di dalam Corporate Plan UUS BNI tahun 2000 ditetapkan bahwa status UUS
bersifat temporer dan akan dilakukanspin offtahun 2009. Rencana tersebut terlaksana
pada tanggal 19 Juni 2010 dengan beroperasinya BNI Syariah sebagai Bank Umum
eksternal berupa aspek regulasi yang kondusif yaitu dengan diterbitkannya UU No.19
tahun 2008 tentang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) dan UU No.21 tahun
2008 tentang Perbankan Syariah. Disamping itu, komitmen Pemerintah terhadap
pengembangan perbankan syariah semakin kuat dan kesadaran terhadap keunggulan
produk perbankan syariah juga semakin meningkat.
September 2013 jumlah cabang BNI Syariah mencapai 64 Kantor Cabang, 161
Kantor Cabang Pembantu, 17 Kantor Kas, 22 Mobil Layanan Gerak dan 16 Payment
Point.
B. Visi Dan Misi
1. Visi BNI Syariah
Menjadi bank syariah pilihan masyarakat yang unggul dalam layanan dan kinerja
2. Misi BNI Syariah
a. Memberikan kontribusi positif kepada masyarakat dan peduli pada
kelestarian lingkungan.
b. Memberikan solusi bagi masyarakat untuk kebutuhan jasa perbankan
syariah.
c. Memberikan nilai investasi yang optimal bagi investor.
d. Menciptakan wahana terbaik sebagai tempat kebanggaan untuk berkarya
dan berprestasi bagi pegawai sebagai perwujudan ibadah.
C. Struktur Organisasi BNI Syariah KCP Ungaran
Gambar 1.1.Sumber BNI Syariah KCP Ungaran 2014
D. Tugas Masing-Masing Bagian
Berikut ini dijelaskan secara singkat mengenai tugas masing masing bagian pada P.T
Bank BNI Cabang Pembantu Ungaran :
1. Kepala Cabang (branch Manager)
a. Mengelola secara optimal sumber daya cabang agar dapat mendukung
operasi kelancaran cabang.
b. Mengkordinir Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RAKP) tahunan
cabang.
c. Menetapkan dan melaksanakan strategi pemasaran produk bank guna
mencapai tingkat volume atau sasaran yang telah ditetapkan baik
pendanaan maupun jasa-jasa. Brand
Manager
Operational Head Service
(OSH) Teller
2. Oprational Head Service(OSH)
a. Menyelenggarakan pelayanan dan pengadministrasian transaksi-transaksi
jasa perbanksan serta pemupukan dana di kantor cabang pembantu.
b. Menyelenggarakan pembukuan accounting atas transaksi keuangan di
cabang pembantu.
c. Menyelenggarakan pengadministrasian dan pemantauan atas transaksi
pembiayaan di kantor cabang pembantu.
d. Menyelenggarakan pelaporan transaksi jasa-jasa perbankan, pemupukan
dana, posisi likuiditas dan pembiayaan di kantor cabang sesuai dengan
pedoman atau ketentuan yang berlaku.
3. Processing
a. Memastikan bahwa semua pembiayaan penambahan pembiayaan telah
mendapat persetujuan pejabat yang berwenang sesuai limit.
b. Memastikan kebenaran administrasi atas pembiayaan yang diberikan.
c. Memerikasa kelengkapan dan keabsahan nota administrasi pembiayaan.
4. Customer Service
a. Mengerjakan dan menyelesaikan oprasional baik berupa tabungan,
deposito, inkaso secara umum atau oprasional pembayaran dan
pembukuanya.
b. Memberikan pelayanan kepada nasabah dengan pedoman pada sistem
pedoman oprasional yang benar sehingga kedua pihak merasa puas.
c. Membuat laporan atas transaksi-transaksi kemudian dilaporkan kepada
bagian pembukuan.
5. Marketing
a. Menyusun taktik dan strategi pemasaran produk perbankan kepada
masyarakat dan dunia usaha setempat.
b. Menyelenggarakan penelitian potensi ekonomi maupunkegiatan usaha
setempat.
c. Mencari nasabah-nasabah baru dengan memperkenalkan dan menawarkan
produk perbankan.
E. Produk-Produk BNI Syariah KCP Ungaran
Pada produk di Bank BNI Syariah Cabang Pembantu Ungaran terdapat 3 (tiga)
macam produk yaitu : 1) Produk simpanan, 2) Produk pembiayaan pribadi, 3) Produk
pembiayaan usaha kecil dan menengah. Adapun produk simpanan meliputi : 1)
Tabungan iB Hasanah, 2) Tabungan Prima iB Hasanah, 3) Tabungan Bisnis iB
Hasanah, 4) Tabungan Tapenas iB Hasanah, 5) Giro iB Hasanah, 7) Deposito iB
1. Tabungan iB Hasanah
Invastasi dana dalam mata uang rupiah yang dikelola berdasarkan
prinsip syariah dengan akad mudharabah muttlaqah atau simpanan
berdasarkan akadwadiah.
Persyaratan :
a. Mengisi formulir aplikasi pembukaan rekening
b. Menunjukan asli identitas (KTP/SIM/Paspor)
c. Menyerahkan foto copy bukti identitas diri.
d. Melakukan setoran awal minimal
Rp.100.000,-Fasilitas
a. Tersedia pilihan dengan akadmudharabahatauwadiah.
b. Bebas biaya administrasi bulanan untukwadiah.
c. Buku Tabungan.
d. BNI Card Silver.
e. Autodebet untuk pembayaran berbagai tagihan atau setoran bulanan
Tabungan IB Tapenas Hasanah dan Tabungan iB Haji Hasanah.
f. Dijamin oleh LPS (Lembaga Penjamin Simpanan).
2. Tabungan iB Prima Hasanah
Investasi dana dalam mata uang rupiah yang dikelola berdasarkan
prinsip syariah dengan akad medharabah mutlaqah dan bagi hasil yang lebih
kompetitif.
Persyaratan :
a. Mengisi formulir pembukaan rekening.
b. Menunjukan asli identitas (KTP/SIM/Paspor)
c. Menyerahkan foto copy bukti identitas diri.
d. Memiliki dana minimal Rp.
250.000.000,-e. Melakukan setoran awal minimal Rp.
10.000.000,-Fasilitas
a. Buku Tabungan
b. BNI Card Gold dengan limit transaksi penarikan tunai di ATM dan
transfer lebih besar.
c. Executive Loungedi bandara yang bekerja sama dengan BNI.
d. Perlindungan asuransi jiwa.
e. Auto debet untuk pembayaran berbagai tagihan atau setoran bulanan
Tabungan Tapenas iB Hasanah dan Tabungan Haji iB Hasanah.
f. Dijamin oleh LPS (Lembaga Penjamin Simpanan)
3. Tabungan Bisnis iB Hasanah
Investasi dana dalam mata uang rupiah dikelola berdasarkan prinsip
syariah dengan akad mudharabah mutlaqah dan dilengkapi dengan detail
mutasi debet dan kredit pada buku tabungan.
Persyaratan :
a. Mengisi formulir aplikasi pembukaan rekening.
b. Menunjukan asli identitas (KTP/SIM/Paspor).
c. Menyerahkan foto copy identitas diri.
d. Melakukan setoran awal minimal Rp.
5.000.000,-Fasilitas
a. Buku Tabungan
b. BNI Syariah Card Gold dengan limit transaksi tunai dan transfer lebih
besar.
c. Executive Loungedi bandara yang bekerja sama dengan BNI.
d. Autodebet untuk pembayaran berbagai tagihan atau setoran bulanan
Tabungan iB Tapenas Hasanah dan Tabungan Haji Hasanah.
e. Dijamin oleh LPS (Lembaga Penjamin simpanan).
4. Tabungan iB Haji Hasanah
Investasi dana untuk perencanaan haji yang dikelola secara syariah
dengan akad mudharabah meutlaqah dengan sistem setoran bebas atua
bulanan, bermanfaat sebagai sarana pembayaran Biaya Penyelenggaraan
Ibadah Haji (BPIH).
Persyaratan :
a. Mengisi formulir aplikasi pembukaan rekening.
b. Menunjukkan asli identitas (KTP/SIM/Paspor).
c. Menyerahkan foto copy bukti identitas diri.
d. Melakukan setoran awal minimal Rp.
500.000,-Fasilitas
a. Buku Tabungan.
b. Autokredituntuk setoran bulanan dari rekening Tabungan iB Hasanah/
Bisnis Hasanah/ Prima hasanah.
c. Perlindungan asuransi jiwa dan kecelakaan diri.
d. Berpeluang memperoleh pembiayaan Haji iB Hasanah.
Keunggulan
a. Bebas biaya pengelolaan rekening bulanan.
b. Dilindungi asuransi jiwa dan kecelakaan diri.
c. Proses mendapatkan nomor porsi haji lebih mudah dan praktis, karena
Penerima Setoran Biaya Perjalanan Ibadah Haji dan terkoneksi real
time onlinedengan SISKOHAT (Sistem Komputerisasi Haji Terpadu).
5. Tabungan Tapenas Hasanah
Investasi dana untuk perencanaan masa depan yang dikelola secara
syariah dengan akad mudharabah mutlaqah dengan sistim setoran bulanan,
bermanfaat untuk membantu menyiapkan rencana masa depan seperti rencana
liburan, ibadah umrah, pendidikan ataupun lainya.
Persyaratan :
a. Mengisi formulir aplikasi pembukaan rekening.
b. Setoran awal minimal Rp.
100.000,-c. Menunjukan asli identitas (KTP/SIM/Pasapor).
d. Menyerahkan bukti identitas diri.
e. Memiliki rekening Tabungan iB Hasanah/ Bisnis Hasanah/ Prima
Hasanah sebagai rekening afiliasi.
f. Rekening akan otomatis ditutup dan saldo akan dicairkan ke rekening
afiliasi setelah biaya administrasi, apabila 3 bulan berturut-turut
Fasilitas
a. Buku Tabungan.
b. Tersedia pilihan jangka waktu minimal 1 tahun dan maksimal 18
tahun.
c. Autokredituntuk setoran bulanan dari rekening Tabungan iB Hasanah/
Bisnis Hasanah/ Prima Hasanah.
6. Giro iB Hasanah
Simpanan dalam mata uang rupiah yang dikelola berdasarkan prinsip
syariah dengan akadWadiah Yadh Dhamanah.
Persyaratan :
a. Mengisi formulir aplikasi pembukaan rekening.
b. Menunjukan bukti dan foto copy identitas serta setoran awal.
c. Tidak termasuk dalam daftar hitam Bank Indonesia.
Fasilitas
a. Tersedia buku cek dan bilyat giro.
b. Tersedia dalam beberapa pilihan mata uang : Rupiah dan US Dollar.
c. Layanan informasi 24 jam, BNI Call di 500046 / 68888 dari ponsel.
d. On-line, kemudahan bertransaksi untuk penyetoran maupun penarikan
uang tunai di lebih 1.000 Kantor Cabang BNI di seluruh Indonesia.
e. Fasilitas Intercity Learing, memberikan kemudahan penarikan cek/
7. Deposito iB Hasanah
Investasi berjangka yang ditujukan bagi nasabah perorangan dan
perusahaan, dengan menggunakan prinsipmudharabah mutlaqah. Pengelolaan
dana disalurkan melalui pembiayaan yang sesuai dengan prinsip syariah dan
menghasilkan bagi hasil yang kompetitif.
Persyaratan :
a. Mengisi formulir aplikasi pembukaan rekening.
b. Menunjukan bukti identitas dan menyerahkan foto copy identitas.
c. Melakukan setoran awal sebesar Rp. 1.000.000,- untuk rekening rupiah
atau USD 1,000 untuk rekening Dollar.
Fasilitas
a. Bilyet Deposito
b. Tersedia berbagai pilihan mata uang dan jangka waktu :
1. Mata uang Rupiah, pilihan jangka waktu : 1, 3, 6, 12 bulan.
2. Mata uang US Dollar, pilihan jangka waktu : 6 dan 12 bulan.
c. Bagi hasil dapat ditransfer ke rekening tabungan, giro, atau menambah
pokok invesatasi.
d. Tersedia pilihan perpanjang secara otomatis atau tidak otomatis saat
Keunggulan
a. Bagi hasil yang kompetitif
b. Masuk dalam program penjaminan simpanan dari Lembaga Penjamin
Simpanan.
c. Dapat dijadikan jaminan pembiayaan.
8. Tabungan iB Tunas Hasanah
Investasi dana dalam mata uang rupiah berdasarkan akad wadiahyang
diperuntukan bagi anak-anak yang berusia dibawah 17 tahun.
Persyaratan :
a. Mengisi formulir aplikasi data nasabah (CIF)
b. Menunjukan bukti identitas dan menyerahkan foto copy identitas.
c. Mengisi formulir KYC (Know Your Custemer)
d. Melakukan setoran awal Rp.
100.000,-Fasilitas
Layanan transaksi perbankan secara elektronik untuk kemudahan dan
keleluasaan bagi nasabah anak yaitu e-banking yang terdiri dari ATM, SM
Banking, Phone Banking.
Adapun pembiayaan produk pribadi meliputi sebagai berikut : 1) Pembiayaan
KPR Syariah (Ggriya iB Hasanah), 2) Pembiayaan CCF iB Hasanah, 3) Pembiayaan
Multiguna iB Hasanah, 4)Pembiayaan Multujasa iB Hasanah, 5) Pembiayaan Oto iB
Hasanah, 6) Pembiayaan Emas iB Hasanah, 7) Pembiayaan iB hasanah, 8)
1. Pembiayaan BNI KPR Syariah
BNI Syariah KPR Syariah (Griya iB Hasanah) adalah fasilitas
pembiayaan konsumtif yang diberikan kepada anggota masyarakat untuk
membeli, membangun, merenovasi rumah (termasuk ruko, rusun, rukan,
apartemen dan sejenisnya), dan membeli tanah kavling serta rumah indent,
yang besarnya disesuaikan dengan kebutuhan pembiayaan dan kemampuan
membayar kembali masing-masing calon, adapun keunggulanya :
a. Proses lebih cepat dengan persyaratan yang mudah sesuai dengan
prinsip syariah.
b. Minimal pembiayaan Rp.25 Juta dan maksimum Rp.5 Milyar.
c. Jangka waktu pembiayaan sampai dengan 15 tahun kecuali untuk
pembelian kavling maksimal 10 tahun atau disesuaikan dengan
kemampuan pembayaran.
d. Uang muka ringan yang dikaitkan dengan penggunaan pembiayaan.
e. Angsuran tetap tidak berubah sampai lunas.
f. Pembayaran angsuran melalui debet rekening secara otomatis atau
dapat dilakukan di seluruh Kantor Cabang BNI Syariah maupun BNI
Konvensional.
Pada pembiayaan KPR Syariah (Griya iB Hasanah) adalah pembiayaan
a. Warga Negara Indonesia
b. Usia minimal 21 tahun dan maksimal sampai dengan saat pensiun
pembiayaan harus lunas.
c. Berpenghasilan tetap dan masa kerja minimal 2 tahun.
d. Mengisi formulir dan melengkapi dokumen yang dibutuhkan.
2. Pembiayaan CCF iB Hasanah
CCF iB Hasanah adalah pembiayaan yang dijamin dengan cash, yaitu
dijamin dengan Simpanan dalam bentuk Deposito, Giro, dan Tabungan yang
diterbitkan BNI Syariah, adapun keunggulanya adalah :
a. Memberi kemudahan kepada nasabah yang mempunyai Simpanan
Rupiah ataupun Valas USD untuk memperoleh pembiayaan dengan
cara cepat.
b. Maksimum pembiayaan sebesar 90 % (untuk Simpanan Rupiah) dan
60% (untuk Simpanan Valas USD) dari jumlah nominal Deposito/
Tabungan/ Giro atas nama yang dijaminkan.
c. Pembayaran angsuran dapat dilakukan di seluruh Kantor Cabang BNI
Syariah maupun BNI Konvensional.
d. Maksimal jangka waktu selama 12 bulan (untuk simpanan Rupiah) dan
3 bulan (untuk simpanan Valas USD).
Pembiayaan CCF iB Hasanah adalah pembiayaan yang menggunakan
a. Warga Negara Indonesia
b. Mengisi Formulir PermohonanCash Collateral FinancingiB Hasanah.
c. Menyerahkan agunan atas nama berupa Deposito, Giro, dan/atau
Tabungan BNI Syariah.
3. Pembiayaan Multiguna iB Hasanah
Multiguna iB Hasanah adalah fasilitas pembiayaan konsumtif yang
diberikan kepada anggota masyarakat untuk membeli barang kebutuhan
konsumtif dengan agunan berupa barang yang dibiayai (apabila bernilai
material) dan atau fixed asset yang ditujukan untuk kalangan profesional dan
pegawai aktif yang memiliki sumber pembayaran kembali dari penghasilan
tetap dan tidak bertentangan dengan undang-undang/hukum yang berlaku serta
tidak termasuk kategori yang diharamkan Syariah Islam, adapun
keunggulanya adalah :
a. Proses lebih cepat dengan persyaratan yang mudah sesuai dengan
prinsip syariah.
b. Minimal pembiayaan Rp.25 Juta dan maksimum Rp.2 Milyar.
c. Jangka waktu pembiayaan sampai dengan 8 tahun.
d. Uang muka ringan.
e. Angsuran tetap tidak berubah sampai lunas.
f. Pembayaran angsuran melalui debet rekening secara otomatis atau
dapat dilakukan di seluruh Kantor Cabang BNI Syariah maupun BNI
Pembiayaan Multiguna iB Hasanah adalah pembiayaan yang
menggunakan akadmurabahah, adapun syarat-syaratnya :
a. Warga Negara Indonesia
b. Usia minimal 21 tahun dan maksimal sampai dengan saat pensiun
pembiayaan harus lunas.
c. Berpenghasilan tetap dan masa kerja minimal 2 tahun.
d. Mengisi formulir dan melengkapi dokumen yang dibutuhkan.
Adapun ketentuan biaya yang harus ditanggung nasabah adalah :
a. Biaya Administrasi
b. Asuransi : Jiwa dan Kerugian
c. Notaris, Meterai.
4. Pembiayaan Multijasa iB Hasanah
Multijasa iB Hasanah adalah fasilitas pembiayaan konsumtif yang
diberikan kepada masyarakat untuk kebutuhan jasa dengan agunan berupa
fixed asset atau kendaraan bermotor selama jasa dimaksud tidak bertentangan
dengan undang-undang/hukum yang berlaku serta tidak termasuk kategori
yang diharamkan Syariah Islam, adapun keunggulanya adalah :
a. Proses lebih cepat dengan persyaratan yang mudah sesuai dengan
prinsip syariah.
b. Minimal pembiayaan Rp.5 Juta dan maksimum Rp.500 Juta.
d. Uang muka ringan.
e. Pembayaran angsuran melalui debet rekening secara otomatis atau
dapat dilakukan di seluruh Kantor Cabang BNI Syariah maupun BNI
Konvensional.
Pembiayaan multijasa iB Hasanah adalah pembiayaan yang
menggunakan akadijarah multijasa, adapun syarat-syaratnya adalah :
a. Warga Negara Indonesia.
b. Usia minimal 21 tahun dan maksimal sampai dengan saat pensiun
pembiayaan harus lunas.
c. Berpenghasilan tetap dan masa kerja minimal 2 tahun.
d. Mengisi formulir dan melengkapi dokumen yang dibutuhkan.
Adapun ketentuan biaya yang harus ditanggung nasabah adalah :
a. Biaya Administrasi.
b. Asuransi Jiwa dan Kerugian.
c. Notaris, Meterai.
5. Pembiayaan Oto iB Hasanah
Oto iB Hasanah adalah fasilitas pembiayaan konsumtif murabahah
yang diberikan kepada anggota masyarakat untuk pembelian kendaraan
bermotor dengan agunan kendaraan bermotor yang dibiayai dengan
a. Proses lebih cepat dengan persyaratan yang mudah sesuai dengan
prinsip syariah.
b. Minimal pembiayaan Rp.5 Juta dan maksimum Rp.1 Milyar.
c. Jangka waktu pembiayaan sampai dengan 5 tahun.
d. Uang muka ringan dan khusus kendaraan bermotor roda 2 dengan pola
kerjasama uang muka tidak diwajibkan.
e. Angsuran tetap tidak berubah sampai lunas.
f. Pembayaran angsuran melalui debet rekening secara otomatis atau
dapat dilakukan di seluruh Kantor Cabang BNI Syariah maupun BNI
Konvensional.
Pembiayaan Oto iB Hasanah adalah pembiayaan yang menggunakan
akadmurabahah, adapun syarat-syaratnya adalah :
a. Warga Negara Indonesia
b. Usia minimal 21 tahun dan maksimal sampai dengan saat pensiun
pembiayaan harus lunas.
c. Berpenghasilan tetap dan masa kerja minimal 2 tahun.
d. Mengisi formulir dan melengkapi dokumen yang dibutuhkan.
Adapun biaya yang harus ditanggung nasabah adalah :
a. Biaya Administrasi.
b. Asuransi Jiwa dan Kerugian.
6. Pembiayaan Emas iB Hasanah
Pembiayaan Emas iB Hasanah (BNI Syariah Kepemilikan Emas)
merupakan fasilitas pembiayaan yang diberikan untuk membeli emas logam
mulia dalam bentuk batangan yang diangsur secara pokok setiap bulannya
melalui akadmurabahah(jual beli), adapun keunggulanya adalah :
a. Objek pembiayaan berupa logam mulia yang bersertifikat PT
ANTAM.
b. Angsuran tetap setiap bulannya selama masa pembiayaan sampai
dengan lunas.
c. Biaya administrasi ringan sesuai ketentuan yang berlaku.
d. Margin kompetitif.
e. Pembayaran angsuran melalui debet rekening secara otomatis.
f. Jangka waktu pembiayaan minimal 2 tahun dan maksimal 5 tahun.
g. Maksimum pembiayaan sampai dengan Rp.
150.000.000,-Adapun dokumen yang dibutuhkan adalah :
a. Formulir Permohonan Pembiayaan
b. Fotocopy KTP
c. Fotocopy NPWP (untuk permohonan Rp. 50.000.000,- keatas)
d. Fotocopy Kartu Identitas Pegawai (untuk pegawai)
Adapun persyaratan yang harus dipenuhi adalah :
b. Pemohon minimal berusia 21 tahun, pada saat pembiayaan lunas
berusia maksimum : 55 tahun untuk pegawai (usia pensiun), 60 tahun
untuk kalangan profesional dan pengusaha.
c. Mempunyai penghasilan tetap dan kemampuan mengangsur.
7. Pembiayaan THI iB Hasanah
Pembiayaan THI iB Hasanah adalah fasilitas pembiayaan konsumtif
yang ditujukan kepada nasabah untuk memenuhi kebutuhan biaya setoran
awal Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) yang ditentukan oleh
Kementerian Agama, untuk mendapatkan nomor seat porsi haji dengan
menggunakan akadijarahdanqard, Adapun keunggulannya adalah :
a. Proses lebih cepat dengan persyaratan yang mudah sesuai dengan
prinsip syariah.
b. Jangka waktu pembiayaan maksimal 1 (satu) tahun atau s/d usia
pemohon 60 tahun.
c. Maksimal sebesar 80% dari biaya setoran awal BPIH untuk
mendapatkan nomor seat porsi haji.
d. Pembayaran angsuran melalui debet rekening secara otomatis atau
dapat dilakukan di seluruh Kantor Cabang BNI Syariah maupun BNI
Konvensional.
Pembiayaan THI iB Hasanah adalah pembiayaan yang menggunakan
akad ijarah dan qard dengan bentuk pembiayaan 2 (dua) macam yaitu : 1)
Angsuran tetap secara proporsional (pokok+ujrah), 2) angsuran pokok