• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN BAB II TINJAUAN PUSTAKA - PERANCANGAN ULANG STRUKTUR GEDUNG BEDAH SENTRAL TERPADU RUMAH SAKIT BETHESDA YOGYAKARTA DENGAN SISTEM RANGKA PEMIKUL MOMEN BIASA, MENENGAH DAN KHUSUS - Unissula Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN BAB II TINJAUAN PUSTAKA - PERANCANGAN ULANG STRUKTUR GEDUNG BEDAH SENTRAL TERPADU RUMAH SAKIT BETHESDA YOGYAKARTA DENGAN SISTEM RANGKA PEMIKUL MOMEN BIASA, MENENGAH DAN KHUSUS - Unissula Repository"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

xi DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

SURAT PERNYATAAN ... iii

BERITA ACARA BIMBINGAN TUGAS AKHIR ... iv

ABSTRAK ... v

HALAMAN MOTTO ... vii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... viii

KATA PENGANTAR ... vx

DAFTAR ISI ... vxii

DAFTAR GAMBAR ... xv

DAFTAR TABEL ... xviii

DAFTAR NOTASI ... xx

BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang ... 1

1.2Rumusan Masalah ... 2

1.3Tujuan Tugas Akhir ... 3

1.4Batasan Masalah ... 3

1.5Manfaat Tugas Akhir ... 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1Struktur ... 4

2.1.1 Pengertian Struktur ... 4

2.1.2 Sistem Struktur Bangunan Bertingkat Tinggi ... 4

2.2Perencanaan terhadap Gempa ... 13

2.2.1 Tinjauan Perencanaan Struktur Tahan Gempa ... 13

2.2.2 Metode Analisis Struktur terhadap Beban Gempa ... 14

2.2.3 Pemilihan Cara Analisis ... 15

(2)

xii

2.4Persyaratan Untuk Sistem Rangka Pemikul Momen

Menengah (SRPMM) (SNI 03-2847-2002 Pasal 23.10 ... 17

2.4.1.Detail Penulangan ... 17

2.4.2.Kuat Geser ... 17

2.4.3.Balok ... 18

2.4.4.Kolom ... 19

2.5Persyaratan Untuk Sistem Rangka Pemikul Momen Khusus (SRPMK) ... 20

2.5.1 Komponen Struktur Lentur pada SRPMK (SNI 03-2847-2002 pasal 23.3) ... 20

2.5.2 Komponen Struktur yang Menerima Kombinasi Lentur dan Beban Aksial pada SRPMK (SNI 03-2847-2002 Pasal 23.4 ... 24

2.5.3 Hubungan Balok Kolom (SNI 03-2847-2002 Pasal 23.5) ... 29

2.6Perancangan LenturPada Balok ... 32

2.6.1 Asumsi-Asumsi dalam Perhitungan ... 33

2.6.2 Balok Tulangan Tunggal ... 34

2.6.3 Balok bertulangan lemah (Under-reinforced) ... 35

2.6.4 Balok bertulangan kuat (Over-reinforced) ... 36

2.6.5 Balok Tulangan Rangkap ... 38

2.7Perancangan Kolom ... 42

2.7.1 Kolom dengan Beban Sentris dan Eksentris ... 43

2.7.2 Kolom Langsing ... 47

2.8Pembebanan (SNI 03-1727-1989-PPURG) ... 50

2.8.1 Beban Mati (DL) ... 50

2.8.2 Beban Hidup (LL) ... 52

2.8.3 Beban Gempa (E) ... 53

2.8.4 Arah Pembebanan Gempa ... 57

2.8.5 Kombinasi Pembebanan ... 58

2.9Program SAP2000 ... 58

2.9.1 Mengenal SAP2000 ... 58

(3)

xiii BAB III METODE PERANCANGAN

3.1Data Gedung ... 66

3.1.1 Data Teknis ... 66

3.1.2 Data Non Teknis ... 67

3.2Pembebanan Gedung ... 67

3.2.1 Jenis Beban yang Bekerja pada Gedung ... 67

3.2.2 Faktor Beban dan Kombinasi Pembebanan ... 69

3.3Langkah-langkah Perancangan dengan Software SAP2000 v 14 ... 70

3.4Langkah-langkah Perencanaan Gedung ... 78

3.4.1 Perencanaan Struktur gedung ... 78

3.4.2 Perbandingan Kebutuhan Tulangan ... 80

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1Data Geometri Struktur ... 81

4.2Deskripsi Model Struktur ... 81

4.3Preliminari Struktur ... 82

4.3.1 Material ... 82

4.3.2 Balok dan Kolom ... 82

4.3.3 Plat ... 82

4.3.4 Pondasi ... 83

4.4Pembebanan Struktur ... 83

4.4.1 Beban Mati ... 83

4.4.2 Beban Hidup ... 84

4.4.3 Beban Hidup pada Plat Lantai ... 84

4.4.4 Beban Gempa ... 84

4.5Sistem Rangka Pemikul Momen Biasa (SRPMB) ... 89

4.5.1 Analisis terhadap T Reyligh ... 89

4.5.2 Perencanaan Tulangan Balok Akibat Momen Lentur ... 91

4.5.3 Perencanaan Kolom 700 x 700 ... 106

4.6Sistem Rangka Pemikul Momen Biasa (SRPMM) ... 112

(4)

xiv

4.6.2 Perencanaan Tulangan Balok Akibat Momen Lentur ... 114

4.6.3 Perencanaan Kolom 700 x 700 ... 130

4.7Sistem Rangka Pemikul Momen Biasa (SRPMK)... 136

4.7.1 Analisis terhadap T Reyligh ... 136

4.7.2 Perencanaan Tulangan Balok Akibat Momen Lentur ... 138

4.7.3 Perencanaan Kolom 700 x 700 ... 154

4.8Perbandingan Hasil Perancangan ... 161

4.8.1 Beban Gempa ... 161

4.8.2 Gaya Dalam ... 162

4.8.3 Kebutuhan Jumlah tulangan SRPMB ... 164

4.8.4 Kebutuhan Jumlah tulangan SRPMM ... 164

4.8.5 Kebutuhan Jumlah tulangan SRPMK ... 165

4.8.6 Persentase Luas Tulangan SPRMB, SRPMM, dan SRPMK ... 165

4.9Gambar Denah Balok Kolom, Peninjauan, dan Penulangan Balok kolom ... 166

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1Kesimpulan ... 177

5.2Saran ... 178

DAFTAR PUSTAKA ... 179

(5)

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1.Wilayah Gempa Indonesia ... 1

Gambar 2.1. Dinding Penduduk Sejajar (Parallel Bearing Walls) ... 5

Gambar 2.2. Inti dan Dinding Pendukung Fasade (Core and Façade Bearing Walls) ... 5

Gambar 2.3. Boks Berdiri Sendiri (Self Supporting Boxes) ... 6

Gambar 2.4. Plat Terkantilever (Cantilevered Slab) ... 7

Gambar 2.5. Plat Rata (Flat Slab) ... 7

Gambar 2.6. Interspasial (Interspasial) ... 8

Gambar 2.7. Gantung(Suspension) ... 9

Gambar 2.8. Rangka Selang –Seling (Staggered Truss) ... 9

Gambar 2.9. Rangka Kaku(Rigid Frame) ... 10

Gambar 2.10. Rangka Kaku dan Inti (Rigid Frame And Core) ... 11

Gambar 2.11. Rangka Trussed ( Trussed Frame) ... 11

Gambar 2.12. Rangka Belt-Trussed dan Inti (Belt-Trussed Frame And Core) ... 12

Gambar 2.13. Tabung Dalam Tabung (Tube In Tube) ... 12

Gambar 2.14. Kumpulan Tabung ( Bundled Tube) ... 13

Gambar 2.15. Gaya Lintang Rencana untuk SRPMM ... 18

Gambar 2.16. Contoh Sengkang Tertutup yang Dipasang Bertumpuk ... 22

Gambar 2.17. Perencanaan Geser untuk Balok-Kolom ... 24

Gambar 2.18. Contoh Tulangan Transversal pada Kolom ... 27

Gambar 2.19. Luas Efektif Hubungan Balok-Kolom ... 30

(6)

xvi

Gambar 2.21. Tegangan dan Regangan Kondisi Berimbang ... 34

Gambar 2.22. Distribusi Tegangan dan Regangan Balok Persegi Bertulangan Rangkap ... 39

Gambar 2.23. Spektrum Respons Desain Wilayah Gempa 3... 54

Gambar 2.24. Kombinasi Arah Beban Gempa ... 57

Gambar 2.25. Tampilan SAP2000 ... 59

Gambar 2.26. Kotak dialog new model pada SAP2000 versi 15 ... 60

Gambar 2.27. Sumbu Lokal Frame ... 62

Gambar 2.28. Kaidah Tangan Kanan ... 63

Gambar 2.29. Penerapan End Offset pada Frame ... 64

Gambar 3.1. Data Puskim Respon Spectrum di Yogyakarta ... 69

Gambar 3.2. Lingkungan kerja SAP2000 v 14 ... 71

Gambar 3.3. Grid Sistem SAP2000 v14 ... 71

Gambar 3.4. Kotak Dialog Joint Restraints (Titik Perletakan) ... 72

Gambar 3.5 Penambahan Nomor Titik dan Batang. ... 73

Gambar 3.6. Permodelan Struktur di SAP2000 ... 74

Gambar 3.7. Kotak Dialog Input Jenis Pembebanan ... 74

Gambar 3.8. Kotak Dialog Input Beban pada Joint dan Frame... 75

Gambar 3.9. Kotak Dialog Melepas Gaya pada Titik Simpul ... 76

Gambar 3.10. Kotak Dialog Proses Analisis Data SAP2000 v 14 ... 77

Gambar 3.11. Diagram Alir Perancangan dengan SAP2000 v 14 ... 78

Gambar 3.12. Diagram Alir Perancangan ... 80

Gambar 4.1. Denah Struktur yang Direncanakan ... 84

(7)

xvii

Gambar 4.3. Grafik PCA Column Kolom (700 x 700) SRPMM ...139

Gambar 4.4. Grafik PCA Column Kolom (700 x 700) SRPMK ...163

Gambar. 4.5. Grafik Beban Gempa ...165

Gambar. 4.6. Diagram Gaya Dalam Balok 400 x 900 ...165

Gambar. 4.7. Diagram Gaya Dalam Balok 400 x 700 ...166

Gambar. 4.8. Diagram Gaya Dalam Kolom 700 x 700 ...167

Gambar. 4.9. Diagram Luas Tulangan ...168

Gambar 4.10. Denah Balok Lantai 1 ...169

Gambar 4.11. Denah Balok Lantai 2 ...170

Gambar 4.12. Denah Balok Lantai 3 ...171

Gambar 4.13. Denah Balok Lantai 4 ...172

Gambar 4.14. Denah Balok Lantai 5 (Lantai Atap) ...173

Gambar 4.15. Denah Kolom Lantai 1 ...174

Gambar 4.16. Denah Kolom Lantai 2-5 (Typical) ...175

Gambar 4.17. Balok dan Kolom yang Ditinjau...176

Gambar 4.18. Penulangan Balok (400 mm x 900 mm) SRPMB ...177

Gambar 4.19. Penulangan Balok (400 mm x 700 mm) SRPMB ...177

Gambar 4.20. Penulangan Kolom (700 mm x 700 mm) SRPMB ...177

Gambar 4.21. Penulangan Balok (400 mm x 900 mm) SRPMM ...178

Gambar 4.22. Penulangan Balok (400 mm x 700 mm) SRPMM ...178

Gambar 4.23. Penulangan Kolom (700 mm x 700 mm) SRPMM ...178

Gambar 4.24. Penulangan Balok (400 mm x 900 mm) SRPMK ...179

Gambar 4.25. Penulangan Balok (400 mm x 700 mm) SRPMK ...179

(8)

xviii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Berat Sendiri Bahan Bangunan ...51

Tabel 2.2. Berat Sendiri Komponen Gedung ...51

Tabel 2.3. Beban Hidup pada Lantai Gedung ...53

Tabel 2.4. Klasifikasi Sistem Rangka Pemikul Momen Beserta faktor R dan Ω0 ...55

Tabel 2.5. Faktor Keutamaan Gempa ...55

Tabel 4.1. Nilai Koefisien ζ ...85

Tabel 4.2. Berat Struktur untuk SPRMB, SPRMM dan SPRMK ...86

Tabel 4.3. Gaya Gempa untuk Sistem Rangka Pemikul Momen Biasa (SRPMB) ...87

Tabel 4.4. Gaya Gempa untuk Sistem Rangka Pemikul Momen Menengah (SRPMM) ...88

Tabel 4.5. Gaya Gempa untuk Sistem Rangka Pemikul Momen Khusus (SRPMK) ...88

Tabel 4.6. Analisis T Reyligh SRPMB ...90

Tabel 4.7. Analisis ζs Akibat Gempa pada SRPMB...90

Tabel 4.8. Analisis ζm akibat Gempa pada SRPMB ...91

Tabel 4.9. Analisis T Reyligh SRPMM ...113

Tabel 4.10. Analisis ζs Akibat Gempa pada SRPMM ...114

Tabel 4.11. Analisis ζm akibat Gempa pada SRPMM ...114

Tabel 4.12. Analisis T Reyligh SRPMK ...137

Tabel 4.13. Analisis ζs Akibat Gempa pada SRPMK ...138

(9)

xix

Tabel 4.15. Kapasitas Momen Balok yang bertemu di HBK ...160

Tabel 4.16. Kapasitas Momen Kolom yang bertemu di HBK ...161

Tabel 4.17. Beban Gempa ...161

Tabel 4.18. Gaya Dalam pada Balok 400 x 900 ...162

Tabel 4.19. Gaya Dalam pada Balok 400 x 700 ...163

Tabel 4.20. Gaya Dalam pada Kolom 700 x 700 ...163

Tabel 4.21. Kebutuhan Jumlah Tulangan SRPMB ...164

Tabel 4.22. Kebutuhan Jumlah Tulangan SRPMM ...164

Tabel 4.23. Kebutuhan Jumlah Tulangan SRPMK ...165

(10)

xx

DAFTAR NOTASI

a Tinggi penampang tegangan persegi ekuivalen, (mm)

Ag luas penampang bruto, (mm2)

As luas tulangan tarik, (mm2)

As’ luas tulangan tekan, (mm2)

Ast luas tulangan total, (mm2)

Av luas tulangan geser (dua kaki), (mm2)

A0 pengaruh puncak muka tanah akibat pengaruh gempa rencana

b lebar penampang, (mm)

br lebar balok-T, (mm)

C koefisien gempa dasar

c jarak sisi terluar ke garis netral, (mm)

Cc gaya tekan pada beton, (kN)

Cs gaya pada tulangan tekan, (kN)

Cv faktor respons gempa vertikal , (kN)

d jarak dari sisi tekan terluar ke pusat tulangan tarik, (mm)

di simpangan horizontal lantai tingkat ke-i

d’ Jarak dari sisi tekan terluar ke pusat tulangan tekan, (mm)

Dp diameter tulangan pokok, (mm2)

(11)

xxi

DL beban mati, (kN)

e eksentrisitas gaya terhadap sumbu, (mm)

Ec modulus elastisitas beton, (MPa)

Es modulus elastisitas baja tulangan, (MPa)

El kekuatan lentur komponen struktur tekan, (Nmm2)

f’c tegangan tulangan tarik, (MPa)

Fi beban gempa nominal static ekuivalen, (kN)

fs teganagan tulangan tarik, (MPa)

fs’ tegangan tekan, (MPa)

fy tegangan leleh baja yang disyaratkan, (MPa)

g percepatan gravitasi, (9810 mm/s2)

h tinggi penampang beton, (mm)

hf tinggi plat beton, (mm)

hn tinggi plat beton, (mm)

hn ketinggian gedung, (m)

I faktor keutamaan gedung

Ig momen inersia dari penampang bruto terhadap garis sumbunya, (mm)

k faktor panjang efektig kolom

ln panjang bentang bersih kolom, (mm)

lu panjang tak tertumpu kolom, (mm)

(12)

xxii

Mn kapasitas momen nominal penampang, (kNm)

Mu momen luar yang bekerja, (kNm)

Pn beban aksial nominal, (kN)

Pu beban aksial terfaktor, (kN)

R faktor reduksi gempa

s selimut beton, (mm)

s spasi sengkang (mm)

T waktu getar alami fundamental struktur gedung, (detik)

Vc kuat geser nominal yang disumbangkan oleh beton, (kN)

Vn kuat geser nominal pada penampang, (kN)

Vs kuat geser nominal yang disumbangkan oleh tulangan geser, (kN)

Vu kuat geser terfaktor pada penampang, (kN)

WDL berat beban mati bangunan, (kN)

Wi berat lantai ke-i (ton)

WLL berat beban hidup bangunan, ( kN)

Wt berat total bangunan, (kN)

zi tinggi tiaap lantai gedung, (m)

β1 faktor reduksi tinggi blok tegangan ekuivalen beton

ρ rasio penulangan tarik

ρ’ rasio penulangan tekan

(13)

xxiii φ faktor reduksi kekuatan

μ faktor daktilitas struktur

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Penelitian ini menggambarkan secara sistematis dan komprehensif tentang strategi STAINU Temanggung dalam membendung dinamika Islamofobia melalui penguatan kurikulum

Sedangkan pada sistem elektrikal menggunakan modul Bluetooth To Serial HC-05 untuk menghubungkan PC dan mobile robot yang bekerja dengan cara menerima data char

Olch karena itu perlu dilakukan penelitian untuk membuktikan bagaimana hubungan antara preeklampsia berat dengan berat bayi lahir rendah di Rumah Sakit Islam Siti Khodijah

1) Setiap warga Negara berhak mendapatkan pendidikan. 2) Setiap warga Negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib membiayainya. 3) Pemerintah mengusahakan dan

Usulan program yang diusulkan untuk menunjang pengembangan pemukiman baik di kawasan perkotaan maupun perdesaan adalah seperti dalam Tabel 6.1 berikut :..

15.5 Dalam melaksanakan fungsi pengawasan, pemimpinan dan ketatausahaan jabatan sebagaimana ditetapkan dalam Bagian 15.3 dari Regulasi ini, Wakil Jaksa Agung untuk Kejahatan Berat 3

Perencanaan pembangunan wilayah dalam hubungannya dengan suatu daerah sebagai wilayah pembangunan, merupakan suatu proses perencanaan pembangunan yang bertujuan melakukan