Tugas Diklat PTP Bpk. Dr. M. adning
Nama :Toyipur HP : 081289075711Unit Kerja: D3 ManajemenPemasaran PNJ Email : toyipur@belajar.kemdikbud.go.id, Utoyipurimron@yahoo.co.id
Deskripsi Tugas Akhir (Tugas secara Individu)
Berikut tugas akhir yang perlu Anda siapkan1. Sebutkan beberapa alasan mengapa sebuah bahan belajar perlu dikembangkan
Bahan belajar perlu dikembangkan karena harus memerhatikan, tujuan, karakteristik materi dan karakteristik atau latar belakang peserta didik serta penyesuaian pemilihan media.
Menurut Heinich dkk (1982) mengajukan model perencanaan penggunaan media yang efektif yang dikenal dengan istilah ASSURE (Analyse Learner Characteristics, State Objective, Select or Modify Media, Utilize, Require Learner Response, dan Evaluate), Dalam menentukan format bahan belajar yang akan dikembangkan kita perlu menganalisis karakteristik sasaran/pengguna, melihat tujuan atau kompetensi yang akan dicapai.
Dari kompetensi dijabarkan ke dalam suatu rumusan materi untuk menentukan atau memilih format yang sesuai dengan karakteristik materi baik materi yang akan disampaikan secara audio visual, maupun materi dalam format audio yang efektif akan disampaikan. Yang terpenting bahwa dalam memilih format bahan belajar harus diperhatikan tujuan, karakteristik materi, dan karakteristik sasaran (pengguna).
Modul merupakan uraian dari pokok-pokok bahasan yang sesuai dengan tujuan pembelajaran dilengkapi dengan langkah-langkah atau proses, bahan bacaan atau uraian materi, petunjuk penugasan, diskusi, studi kasus, latihan-latihan, dan evaluasi.
Bahan ajar berdasarkan kecanggihan teknologi yang digunakan dibagi menjadi 4 jenis, meliputi: bahan ajar cetak, audio, audio visual, multimedia interaktif, dan bahan ajar berbasis web.
a) Bahan ajar cetak meliputi bahan ajar yang dicetak pada lembaran seperti buku teks/ buku ajar, modul, handout, LKS, brosur, leaflet , dan lain-lain
b) Bahan ajar audio berupa kaset, radio, piringan hitam, dan compact disk audio. Bahan ajar audio visual meliputi video compact disk, film.
c) Bahan ajar multimedia interaktif meliputi CAI (Computer Assisted Instruction), compact disk (CD), multimedia pembelajaran interaktif, dan bahan ajar berbasis web (web based learning materials).
Cara menyusun modul adalah : Rujuk GBPP/GBIM yang terdapat dalam kurikulum dan Isi kerangka (format) modul dengan berpedoman pada
Judul modul I. Deskripsi singkat II. Tujuan pembelajaran
a. Tujuan pembelajaran umum b. Tujuan pembelajaran khusus
III. Pokok bahasan dan atau sub pokok bahasan IV. Bahan belajar
V. Langkah-langkah kegiatan pembelajaran VI. Uraian materi
VII. Referensi
VIII. Lampiran: a. Lembar kerja dan b. Informasi lain
Syarat – syarat penyusunan modul 1. Syarat kalimat
Kalimat sekurang-kurangnya memiliki subyek dan predikat.
Jenis predikat : Kata kerja dan Bukan kata kerja (kata benda, kata sifat, kata bilangan, frase preposisi) Struktur Kalimat (aktif dan pasif)
Alenea atau Paragraf terdiri (Gagasan Utama, Kalimat Topik, Koherensi dan kata-kata transisi
2. Menggunakan Ilustrasi, Ilustrasi dapat berupa: foto, gambar, grafik, tabel, kartun dan seterusnya yang memiliki fungsi Ilustrasi Fungsi deskriptif, Fungsi ekspresif, Fungsi Analitis dan Fungsi kuantitatif
3. Pencapaian Kompetensi 4. Sebagai media belajar 5. Mengandung Tujuan Akhir
6. Mempunyai Tujuan Kegiatan Pembelajaran 7. Mempunyai susunan tugas belajar
Karakteristik Modul
1. Self Instrucsional (belajar mandiri) dan Self Contained 2. Stand alone, Adaptif, User friendy , Konsisten
3. Format dan kemasannya menarik
Kerangkan Modul : (Halaman Sampul, Halaman Francis, Kata Pengantar, Daftar Isi, Peta Kedudukan Modul, Glosarium) 1. Pendahulun : Deskripsi, Prasarat, Petunjuk Penggunaan Modul (Penjelasan Bagi Peserta diklat, Peran Guru), Tujuan Akhir,
Kompetensi, Cek Kemampuan
2. Rencana Pembelajaran ; Rencana Belajar Peserta diklat dan Kegiatan Belajar (Tujuan Kegiatan Pembelajaran, b. Uraian Materi c. Rangkuman, d. Tugas, e. Tes Formatif, f. Kunci Jawaban Formatif, g. Lembar Kerja)
3. Evaluasi ; Kognitif Skill, Psikomotor Skill, Attitude Skill, Produk/Benda Kerja Sesuai Kriteria Standart, Batasan Waktu Yang Telah Ditetapkan, Kunci Jawaban
4. Penutup : daftar Pustaka
2. Kembangkanlah satu bab dari GBIM dan JM yang Anda pilih di atas dalam sebuah modul meliputi bagian-bagian pendahuluan, kegiatan belajar dan penutup.
Sesi Uraian Materi Referensi
1 2 3 4 1. Ergonomi 1. Mendeskripsikan pengertian ergonomi 2. Menjelaskan faktor-faktor
yang terkait dengan ergonomi
3. Menjelaskan penyakit yang timbul oleh masalah ergonomi
4. Menjelaskan Pengertian penyakit akibat kerja 5. Menjelaskan Potensial
Hazard
6. Menjelaskan Deteksi dini penyakit akibat kerja
Ergonomi merupakan penerapan ilmu-ilmu biologis tentang manusia bersama-sama dengan ilmu-ilmu tehnik dan tehnologi untuk mencapai penyesuaian cara kerja, peralatan atau mesin dengan anatomi manusia secara optimal, dalam hal ini yaitu pekerja.
Tujuan dari ergonomi adalah untuk mendesain peralatan, sistem dan tugas-tugas guna memperbaiki keselamatan, kesehatan, kenyamanan dan kinerja pekerja
Pendekatan ergonomi mengacu pada konsep system total manusia – lingkungan yang bertujuan agar pekerjaan dalam industri berjalan secara efisien, selamat dan nyaman Permenaker No. 05/MEN/96 UU no. 1/ 1970 Sistem manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Sesi Uraian Materi Referensi
1 2 3 4
2 Konsep Ergonomi Caranya adalah dengan menciptakan hubungan yang serasi antara manusia, alat dan lingkungan kerja. Pendekatan ergonomi harus menghasilkan kondisi optimal bagi pekerja dengan jalan memelihara kondisi kerja agar : 1. Mengurangi beban kerja, 2. Memperbaiki sikap kerja. 3. Menyediakan sarana psikosensoral pada pemakaian instrumen. 4. Mencegah mengingat informasi yang tidak diperlukan. 5. Menempatkan pekerja pada pekerjaan yang sesuai.
3 Prinsip-Prinsip Ergonomi 1. Prinsip ergonomi untuk memecahkan permasalahan atau pencegahan penyakit
2. Kadang-kadang perubahan sedikit saja tentang ergonomi pada peralatan, tempat kerja atau pekerjaan dapat meningkatkan kenyamanan pekerja secara signifikan, kesehatan, keselamatan dan produktivitas. Daya penglihatan dipelihara sebaik-baiknya terutama dengan penerangan yang baik.
Kondisi mental psikologis dipertahankan dengan adanya premi perangsang, motivasi, iklim kerja, dll.
Desain tempat kerja yg baik dapat mencegah terjadinya penyakit yg berhubungan dg posisi kerja yg buruk dan pekerja dapat bekerja dengan mempertahankan posisi badan yang benar dan nyaman.
Penyebab Utama kecelakaan 1. Desain tempat duduk yang salah 2. Berdiri sepanjang hari
3. Jangkauan yang terlalu jauh
4. Cahaya yang tidak memadai dan memaksa pekerja mendekatkan diri ke obyek kerja
Sesi Uraian Materi Referensi
1 2 3 4
4
Faktor-faktor Ergonomi Desain Pekerjaan
Sangat penting mendesain pekerjaan yg disesuaikan dg factor manusia. Desain pekerjaan yg baik dapat dianggap bahwa mental ‘n karakter fisik pekerja sama baiknya dg kondisi K3. 1) Jenis pekerjaan yang perlu dikerjakan. 2) Bagaimana pekerjaan harus dikerjakan 3) Berapa macam pekerjaan yang harus dikerjakan.4) Perintah di dalam pekerjaan yang harus dilengkapi.5) Jenis peralatan perlu dilengkapi SOP
5
6 Ruang Lingkup Ergonomi 1. Desain tugas
a.Disesuaikan kemampuan fisik & fisiologis pekerja b.Jenis pekerjaannya reperitif atau non repetitif. 2. Desain tempat kerja, perlu faktor lingkungan dan
peralatan yang digunakan.
3. Organisasi kerja (Lama kerja, istirahat, Kerja shift) Ujian formatif 1 Lakukan indentifikasi untuk menghindari terjadinya
Sesi Uraian Materi Referensi
1 2 3 4
8 Prinsip Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Persyaratan penilaian keselatan dan keselamatan kerja ini memuat persyaratan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja (K3) agar organisasi mampu mengendalikan resiko-resiko K3 dan dapat meningkatkan kinerja K3 nyq. Persyaratan ini tidak secara khusus menyatakan kriterira kinerja K3 (yang harus dipenuhi), juga tidak memberikan spesifikasi detil tentang sistem manajemen. Standar OHSAS ini dapat diterapkan oleh organisasi meliputi:
1. Menerapkan sistem manajemen K3 untuk mengurangi atau menghilangkan resiko kecelakaan dan keselamatan terkait aktifitas organisasi pada personil dan pihak lain yang berkepentingan.
2. Menerapkan, memelihara dan terus meningkatkan sistem manajemen K3.
3. Menjamin bahwa organisasi sesuai dengan kebijakan K3 yang dibuat sendiri oleh organisasi.
4. Menunjukkan kesesuai dengan standar OHSAS : a. Melakukan penilaian dan mendeklarasikan diri
sendiri (sesuai standar OHSAS).
b. Mendapat pengakuran kesesuaian dengan standar OHSAS dari pihak pelanggan.
c. Mendapat pengakuan untuk menguatkan deklarasi (point a) dari pihak ketiga.
d. Mendapatkan sertifikat sistem manajemen K3 Standar OHSAS ini dimaksudkan untuk hanya
mencakup kesehatan dan keselamatan kerja, seperti program kesehatan karyawan (asuransi dsb), keamanan produk, kerusakan, dampak lingkungan
Himpunan Peraturan Perundangan Keselamatan Kesehatan Kerja RI (pdf-4410 KB-793 hal) ISO 9001:2000 ISO 14001:2004 OHSAS 18001:2007 ILO-OSH 2001
Sesi Uraian Materi Referensi 1 2 3 4 Sistem Manajemen K3 Tindakan Pencegahan Bahaya (hazard) Identifikasi bahawa Penyakit Insiden
Bagian dari sistem manajemen organisasi untuk membangun dan menerapkan kebijakan K3 dan mengelola resiko resiko K3.
Catatan1: Sistem manajemen adalah sekumpulan elemen yang berkaitan yang digunakan untuk menetapkan kebijakan dan sasaran dan untuk mencapai sasaran tersebut.
Catatan 2: Sistem manajemen mencakup struktur organisasi, aktifitas perencanaan (termasuk, sebagai contoh, penilaian resiko dan penetapan sasaran), tanggung jawab, praktek-praktek, prosedur-prosedur, proses-proses dan sumber daya. Catatan 3: Diadopsi dari ISO !$001:2004
Sesi Uraian Materi Referensi
1 2 3 4
Sesi Uraian Materi Referensi
1 2 3 4
Ujian formatif 2 Lakukan langkah-langkah untuk menganalisa, mengaplikasikan dan audit K3
3. Pilihlah sebuah kurikulum matapelajaran/silabus pelatihan yang Anda kuasa, Pilihlah salah satu dan buatlah GBIM dan JM yang Anda pilih.
GARIS-GARIS BESAR ISI PROGRAM MEDIA (GBIM) Jenis diklat : Pengembangan Fungsional PTP
Mata Diklat : Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Jumlah Jam : 16 JP
TIU : Setelah mengikuti mata diklat ini, peserta diklat dapat mengembangkan dan mengelola Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja sesuai SOP
Deskripsi Singkat: Mata diklat ini membahas tentang konsep dan prinsip-prinsip K3, Manajemen K3, Potensi Hazard, dan deteksi penyakit akibat kerja
Pokok Tes Akhir Modul
No Kompetensi Dasar Indikator Bahasan PG Tugas Daftar Pustaka
1 2 3 4 5 6 7
Peserta Pelatihan dapat mendeskripsikan faktor-faktor dan masalah K3, deteksi penyakit akibat kerja, dan potensi hazard
1. Mendeskripsikan pengertian K3 2. Menjelaskan
faktor-faktor yang terkait dengan K3
3. Menjelaskan penyakit yang timbul oleh masalah ergonomi 4. Menjelaskan Pengertian
penyakit akibat kerja 5. Menjelskan Potensial
Hazard
6. Menjelaskan Deteksi dini penyakit akibat kerja 1. Faktor-faktor K3 2. Potensi dan Deteksi Hazard 3. Konsep dasar penyakit akibat kerja 3 Jakarta, 15 Nov 2013
JABARAN MATERI Jenis diklat : Pengembangan Fungsional PTP
Mata Diklat : Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Jumlah Jam : 16 JP
TIU : Setelah mengikuti mata diklat ini, peserta diklat dapat mengembangkan dan mengelola Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja sesuai SOP
Deskripsi Singkat: Mata diklat ini membahas tentang konsep dan prinsip-prinsip K3, Manajemen K3, Potensi Hazard, dan deteksi penyakit akibat kerja
Segmen Kode Uraian Materi Referensi
1 2 3 4 5
1 1 1) Mendeskripsikan
pengertian ergonomi 2) Menjelaskan
faktor-faktor yang terkait dengan ergonomi 3) Menjelaskan penyakit
yang timbul oleh masalah ergonomi 4) Menjelaskan Pengertian penyakit akibat kerja 5) Menjelskan Potensial Hazard 6) Menjelaskan Deteksi dini penyakit akibat kerja
Pada tahun 2002,Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Jacob Nuwa Wea menyatakan keprihatinannya terhadap keselamatan
kerja,dengan menyebutkan bahwa kecelakaan kerja menyebabkan hilangnya 71 juta jam orang kerja (71 juta jam yang seharusnya dapat secara produktif digunakan untuk bekerja apabila pekerja-pekerja yang bersangkutan tidak mengalami kecelakaan) dan kerugian laba sebesar 340 milyar rupiah.
DR.Ir.Erman Suparno,MBA,MSi, tanggal 1 April 2008 mengatakan kecelakaan kerja di Indonesia menduduki pada urutan ke-52 dari 53 negara di dunia, jumlah kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja sebanyak 65,474 kecelakaan, mengakibatkan meninggal 1,451 orang, cacat tetap 5,326 orang dan cacat 58,697 orang. tingkat pelanggaran Peraturan Perundangan Ketenagakerjaan pada tahun 2007 sebanyak 21,386 pelanggaran.
Segmen Nomor Uraian Materi Referensi 1 2 3 4 5 2 3 finisi K3, ruang lingkup, manfaat K3 Konsep sehat-sakit Paradigma sehat Filosofi K3 K3 di tempat kerja
Pengukuran Kesehatan (Health) Assesment & Standar testing
1. Faktor-faktor Intensitas Health Assessment 2. Urutan Pengukuran kesehatan yang
Komprehensif
3. Informasi yang didapat ketika melakukan pengukuran kesehatan
4. Tekanan darah
5. Kolesterol darah & HDL ratio
6. Distribusi lemak:waist-hip ratio & Body Mass Index
7. Cardiovascular endurance step test 8. Abdominal curl-up/menit 9. Fleksibilitas 10. Test reaksi Dan seterusnya Bartram Sharon and Brenda Gibson. Training Needs Analysis. Gower Publishing: England. 1994 WHO. Health Promotion for Working Populations, WHO TRS 765, Geneva, 1998
Evaluasi Ujian dilakukan sebanyak 2 (dua) kali
Jenis instrumen : Tugas Kelompok
Bentuk ; Ujian tertulis dan Tugas Kelompok Standar Penilaian
Bentuk Bobot
Kehadiran 10%
Tugas dan kuis 20%
Ujian Tengah Semester 30%