BAB III
METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian
1. Jenis penelitian
Dalam penelitian ini menggunakan jenis penelitian eksperimen. Dimana menurut Sugiyono (2016: 107), “metode penelitian eksperimen dapat diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan”.
2. Desain Penelitian
Desain penelitian ini yaitu menggunakan Quasi eksperimental design. Menurut Sugiyono (2016: 112) dalam desain ini peneliti tidak dapat mengontrol semua variabel luar yang mempengaruhi jalannya eksperimen.
Bentuk desain yang dipilih yaitu Nonequivalent Group Pretest Posttest Design, dalam desain ini hampir sama dengan Two Group Pretest Posttest Design hanya dalam design ini kelompok eksperimen dan kelompok kontrol tidak dipilih secara random.
Nonequivalent Group Pretest Posttest Design
( Jakni, 2016: 74)
NR1 = Kelompok eksperimen tidak dipilih secara random/acak NR2 = Kelompok kontrol tidak dipilih secara random/ acak O1 & O3 = Pretest
NR1 O1 X O2
B. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi
Dalam penelitian ini populasinya yaitu siswa kelas V SD Muhammadiyah Tasikmalaya tahun ajaran 2018/2019 sebanyak 23 siswa. Menurut Sukmadinata (2016: 250) menyatakan bahwa “Populasi adalah kelompok besar dan wilayah yang menjadi lingkup penelitian”. Senada dengan Sukmadinata, Sugiyono (2016: 117) mengemukakan bahwa “populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”.
Alasan penelitian ini dilakukan di kelas V SD Muhammadiyah Tasikmalaya adalah karena setelah dilakukan observasi dan wawancara tidak terstruktur yang dilakukan terdapat beberapa permasalahan seperti nilai rata-rata ulangan pada bab alat pernapasan kurang dari KKM, serta belum adanya model pembelajaran yang inovatif serta penggunaan media pembelajaran.
2. Sampel
Sampel dalam penelitian ini yaitu kelas V SD Muhammadiyah Tasikmalaya yang berjumlah 23 siswa. Menurut Sukmadinata (2016: 250) menyatakan bahwa “sampel adalah kelompok kecil yang secara nyata kita teliti dan tarik kesimpulan dari padanya”. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah sampel jenuh atau total sampling. Menurut Sugiyono (2016: 124) sampel jenuh adalah teknik pengambilan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel.
C. Tempat dan waktu penelitian 1. Tempat Penelitian
Tempat dalam penelitian ini yaitu kelas V SD Muhammadiyah Tasikmalaya yang beralamat di jalan rumah sakit nomor 29 kecamatan Tawang kota Tasikmalaya Jawa barat.
2. Waktu Penelitian
Waktu penelitian dilaksanakan terhitung sejak bulan Januari samapi Juli. Diwaktu-waktu tersebut digunakan peneliti untuk melakukan validitas serta uji coba soal dan media, melakukan pengumpulan data serta analisis data. Waktu lampiran terlampir (Lihat lampiran 14).
D. Variabel
Variabel adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2016: 61). Dalam penelitian ini terdapat dua variabel.
1. Variabel Independen (bebas)
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah model pembelajaran Learning Cycle 5E berbantuan media audio visual. Menurut Sugiyono (2016: 61) variabel bebas merupakan “variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat)”.
2. Variabel Dependen (terikat)
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah prestasi belajar. Variabel terikat yaitu variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2016: 61).
E. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data 1. Teknik Pengumpulan Data
a. Dokumentasi
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik dokumentasi untuk memperoleh data nilai siswa kelas V SD Muhammadiyah Tasikmalaya serta gambar-gambar kegiatan proses pembelajaran.
Menurut Sukmadinata (2016: 221) dokumentasi merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan menghimpun dan menganalisis dokumen-dokumen baik dokumen tertulis, gambar maupun elektronik.
b. Tes
Tes yang digunakan dalam penelitian ini yaitu berbentuk tes tertulis (soal pilihan ganda). Sebelum soal tes ini diberikan, soal-soal tersebut terlebih dahulu diuji coba pada kelas uji coba untuk mengetahui validitas, daya pembeda, tingkat kesukaran, dan reliabilitasnya. Penggunaan tes dalam penelitian ini untuk memperoleh data awal prestasi siswa dan akhir materi alat pernapasan.
c. Wawancara
Wawancara dilakukan oleh peneliti dengan guru serta murid kelas V SD Muhammadiyah Tasikmalaya untuk mengetahui kondisi awal kelas seperti bagaimana proses pembelajaran IPA, permasalahan-permasalahan yang terjadi
ketika proses pembelajaran serta kendala yang dihadapi. Wawancara dilakukan dengan jenis wawancara tidak terstruktur.
d. Angket
Pada penelitian ini, peneliti memberikan angket kepada siswa untuk menguji kelayakan media yang digunakan yaitu media audio visual berupa video. (Instrumen angket lihat lampiran 7)
Angket atau kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya (Sugiyono, 2016: 199).
2. Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan tes soal. Soal yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 20 dengan jenis pilihan ganda. Sebelum soal-soal tersebut diberikan kepada siswa, soal terlebih dahulu di tes validitas materi serta kesesuaian tes dengan indikator dalam silabus. Uji kesesuaian soal dengan materi dan indikator dilakukan peneliti dengan menggunakan uji expert judgement kepada dosen ahli pelajaran IPA yaitu bapak Mohammad Fahmi Nugraha, M.Pd. serta ibu wali kelas V yaitu Ibu Lilis Ida Hamidah, S.Pd.
Melalui expert judgement yang dilakukan kepada dosen ahli pelajaran IPA, dapat diketahui bahwa peneliti melakukan 2 kali revisi. Revisi pertama yaitu mengenai pilihan jawaban yang terlalu gampang dan revisi yang kedua yaitu tentang gambar yang tidak terlalu jelas. Untuk expert judgement yang dilakukan kepada ibu wali kelas tidak ada revisi sama sekali.
Berikut merupakan kisi-kisi instrumen tes soal yang terdiri dari 20 item soal pilihan ganda.
Tabel 2.
Kisi-Kisi Instrumen Tes Soal
KD Indikator No. Item Soal
1.1 Mengidentifikasi fungsi organ pernapasan pada manusia dan hewan.
1. Menyebutkan organ pernapasan manusia. 1,2,3,4
2. Menjelaskan fungsi alat pernapasan manusia.
10, 11, 12, 13
3. Menjelaskan proses pernapasan manusia. 5,6,7,8,9
4. Menjelaskan hal yang mengganggu sistem pernapasan manusia.
10,11,12,15
5. Menjelaskan cara menjaga kesehatan pada alat pernapasan.
19, 20
F. Uji Coba Instrumen
Instrumen penelitian dikatakan baik jika memenuhi validitas (kesahihan) dan reliabilitas (keajegan). Instrumen yang valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Sedangkan instrumen yang reliabel ialah instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama, akan menghasilkan daya yang sama (Sugiyono, 2009: 121). Untuk mengetahui validitas dan reliabilitas dari instrumen harus dilakukan uji validitas dan uji reliabilitas.
1. Validitas
Dalam penelitian ini peneliti melakukan validitas soal, materi serta media pembelajaran. Menurut Sugiyono (2016: 173), “valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang hendak diukur”.
a. Validitas Soal
Validitas soal dalam penelitian ini dilakukan melalui expert judgement (penilaian ahli) dibidang pelajaran IPA yaitu bapak Mohammad Fahmi Nugraha, M.Pd serta wali kelas V yaitu ibu Lilis Ida Hamidah, S.Pd. Expert judgement yang dilakukan peneliti sebanyak 2 kali dikarenakan ada kesalahan serta saran dari ahli. Soal tersebut lalu dilakukan pengujian terhadap 60 responden di luar sampel penelitian, yang terdiri dari 20 soal pilihan ganda. Uji ini dilakukan dengan menggunakan software SPSS 23.0 for windows.
Hasil dari validitas soal melalui expert judgement diketahui mendapat nilai akhir 4 yang masuk dalam kategori sangat baik, sehingga keseluruhan instrumen sudah layak untuk bisa digunakan. Hal ini sesuai dengan interpretasi klasifikasi hasil validitas soal.
Tabel 3.
Klasifikasi Validitas Soal (Arikunto, 2018: 89)
Interval Skor Kategori Bobot
3,26 – 4,00 Sangat Baik Keseluruhan instrumen sudah layak pakai.
Interval Skor Kategori Bobot
2,51 – 3,25 Baik Keseluruhan instrumen
sudah layak pakai namun perlu perbaikan.
1, 76 – 2,50 Kurang Keseluruhan instrumen
kurang layak pakai. 1,00 – 1,75 Sangat Kurang Keseluruhan instrumen
tidak layak pakai.
Pengujian tes soal menggunakan rumus korelasi produk moment dengan angka kasar dari Pearson (Arikunto, 2018: 92) namun untuk penghitungan menggunakan software SPSS 23.0 for windows.
Rumus Korelasi Product Moment rxy= 𝑁 ∑ 𝑥𝑦−(∑ 𝑥)(∑ 𝑦)
√{(𝑁(∑ 𝑥2)−(∑ 𝑥)2)(𝑁(∑ 𝑦2)−(∑ 𝑦)2 Keterangan:
rxy = Koefisien korelasi
Ʃx = Jumlah skor item
Ʃy = Jumlah skor total (seluruh item) N = Jumlah responden
Nilai rxy didapat, setelah itu dicocokkan dengan nilai r tabel dengan taraf kesalahan (α) yaitu 5% (0,05). Kriteria dasar pengambilan keputusan:
Apabila harga rxy > r tabel, maka soal dikatakan valid. Jika harga r xy < rtabel, maka soal dinyatakan tidak valid.
Hasil pengujian yang dilakukan dicantumkan pada tabel di bawah ini: Tabel 4.
Hasil Uji Validitas Instrumen Soal
No
r
hitungr
tabel Keterangan1 0,351 0,254 Valid 2 0,362 0,254 Valid 3 0,354 0,245 Valid 4 0,714 0,254 Valid 5 0,607 0,254 Valid 6 -0,108 0,254 Tidak Valid 7 -0,003 0,254 Tidak Valid 8 0,537 0,254 Valid 9 0,500 0,254 Valid 10 -0,56 0,254 Tidak Valid 11 0,372 0,254 Valid 12 0,562 0,254 Valid 13 -0,145 0,254 Tidak Valid 14 0,661 0,254 Valid 15 0,500 0,254 Valid 16 0,453 0,254 Valid 17 0,327 0,254 Valid 18 0,372 0,254 Valid
No
r
hitungr
tabel Keterangan20 0,328 0,254 Valid
Berdasarkan tabel 4 hasil uji validitas instrumen soal diperoleh data dari 20 item soal yang diujikan, dinyatakan bahwa 16 soal valid dan 4 soal tidak valid, yang berarti item pertanyaan tersebut akan dihilangkan atau dihapus. Item soal yang akan dihilangkan yaitu item soal nomor 6,7,10, dan 13. Sedangkan 16 item soal yang dinyatakan valid dapat digunakan sebagai alat pengumpul data.
b. Validitas Media Audio Visual
Selain melakukan validitas soal, peneliti juga melakukan validitas media. Validitas media dalam penelitian ini dilakukan melalui expert judgement (penilaian ahli) yaitu bapak Mohammad Fahmi Nugraha, M.Pd serta guru wali kelas ibu Lilis Ida Hamidah, S.Pd. Validasi media audio visual dilakukan untuk mengetahui apakah media audio visual tersebut layak digunakan atau tidak. Validasi ini juga untuk mengetahui kekurangan yang ada dalam media sehingga dapat diperbaiki.
Validitas media audio visual dilakukan peneliti Sebanyak 2 kali dikarenakan adanya perbaikan atas saran dari ahli seperti suara tidak terdengar jelas, gambar yang samar terlihat serta penggunaan huruf dalam tayangan video. Setelah dilakukan perbaikan, maka video yang berjumlah 5 video layak untuk dipergunakan.
c. Uji Coba Skala Kecil
Uji coba skala kecil dilakukan setelah validasi ahli materi dan validasi ahli media selesai di lakukan. Uji coba skala kecil dilakukan kepada 3 orang siswa kelas
V SD diluar sekolah tempat dilakukannya penelitian. Data uji coba skala kecil diperoleh dengan cara memberikan instrumen (angket) dan menerangkan fungsi dan isi media audio visual. Setelah melihat dan memperhatikan tayangan audio visual (video) siswa diminta mengisi angket yang telah disediakan untuk mengetahui kelemahan dan respon siswa terhadap kelayakan media audio visual. (Instrumen angket lihat lampiran 7)
Hasil dari uji coba skala kecil yang dilakukan dinyatakan bahwa media audio visual yang berjumlah 5 video layak digunakan.
d. Tingkat Kesukaran
Setelah soal-soal diujicobakan dan diuji validitasnya, maka selanjutnya peneliti melakukan pengukuran tingkat kesukaran soal. Menurut Arikunto (2018: 222) menyatakan bahwa,
Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah dan tidak terlalu sukar. Soal yang terlalu mudah tidak merangsang siswa untuk mempertinggi usaha untuk memecahkannya. Sebaliknya, soal yang terlalu sukar akan menyebabkan siswa menjadi putus asa dan tidak mempunyai semangat untuk mencoba lagi karena di luar jangkauannya.
Dari pendapat Arikunto tersebut dapat disimpulkan bahwa soal yang bagus adalah soal yang tidak terlalu mudah dan juga tidak terlalu susah.
Rumus indeks kesukaran intrumen dalam penelitian ini yaitu: P = B
JS Dimana :
Tabel 5.
Klasifikasi Indeks Kesukaran Soal (Arikunto, 2018)
No Klasifikasi Keterangan
1 P 0,0 sampai 0,30 Sukar
2 P 0,31 sampai 0,70 Sedang
3 P 0,71 sampai 1,00 Mudah
Analisis uji tingkat kesukaran dilakukan dengan menggunakan aplikasi microsoft excel. Dengan mengukur banyaknya siswa yang menjawab benar suatu soal dibagi dengan jumlah seluruh siswa peserta tes.
Hasil analisis tingkat kesukaran, dapat dilihat dalam tabel dibawah ini. Tabel 6.
Analisis Uji Tingkat Kesukaran Soal
Kriteria No soal Jumlah soal
Sukar 7 dan 13 2
Sedang 2,3,4,5,6,8,9,10,11,12,14,15,16,17,18,19 16
Mudah 1 dan 20 2
Berdasarkan hasil analisis uji tingkat kesukaran soal dinyatakan bahwa soal yang memiliki kriteria sedang berjumlah 16 butir, soal dengan kriteria mudah 2 butir soal dan soal dengan kriteria sukar berjumlah 2 butir. Adapun butir soal yang dipakai adalah tipe soal yang memiliki kriteria sedang, artinya soal tersebut tidak terlalu mudah ataupun tidak terlalu sukar. Tetapi pemilihan soal untuk dijadikan soal pretest posttest disesuaikan dengan validitas dan daya pembeda soal.
e. Daya Pembeda
Setelah soal diuji tingkat kesukarannya , selanjutnya peneliti melakukan uji daya beda soal. Dimana menurut Arikunto (2018) daya beda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan antara siswa yang berkemampuan tinggi dengan siswa yang kemampuan rendah.
Rumus menentukan indeks diskriminasi yaitu: D = BA – BB JA JB Dimana :
J = Jumlah peserta tes
JA = Banyak peserta kelompok atas JB = Banyak peserta kelompok bawah
BA = Banyak peserta kelompok atas yang menjawab soal itu dengan benar BB = Banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal itu dengan benar
Tabel 7.
Klasifikasi Daya Pembeda (Arikunto, 2018) No Klasifikasi Keterangan 1 0,00 – 0,20 Jelek 2 0,21 – 0,40 Cukup 3 0,41 – 0,70 Baik 4 0,71 – 1,00 Baik Sekali
Hasil uji beda dapat dilihat dalam tabel dibawah ini. Tabel 8.
Analisis Uji Beda Soal
Kriteria No soal Jumlah soal
Jelek - -
Cukup 1,2,6,7, 4
Baik 3,4,5,8,9,10,13 7
Baik sekali 11,12,14,15,16,17,18,19,20 9
Soal terlebih dahulu diujicobakan pada 60 siswa di luar sampel terdiri dari 20 soal dalam bentuk pilihan ganda. Instrumen soal yang dapat dijadikan sebagai alat instrumen adalah soal yang termasuk ke dalam kriteria cukup,baik dan baik sekali. Jumlah soal yang termasuk ke dalam kriteria cukup berjumlah 4 butir soal, jumlah soal yang termasuk ke dalam kriteria baik sebanyak 7 soal dan jumlah soal yang masuk ke dalam kriteria baik sekali berjumlah 9 butir soal. Perhitungan analisis uji beda soal dilakukan dengan menggunakan aplikasi microsoft excel.
f. Reliabilitas
Reliabilitas berhubungan dengan masalah ketetapan hasil. Suatu tes dapat dikatakan mempunyai taraf kepercayaan yang tinggi jika tes tersebut dapat memberikan hasil yang tetap. Reliabel artinya dapat dipercaya, dapat diandalkan. Untuk mengukur reliabilitas butir soal peneliti menggunakan rumus Alfa Cronbach’s.
𝑟11 = ( 𝑘 𝑘 − 1) (
1 − Σs12 𝑆1 2 )
r11 = koefisien reabilitas tes k = Jumlah butir pertanyaan
Tabel 9.
Klasifikasi Reliabilitas Soal (Arikunto, 2018: 89) No Klasifikasi Keterangan 1 0,800 < r ≤ 1,000 sangat tinggi 2 0,600 < r ≤ 0,800 Tinggi 3 0,400 < r ≤ 0,600 Cukup 4 0,000 < r ≤ 0,200 sangat rendah
Suatu instrumen dikatakan reliabel apabila taraf kepercayaan yang tinggi dan memberikan hasil yang tepat. Untuk melihat tingkat reliabilitas instrumen dilakukan uji coba soal kepada 60 siswa di luar sampel penelitian dengan menggunakan tes soal sebanyak 20 soal dalam bentuk pilihan ganda..
Tabel 10.
Hasil Uji Reabilitas Alfa Cronbach’s
Cronbach's Alpha N of Items
.768 20
Hasil analisis uji realibilitas soal dengan menggunakan software SPSS 23.0 for windows yaitu sebesar 0,768 masuk kedalam kriteria tinggi, artinya dapat dikatakan bahwa butir-butir soal dalam instrumen tersebut reliabel.
G. Teknik Analisis Data
Data yang diperoleh dalam penelitian antara lain data nilai awal (pretest) dan akhir (posttest) siswa.
1. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui normal atau tidaknya data yang dianalisis. Dalam penelitian ini uji normalitas data dilakukan dengan test Shapiro Wilk dengan penghitungan menggunakan software SPSS 23.0 for windows.
Syarat pengambilan keputusan:
Jika nilai sig > 0,05 artinya distribusi data normal; Jika nilai sig < 0,05, artinya distribusi data tidak normal . 2. Uji Homogenitas
Uji homogentias digunakan untuk mengetahui apakah ke dua kelompok sampel mempunyai varians yang sama (homogen) atau tidak. Dalam penelitian ini, pengujian homogenitas menggunakan software SPSS 23.0 for windows.
Kriteria pengujian untuk uji homogenitas yaitu:
a. Jika nilai signifikansi atau sig < 0,05 maka dikatakan bahwa varians dari dua atau lebih kelompok populasi data adalah tidak sama ( tidak homogen). b. Jika nilai signifikansi atau sig, > 0,05 maka dikatakan bahwa varians dari
dua atau lebih kelompok populasi data adalah sama (homogen). 3. Uji Hipotesis
Setelah dilakukan uji prasyarat analisis uji normalitas Shapiro wilk dan homogenitas data, maka selanjutnya pengujian hipotesis menggunakan uji statistik non-parametik kareana data tidak berdistribusi normal.
Hipotesis yang akan diuji adalah sebagai berikut:
Ha: Ada perbedaan hasil belajar antara siswa yang menggunakan Learning Cycle 5 E berbantuan media audio visual dengan siswa yang menggunaan metode konvensional.
Ho: Tidak ada perbedaan hasil belajar antara siswa yang menggunakan Learning Cycle 5E berbantuan media audio visual dengan siswa yang menggunaan metode konvensional.
Hipotesis statistiknya adalah sebagai berikut: Ha: µ1 ≠ µ2
Ho: µ1 = µ2 Keterangan:
µ1 = rata-rata kelas eksperimen µ2 = rata-rata kelas kontrol