• Tidak ada hasil yang ditemukan

Satuan Acara Penyuluhan (Sap) Hiv-Aids

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Satuan Acara Penyuluhan (Sap) Hiv-Aids"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

SATUAN ACARA PENYULUHAN

SATUAN ACARA PENYULUHAN

PENCEGAHAN HIV/AIDS DI PUSKESMAS KECAMATAN

PENCEGAHAN HIV/AIDS DI PUSKESMAS KECAMATAN

TEBET JAKARTA SELATAN

TEBET JAKARTA SELATAN

Pokok

Pokok Bahasan Bahasan : : Pencegahan Pencegahan HIV/AIDSHIV/AIDS Jumlah

Jumlah Peserta Peserta : : 20 20 orangorang Waktu

Waktu : : 45 45 menitmenit Hari/Tanggal

Hari/Tanggal : : Minggu, Minggu, Maret Maret 20132013 Tempat

Tempat : : Puskesmas Puskesmas Kecamatan Kecamatan TebetTebet

A.

A. Latar Latar Belakang Belakang MasalahMasalah

Saat ini transmisi penyakit AIDS sangatlah mudah, terutama lewat jarum suntik Saat ini transmisi penyakit AIDS sangatlah mudah, terutama lewat jarum suntik yang tidak steril, hubungan seksual, dan darah. Remaja saat ini mempunyai risiko yang tidak steril, hubungan seksual, dan darah. Remaja saat ini mempunyai risiko tinggi terinfeksi penyakit AIDS dikarenakan penyebaran narkoba suntik di tinggi terinfeksi penyakit AIDS dikarenakan penyebaran narkoba suntik di kalangan remaja sangatlah tinggi. Selain itu, penularan lewat hubungan seksual kalangan remaja sangatlah tinggi. Selain itu, penularan lewat hubungan seksual dan transfusi darah pada remaja sangatlah tinggi. Maka dari itu, diperlukan dan transfusi darah pada remaja sangatlah tinggi. Maka dari itu, diperlukan  penyuluhan kepada remaja untuk meningkatkan pengetahuan mereka akan

 penyuluhan kepada remaja untuk meningkatkan pengetahuan mereka akan bahayabahaya  penyakit

 penyakit

Salah satu penyebab HIV/AIDS adalah seks bebas, karena memang penyebaran Salah satu penyebab HIV/AIDS adalah seks bebas, karena memang penyebaran virus ini paling efektif melalui kontak hubungan kelamin, meskipun ada penyebab virus ini paling efektif melalui kontak hubungan kelamin, meskipun ada penyebab lainnya tetapi lewat seks bebaslah yang paling efektif dalam penyebaran virus lainnya tetapi lewat seks bebaslah yang paling efektif dalam penyebaran virus tersebut. AIDS dapat mengakibatkan sepenuhnya pada kematian oleh tersebut. AIDS dapat mengakibatkan sepenuhnya pada kematian oleh  penderitanya.

 penderitanya. Penderita Penderita HIV/AIDS HIV/AIDS akibat akibat seks seks bebas bebas terus terus meningkat meningkat setipsetip tahunnya. Berdasarkan data kementrian kesehatan pada akhir juni 2010 terdapat tahunnya. Berdasarkan data kementrian kesehatan pada akhir juni 2010 terdapat 21.770 kasus AIDS dan 47.157 kasus HIV positif dengan presentase pengidap 21.770 kasus AIDS dan 47.157 kasus HIV positif dengan presentase pengidap usia 20-29 tahun yakni 48,1 persen dan usia 30-39 tahun sebanyak 30,9 persen. usia 20-29 tahun yakni 48,1 persen dan usia 30-39 tahun sebanyak 30,9 persen. Sebagai praktisi kesehatan khususnya sebagai bidan yang juga bertanggung jawab Sebagai praktisi kesehatan khususnya sebagai bidan yang juga bertanggung jawab terhadap kesehatan reproduksi remaja, maka seharusnya kita ikut menekan angka terhadap kesehatan reproduksi remaja, maka seharusnya kita ikut menekan angka sex bebas pada remaja. Melalui penyuluhan-penyuluhan yang ditujukan kepada sex bebas pada remaja. Melalui penyuluhan-penyuluhan yang ditujukan kepada remaja, diharapkan mereka dapat semakin mengerti dan memahami bahwa free remaja, diharapkan mereka dapat semakin mengerti dan memahami bahwa free sex hanya akan membawa akibat negative bagi diri mereka sendiri. Dengan sex hanya akan membawa akibat negative bagi diri mereka sendiri. Dengan demikian diharapkan angka penularan penyakit HIV/AIDS akan mengalami demikian diharapkan angka penularan penyakit HIV/AIDS akan mengalami  penurunan yang sig

(2)

B. Tujuan

1. Tujuan Umum

Setelah diadakan penyuluhan tentang HIV/AIDS pada remaja di Puskesmas Kecamatan Tebet Jakarta Selatan,di harapkan dapat memberikan edukasi tentang  bahaya HIV/AIDS dan pencegahannya.

2. Tujuan Khusus

1. Menekan terjadinya HIV/AIDS pada remaja

2. Mengetahui tindakan preventif dan promotif dari penyakit HIV/AIDS

C. Manfaat Penyuluhan

1. Mengetahui tentang HIV/AIDS.

2. Mengetahui bagaimana HIV/AIDS di kalangan remaja bisa terjadi. 2. Mengetahui tentang bahaya HIV/AIDS

3. Mengetahui tentang cara penularan HIV/AIDS 6. Menegtahui tentang pencegahan HIV/AIDS. 7. Mengetahiu tentang gejala terinfeksi HIV/AIDS 8. Mengetahui tentang tahapan HIV menjadi AIDS.

D. Materi Penyuluhan 1. Pengertian HIV/AIDS

2. Dampak HIV/AIDS terhadap remaja

3. Bagaimana HIV/AIDS di kalangan remaja bisa terjadi

(3)

5. Bagaimana pencegahan HIV/AIDS? 6. Bagaimana tahapan HIV menjadi AIDS?

7. Bagaiman gejala orang yang terinfeksi HIV menjadI AIDS?

E. Metode 1. Ceramah 2. Tanya Jawab

F. Alat Peraga 1. Leaflet

(4)

H. PROSES KEGIATAN

 No. Kegiatan Penyuluh Kegiatan Audien Waktu 1. Pendahuluan :

a. Menyampaikan

salam

b. Menjelaskan tujuan

a. Mendengarkan dengan aktif  b. Mendengarkan dan memberi

respon 5 menit 2. Penjelasan materi : Pencegahan HIV/AIDS. a. Definisi HIV/AIDS b. Dampak HIV/AIDS c. Bagaimana dapat terinfeksi HIV/AIDS. d. Bagaimana tahapan

HIV menjadi AIDS.

e. Bagaiman gejala

orang yang terinfeksi HIV menjadI AIDS.

f. Bagaimana

 pencegahan HIV/AIDS.

1. Mendengarkan,dan

memperhatikan

Menanyakan hal-hal yang belum  jelas

25 menit

3. Evaluasi

Memberikan pertanyaan lisan

Menjawab pertanyaan 10 menit

4. Penutup

a. Menyimpulkan hasil

 penyuluhan

b. Memberikan salam c. Aktif bersama dalam

menyimpulkan

d. Membalas salam

5 menit

(5)

I. RENCANA EVALUASI Bentuk lisan :

1. Apakah pengertian HIV/AIDS ? 2. Sebutkan dampak HIV/AIDS?

3. Sebutkan cara penularan HIV/AIDS?

MATERI PENYULUHAN a. Pengertian HIV/AIDS

Virus imunodifisiensi manusia (bahasa Inggris: human immunodeficiency virus) adalah suatuvirus yang dapat menyebabkan penyakit AIDS. Virus ini menyerang manusia dan menyerang sistem kekebalan (imunitas) tubuh, sehingga tubuh menjadi lemah dalam melawan infeksi. Dengan kata lain, kehadiran virus ini dalam tubuh akan menyebabkan defisiensi (kekurangan) sistem imun.sedangkan Acquired Immunodeficiency Syndrome atau Acquired Immune Deficiency Syndrome (disingkat AIDS) adalah sekumpulan gejala dan infeksi yang timbul karena rusaknya sistem kekebalan tubuh manusia akibat infeksi virus HIV. Virus HIV terdapat di sel darah putih yang ada di cairan vagina, cairan darah, air mani, ais susu ibu.

 b. Bagaimana dapat Terinfeksi HIV/AIDS

Melakukan kegiatan yang menyebabkan terjadinya pertukaran cairan tubuh yang mengandung HIV dari orang yang sudah terinfeksi HIV ke orang lain. Cara  penularannya yakni:

1. Lewat cairan darah. 2. Tranfusi darah.

3. Pemakaian jarum suntik yg tdk steril dan dipakai bersama-sama.

4. Pemakaian alat tusuk yg menembus kulit(yg tdk steril dan di pakai bersama-sama.

(6)

6. Ibu hamil yg terinfeksi HIV akan menginfeksi masuk dalam peredaran darah  janin.

 j. Bagaimana Pencegahan HIV/AIDS

1. Berhubungan seksual :

- Hanya bersenggama dgn satu pasangan

- Jagan bersenggama yg menyebabkan alat kelamin luka/tergores - Menghindari bersenggama dgn yg tertular HIV atau PMS lainya - Penggunaan kondom bila terduga terinfeksi HIV

2. Darah :

- Hanya menggunakan alat-alat steril

- Menggunakan sarung tangan(berkenaan dgn operasi)

- Tes darah untuk kepentingan tranfusi darah yg tdk terinfeksi. 3. Perinatal :

- Seorang ibu yg terinfeksi HIV tdk boleh hamil. k. Bagaimana tahapan HIV menjadi AIDS

Ada beberapa Tahapan ketika mulai terinfeksi virus HIV sampai timbul gejala AIDS:

1. Tahap 1: Periode Jendela

- HIV masuk ke dalam tubuh, sampai terbentuknya antibody terhadap HIV dalam darah

- Tidak ada tanda2 khusus, penderita HIV tampak sehat dan merasa sehat - Test HIV belum bisa mendeteksi keberadaan virus ini

- Tahap ini disebut periode jendela, umumnya berkisar 2 minggu - 6 bulan

(7)

- HIV berkembang biak dalam tubuh

- Tidak ada tanda-tanda khusus, penderita HIV tampak sehat dan merasa sehat - Test HIV sudah dapat mendeteksi status HIV seseorang, karena telah terbentuk antibody terhadap HIV

-Umumnya tetap tampak sehat selama 5-10 tahun, tergantung daya tahan tubuhnya (rata-rata 8 tahun (di negara berkembang lebih pendek)

3. Tahap 3: HIV Positif (muncul gejala) - Sistem kekebalan tubuh semakin turun

- Mulai muncul gejala infeksi oportunistik, misalnya: pembengkakan kelenjar limfa di seluruh tubuh, diare terus menerus, flu, dll

- Umumnya berlangsung selama lebih dari 1 bulan, tergantung daya tahan tubuhnya

4. Tahap 4: AIDS

- Kondisi sistem kekebalan tubuh sangat lemah - berbagai penyakit lain (infeksi oport).

l. Bagaiman Gejala Orang yang Terinfeksi HIV Menjadi AIDS.

Terdapat 2 gejala yaitu gejala Mayor (umum terjadi) dan gejala Minor (tidak umum terjadi) yakni :

1. Tanda-Tanda Gejala Mayor :

- Berat badan menurun lebih dari 10% dalam 1 bulan - Diare kronis yang berlangsung lebih dari 1 bulan - Demam berkepanjangan lebih dari 1 bulan

- Penurunan kesadaran dan gangguan neurologis

- Demensia(penurunan ingatan) / HIV ensefalopati adalah pengembangan infeksi di otak akibat HIV, memburukkan masalah kognitif dan motorik, pada akhirnya menyebabkan demensia terkait AIDS pada beberapa orang.

(8)

2. Tanda-Tanda Gejala Minor : - Batuk menetap lebih dari 1 bulan - Dermatitis generalisata

- Adanya herpes zostermultiseg mental dan herpes zoster berulang - Kandidias orofaringeal

- Herpes simpleks kronis progresif - Limfadenopati generalisata

- Infeksi jamur berulang pada alat kelamin wanita - Retinitis virus sitomegalo.

Referensi

Dokumen terkait

Dan adanya program lain dalam menekan penyebaran virus HIV/AIDS, adalah adanya program Layanan konseling dan tes sukarela atau program layanan Voluntary Counseling and

• HIV(Human Immunodeficiency Virus) ad alah virus yang menyerang SISTEM KEKEBALAN tubuh manusia.. • AIDS (merupakan tahap akhir infeksi HIV) : • AIDS (merupakan tahap akhir

Kajian mereka menunjukkan bahawa individu yang dijangkiti HIV/AIDS berpunca daripada hubungan seks bebas, perkongsian jarum suntikan dan jangkitan daripada ibu yang

Pelatihan dan penyuluhan merupakan salah satu kegiatan yang dapat dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan pelanggan sebagai lelaki berisiko tinggi tentang HIV/AIDS,

+ Hindari Kontak dengan Darah yang terin7eksi HIV 5ara yang paling $#$# $nt$k #en$larkan HIV adalah #elal$i kontak dengan darah dari orang yang terin7eksi HIV0 Trans7$si% ata$

lensi HIV sangat tinggi pada penasun, perilaku seks yang bebas, dan pe- makaian kondom yang masih rendah, risiko terhadap pasangan tetap para penasun terinfeksi HIV/AIDS juga

Dengan demikian, menjadi suatu kebutuhan yang cukup fundamental bagi peneliti untuk membuat suatu kerangka yang menganalisis fenomena seks bebas dan distribusi HIV/AIDS di Kabupaten

Pengetahuan Siswa tentang HIV/AIDS setelah dilakukan Penyuluhan Hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa sebagian besar pengetahuan responden tentang HIV/AIDS setelah